GLAUKOMA PENDAHULUAN
Glaukoma adalah keadaan dimana tekanan bola mata seseorang demikian tinggi atau tidak normal normal sehingga sehingga mengakibatk mengakibatkan an penggangg penggangguan uan saraf optik dan mengakibat mengakibatkan kan gangguan gangguan pada sebagian atau seluruh lapang pandangan. Hal ini juga dikenali sebagai penyebab kebutaan kebutaan kedua yang dilaporkan dilaporkan di Amerika. Amerika. I.U School School of Optometry-Op Optometry-Ophthalm hthalmic ic isease !linic melaporkan" #.$ juta penderita penderita Glaukoma sudut terbuka terdiagnosis. %ada dasarnya" seseorang dikatakan mengalami glaukoma apabila tiga keadaan berlaku yaitu pengembangan cekungan cekungan optik"meni optik"meningkat ngkatnya nya tekanan tekanan bola mata normal normal dan pengecilan pengecilan lapang pandang. pandang. Glaukoma mengakibatkan lapang pandang seseorang menghilang" dengan atau tanpa gejala. Hal ini disebabkan oleh faktor konginetal atau didapat setelah dilahirkan &ac'uired(.)etua *abatan Oftalmologi" Oftalmologi" %usat %engajian Sains pengobatan pengobatan"" Hospital Hospital Uni+ersiti Uni+ersiti Sains ,alaysia ,alaysia &HUS,( &HUS,("" r. r. ,ohtar ,ohtar Ibrahi Ibrahim m berkat berkata" a" glauko glaukoma ma kongin konginetal etal ini biasany biasanyaa meliba melibatka tkan n kecacatan pada humour a'ueos. ,enurut beliau" terdapat glaukoma ac'uired terbagi dalam dua bagian" yaitu primer dan sekunder. - %rimer glaukoma yang disebabkan oleh faktor-faktor keturunan. aitu humour a'ueosnya tersumbat atau terganggu. Glaukoma primer dibagi dalam dua jenis yaitu" Sudut terbuka dan Sudut tertutup. - Sekunder isebabkan oleh penyakit-penyakit tertentu seperti" trauma" radang mata &u+eitis(" kaca mata dan obat-obatan seperti steroid. ETIOLOGI
- /adan siliar memproduksi terlalu banyak cairan mata sedang pengeluarannya pada anyaman trabekulum normal &glaukoma hipersekresi(. - Hambatan pengaliran pada pupil 0aktu pengaliran cairan dari bilik mata belakang kedepan bilik mata depan &glaukoma blockade pupil(. 1-%engeluaran dari sudut mata tinggi &glaukoma simpleks" glaukoma sudut tertutup" glaukoma sekunder akibat geniosinekia(. KLASIFIKASI
2. Glaukoma primer 1 %enyebab tidak diketahui" dibagi atas dua petunjuk a. Glaukoma sudut terbuka &glaukoma simpleks atau glaukoma simplek(. b. Glaukoma sudut tertutup &galukoma &galukoma sudut sempit(. 1 /ersifat diturunkan" pada pasien usia di atas 34 tahun.
