MAKALAH KOSMETIKA Sediaan Hair Gel untuk Pria
Disusun oleh : Rani Rubiyanti
(260110110044)
Riko Herdianto
(260110110045)
Halida Rahma Muthia
(260110110046)
Hamidah Nuruljannah
(260110110047)
Putu Listynelia Wirda A
(260110110048)
Merlitha Puspa Dewi
(260110110049)
Elwitha Pasaribu
(260110110050)
Naddia Nalarretha
(260110110051)
Rizka Amalia Ieka
(260110110052)
Bobby Kurniawan
(260110110054)
Anti Pebrianti Mentari
(260110110056)
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN 2012
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1 1.1.Latar Belakang Masalah ................................................................................................... 1 1.2.Rumusan Masalah.............................................................................................................. 1 1.3. Tujuan…............................................................................................................................ 1 1.4. Manfaat.............................................................................................................................. 1 BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................... 2 2.1. Sejarah.............................................................................................................................. 2 2.2. Pengertian dan Kegunaan.................................................................................................. 3 2.3. Formula.............................................................................................................................. 3 2.4. Fungsi Material.................................................................................................................. 4 2.5. Prosedur Pembuatan.......................................................................................................... 6 2.6. Evaluasi Fisik.................................................................................................................... 6 2.7. Evaluasi Keamanan........................................................................................................... 8 BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 11 3.1. Kesimpulan........................................................................................................................ 11 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................... 12
i
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan bimbingan, rahmat, dan hidayahNya, sehingga makalah yang berjudul Sediaan Hair Gel untuk Priaini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas kosmetika mengenai macam-macam kosmetika untuk pria. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam pembuatan dan penyelesaian makalah ini Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis memohon maaf apabila terdapat kekurangan atau kesalahan kata di dalam makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Jatinangor, 24 Maret 2013
Penulis
ii
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan peradaban manusia, maka bertambah pula kebutuhan manusia dalam berbagai bidang, khususnya kosmetika. Dalam peradaban sekarang kosmetika tidak hanya dibutuhkan untuk kaum wanita saja, tapi juga dibutuhkan untuk pria, bahkan semua golongan dan semua umur. Kosmetika dibutuhkan untuk berbagai keperluan tubuh yaitu sebagai pembersih tubuh, pengharum tubuh, memperelok atau memperindah penampilan. Singkat kata, era zaman sekarang ini sangat membutuhkan keberadaan dan manfaat dari kosmetik. Saat ini, terdapat berbagai macam sediaan kosmetika untuk pria seperti sabun, shampo, hair mousse, hair tonic, conditioner, shave cream, hair gel, deodoran, body lotion, dan masih banyak lagi. Kosmetikauntuk pria, khususnya hair gel, akan diulas dalam makalah ini.
1.2
1.3
Rumusan Masalah 1.
Apa pengertian dan kegunaan dari sediaan hair gel
2.
Apa saja bahan-bahan yang digunakan dalam formula sediaan hair gel
3.
Apa fungsi dari setiap bahan dari formula sediaan hair gel tersebut
4.
Bagaimana prosedur pembuatan hair gel
5.
Bagaimana evaluasi fisik dan keamanan dari sediaan hair gel
Tujuan Memberikan informasi selengkap-lengkapnya mengenai pengertian kegunaan, formula, prosedur pembuatan dan evaluasi dari sediaan hair gel.
1.4
dan
Manfaat Dapat mengetahui informasi secara lengkap mengenai sediaan hair gel.
