HAKIKAT TEKNOLOGI
Abad ke-21 ini bisa titik balik dari peradaban canggih dengan berkembangnya teknologi. Sehingga disegala aspek kehidupan tidak terlepas dari perkembangan teknologi. Mulai dari beranjak dari tempat tidur, beraktivitas bera ktivitas sampai tidur kembali, manusia senantiasa menggunakan teknologi agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik, efisien, cepat dan menghemat waktu pekerjaannya. Dapat dikatakan bahwa semua segi kehidupan misalnya ekonomi, pendidikan, sosial, politik dan keamanan jelas sangat membutuhkan sentuhan teknologi. Kita ketahui bahwa sebenarnya sejak dulu teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Seseorang menggunakan teknologi karena manusia berakal. Dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman dan bahkan menjadi lebih berkuasa. Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya dan pikirannya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya. Penemuan alat hitung, alat penerangan/ lampu, mesin jahit, teropong, dan sebagainya merupakan perwujudan akal pikiran manusia yang tertuang dalam suatu hasil yang sering disebut dengan hteknologi.
Perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis, Demikian juga ditemukannya formulasiformulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktifitas manusia. Ringkas kata kemajuan IPTEK yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. Sumbangan IPTEK terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa IPTEK mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Kalaupun teknologi mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti teknologi sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan . Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan. Tentu saja iptek tidak mengenal moral kemanusiaan, oleh karena iptek tidak pernah bisa menjadi standar kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah manusia. Istilah teknologi pertama kali digunakan oleh Philips pada tahun 1706 pada sebuah buku yang berjudul: “ Technologi a description of the arts expecially the mechanical. Sedangkan Pertanyaan tentang hakikat teknologi sebenarnya sudah muncul sejak zaman Yunanikuno (Aristoteles). Saat itu dikenal terma filsafat: techne dan poiesis. Heidegger mengungkap hal ini dalam bukunya The Question Concerning Technology (1977). Techne dapat dijelaskan sebagai pengetahuan tentang cara memproduksi atau mentransfomasikan, sedangkan poiesis adalah sebuah penyingkapan, yang dengannya sesuatu yang baru hadir dimuka bumi. Pada masa modern filsafat teknologi tidak hanya membahas techne, poiesis dan kaitannya dengan dunia-kehidupan saja, tapi juga artifak atau teknofak yang tak dapat dipungkiri mempengaruhi kehidupan dan juga kesadaran. Pada Hakikatnya, Teknologi bukanlah sekedar produk ilmu pengetahuan beserta temuantemuannya yang berupa mesin, pesawat, reaktor, ataupun fasilitas fisik lainnya yang serba canggih, melainkan juga termasuk sistem organisasi, struktur sosial beserta kekuasaan yang terlintas padanya. Menurut Kunto Wibisono: ” Merupakan hasil penerapan secara sistematik ilmu pengetahuan, sebagai suatu himpunan rasionalistik empirik dari berbagai
·
·
·
komponen pendukungnya, dengan maksud hendak mengusai atau mengendalikan gejala gejala yang dihadapinya melalui proses produktif secara ekonomis.” Teknologi yang kita gunakan saat ini pada hakikatnya adalah : Teknologi pada hakikatnya adalah ”tangan” untuk melaksanakan kekuasaan yang dimiliki ilmu, hal ini harus disadari oleh manusia. Teknologi dihasilkan dari penerapan ilmu yang sudah mengalami penelitian dan pengembangan lebih lanjut hingga manfaatnya menjadi jelas bagi kehidupan manusia. Teknologi bersifat dialektik, artinya teknologi dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi manusia, akan tetapi pemecahan masalah tersebut menimbulkan permasalahan yang baru , dan permasalah yang baru ini harus dipecahkan dengan teknologi yang baru pula Teknologi memerlukan energi yang sangat besar. Pada umumnya, di negara-negara industri maju, konsumsi energi perkapita sangat tinggi jika dibandingkan dengan negaranegara yang laju konsumsinya rendah. Sehingga tampak adanya korelasi antara pendapatan nasional bruto [GNP] dengan konsumsi energy Sehingga memahami teknologi tidak dapat dipisahkan dari ilmu pengetahuan alam (nature science) dan rekayasa (engineering). Ilmu pengetahuan alam adalah input bagi proses ilmu rekayasa sedangkan teknologi adalah hasil proses rekayasa. Teknologi bagi kita merupakan pengetahuan terhadap penggunaan alat dan kerajinan dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi kemampuan untuk mengontrol dan beradaptasi dengan lingkungan alamnya.
