JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH
1.1. Pendahuluan
Pembahasan dalam bab ini adalah tentang system distribusi tegangan rendah, dengan menjelaskan tentang system secara umum, standard atau persyaratan yang harus dipenuhi, pengenalan material serta menampilkan gambar standard konstruksi yang diperoleh dari standard konstruksi PLN. Jika Jika dikaitk dikaitkan an antara antara gambar gambar konstru konstruksi ksi yang yang disajik disajikan an dengan dengan konstru konstruksi ksi yang yang ada di lapangan, maka akan sangat membantu anda dalam pemahaman konstruksi, sehingga anda dapat menerapkan dengan mudah jika kelak bekerja, khususnya dalam bidang perancangan, pelaksanaan dan pengawasan pekarjaan distribusi tegangan rendah, baik saluran udara maupun saluran bawah tanah (kabel tanah). Setelah menyelesaikan bab ini, mahasiswa dapat merancang, melaksanakan, dan mengawasi proyek kelistrikan, khususnya jaringan distribus tegangan rendah berdasarkan P!L dan standard konstruksi PLN.
1.2. Dasar-Dasar Perancangan
1.2.1. Sise! Disri"usi Tegangan Rendah
". Jaringan #egangan #egangan $endah (J#$) a. Sistem %istribusi %istribusi #egang #egangan an $endah merupakan bagian bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi dibawah " &ilo 'olt langsung kepada para pelanggan tegangan rendah. b. $adius operasi jaringan distribusi tegangan rendah dibatasi oleh •
Susut #egangan #egangan yang disyaratkan.
•
Luas penghantar jaringan.
•
%istribusi pelanggan sepanjang jalur jaringan distribusi.
•
Siat daerah pelayanan (desa, kota)
•
&elas pelanggan ( pada beban rendah, pada beban tinggi)
c. mumnya radius pelayanan berkisar *+ meter. %i !ndonesia (PLN) susut tegangan dii-inkan +/ 0 "/ dari tegangan operasi
d.. 1ardu distribu2s. Jaringan distribusi tegangan rendah dimulai dari sumber yang disebut 1ardu %istribusi
•
mulaidari panel hubung bagi #$ ($ak #$) keluar didistribusikan. ntuk setiap sirkit keluar melalui pengaman arus disebut “penyulang/ feeder”
•
3. Struktur Jaringan Struktur jaringan adalah radial murni atau radial open loop ( bentuk tertutup namun operasi
•
radial). Jarang sekali pelanggan dipasok dipasok dengan tingkat keandalan tinggi secara tertutup (loop) baik
•
dari satu sumber ataupun dari sumber berlainan. *. &omponen Perlengkapan tama a. 4ahan Penghantar memakai 3 jenis •
4are 5onductor atau tak berisolasi (455, 635, 6*5). 6*5).
•
&abel baik kabel tunggal, jamak atau berpilin (twisted). b. #iang #iang penyangga memakai
•
#iang besi panjang 7 meter, 8 meter atau dibawah saluran udara.
•
#iang beton, dengan panjang yang sama.
•
#iang kayu (sudah jarang dipakai).
•
Pada daerah padat bangunan penghantar dengan
konstruksi khusus.
1.2.2. Sise! Te Tegangan gangan
a. Sistem tegangan yang dianut ada * macam •
Sistem * asa as a (asa tiga) ti ga) *9 'o 'olt : 33 'o 'olt
•
Sistem 3 asa (asa dua) dua) ;; : 33, 33: <..
•
Sistem " asa ( asa satu)
"" 'olt, 33 'olt, 3+ 'olt
b. Sistem tegangan dipilih mengikuti konsep teknis (%istribution System =ngineering) yang dianut satu sama lain dapat berbeda, misalnya •
Sistem &ontinental
* asa > * kawat
(%istribution Substation 5oncept) * asa > ; kawat •
Sistem 6merika 6merika 3 asa > * netral (?ulti 1rounded)
•
Sistem &anada " kawat (Swer)
1.2.#. Tiang Penangga Jaringan
". 1aya01aya ?ekanis Pada #iang Penyangga: Penyangga a. #iang penyangga mengalami gaya0gaya mekanis terutama adalah gaya0gaya •
4eban penghantar yang dipikul.
•
4eban akibat tiupan angin pada penghantar dan pada tiang itu sendiri.
•
$egangan (tensile stress) penghantar logam akibat perubahan suhu lingkungan atau akibat adanya sambungan pelanggan).
•
4eban akibat air hujan atau suhu didaerah dingin.
b. 4eban0beban tersebut mempengaruhi keuatan tiang penyangga. &ekuatan tiang didimensikan dalam satuan Newton atau daN (,89 kg) c. &ekuatan tiang dihitung pada kondisi0kondisi yang minimum, sehingga didapatkan harga yang realistis. 5ontoh •
&ondisi tekanan angin maksimum.
•
#emperatur kerja maksimum penghantar (@A 5)
•
6ngka keamanan mekanis ,+ (+/).
