Gate Valve
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi kian meningkat, khusunya dalam bidang peridustrian, Seiring dengan itu persaingan untuk mendapatkan kerja dibidang industripun semankin ketat, hal ini dikarenakan minimnya lapangan kerja dibanding dengan jumlah tenaga kerja yang mencari pekerjaan. Agar kelak nantinya kita mampu bersaing dengan orang lain untuk memasuki dunia kerja, maka kita harus memiliki kemampuan dibidang kita masing-masing.
Untuk itulah mahasiswa/i di Jurusan Teknik Mesin dibekali ilmu pengetahuan dan keterampilan dibidang teknik, agar nantinya mampu bersaing didunia kerja. Dalam hal ini kita dibekali ilmu pengetahuan pada Pompa Sentrifugal baik secara teori maupun praktik.
B. Batasan Masalah
Dalam laporan paraktek bengkel ini yang berjudul Gate Valve (katup), penulis membatasi ruang lingkup pembahasan, yaitu :
Pengertian Teori Dasar Gate Valve?
Jenis-jenis Gate Valve?
Prinsip Kerja Gate valve
Pembongkaran, analisa, dan perakitan Gate Valve?
Perawatan Gate Valve?2
C. Tujuan
Tujuan dilakukannya praktek Gate Valve ini adalah :1.Agar Mahasiswa/i dapat mengetahui teori dasar Gate Valve (katup);2.Agar Mahasiswa/i dapat mengetahui jenis-jenis Gate Valve;3. Agar Mahasiswa/i dapat mengetahui Pembongkaran, analisa, dan perakitan Gate Valve secara mekanik;4.Agar Mahasiswa/i dapat mengetahui perawatan Gate Valve;
D.Manfaat
Laporan praktek Gate Valve (katup) ini diharapkan bermanfaat bagi Penulis sendiri, di mana dalam penulisan laporan praktek Gate Valve(katup) ini dapat menambah wawasan. Sebagai acuan untuk perbandigan antara teori dengan praktek. .Agar menjadi perbandingan bagi adik-adik mahasiswa yang nantinya akanmelakukan hal yang sama
E.Teknik Pengumpulan Data
Penulis melakukan teknik pengumpulan data yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan Centrifugal Pump ini antara lain dengan cara:
Study literature, yaitu membaca buku referensi yang berhubungan dengan Centrifugal Pump;
Mengumpulkan data-data dari Internet.
BAB II
Landan Teori
Pengertian Gate Valve
Gate Valve adalah jenis stopper yang ditempatkan pada sistem instalasi pemipaan yang berguna untuk memblokir aliran / flow.
Valve ini mencegah lewatnya aliran cairan / liquid menggunakan lempengan yang bergerak bergeser / slide keluar dan kedalam pipa.
FUNGSI
Dalam banyak hal valve ini difungsikan hanya untuk terbuka penuh atau tertutup penuh, sehingga valve ini jarang digunakan sebagai alat pengontrol cairan.
Gate valve dalam posisi tertutup sebagian dapat meningkatkan tekanan dalam suatu sistem dan memungkinkan mengakibatkan getaran tak terduga dalam cairan.
Jenis - Jenis Gate Valve
1. Gate Valve
Gate Valve adalah valve yang paling sering dipakai pada sistem perpipaan. Fungsinya untuk
membuka dan menutup aliran (on-off), tetapi tidak untuk mengatur besar kecil aliran (throttling).
Kelebihan Gate Valve, minimnya halangan/ resistan saat valve ini dibuka penuh, sehingga aliran bisa
maksimal.
Gate Valve mengontrol aliran melalui badan valve yang berbentuk pipa, dengan sebuah
lempengan atau baji vertikal (lihat gambar dibawah ini) yang bisa bergeser naik turun saat handel valve diputar. Valve ini didesain untuk posisi terbuka penuh, atau tertutup penuh. Jika valve ini dalam keadaan setengah terbuka, maka akan menyebabkan pengikisan pada badan valve, dan turbulensi aliran zat bisa menyebabkan getaran pada baji valve sehingga menghasilkan suara gemeretak.
