LIFE SUPPORT AND LIFE SAVING INFANT WARMER
Disusun Oleh: Bayu Begawan Nurcahyo
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA II TEKNIK ELEKTROMEDIK
INFANT WARMER
Data Teknis 1. Spesifikasi alat Merk
: Infant Care Center
Tipe
: NIW-3500
Tegangan
: 220 – 240 Volt AC / 50 Hz
Buatan
: Japan
Skin
Temperature Presetting Range
: 35,0 – 37,9°C
Skin
Temperature Indication Range
: 32,0 – 42,0°C
Heater
: 700 watt
Lamp Fluorecscent
: 20 watt
Gambar 3.1. Pesawat Infant Care Center NIW-3500
2. Pengertian dan Fungsi alat Infant Warmer adalah suatu alat kesehatan yang digunakan untuk suatu tindakan pada bayi yang beresiko tinggi selama perawatan intensif, operasi bedah, post 0 operasi. Suhu yang digunakan yaitu antara 36,5 – 37 c (Operational Instruction Manual). Sinar ultraviolet pada infant care center digunakan sebagai fototerapi yang akan mengubah bentuk menjadi bilirubin yang larut dalam air untuk dieksresikan melalui empedu atau urin, ketika bilirubin mengabsorbsi cahaya maka akan terjadi fotokimia yaitu isomerisasi, terdapat konversi ireversibel menjadi isomer kimia lainnya bernama lumirubin yang dengan cepat dibersihkan dari plasma melalui empedu, kemudian diekskresi ke dalam Deodenum untuk dibuang bersama feses dan urin. (Subekti, 2008; h.106).
3. Panel Infant Warmer
Gambar 3.2 box panel infant warmer
Keterangan : 1. Indikator Skin Temperatur 2. Skin Temperatur Setting 3. Indikator Alarm lampu 4. ON/OFF Alarm buzzer 5. Selektor Manual Heater 6. Lampu UV 7. ON/OFF Lampu UV 8. Mode (servo automatis dan manual) 9. Heater output
4. Blok Diagram Infant Warmer
Gambar 3.3. Blok Diagram Pesawat Infant warmer
Keterangan Gambar: Rangkaian Power Supply
Berfungsi untuk memberikan tegangan keseluruh rangkaian. Blok mikrokontroler
Pada blok ini terdapat IC Mikrokontroler AT89S52 yang berfungsi sebagai otak atau pusat pengendali utama dari rangkaian secara keseluruhan. Masukan yang didapat oleh mikrokontroler
berasal dari rangkaian setting, sensor suhu dan sensor detak jantung.
Keluaran dari mikrokontroler AT89S52 akan ditampilkan pada display LCD sesuai dengan perintah input. Selain itu keluaran dari Mikrokontroler AT89S52 berfungsi juga sebagai pengendali heater dan buzzer.
Blok Rangkaian Setting
Pada blok ini terdapat empat buah switch push button yang berfungsi sebagai masukan nilai setting suhu yang diinginkan kepada Mikrokontroler. Fungsi tiap tombol adalah untuk menaikkan suhu, menurunkan suhu, memulai proses penghangatan dan menghentikan proses.
Blok Heater
Pada blok ini berisi heater sebagi sumber panas. Heater yang digunakan disini memiliki daya 300 Watt.
Blok Display
Merupakan rangkaian tampilan berupa LCD 16 x 2 karakter. Rangkaian ini langsung terhubung dengan port keluaran dari mikrokontroler. Blok Buzzer
Berfungsi sebagai indikator bahwa ada detak jantung yang dihitung oleh mikrokontroler. Selain itu buzzer juga akan berbunyi apabila suhu ruangan melebihi ambang batas yang diizinkan.