Sehingga tiang dengan ungsi sebagai penyangga diujung (akhir jaringan), di tengah, tiang sudut, akan mengalami total gaya mekanis yang berbeda. 3. #inggi #iang di 6tas Permukaan #anah •
Sebagai pegangan pelaksanaan lapangan bagian yang tertanam pada tiang adalah sepanjang ":@ B panjang total.
•
1aya > gaya mekanis terbesar pada " cm dibawah
ujung tiang pada ":@ tiang dan
didalam tanah. Sehingga pada bagian>bagian tersebut perlu diperhatikan kemampuan menahan bebannya. *. Pengaruh &ondisi #anah • •
&ondisi tanah yang rawan: lunak dapat menyebabkan robohnya tiang penyangga. Pada dasarnya perlu diperhitungkan kekuatan tanah sehingga dapat diketahui jenis tanah lunak atau tidak
•
4erdasarkan hitungan tersebut dapat ditentukan perlu tidaknya memakai pondasi.
Namun untuk tiang0tiang awal: akhir, tetap diperlukan pondasi ;. Penggunaan &awat Peregang 6tau #iang Penegang (Stake Pole) •
&awat penegang dapat mengurangi beban mekanis tiang , demikian juga pemakaian tiang penopang.
•
Sehingga tiang dengan kekuatan mekanis yang kecil dapat dipergunakan untuk menahan beban mekanis yang lebih besar.
•
&onstruksi ini umum dipakai pada tiang0tiang akhir penghantar kecil dan tiang0tiang sudut +. 4atasan Non #eknis ?emilih &ekuatan #iang
•
?asalah kekuatan mekanis penghantar besarnya beban pada titik tumpu
dapat
menyebabkan penghantar retak: putus pada titik tersebut. •
?asalah lingkungan, terlalu panjangnya bentangan penghantar menyulitkan penarikan penghantar baik dari sudut konstruksi ataupun operasional atau dari segi kemanan lingkungan dan estika.
•
Pengaruh rute geograis jalur: lintasan, tidak semua jalur jaringan
pada lintasan yang
lurus. Sehingga jarak gawang: span hantar tiang penyangga di standarisir ; meter dengan titik terendah jaringan pada lalu lintas berat dengan permukaan jalan minimum @ meter pada temperatur menghantar @A 5. @. &ekuatan #iang jung •
&ekuatan tarik pada tiang bertumpu pada jarak " cm dari ujung
atas tiang , beban
kerjanya di standarisir 3 daN, *+ daN, + daN, 9 daN, "3 daN •
4erdasarkan hitungan0hitungan mekanis gaya0gaya yang terjadi pada tiang , maka batas maksimum rentangan: gantang: span dengan berbagai ukuran penghantar adalah #abel "." Jarak antara tiang dan ukuran penghantar kuran Penghantar 3 daN *+ daN + daN 9 daN (mm3) * B 3+ * B *+ * B + * B *+ C 3 B "@ * B + C 3 B "@ * B 7 C 3 B "@ 5atatan
*3 m *" m *" m * m 38 m 3@ m
;* m ;" m ;" m ; m *9 m *+ m
+; m +" m + m ;8 m ;7 m ;3 m
77 m 7" m @8 m @7 m @; m +@ m
0Jarak gawang rata0rata diambil maksimum ;+ meter. 0Jarak minumum @ meter dari atas permukaan jalan.
7. &ekuatan #iang Sudut •
Lintasan jaringan tidak selalu lurus , namun pada sejumlah titik terjadi pembelokan yang besar sudutnya berbeda0beda.
•
?enghitung kekuatan tiang sudut dilaksanakan dengan rumus ilmu ukur sudut, dengan memmperhatikan susdut antara dua tarikan pada tiang sudut tersebut.
•
%alam kasus ini atau dicontohkan menghitung kekuatan tiang sudut dengan metoda polygon dimana jumlah semua gaya sama dengan nol. 1aya $esultante adalah besarnya gaya rujukan untuk
memilih kekuatan tiang sudut.
1.2.$. Pe!"u!ian Pada Jaringan Disri"usi Jaringan Tegangan Rendah
". &etentuan0ketentuan tentang Pembumian a. ?enurut P!L, semua bagian kondukti terbuka pada suatu instalasi harus dibumikan. b. ?enurut P!L, apabila jalur yang sama dipasang S#? dan S#$, maka pada setiap * tiang harus dipasang penghantar pembumian yang dihubungkan dengan penghantar netral. c. ?enurut P!L, nilai resistansi pembumian setiap 3 meter lintasan ( + gawang) tidak boleh melebihi dari " Dhm. d. Petunjuk praktis semua nilai resistansi pembumian maksimum sebesar + Dhm. e. 4erdasarkan kekuatan mekanis luas penampang minimum penghantar pembumian adalah sebesar + mm3 dan terbuat dari tembaga. . Sambungan penghantar bumi dengan elektroda bumi harus kuat secara mekanis: elektris dan mudah dibuka untuk dilakukan pengujian resistansipembumian. &lem pada elektroda pipa harus memakai ukuran minimal " Dhm dan dilindungi dari kemungkinan korosi. g. Penghantar bumi harus dilindungi secara mekanis kimiawi. 5atatan 0 4iasanya dimasukkan dalam pipa E inchi, setinggi 3,+ mm3. 0#erminal klem ditanam 3 cm dibawah permukaan tanah. h. =lektroda batang dimasukkan tegak lurus ke dalam tanah. Panjangnya disesuaikan dengan kebutuhan dengan memperhatikan resistansi tanah ntuk resistansi tanah P" F " G meter Panjang Nilai G
"m
3m 7.
