UNIVERSITAS INDONESIA
KNOWLEDGE MANAGEMENT
Penerapan Knowledge Management di PT Telkom, Tbk
Kelompok 3 Aji Pinandhita (0806396651) Bayu Ardhiansyah (0806396765) Dini Hariyani (0806396872) Latifah Zahra (0806396992) Regina (0806397156)
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK April, 2011
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Terjadinya Persaingan yang ketat antara perusahaan dan mudahnya mendapatkan informasi dalam era globalisasi membuat pergeseran dalam pengelolaan aset. Pergeseran tersebut terjadi dari pengelolaan aset tangible (Bangunan,Listrik dll) menjadi Intagible aset (Pengetahuan). Dampak dari pergeseran paradigma tersebut menurut Bergerson (2003) adalah pengetahuan menjadi suatu aset yang sangat bernilai bagi perusahaan/Organisasi, Padahal pada awal abad ke 18, ketika peran organisasi muncul konsep pengetahuan seringkali menjadi unsur yang di nomor duakan. Menurut Encylopedia Knowledge Management (2005) untuk menjadikan suatu pengetahuan menjadi nilai yang lebih bagi suatu perusahaan/organisasi dibutuhkan suatu proses manajamen yang baik, Dan hal tersebut harus dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan pendekatan Knowledge Management.
Dengan adanya Penerapan
Knowledge Management disuatu perusahaan/organisasi menurut Nonaka dan Takeuchi (1995) diharapakan mampu meningkatkan keterampilan dan kepakaran individu yang bekerja di dalam perusahaan/Organisasi Peningkatan keterampilan dan keahlian Individu akibat penerapan Knowledge Management menurut Bergerson (2003) dapat tercapai apabila organisasi/perusahaan mampu melakukan menerapkan Knowledge Management berdasarkan Visi Dan Misi Organisasi. Dengan diberlakukan Penerapan beradasarkan peran kedua hal tersebut, Suatu Perusahaan/Organisasi di harapkan dapat membuat rencana strategis tentang Knowledge Management dengan baik dan pencapaian Knowledge Management dapat diukur dengan pasti melalui dengan visi dan misi perusahaan/organisasi Menurut
Encylopedia Knowledge Management (2005) untuk menciptakan
Knowledge Management yang baik selain membuat perencanaan strategis berdasarkan Visi dan Misi Perusahaan, Faktor Pendukung untuk memproses Knowledge Management didalam suatu organisasi/perusahaan juga perlu diperhatikan. perlu
diperhatikan
mengingat
faktor
pendukung
seperti
Hal ini
Knowledge
Worker,Management dan Teknologi merupakan unsur utama penggerak proses Knowledge Management. Hal ini juga diperkuat dengan pendapat Bryan (2003) Faktor pendukung seperti Knowledge Worker, Knowledge Organization, dan teknologi
merupakan satu faktor yang sering dilupakan, hal ini sering terjadi karena organisasi/perusahaan terlalu fokus pada Knowledge Management itu sendiri. Padahal ketiga faktor pendukung tersebut adalah infrastruktur dasar dari Knowledge Management. Di Indonesia, salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berhasil menerapkan Knowledge Management di dalam Organisasi bahkan menciptakan budaya Knowledge Sharing. BUMN tersebut adalah PT Telkom. Hal ini terbukti dari beberapa penghargaan yang diperoleh PT Telkom atas keberhasilannya dalam mengelola pengetahuan, penghargaan tersebut antara lain penghargaan dari Indonesian MAKE (Most Admired Knowledge Enterprise) Award sebagai organisasi yang berhasil mengelola pengetahuan dan penghargaan tertinggi untuk kategori “The Best of Performance Excellence Achievement” 2006 dari Indonesian Quality Award (IQA) Foundation berdasarkan tujuh kriteria Malcolm Baldridge untuk menilai performansi sebuah BUMN, yang meliputi: (1) Leadership; (2) Strategic Planning; (3) Customer & Market Focus; (4) Measurement, Analysis and Knowledge Management; (5) Human Resource Focus; (6) Process Management; dan (7) Results (telkom.co.id). Penghargaan tersebut merupakan suatu bukti bahwa selain penerapan Knowledge Management di PT Telkom berdasarkan visi dan misi, juga berhasil memperhatikan tiga unsur dasar yaitu Knowledge Organization, Knowledge Worker dan teknologi. PT Telkom memulai untuk menerepakan Knowledge Management, sejak tahun 2003. Karena sebab tersebut implikasinya adalah PT Telkom juga melakukan inovasiinovasi terbaru. Salah satu inovasi terbaru yang saat ini sedang booming adalah melakukan transformasi bisnis secara fundamental yang diikuti juga dengan diperkenalkannya corporate identity baru untuk menyambut era baru Telkom sebagai satu-satunya perusahaan T.I.M.E (Telecommunication, Information, Media dan Edutainment) di Indonesia. Inovasi tersebut bertujuan untuk menghadapi masa depan yang lebih kompleks dan tuntutan akan kebutuhan pelayanan yang jauh lebih baik, maka dari itu PT Telkom beralih dari dari ‘Separate Providers’ menuju ‘Single Provider’ sehingga ditetapkanlah T.I.M.E sebagai portofolio bisnis yang baru. Terkait dengan transformasi tersebut Telkom juga melakukan perubahan mendasar dari sisi brand untuk meningkatkan citra perusahaan di mata seluruh stakeholder-nya serta menetapkan perubahan portofolio bisnis, positioning, value, tagline dan corporate