1 /iasanya mengenai kedua mata. #. Glaukoma sekunder Akibat kelainan didalam bola mata" yang dapat disebabkan 1 )elainan lensa" katarak imatur" hiperatur" dan dislokasi lensa. 1 )elainan u+ea" u+eitis anterior. 1 5rauma" hifem" dan inkerserasi iris. 1 %asca bedah" blockade pupil" goniosinekia. $. Glaukoma kongenital 1 )onginetal primer" dengan kelainan konginetal lain. 1 Infatil" tanpa kelainan konginetal lain. 3. Galukoma absolut
1. Glaukoma Primer a. Glaukoma primer sudu er!uka
&Glaukoma simpleks" glaukoma kronik" wide angle glaucoma( 1 %erjalanan penyakit kronik" bisa tanpa gejala dan berakhir dengan kebutaan. 1 5ekanan pada bola mata selamanya di atas batas normal atau lebih besar dari #3 mmHg. 1 6apang pandangan memperlihatkan gambaran khusus kampus glukoma seperti melebarnya titik buta" skotoma bjerrum dan skotoma tangga ronne. 1 ,engenai ke-# mata dan sering derajat beratnya penyakit tidak sama. 1 %ada pemeriksaan funduskopi terlihat ekska+asi glaukomatosa papil. 1 %ada pemeriksaan genioskopi terlihat sudut bilik mata terbuka lebar. 1 Sudut bilik mata depan terbuka" hambatan aliran humor akuesus mungkin terdapat pada trabekulum" kanal schlemn dan pleksus +ena didaerah intrasklera. 1 %ada pemeriksaan patologi anatomi didapatkan proses degenerasi dari trabekulum ke kanal schlemn. 1 5erlihat penebalan dan sclerosis dari serat trabekulum" +akuol dalam endotel dan endotel yang hiperselular yang menutupi trubekulum dan kanal schlemn. 1 /iasanya pada usia 34 tahun atau lebih" penderita ," pengobatan kortikosteroid lokal ataupun sismetik yang lama" ri0ayat glaukoma pada keluarga. 5anda glaukoma simpleks 1 /ilateral.
1 Herediter. 1 5ekanan intra ocular yang meninggi. 1 Sudut !OA yang terbuka. 1 /ola mata yang tenang. 1 6apang pandangan yang mengecil dengan macam- macam skotoma yang khas. 1 %enggaungan saraf optik. 1 %erjalanan penyakitnya yang lambat progresif. !. Glaukoma primer sudu eruup
&Glaukoma kongresif akut" angle closure glaucoma, closed angle glaucoma( Glaukoma primer sudut tertutup terjadi bila terdapat kenaikan mendadak dari tekanan intra okuler" yang disebabkan penutupan sudut !OA yang mendadak oleh akar iris" sehingga menghalangi s ama sekali keluarnya humor akueus melalui trabekula" menyebabkan 1 ,eningginya tekanan intra okuler. 1 Sakit yang sangat dimata secara mendadak. 1 ,enurunnya ketajaman pengelihatan secara mendadak. 1 5anda-tanda kongesti dimata &mata merah" kelopak mata bengkak(. 7aktor anatomis yang menyebabkan sudut sempit 2. /ulbus okuli yang memendek. #. 5umbuhnya lensa. $. )ornea yang kecil. 3. 5ebalnya iris. 7aktor fisiologis yang menyebabkan !OA sempit 2. Akomodasi. #. ilatasi pupil. $. 6ensa letaknya lebih kedepan. 3. )ongesti badan siliar. Glaukoma sudut tertutup akut 3 PATOFISIOLOGI
%ada keadaan normal tekanan intraokular ditentukan oleh derajat produksi cairan mata oleh epitel badan siliar dan hambatan pengeluaran cairan mata dari bola mata. %ada glaukoma tekanan intraokular berperan penting oleh karena itu dinamika tekanannya diperlukan sekali. inamika ini saling berhubungan antara tekanan" tegangan dan regangan.