1
BAB II PEMBAHASAN 2.1
Sejarah
The Yorck Project Peradaban Mesir Kuno sudah mengenal gel untuk menata rambut, baik selama hidup maupun setelah meninggal.Hal ini ditunjukkan dengan temuan zat mirip lemak yang melapisi sembilan rambut mumi. “Zat lemak tersebut mengandung asam lemak rantai panjang, termasuk asam palmitat dan asam stearat,” demikian tulis peneliti di Journal of Aracheological Science.Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa zat itu ditemukan di mumi yang diawetkan baik secara alami maupun buatan. Peneliti tidak menemukan resin dan material pembalsaman di rambut. “Hal ini menunjukkan bahwa rambut ditata terpisah.Mungkin mereka tahu kalau rambut tidak akan terdegradasi seperti bagian tubuh lain,” kata Natalie McCreesh, arkeolog dari KNH Center for Biomedical Egyptology di University of Manchester, Inggris. McCreesh dan timnya meneliti 17 sampel mumi yang sebagian besar diambil dari kompleks pemakaman Dakhleh Oasis di Western Deserta.Rata-rata, mumi berasal dari masa Greco Roman, 2.300 tahun yang lalu.Mumi tertua yang mereka teliti berusia 3.500 tahun. Sejauh ini, teks dari masa Mesir Kuno yang telah dianalisis tidak pernah menyebut adanya pemakaian hair gel.Yang tercatat adalah pemakaian minyak wangi dan pelembab tubuh.Meskipun demikian, John Taylor dari British Museum, hair gel pada zaman Mesir kuno bukan hal yang tidak mungkin.“Rambut adalah simbol status,” katanya. Taylor juga mengatakan bahwa rambut kadang-kadang dilapisi dengan lilin dari lebah (beeswax), meskipun ia tidak bisa memastikan bahwa lilin tersebut yang dimaksud gel. 2
Sejauh ini, penelitian menunjukkan bahwa dengan hair gel yang dimaksud, orang Mesir Kuno bisa membuat beragam gaya, mulai pendek panjang, keriting ataupun lurus dan sebagainya. Sekali lemak dipakai, rambut dijamin takkan berubah gaya. Keriting akan tetap keriting. "Anda bisa membayangkan bagaimana mereka ketika hidup, menata rambut dan mengeritingnya," kata McCreesh. 2.2
Pengertian dan Kegunaan Hair gel adalah produk penata rambut pria yang lebih kasar, kaku dan keras dibanding pomade, karena produk ini membuat rambut tampak keras, berminyak, dan mengkilap. Penggunaan gel berlebihan bisa membuat rambut berminyak daripada pomade, dan untuk membuat rambut tetap teratur dan mengkilap lebih direkomendasikan dengan pomadekarena pomade tidak mengandung alkohol alcohol dan gel lebih cenderung menggunakan alkohol. Tetapi gel tidak sulit untuk dihilangkan dari rambut dan cukup menggunakan air untuk dihilangkannya. Hair gel adalah salah satu produk rambut yang paling tegas untuk styling pada rambut.Hair gel digunakan untuk memberikan penampilan yang licin dan rapi biasanya digunakan pada mereka yang memiliki rambut kering, bisa juga digunakan sebagai produk styling umum jika diterapkan untuk merendam atau rambut basah. Banyak hair gel digunakan untuk memberikan / dapat menambahakan definisi ke gaya rambut yang terlihat kaku dan tidak wajar jika digunakan dengan jumlah banyak. Tujuan dari gel ini adalah membuat rambut kaku dengan gaya rambut yang diinginkan sehingga akan memberikan penampilan serapi mungkin, karena mereka memiliki jenis gaya rambut yang berbeda-beda. Mereka bisa menggunakan hair gel pada event-event tertentu yang formal, formal misalnya untuk menghadiri sebuah acara kantor, pernikahan, ulang tahun dsb yang menurut mereka harus berpenampilan rapi.