identity. Dengan corporate identity baru tersebut Telkom menerapkan budaya (culture) baru yakni komitmen, spirit, promise, product and service quality serta service culture yang sama sekali baru. Telkom juga mengusung positioning baru yaitu Life Confident, 5 value baru yaitu Expertise, Empowering, Assured, Progressive & Heart, tagline baru yaitu The World is in Your Hand (sebagai pengganti Committed 2U) serta memiliki corporate identity yang baru (logo) (telkom.co.id). Salah satu keunggulan PT Telkom adalah leadership dan sumber daya manusia yang dimiliki yang mendukung akan penerapan knowledge management di perusahaan tersebut. Selain itu juga PT Telkom telah menerapkan tiga unsur dasar knowledge management yaitu Knowledge Organization, Knowledge Worker dan teknologi. Salah satu knowledge yang menjadi asset berharga PT Telkom adalah inovasi T.I.M.E dimana inovasi tersebut menjadi portofolio bisnis yang baru di PT Telkom. Asset tersebut apabila dikelola dengan optimal menggunakan tiga unsur knowledge management secara optimal dan leadership yang baik serta di dukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas di PT Telkom, maka PT Telkom akan menjadi perusahaan yang jauh lebih berkembang dan dapat menjawab tantangan masa depan. I.2 Rumusan Masalah Dari pemaparan diatas terdapat dua hal yang akan menjadi pokok pembahasan dalam makalah ini, yakni : 1. Bagaimana penerapan inovasi T.I.M.E menggunakan tiga unsur penciptaan
knowledge management (Knowledge Organization, Knowledge Worker dan teknologi) di PT Telkom? 2. Apakah penerapan inovasi T.I.M.E dapat meningkatkan profit yang diterima PT
Telkom? I.3 Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah : 1. Mengetahui penerapan inovasi T.I.M.E menggunakan tiga unsur penciptaan
knowledge management (Knowledge Organization, Knowledge Worker dan teknologi) di PT Telkom.
2. Mengetahui penerapan inovasi T.I.M.E dapat meningkatkan profit yang diterima
PT Telkom.. I.3 Batasan Penulisan Dalam
pembahasan
makalah
ini
penulis
membatasi
pembahasan
dengan
menganalisis teori Knowledge Management pada tiga faktor pendukung yaitu knowledge organization, knowledge worker dan teknologi. Pembatasan ini dilakukan mengingat ruang lingkung Knowledge Management sangat luas.
BAB II KERANGKA TEORI II.1 Pengetahuan Definisi mengenai pengetahuan lazimnya berkaitan dengan definisi mengenai data dan informasi. Sebab, untuk mengahsilkan pengetahuan atau knowledge dibutuhkan data serta informasi. Menurut Zolingen, Streumer, dan Stooker (2001) data merupakan sekumpulan fakta tentang kejadian yang bersifat objektif dan diskrit. Sedangkan Lendy Widayana (2005) menyatakan data merupakan fakta-fakta mentah yang disajikan tanpa suatu konteks. Berbeda halnya dengan informasi. Informasi adalah data yang dilengkapi dengan relevansi dan tujuan. Informasi merupakan data yang telah tersusun dan disertai dengan referansi terhadap suatu hubungan yang mempunyai arti, untuk membantu pengambulan keputusan. Dari definisi-definisi mengenai data dan informasi tersebut, dapat diperoleh kesimpulan bahwa pengetahuan adalah informasi yang telah mendapat tempat dalam kerangka acuan pengguna sehingga pengguna tersebut menghubungkan tindakannya dengan kerangka acuan tersebut. Menurut pandangan Liebowitz dan Beckman (1998) terdapat hirarki pengetahuan, yang dimulai dari data kemudian informasi dan menjadi pengetahuan. Mereka melengkapi hirarki tersebut dengan keahlian dan kapabilitas, sehingga hirarki tersebut digambarkan sebagai berikut: Gambar 1 Hirarki Pengetahuan KAPABILITAS ORGANISASI
KEAHLIAN PENGETAHUAN
INFORMASI DATA
Sumber: Encylopedia Knowledge Management (2008)
Meskipun pada hakikatnya pengetahuan dapat diartikan dalam berbagai sudut pandang. Yang pertama ialah berdasarkan pandangan dari Nonaka (1995) yang membagi pengetahuan menjadi dua jenis yaitu Tacit Knowledge dan Explicit Knowledge. Tacit Knowledge adalah pengetahuan yang sulit atau tidak dapat diartikulasikan namun dapat ditransfer atau dikomunikasikan. Dan memiliki dua jenis elemen yaitu: a.