a. 5ekanan 5ekanan hidrostatik akan mengenai dinding struktur &pada mata berupa dinding korneosklera(. Hal ini akan menyebabkan rusaknya neuron apabila penekan pada sklera tidak benar. b. 5egangan 5egangan mempunyai hubungan antara tekanan dan kekebalan. 5egangan yang rendah dan ketebalan yang relatif besar dibandingkan faktor yang sama pada papil optik ketimbang sklera. ,ata yang tekanan intraokularnya berangsur-angsur naik dapat mengalami robekan diba0ah otot rektus lateral. c. 8egangan 8egangan dapat mengakibatkan kerusakan dan mengakibatkan nyeri. MANIFESTASI KLINIK
Glukoma %rimer sudut terbuka dianggap penting" karena sukarnya membuat diagnosa pada stadium dini" berhubung sifatnya tenang" tidak memberi keluhan" sehingga banyak yang datang tetapi dalam keadaan sudah lanjut" dimana lapang pandangnya telah sangat sempit atau berakhir dengan kebutaan. %ada keadaan ini glukoma tersebut berakhir dengan glukoma absolut. )adang 9 kadang disertai sakit kepala yang hilang 9 timbul" melihat gambaran pelangi disekitar lampu &halo(" mata sebelah terasa berat" kepala pening sebelah" kdang 9 kadang penglihatan kabur dengan anamnesa tidak khas. Agaknya proses ketuaan memegang peranan dalam proses sklerose ini" yang dipercepat bila mata tersebut mempunyai bakat glaukoma. )ita harus 0aspada terhadap glukoma sudut terbuka pada orang 9 orang berumur 34 tahun atau lebih &0alaupun penyakit ini kadang 9 kadang ditemukan pada usia muda(" pengobatan kortikosterid lokal maupun sistemik yang lama" dalam keluarga ada penderita Glukoma" iabetes ,elitus" Hipertensi" ,iopia tinggi" kulit ber0arna. )arena itu pada penderita yang berumur 34 tahun atau lebih didapatkan keluhan semacam ini" sebaiknya dilakukan pengukuran tekanan intraokuler. %ada glukoma simpleks tekanan bola mata sehari 9 hari tinggi atau lebih dari #4 mmHg. ,ata tidak merah atau tidak terdapat keluhan" yang mengakibatkan terdapat gangguan susunan anatomis dan fungsi tampa disadari penderita. Akibat tekanan tinggi akan terbentuk atrofi papil disertai dengan ekska+asio glukomatosa. Gangguan saraf optik akan terlihat sebagai gangguan fungsinya berupa penciutan lapang pandang. %ada 0aktu pengukuran bila didapatkan tekanan bola mata normal sedang terlihat gejala gangguan fungsi saraf optik seperti glukoma mungkin akibat adanya +ariasi diurnal. DIAGNOSIS
iagnosis glukoma sudut terbuka primer ditegakan apabila ditemukan kelainan 9 kelainan glaukomatosa pada diskus optikus dan lapang pandang disertai peningkatan tekaan intraokular" sudut kamera anterior terbuka dan tampak normal" dan tidak terdapat sebab lain yang menyebabkan peningkatan tekanan intraokular. Sekitar :4 ; pasien glaukoma sudut terbuka primer memperlihatkan tekanan intraokular yang normal se0aktu pertama kali diperiksa" sehingga untuk menegakan diagnosis diperlukan pemeriksaan 5onometri berulang. PEME"IKSAAN PENUN#ANG