2. Globe Valve
Globe Valve biasanya digunakan pada situasi dimana pengaturan besar kecil aliran (throttling)
diperlukan. Dengan mudah memutar handel valve, besarnya aliran zat yang melewati valve bisa diatur.
Dudukan valve yang sejajar dengan aliran, membuat globe valve efisien ketika mengatur besar kecilnya aliran dengan minimum erosi piringan dan dudukan. Namun demikian tahanan didalam valve cukup besar.
Desain Globe Valve yang sedemikian rupa, memaksa adanya perubahan arah aliran
zat didalam valve, sehingga tekanan menurun drastis dan menyebabkan turbulensi di dalam valve itu
sendiri. Dengan demikian, Globe Valve tidak disarankan diinstal pada sistem yang menghindari
penurunan tekanan, dan sistem yang menghindari tahanan pada aliran.
3. Angle Valve
Sama seperti globe valve, angle valve juga digunakan pada situasi dimana pengaturan besar
kecil aliran diperlukan (throttling). Namun angle valve di buat dengan sudut 90°, hal ini untuk
mengurangi pemakaian elbow 90° dan fitting tambahan.
4. Check Valve
Check Valve memiliki perbedaan yang signifikan dari Gate Valve dan Globe Valve. Valve ini di
disain untuk mencegah aliran balik. Ada beberapa jenis check valve, tapi ada 2 jenis yang paling umum yaitu Swing Check dan Lift Check. Swing Check Valve biasanya dipasangkan dengan Gate Valve, sedangkan Lift Check Valve oleh beberapa pabrikan digunakan untuk menggantikan fungsi Ball Valve sebagai Ball Check Valve. Check Valve tidak menggunakan handel untuk mengatur aliran, tapi
menggunakan gravitasi dan tekanan dari aliran fluida itu sendiri. Karena fungsinya yang dapat
mencegah aliran balik (backflow) Check Valve sering digunakan sebagai pengaman dari sebuah
equipment dalam sistem perpipaan. lihat gambar di bawah ini.....kalau type pencegah aliran juga,,tp ada handle nya,namanya itu SDNR valve,,,,
5. Ball Valve
Ball Valve adalah alternatif murah dari jenis valve-valve yang lain. Ball valve menggunakan
bola logam yang tengahnya ada lubang tembus, diapit oleh dudukan valve untuk mengontrol aliran.
Sering dipakai pada proses hydrocarbon, ball valve mampu mengatur besar kecil aliran gas dan uap
terutama untuk tekanan rendah. Valve ini dapat dengan cepat ditutup dan cukup kedap untuk menahan
fluida/ zat cair. Ball valve tidak menggunakan handwheel, tetapi menggunakan ankle untuk membuka atau menutup valve dengan sudut 90°. Disainnya yang simpel, meminimalkan turunnya tekanan pada saat valve dibuka penuh.lihat gambar di bawah ini...
6.Butterfly Valve
Butterfly Valve memiliki bentuk yang unik jika dibandingkan dengan valve-valve yang lain.
Butterfly menggunakan plat bundar atau wafer yang dioperasikan dengan ankel untuk posisi membuka
penuh atau menutup penuh dengan sudut 90°. Wafer ini tetap berada ditengah aliran, dan
dihubungkan ke ankel melalui shaft. Saat valve dalam keadaan tertutup, wafer tersebut tegak lurus
dengan arah aliran, sehingga aliran terbendung, dan saat valve terbuka wafer sejajar/ segaris dengan
aliran, sehingga zat dapat mengalir melalui valve.
Batterfly valve memiliki turbulensi dan penurunan tekanan (pressure drop) yang minimal. Valve
ini bagus untuk pengoperasian on-off ataupun throttling, dan bagus untuk mengontrol aliran zat cair
atau gas dalam jumlah yang besar. Namun demikian valve ini biasanya tidak memiliki kekedapan yang
bagus, dan harus digunakan pada situasi/ sistem yang memiliki tekanan rendah (low-pressure).lihat gambar di bawah ini....
