EKSTRAKSI KONTINU DAN TRANSESTERIFIKASI
Hampir 70% dari semua lemak dan minyak yang dihasilkan dunia adalah minyak nabati. Minyak diperoleh dari biji tanaman seperti kacang tanah, kedelai, bunga matahari, zaitun dan sebagainya. Minyak diekstraksi dari dalam biji atau inti dengan menggilingnya dan dengan menggunakan pelarut dan kemudian memisahkan pelarutnya dengan evaporasi. Ekstraksi merupakan teknik pemisahan yang sangat sering dilakukan dilaboratorium kimia organik. Jarang sekali pekerjaan laboratorium organik yang tidak melibatkan ekstraksi. Ekstraksi dapat didefinisikan sebagai se bagai metode pemisahan komponen kompone n dari suatu campuran dengan menggunakan suatu pelarut. Sokhetasi merupakan proses pemisahan ( ekstrakti padatan ) suatu bahan alam dengan pelarut organik yang menggunakan alat sokhlet. Pada umumnya metode sokhlet digunakan untuk memisahkan lemak dan minyak nabati.
Ragam ekstraksi yang tepat sudah tentu bergantung pada tekstut dan kandungan air bahan tumbuhan yang diekstraksi dan pada jenis senyawa yang diisolasi umumnya kita perlu membunuh jaringan tumbuhan untuk mencegah terjadi oksidasi enzim / hidrolisis. Teknik ekstraksi pelarut merupakan suatu teknik pemisahan yang lazim, penting dan sangat berguna serta banyak digunakan dalam cabang kimia analisis. Dasar berfikir ini adalah pemisahan dari campuran solute lewat proses partisi antar anta r dua pelarut kedalam kedal am campuran tidak merusak residu yang terbentuk sehingga memisahkan ekstrak lebih mudah. Disamping itu air juga memiliki viskositas rendah sehingga sirkulasi zat dapat terjadi dengan bebas
Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat atau beberapa dari suatu padatan atau cairan dengan bantuan pelarut, pemisahan terjadi atas dasar kemampuan larutan yang berbeda-beda dari komponen campuran tersebut. Ekstraksi merupakan suatu metode yang sering digunakan untuk memisahkan dua zat atau komponen dalam suatu bahan. Ekstraksi biasanya digunakan untuk memisahkan dua zat berdasarkan beda kelarutan antara satu zat dengan zat lain. Ekstraksi yang dilakukan dengan pemisahan menggunakan alat sokhletasi memiliki kelebihan
yaitu pelarut yang digunakan sedikit dan keefisienan dari pelarut tersebut tinggi. Kekurangan dalam metode ini adalah tidak dapat digunakan pada senyawa yang titik didihnya rendah. Sokhletasi merupakan proses pemisahan ( ekstrak padatan ) suatu bahan alam dengan palarut organik yang menggunakan alat sokhlet. Pada umumnya metode ini digunakan untuk memisahkan lemak dan minyak. Pada tahapan prosesnya, teknik sokhletasi ini hampir sama dengan partisi cair-cair, namun yang membedakannya adalah cara pemisahannya. Prinsip dari metode ini adalah mengekstrak lemak dengan menggunakan pelarut organik. Setalah pelarutnya diuapkan, lemaknya dapat ditimbang dengan dihitung presentase kadar sampelnya. Sampel yang digunakan daun sirih. Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair. Ada beberapa metode ekstraksi, yaitu : 1. Cara Dingin a. Maserasi. Adalah proses pengekstrakan simplisiadengan menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan (kamar).
Remaserasi berarti
atau pengadukan pada temperatur ruangan
dilakukan
pengulangan
penambahan
pelarut
setelahdilakukan penyaringan maserat pertama, dan seterusnya (DitjenPOM, 2000). b.Perkolasi. Adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai sempurna yang umumnya
dilakukan
pengembanganbahan,
padatemperatur tahap
ruangan.
maserasi
antara
Proses dan
terdiri tahap
dari
tahap
perkolasi
sebenarnya(penetesan/penampungan).
2. Cara Panasan a. Refluks Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titih didihnya, selamawaktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik b. Sokletasi
Sokletasi adalah ekstraksi dengan menggunakan pelarut yang selalu baru yangumumnya dilakukan dengan menggunakan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontiniu dengan jumlah pelarut yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik. (http://www.scribd.com/doc/57981756/soklet) KEMIRI
Kemiri ( Aleurites moluccana),
adalah tumbuhan yang bijinya dimanfaatkan sebagai
sumber minyak dan rempah-rempah. Tumbuhan ini masih sekerabat dengan singkong dan termasuk
dalam suku Euphorbiaceae.
Dalam
perdagangan
antarnegara
dikenal
sebagai candleberry, Indian walnut , serta candlenut . Pohonnya disebut sebagai varnish tree atau kukui nut tree. Minyak yang diekstrak dari bijinya berguna dalam industri untuk
digunakan sebagai bahan campuran cat. Tidak diketahui dengan tepat asal-usulnya, tumbuhan ini menyebar luas mulai dari India danCina, melewati Asia Tenggara dan Nusantara, hingga Polinesia dan Selandia Baru. Di Indonesia, kemiri dikenal dengan banyak nama. Di antaranya, kembiri, gambiri, hambiri(Bat.); kemili (Gayo); kemiling (Lamp.); buahkareh (buahkeras, Mink.; Nias); keminti ng(Day.).Juga muncang (Sd.); dèrèkan, pidekan, miri (Jw.); kamèrè, komèrè, mèrè (Md.); dan
lain-lain. Kemiri sekarang tersebar luas di daerah-daerah tropis. Tanaman ini adalah tumbuhan resmi negara bagian Hawaii. Beberapa bagian dari tanaman ini sudah digunakan dalam obat-obatan tradisional di daerah-daerah pedalaman. Minyaknya digunakan sebagai bahan tambahan dalam perawatan rambut (untuk menyuburkan rambut). Bijinya dapat digunakan sebagai pencahar. Di Jepang, kulit kayunya telah digunakan untuk tumor. Di Sumatera, bijinya dibakar dengan arang, lalu dioleskan di sekitar pusar untuk menyembuhkan diare. Di Jawa, kulit batangnya digunakan untuk mengobati diare atau disentri. Kemiri juga sering ditanam sebagai pohon serbaguna, untuk menghijaukan lahan, sebagai peneduh di pekarangan, dan juga untuk pohon hias. Di Jawa, biji kemiri biasa dijadikan sebagai bahan permainan untuk diadu kekerasan tempurungnya. (http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiri)