FAKTOR RISIKO RINITIS ALERGI A. Penyakit Atopi Lain
Riwayat atopi yang diderita oleh seseorang akan meningkatkan risiko terjadinya penyakit alergi lain, termasuk rinitis alergi. Penyakit ini sangat berhubungan dengan riwayat atopi, baik di keluarga maupun dalam dirinya sendiri, seperti riwayat penyakit asma dan eksim. Sekitar 40% pasien yang mengalami rinitis akan mengalami asma memiliki penyakit rinitis alergi. Riwaya asma dan kejadiaan rinitis alergi dihubungkan dengan kejadiaan alergi kronik pada sistem pernapasan, dimana asma merupakan alergi kronik pada sistem pernapasan bagian bawah dan rinitis alergi merupakan bagian dari kelainan alergi sistem pernapasan bagian atas.
B. Riwayat Atopi Dalam Keluarga
Riwayat keluarga merupakann salah satu faktor resiko yang memberikan dampak terhadap kejadiaan rinitis alergi. Perkembangan sistem imun sudah di mulai dari dalam kandungan, tidak bebeda halnya dengan kepekaan sistem imun menghadapi benda yang diaangap alergen oleh sistem imun orang tua. Hal ini dihubungkan dengan kromosom 5q. Jika ada salah satu orangnya mengalami alergi maka anaknya kecenderungan 25%-40% akan mengalami alergi pula. Namun jika kedua orang tuanya mengalami alergi maka resiko anaknya mengalai alergi juga ikut meningkat yaitu 20-70% C. Polusi Dan Asap Rokok
Iritan sistem pernapasan seperti sulfur, dioksida, nitrogen dan partikel dari sisa pembakaran menyebabkan meningkatnya kadar IgE dengan berbagai macam mekanisme inflamasi lokal pada saluran pernapasan sehingga meningkatkan kontak jaringan terhadap alergen dan dapat menimbulkan rinitis alergi. Sedangkan asap rokok dapat menyebabkan bangkitnya status asmatikus seseoranf yang menderita asma. Dan juga ada efek tidak langsungnya yaitu dapat mempengaruhi respon inflamasi yang diperantarai oleh IgE.
D. Memelihara Binatang
Seseorang yang memiliki hewan peliharaan yang memiliki bulu seperti kucing dan anjing memiliki keterkaitan dengan kejadiaan rinitis alergi atau penyakit alergi lainnya. Alergen yang diperoleh dari hewan peliharaan dapat berupa aeroalergen dari hewan tersebut.
E. Konsumsi Paracetamol Atau Aspirin
Hubungan parasetamol terhadap terjadinya riniis alergi adalah dengan menurunkan kadar enxim glutation pada saluran napas sehingga menyebabkan proteksi antioksidan pada saluran napas akan indekuat. Hal ini juga dapat meningkatkan respon T helper sebagai respon terhadap inflamasi. Selin itu aspirin dapat meningkatkan respon bronkus terhadap allergen melalului beberapa mekanisme.
Referensi. Kholid yahya, Prevelensi Dan Faktor Resiko Kejadiaan Rinitis Alergi Pada Usia 13-14 Tahun Di Ciputat Timur [serial online] 2013. [cited on 19 November 2016]. Available: http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26431/1/YAHYA%20K HOLID-FKIK.pdf