5. Cara Kerja Blok Diagram
Setelah pesawat terhubung dengan tegangan jala- jala 220VAC, maka pesawat kemudian dihidupkan dengan menekan tombol power ke posisi ON. Kemudian seluruh rangkaian mendapat catu daya dari power supply. Kemudian temperatur disetting sesuai kebutuhan. Setelah setting suhu selesai, selanjutnya tekan tombol START. Mikrokontroler kemudian memberi perintah untuk mengaktifkan rangkain heater. Heater kemudian terhubung dengan sumber jala- jala, sehingga temperatur naik. Rangkain sensor suhu kemudian membaca perubahan suhu tersebut. Data perubahan suhu ini kemudian dibaca oleh mikrokontroler dan kemudian ditampilkan pada display. Setelah temperatur yang diinginkan tercapai, mikrokontroler kemudian
memerintahkan rangkaian heater untuk menghentikan proses pemanasan. Jika temperatur turun di bawah nilai settingan maka mikrokontroler memberi perintah ke rangkaian heater untuk kembali melakukan proses pemanasan. Jika temperatur ruangan dan atau temperatur kulit bayi terlalu panas maka buzzer akan berbunyi. Selain itu, mikrokontroler juga membaca jumlah pulsa yang berasal dari rangkaian sensor detak jantung. Jumlah detak jantung ini kemudian ditampilkan pada display dengan satuan Beat per minute (Bpm)
RANGKAIAN MIKROKONTROLLER
Rangkaian Mikrokontroler AT89S52 merupakan otak atau pengendali utama rangkaian ini. Alasan penggunaan mikrokontroler AT89S52 ini karena memiliki keakuratan yang lebih tinggi dan lebih efisien dalam penggunaan 52 komponen pendukungnya serta mudah berintegrasi dengan rangkaian lainnya. Mikrokontroler akan memproses masukan dan keluaran yang ada pada rangkaian dan pengontrolannya dilakukan melalui pengaktifan masing-masing pin pada mikrokontroler tersebut, baik pengaktifan secara paralel maupun pinpin mikrokontroler tersendiri dalam satu port.
RANGKAIAN SETTING
Dalam pengoperasian pesawat, pengaturannya menggunakan empat buah tombol. Adapu fungsi dari tiap tombol adalah sebagai berikut: 1. Tombol pengaturan untuk menaikkan suhu 2. Tombol pengaturan untuk menurunkan suhu 3. Tombol start untuk memulai proses. 4. Tombol stop untuk menghentikan proses yang sedang berlangsung Masing- masing tombol terhubung langsung dengan port mikrokontroler. Mikrokontroler akan membaca tombol mana yang ditekan, kemudian menjalankan program yang merupakan fungsi dari tombol tersebut.
RANGKAIAN SENSOR SUHU
Rangkaian sensor suhu berfungsi untuk membaca perubahan suhu yang terjadi selama proses pemanasan berlangsung. Pada blok ini berisi IC LM35 sebagai sensor suhu. Keluaran LM35 kemudian dihubungkan dengan buffer untuk menjaga agar tidak terjadi drop tegangan karena ketidaksesuaian impedansi antara keluaran LM35 dengan inputan penguat. Dari buffer
kemudian dimasukkan ke rangkaian penguat tak membalik. Pada rangkaian penguat, keluaran LM 35 yang masih lemah (dalam orde milivolt) dikuatkan sebesar 5 kali.
RANGKAIAN SENSOR DETAK JANTUNG
Pada rangkaian penghitung denyut jantung ini menggunakan sensor yang di jepitkan pada jari berupa Optocoupler. Jadi yang dimanfaatkan di sini adalah perubahan sinyal output dari Fototransistor, yang disebabkan oleh perubahan intensitas cahaya dari led infra merah karena terhalang oleh aliran darah pada jari yang bersamaan dengan denyut jantung. Dan rangkaian ini menggunakan suplay catu tunggal yaitu positif dan ground.
RANGKAIAN BUZZER
Rangkaian buzzer merupakan rangkaian elektronika bertujuan untuk menunjang opearsional dari alat. Pada pesawat ini menggunakan indikator buzzer sebagai penunjang dari sistem kerja alat secara keseluruhan.Rangkaian indikator buzzer yang digunakan pada pesawat ini bertujuan untuk memberi peringatan ketika terjadi suhu yang berlebihan. Untuk mengaktifkan buzzer penulis merencanakan menggunakan transistor NPN yang mendapatkan masukan tinggi dari mikrokontroler port 2.1. transistor NPN ini berfungsi sebagai saklar, dimana saat mendapat masukan tinggi dari mikrokontroler akan memicu basis transistor sehingga transistor saturasi dan kemudian mengaktifkan buzzer.