2.3
Formula Material:
%W/W
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
86.74 5.00 0.20 1.00 2.00 4.50 0.50 0.03 0.03
Deionized water H2OLD EP-1 AMP-95 Lubrajel oil Thixotrate Deionized water Germall 115 Fragrance Polysorbate 80
Total
100
3
2.4
Fungsi Material 1. Air deionisasi Air Deionisasi ini adalah suatu cara untuk mendapatkan air yang kualitasnya mendekati Air Suling. Prinsip Alat ini adalah dengan menetralisasi ion-ion positip dan ion-ion negatif, hingga dengan demikian zat mineral anorganik dan bahan-bahan poluttan lainnya dapat dihindari. Namun lapisan damar dalam alat ini yang digunakan sebagai media deionisasi berubah dalam waktu tertentu menjadi suatu media tempat penumpukkan dan pengembang-biakkan bakteri.Oleh karena itu air deionisasi ini bukan merupakan air minum yang aman untuk kita konsumsi. Penggunaannya dalam formula ini yaitu untuk melarutkan bahan-bahan yang larut dalam air tanpa adanya zat pengotor. 2. H2OLD EP-1 Berbagai Ester Alkil dari PVM / MA Kopolimer, bahan Gantrez dari Produk Khusus Internasional, adalah salah satu fiksatif pertama yang diperkenalkan khusus untuk pompa semprotan.Gugus alkil yang berbeda tersedia dan lagi, sifat dapat disesuaikan dengan mengubah tingkat netralisasi. Juga dari ISP adalah Vinyl Kaprolaktam / PVP / Kopolimer Metakrilat dimetilaminoetil, resin larut dalam air disediakan sebagai H2OLD EP-1 dan cocok untuk semprotan VOC bebas alkohol dan rendah. Sebuah akrilat / Hydroxyesters akrilat Kopolimer, Acudyne ™ 255 Rambut fiksatif dari Rohm & Haas, adalah cairan viskositas rendah yang digunakan untuk memproduksi produk VOC rendah. Ia memiliki berbagai macam kelarutan dalam sistem hydroalcoholic dan berair namun non-norak dan memberikan retensi keriting tinggi, bahkan di bawah kondisi yang sangat lembab. Menjadi larut dalam air polimer mudah dihilangkan dengan shampoo, adalah non-mengelupas setelah menyisir kering dan memberikan pola semprot baik, bahkan dalam produk kandungan air yang tinggi.Hal ini diklaim sebagai non-higroskopis, cepat kering dan tidak menyumbat nozel semprot. 3. AMP AMP-95 adalah co-dispersant yang sangat efisien untuk pigmen. Selain itu, AMP-95 memberikan kontribusi terhadap stabilitas pH, bau rendah, dan sifat anti korosi, selain itu memberikan efek warna yang lebih tajam.AMP-95 adalah emulsifier efektif untuk polietilen baik oleh teknik emulsifikasi normal atau dengan tekanan. AMP-95 adalah amina yang sangat efisien untuk menetralkan gugus asam karboksilat dalam asamfungsional resin untuk membuat mereka cocok untuk digunakan dalam air yang terbawa lapisan dan sediaan berair lainnya. Seperti lapisan formula menunjukkan kelembaban yang tinggi dan resistensi air yang lebih besar dari formulasi yang dilakukan berdasarkan netralisasi amin lainnya. 4
AMP-95 adalah alkanolamina kinerja tinggi, terbukti sebagai aditif multifungsi untuk cairan Metalworking. Ini adalah alkalinitas penambah sangat efisien yang juga memberikan sifat inhibisi korosi. Penggunaan AMP-95 akan sering meningkatkan blostability dalam cairan, yang dapat meningkatkan ketahanan cairan. AMP-95 adalah amina paling agresif terhadap binder kobalt dalam perkakas karbida. Sebagai fitur tambahan, AMP-95 meningkatkan kinerja biocides triazina, sementara ia mengurangi tingkat formaldehida udara. AMP-95 tidak memberikan kontribusi untuk melepaskan amonia seperti halnya lainnya amina. AMP-95 merupakan aditif penting untuk perawatan pribadi industri.Hal ini kompatibel dengan hampir semua fiksatif resin.Dapat meningkatkan kekuatan basa dan berat molekul yang rendah memungkinkan formulator untuk menggunakannya tetapi kurang signifikan bila digunakan untuk netralisasi resin. Hal ini juga dapat digunakan untuk menetralisir resin karbomer, diemulsifikasi bersama sama dengan asam stearat, membuat amida dan derivatif lainnya digunakan sebagai bahan kosmetik (CTFA / INCI penunjukan : propanol aminomethyl). 