Evolusi Jaringan Telekomunikasi Berbasis FTTH dan WiMAX M. Reza Mulyadi 1), Siska Aprilianis 2), Fifi Nenden 3), Sofian Hamid 4), Ary Syahriar 5)6) 1)2)3)4)5) Program Studi Teknik Elektro,Universitas AL Azhar Indonesia 6) Pusat Informasi dan Komunikasi,BPPT
[email protected] Abstraksi Seiring meningkatnya kebutuhan akan pemakaian bandwidth dan mobilitas yang tinggi saat ini, merupakan dua hal yang menjadi tantangan utama untuk jaringan telekomunikasi selama bertahun-tahun kedepan yang terus diperbincangkan dan terus dikembangkan. Di satu sisi saat ini jaringan telekomunikasi tetap ke rumah-rumah didominasi oleh jaringan telekomunikasi kabel tetap (fixed wireline) yang menggunakan tembaga sebagai saluran transmisi data. Fixed wireline ini memiliki kekurangan karena dianggap tidak dapat memberikan bandwith dan kecepatan tinggi dibandingkan dengan kabel fiber optik yanga dapat menerima dan mengirim data,suara,dan video dengan kecepatan 19 MBps-1GBps. Oleh Karena hal itu, orang mulai beralih ke teknologi transmisi kabel optik dengan menggunakan teknologi FTTH (Fiber to the home ) untuk telekomunikasi yang menggantikan jaringan kabel tembaga dengan Fiber optik untuk wilayah perumahan. Instalasi teknologi FTTH akan mengembangkan industri multimedia seperti HDTV (High Definition TV), download musik dan video, serta teleconference, hal ini akan mempunyai dampak yang besar dalam dunia ekonomi dan akan memberikan bentuk baru yang muncul dari dunia bisnis dalam sektor teknologi. Selain itu operator jaringan juga akan dapat menghasilkan keuntungan baru untuk meningkatkan transfer data, dan dapat menutupi biaya instalasi dari jaringan FTTH. Di sisi lain untuk mendukung mobilitas yang tinggi di layanan jaringan telekomunikasi mobile, WiMAX (Worldwide interoperability for microwave access) adalah solusi yang tepat karena memiliki bandwidth dengan kecepatan data yang tinggi (sampai 70 MBps) dan juga kemampuan WiMAX dapat melayani pelanggannya dengan area yang lebih luas sejauh 50 km maksimal dengan tingkat kompatibilitas menghantarkan data dengan transfer rate yang tinggi. Sedangkan dari segi kondisi saat proses komunikasinya, teknologi WiMAX dapat melayani para pelanggan, baik yang berada dalam posisi Line Of Sight (posisi perangkat-perangkat yang ingin berkomunikasi masih berada dalam jarak pandang yang lurus dan bebas dari penghalang apa pun di depannya) dengan BTS maupun yang tidak memungkinkan untuk itu (Non-Line Of Sight). Jadi di mana pun para penggunanya berada, selama masih masuk dalam area coverage sebuah BTS (Base Transceiver Stations), mereka mungkin masih dapat menikmati koneksi yang dihantarkan oleh BTS tersebut. Paper ini menganalisa kedua layanan teknologi lebih mendalam,evaluasi dari segi ekonomi teknologi tersebut dan tantangan pengembangan aplikasi untuk masa depan.
