GETARAN MEKANIK Getaran Getar an bebas bebas terjadi jika sistem berosilasi karena bekerjanya gaya yang ada dalam sistem
itu sendiri (inherent), dan jika ada gaya luas yang bekerja. bekerja . Sistem yang bergetar bebas akan bergerak pada satu atau lebih frekuensi naturalnya, yang merupakan sifat sistem dinamika yang dibentuk oleh distribusi massa dan kekuatannya. Semua sistem yang memiliki massa dan elastisitas dapat mengalami getaran bebas atau getaran yang terjadi tanpa ta npa rangsangan luar. Sistem Massa Pegas
Prinsip D’Alembert Suatu sistem dinamik dapat diseimbangkan secara statik dengan menambahkan gaya kayal yang dikenal dengan gaya inersia, dimana besarnya sama dengan massa dikali percepatan dengan arah melawan melawan arah percepatan.
Penyusunan persamaan persamaan diferensial gerak (PDG) Jawab Persamaan Diferensial Gerak
Setiap benda dapat bergetar bebas, jika benda tersebut mempunyai massa (m) dan kekakuan (k) dengan frekuensi pribadi (w n) Contoh pada sistem massa-balok Bal ok dit umpu seder hana
Bal ok Kanti l ever
Bal ok ditu mpu pegas
(sumber : Prof.Dr-Ing Mulyadi Bur. Lab Dinamika Struktur UNAND) Ditulis dalam Bahan Kuliah, Getaran Mekanik 2 Komentar Kaitkata: Bahan kuliah, Getaran Mekanik
Statika Pegas Okt 11 Posted by Mechanical Blog Statika Pegas Pegas apabila diberi beban akan mengalami perpendekkan/ lendutan, berdasarkan hukum aksi-reaksi, maka beban yang diberikan pada pegas sebanding dengan besarnya lendutan dikali dengan konstanta pegas.
Sistem Pegas Ekivalen
Pegas disusun secara paralel
Pegas disusun secara seri
Ditulis dalam Bahan Kuliah, Getaran Mekanik Tinggalkan sebuah Komentar Kaitkata: Bahan kuliah, Getaran Mekanik
Pengertian Getaran Mekanik Okt 9 Posted by Mechanical Blog Pengertian Getaran Getaran adal ah ger akan bolak-bali k dalam suatu i nterval waktu ter tentu. Getar an ber hu bungan dengan gerak osil asi benda dan gaya yang ber hu bungan dengan gerak tersebut. Semua benda yang mempunyai massa dan elastisitas mampu bergetar, jadi
kebanyakan mesin dan struktur rekayasa (engineering) mengalami getaran sampai derajat
tertentu dan rancangannya biasanya memerlukan pertimbangan sifat osilasinya. Pentingnya Belajar Getaran Mekanik — Salah satu tujuan belajar getaran adalah mengurangi efek negatif getaran melalui desain mesin yang baik — Hampir semua alat gerak mempunyai masalah getaran karena adanya ketidak seimbangan mekanisme, contohnya : - Mechanical failures karena material fatigue Getaran dapat mengakibatkan keausan yang lebih cepat - Dalam proses manufaktur, getaran dapat menyebatkan hasil akhir yang buruk — Selain efek yang merusak, getaran dapat digunakan untuk hal hal yang berguna. - Getaran digunakan dalam conveyors getar, mesin cuci, sikat gigi elektrik. - Getaran juga digunakan dalam pile driving, vibratory testing of materials. - Getaran digunakan untuk menaikan efisiensi dari proses permesinan seperti casting dan forging.