6. Pengoprasian Pesawat Infant Care Center NIW – 3500
Pengoperasian dan Pesawat Infant Care Center NIW-3500 ada beberapa pedoman yang harus dilaksanakan sehingga untuk menjamin kelayakan dan keakuratan alat tersebut digunakan yaitu antara lain:
a. Persiapan Pesawat sebelum digunakan Pastikan alat dalam keadaan bersih Pastikan Kabel power tehubung dengan benar Periksa
kabel ground tambahan
Periksa lampu UV dengan menekan saklar ke posisi ON Catat lama nyala lampu UV
pada saat fototerapi dilakukan
Pasang probe sensor untuk mendeteksi suhu kulit bayi
b. Pengoprasian pesawat secata otamatis Hubungkan kabel power pesawat ke stop
kontak PLN
Hidupkan pesawat dengan menekan tombol ON/OFF pada posisi Pilih tombol Mode pada posisi automatic
ON pada pesawat
Atur
suhu pada skin temperatur setting sesuai yang dihendaki, kemudian heater akan
bekerja dan ditampilkan pada indicator Menekan tombol ON/OFF pada lampu UV pada saat akan
dilakukan foto terapi.
Setelah alat selesai digunakan bersihakan dan rapikan alat seperti semula.
c. Pengoprasian pesawat secata manual Hubungkan kabel power pesawat ke stop
kontak PLN
Hidupkan pesawat dengan menekan tombol ON/OFF pada posisi Pilih
ON
Tombol Mode pada posisi Manual
Atur suhu dengan Potensiometer pada mode Maual Heater sesuai yang dihendak
kemudian heater akan bekerja dan ditampilkan pada indicator Menekan tombol ON/OFF pada lampu UV pada saat akan
dilakukan foto terapi.
Setelah alat selesai digunakan bersihakan dan rapikan alat seperti semula.
7. Preventive maintenance 6 bulan
a. Cek kondisi body / chasis alat b. Cek kabel power, fuse c. Cek kondisi dan fungsi tombol, indicator, tampilan d. Cek kondisi matras dan dudukanya e. Cek kondisi dan fungsi Heater f. Cek kondisi dan fungsi kontrol serta sensor yang ada g. Cek kondisi dan fungsi lampu UV atau lampu penenrangan h. Cek dan bersihkan bagian mekanikal alat, lumasi jika perlu i. Cek kondisi dan fungsi battery dan charger (jika ada) j. Bersihkan keseluruhan body / chasis alat k. Uji kinerja alat (termasuk suhu kerja alat)
8. Preventive maintenance 1 tahun
a. Cek kondisi body / chasis alat b. Cek kabel power, fuse c. Cek kondisi dan fungsi tombol, indicator, tampilan d. Cek kondisi matras dan dudukanya e. Cek kondisi dan fungsi Heater f. Cek kondisi dan fungsi kontrol serta sensor yang ada g. Cek kondisi dan fungsi lampu UV atau lampu penenrangan h. Cek dan bersihkan bagian mekanikal alat, lumasi jika perlu i. Cek kondisi dan fungsi battery dan charger (jika ada) j. Bersihkan keseluruhan body / chasis alat k. Uji kinerja alat (termasuk suhu kerja alat) l. Cek power supply internal alat m. Cek serta bersihkan PCB dan koneksi elektrikal alat n. Cek system safety alat o. Kalibrasi / verifikasi
9. Pengukuran keselamatan listrik
Terukur
Ambang
No.
Parameter
1
Main voltage
220 ± 10%V
2
Protective earth resistance
≤ 0,2 Ω
Batas
3 4
5
6
7
8
9
Insulation resistance Earth leakage current normal polarity Earth leakage current reverse polarity Enclosure leakage current normal polarity Enclosure leakage current normal polarity no earth Enclosure leakage current reserve polarity Enclosure leakage current reserve polarity no earth
≥ 2 MΩ ≤ 500 µA
≤ 500 µA
≤ 100 µA
≤ 500 µA
≤ 100 µA
≤ 500 µA