Kata teknologi berasal dari bahasa yunani yaitu technologia(τεχνολογία) dan techne (τέχνη) yang berarti kerajinan dan logia (λογία) yang berarti bahwa study tentang sesuatu atau cabang pengetahuan dari suatu disiplin ilmu. Selain itu, teknologi juga dapat diartikan sebagai hasil dari pengembangan ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi manusia yang dapat berupa mesin, peralatan, genetika biologis, teknologi medis dan sebagainya. Teknologi menurut Gorokhov (1998) secara konseptual memiliki tiga makna prinsip, yaitu, (1) teknologi (secara teknis) sebagai agrerat dari semua artifak-artifak manusia yang dipergunakan, mulai dari perkakas sampai dengan sistem teknologis kompleks yang berskala besar; (2) teknologi sebagai agregat dari seluruh aktivitas teknis, penemuan yang bersifat invention (penciptaan) dan discovery (penemuan), riset dan pengembangan, dan tahapan-tahapan dalam penciptaan teknologis yang berhasil, serta penyebarannya ke masyarakat secara luas; dan (3) teknologi sebagai agregat dari keseluruhan pengetahuan teknis, mulai dari teknik yang sangat khusus dan praktik-praktiknya sampai pada sistem teknologis-saintifik teoretis termasuk pengetahuan mengenai perekayasaan (engineering knowlodge) dan know-how-nya. Dengan demikian, teknologi, menurut Gorokhov (1998), didefinisikan sebagai studi mengenai hubungan antara umat manusia dan dunia yang dimanifestasikan dalam pandangan teknologis dunia, studi mengenai fenomena teknologis sebagai keseluruhan, menempatkan teknologi dalam perkembangan masyarakat sebagai keseluruhan (dan bukan hanya perkembangan teknologi yang terisolasi), dan dalam dimensi historis, antara restrospektif dan prospektif. Berdasarkan pengertian di atas dapat dikatakan bahwa Teknologi merupakan pengembangan dan penerapan dan pengembangan Aplikasi ilmu dan engineering meliputi alat, mesin, material dan proses untuk menolong manusia menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan modal/ pengorbanan yang sekecil mengkin. Teknologi sebagai aktifitas manusia lahir sebelum sains dan teknik. Teknologi sering digambarkan sebagai penemuan dan alat yang menggunakan prinsip dan proses saintifik yang baru ditemukan. B. SIFAT TEKNOLOGI Pada dasarnya teknologi dibuat dan diciptakan untuk membantu manusia dalam menyelesaikan masalah di berbagai segi kehidupan. Misalnya teknologi nano dalam Pembuatan tablet obat dalam ukuran nano partikel yang dapat dikontrol dari luar tubuh
menggunakan sinyal elektromagnetik sehingga tablet tersebut dapat diarahkan untuk menyerang target penyakit dalam tubuh manusia tanpa mengganggu sel-sel lainnya.Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr.Bruno De Geest, ahli kimia dari Ghent University Belgia bahkan lebih spektakuler lagi, tablet obat dalam ukuran nano partikel tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tabung nano dari karbon yang dicampur dengan jeli gula dekstran yang dibungkus membran polimer kaku tapi tembus air. Ketika air dari jaringan tubuh merembes ke dalam tabung nano tersebut, akan terjadi ledakan mirip granat yang dapat melontarkan kapsul obat tersebut sampai kepada titik penyakit yang akan diobati. Ledakan granat nano ini akan mempercepat pengiriman obat ke sasaran penyakit 800 kali lebih cepat dibanding cara biasa. Salah satu material nano yang penting dewasa ini adalah material biomimetic. Dengan teknik