4. Lubrajel oil Lubrajel Oil adalah cairan dengan viskositas rendah. Meskipun zat padatnya sama dengan Lubrajel MS, dengan viskositas hanya sekitar 1.000 cps dimana Lubrajel MS memiliki viskositas lebih besar dari 250.000 cps. Lubrajel Oil merupakan hidrofilik bukan hidrofobik walaupun disebut oil/minyak. Meskipun Lubrajel Oil adalah agen kelembaban yang sangat baik, tetapi sebagian besar sifatnya sangat mirip dengan minyak silikon.Sifat seperti ini terjadi karena kompleksasi antara dua kopolimer.Lubrajel Oil adalah pelumas yang sangat baik dan mempunyai karakteristik seperti spreadability, lembut dan terasa halus untuk krim, lotion dan produk perawatan matahari. Lubrajel Oil memiliki sejumlah khasiat yang bermanfaat, ia digunakan dalam berbagai macam produk. Terutama, digunakan pada konsentrasi antara 3% dan 5% dalam lotion tangan.Apabila diinginkan suatu formulasi baru, Lubrajel Oil bisa diganti dengan minyak silikon. Formula tersebut tetap akan berminyak dan terasa halus walaupun mengandung silikon. Sifat dari Lubrajel Oil yaitu memiliki bentuk cair, viskositas rendah, tak berwarna, pH dalam suhu 22°C yaitu 5.2, viskositas dalam suhu 22°C yaitu 1000 cps (Brookfield DV-II, spindle 3, 50 rpm), Indeks bias (20 - 24 ° C) 1.39, kandungan Methylparaben 0,11% dan Propylparaben 0,03%. Lubrajel Oil umumnya kompatibel dengan sebagian besar non-ionik senyawa.Asam dan basa kuat, serta zat pengoksidasi, harus dihindari dalam formulasi.
5
Lubrajel Oil dalam kondisi baik ditandai dengan memiliki LD lisan 50 lebih besar dari 5 gram per kilogram, tidak menyebabkan iritasi pada kulit atau mata, dan bukan merupakan sensitizer. Semua bahan baku yang digunakan dalam Lubrajel Oil adalah dari sintetis atau sayuran segar. Tetapi tidak ada bahan yang berasal dari hewani. Lubrajel Oil cukup stabil pada suhu kamar, tetapi tidak menunjukkan beberapa kerugian viskositas bila disimpan pada kenaikkan suhu (> 90 ° F) untuk waktu yang lama.Simpan di suhu kamar dan hindari kontak dengan asam kuat, alkalis atau Oksidator.Hindari paparan sinar-x. 5. Germal 115 Dua nama dagang untuk bahan kimia ini Germall II danGermall 115. Baik dari bahan kimia Germall mengandung agen antijamur yang baik, dan mereka harus dikombinasikan dengan bahan pengawet lainnya.Keduanya melepaskan bahan kimia formaldehida, yang dapat beracun. 6. Polysorbate 80 / Tween 80 Sebagai zat tambahan 7. Fragrance Sebagai zat tambahan/ zat pewangi 2.5
Prosedur Pembuatan 1. Dispersikan H2OLD EP-1 ke dalam air deionisasi. 2. Tambahkan AMP-95 dan aduk hingga campuran terlihat jernih. 3. Tambahkan Lubrajel oil dan aduk hingga beberapa menit kemudian tambahkan Thixotrate (M1). 4. Tambahkan Germall 115 dalam air deinosisasi pada tempat terpisah kemudian tambahkan ke dalam campuran M1 dan aduk hingga terbentuk gel (M2). 5. Campur dan aduk Fragrance (parfum) dan polysorbate 80 dalam tempat terpisah lalu campurkan ke dalam campuran M2 yang telah berbentuk gel.
2.6.