*m ;.
+m * .
3.
ntuk resistansi tanah P tidak sama dengan P, nilai pentanahan dikalikan P . P" 5atatan 0 $esistansi pembumian total dari suatu instalasi pembumian belum dapat ditentukan dari hasil pengukuran tiap elektroda secara matematis. 0 ntuk beberapa elektroda yang di paralel harus dihubung isik: paralel sebelum di test. 3. Pembumian pada PH4 0 #$ ($ak #$)
Prosedur instalasi pembumia PH4 >#$ : $ak #$ di gardu jenis sistem pembumian
distribusi harus memperhatikan
yang dianut (##, #N, !#).
a. 4ila rel netral dipakai sebagai rel proteksi (sistem #N5) rel proteksi harus dibumikan. b. 4ila rel netral terpisah dari rel proteksi, maka hanya rel
proteksi yang harus dibumikan.
c. 4ila saklar masuk dilengkapi dengan saklar arus sisa, maka rel netral tidak boleh dibumikan. *. Penghantar Pembumian dan =lektroda bumi a. =lektroda 4umi adalah penghantar yang ditanam dalam bumi dan membuat kontak langsung dengan bumi. b. Penghantar 4umi yang tidak berisolasi ditanam dalam bumi
dianggap sebagai bagian
elektroda bumi. c. mumnya elektroda bumi yang dipakai pada jaringan saluran udara tegangan rendah : menengah memakai elektroda barang. d. Sebelum dipasang harus diteliti dulu berapa resitance jenis tanah.
1.2.%. Jeringan Udara Tegangan Rendah &JTR'
". Jenis Penghantar dara • •
Penghantak tidak berisolasi 6*5, 455, 635 , 65S$
Pernghantar berisolasi (Jenis twisted cable yang umumnya dipakai NI?0#, NI?, NKI?, NKI, NK3, NK63, NK63, NK63S=I0# (#M!S#=% 564L=). 3. Persilangan %engan &abel #elekomunikasi &abel telekomunikasi harus di bawah penghantar udara tegangan rendah a. #M!S#=% 564L=
4erjajar " meter, ?ersilang ,* meter
b. #6& 4=$!SDL6S!
4erjajar:4erisolasi " meter
*. Jarak 6ntar Penghantar #elanjang Jarak antara ini bergantung atas jarak titik tumpu jaringan (jarak gawang) Jarak 1awang
Jarak 6ntara
@ S:% " meter
3 5?
" S:% ; meter
3+ 5?
Jarak lendutan (S61) dengan permukaan tanah diukur dari titik terendah sekurang0 kurangnya Penghantar #ak 4erisolasi
Penghantar 4erisolasi
Jalan mum
+ ?eter
; ?eter
Halaman $umah
+ ?eter
* ?eter
;. Jarak 4ebas Jarak bebas (ruang bebas) penghantar tak berisolasi dengan benda lain (pohon, bangunan) a. Pada dasarnya tidak boleh bersinggungan b. Jarak yang dipersyaratkan ,+ meter. 5atatan Pada konstruksi saluran udara baik tak berisolasi ataupun berisolasi (twisted cable). mumnya mengikuti ketentuan Pemerintah %aerah setempat atau ketentuan departemen yang memerlukan, 5ontoh •
Sudut lintasan jalan raya maksimum "+A
•
S61
Jalan mum
@ meter Jalan &ecil
+ meter
Pekarangan
* meter
Sungai
@ meter
Lihat standard konstruksi S#$ P#. PLN (Persero) +. Penghantar dara #ak 4erisolasi #egangan $endah %iatas 6tap 4angunan !nstalasi penghantar adalah sedemikian sehingga tidak
menganggu perbaikan atap bangunan.
Jarak dengan bagian bangunan •
?inimal ( ",+ meter dari bagian bangunan termasuk antena, cerobong ).
•
?inimal 3,+ meter (dilura jangkauan tangan) dari balkon bordes, lorong, panggung yang dalam keadaan biasa dikunjungi umum. &etentuan tersebut diatas tidak berlaku
4oleh berjarak ",3+ meter dengan sudut atap ;+A, diatas atap yang tidak umum dikunjungi orang.
&onstruksi sambungan rumah dengan atap "+A.