Chemical Vapor Deposition (CVD). Lijie Zang dan Thomas. Webster dalam Nanotoday Edisi Oktober 2008, telah melaporkan penggunaan titanium sebagai material biomimetic untuk membuat tulang buatan. Keunggulan dari material ini adalah kemampuannya berasosiasi dengan sel-sel dalam tubuh manusia tanpa menimbulkan efek samping. Sifat dasar dari titanium yaitu keras dan tahan karat, telah memungkinkan penggunaanya sebagai material biomimetic yang sangat bermanfaat bagi manusia. Teknologi memberikan manfaat yang sangat besar pada segala bidang kehidupan manusia, Akan tetapi dalam implementasi penggunaannya menimbulkan akibat yang mengganggu manusia pula beserta alam sekitarnya. Misalnya polusi udara yang ditimbulkan oleh asap pabrik maupun kendaraan, ledakan nuklir dahsyat yang menghancurkan kota beserta seluruh isinya, pergeseran ekosisstem alam akibat pembangunan jalan aspal, rumah, pabrik, dan lain- lain. Hal ini menimbulkan pemikiran untuk lebih mengkaji bahwa apakah teknologi sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia ataukah justru memperburuk kehidupan manusia. Hal inilah yang memunculkan perdebatan filosopis di masa kini dan masa yang akan datang menggunakan teknologi dalam masyarakat apakah memperbaiki kehidupan manusia atau bahkan sebaliknya. Sebuah paham anti teknologi NeoLuddism, anarkoprimitivisme, dan gerakanserupa mengkritik pervasiveness teknologi dalam dunia modern, mereka berpendapat bahwa itu merugikan manusia, lingkungan dan mengasingkan rakyat. Antara lain: · Merusak alam bahkan manusia itu sendiri Seiring perkembangan IPTEK, kemajuan teknologi pada suatu industry semakain bertambah pula. Kita masih ingat dengan perusahaan lapindo yang telah menhgunakan teknologi dalam pengeboran sumur di daerah sidoarjo. Dampak yang ditimbulkannya adalah semburan lumpur panas yang volumenya semakin bertambah. Setelah diteliti, kandungan lumpur tersebut adalah PAH (Chrysene dan Benz(a)anthracene). Berdasarkan PP No 41 tahun 1999 dijelaskan bahwa ambang batas PAH yang diizinkan dalam lingkungan adalah 230 µg/m3 atau setara dengan 0,23 µg/m3 atau setara dengan 0,23 µg/kg. Maka dari hasil analisis di atas diketahui bahwa seluruh titik pengambilan sampel lumpur Lapindo mengandung kadar Chrysene diatas ambang batas. Sedangkan untuk Benz(a)anthracene hanya terdeteksi di tiga titik yaitu titik 7,15 dan 20, yang kesemunya diatas ambang batas. Dengan fakta sedemikian rupa, yaitu kadar PAH (Chrysene dan Benz(a)anthracene) dalam lumpur Lapindo yang mencapai 2000 kali diatas ambang batas bahkan ada yang lebih dari itu. Maka bahaya adanya kandungan PAH tersebut telah mengancam keberadaan manusia dan lingkungan: ü Bioakumulasi dalam jaringan lemak manusia (dan hewan) ü Kulit merah, iritasi, melepuh, dan kanker kulit jika kontak langsung dengan kulit ü Kanker ü Permasalahan reproduksi ü
Membahayakan organ tubuh seperti liver, paru-paru, dan kulit Dampak PAH dalam lumpur Lapindo bagi manusia dan lingkungan mungkin tidak akan terlihat sekarang, melainkan nanti 5-10 tahun kedepan. Dan yang paling berbahaya adalah keberadaan
PAH ini akan mengancam kehidupan anak cucu, khususnya bagi mereka yang tinggal di sekitar semburan lumpur Lapindo beserta ancaman terhadap kerusakan lingkungan. Namun sampai Mei 2009 atau tiga tahun dari kejadian awal ternyata belum terdapat adanya korban sakit atau meninggal akibat lumpur tersebut.