Kognitif (mental model), berkaitan dengan kerangka pola pikiran dalam
menganalisa suatu fenomena, b.
Unarticulated, dimana manusia tidak selalu dapat menyatakan apa yang
dimilikinya bahkan tidak menyadari bahwa ia memiliki pengetahuan tersebut. Sedangkan Explicit Knowledge ialah berbentuk nyata dan dapat diartikulasikan sehingga mudah untuk diajarkan atau ditransfer kepada orang lain, serta konkrit dan obyektif dan dalam metode pengembangannya tidak sesulit Tacit Knowledge. II.2 Knowledge Management Menurut Davidson dan Voss (2003) sebenarnya knowledge management adalah bagaimana orang-orang dari berbagai tempat mulai saling berbicara. Hal ini diungkapkan secara lebih spesifik oleh Koina dalam Siregar (2005) bahwa Knowledge Management adalah suatu disiplin yang mempromosikan suatu pendekatan terintegrasi terhadap pengidentifikasian, pengelolaan dan pendistribusian semua asset informasi suatu organisasi. Sedangkan Laudon (2002) Knowledge Management berfungsi meningkatkan menggabungkan
kemampuan organisasi untuk belajar dari lingkungannya dan pengetahuan
dalam
suatu
organisasi
untuk
menciptakan,
mengumpulkan, memelihara dan mendiseminasikan pengetahuan organisasi tersebut. Knowledge Management merupakan suatu paradigma pengelolaan informasi yang berasal dari pemikiran bahwa pengetahuan yang murni sebenarnya tertanam dalam benak dan pikiran setiap manusia. Menurut Bryan (2003), Knowledge Management merupakan suatu proses yang mempunyai siklus yang berulang yang dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2 Siklus Knowledge Management
Sumber: Bergeron, Bryan. 2003. Essentials of Knowledge Management. USA: John Wiley & Sons,inc
Gambar dua menjelakan bahwa siklus rutinitas KM dalam suatu organisasi adalah sesuatu yang pasti. Namun dalam faktor pembentukanya terdapat beberapa faktor yang terus berubah seperti jumlah informasi yang didapat, isu yang berkembang baik dari internal organisasi maupun eksternal organisasi. II.3 Faktor Pendukung Penciptaan Knowledge Management (Bryan, 2003) Menurut Bryan (2003) Proses Pembentukan Knowledge Management tidak akan berjalan
tanpa
didukung
tiga
faktor
utama
yang
terdiri
dari
Knowledge
Proses
penciptaan
Organization,Knowledge Worker dan Teknologi. Knowledge Organization Knowledge
Organization
merupakan
faktor
pendukung
Knowledge Management yang terkait dengan kesiapan infrastruktur Organisasi untuk menciptakan Knowledege Management. Peran dari Knowledge Organization ini adalah sebagai Manajemen yang mengatur tentang peran anggota organisasi untuk penciptaan Knowledge Management. Pengaturan Peran ini menuruty Bryan (2003) dibagi menjadi 5 Bagian yaitu: 1.
Chief Knowledge Office (CKO) : Peran dari CKO ini adalah untuk
memastikan bahwa kegiatan KM berjalan dengan semestinya didalam organisasi. Yaitu dengan cara mempromosikan kegiatan KM , Memafasilitasinya dll.
2.
Knowledge Manager : Berfungsi mengkordinasikan Knowledge Analyst
dan Knowledege Information dalam proses Penciptaan KM. Pada penerapan di PT Telkom, Knowledge Manager 3.
Knowledge Analyst : Peran dari Knowledge Analyst adalah untuk
melakukan kegiatan analisis
terutama dari hasil KM, dan kemudian
mengembanggkannya untuk kepentingan organisasi 4.
Knowledge Information: Peran Knowledge Information adalah untuk
mempromosikan kegiatan KM di lingkungan internal organisasi seperti promosi dengan website dan juga mempublikasikan hasil KM secara internal dengan menggunakan Internet atau media teknologi lainnya 5.
Knowledge Steward: Bagian terakhir dari Organisasi yang berfungsi
untuk melakukan Tugas KM namun dengan porsi tugas kecil yaitu seperti memberikan assist kepada Knowledge Information dan Knowledge Analyst Knowledge Worker Dalam Disiplin Ilmu Knowledge Management, pekerja dalam suatu organisasi atau perusahaan yang sering memberikan kontribusi bagi Intellectual Capital perusahaan seringkali disebut sebagai Knowledge Worker. Kontribusi tersebut biasanya dilakukan dengan cara membuat laporan pemecahan suatu masalah, membuat laporan tentang hasil kegiatan seminar/ training yang dibiayai oleh perusahaan. Contoh dari Knowledge Worker adalah seperti Customer Service, peran Customer Service ketika membuat laporan tentang keluhan pelanggan merupakan salah satu bentuk kontribusi bagi Intellectual Capital, Contoh lainnya adalah peran Manajer yang mampu memberikan inovasi pada bisnis perusahaan dan kemudian mampu meningkatkan pendapatan perusahaan. Pengelolaan yang intensif diperlukan untuk mengelola Knowledge Worker, hal ini penting karena seringkali Knowledge Worker dibajak oleh perusahaan lain. Salah satu cara untuk mengelola aset ini adalah dengan memberikan Kompensasi yang layak. Dengan kompensasi yang layak diharapkan pekerja akan menjadi setia terhadap perusahaan/organisasi sehingga tidak meninggalkan organisasi.
