EKONOMI DIGITAL Perkembangan dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) akhir–akhir ini dirasakan Perkembangan hampir di setiap seti ap aspek kehidupan masyarakat. Sebagaimana setiap kemajuan teknologi komunikasi yang lain, internet masuk ke berbagai bentuk kehidupan masyarakat. Hal ini terjadi t erjadi karena komunikasi adalah salah satu kebutuhan yang mendasar pada masyarakat. Teknologi internet berkemban berkembang g dan menyatu dalam sebuah 'dunia' atau 'ruang maya' atau sering disebut sebagai cyber-space, sebuah dunia atau tempat orang dapat berkomunikasi, 'bertemu', dan melakukan berbagai aktivitas ekonomi/bisnis. Dampak evolusi itu di masyarakat mendorong munculnya masyarakat baru yang dinamakan masyarakat informasi (information society) atau masyarakat berpengetahuan (knowledge (knowledge society/knowledge-based society). Pada mulanya, teori t eori ekonomi fundamental lama berlandaskan pada optimalisasi/maksimalisasi faktor-faktor produksi yaitu: fisik, tenaga kerja, kapital (tanah, modal uang, dan manusia). Pada perkemban perkembangannya gannya sekarang ilmu ekonomi menyadari pentingnya memasukkan faktor-faktor intelektualitas berupa ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi, kreativitas, kreativit as, dan berbagai bentuk modal inovatif yang dapat dikategorisasikan sebagai iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi). Berbagai perkembangan perkembangan inovasi pada teknologi informasi dan telekomun t elekomunikasi ikasi (TIK) atau teknologi digital selama satu dekade terakhir, t erakhir, berdampak pada bidang ekonomi ekonomi dan bisnis disebut sebagai masyarakat pascaindustri (post industrial society), ekonomi berlandaskan berlandaskan iptek, ekonomi inovasi, ekonomi online, ekonomi baru, e-conomy, dan ekonomi digital. (Cohen et al., 2000). Ekonomi digital adalah suatu hal yang kompleks dan merupakan fenomena yang baru muncul terkait dengan aspekaspek ekonomi mikro, ekonomi makro, dan teori organisasi dan administrasi. Ekonomi digital akan menjelaskan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi beberapa dekade yang akan datang. Konsep mengenai digital ekonomi pertama kali diperkenalkan Tapscott (1998), menjelaskan sebuah sosiopolitik dan sistem sist em ekonomi yang mempunyai mempunyai karakteristik sebagai sebuah ruang intelijen, meliputi informasi, berbagai akses instrumen informasi dan pemrosesan informasi dan kapasitas komunikasi. Komponen ekonomi ekonomi digital yang berhasil diidentifikasi pertama kalinya adalah industri TIK, akt ivitas ecommerce antarperusahaan antarperusahaan dan individu, distribusi digital barang-ba barang-barang rang dan jasa-jasa, dukungan pada penjualan-penjualan penjualan-pen jualan barang-barang terutama sistem dan jasa-jasa yang menggunakan internet. Sedangkan konsep ekonomi ekonomi digital lainnya adalah digitalisasi informasi dan infrastruktur TIK (Zimmerman,, 2000). Konsep ini sering digunakan untuk menjelaskan dampak global teknologi i nformasi (Zimmerman dan komunikasi, tidak hanya pada internet, tetapi juga pada bidang ekonomi. Konsep ini menjadi sebuah pandangan tentang interaksi antara perkembangan inovasi dan kemajuan teknologi dan dampaknya pada ekonomi makro maupun ekonomi mikro. Ekonomi digital adalah sektor ekonomi meliputi barang-barang dan jasa-jasa saat pengembangan, produksi, penjualan atau suplainya tergantung kepada teknologi digital. Sebuah perkembangan perkembangan ekonomi digital tidak lepas dari karakteristik/sifatnya yakni adanya penciptaan nilai, produk berupa efisiensi saluran distribusi, dist ribusi, dan struktur berupa terjadinya layanan personal dan sesuai keinginan. Di Indonesia, sistem Bank Indonesia real time gross settlement (RTGS) yakni suatu sistem