budaya mobil, misalnya, pada abad ke-20, hampir semua daerah di dunia telah diaspal. Ini berarti jalan raya, tempat parkir, dll --menggantikan ekosistem makhluk hidup di muka bumi, selain itu, asap yang ditimbulkan dapat mempengaruhi system pernafasan. Penebangan kayu di hutan untuk dibahan baku kertas, dan peralatan rumah tangga akan mengganggu ekosistem hutan sehingga bisa berpotensi terhadap terjadinya longsor maupun banjir. Selain itu, Menurut penelitian, televisi dan monitor komputer dapat menghasilkan radiasi, baik yang meng-ionisasi maupun yang tidak. Rdaiasi ini secara potensial dapat menurunkan derajat kesehatan manusia. Monitor, atau dalam istilah teknik disebut dengan video display terminal (VDT) ternyata berkait dengan beberapa masalah pada manusia, seperti keguguran, kelainan janin, mual, muntah, sakit kepala, rasa tegang pada leher dan bahu, masalah kulit dan gangguan pada mata (tegang pada mata dan penglihatan kabur). Para ahli hingga saat ini masih terus menyelidiki hubungan keluhan2 tersebut dengan radiasi VDT televisi atau monitor komputer. Apalagi yang sudah usang memancarkan berbagai tipe radiasi seperti sinar X, ultraviolet, visible light, infra merah, extremelylow frequency (ELF), dan very low radiofrequency (VLF) serta electro magnetic fields (EMF). Berbagai penyakit dapat ditimbulkan, seperti eritema, penuaan dini, kanker, katarak, bahkan shock. ·
Teknologi Menghasilkan Banyak limbah beracun Tiga juta ton peralatan elektronik rumah tangga diproduksi oleh Amerika pada tahun 2006. Hari ini ada 300 juta komputer usang di Amerika Serikat dan hanya 50% dari jumlah tersebut yang dapat didaur ulang. Komponen non daur ulang dari satu komputer dapat berisi hampir 2 kilogram timah. 70% dari seluruh aliran limbah beracun dari tempat pembuangan sampah adalah limbah elektronik. Hal ini akan memberikan dampak yang sangat berbahaya. Misalnya , tinta dan toner Printer sering mengandung bahan beracun seperti karbon hitam dan kadmium. Ketika dibuang tidak benar, bahan racun ini dapat meresap ke dalam air tanah, mencemari tanah dan memasuki rantai makanan. Banyak perangkat elektronik yang cukup tinggi mengandung tingkat bahan beracun seperti sebagai timah, barium, kadmium, dan merkuri yang membuat mereka berbahaya bila dibuang. Kadmium: kadmium pernapasan parah dapat merusak paru dan menyebabkan kematian. Lead: menyerang sistem saraf di kedua orang dewasa dan anak-anak. Seorang anak yang menelan timbal dalam jumlah besar akan menyebabkan darah anemia, kerusakan ginjal, sakit perut parah, kelemahan otot dan kerusakan otak yang cukup parah untuk membunuh anak. Dan berdasarkan penelitian, ketika dibakar sampah elektronik yang mengandung logam berat ini menimbulkan polusi udara (pencemaran timbal) yang sangat berbahaya. Jika dibuang akan menghasilkan lindi (cairan yang berasal dari dekomposisi sampah dan infiltrasi air eksternal dari hujan). Cairan yang sangat konduktif ini masuk ke dalam tanah dan menyebabkan pencemaran air tanah. Timbal adalah neurotoksin (racun penyerang saraf) yang bersifat akumulatif dan merusak pertumbuhan otak. Penyerapan timbal ke dalam darah manusia terutama melalui saluran pencernaan dan saluran napas. Sejak lama timbal dituding sebagai penyebab turunnya angka Intellectual Quotient (IQ).