/ila ternyata tensi intraokulernya lebih dari #4 m Hg" harus dilakukan pemeriksaan glukokoma yang lengkap sepeti 5onometri" lapang pandangan" oftalmoskopi" gonioskopi" tes pro+okasi &tes minim air" pressure congestion test" tes steroid (" tonografi. 5onometri 5ekanan intraokuler pad glaukoma ini tidak terlalu tinggi. ,enurut 6angley an ka0an 9 ka0an pada glaukoma simpleks terdapat 3 tipe +ariasi diurnal 2. 7lat type sepanjang hari sama #. 8ising type %uncak terdapat pada malam hari $. ouble +ariations %uncaknya terdapat pada jam < pagi dan malam hari 3. 7alling type %uncak terdapat pada 0aktu bangun tidur Suatu tanda berharga yang ditemukan oleh o0ney yaitu bila antara kedua mata" selalu terdapat perbedaan tensi intraokuler 3 mmHg atau lebih" maka itu menunjukan kemungkinan glukoma simpleks. Suatu +ariasi diurnal pada satu mata dengan perbedaan yang melebihi : mmHg" dianggap menunjukan kemungkinan glaukoma simpleks" meskipun tensinya masih normal. Pemeriksaa$ Lapa$% Pa$da
%$%enting" baik untuk menegagkan diagnosa maupun untuk meneliti perjalanan penyakitnya" juga bagi menentukan sikap pengobatan selanjutnya. Harus selalu diteliti keadaan lapang pandangan perifer dan juga sentral. %ada glaukoma yang masih dini" lapang pandangan perifer belum menujukan kelainan" tetapi lapang pandangan sentral sudah menunjukan adanya macam 9 macam skotoma. *ika glaukomanya sudah lanjut" lappang pandang perifer juga memberikan kelainan berupa penyempitan yang dimulai dari bagian nasal atas. ang kemudian akan bersatu dengan kelainan yang ada ditengah yang dapat menimbulkan tunnel +ision"seolah 9 olah melihat melaliu teropong untuk kemudian menjadi buta. Periksaa$ o&almoskopi
%enggaungan dan atrofi tampak pada papil =. II. Ada yang mengatakan" bah0a pada glaukoma sudut terbuka" didalam saraf optik didapatkan kelainan degenerasi yang primer" yang disebabkan oleh insufisiensi +askular. Sebab menurut penelitian kemunduran fungsinya terus berlanjut" meskipun tekanan intraokulernya telah dinormalisir dengan obat 9 obatan ataupun dengan operasi. *uga penderita dengan kelainan sistemik se3perti diabetes melitus" arteriosklerosis" lebih mudah mendaop>t kelainan saraf optik" akibat kenaikan tekanan intraokuler" dari pada yang lain.
Pemeriksaa$ Go$ioskopi
%ada glaukoma simpleks sudutnya normal. %ada stadium yang lanjut" bilas telah timbul goniosinechiae & perlengketan pinggir iris pada kornea?trakekula ( maka sudut dapat tertutup.
To$o%ra&i
5erdapat resistance of outflo0 &hambatan dari pengeluaran cairan ( hasil pemeriksaan tonografi pada glaukoma simpleks ternyata kurang dari normal dan menjadi kurang lagi" pada keadaan yang lanjut" &!@4"2$( Tes Pro'okasi
5es minum air )enaikan tensi 9 < mmHg mencurigakan" 24 mmHg pasti patologis. Tes seroid )enaikan mmHg" menunjukan glaukoma. Pressure (o$%esio$ es )enakan < mmHg atau lebih mencurigakan. Sedang bilaBlebih
dari 22 mmHg pasti patologis. GE#ALA KLINIS )
a. 7ase prodormal &fase nonkongestif( 1 %engelihatan kabur. 1 5erdapat halo &gambaran pelangi( sekitar lampu. 1 Sakit kepala. 1 Sakit pada mata. 1 Akomodasi lemah. 1 /erlangsung . - # jam. 1 Injeksi perikornea. 1 )ornea agak suram karena edem. 1 /ilik mata depan dangkal. 1 %upil melebar. 1 5ekanan intraokuler meningkat.