Teknologi Informasi
Esensi penggunaan teknologi informasi dalam KM (selanjutnya disebut KM tools) adalah sarana untuk mempercepat proses penyimpananan, pengolahan, pencarian data, serta informasi. Bahkan, knowledge itu sendiri untuk menghasilkan knowledge yang baru. Teknologi informasi digunakan untuk mengatasi berbagai hambatan sosial, jarank, ruang, dan waktu untuk melakukan kolaborasi dan komunikasi yang sangat diperlukan dalam KM. Teknologi informasi dapat mengatasi kendala, yakni waktu proses. Karena,jika dilakukan secara manual akan memakan waktu lama dan menjadi tidak efisien. Teknologi informasi adalah alat pemberdaya dalam bisnis, untuk mewujudkan KM dari konsep menjadi kenyataan. Bab ini menjelaskan berbagai cara dalam memanfaatkan teknologi informasi dalam KM dari cara yang sederhana hingga tingkat lanjut. Selain itu, diberikan pula ilustrasi tentang aplikasi KM dengan memanfaatkan teknologi informasi.
BAB III PEMBAHASAN III.1 Profil PT Telkom (telkom.co.id) PT Telekomunikasi Indonesia adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. Dalam melayani pelanggan di seluruh Indonesia, PT Telkom menyediakan portofolio yang kuat layanan komunikasi, termasuk diantaranya fixed wireline dan fixed wireless telephone, jaringan handphone, data dan intenet dan layanan jaringan dan interconnection, secara langsung atau melalui anak perusahaan PT Telkom. Saham PT Telkom sebagian di milki oleh pemerintah (52,47%) dan sisanya oleh publik (47,53%). Saham PT Telkom di perdagangkan di Indonesia Stock Exchange (IDX), The New York Stock Exchange (NYSE), The London Stock Exchange (LSE) dan Tokyo Stock Exchange (tanpa rincian). Pelanggan PT Telkom sampai saat ini mencapai 125 juta sampai dengan 31 Desember 2010 dengan kenaikan sebesar 14,6% dari sebelumnya. Dari total tersebut, 8,3 juta adalah pelanggan fixed wireline, 18,2 juta pelanggan fixed wireless dan 94 juta pelanggan jaringan handphone. Saat ini, PT. Telekomunikasi Indonesia,Tbk berada di jajaran perusahaan terkemuka dunia dalam daftar Forbes Global.Bahkan pada survei terbaru yang dilansir Forbes tersebut, disebutkan Telkom berada di peringkat ke-684 atau peringkat tertinggi dari sepuluh perusahaan di Indonesia yang masuk dalam forbes Global 2000 tersebut,dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar USD 17,7 miliar. PT Telkom mempunyai visi dan misi yang mencerminkan perubahan dari PT Telkom itu sendiri, yaitu: VISI Menjadi penyedia layanan Telecommunication, Information, Media and Edutainment (TIME) yang terdepan MISI 1. Menyediakan layanan “TIME” dengan kualitas terbaik dan harga yang bersaing 2. Menjadi Role Model perusahaan dengan manajemen terbaik di Indonesia
Adapun sejarah PT Telkom yang dapat menggambarkan perubahan-perubahan yang dialami oleh perusahaan telekomunikasi tersebut adalah (tripod.com): 1882 sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegrap dibentuk pada
masa pemerintahan kolonial Belanda. 1906 Pemerintah Kolonial Belanda membentuk sebuah jawatan yang mengatur
layanan pos dan telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos, Telegrap dan Telepon (Post, Telegraph en Telephone Dienst/PTT). 1945 Proklamasi kemerdekaan Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat,
lepas dari pemerintahan Jepang 1961 Status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi
(PN Postel). 1965 PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos &
Giro), dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). 1974 PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi
(Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. 1980
PT
Indonesian
Satellite
Corporation
(Indosat)
didirikan
untuk
menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel. 1989 Undang-undang nomor 3/1989 tentang Telekomunikasi, tentang peran serta
swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi. 1991
Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero)
Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP no.25 tahun 1991. 1995 Penawaran Umum perdana saham TELKOM (Initial Public Offering/IPO)
dilakukan pada tanggal 14 November 1995. sejak itu saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan (Public Offering Without Listing/POWL) di Tokyo Stock Exchange. 1996 Kerja sama Operasi (KSO) mulai diimplementasikan pada 1 Januari 1996 di
wilayah Divisi Regional I Sumatra – dengan mitra PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo); Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten – dengan mitra PT Aria West International (AriaWest); Divisi Regional IV Jawa Tengah dan DI
Yogyakarta – dengan mitra PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia (MGTI); Divisi Regional VI Kalimantan – dengan mitra PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra); dan Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia – dengan mitra PT Bukaka Singtel. 1999
Undang-undang
nomor
36/1999,
tentang
penghapusan
monopoli
penyelenggaraan telekomunikasi. 2001 TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian
dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia, yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara TELKOM dengan Indosat. Dengan transaksi ini, TELKOM menguasai 72,72% saham
Telkomsel.