Kata Kunci: Fixed wireline, Bandwidth, Serat Optik, FTTH, teleconference, HDTV, WiMAX 1. PENDAHULUAN Sebagian besar jaringan telekomunikasi pita lebar masih memakai kawat tembaga pilin (Digital Subscriber Line / DSL) atau kabel coaxial sebagai media transmisi tetap jaringan telekomunikasi. Saat ini, perusahaan telekomunikasi sedang menyesuaikan jaringan mereka untuk mentransmisikan data,suara,video,internet, TV dan layanan telepon lebih dari satu jaringan. Konvergensi ini mengarah kepada peningkatan substansial permintaan
bandwidth. Layanan jaringan yang ada saat ini tidak mampu untuk mempertahankan peningkatan bandwidth lebih besar sehingga akibatnya teknologi berkecepatan dan multimedia yang tinggi belum dapat dibuat dengan baik. Di sisi lain layanan jaringan optik, dapat menawarkan bandwidth yang lebih tinggi dari teknologi lama dan dapat mendukung berbagai layanan kapasitas besar secara bersamaan. Beberapa jenis serat optic berdasarkan tempat tujuan implementasi yang ada yaitu : serat sampai ke rumah-rumah (FTTH) atau serat sampai ke
e-Indonesia Initiative 2009 (eII2009) Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 24-26 Juni 2009, Bandung
69
gedung-gedung (FTTB), fibre to the curb (FTTC) membawa serat ke operator node yang dekat dengan pengguna. Beberapa akronim FTTx bakal sering dijumpai sesuai implementasi [1]. Teknologi fiber merupakan media yang tidak diragukan untuk menyediakan bandwidth yang besar, tidak dipengaruhi interferensi gelombang elektromagnetik, bebas korosi dan menyediakan rugi-rugi minimal untuk transportasi data. Sekarang ini kebanyakan dari backbone jaringan telah dikonstruksikan dengan fiber optik tetapi hubungan terakhir ke rumah tangga kelihatannya tidak mungkin bagi fiber. Alasan utama untuk ini adalah usaha multimedia belum matang untuk menjamin bahwa kenyataan yang ada membutuhkan hubungan yang haus akan bandwidth. Alasan lain adalah bahwa instalasi fiber kelihatan sebagai usaha yang mahal yang tidak dapat digantikan.akan tetapi instalasi teknologi FTTH akan mengembangkan industri multimedia, untuk kemudian FTTH akan ada kemungkinan untuk menyampaikan layanan multimedia seperti HDTV, download musik dan video. Ini akan mempunyai dampak yang besar dalam dunia ekonomi dan akan menyaksikan bentuk baru yang muncul dari dunia bisnis dalam sektor teknologi. Juga operator jaringan akan menghasilkan keuntungan baru untuk meningkatkan transfer data, dan dapat menutupi biaya instalasi dari jaringan FTTH awal yang cukup besar. Di samping meningkatkan permintaan bandwidth, kecenderungan lain mengakses jaringan saat ini adalah mobilitas, dan terutama segala keinginan untuk memiliki akses internet di mana saja dan kapan saja. Dalam hal ini, yang menjanjikan teknologi nirkabel yang baru mendapat banyak perhatian beberapa tahun terakhir di industri telekomunikasi adalah WiMAX (IEEE 802,16). WiMAX merupakan singkatan Worldwide Interoperability for Microwave Access. Ini merupakan salah satu bentuk teknologi nirkabel yang sedang menjadi pusat perhatian operator telekomunikasi, pebisnis maupun pengguna internet di dunia. WiMAX hadir sebagai solusi keterbatasan akses pada Wi-Fi yang notabene memang dirancang untuk pemakaian dalam ruang. Teknologi yang menggunakan OFDM ini mampu memberikan layanan data berkecepatan hingga 70 Mbps dalam radius 50 km. Radius yang cukup untuk menjadikan WiMAX sebagai jaringan telekomunikasi broadband menggantikan teknologi fixedline. Jika dibandingkan dengan fixedline biaya instalasi jaringan WiMAX jauh lebih murah. Dengan teknologi WiMAX, impian akan layanan informasi data yang murah dengan kecepatan tinggi akan segera terwujud murah meriah dengan kualitas yang jauh lebih baik. Teknologi yang pada awalnya dikembangkan sebagai teknologi nirkabel tetap. Ini tetap WiMAX (IEEE 802.16d) memiliki potensi untuk membawa akses internet broadband dengan jutaan orang di seluruh dunia yang tidak
terhubung ke jaringan kabel infrastruktur. Dengan Standar IEEE baru 802.16e, mobilitas yang diperkenalkan. Mobile WiMAX jaringan dapat menjadi kompetitif teknologi berikutnya ke UMTS dan WLAN. Jadi WiMAX memang dirancang untuk melayani baik para pengguna yang memakai antenna tetap (fixed wireless) maupun untuk yang sering berpindah-pindah tempat (nomadic). WiMAX tidak hanya hanya dapat melayani para pengguna dengan antenna tetap saja misalnya pada gedung-gedung diperkantoran, rumah tinggal, tokotoko dan sebagainya. Bagi para pengguna antenna indoor, notebook, PDA, PC yang sering berpindah tempat dan banyak lagi perangkat mobile lainnya memang telah kompatibel dengan dengan standar-standar yang dimilik WiMAX.