Mekanisme getaran pada mobil Pengelompokkan Getaran — Getaran Bebas dan Paksa — Getaran Teredam dan tak teredam — Getaran Deterministic dan Random 1. Getaran Bebas Dan Getaran Paksa Getaran Bebas terjadi jika sistem berosilasi karena bekerjanya gaya yang ada dalam sistem Getaran bebas itu sendiri (inherent), dan jika ada gaya luas yang bekerja. Sistem yang bergetar bebas akan bergerak pada satu atau lebih frekuensi naturalnya, yang merupakan sifat sistem dinamika yang dibentuk oleh distribusi massa dan kekuatannya. Semua sistem yang memiliki massa dan elastisitas dapat mengalami getaran bebas atau getaran yang terjadi tanpa rangsangan luar. Getaran Paksa Getar an paksa adalah getaran yang terjadi karena rangsangan gaya luar, jika rangsangan tersebut berosilasi maka sistem dipaksa untuk bergetar pada frekuensi rangsangan. Jika frekuensi rangsangan sama dengan salah satu frekuensi natural sistem, maka akan didapat keadaan resonansi dan osilasi besar yang berbahaya mungkin terjadi. Kerusakan pada struktur besar seperti jembatan, gedung ataupun sayap pesawat terbang, merupakan kejadian menakutkan yang disebabkan oleh resonansi. Jadi perhitungan frekuensi natural merupakan hal yang utama. 2. Getaran Teredam dan Tak Teredam Damping — Dalam system dynamic bekerja dissipative forces – friction, structural resistances — Umumnya, damping dalam structural systems adalah kecil dan mempunyai efek yang kecil terhadap natural frekuensi
— Tetapi, damping mempunyai pengaruh yang besar dalam mengurangi resonant pada structural system 3. Getaran Deterministic dan Random Getaran Deterministic Sinyal disebut deterministic, selama harga dari sinyal dapat diprediksi.
Getaran deterministic
Getaran Random - Tidak memiliki sinyal yang periodik maupun harmonik - Harga dari getaran random tidak dapat di prediksi - Tetapi getaran random bisa di gambarkan secara statistik
Diposkan oleh uulia 'iffa di 01.18 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
GELOMBANG MEKANIK
Mudah-mudahan fine-fine aja ya. Ok kawan…. sukses ya, Anda kini telah sampai pada bahasan tentang gelombang Mekanik . Bahasan yang sangat mudah dipahami bila Anda tekun mengkaji dan rajin belajar ataupun berlatih menyelesaikan soal-soal latihan. Mudahmudahan Belajar Fisika SMA di www.fisika-sma.us, dapat membantu Anda memahami tentang Gelombang Mekanik , semoga ya… Ok kawan… kita mulai aja yuk kajiannya.
sinu soide ger ak gelombang Gelombang adalah gangguan yang merambat. Bentuk ideal dari suatu gelombang akan
mengikuti gerak sinusoide. Selain radiasi elektromagnetik, dan mungkin radiasi gravitasional, yang bisa berjalan lewat vakum, gelombang juga dapat merambat pada medium (yang karena perubahan bentuk dapat menghasilkan gaya memulihkan yang lentur). Gelombang berjalan dapat memindahkan energi dari satu tempat kepada lain tanpa mengakibatkan partikel dari mediumnya berpindah secara permanen; yaitu tidak ada perpindahan secara masal. Bahkan, setiap titik khusus, hanya berosilasi di sekitar satu posisi tertentu. (http://id.wikipedia.org/wiki/Gelombang) Jeni s Gelombang
Ditinjau dari arah getar (gangguan/usikan), gelombang dibedakan menjadi gelombang dan gelombang longi tudin al . Sedangkan ditinjau dari medium perambatannya, transversal dibedakan menjadi gelombang mekani k dan gel ombang elektr omagneti k . gelombang
Gel. Transversal
Gel. Longitudinal Gelombang Stasion er Gelombang stasioner adalah gelombang yang amplitudonya berubah terhadap posisi.
Gelombang tersebut dapat terbentuk dari perpaduan atau superposisi dua gelombang yang memiliki amplitudo, panjang gelombang dan frekuensi yang sama, tetapi arahnya berlawanan.
Gelombang Stasioner Pada ilustrasi grafis gelombang stasioner diatas, partikel-partikel yang dilalui gelombang bergetar naik turun dengan amplitudo berbeda, bergantung pada posisinya. Titik-titik yang
mempunyai amplitudo maksimum disebut perut (P) dan titik-titik yang mempunyai amplitudo minimum (nol) disebut simpul (S). Gejala Gelombang
1. Pemantulan Pada peristiwa pemantul an gelombang akan berlaku hukum pemantulan gelombang yaitu sudut pantul sama dengan sudut datang. Artinya, ketika berkas gelombang datang membentuk sudut θ terhadap garis normal (garis yang tegak lurus permukaan pantul), maka berkas yang dipantulkan akan membentuk sudut θ terhadap garis normal.