1 ,ata dapat normal juga serangan reda. b. 7ase kongestif 1 Sakit kepala yang hebat sampai muntah-muntah. 1 %alpebra bengkak. 1 )onjungti+a bulbi hiperemia kongesti" kemosis dengan injeksi silier" injeksi konjungti+a. 1 )ornea keruh. 1 /ilik mata depan dangkal. 1 Iris gambaran" corak bergaris tidak nyata. 1 %upil melebar" lonjong" miring agak +ertikal" kadang midriasis total" 0arna kehijauan" refleksi cahaya menurun sekali atau tidak sama sekali. DIAGNOSA *ANDING
Iritis akut dan konjungti+itis harus dipertimbangkan sebagai diagnosis banding pada glaukoma sudut tertutup bila ada radang mata akut" meskipun pada kedua hal tersebut di atas jarang disertai bilik mata depan yang dangkal atau tekanan yang meninggi. 2. %ada iriditis akut terdapat lebih banyak fotofobia" tetapi rasa nyerinya kurang jika dibandingkan dengan glaukoma. 5ekanan intraokular normal" pupil kecil dan kornea tidak sembab. C7lareD dan sel-sel terlihat didalam bilik mata depan" dan terdapat injeksi siliar dalam &deep ciliary injection(. #. %ada konjungti+itis akut tidak begitu nyeri atau tidak nyeri sama sekali" dan tajam pengelihatan tidak menurun. Ada kotoran mata dan konjungti+a sangat meradang" tetapi tidak ada injeksi siliar. 8eksi pupil normal" kornea jernih dan tekanan intraokular normal. $. Iridosiklitis dengan glaukoma sekunder kadang-kadang sukar dibedakan. Goniuskopi untuk menentukan jenis sudut sangatlah membantu. *ika pengamatan terganggu dengan adanya kekeruhan kornea atau kekeruhan didalam bilik mata depan" maka untuk memastikan diagnosis bisa dilakukan genioskopi pada mata lainnya" dan ini sangat membantu. TE"API
Glaukoma akut merupakan masalah pembedahan. 5erapi dengan pengobatan hanya merupakan pengobatan pendahuluan sebelum penderita di operasi. Hal ini harus sejak a0al dikemukakan kepada penderita dan keluarganya" sebab ada kemungkinan penderita menolak untuk di operasi" karena telah merasa enak setelah diberi obat-obatan.
%ada 7ase =on )ongesif iberikan ,iotikum a. ,iotika terus. b. Operasi. %ada fase kongesif &akut( %engobatan harus diberikan secara cepat dan tepat" jika terlambat #3-3 jam maka sinekhia anterior sudah kuat sehingga pengobatan dengan miotikum tak berguna lagi. 5IO harus sudah turun dalam #-3 jam sedapat-dapatnya. a( miotikum untuk mengecilkan pupil" sehingga iris terlepas dari tekanannya ditrebekula dan sudutnya menjadi terbuka" cara menberikannya %ilocarpin #-3 ; setiap menit satu tetes selama : menit diteruskan dengan setiap jam. b( %enghambat karbonik anhidrase ----E mengurangi produksi humor akueus seperti diamoF :44 mg sekaligus tablet( kemudian disusul tiap 3 jam 2 tablet. c( Obat hiperosmotik. Gliserin :4 ; peroral 2-2" gram?kg //. d( Untuk mengurangi rasa sakitnya dapat disuntikkan 24-2: mg morfin. e( 24-2#": kg largaktil ----E penderita yang muntah-muntah sebelum tablet diamoF dan tablet gliserin diberikan" sehingga obat dapat ditelan. engan pengobatan di atas bersama-sama" tekanan yang tinggi sekali dapat ditekan sampai diba0ah #: mmHg dalam 0aktu #3 jam. *ika tekanan intraokulernya sudah turun" operasi harus dilakukan paling lambat #3 hari kemudian. Selama ini pengobatan tetap dilanjutkan. /ila tekanan tetap tinggi" melebihi $4 mmHg diberikan obat hiperosmotik yang lain yaitu manitol &2":-$?kg //( #4 tetes? menit ( atau ureum $4; infus" $44 cc diberikan #-$ jam yang diberikan sebelum operasi dilakukan. ,acam operasi 2. Iridektomi perifer. #. Operasi filtrasi &Iridenkleisis" trepanasi" sklerotomi" trabekulektomi(. Glaukoma sudut tertutup kronik 5idak semua orang dengan glaukoma sudut tertutup akan mengalami serangan akut. /anyak yang mengalami sudut tertutup kronis. %ada keadaan ini perlahan-lahan terbentuk jaringan parut antara iris dan jalan keluar cairan mata. 5ekanan bola mata akan naik bila terjadi gangguan jumlah cairan
keluar akibat bertambahnya jaringan parut. engan pengobatan pilokarpin maka serangan akut tidak akan terjadi dengan bentuk kronis yang tetap berjalan. %engobatan hanya menghindarkan kebutaan yang dapat terjadi pada glaukoma. +. Glaukoma Seku$der
,erupakan glaukoma yang diketahui penyebabnya" biasanya dari penyakit mata yang lain. Glaukoma sekunder" kelainannya terdapat pada a( Sudut bilik mata" akibat geniosinekia" hifema" stafiloma kornea dan kontusio sudut bilik mata. b( %upil" akibat seklusi pupil dan oklusi relati+e pupil oleh sferotakia. c( /adan silier" seperti rangsangan akibat luksasi lensa. Glaukoma dibangkitkan lensa merupakan salah satu bentuk glaukoma sekunder. Glaukoma terjadi bersama-sama dengan kelainan lensa seperti a. 6uksasi lensa anterior" dimana terjadi gangguan pengaliran cairan mata ke sudut bilik mata. b. )atarak imatur" dimana akibat mencembungnya lensa akan menyebabkan penutupan sudut bilik mata. c. )atarak hiperatur" dimana bahan lensa keluar dari lensa sehingga menutupi jalan keluar cairan mata.