·
Teknologi Menyebabkan keterasingan
Kita memiliki media sosial tapi kita mengorbankan keterampilan sosial. Lewis Mumford menulis, “Dengan cara komunikasi jarak jauh seperti ini, isolasi yang ditimbulkan telah meluas dan terbukti lebih efektif dalam menjaga kontrol terhadap populasi, untuk selanjutnya akan menciptakan dunia satu arah”. Untuk Green Anarkis, teknologi adalah “lebih dari sekedar kabel, silikon, plastik, dan baja. Ini adalah sistem yang kompleks yang melibatkan pembagian kerja, ekstrasi sumber daya, dan eksploitasi untuk kepentingan orang orang yang melaksanakan prosesnya. Hasil teknologi selalu realitas yang teralienasi, termediasi, dan terdistorsi”_ ·
Teknologi tidak tersedia bagi semua orang Di Australia, 60,4% penduduk memiliki akses internet. Di Asia, hanya 19,4%. Perbedaan yang cukup mencolok, bukan? Bersiaplah untuk yang satu ini: di Amerika Utara, 74,2% penduduk memiliki akses ke internet. Di Afrika, hanya 6,8%. Jika anda pikir tidak ada yang lebih buruk dari itu, bagaimana dengan yang ini: di enam Negara Afrika --Burundi, Chad, Republik Afrika Tengah, Liberia, Rwanda, dan Sierra Leone-- hanya 3 sampai 5% yang dapat mengakses listrik. Faktanya, 79% dari penduduk Negara di Dunia Ketiga (1,5 miliar orang) tidak memiliki akses listrik. Jadi hanya orang/ Negara tertentu yang menggunakan teknologi pada umumnya namun dampak yang ditimbulkan bisa mencakup seluruh alam ini.
·
Rasisme lingkungan Sementara Negara negara maju tidak pernah puas terhadap dahaga akan ala talat yang terbaru dan terkini, banyak limbah elektronik yang diekspor ke Negara negara seperti India, Cina, Pakistan, Nigeria, dan Ghana. Kim Schoppink, juru bicara masalah Racun di Greenpeace mengatakan, “Polusi dan masalah kesehatan yang terkait di Negara negara tempat pembuangan limbah elektronik akan meningkat secara besar besaran sebagai akibat meningkatnya jumlah elektronik yang digunakan di seluruh dunia dan jumlah Negara yang digunakan sebagai lokasi pembuangan akan bertambah pula. Sehingga kwalitas manusia yang bersentuhan langsung dengan pembuaangan limbah tersebut akan menurun. Bagaimana nantinya manusia masa depan jika kwalitasnya semakin menurun akibat adanya teknologi.. Berkat segudang pemujaan terhadap teknologi, kita sebagai manusia beradab sangat senang mendelegasikan tugas tugas membosankan seperti belajar mengeja, mengingat nomor telepon, mengerjakan matematika, melakukan perintah, atau bahkan berjalan menaiki tangga teknologi sehingga kita memiliki waktu untuk fokus pada hal yang benar benar penting, seperti menghilangkan 90% ikan di laut, menghilangkan berbagai habitat di hutan dan segala macam penyakit yang sangat berbahaya yang ditimbulkan bagi manusia. Oleh karena itu, manusia sebagai pembuat dan pengguna teknologi harus selalu memperhatikan dan mengutamakan watak humanism agar tercipta kesan pada teknologi yaitu beretika dan bermoral serta lebih banyak manfaatnya daripada mudhoratnya bagi kehidupan umat manusia, sebab pengendalian teknologi ada di tangan manusia sebagai pemakai maupun pembuatnya.