Pemantulan Gelombang 2. Pembiasan Pembi asan gelombang (refr aksi) adalah pembelokan arah muka gelombang ketika masuk
dari satu medium ke medium lainnya. Adakalanya pembiasan dan pemantulan terjadi secara bersamaan. Ketika gelombang datang mengenai medium lain, sebagian gelombang akan dipantulkan dan sebagian lainnya akan diteruskan atau dibiaskan. Refraksi terjadi karena gelombang memiliki kelajuan berbeda pada medium yang berbeda.
Pemantulan dan Pembiasan Gelombang 3. Interferensi adalah perpaduan atau superposisi gelombang ketika dua gelombang I nterf er ensi gel ombang atau lebih tiba di tempat yang sama pada saat yang sama. Interferensi dua gelombang dapat menghasilkan gelombang yang amplitudonya saling menguatkan (interferensi maksimum) dan dapat juga menghasilkan gelombang yang amplitudonya saling melemahkan (interferensi minimum).
Interferensi_mak-min 4. Difraksi Di fr aksi gelombang adalah peristiwa pembelokan gelombang ketika melewati celah sempit atau penghalang.
Difraksi Gelombang Diposkan oleh uulia 'iffa di 01.12 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
GELOMBANG A. Pengertian Gelombang : Gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium. Pada gelombang yang merambat adalah gelombangnya, bukan zat medium perantaranya. Satu gelombang dapat dilihat panjangnya dengan menghitung jarak antara lembah dan bukit (gelombang tranversal) atau menhitung jarak antara satu rapatan dengan satu renggangan (gelombang longitudinal). Cepat rambat gelombang adalah jar ak yang ditempuh oleh gelombang dalam waktu satu detik. B. Jenis-Jenis Gelombang :
1. Gelombang Transversal Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatannya tegak lurus dengan arah rambatannya. Satu gelombang terdiri atas satu lembah dan satu bukit, misalnya seperti riak gelombang air, benang yang digetarkan, dsb. 2. Gelombang Longitudinal Gelombang logitudinal adalah gelombang yang merambat dalam arah yang berimpitan dengan arah getaran pada tiap bagian yang ada. Gelombang yang terjadi berupa rapatan dan renggangan. Contoh gelombang longitudinal seperti slingki / pegas yang ditarik ke samping lalu dilepas. Diposkan oleh uulia 'iffa di 01.07 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Kamis, 01 Desember 2011 polarisasi pada gelombang transversal M engapa pol arisasi h anya ter jadi pada gelombang tr ansver sal ?
Ide polarisasi gelombang dengan mudah dapat kita pahami dengan memperhatikan secara seksama suatu gelombang transversal pada tali ketika melewati sebuah celah. Dari penjelasan sebelumnya dapat kita nyatakan bahwa suatu gelombang terpolarisasi linear bila getaran dari gelombang tersebut selalu terjadi dalam satu arah saja. Arah ini disebut arah polarisasi. Untuk mengamati polarisasi ini, marilah kita ikat seutas tali pada titik O di dinding, kemudian masukkan ujung tali lain, yaitu ujung A ke sebuah celah, seperti pada gambar 1.26. Pasang celah dalam posisi vertikal, kemudian getarkan ujung tali di A sehingga gelombang transversal yang merambat dari A dapat menembus celah, dan sampai di titik O. Ubahlah posisi celah menjadi horisontal, kemudian getarkan kembali ujung tali A secara vertikal. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa gelombang vertikal tidak dapat menembus celah (tampak tidak ada gelombang diantara celah dan titik O). Jika kemudian tali di titik A digetarkan berputar, artinya digetarkan ke segala arah dan celah dipasang vertikal, apa yang terjadi? Ternyata, gelombang dapat menembus celah dengan arah getaran gelombang yang sama dengan arah posisi celah, yaitu arah vertikal. Apa yang dapat Anda pahami dari peristiwa tersebut?
Gambar 1.26 Polarisasi Gelombang Peristiwa tersebut menunjukkan terjadinya polarisasi pada gelombang tali yang melewati sebuah celah sempit, dengan arah polarisasi gelombang sesuai arah celahnya. Polarisasi dapat diartikan sebagai penyearah gerak getaran gelombang. Jika gelombang bergetar ke segala arah, seperti pada gambar 1.26 setelah melewati sebuah celah, arah getaran gelombang menjadi satu arah getar saja, yang disebut dengan gelombang terpolarisasi linear. Jadi, hanya gelombang-gelombang yang memiliki arah getaran tegaklurus dengan arah rambatannya saja yang disebut sebagai gelombang transversal, yang dapat mengalami polarisasi. Oleh karena cahaya atau gelombang elektromagnet termasuk gelombang transversal, cahaya dapat mengalami polarisasi.