TELKOM
membeli
90,32%
saham
Dayamitra
dan
mengkonsolidasikan laporan keuangan Dayamitra ke dalam laporan keuangan TELKOM. 2002 TELKOM membeli seluruh saham Pramindo melalui 3 tahap, yaitu 30%
saham pada saat ditandatanganinya perjanjian jual-beli pada tanggal 15 Agustus 2002, 15% pada tanggal 30 September 2003 dan sisa 55% saham pada tanggal 31 Desember 2004. TELKOM menjual 12,72% saham Telkomsel kepada Singapore Telecom, dan dengan demikian TELKOM memiliki 65% saham Telkomsel. Sejak Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal. III.2 Penerapan Inovasi T.I.M.E Menggunakan Tiga Unsur Penciptaan Knowledge Management (Knowledge Organization, Knowledge Worker dan teknologi) di PT Telkom Terdapat berbagai alasan perubahan Telkom, yakni pertama, kompetisi dan regulasi. Kedua, gaya hidup (lifestyle) yang sangat cepat berubah. ”Penetrasi telekomunikasi sudah hampir 80 % di akhir 2009. Artinya, hampir 100 juta orang yang menggunakan produk telekomunikasi informasi atau jasa TI menurut Direktur Utama Telkom, Rinaldi Firmansyah. Ketiga, aspirasi dari pemegang saham (sharesholders) yang menginginkan Telkom berubah (telkom.co.id). Hal tersebut yang membuat PT Telkom membuat inovasi baru yaitu dengan dicanangkan visi PT Telkom yaitu T.I.M.E dan melakukan perubahan mendasar dari sisi brand. Hal-hal tersebut merupakan aset perusahaan yang bersifat intangible dan disini perlu manajemen pengetahuan yang
maksimal dari pengelolaan aset tersebut agar PT Telkom dapat mencapai tujuan yang diharapkan dari perubahan tersebut. Tujuan tersebut berupa pelayanan yang terbaik dari perusahaan, peningkatan kepuasan pelanggan dan peningkatan profit perusahaan. Manajemen pengetahuan yang dianalisis dalam makalah ini adalah proses pencipataan pengetahuan dengan melihat tiga unsur konsep Knowledge Management, yaitu Knowledge Organization, Knowledge Worker dan teknologi. 1. Knowledge Organization Knowledge Organization merupakan salah satu infrastruktur yang ada di dalam organisasi untuk menciptakan knowledge management di suatu perusahaan. Pada penerapan knowledge organization di PT Telkom, dapat tercermin dari struktur organisasi yang berlaku di PT Telkom. Adapun pembagian peran dari knowledge organization di PT Telkom dibagi menjadi lima yaitu: Chief Knowledge Office (CKO): CKO merupakan nama lain dari CEO atau
direktur utama, dimana peran dari CEO disini adalah memastikan kegiatan knowledge management di suatu organsasi berjalan lancar dan memfasilitasinya. CEO atau direktur utama PT Telkom adalah Rinaldi Firmansyah, beliau menjabat sebagai direktur PT Telkom sejak tahun 2007 dengan diawali sebagai direktur keuangan PT Telkom. Pada penerapan knowledege T.I.M.E di PT Telkom, CEO PT Telkom mendukung penuh dengan adanya inovasi yang dilakukan PT Telkom yaitu inovasi T.I.M.E. Dukungan yang diberikan CEO PT Telkom itu sendiri dapat lihat dari adanya program Pelayanan SDM Berbasis Teknologi (TI). Hal tersebut dilakukan agar dapat memudahkan karyawan PT Telkom melakukan pekerjaan dengan baik. PT Telkom menyediakan situs resmi human capital & general affairs, Sasaran Kerja Individu (“SKI”) online, presensi online, Surat Perintah Perjalanan Dinas (“SPPD”) online, cuti online, career online dan Training Need Analists (“TNA”) online. Perubahan paradigma PT Telkom yang menggunakan T.I.M.E dapat dikatakan berjalan dengan sukses bisa dilihat dari meningkatnya pendapatan konsolidasinya mencapai 1,4% dibandingkan dengan kinerja tahun lalu. Kemudian PT Telkom juga mengalami kemajuan yang meningkat terhadap beberapa program-program layanan yang diberikan antara lain yaitu TELKOMSpeedy dan Flexi. Layanan
TELKOMSpeedy yang mewakili layanan broadband mengalami peningkatan pendapatan sebesar 38% dan 44%. Sedangkan program pelayanan flexi menghasilkan pertambahan jumlah pelanggan sebesar 20% menjadi sekitar 18,2 juta. Hal tersebut dapat tercapai karena tidak luput dari sisi infrastruktur serta kegiatan pemasaran yang dilakuakn PT Telkom dengan cukup agresif. Knowledge Information: Peran knowledge information di PT Telkom dilakukan