1.2.(. )eenuan Saluran )a"el Tegangan Rendah
". Penanaman &abel #anah ?emperhatikan jenis dan macam isolasi dan isolasi pelindung kabel. 5ontoh 0 &abel tanpa pelindung pipa baja harus dilindungi secara mekanis. 0 &abel dengan pelindung netral jacket dapat ditanam langsung. ?emperhatikan
kondisi
kimiawi
dan
perlindungan mekanis dianggap cukup
pengaruh gangguan
mekanis, namun untuk
0 %itanam ,9 meter dibawah jalan raya utama. 0 %itanam ,@ meter dibawah jalan yang tidak dilalui kendaraan. 5atatan Pemerintah %aerah kadang0kadang mengeluarkan peraturan sendiri misalnya di Jakarta. 3. &onstruksi susunan penanaman kabel tanah %itanam diselimuti pasir dengan ketebalan 3 cm . %pasang pelindung mekanis 4eton, bata, atau batu pelindung. &abel tanah #$ dipasang diatas kabel rumah #? dan dibawah kabel telekomunikasi: lihat gambar. *. Persilangan antar kabel tanah Harus dilakukan tindakan perlindungan, kecuali salah satu kabel telah dilindungi secara mekanis oleh sekat beto atau bahan semacam dengan tebal dinding minimum @ cm.
#indakan Proteksi •
&abel bagian bawah dipasang pelindung mekanis misalnya bata, pipa belah dari beton, minimum " meter panjangnya.
•
Lebar tutup pelindung minimum + cm lebih
lebar dari kabel yang dilindungi.
•
Hal yang sama untuk kabel tanah dibagian atas (lihat gambar). ;. Prsilangan dengan kabel telekomunikasi
•
4agian atas
kabel
tanah harus dilindungi dengan pipa beton belah atau plat beton
dari bahan yang tidak mudah terbakar. •
ntuk jarak kabel #$ dengan kabel telkom
•
d ,* meter diatas kabel tanah perlu ditambah plat beton minimum ukuran " B " meter dengan tebal 3 cm.
•
Jika kabel tanah #$ sejajar pipa plat atau
dengan kabel telekomunikasi, harus diselubungi dengan
pipa beton belah sekurang > kurangnya mempunyai panjang , minimum "
meter. +. Persilangan dengan utilitas lain •
$el &ereta 6pi dan asiltasnya. #idak diperbolehkan mendekati rel kereta api pada jarak 3 meter kecuali persilangan.
•
5ontoh konstruksi persilangan pada standard konstruksi PLN %istribusi Jakarta %itanam dengan pipa gas 3 meter dibawah rel kereta dengan kedua ujung pipa menjorok 3 meter dari sisi rel terluar.
•
Jika menyilang atau berdekatan dengan jarak lebih
kecil dari ,* meter dengan kabel
instalasi listrik. •
Perusahaan &ereta 6pi harus dilindungi dengan pipa yang tidak dapat terbakar atau P'5 . jung pipa dipanjangkan ,+ dari sisi silang terujung. @. Persilangan dengan jalan raya
•
&abel harus dilindungi dengan pipa atau selubung baja dan tahan getaran mekanis: api serta dari bahan tahan api dan ditambah ,+ meter pada kiri kanan batas bahu jalan.
•
1aris
tengah
pipa dipilih hingga kabel dapat dikeluarkan tanpa membongkar jalan
(biasanya pipa ; meter atau diameter " cm) 5ontoh (lihat gambar), konstruksi perlintasan kabel pada standard PLN %istribusi Jakarta. 7. %idaerah bangunan atau pekarangan •
&abel harus dilindungi dengan pipa atau pelindung
mekanis.
•
Pipa diberi tambahan .+ meter dari sisi terluar bangunan.
•
!nstalasi kabel pada dinding bangunan harus dilindungi dengan pelindung mekanis, jira pelindung terbuat dari logam harus dibumikan. 9. Persilangan dan pendekatan dengan saluran air dan bangunan pengairan.
•
&abel tanah harus ditanam paling sedikit " meter dibawah saluran air dan ditanam dalam lapisan pasir.
•
Pada lintasan dengan air laut kabel ditanam sedapat mungkin 3 meter dibawah dasar laut.
•
Pada lintasan dekat kabel listrik milik pengairan 4erjarak ,* meter diatas atau dibawah kabel listrik. %iberi perlindugan mekanis dengan tambahan ,+ meter dari sisi kabel yang silang. Jika jarak lebih kecil dari ,* m harus dimasukkan dalam pipa: bahan anti terbakar
•
Pada bangunan pengairan dibawah tanah, jarak minimum adalah ,* meter dan harus dilindungi dengan pipa belah, plat atau pipa dan ditambahka,+ meter dari kedua tempat pendekatan. 5atatan . &abel tanah yang dipakai adalah dari jenis kabel tanah dengan perisai dan dilindungi dengan pipa belah. 0 &abel tanah tanpa perisai mekanis harus dimasukkan dalam pipa atau jalur kabel khusus.