Evaluasi Fisik Stabilitas didefinisikan sebagai kemampuan suatu produk obat atau kosmetik untuk bertahan dalam batas spesifikasi yang diterapkan sepanjang periode penyimpanan dan penggunaan untuk menjamin identitas,kekuatan ,kualitas dan kemurnian produk. Definisi sediaan kosmetik yang stabil yaitu suatu sediaan yang masih berada dalam batas yang dapat diterima selama periode waktu penyimpanan dan penggunaan, dimana sifat dan karakteristiknya sama dengan yang dimilikinya pada saat dibuat. Kestabilan fisika dari sediaan ditandai dengan adanya perubahan warna, timbul bau,pengendapan suspensi atau cacking,perubahan konsistensi dan perubahan fisik lainnya. 6
Nilai kestabilan suatu sediaan faramasetika atau kosmetik dalam waktu yang singkat dapat diperoleh dengan melakukan uji stabilitas dipercepat. Pengujian ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi yang diinginkan dalam waktu sesingkat mungkin dengan cara menyimpan sediaan sampel pada kondisi yang dirancang untuk mempercepat terjadinya perubahan yang biasa terjadi pada kondisi normal. Jika hasil pengujian suatu sediaan pada uji dipercepat diperoleh hasil yang stabil, hal itu menunjukkan bahwa sediaan tersebut stabil pada penyimpanan suhu kamar selama setahun.Pengujian yang dilakukan pada uji dipercepat yaitu cycling test.Uji ini merupakan simulasi adanya perubahan suhu setiap tahun bahkan setiap harinya selama penyimpanan produk. A. Organoleptis dan Homogenitas Pemeriksaan organoleptis bertujuan untuk mengamati adanya perubahan bentuk, kejernihan, timbulnya bau atau tidak dan perubahan warna. Pada pengamatan organoleptis ,sediaan diamati terjadinya perubahan bentuk, timbulnya bau atau tidak, terjadinya sineresis atau tidak dan perubahan warna. Gel adalah sediaan semisolid transparan atau translucent yang terdiri dari larutan atau satu atau lebih bahan aktif yang terdispersi pada basis yang sesuai. Sedangkan untuk pemeriksaan homogenitas, sediaan dilletakkan diantara dua kaca objek lalu diperhatikan adanya partikel-partikel kasar atau ketidakhomogenan di bawah cahaya. B. Viskositas Secara umum kenaikan viskositas dapat meningkatkan kestabilan sediaan.Pengukuran viskositas sediaan dilakukan dengan menggunakan viskometer Brookfield pada suhu kamar.Sediaan dimasukkan ke dalamn gelas piala sampai mencapai volume 500 ml, kemudian spindel diturunkan hingga batas spindel tercelup ke dalam formulasi.Selanjutnya alat dinyalakan dengan menekan tombol on. Kecepatan spindel diatur berturut-turut 0,5; 1; 2; 2,5; 5; 10; 20 rpm kemudian dibalik 20; 10; 5; 2,5; 2; 1; 0,5 rpm. Dari masing-masing pengukuran dengan perbedaan rpm, skala dibaca ketika jarum merah yang bergerak telah stabil.Nilai viskositas dihitung.Data yang diperoleh diplotkan terhadap tekanan geser (dyne/cm2) dan kecepatan geser (rpm). C. Pemeriksaan pH Gel sebaiknya memiliki pH yang sesuai dengan pH kulit yaitu 4,5-6,5 karena jika gel memiliki pH yang terlalu basa akan menyebabkan kulit yang bersisik, sedangkan jika pH terlalu asam maka yang terjadi adalah menimbulkan iritasi kulit. Uji pH dapat dilakukan menggunakan indikator universal atau pH meter.Jika pH diukur menggunakan pH meter, mula- mula elektroda dikalibrasi dengan dapar standar pH 4 dan pH 7.Kemudian elektroda dicelupkan ke dalam sediaan, catat nilai pH yang muncul di layar.Pengukuran dilakukan pada suhu ruang.