Teknologi tidak mengenal etika dan moral Mungkin teknologi memang tidak mengenal etika. Atau ada yang mengatakan bahwa teknologi bersifat netral. Dia tidak mengenal moral. Benar atau salah. Teknologi mempunyai sifat bebas. Ia seperti alat yang dapat digunakan untuk kepentingan apapun. Entah itu baik atau nuruk. menguntungkan atau merugikan. Menolong atau bahkan membahayakan bagi manusia. Begitulah teknologi. Kedudukan dan sifatnya menjadi paradoks dalam sejarah umat manusia. Dengan sifat seperti itu teknologi telah membuat perjalanan sejarah manusia penuh dengan warna di suatu waktu. Dan, di waktu yang lain dia telah menebar chaos dan menoreh kerusakan pada wajah dunia.
Penemuan tenaga nuklir yang kemudian dikembangkan untuk membantu aktifitas manusia di berbagai bidang adalah pencapaian yang luar biasa. Akan tetapi di sisi lain penggunaannya dalam jangka panjang dapat berakibat buruk bagi manusia. Pemanfaatannya sering kali disertai resiko dan efek-efek yang berbahaya bagi kehidupan manusia. Bahkan teknologi ini berhasil menjadi pembunuh yang ampuh ketika manusia menggunakannya untuk menghancurkan dan memusnahkan manusia lainnya dalam sebuah peperangan. Selain hal tersebut di atas, Lahirnya etika komputer sebagai sebuah disiplin ilmu baru dalam bidang teknologi tidak dapat dipisahkan dari permasalahan-permasalahan seputar penggunaan komputer yang meliputi kejahatan komputer, netiket, e-commerce, pelanggaran HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelekstual) dan tanggung jawab profesi. ·
Kejahatan Komputer Kejahatan komputer atau computer crime adalah kejahatan yang ditimbulkan karena penggunaan komputer secara ilegal. Kejahatan komputer terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi komputer saat ini. Beberapa jenis kejahatan komputer meliputi Denial of Services (melumpuhkan layanan sebuah sistem komputer), penyebaran virus, spam, carding (pencurian melalui internet) dan lain-lain.
·
Netiket Internet merupakan aspek penting dalam perkembangan teknologi komputer. Internet merupakan sebuah jaringan yang menghubungkan komputer di dunia sehingga komputer dapat mengakses satu sama lain. Internet menjadi peluang baru dalam perkembangan bisnis, pendidikan, kesehatan, layanan pemerintah dan bidang-bidang lainnya. Melalui internet, interaksi manusia dapat dilakukan tanpa harus bertatap muka. Tingginya tingkat pemakaian internet di dunia melahirkan sebuah aturan baru di bidang internet yaitu netiket. Standar netiket ditetapkan oleh IETF (The Internet Engineering Task Force), sebuah komunitas internasional yang terdiri dari operator, perancang jaringan dan peneliti yang terkait dengan pengoperasian internet. Netiket merupakan sebuah etika acuan dalam berkomunikasi menggunakan internet. Misalnya, menggunakan bahasa yang sopan dan tidak berbau porno serta tidak berbau sara, tiidak menggunakan huruf capital karena dianggap berteriak, dan sebagainya.
·
E-commerce Berkembangnya penggunaan internet di dunia berpengaruh terhadap kondisi ekonomi dan perdagangan negara. Melalui internet, transaksi perdagangan dapat dilakukan dengan cepat dan efisien. Akan tetapi, perdagangan melalui internet atau yang lebih dikenal dengan e-commerce ini menghasilkan permasalahan baru seperti perlindungan konsumen, permasalahan kontrak transaksi, masalah pajak dan kasus-kasus pemalsuan tanda tangan digital. Untuk menangani permasalahan tersebut, para penjual dan pembeli menggunakan Uncitral Model Law on Electronic Commerce 1996 sebagai acuan dalam melakukan transaksi lewat internet.
·
pelanggaran HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) Berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh internet menyebabkan terjadinya pelanggaran HAKI seperti pembajakan program komputer, penjualan program ilegal dan pengunduhan illegal, maupun pelagihan karya seseorang.