7. Relief Valve
Relief valve memiliki fungsi yang sangat berbeda dari valve-valve yang lain. Valve ini didisain
khusus untuk melepas tekanan berlebih yang ada di equipment dan sistem perpipaan. Untuk mencegah
kerusakan pada equipment, dan lebih penting lagi cedera pada pekerja, relief valve dapat melepas
kenaikan tekanan sebelum menjadi lebih ekstrim.
Relief valve menggunakan pegas baja (lihat gambar di bawah ini), yang secara otomatis akan terbuka jika tekanan mencapai level yang tidak aman. Level tekanan pada valve ini bisa diatur, sehingga bisa ditentukan pada level tekanan berapa valve ini akan terbuka. Ketika tekanan kembali normal, relief valve secara otomatis akan tertutup kembali.
BAB IIl
Pembahasan
Dalam dunia proyek konstruksi,fabrikasi, mekanikal, terutama yang berhubungan dengan piping,pasti sudah mengenal yang namanya valve.Dan, diantara berbagai macam valve ada yang namanya Gate Valve.
Gate Valve adalah jenis valve pada sistem instalasi pemipaan yang berfungsi hanya untuk memblokir dan meneruskan aliran (flow), sehingga tidak cocok bila digunakan untuk mengontrol debit aliran.
Untuk mencegah lewatnya aliran cairan (liquid), jenis valve ini menggunakan lempengan (stopper) yang digerakan secara naik dan turun.
PEMASANGAN DAN CARA KERJA GATE VALVE
Cara pemasangan Gate Valve secara prinsip sangat sederhana, dengan menggunakan dua konektor berulir atau menggunakan dua flange yang dihubungkan ke sistem pipa.
Sedangkan cara kerja Gate Valve, jika handle (pegangan) diputar, bagian bonnet bergerak naik ke atas konektor dengan area stopping wedge merubah dengan memaksa gerakan menjadi naik dan turun. Handle yang menaikkan dan menurunkan stopper menempati ruang bonnet.
Ketika handel diputar, maka stopper bergerak di dalam valve. Stopper masuk kedalam ruang dimana cairan melewatinya.
Pada posisi buka atau tutup, valve jenis ini bisa dikenali berdasarkan tinggi rendahnya handle (pegangan).Jika posisi handle rendah berarti valve dalan kondisi terbuka, dan sebaliknya.
Casing valve yang sedikit lebih lebar dari pipa yang terhubung memungkinkan stopper benar-benar menutupi ruang aliran dan membuatnya benar benar tertutup.
FUNGSI GATE VALVE
Dalam banyak hal jenis valve ini didesain dan difungsikan untuk membuka dan menutup aliran dengan cara tertutup rapat dan terbuka penuh sehingga valve ini tidak cocok untuk mengatur debit aliran karena kurang akurat dalam hal mengontrol jumlah aliran.
Gate valve dalam posisi tertutup sebagian dapat meningkatkan tekanan dalam suatu sistem dan memungkinkan mengakibatkan getaran tak terduga dalam cairan.
PEMAKAIAN GATE VALVE
Gate Valve sering digunakan dalam instalasi ber-temperatur dan bertekanan tinggi misalnya dalam sistem instalasi di:
Pertambangan,
Pembangkit Listrik,
Pengolahan Air,
Aplikasi lepas pantai.
Bagian-bagian Gate Valve
Bagian – bagian dari gate valve antara lain :
1. Roda pemutar, roda pemutar berfungsi untuk mentransmisikan gaya ketangkai tingkap.
2. Tangkai tingkap (steam), tangkai tingkap berfungsi sebagai penghubung antar roda pemutar dan disk / piringan.
3. Mahkota (bonet), mahkota berfungsi sebagai penutup body.
4. Body (badan), body berfungsi sebagai tempat disk dan penghubung antar pipa yang menggunakan sambungan flensa.
5. Cuping penekan gland, cuping ini berfungsi untuk menekan mahkota sehingga terjadi kerapatan dengan body yang diantarai oleh paking.