•
Pada kedua ujung kabel masuk dan keluar jaur ait harus diberi patok : tanda, agar dapat dilihat pengemudi kendaraan air.
8. Pendekatan kabel tanah dengan instalasi listrik diatas tanah •
&abel rumah tidak bole ditanam lebih dekat ,* meter dari instalasi listrik diatas tanah. &urang dari o,9 meter kabel tersebut harus dilindungi dengan pipa baja atau bahan kuta, tahan lama dan tahan api ditambah minimum ,+ meter dari kedua
ujung tempat
jaraknya kurang dari ,9 meter. •
&abel tanah yang keluar dari tanah harus dilindungi
dengan pipa baja. 1alOanis atau
bahan lain yang cukup kuat sampai diluar jangkauan tangan. 5atatan Lihat gambar instalasi kabel naik (opstijk kabel) ". Pendekatan &abel #anah denga Pipa 1as dan ?inyak •
Lintasan : jalur kabel tanah harus dihindari : dijauhkan dari lintasan pipa gas kota. Namun apabila tidak terhindarkan harus berjarak minimum ,+ meter dan dilindungi dengan pipa yang dilebihkan ,+ meter pada tiap ujung lintasan.
•
Pada lintasan dengan pipa gas alam kabel tanah harus dikonstruksi khusus: dibuatkan jembatan lintasan atau melalui saluran udara. (lihat konstruksi S$ , standard konstruksi PLN).
"". Perlengkapan Hubung 4agi Jaring %istribusi #egangan $endah Phb #r •
Pada jaringan distribusi kabel tegangan rendah, PH40#$ berungsi sebagai titik pencabangan jaringan dan sambungan pelayanan.
•
!nstalasi PH4 > #$ pasangan luar dan pasangan dalam harus memnuhi persyaratan keamanan dan keselematan lingkungan dan persyaratan teknis baik elektris maupun mekanis.
•
!nstalasi PH4 > #$ tersebut juga harus dilindungi dari kemungkinan kerusakan mekanis.
•
Pada setiap kotak PH40#$ harus mempunyai setidak0tidaknya 0Satu sakelar masuk sirkit masuk
0Satu proteksi arus pada sirkit keluar atau kombinasi proteksi dan sakelar (misalnya ?54: ?554). •
6rus minimum sakelar masuk minimal sama besar dengan arus nominal penghantar masuk atau arus maksimum beban penuh.
•
Jumlah maksimum pencabangan dari suatu PH4 > #$ adalah sirkit keluar.
•
4esar arus yang mengalir pada rel harus diperhitungkan ssuai kemampuan rel menurut temperatur ruang dan temperatur kerja tidak boleh melebihi @+A 5.
•
Pemasangan rel telanjang adalah sedemikian rupa sehingga memenuhi persyaratan jarak + cm C 3:* kilo Oolt sistem tegangan nominal.
•
Sakelar, pemisah, pengaman lebur dan pemutus.
a. Semua kutub saklar, pemisah, pemutus harus dapat dibuka secara serentak. b.
ntuk jaringan tegangan rendah dengan Pembumian Netral Pengaman (#N5) harus menggunakan * kutub, membuka kutub asanya saja, kutub netral tidak boleh dibuka.
c. ntuk jaringan tegangan rendah dengan sistem penghantar pengaman harus menggunakan kutub jadi netral juga diputus. d. ntuk jaringan tegangan rendah dengan sistem penghantar pengaman (!#) juga harus menggunakan ; kutub, termasuk oOerswitch ke generator cadangan. e. 4agian bertegangan dari PH4 tidak boleh sisi yang bergerak dan tidak dapat bergerak walau oleh sebab gaya mekanis: gaya berat. . Pemisah tidak boleh dibuka dalam keadaan berbeban. g. Persyaratan konstruksi PH4 0 PH4 harus dipasang ditempat yang cukup tinggi, bebas banjir dankokoh, terlindung secara isik: mekanis. 0 4adan PH4 haus dibumikan secara sempurna melalui penghantar leksibel. 0 ?empunyai ruang Oentilasi yang cukup. 0Pintu PH4 harus terkunci.
"3. !nstrumen kur !ndikator %an #erminasi •
Perlengkapan Hubung 4agi jaringan kabel tegangan rendah, harus dipasang paling sedikit instrumen indikator berupa lampu
•
indikator dengan warna yang sesuai.
ntuk panel PH4 > #$ utama pada 1ardu %istribusi harus dipasangan instrumen ukur ('oltmeter, 6mperemeter).
•
!nstrumen indikator harus disambung pada sirkit masuk sebelum saklar masuk.
•
Sambungan sirkit pada PH4 harus memakai sepatu kabel yang sesuai dengan jenis metalnya dan ukuran penghantar serta harus dijepit: dipress pada penghantar. &H6 terminal sepatu kabel harus minimum sama dengan kemampuan sakelar dari sirkit yang bersangkutan rangkaian.
•
Pemegang kabel harus dapat memikul gaya berat, gaya tekan dan gaya tarik, sehingga gaya tersebut tidak akan langsung dipikul oleh gawai listrik lain.