Diposkan oleh uulia 'iffa di 01.28 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Jumat, 18 November 2011 GETARAN 1. Pengertian Getaran a. Definisi Getaran Getaran adalah gerak bolak – bolik secara berkala melalui suatu titik keseimbangan. Pada umumnya setiap benda dapat melakukan getaran. Suatu benda dikatakan bergetar bila benda itu bergerak bolak bolik secara berkala melalui titik keseimbangan.
Getaran adalah gerak bolak – balik di sekitar titik setimbang; 2 = titik setimbang ; 1 dan 3 = titik terjauh (Amplitudo); b. Beberapa Contoh Getaran Beberapa contoh getaran yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari – hari antara lain : - sinar gitar yang dipetik - bandul jam dinding yang sedang bergoyang
- ayunan anak-anak yang sedang dimainkan - mistar plastik yang dijepit pada salah satu ujungnya, lalu ujung lain diberi simpangan dengan cara menariknya, kemudian dilepaskan tarikannya.
Pegas yang diberi beban.
2. Periode dan Frekuensi Getaran Perhatikan gambar berikut ini!
titik A merupakan titik keseimbangan simpangan terbesar terjauh bandul ( ditunjuk kan dengan jarak AB = AC ) disebut amplitudo getaran jarak tempuh B – A – C – A – B disebut satu getaran penuh
a. Amplitudo Dalam gambar 2 telah disebutkan bahwa amplitudo adalah simpangan terbesar dihitung dari kedudukan seimbang. Amplitudo diberi simbol A, dengan satuan meter. b. Periode Getaran Periode getaran adalah waktu yang digunakan dalam satu getaran dan diberi simbol T. Untuk gambar ayunan di atas, jika waktu yang diperlukan oleh bandul untuk bergerak dari B ke A, ke C, ke A, dan kembali ke B adalah 0,2 detik, maka periode getaran bandul tersebut 0,2 detik atau T = 0,2 detik = 0,2 s Periode suatu getaran tidak tergantung pada amplitudo getaran. c. Frekuensi Getaran Frekuensi getaran adalah jumlah getaran yang dilakukan oleh sistem dalam s atu detik, diberi simbol f . Untuk sistem ayunan bandul di atas, jika dalam waktu yang diperlukan oleh bandul untuk bergerak dari B ke A, A ke C, C ke A, dan kembali ke B sama dengan 0,2 detik, maka : - dalam waktu 0,2 detik bandul menjalani satu getaran penuh - dalam waktu 1 detik bandul menjalani 5 kali getaran penuh Dikatakan bahwa frekuensi getaran sistem bandul tersebut adalah 5 getaran/detik atau f = 5 Hz. d. Hubungan antara Periode dan Frekuensi Getaran Dari definisi periode dan frekuensi getaran di at as, diperoleh hubungan :
Keterangan : T = periode, satuannya detik atau sekon -1 f = frekuensi getaran, satuannya 1/detik atau s atau Hz Contoh Soal : 1. Dalam 1 sekon, lintasan yang ditempuh beban pada Gambar 1 adalah 2-1-3-1-2-1-3. Berapakah frekuensi dan periode getaran tersebut?
Penyelesaian : Jumlah getaran yang terjadi adalah 1,5 getaran. Waktu untuk menempuh 1,5 getaran adalah 1 sekon. Jadi frekuensi f = 1,5 getaran / sekon = 1,5 Hz. Dan periode T :
Jadi waktu yang diperlukan untuk menempuh satu getar an penuh adalah 0,67 sekon. 2. Pada selang waktu 2 sekon terjadi gerakan bolak – balik sebanyak 10 kali. Tentukanlah frekuensi dan periodenya. Penyelesaian : Dalam 2 sekon terjadi 10 getaran. Berarti dalam 1 sekon terjadi 5 getaran, sehinga frekuensi f = 5 Hz, dan periode T :