Gambar I Gambar 1 memberikan gambaran keduanya dianggap akses jaringan. Paper ini mengevaluasi teknologi dari FTTH dan WiMAX. Kami juga akan datang beberapa kesimpulan tantangan teknis masa depan. 2. PEMBAHASAN A. FTTH (Fiber to The Home) Evaluasi kedua teknologi jaringan memerlukan pendekatan yang berbeda. Dalam kasus FTTH, di samping peralatan dan instalasi biaya, maka dari pemasangan jaringan baru menuntut besar biaya awal penggalian. Dua pendekatan yang berbeda dipertimbangkan untuk menangani masalah ini. Pertama, ada pendekatan yang evolusioner yakni menunjukkan masalah oleh standar teknologi terbaru dan perlahan-lahan memperkenalkan lebih banyak serat di layanan jaringan secara berangsurangsur. Jaringan DSL dan HFC dapat ditingkatkan dengan cara membawa fiber lebih familiar dengan pengguna, sehingga meningkatkan bitrate dari arus layanan jaringan. DSL merupakan jaringan yang menyediakan transmisi data digital melalui twisted pair (TP) kawat tembaga, yang memiliki tingkat redaman yang tinggi. Jadi ada trade-off antara tembaga panjang dan bandwidth. Penyusutan TP
e-Indonesia Initiative 2009 (eII2009) Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 24-26 Juni 2009, Bandung
70
menciptakan kemungkinan untuk memperkenalkan standar DSL baru dengan bitrate yang meningkat. Penurunan tembaga panjang yang biasa digunakan sebagai saluran transmisi jaringan membuat serat optic lebih dekat dan familiar dengan pengguna, yang merupakan langkah pertama dalam membangun FTTH. Misalkan dengan VDSL2, maksimum ukuran tembaga panjangnya kurang dari 300m. Jaringan HFC berkembang dari distribusi jaringan asli TV dan menggabungkan serat optik dengan konektor kabel coaxial. Sambungan optik yang sampai di sebuah node optic yang melingkupi satu area layanan (SA) berbagi dengan jaringan konektor coaxial. Jumlah rumah dalam area yang sama umumnya sekitar 1100. Peningkatan kapasitas memerlukan pengurangan area layanan, sehingga meningkatkan jumlah node optik, dan dengan itu meningkatkan jumlah serat optik dalam jaringan. Solusi yang lain, pendekatan yang revolusioner, terdiri dari gedung jaringan FTTH baru. Meskipun evolusi lambat terhadap FTTH, semua jaringan optik sepenuhnya menggantikan jaringan DSL atau HFC. Komponen Optikal ada mencapai harga yang kompetitif dan biaya operasional lebih rendah dari kedua jaringan DSL dan HFC. Sebelum dapat menikmati keuntungan ini, operator jaringan harus berinvestasi banyak untuk membangun infrastruktur dengan biaya untuk penggalian atau penanaman serat mengganti kabel sebelumnya dengan fiber optik sangatlah tinggi dan butuh pengorbanan yang lebih untuk bisa merealisasikannya. B. WiMAX WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) adalah sebuah tanda sertifikasi untuk produkproduk yang lulus tes cocok dan sesuai dengan standar IEEE 802.16. WiMAX merupakan teknologi nirkabel yang menyediakan hubungan jalur lebar dalam jarak jauh. WiMAX merupakan teknologi broadband yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga membawa isu open standar. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX diantara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX layak diaplikasikan untuk ‘last mile’ broadband connections, backhaul, dan high speed enterprise. Instalasi base stasiun WiMAX dan terutama tiang adalah faktor yang menentukan dalam pembangunan WiMAX. Tempat berbagi dengan jaringan selular yang tersedia saat ini juga dapat disertakan, tergantung pada hal bisnis. Namun, hal ini benar sangat penting untuk dimensi jaringan dengan menghitung jumlah base stasiun yang diperlukan dan meletakkan tempat yang optimal. Model