"*. Pemakaian Jenis &abel #anah #egangan $endah •
#anda Pengenal &abel #egangan $endah 3*:; (*) ', *:+(;)', ;:@8 (@)', ;:7+ (@8)', ;+:7+ (@8)', ,@:" &' (",3 &') Nilai didalam kurung adalah nilai tegangan kerja tertinggi untuk perlengkapan yang diperbolehkan untuk kabel.
•
Penggunaan kabel tanah harus disesuaikan dengan jenis penggunaan utamanya. ntuk kabel tanah jaringan
distribusi tegangan rendah dipakai kabel dengan
pelindung perisai baja. 5ontoh NIK14I Pemakaian kabel tanah tanpa perisai baja diperbolehkan namun harus dilindungi secara mekanis. 5ontoh NII didalan pelindung pipa metal.
•
Pemasangan: perletakan kabel tanah harus mengikuti ketentuan yang berlaku (syarat konstruksi yang berlaku).
&onstruksi tersebut mengatur jarak kabel satu sama lain dan aktor koreksi kita &H6 yang terjadi. (Lihat tabel P!L 03) $adius lengkungan kabel tanah dapat mengikuti ketentuan pabrikan (sesuai dengan jenis isolasi yang dipakai). Jika terdapat kesulitan diambil radius lengkung adalah "+ kai diameter.
";. Prosedur Penggelaran %an Perletakan !nstalasi &abel %istribusi #egangan $endah •
Sebelum kabel digelar jalur kabel perlu dibersihkan atau diamankan dari benda asing.
•
Proses penggelaran harus memperhatikan keamanan dan keselamatan lingkungan.
•
Jalur kabel dicermati dan dilakukan penyuntikan padan setiap + meter untuk mengetahui kemungkinan adanya utilitas lain.
•
&abel harus pada haspelnya yang bebas hambatan untuk berputar.
•
Penarikan kabel harus pada rel tarik kabel yang dipasang di tiap jarak 3 meter.
•
&abel tidak boleh tergilas kendaraan dan harus dilindungi terhadap kemungkinan tersebut.
•
Petugas: tukang penarik harus pada maksimum + meter datu orang, penarikan harus dilakukan satu komando.
•
$ambu0rambu tanda peringatan harus dipasang dan dilihat dengan mudah oleh masyarakat pengguna jalan.
1.2.*. +aerial Perleng,aan )nsru,si Jaringan Disri"usi Tegangan Rendah
5atatan 5ontoh diambil dari buku standard konstruksi jaringan tegangan rendah di %istribusi Jakarta #angerang. &omponen dan perlengkapan konstruksi jaringan kabel udara (#wisted 5able)
0 Pole 4racket 0 Strain 5lamp 0 Steelstrip 4and 0 Link 0 #urn 4uckle 0 Suspension 5lamp 0 &abel twisted 0 5able Joint: Joint SleeOe 0 4rach 5onnector 0 !solating #ip 0 Plastic Strap 0 ?echanical Protection 0 =lektroda pentanahan 0 Penghantar pentanahan 0 Pipa 1alOanis E inchies, * inchies, ; inchies ". Pemakaian %an &onstruksi Jaringan &abel #wisted Pada tiap tiang memakai pole bracket yang diikat dengan stainless steel band sebagai penggantung strain clamp dan suspension •
clamp.
ntuk tiang sudut lebih besar dari 3+A memakai dua strainclamp, dibawah sudut 3+A memakai satu strainclamp.
•
jung kabel twisted ditutup dan dilindungi dengan insulating tip dan dilindungi dengan pelindung mekanis dari tabung P'5 3 inci.
•
Sambungan kabel harus dilakukan pada tiang dengan dua strainclamp dan pada tiang awal.
•
Sambungan pencabangan harus dengan konektor yang diberi grass : pelindung air.
•
Plastic strap untuk mengikat kabel agar tidak terurai.
•
Semua komponen berwarna hitam kecuali tabung pelindung mekanis. Lihat buku standard konstruksi #$ P#. PLN (Persero) 3. Peralatan &onstruksi Jaringan &abel #wisted Peralatan &erja utama yang dipakai pekerjaan konstruksi untuk satu tim adalah a. #railer $ol Haspel b. 1round Hoist c. &awat baja penarik kabel d. Stringing blok, satu buah untuk satu tiang maksimum " tiang
e. Hydraulic Press . %inamometer g. 1rid penarik ujung kawat penggantung (messenger) h. 5omcalong automatic i. #ackle block j. 1rip penarik automatic
k.#ali l. 6neka material
1.2./. )!nen Dan Perleng,aan Saluran Udara Tana Islasi
&omponen utama dan perlengkapan konstruksi saluran udara tanpa isolasi a. 5ross 6rm: #raOers #ype > L, #ype b.!solator Pin dan schakle c. 4racket Pole d. 4ending Mire: Preormer e. nimog clamp . Penghantar pentanahan. g. =lektroda pentanahan h. Steelwire i. Steel 5lamp j. Pipa galOanis * inchi, E inchi k. 6neka teknik
1.2.0. )nsru,si Jaringan
Pada
standard
kosntruksi
guna
memudahkan
perencanaan konstruksi, menghitung
kebutuhan material, alat komisioning, dan lain0lain dibuat bentuk0bentuk konstruksi untuk kondisi0kondisi tertentu. a. &onstruksi tiang awal dengan satu strain clamp: dead end clamp. b. &onstruksi tiang akhir, dengan satu strain clamp: dead end clamp c. &onstruksi tiang sudut 0 3+A d. &onstruksi tiang tengah. e. &onstruksi sudut 3+A 0 8A . &onstruksi pembumian g. &onstruksi tiang # dan C
h. &onstruksi tiang dengan kawat tarik > 1uy Mire.