·
Tanggung Jawab Profesi Berkembangnya teknologi komputer telah membuka lapangan kerja baru seperti programmer , teknisi mesin komputer, desainer grafisdan lain-lain. Para pekerja memiliki interaksi yang sangat tinggi dengan komputer sehingga diperlukan pemahaman mendalam mengenai etika komputer dan tanggung jawab profesi yang berlaku. Maka, sejatinya peran dan sifat teknologi adalah ditentukan oleh manusia sebagai pencipta
teknologi itu sendiri. Peran teknologi dalam kehidupan adalah tergantung bagaimana manusia menempatkannya. Dan sifat teknologi bergantung bagaimana manusia memanfaatkannya. Karena pada dasarnya teknologi mempunyai sifat yang sama dengan ilmu pengetahuan, maka kewajiban manusia adalah berusaha untuk selalu mengutamakan dan melekatkan watak humanisme dalam pemanfaatan teknologi yang telah ditemukan sehingga dengan demikian terciptalah teknologi yang beretika dan bermoral yang tidak merugikan apalagi membahayakan manusia sendiri. Karena segala kerusakan yang terjadi tidak lain adalah akibat tangan-tangan manusia sendiri. Maka segalanya kembali pada etika dan moralitas manusia untuk ikut mengontrol perkembangan iptek dan penerapannya dalam kehidupan agar tidak bertentangan dengan nilai-nilai dan normanorma yang ada dalam masyarakat sehingga tidak merugikan dirinya sendiri dan juga orang lain.
C. PENGGOLONGAN TEKNOLOGI Untuk lebih memahami pengertian menjadi empat yakni: Teknologi sebagai buatan manusia
teknologi,
maka
teknologi
digolongkan
Tidak ada manusia yang sempurna, semua pasti memiliki kelemahan. Kelemahan yang ada pada diri manusia itu kemudian diminimalisir dengan adanya teknologi agar kelemahan yang dimiliki manusiapun menjadi sedikit berkurang. Teknologi dibuat berdasarkan kenyataan bahwa manusia merupakan makhluk perseptual dan konseptual yang mampu mengamati, mengingat, menjajarkan, berangan angan. Selain itu teknologi dibuat oleh manusia berdasarkan nilai kebutuhan terhadap suatu pekerjaan tertentu. Ladishlav berpendapat bahwa Teknologi sebagai buatan manusia memiliki 3 ragam dasar yaitu alat, mesi dan automaton. 1). Alat merupakan benda yang dapat bergerak kare na adanya stimulus yang dilakukan manusia sehingga manusia adalah pengendali contohnya becak. 2). mesin dapat bekerja tanpa menggunakan tenaga manusia misalnya hanya menggunakan tenaga dari luar misalnya, pembangkit listrik tenaga angin. Tetapi masih membutuhkan manusia untuk mengendalikannya. 3). Automaton merupakan perlengkapan paling tinggi dan canggih yakni dapat mengatur dan membuat keputusan bagi dirinya sendiri Teknologi sebagai kegiatan manusia
Kegiatan manusia tidak lepas dari kegiatan membuat dan menggunakan. Kegiatan manusia dalam membuat dan merancang teknologi menggunakan akal pikirannya yang terinspirasi dari berbagai hal, dari alam , dari kehidupan social maupun dari dirinya sendiri yang dapat memberikan keefisienan dan manfaat. Sedangkan menggunakannya merupakan suatu hal yang harus dilakukan dalam rangka memberikan kemudahan dan membantu di segala bidang kehidupan. Teknologi sebagai kumpulan pengetahuan