7
D. Konsistensi Karakteristik fisik sangat penting untuk suatu sediaan semi padat.Pengukuran konsistensi dapat dilakukan dengan menggunakan penetrometer. Sediaan yang akan diperiksa dimasukkan ke dalam wadah khusus dan diletakkan pada meja penetrometer. Peralatan diatur hingga ujung kerucut menyentuh bayang permukaan gel yang dapat diperjelas dengan menghidupkan lampu. Batang pendorong dilepas dengan mendorong tombol start. Angka penetrasi dibaca lima detik setelah kerucut menembus sediaan. Dari pengukuran konsistensi dengan penetrometer akan diperoleh yield value.Sediaan yang baik memiliki nilai yield value diantara 100-1000 dyne/cm2. Semakin rendah nilai yield value, semakin mudah sediaan menyebar. Sebaliknya semakin tinggi nilai yield value, semakin sulit sediaan tersebar ketika diaplikasikan pada kulit. 2.7.
Evaluasi Keamanan Uji iritasi primer/ Uji Tempel Uji tempel adalah uji iritasi dan kepekaan kulit yang dilaksanakan dengan mengoleskan sediaan uii pada kulit normal panel/subjek manusia dengan maksud untuk mengetahui apakah sediaan itu dapat menimbulkan iritasi atau kepekaan kulit atau tidak. Iritasi kulit adalah reaksi kulit yang terjadi karena pelekatan toksikan golongan iritan, sedangkan kepekaan kulit adalah reaksi yang terjadi karena pelekatan toksikan golongan allergen. Umumnya iritasi akan segera menimbulkan iritasi kulit sesaat setelah pelekatan atau penyentuhan pada kulit. Iritasi ini disebut iritan primer, tapi bila reaksi ini timbul beberapa jam setelah penyentuhan/pelekatan pada kulit.Iritasi ini disebut iritasi sekunder. Allergen biasanya adalah zat yang dapat menyebabkan kulit setelah pelekatan kedua atau sejenisnya pada kulit tanda-tanda kulit tanda-tanda yang ditimbulkan kedua reaksi lebih kurang sama yakni dalam keadaan tak parah umumnya akan nampak sebagai entema, edema atau papula kulit. Reaksi kulit yang demikian biasanya bersifat local pada daerah kulit yang rusak saja tapi jika keadaannya lebih parah kemungkinan besar dapat menyebabkan efek toksik yang dapat menyebabkan efek toksik yang dapat membahayakan dan mengancam keselamatan jiwa penderita. Uji keamanan yang dilakukan pada kosmetika meliputi 2 aspek yaitu : · Uji keamanan sebagai bahan. · Uji keamanan untuk produk kosmetika sebelum diedarkan. Uji keamanan produk kosmetika dilakukan pada panel manusia untuk menetapkan apakah produk kosmetika itu dapat memberikan efek toksik atau tidak.Untuk pengobatan kasus keracunan kulit akibat penggunaan kosmetika perlu dilakukan pelacakan terhadap produk kosmetika yang digunakan, maka perlu dan dilakukan uji penyidikan yang menetapkan komponen kosmetika dan penyebab keracunan.Uji penyidikan lebih dikenal dengan uji diagnostic.