teknis yang memperhitungkan yang karakteristik utama dari mobile WiMAX telah dikembangkan. Banyak aspek fisik harus diambil kedalam laporan[2]. Modulasi Fisik layer Mobile WiMAX adalah berdasarkan Scalable ortogonal Frekuensi Division Multiple Access (SOFDMA). Saluran bandwidth dibagi menjadi lebih kecil subcarriers yang ortogonal satu sama lain. Sub kumpulan subcarriers ini dapat diberikan ke setiap pengguna. Physical layer yang bagus disesuaikan dengan perambatan NLOS lingkungan di 2 - 11 GHz rentang frekuensi dan ia dasar berbeda dari yang digunakan dalam modulasi CDMA pada teknologi UMTS. Fitur lain yang meningkatkan kinerja yang adaptif modulasi, yang diaplikasikan ke setiap pelanggan individual menurut kemampuan saluran radio. WiMAX juga memberikan fleksibilitas dalam hal saluran bandwidth dan frekuensi operator. Di Eropa, 3.5 Ghz frekuensi lisensi yang paling banyak digunakan. Mobile WiMAX menggunakan TDD (time division duplex) sebagai modus duplex. Akhirnya, fitur penting sistem WiMAX adalah yang menggunakan teknik antena lanjutan seperti pembentukan balok menggunakan smart antena dan bangunan yang memakai teknik MIMO (multi input multi output). 3. EVALUASI TEKNOLOGI-EKONOMI A. FTTH (Fiber to The Home) Perkembangan teknologi fiber optik sekarang ini mulai menurunkan biaya. Perkembangan ini berasal dari loop laser, solusi untuk menyalurkan video, dan topologi jaringan passive. Bentuk baru dari pelayanan ini membutuhkan high speed access dan broad bandwidth, yang merupakan perangkat untuk kriteria jaringan yang baru. Perkembangan ini membuat FTTH lebih menarik, yang mana FTTH diketahui mampu mentransmisikan bandwidth tinggi dengan rugi-rugi yang kecil. Salah satu perusahaan telekomunikasi yang besar di dunia NTT dari Jepang telah menjadi penyelengara dari teknologi FTTH. Pada 1990 NTT didorong oleh perusahaan-perusahaan seperti AT&T, Fujitsu, Hitachi dan lainnya untuk memulai perkembangan dari sistem yang dibutuhkan untuk jaringan FTTH. Sekarang bersamaan dengan perusahaan BellSouth AmericaTelecommunication, NTT terpaksa bergabung dalam R&D untuk mengembangkan teknologi FTTH ke tahap yang lebih tinggi. Kekuatan elektrik selalu merupakan persoalan utama dan sering ditunjukkan sebagai kelemahan dari FTTH. Daya FTTC dibawa melalui jaringan tembaga parallel (untuk menguatkan unit switching, laser dan unit jaringan optik). Tetapi bagi FTTH merupakan suatu kerugian sejak daya yang kecil merupakan kunci persaingan yang menguntungkan. Masalah ini telah
e-Indonesia Initiative 2009 (eII2009) Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 24-26 Juni 2009, Bandung
71
