METODE DIAGNOSA MENGGUNAKAN IMPRESSION SMEAR
Disusun Oleh : Fauzi Satria, S.KH
1702101020131
Devi Ramadhani, S.KH
1702101020124
Arvina, S.KH
1702101020111
PENDIDIKAN PROFESI DOKTER HEWAN FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA BANDA ACEH 2018
Impression Smear
Impression smear adalah teknik mendiagnosa sitologi untuk mengidentifikasi bakteri dan jamur serta sel-sel inflamasi. Teknik ini juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi parasit superficial (Ponce dkk., 2014). Impression smear adalah metode yang digunakan untuk mengisolasi sampel berupa sel-sel dari lesi “basah” (eksudatif) yang berada pada bagian superficial kulit. Teknik ini sering digunakan karena dengan metode ini memungkinkan untuk mengumpulkan sel hanya dengan menempatkan slide pada lesi. Menempelkan slide pada bagian lesi harus secara lembut tanpa harus menekan lesi dengan slide, karena hal itu dapat mengubah morfologi sel. Namun demikian, ada beberapa tindakan pencegahan dasar yang berbeda sesuai dengan lesi yang harus diselidiki (Albanese, 2017).
Teknik impression smear sering digunakan untuk pemeriksaan lesi ulcerasi di daerah permukaan tubuh. Impression smear biasanya hanya dilakukan untuk pemeriksaan sampel eksudat inflamasi permukaan dan jarang digunakan untuk pemeriksaan sel-sel dari jaringan yang lebih dalam. Penggunaan yang lebih baik dari teknik ini adalah pada saat biopsi untuk memungkinkan pemeriksaan lesi segera sebelum fiksasi dan pengolahan sampel jaringan lebih lanjut. Permukaan yang diambil
dari
sampel
yang
dikeluarkan
dibersihkan
beberapa
kali
untuk
menghilangkan darah dan serum permukaan, dan permukaan yang dikeringkan diaplikasikan pada slide kering yang bersih dengan menekan secara perlahan. Beberapa area dapat di isolasi menggunakan satu slide. Persiapan harus cepat dikeringkan dan kemudian diwarnai (Ponce dkk., 2014). a) Tenik Impression Smear untuk Organ Dalam : Biopsi jaringan yang diperoleh di lakukan impression smear dengan meletakkannya secara cruent-cut pada permukaan objek glass. Slide dikeringkan di
1
udara dan difiksasi dalam metanol selama 5 menit. Slide smear pertama kali diperiksa dengan pewarnaan sitologi Hema ‘Gurrs’ (VWR International, Leuven,Belgia), mencatat waktu untuk menemukan sel-sel yang igin diamati, menandai posisinya pada slide mikroskop, dan diambil foto pertama. Bintik (spot) tambahan juga ditandai dan difoto. Smear kemudian didehidrasi menggunakan etanol 100%, 95%, dan 75% dalam 5 menit, lalu dicuci dan diwarnai ulang dengan Gomori – Grocott methenamine silver stain (GMS). Tempat-tempat slide yang sama diamati dan difoto lagi. Identifikasi bentuk sel-sel yang ingin diamati dapat dilakukan dengan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 400 kali.. Pengamatan lebih lanjut dilakukan pada perbesaran 1000 kali menggunakan minyak emersi (Ponce dkk., 2014).
Gambar 1. Hasil Impression Smear yang dilakukan oleh Ponce dkk., 2014 pada
paru-paru yang diduga Pneumocystis
2
b) Teknik Impression Smear untuk Bagian Superfisial : Teknik ni dilakukan dengan menekan slide terhadap kulit. Bersihkan bulu dan kulit pada daerah yang akan ditekan. Buka permukaan pustula dan papula secara perlahan. Tekan objek glass/slide ke daerah lesi dan biarkan mongering. Warnai dengan Dif Quik (noda Wright). Periksa slide dibawah mikroskop dengan perbesaran 400 kali menggunakan minyak emersi. .
Gambar 2. Hasil Impression Smear oleh Streicher, 2015
Sebagai contoh isolasi sampel menggunakan impression smear pada papula berikut ini.
Sampling sitologi dari Papula
Papula adalah lesi primer kecil, padat, terangkat dan teraba, biasanya eritematosa, lebih kecil dari 1 cm (Gambar 3 dan 4).
3
Gambar 3. Representasi skematik dari papula (Albanese, 2017)
Gambar 4. Beberapa papula eritematosa pada perut anjing dengan pioderma
dangkal
(Albanese, 2017)
Secara histopatologis papula tersusun atas sel-sel inflamasi. Dimana sel-sel neoplastik terletak di dermis superfisial dan biasanya menyebabkan
hiperplasia
epidermis. Exocytosis intra-epidermal sel-sel inflamasi atau ulserasi kecil dari epidermis yang terletak di bagian atas papula dapat menyebabkan keluarnya sejumlah kecil eksudat yang dapat menimbulkan kerak atau keropeng (Gambar 5). Jenis-jenis lesi ini disebut papula berkrusta dimana kasus pada kucing yaitu dermatidis miliaria dan pada anjing yaitu keropeng seperti kasus scabies (Albanese, 2017).
4
Beberapa dermatologists menggunakan istilah papula nodular untuk menggambarkan lesi yang timbul dalam bentuk bundar yang merupakan ukuran menengah antara papula dan nodul. Papula nodul berukuran kurang dari 1 cm dan kadang-kadang bisa sedikit melebihi ukuran ini (Gambar 6).
Teknik Sampling
Secara umum, dalam beberapa kasus papula tidak menghasilkan banyak sel, tetapi beberapa sel yang diisolasi dapat digunakan dalam interpretasi lesi.
Gambar 5. Histologi papula berkulit: perhatikan kerak yang menutupi ulkus (Albanese, 2017)
Gambar 6. Nodul papular pada anjing dengan bentuk papular leishmaniasis (Albanese, 2017)
5
Gambar 7. (a) Mengoleksi kerak dengan slide, (b) menempatkan slide ke eksudat
yang terbuka (Albanese, 2017)
Dalam kasus papula dengan epidermis utuh, pengumpulan sel tidak mungkin menggunakan impression smear. Ketika kasus berupa papula ulserasi atau ketika
spongiosis
mempromosikan
eksositosis
leukositik
melalui
epidermis,
memungkinkan untuk pengumpulan beberapa sel dengan menempatkan slide dibagian superficial dengan lembut. Untuk mengumpulkan sel-sel dari papula berkulit, kerak atau keropeng harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum mengisolasi menggunakan slide pada eksudat yang terbuka (Gambar 2.5). Sedangkan dalam kasus papula nodular, koleksi specimen dapat dilakukan menggunakan Fine Needle Biopsy (FNB) menggunakan jarum kecil (23 G) (Albanese, 2017).
6
DAFTAR PUSTAKA
Albanese, F. 2017. Canine and Feline Skin Cytology A Comprehensive and Ilustrated Guide to the Interpretation of Skin Lesions via Cytological Examination. XVII. In Color Hardcover ISBN : 978-3-319-41239-9. 524 : 753-754. http://www.springer.com/978-3-319-41239-9 Ponce, C.A. , R.I Bustamante. , M. Gallo , and S.L Vagas. 2014. Diagnosis of The Primary Infection by Pneumocystis in Autopsy Specimens From Two Infants Using Lung Impression Smears (Touch Preps). Medical Mycology Case Reports. 5 : 28 – 31. Streicher, M. 2015. Increasing Effciency and Enhancing Patient Diagnostics. Dermatology 101.
7