8
Dalam uji keamanan dan diagnostic dikenal berbagai cara pengujian dan pengkajian, tetapi diantara sekian banyak cara yang dianggap memudahkan pengujian dan efektif adalah : · Uji Tempel · Uji Oles · Yang lebih tepat di gunakan uji tempel. Sarana uji tempel : · Panel · Alat · Sediaan uji · Talam Baku · Zat Pembawa Manusia yang dijadikan dijadikan panel uji temple harus memenuhi ketentuan yaitu : · Sebaiknya wanita · Usia antara 20-30 tahun · Berbadan sehat jasmani dan rohani dengan garis keturunan yang sehat · Menyatakan bersedia dijadikan panel uji temple Alat uji tempel, berupa : · Pita tempel yang terdiri dari beberapa talam tempel · Masing-masing talam tempel tersusun dari beberapa dari satu unit yang terdiri dari pita perekat , oil alumunium, lembar polietilen dan cakram kertas saring Sediaan uji, berupa : · Produk kosmetika yang hendak di edarkan · Produk kosmetika yang menyebabkan keracunan kulit atau bahan kosmetika yang hendak di uji. Dalam hal belum diketahui jenis dan kadar bahan kosmetika yang hendak di uji, kadar sediaan uji selalu dimulai dari kadar sekecil mungkin biasanya 0,1%. Jika tak menimbulkan reaksi pada kulit dan kadarnya ditingkatkan hingga 1% demikian selanjutnya. Uji penetapan potensi antibiotic Aktivitas (potensi) antibiotic dapat ditunjukkan pada kondisi yang sesuai dengan efek daya hambatnya terhadap mikroba. Suatu penurunan aktivitas antimikroba juga akan dapat menunjukkan perubahan kecil yang tidak dapat ditunjukkan oleh metode kimia, sehingga pengujian secara mikrobiologi atau biologi biasanya merupakan standar untuk mengatasi keraguan tentang kemungkinan hilangnya aktivitas. Ada dua metode yang umum yang dapat digunakan, yaitu penetapan dengan lempeng-silinder atau “lempeng” dan penetapan dengan cara “tabung” atau turbidimetri. Metode pertama berdasarkan difusi antibiotic dari silinder yang dipasang tegak lurus pada lapisan agar padat dalam cawan petri atau lempeng, sehingga mikroba yang ditambahkan dihambat pertumbuhannya pada daerah berupa lingkaran atau “zona” di sekeliling silinder berisi larutan antibiotic. Metode turbidimetri berdasarkan atas hambatan pertumbuhan biakan mikroba dalam larutan antibiotic, dalam media cair yang dapat menumbuhkan mikroba dengan cepat bila tidak terdapat antibiotic. 9
Uji sterilitas Steril adalah suatu keadaan dimana suatu zat bebas dari mikroba baik yang patogen maupun yang tidak patogen baik dalam bentuk vegetatif maupun dalam bentuk spora. Uji sterilitas merupakan suatu cara pengujian untuk mengetahui suatu sediaan atau bahan farmasi atau alat-alat kesehatan yang dipersyaratkan harus dalam keadaan steril. Dengan demikian sediaan dan peralatan tersebut harus bebas dari mikroorganisme.Jadi, hanya dikenal sediaan dan peralatan tersebut steril atau tidak steril, tidak ada istilah hampir atau setengah steril. Menurut Farmakope edisi IV (1995), uji sterilitas digunakan untuk menetapkan apakah suatu bahan/sediaan farmasi yang diharuskan steril memenuhi syarat sesuai dengan uji sterilitas seperti yang tertera pada masing-masing monografi, diaman untuk penggunaannya sesuai dengan prosedur pengujian sterilitas sebagai bagian dari pengawasan mutu pabrik, seperti yang tertera dalam sterilisasi dan jaminan sterilitas bahan.
10
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan Hair gel adalah produk penata rambut priayang paling tegas untuk styling pada rambut. Hair gel digunakan untuk memberikan penampilan yang licin dan rapi,biasanya digunakan pada mereka yang memiliki rambut kering, bisa juga digunakan sebagai produk styling umum jika diterapkan untuk rambut basah. Tujuan dari gel ini adalah membuat rambut kaku dengan gaya rambut yang diinginkan sehingga akan memberikan penampilan serapi mungkin, karena setiap pria memiliki jenis gaya rambut yang berbedabeda.
11
DAFTAR PUSTAKA
Djajadisastra, J. 2004. Cosmetik stability.Seminar setengah hari HIKI.Depok: Departemen Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia. Ernest W. Flick. Cosmetics and Toiletry Formulations 2nd edition, volume 8.New York: William Andrew Publishing Lund, W. 1994.The Pharmaceutical Codex Principles and Practice of Pharmaceutics.(12nded). London: The Pharmaceutical Press. http://gelrambut.wordpress.com/ http://m.kaskus.co.id/post/50d6c5f32c75b42a64000068 http://forum.kompas.com/teras/55295-gel-rambut-sudah-ada-sejak-zaman-firaun.html http://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_rambut http://gege258.wordpress.com/2012/04/06/orang-mesir-kuno-sudah-kenal-gel-rambut/ http://gayarambut.net/bergaya-dengan-hair-gel.html
12