diselesaikan sekarang ini dengan perkembangan dalam baterai yang mana unit jaringan optik dari pemakai dapat di charge dengan elektrik. Ketika konsumsi daya rendah, maka solar berfungsi untuk membantu. Dengan mendapat daya pada tempat ini, biaya total dikurangi selama instalasi dari peralatan. Pada mulanya kriteria dari biaya yang rendah merupakan suatu rintangan pada FTTH, tetapi pelajaran terbaru mulai membicarakan FTTH. Untuk sekarang ini biaya dari FTTH telah dipertimbangkan dengan baik-baik. Pada tahun 1980-an biaya instalasi dari tiap pelanggan untuk FTTH sebesar US$3000 dan untuk FTTC hampir setengahnya, FTTH hampir hilang. Sesuai dengan dilakukannya studi oleh Bellcore pada awal 1996 gap dari biaya instalasi untuk tiap pelanggan telah menyusut ke $230 pada jaringan akses narrowband dan $480 pada broadband akses[3]. Sesuai dengan studi yang sama gap semakin berkurang tetapi hampir tidak mungkin untuk berkurang terus menerus. Dua biaya komponen yang besar adalah alat elektronik (40%) dan pekerja (30%). Sekarang telah dibuat biaya instalasi jaringan akses broadband difokuskan pada biaya operasional. Biaya operasional termasuk sumber tenaga listrik dari jaringan, mahalnya biaya pemeliharaan dan mahalnya layanan connecting dan disconnecting. Konsumsi daya dari jaringan optik dipertimbangkan lebih kecil dari coaxial dan twisted pairs. Biaya pemeliharaan sangat kecil sejak semua jaringan plastik bebas terhadap korosi yang mana dapat terjadi pada kabel metalik. Bellcore mensimulasi penghematan biaya pemeliharaan dari FTTH dibandingkan dengan FTTC dan HFC melalui jangka 20 tahun. Type biaya
Penghematan biaya 20 tahun
Tenaga listrik
>$200
Pemeliharaan metalik
>$200
Pemeliharaan lainnya
~$100
Perlengkapan pelayanan
~$50
Tabel 1. Penghematan biaya operasi dari FTTH per pelanggan dibandingkan dengan FTTC atau HFC selama perioda 20 tahun [3]. Biaya pemeliharaan FTTH yang rendah menjadi pilihan yang menarik untuk jaringan akses broadband lainnya pada suatu area tertentu. Pada suatu daerah dimana perumahan terpisah jauh, pemeliharaan jaringan merupakan faktor yang penting. Kasus menarik dari subjek dapat diperoleh di USA, yang mana perusahaan telepon local beroperasi pada daerah rural yang mengadakan studi pada kemungkinan menggunakan teknologi FTTH untuk menggantikan kabel tembaga yang sudah 30 tahun. Perusahaan telepon ini telah mempunyai perkiraan yakni membutuhkan $3000 setiap
pelanggan untuk pergantian tersebut, copper dengan kabel baru untuk menyebarkan fiber to the home. Perusahaan telah mencoba untuk mengurangi biaya instalasi dari FTTH ke $5000 setiap pemakai. Biaya operasional dalam hal ini menguntungkan. B. WiMAX Studi kelayakan untuk WiMAX dimulai dengan mendefinisikan bisnis beberapa tahap : nomadicity pack (dibandingkan dengan hotspot abonemen), broadband nirkabel yang berdiri sendiri (WiMAX sebagai substitusi dari DSL saat ini atau layanan kabel) dan semua layanan (kombinasi dari produk sebelumnya, ditambah prabayar pilihan dan lokasi kependudukan). Sekali lagi, ada perbedaan antara pedesaan, suburban dan perkotaan dalam jaringan telekomunikasi dimana perkotaan selalu lebih dulu menikmati teknologi terbaru. Seiring perkembangan, pada tahun 2003-2004, base station WiMAX masih sekitar US$15.000. Namun, sekarang ini base station WiMAX sudah turun hingga harganya mencapai sekitar US$6000an untuk fixed wireless.Sebuah base station WiMAX dapat dengan mudah memberikan layanan pada 256 pelanggan. Jika dibandingkan dengan 3G, maka base station WiMAX ini jauh lebih murah. Dilihat dari sisi investasi teknologi, WiMax jauh lebih murah dari 3G, dan dari sisi performance jauh lebih baik daripada 3G[4]. Spektrum WiMAX juga lebih ekonomis dibanding 3G, biaya per Hertz-nya lebih murah 1000 kali lipat dibanding spektrum 3G, hal tersebut