oleh TPDC (Telkom Professional Development Center). Knowledge information yang berperan untuk mempromosikan kegiatan KM di lingkungan internal di PT Telkom menggunakan media internet sebagai perantaranya. Jadi program-program yang digunakan TPDC sudah banyak menggunakan cara-cara berbasis online. TPDC selain berperan sebagai knowledge information juga merangkap sebagai knowledge analyst. Knowledge Analyst: Knowledge analyst berperan sebagai pengembang dari hasil
knowledge management yang dilakukan oleh suatu organisasi, kemudian hasil pengelolaan tersebut dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan organisasi tersebut. PT Telkom sendiri dalam knowledge analyst menggunakan sarana Telkom Professional Development Center (TPDC). TPDC mengumpulkan knowledge management yang dilakukan oleh internal PT Telkom, yang kemudian dikelola dan dibagikan kepada sesama internal lainnya. Pembagian dan pen-transfer-an knowledge management di PT Telkom melalui berbagai macam program-program yang ditawarkan TPDC. Pada TPDC di dalamnya terdapat IT Course, Management Courses, Executive Development dan program lainnya. Knowledge
Manager:
Pada
PT
Telkom
terdapat
organisasi
yang
mengkoordinasikan knowledge analyst dan knowledge information. Organisasi tersebut berfungsi menciptakan knowledge management yang disebut sebagai knowledge manager. Sama dengan fungsi sebagai knowledge analyst dan knowledge information, di PT Telkom untuk knowledge manager di lakukan juga oleh TPDC. Pada PT Telkom, TPDC dipimpin langsung oleh Budhi yogaswara. TPDC merupakan organisasi yang di bawahi oleh bagian Human Capital & GA. Pada bagian tersebut dikoordinir oleh Faisal Syam.
Knowledge Steward: Aktor yang diperankan dalam internal PT Telkom dalam
hal knowledge steward, dilakukan oleh semua pegawai internal PT Telkom. Semua pegawai dapat menjadi knowledge steward untuk berkontribusi dalam knowledge information dan knowledge analyst. Kontribusi yang diberikan pegawai internal PT Telkom hanya bersifat kecil dan tidaklah banyak. Namun pada kenyataanya knowledge steward tidak semuanya dilakukan oleh pegawai PT Telkom. 2. Knowledge Worker Knowledge workers yang dimiliki PT. Telkom bertujuan dan untuk menciptakan berbagai macam inovasi (keterlibatan R&D, kreativitas, serta formalisasi). Untuk mencapai tujuan dan hasil yang diharapkan, diperlukan pendidikan dan pelatihan serta pengembangan dan pengelolaan SDM yang baik. Pengembangan dan pengelolaan SDM PT Telkom dilakukan berdasarkan strategi human capital yang ditetapkan dalam Master Plan Human Capital. Master Plan tersebut diperbaharui setiap tahun sejalan dengan perubahan strategi perusahaan yang dinyatakan dalam Corporate Strategic Scenario. Arah pengembangan kompetensi karyawan dirancang sejalan dengan competency model PT Telkom, sebagai berikut (telkom.co.id): 1.
Culture Development, yaitu pengembangan budaya. Pengembangan
kompetensi dititikberatkan pada internalisasi dan penguatan nilai-nilai dasar perusahaan, sebagai basis pembentukan budaya; 2.
Role
Development,
yaitu
pengembangan
kemampuan
peran.
Pengembangan kompetensi dititikberatkan pada pengembangan kualitas pribadi yang dibutuhkan oleh setiap kategori peran yang dipilih/didefinisikan; dan 3.
Job Related Capability Development, yaitu pengembangan kemampuan
sesuai tuntutan pekerjaan Pengembangan kompetensi dititikberatkan pada peningkatan dan atau pemenuhan kebutuhan keahlian dan pengetahuan sesuai yang dipersyaratkan pekerjaan. Sedangkan pendidikan dan pelatihan difokuskan kepada dua kebutuhan utama dalam pengembangan
kompetensi
yakni
program-program
yang
bersifat
shifting
competencies dan developing competencies, baik yang berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap strategi bisnis atau operasional.
Shifting Competencies dilakukan untuk menyiapkan kompetensi karyawan
i.
terhadap kebutuhan kompetensi baru sesuai dengan perubahan portfolio bisnis perusahaan yang berdampak langsung terhadap strategi bisnis. Shifting competencies adalah perubahan kompetensi Telecommunication (TDM based) menjadi Telecommunication (IP Based) dan kompetensi IME (Information, Media dan Edutainment); Developing Competencies dilakukan untuk menyiapkan kompetensi-kompetensi
ii.