Glaukoma yang terjadi akibat penutupan sudut bilik mata oleh bagian lensa yang lisis ini disebut glaukoma fakolitik" pasien dengan galukoma fakolitik akan mengeluh sakit kepala berat" mata sakit" tajam pengelihatan hanya tinggal proyeksi sinar. %ada pemeriksaan objektif terlihat edema kornea dengan injeksi silier" fler berat dengan tanda-tanda u+eitis lainnya" bilik mata yang dalam disertai dengan katarak hiperatur. 5ekanan bola mata sangat tinggi. ,. Glaukoma Ko$%e$ial -. Glaukoma A!solu
Glaukoma absolut adalah akhir dari semua macam glaukoma" merupakan suatu glaukoma yang terbengkalai sampai buta total. ,atanya keras seperti batu" karena tekanan intraokuler yang sangat tinggi" buta dan sering sakit sekali. /ila timbul sakit yang tak tertahankan dapat disuntikkan alcohol retrobulber
atau dilakukan krioterapi untuk mengurangi nyerinya. )alau dengan pengobatan tak dapat di atasi dilakukan enukleasi bulbi. *ika tak menimbulkan rasa sakit" dibiarkan saja. KOMPLIKASI
A. Sinelia anterior perifer Iris perifer melekat pada jalinan trabekel dan menghambat aliran mata keluar. /. )atarak 6ensa kadang-kadang melekat membengkak" dan bisa terjadi katarak. 6ensa yang membengkak mendorong iris lebih jauh kedepan yang a kan menambah hambatan pupil dan pada gilirannya akan menambah derajat hambatan sudut. !. Atrofi retina dan saraf optik
aya tahan unsure-unsur saraf mata terhadap tekanan intraokular yang tinggi adalah buruk. 5erjadi gaung glaukoma pada pupil optik dan atrofi retina" terutama pada lapisan sel-sel ganglion. P"OGNOSIS
5anpa pengobatan" glaukoma dapat mengakibatkan kebutaan total. Apabila proses penyakit terdeteksi dini sebagian besar penyakit glaukoma dapat ditangani dengan baik.
DAFTA" PUSTAKA
2. Glaukoma &5ekanan /ola ,ata 5inggi(" %rof" dr" Sidarta Ilyas" S,. 7)UI. #. http??.utusan.com.my?utusan?archi+e.asp $. %enuntun Ilmu %enyakit ,ata" %rof" dr" Sidarta Ilyas" S,. 7)UI. 3. Ilmu %enyakit ,ata" dr" =ana ijaya S. !etakan ke-" 2<<$. :. Ilmu %enyakit ,ata" %rof" dr" Sidarta Ilyas" S,. 7)UI 2<<#. . aniel Jaughn" 5aylor. A. %aul. 8-K+a L General ophthalmology" Kdisi 23" idya ,edika *akarta" 2<<" hal M. aniel Jaughn" 5aylor. A. %aul. 8-K+a L General ophthalmology" Kdisi 23" idya ,edika *akarta" 2<<" hal ##4-#$$