disampaikan menurut perusahaan riset Maradevis yang melaporkannya dalam “Spectrum Analysis-The Critical Factor in WiMAX versus 3G”[5]. Hal tersebut yang menyebabkan terjadinya peningkatan permintaan untuk WiMAX. Lisensi yang diberikan untuk WiMAX berjumlah 1028, sementara untuk 3G hanya 276. Pada tahun 2006 lalu, Wimax Forum mencatat ada 720 lisensi WiMAX yang diberikan. Amerika Utara saat ini merupakan wilayah yang paling banyak memiliki koleksi lisensi WiMAX dengan total 404. Sedangkan Eropa hanya mencatat 256 lisensi, Amerika Latin punya 162, Asia Pasific membukukan 135, Timur Tengah dan Afrika hanya memiliki 71 lisensi. Di Indonesia, WiMAX memang belum sepopuler WiFi (Wireless Fidelity). Namun sebagai salah satu negara pemegang lisensi WiMAX (Worldwide Interoperability Mobile Access), Indonesia memiliki wewenang menerapkan teknologi telekomunikasi ini pada operatoroperator seluler yang memiliki kesiapan baik secara kesiapan secara infrastruktur maupun kesiapan operationalmaintanance. Akses broadband nirkabel WiMAX diharapkan mampu memberikan angin segar di antara persaingan industri telekomunikasi dan kebutuhan pasar[6]. Keuntungan tersebut bukan hanya dari sisi investasi, namun dari sisi konsumen pun harga
e-Indonesia Initiative 2009 (eII2009) Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 24-26 Juni 2009, Bandung
72
telekomunikasi akan lebih ringan. Dengan VoIP via WiMAX, maka biaya komunikasi bisa dipangkas dalam jumlah yang besar. Jika misalnya sebuah keluarga membayar biaya telepon 300 ribu rupiah sebulan, dengan teknologi WiMAX, akan bisa menjadi hanya 150 ribu per bulan dengan pemakaian sepuasnya, sudah termasuk penggunaan untuk Internet. Keuntungan menggunakan WiMAX ini mungkin dapat di lihat dari jangkauan radius network coverage dan bandwith yang mampu diberikan dengan biaya infrastruktur yang sangat sangat murah[7]. Kasus di mana WiMAX digunakan untuk menyediakan internet mobile yang mengarah ekonomi. Yang paling menarik adalah kasus di mana ponsel internet sedang dijual baik sebagai paket pada broadband yang ada dan sebagai produk prabayar formula. Seperti FTTH dalam kasus ini, sebuah penyebaran terbatas pada daerah perkotaan ditampilkan menjadi jelas jalan dalam fase pertama. Hanya dalam beberapa tahun kedepan skenario yang mungkin dapat menjadi layak. 4. TANTANGAN TEKNOLOGI MASA DEPAN
Mbps. Digital video akan membutuhkan teknologi FTTH untuk mendukung bandwidth yang tinggi. Perkembangan dalam teknologi mikro juga dapat menurunkan biaya dari decompressor chip membuat digital video lebih bagus pada pemakai. Dan meningkatnya kebutuhan pada 10 sampai 15 tahun mendatang, FTTH adalah yang terbaik dan mungkin hanya satu-satunya teknologi yang mudah berkembang untuk menyediakan transfer rate yang tinggi menyerupai standard dari 155,52 Mbps sebagai STM-1. FTTH juga menawarkan solusi yang terbaik dalam hal pembiayaan. B. WiMAX Isu penting dalam hal ini WiMAX mobilitas, dan terutama bagi pengguna ponsel dengan kecepatan tinggi. Saat ini, topik yang hangat-hangatnya dibicarakan adalah Internet di kereta. Selanjutnya untuk satelit, dan teknologi nirkabel broadband, seperti WiMAX juga tampaknya sangat menarik. Standar 802.16e yang sekarang tidak mampu mendukung kecepatan kereta e.g. 150 km / jam, tetapi beberapa perusahaan sudah memiliki solusi hak milik pra-WiMAX.