pendukung guna mendukung kebutuhan transformasi portfolio bisnis Perusahaan baik yang berdampak langsung maupun tidak langsung kepada strategi bisnis. Dalam era transformasi, PT Telkom tidak hanya memberikan penghargaan kepada karyawan Perusahaan yang berprestasi dalam membantu pencapaian target bisnis Perusahaan saja, tapi diberikan juga kepada pemangku kepentingan diluar Perusahaan yang memberikan kontribusi dalam membesarkan nama PT.Telkom Pada tahun 2010, beberapa penghargaan yang telah diberikan oleh PT.Telkom kepada internal maupun eksternal Perusahaan, yaitu: Tabel 1 Daftar Penghargaan yang Diperoleh Karyawan PT Telkom No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 2
Jenis Penghargaan Perorangan Internal Penghargaan bidang keagamaan (haji,umrah,ziarah,dsb) The healthiest family Staff terbaik Inovator terbaik Apresiasi khusus inovasi bidang CSR Kampiun Award Reward utama Purnabhakti Perorangan Eksternal Customer service award Jumlah Penghargaan Unit Kerja Internal Penghargaan unit terbaik Reward prima Penghargaan Unit Kerja Eksternal
Penerimaan penghargaan 121 orang 3 orang 12 orang 14 orang 3 orang 3 orang 16 orang 716 orang 15 orang 903 orang 9 unit 2 unit
3 4
Best channel award TCSR award Jumlah
36 unit 4 unit 51 unit
Sumber: telkom.co.id
Salah satu dari penghargaan yang banyak diperoleh karyawan PT Telkom adalah penghargaan di bidang inovator terbaik dan customer service award. Hal ini membuktikan bahwa knowledge management di PT Telkom membuahkan hasil yang maksimal. Salah satu inovasi yang dikembangkan adalah pencapaian operasional PT Telkom dengan peningkatan jaringan di tahun 2010, seperti Modernisasi Infrastruktur melakukan kegiatan Penggantian kabel tembaga menjadi optik dan teknologi Time Division Multiplexing (“TDM”) menjadi teknologi berbasis Multi Service Access Network (“MSAN”)/Gigabyte Passive Optical Network (“GPON”) dan Internet Protocol (”IP”) dengan kapasitas mencapai 245 ribu sst (2011), dan 6,3 juta sst di tahun 2015, Palapa Ring, Internet Protocol Television (“IPTV”) dan Speedy-Flash (telkom.co.id). Kompensasi yang diberikan karyawan PT Telkom juga senantiasa mengembangkan knowledge worker-nya. Diantaranya adalah pemberian gaji pokok dan gaji terkait dengan tunjangan, bonus dan berbagai tunjangan, termasuk program pensiun dan program pelayanan kesehatan pasca kerja, tunjangan kesehatan untuk mereka sendiri dan beberapa anggota keluarga inti, bantuan perumahan dan tunjangan tertentu lainnya, termasuk yang terkait dengan kinerja unit (telkom.co.id). Jika pendidikan dan pelatihan serta pengembangan dan pengelolaan SDM sudah diterapkan dengan baik maka para pekerja akan dapat memberikan kontribusi bagi Intellectual Capital perusahaan dan diharapkan mampu memberikan inovasi pada bisnis perusahaan yang kemudian akan meningkatkan pendapatan perusahaan itu sendiri. 3. Teknologi Informasi
Teknologi informasi digunakan untuk mengatasi berbagai hambatan sosial, jarak, ruang, dan waktu untuk melakukan kolaborasi dan komunikasi yang sangat diperlukan dalam KM. Pada PT Telkom, teknologi informasi yang digunakan ialah situs resmi human capital & general affairs untuk memfasilitasi komunikasi antara pembuat kebijakan, pengelola SDM dan karyawan. Situs web ini memberi akses kepada karyawan untuk mencari kebijakankebijakanserta informasi lainnya yang terkait dengan
SDM serta melakukan tanya jawab seputar permasalahan yang terkait dengan kebijakan SDM dan pelaksanaannya. Selain itu, Telkom juga mengoptimalkan layanan-layanan SDM berbasis TI yang kami kembangkan sejak tahun 2009, yang meliputi Sasaran Kerja Individu (“SKI”) online, presensi online, Surat Perintah Perjalanan Dinas (“SPPD”) online, cuti online, career online dan Training Need Analisys (“TNA”) online. Untuk memastikan bahwa hal-hal dan masalah terkait dengan karyawan dapat ditangani dan dikomunikasikan secara efektif, media employee relations dan human resources care center (“HRCC”) yang dikembangkan sejak bulan Oktober 2007 senantiasa dikembangkan dan ditingkatkan (telkom.co.id). III.3 Penerapan Inovasi T.I.M.E Dapat Meningkatkan Profit yang Diterima PT Telkom PT Telkom adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara yang sangat berhasil di berbagai bidang. Salah satu bidang yang menjadi kekuatan dari PT Telkom adalah penerapan knowledge management di perusahaan, dimana knowledge yang menjadi “kekuatan” dari PT Telkom untuk berkembang lebih maju adalah inovasi yang dilakukan untuk menghadapi tantangan masa depan dan memenuhi kebutuhan konsumen yang kian beragam. Inovasi tersebut berupa penerapan visi PT Telkom yaitu menjadi satu-satunya perusahaan telekomunikasi yang mempunyai pelayanan terlengkap yaitu TIME (telecommunication, information, media, edutainment). Tentunya implikasi dari keberhasilan inovasi yang telah diterapkan PT Telkom, membuahkan hasil yang menguntungkan perusahaan. Hasil yang berhasil dicapai PT Telkom sampai dengan akhir Desember tahun 2010, profit PT Telkom meningkat. Hal tersebut berdasarkan data laporan tahunan 2010 dari laporan keuangan PT Telkom yang sudah dikonsolidasikan dari anak-anak perusahaan PT Telkom, bahwa hasilnya adalah Pendapatan usaha konsolidasian meningkat 1,4% menjadi Rp 68.629,2 miliar. Pendapatan telepon seluler meningkat sebesar 2,1% menjadi Rp 29.133,6 miliar dan kontribusi pendapatan dari sektor bisnis data, internet dan jasa teknologi informatika meningkat 1,5% menjadi 28,9% terhadap total pendapatan Perusahaan (telkom.co.id). Adapun anak perusahaan PT Telkom yang menjadi di konsolidasikan laporan keuangan PT Telkom ada sembilan (telkom.co.id).