Dudukan, dudukan berfungsi sebagai tempat berdirinya gate valve
Mur dan Baut, mur selonsong berfungsi untuk mengikat komponen-komponen yang perlu diikat.
Disk, disk merupakan bagian penting dari gate valve, sebagai penutup aliran fluida.
Prinsip Kerja Gate Valve
Prisip kerja gate valve sangat sederhana. Pada gate valve terdapat roda pemutar, jika roda ini diputar maka tangkai tingkap akan ikut berputar. Selanjutnyasambungan tangkai tingkap dengan disk yang berupa ulir akan menyebabkan disk bergerak naik atau turun. Jika disk bergerak naik maka gate valve akan terbuka dan fluida dapat mengalir, sebaliknya jika disk bergerak turun maka gate valve akan tertutup dan fluida tidak dapat mengalir.
Pemeliharaan Gate Valve
Untuk menjaga agar valve dapat dipakai dalam jangka waktuyang lama maka perlu dilakukan pemeliharan/perawatanterhadap alat tersebut. Untuk bahan material:
Kuningan : Valve dengan jenis bahan ini tidak bolehdigunakan untuk temperatur diatas 450 ºF, apabiladigunakan pada temperatur yang melebihi dari yangtersebut diatas maka valve tersebut akan mengalamikerusakan
Besi : Valve dengan jenis bahan ini juga tidak bolehdigunakan untuk temperatur yang lebih besar dari 450 ºF
Stainless Stell (besi putih) : Valve dengan jenis bahan inidigunakan untuk temperatur rendah dan aliran korosif valve ini tidak boleh digunakan dalam temperatur yangtinggi
Stell baja : Valve jenis ini digunakan untuk temperaturyang tinggi dan tekanan yang tinggi (mempunyai kelebihandibandingkan dengan jenis bahan yang lain dalam halpenggunaan temperatur). Jadi untuk bahan material tersebut diatas, agar valvedapat berfungsi dengan baik maka harus disesuaikan dengantemperatur.
Pemeliharaan yang lain yang dapat dilakukanterhadap valve adalah dengan menggunakan minyakpelumas. Minyak pelumas sangat dibutuhkan dalamperawatan valve yaitu pada bagian screw. Dalam jangkawaktu yang telah ditentukan minyak pelumas ini perludiberikan pada bagianbagian screw. Hal ini ditujukan untukmemperlancar proses pemutaran pada valve.
BAB IV
PROSES PRAKTEK
A. Alat Yang Digunakan
1.Kunci pas diameter 24
2.Kunci ring diameter 24
Martil / Palu
Roller / penggaris
Jangka sorong.
B. Langkah Pembongkaran
Membuka pengikat atau mur yang mengikat antara Gland Flange, daricangkang penutup, dengan menggunakan kunci ring dengan ukuran kunci24, dengan baut pengikat yang berjumlah dua buah;
Buka penutup cangkang dengan menggunakan kunci 24 dengan jumlahmur sebanyak delapan buah;
Angkat poros dengan penutup cangkang yang terbuat dari kunigan dan baja untuk memisahkan poros dari cangkang dimana akan terpisahcangkang utama;
Pisahkan roda penggerak dengan poros dengan kunci 24 dan dan pisahkanGland Flange, dengan poros katup dengan poros beserta Bushing yang berada pada penutup cangkang dan diatas Gland Flange;
Setelah semua terpisah kemudian disusun pada meja agar mudah dianalisadan digambar.