Teknologi, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) berkaitan erat dengan sains (science) dan perekayasaan (engineering). Dengan kata lain, teknologi mengandung dua dimensi, yaitu science dan engineering yang saling berkaitan satu sama lainnya. Sains mengacu pada pemahaman kita tentang dunia nyata sekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi ruang, tentang materi dan energi dalam interaksinya satu terhadap lainnya. Kegiatan membuat dan menggunakan pasti tidak akan lepas dari ilmu membuat (produk) dan ilmu menggunakan (komsumsi). Ilmu tersebut merupakan kumpulan dari pengetahuan yang didapat manusia dari berbagai sumber. Kumpulan pengetahuan tersebut tersusun secara sistematis misalnya diawali dengan pengajuan teori terhadap sesuatu kemudian melakukan analisis tentang langkah penanganan yang berisi pertanyaan yang harus dijawab agar ditemukan penyelesaian terhadap suatu masalah , kemudian menyusun embrio dengan mempertimbanglkan berbagai hal yang mungkin saja berkaitan dan masih banyak yang harus dilakukan sampai pada akhirnya melakukan pembuatan dengan mempertimbangkan keterampilan dan pengetahuan yang luas. Contoh kecil saja untuk merakit barang elektronik, harus ada pengetahuan dan keterampilan khusus yang
sistematis yang merupakan gabungan antara berbagai disiplin ilmu misalnya fisika, social, teknik, seni dll agar didapatkan hasil yang memuaskan berbagai pihak. Teknologi sebagai kebulatan system
·
·
·
Pembahasan yang bulat dan menyeluruh akan tercapai kalau teknologi dtinjau sebagai suatu system. Ini berarti teknologi dibahas sebagai suatu kebulatan unsure-unsur yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam lingkungan system itu sendiri. Misalnya system keterampilan praktis atau secara umum suatu system penentuan sarana untuk mencapai tujuan tertentu berdasarkan konsep efisiensi yang didalamnya terdapat suatu pemikiran yang timbul sehingga melahirkan perencanaan yang matang kemudian melaksanakan perencanaan tersebut sampai akhirnya menghasilkan suatu prodak yang dapat digunakan oleh umat manusia. Tingkatan teknologi berdasarkan penerapannya dapat dibagi sebagai berikut : Teknologi Tinggi ( Hi – tech ). Suatu jenis teknologi mutakhir yang dikembangkan dari hasil penerapan ilmu pengetahuan terbaru. Contoh : computer, laser, bioteknologi, satelit komunikasi dan sebagainya. Cirri – cirri teknologi ini adalah padat modal, didukung rasilitas riset dan pengembangannya, biaya perawatan tinggi, ketrampilan operatornya tinggi dan masyarakat penggunanya ilmiah. Teknologi Madya. Suatu jenis teknologi yang dapat dikembangkan dan didukung masyarakat yang lebih sederahan dan dapat digunakan dengan biaya dan kegunaan yang paling menguntungkan. Ciri teknologi madya adalah tidak memerlukan modal yang terlalu besar dan tidak memerlukan pengetahuan baru, karena telah bersifat rutin. Penerapan teknologi maday ini bersifat setengah padat modal da padat karya, unsur – unsur yang mendukung industrinya biasanya dapat diperoleh di dalam negeri dan keterampilan pekerjanya tidak terlalu tinggi. Teknologi Tepat Guna. Teknologi ini dicirikan dengan skala modal kecil, peralatan yang digunakan sederhana dan pelaksanaannya bersifat padat karya. Biasanya dilakukan di negara – negara berkembang, karena dapat membantu perekonomian pedesaan, mengurangi urbanisasi dan menciptakan tradisi teknologi dari tingkat paling sederhana. Dengan kemajuan pesat ilmu pengetahuan dan teknologi terutama di bidang teknologi informasi dan teknologi transportasi yang dicapai manusia pada unjung pertengahan kedua abad ke XX, memungkinkan arus informasi menjadi serba cepat: apa dan oleh siapa dari seluruh muka bumi (bahkan sebagian jagat raya) – menembus ke seluruh lapisan masyarakat dengan bebas tanpa membedakan siapa dia si penerima. Tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran. Berikut ini akan dijelaskan mengenai pengaruh perkembangan IPTEK terhadap beberapa pola kemasyarakatan