A. FTTH ( Fiber to The Home ) 5. KESIMPULAN Serat akses terdiri dari berbagai teknologi, terdiri dari : Teknologi Passive Optical Network (PON), dan Ethernet point-to-point. Untuk arsitektur Pon, terdapat pilihan antara lain Gigabit Pon (GPON, didukung oleh ITU) atau Ethernet Pon (EPON, disahkan oleh IEEE).
Meskipun GPON juga mendukung Ethernet (sebelah ATM), maka dari ubiquity Ethernet cenderung EPON nikmat. EPON mencapai kecepatan 1,25 Gb/s upstream dan downstream, sedangkan GPON adalah standar di 2,5 Gb/s downstream dan 1,2 Gb/s upstream. Langkah selanjutnya adalah Pons ini meng-upgrade ke 10 Gb/s, dan baru-baru ini, kemungkinan dari 10-Gb/s EPON standar (Generasi EPON atau NGEPON) sedang diusulkan[7]. Seperti algoritma yang efisien untuk memanfaatkan bandwidth yang di upstream Pons daripada upstream tetap data rate per pengguna. Suatu teknologi akan membutuhkan kapasitas yang lebih besar dari struktur jaringan saat ini yang dapat menyediakan video digital. Sekarang ini digital video dapat dikompres menjadi hanya membutuhkan 1,5 sampai 6 Mbps (sesuai dengan kualitas gambar) dan perkembangan dari HDTV (High Definition Television) kompres diperkecil sehingga bit rate untuk HDTV menjadi 20
Standar IEEE 802.16 memberikan kemudahan dalam akses internet untuk area metropolitan dengan menerapkan beberapa base station (BS) yang dapat mengcoverage jutaan subscriber station. Teknologi WiMAX merupakan salah satu solusi untuk dapat mengembangkan teknologi informasi dalam suatu kota atau pedesaan karena jangkauannya sampai jarak 50 km, sehingga memungkinkan untuk meng-coverage seluruhnya. FTTH memberikan layanan pengiriman data dengan kecepatan tinggi hingga 1.000 Mbps atau 1 Gbps( bahkan lebih) dengan kualitas suara dan gambar yang jelas. FTTH dan WiMAX adalah dua menjanjikan akses jaringan teknologi. Kami percaya bahwa keduanya akan akses teknologi memperoleh tempat di masa mendatang. Namun, sekarang kelayakan ekonomi dan pengimplimentasian teknologi di indonesia adalah masih terbatas pada regulasi pemerintah dan masa ujicobanya khususnya Wimax. FTTH saat ini hanya masih bisa dinikmati diwilayah perkotaan dan juga masih dalam pembangunan infrastruktur Jaringan, sehingga belum dapat optimal penggunaannya. 6. Daftar Pustaka [1] Paul E. Green, “Fiber-to-the-Home white paper”, 2003. [2] WiMAX Forum, “Mobile WiMAX – Part I: A Technical Overview and Performance Evaluation”, 2006.
[3]www.rr.cs.cmu.edu,info.ntt.co.jp, [4]www.indosat.net.id/elektro,
e-Indonesia Initiative 2009 (eII2009) Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 24-26 Juni 2009, Bandung
73
[5]__,WiMAX
The Critical Wireless Standard, http://www.eyeforwireless.com/wimax_report.pdf, [6]Hayri, WiMAX : Koneksi Broadband Lewat Wireless, Majalah PC Media Edisi,Juli 2004. [7]____IEEE 802.16* and WiMAX, Broadband Wireless Access for Everyone.
e-Indonesia Initiative 2009 (eII2009) Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 24-26 Juni 2009, Bandung
74