transfer elektronik antarpeserta dalam mata uang rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika (real time), per transaksi secara individual, jumlahnya cukup signifikan banyaknya, yakni bergerak antara Rp3 triliun sampai Rp4 triliun per bulan. Hal tersebut dapat dikategorikan sebagai sebuah transaksi e-banking yang menjadi bagian dari pada ekonomi digital. Demikian pula dengan transaksi belanja e-banking untuk kartu ATM dan k artu debit per bulan pada 2007 meliputi antara Rp247 miliar sampai dengan Rp293 miliar per bulan. Transaksi kartu kredit via internet i nternet pun jumlahnya juga signif signifikan ikan yakni yakni berge bergerak rak antara antara Rp38 Rp38 triliun samp sampai ai dengan dengan Rp44 Rp44 triliun per bulan bulan.. Dampaknya pada perusahaan Terjadinya berbagai perubahan dan perkembangan relasi antarorganisasi perusahaan karena adanya penggunaan pengguna an teknologi informasi i nformasi dan komunikasi misalnya adanya fenomena disintermediasi berupa hilangnya atau berkurangnya peran perantara/middlemen/broker perantara/middlemen/broker dalam bisnis (B2C, B2B) yang memperpendek memperp endek saluran distribusi. Adanya fenomena lain yakni reintermediasi berupa berubahnya berubahnya pola saluran distribusi pola tradisional menjadi bentuk/pola baru.
Terjadinya redefinisi penciptaan nilai difasilitasi adanya TIK, perusahaan–perusahaan perusahaan–perusahaan berada dalam proses penciptaan nilai (creation of value) berupa pemenuhan pemenuhan keinginan dan permintaan para pelanggan yang spesifik. Hal tersebut dilakukan dengan mengumpulkan, mengorganisasi, mengorganisasi, membuat sintesis dan mendistribusikan informasi. Organisasi perusahaan dapat beroperasi lebih efisien dan fleksibel. Pada perekonomian digital, perusahaan-p perusahaan-perusahaan erusahaan menawarkan menawarkan jasa-jasanya atas dasar permintaan tertentu yang bersifat spesifik (customized offers), t awaran jasa-jasa tersebut bersifat personal dan individual (personalized offers). Mekanisme yang sama terjadi dengan munculnya pasar lelang via internet (auctions) dan kelompok pembeli (buying groups), broker atau para pedagang perantara bisa berupa perseorangan perseorangan atau perusahaan misalnya perusahaan Ibazar, e-bay atau kalau di Indonesia gado-gado.com dsb. Perusahaan-perusahaan Perusahaan -perusahaan juga membangun infrastruktur dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi untuk menanggapi munculnya kemajuan struktur perekonomian digital misalnya berbagai transaksi pasar vertikal maya berupa B2B (business to business). Aktivitas t ransaksi antara perusahaan perusahaan ke perusahaan yang lain dulunya biasa dilakukan pada bisnis di antara perusahaan-perusahaan perusahaan-perusahaan besar. Namun aktivitas B2B tersebut kini dilakukan berbagai level perusahaan. Aplikasi pada pengembangan e-business adalah antara lain pada enterprise resource planning (ERP), consumer relationship management (CRM), dan supply chain management (SCM). Perkembangan Perkembang an ekonomi digital penting untuk diperhatikan, karena Indonesia tidak akan bisa menghindarii pengaruh yang diakibatkan menghindar diaki batkan adanya globalisasi yang dipicu kemajuan TIK pada semua aspek kehidupan bangsa Indonesia. Berbagai permasalahan permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia adalah perkembangan TIK yang cepat belum sepenuhnya diikuti oleh masyarakat, belum meratanya pembangunan pembangunan infrastruktur TIK membu membuat at pasar perangkat (software maupun hardware) terbatas. Masih banyaknya pembajakan terhadap terhadap produk software dan konten di Indonesia, masih terbatasnya sumber daya manusia di bidang TIK, daya beli masyarakat pengguna pengguna TIK relatif lemah dan terbatas.