C. Bahan atau material dari Katup :
Kuningan, digunakan untuk temperatur dibawah 450 F dan bilatemperatur lebih besar dari 550 F maka digunakan material perungguyang biasanya mempunyai diameter 3 inch dan tekanan dapat lebih besar dari 330 psi;
Besi (Iron), cast iron digunakan untuk katup kecil sampai kepada highstrength metal alloy. Cast yang digunakan untuk katup besar cast irontidak boleh digunakan untuk temperatur lebih besar dari 450 F;
Baja, digunakan untuk katup yang memerlukan tekanan dan temperatur tinggi;
Stainless stell, digunakan untuk katup yang memerlukan temperatur rendah atau aliran korosif.
D. Langkah Pemasangan
Masukkan poros pada rumah cangkang kemudian tempelkan katup pada poros dengan mengunci pada poros dengan mengunci pada ulir yangterdapat pada poros dan katup
Masukkanlah katup dengan penutup rumah katup dimana cara pemasukandisesuaikan dengan alat yang terdapat didalam rumah katup dan pemasangan penutup katup dimana sebelum pemasangan poros tadi bushing pertama sudah terpasang pada penutup rumah katup
Pada pemasanganya poros sudah menyangkut sehingga apabila sewaktu pembukaan poros tetap yang bergerak adalah katup yang terdapat padarumah katup
Pasanglah gland flange pada poros untuk menetapkan posisi poros supayatetap dengan penguncian sehingga poros tetap dimana pada glad flenssudah terdapat paking karet
Pasanglah bushing kedua pada poros
Pasanglah roda penggerak dengan menggunakan kunci 24
BAB V
ANALISA
A.Roda penggerak
Terbuat dari baja, dimana pada pusat lingkaran dalam dibuat berbentuk segiempat.Berfungsi untuk penggerak, membuka dan menutup saluran.
B.Poros
Terbuat dari kuningan, berfungsi sebagai penarik dan penurun, dimana poros berulir dan katup berulir untuk mengangkat dan menurunkan katup didesaindari kuningan agar tidak mudah aus pada saat bergesekan dengan katup, danuntuk dapat menahan tekanan tinggi dari fuida yang bergerak.
C.Flens
Terbuat dari baja, berfungsi sebagai penahan dan pengikat penutup cangkangdan menahan poros agar tidak mudah goyang.
D.Bushing
Bushing atas penahan dari poros terbuat dari kuningan untuk mengurangigesekan dengan poros kuningan.
E.Paking
Terbuat dari katup yang terdapat pada flens untuk penopang yang langsung bergesekan dengan poros.
F.Bushing bawah
Bushing bawah sebagai penahan pasak yang terdapat pada poros agar porostidak naik turun. Terbuat dari kuningan mengurangi gesekan dengan poros.
G.Penutup Cangkang
Penutup cangkang berfungsi sebagai penutup cangkang utama dan tempatkatup bergerak naik turun pada cangkang utama dan terbuat dari baja.
H.Katup
Katup dirancang elips guna mengurangi tekanan yang besar pada cangkang.
BAB VI
Kesimpulan dan Saran
A. Simpulan
a.Pada prinsipnya perbaikan/perawatan gate valve initidak begitu sulit, karena konstrusi yang begitu sederhana yang perludiperhatikan adalah prosedur penggunaanya;
b.Fluida control elemen dibuat tirus untuk mencegahkebocoran/memperkecil gesekan antara elemen dengan body gate valve;
c.Gate valve yang dipraktikan keadaanya masihdalam keadaan baik / masih bisa beroperasi. Hal ini perlu perawatan yaitudengan cara melumasi bagian-bagian yang sering mengalami gesekanakibat pengoperasian.
B. Saran
a.Diharapkan dalam overhaul (bongkar-pasang) Gate Valve ini lakukan pembongkaran dan pemasangan sesuai dengan prosedur;
b.Jangan lakukan pembongkaran / pemasangan dengan cara paksa sehinggadapat merusak perelatan tersebut;
c.Diharapkan kepada pihak lembaga agar menyediakan bahan praktek yanglebih lengkap.