Selain dari pencapaian profit yang semakin meningkat, PT Telkom juga mengalami peningkatan dalam sektor pencapaian operasional. Operasional disini berupa jumlah pelanggan secara eksplisit dan kegiatan ekspansi pelayanan PT Telkom untuk menjangkau wilayah Indonesia. Dengan adanya kenaikan profit yang signifikan PT Telkom dapat memberikan pelayanan terbaik ke seluruh pelosok Indonesia dengan teknologi yang maksimal dan seperti yang sudah di jelaskan, implikasinya adalah kemungkinan pelanggan PT Telkom akan jauh meningkat di akhir tahun 2011 nanti. Adapun pencapaian operasional yang dicapai PT Telkom adalah sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, pelanggan PT Telkom meningkat sebesar 14,6% menjadi 120,5 juta pelanggan yang terdiri dari 8,3 juta pelanggan telepon kabel tidak bergerak, 18,2 juta pelanggan telepon nirkabel tidak bergerak, serta 94,0 juta pelanggan telepon seluler. Kedua adalah PT Telkom menambah jumlah pelanggan seluler sebesar 15,1% atau 12,4 juta pelanggan menjadi 94,0 juta pelanggan di akhir tahun 2010. Selanjutnya yang berkaitan dengan ekspansi pelayanan adalah proyek kabel bawah laut Jawa-KalimantanSulawesi-Denpasar-Mataram (“JaKaLaDeMa”) dan serat kabel Out Side Plan (“OSP”) yang menghubungkan Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Denpasar dan Mataram telah berhasil dirampungkan pada bulan April 2010. Dalam hal pemerataan pelayanan ke seluruh pelosok Indonesia adalah proyek Palapa Ring Mataram-Kupang yang mulai memasuki tahap pembangunan dan ditargetkan selesai pada triwulan II 2011 (telkom.co.id). Akibat dari perkembangan PT Telkom yang bergitu pesat, pada Pada tanggal 27 Mei 2010, PT Telkom berhasil meraih “Marketers Award” serta dinobatkan sebagai “Greatest Corporate Brands of The Decade in Telco Industry” yang diselenggarakan oleh MarkPlus, Inc bekerja sama dengan komunitas Marketers (telkom.co.id).
B AB IV PENUTUP Penerapan Knowledge Management di PT Telkom, dapat dikatakan baik karena dilihat dari tiga unsur knowledge management yaitu knowledge organization, knowledge worker dan teknologi, perusahaan tersebut telah menerapkan secara maksimal. Adapun knowledge yang menjadi penerapan di PT Telkom adalah inovasi PT Telkom yaitu T.I.M.E (Telecommunication, Information, Media dan Edutainment). Hasil dari penerapan knowledge management tersebut, PT Telkom memperoleh pencapaian finansial dan pencapaian operasional yang berkembang pesat. Hal tersebut karena service yang diberikan PT Telkom kepada pelanggan mempunyai kualitas yang meningkat. Pelanggan PT Telkom pun juga meningkat di tahun 2010 sebesar 14,6%.
DAFTAR PUSTAKA Buku: Bergeron, Bryan. 2003. Essentials of Knowledge Management. USA: John Wiley & Sons,inc Widyana, Lendy. 2005 . Knowledge Management Meningkatkan Daya Saing Bisnis. , Jawa Timur : Bayumedia Setiarso,Bambang , Nazir Harjanto Dkk, .2009. Knowledge Management Pada Organisasi. Yogyakarta : Graha Ilmu Schwartz, David, 2005. Encylopedia Knowledge Management, USA: Ideas Group Publishing Website: http://fajardwiputranto-402.tripod.com/sejarah_telkom.htm (30April2011) http://www.telkom.co.id/pojok-media/siaran-pers/telkom-raih-penghargaan-terbaik dalam-iqa-for-bumn-2006.html (30April2011) http://www.telkom.co.id/tentang-telkom/sekilas-telkom/ (30April2011) www.telkom.co.id/.../financial-statements-2010-and-annual-report-2010.html (30April2011)