1.#. Perancangan Jaringan Disri"usi Tegangan Rendah
$uang lingkup bahasan ini adalah jaringan sistem distr ibusi tegangan rendah mulai dari gardu distribusi sampai dengan tiang : panel distribusi.
1.#.1. Hal-hal ang dieri!"ang,an dala! !erancang aringan sie! disri"usi egangan rendah •
&arakteristik daerah pelayanan.
•
Perkiraan beban maksimum.
•
Pemilihan jenis hanaran dan konstruksi jaringan.
•
Perhitungan susut tegangan.
•
Penyediaan pemakaian peta geograis.
•
SurOai lapangan.
•
Pemilihan jenis tiang : panel distribusi dan titik lokasinya.
•
Pembuatan peta rencana.
•
Perhitungan kebutuhan material.
•
$encana anggaran biaya.
1.#.2. )ara,erisi, daerah elaanan.
a. Perlu diperhatikan karakteristik daerah pelayanan. ogen dari satu jenis pemakai (perumahan, pertokoan, industri). erogen campuran pemakai. b.
Perlu dipertimbangkan apakah direncanakan konstruksi saluran udara, saluran kabel atau kombinasi keduanya.
c. Perlu diperhatikan klasiikasi pemakai dilihat dari tingkat sosialnya (daerah real estate, daerah pemakai mewah, pemakai menengah, pemakai biasa). d.
$encana pemerintah daerah tentang rencana tata ruang atau aktor para pengembang : deOeloper..
1.#.#. Per,iraan "e"an ersa!"ung
%ata daya tersambung.
$encana pemakaian listrik dari para deOeloper: pengembang : calon pelanggan.
$ata0rata pemakai : sambungan pelayanan per tiang, dihitung berdasarkan statistik pemakaian listrik : sambungan pelayanan per daerah. contoh
trik desa
,+ sambungan : tiang
rkotaan
3,+ sambungan : tiang
rtokoan
@ sambungan : panel distribusi
$ata0rata pemakaian daya Listrik desa
;+ > 8 '6 : sambungan
Perkotaan
33 > *9 '6 :sambungan.
Pertokoan
33 > ; '6 : sambungan.
$ata0rata pemakaian daya per luas rumah 3+ '6:m3, 3 '6:m3, "+ '6:m3, " '6:m3, 7,+ '6:m3.
1.#.$. Perhiungan "e"an unca,.
Perkiraan beban puncak memakai konsep pemakaian listrik pada suatu daerah tidaklah terjadi pada saat yang bersamaan (coincidence actor) 6ngka aktor kebersamaan berbeda0beda sesuai dengan jumlah pemakai : jumlah sambungan pelayanan. Kaktor kebersamaan F k
#abel ".3. Kaktor kebersamaan untuk jenis daerah pelayanan No "
Jenis %aerah Pelayanan %erah perumahan ?ewah
3
%erah hetrogen (perumahan, bisnis)
*
%erah perumahan sedang : 5ampuran rumah biasa
Jumlah Sambungan 3>; +>9 " > 3 3" > ; > ; 3>; +>9 " > 3 3" > ; > ; 3>; +>9 " > 3
k " ,8 ,9 ,7 ,@ " ,8 ,9 ,@ ,; " ,9 ,7 > ,7
;
%erah perumahan biasa: sederhana
+ @
%erah pertokoan %erah industri
3" > ; > ; 3>; +>9 " > 3 3" > ; > ;
,+ ,; " " " " ,8 $ata0rata ,8 $ata0rata ,9
5ontoh a.
1ardu distribusi dengan ; penyulang, masing0masing penyulang total panjang jalur. Jalur " meter dengan rata0rata gawang ; meter, melayani daerah perumahan sedang : campuran.
$ata0rata sambungan per tiang 3,+ sambungan. total F (":; C ") 3,+ 3,+ sambungan.
$ata0rata daya tersambung total @+ B ",* k'6 9;,+ k'6.
$ata0rata beban puncak 9;,+ B ,; F *+ k'6
ntuk ; penyulang total beban puncak (; B *+) B ,9 F ""+,3 k'6
Jadi pada gardu cukup memakai transormer "+ k'6 b. $eal estate luas 3,+ km3.
%aerah perumahan mewah.
Perkiraan kebutuhan daya listrik
– Luas daerah pelayanan 3,+ km3 – Luas sarana umum (taman, jalan raya) ; / B 3,+ km3 F " km3 – Luas daerah pemukiman @ / B 3,+ km3 F ",+ km3 – Jumlah sambungan (per kaOeling + m3) ",+ km3:+ m3 F * rumah. – $ata0rata daya tersambung *+ '6 total daya F * B *+ '6 F "+ k'6 – $ata0rata luas daerah pelayanan gardu ,+ km3 jumlah gardu F 3,+ km:,+ km F + gardu – $ata0rata daya tersambung per gardu "+:+ 3+ k'6 atau *:+
F @ rumah : gardu
– Perkiraan beban puncak per gardu ,@ B ,9 B 3+ k'6 "3 k'6. 1.#.%. Pe!ilihan enis hanaran.
a. Jenis hantaran dapat di pilih antara. Saluran udara, biasanya daerah pelayanan umum. Saluran kabel tanah, biasanya daerah real estate, perumahan mewah atau daerah pertokoan atau mall : block pertokoan.
b. ntuk saluran udara umumnya memakai Penghantar tak berisolasi :berisolasi ukuran "@ mm3, 3+ mm3, *+ mm3, + mm3, 7 mm3. Pada saat sekarang pemakaian penghantar pilin sangat banyak dipakai baik untuk perumahan sedang : sederhana atau daerah pelayanan publik. c. ntuk saluran kabel tanah memakai kabel dengan perisai baja, contoh NIK14I
1.#.(. Perhiungan susu egangan
a. mumnya untuk mempercepat perhitungan, biasanya dipakai metode moment listrik yang telah dijelaskan pada teori listrik terapan. b. 4atas susut tegangan ditentukan oleh kebijaksanaan perusahaan. contoh pada titik alat meter pelanggansusut tegangan a). C + / s:d > " /. b). + /. c). 3,+ / 0 @ /. c. Penentuan batas susut tegangan dan besarnya susut energi menentukan besarnya luas penghantar yang dipilih.
1.#.*. Sur3ai laangan.
a. SurOai lapangan diperlukan untuk
– ?enyesuaikan peta rencana dengan keadaan : situasi lapangan (kemungkinan perlu direOisi) – ?enentukan titik lokasi penanaman tiang. – ?encatat kemungkinan terdapatnya calon pelanggan dengan da ya besar. – ?engukur dan membuat peta baru jika perlu – ?engukur kontur permukaan tanah. b. SurOai untuk saluran kabel tanah harus ditelusuri dengan benar rencana jalur kabel, diukur dengan teliti. Hal yang sama pada rencana saluran kabel pada pusat0pusat pertokoan. c. Pada pusat0pusat pertokoan yang cukup memakai kabel twisted, dapat dipakai saluran kabel twisted dengan jarak pole bracket maksimum + meter dan jarak dari dinding tembok " cm.
1.#./. Pe!"uaan rancangan aringan.
a. $ancangan jaringan dibuat pada peta dengan skala " " untuk saluran udaraQ skala " 3 untuk saluran kabel tanah.
b. Pada peta tercantum ik0titik penanaman tiang dengan jarak gawang. ik0titik pemasangan panel distribusi dan jenisnya. uran dan jenis penghantar. ggi, kekuatan tiang, nomor tiang. a lintasan kabel tanah : power cable. ik pembumian. a petunjuk lokasi gardu dan daerah pelayanan. mor gardu. da mata angina dan nama jalan.
1.$. Penuu.
".
%alam suatu system jaringan distribusi tegangan rendah, pada umumnya mengikuti julur jalanan yang telah ada, sehingga tidak dapat dihindari sepenuhnya tentang adanya kontruksi untuk jalanan lurus, tikungan dan ujung0ujung atau perca bangan jaringan, maka a. Sebutkan jenis konstruksi J#$ sebagaimana kondisi tersebut b. 1ambarkan konstruksi dari setiap konstruksi pada poin (") c. buat datar kebutuhan materialnya.
3. Penentuan jenis konstruksi yang dipilih untuk setiap tiang, Sangat dipengaruhi oleh besarnya sudut yang terbentuk dari jaringan, dimana dibutuhkan metode untuk memikul beban mekanik yang timbul serta mempertahankan posisi tiang selalu tegak lurus sehingga lendutan yang terjadi tetap memenuhi Standard. *.
untuk memudahkan dalam memahami, maka setiap mahasiswa dapat mengamati konstruksi di lapangan dan dilakukan diskusi di kelas sehubungan dengan hasil pengamatan konstruksi J#$ yang terpasang, guna memperoleg inormasi penerapan dari setiap konstruksi yang ada, dan selanjutnya akan memberikan kemudahan dalam pembahasan pada sistem jeringan distribu2s tegangan menengah.