Bhakti Raufendrajati 70-A/417219
CONTOH SOAL (TIDAK HRS DIKUMPULKAN) 1. Soal Proses Control Departemen Pemrosesan Data Bank Indonesia (BI) memiliki lima petugas untuk memasukkan data ( data entry ). ). Setiap hari kerja Supervisor dari dari 5 petugas data entry melakukan melakukan verifikasi terhadap keakurasian dari 250 records yang diambil secara random sampling. Suatu record yang terindikasi ada kesalahan harus dikerjakan kembali. Hasil dari 13 samples ditunjukkan dalam Tabel berikut. Seluruhnya harus dicek agar tidak satupun out-of-control (di luar kendali—di atas Upper Control Limit /UCLp /UCLp atau di bawah Lower Control Limit /LCLp). /LCLp). Tabel 2. Sampel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Jumlah Defective Jumlah Defective Records 7 5 19 10 11 8 12 9 6 13 18 5 16
TOTAL
.......
a. Berbasis data di atas, gambarkan p-Chart dengan nilai z = 3 Sigma, apa rekomendasi Saudara? p= 0,042769231 o= 0,0127967 UCL= 0,081159331 LCL= 0,004379131 0.09 0.08 0.07 0.06 LCL 0.05
UCL
0.04
p
0.03
Series1
0.02 0.01 0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11 11
12 12
13 13
Tidak ada data yang berada diluar batas kontrol, berarti proses beroperasi sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Bhakti Raufendrajati 70-A/417219 b. Jika nilai z = 1 Sigma, tunjukkan berapa sampel out-of-control; apa saran saudara kepada Supervisor? 0.08 0.07 0.06 0.05
LCL
0.04
UCL p
0.03
Series1 0.02 0.01 0 1
c.
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Dari grafik diatas terdapat 3 titik yang berada diluar kendali. Data diluar kendali tersebut seharusnya dihilangkan untuk melihat apakah setelah 3 data tersebut dihilangkan, cacat yang terjadi menjadi berada dalam batas kendali. Data sampel 3,11,13 kemudian dihilangkan, untuk dilakukan perhitungan ulang nilai p dan o agar nantinya semua data berada dalam batas kendali. Untuk kemudian dianalisis ulang agar dapat sesuai dengan target. Jelaskan mengapa kasus ini dianalisis menggunakan p-Chart ? Kasus ini dianalisis menggunakan p-Chart karena sampel diklasifikasikan sebagai cacat atau tidak cacat, berbeda dengan x dan R chart yang mengklasifikasikan sample dengan nilai angka dari suatu variabel.
2. Soal Quality Management: Cost of Quality terdiri atas: 1. Prevention costs - reducing the potential for defects 2. Appraisal costs - evaluating products, parts, and services 3. Internal failure - producing defective parts or service before delivery 4. External costs - defects discovered after delivery Pada perusahaan Televisi, Quality Improvement dilakukan secara terus menerus sehingga lama kelamaan bisa menuju = NOL External failure + Internal failure + Prevention + Appraisal = 100% Bila external failure th 1 (13%)- th 2 (12%)- th 3 (10%) & th 4 (8 %) Bila internal failure th 1 (11%)- th 2 (11%)- th 3 (10%) & th 4 (9 %) Bila prevention th 1 (10%)- th 2 (10%)- th 3 ( 9 %) & th 4 (9 %) Bila appraisal th 1 (10%)- th 2 ( 9%)- th 3 (8%) & th 4 (8 %) Pertanyaan : 1) Apakah Quality Improvement di nilai berhasil ? 2) Kegagalan terjadi dimana? Dan contohnya seperti apa ? 3) Siapa yang bertanggung jawab pada kesuksesan dan kegagalan itu ? 1. Iya, karena persentase dari faktor cost of quality secara keseluruhan mengalami penurunan yaitu dari tahun 1 sebesar 44%, tahun 2 sebesar 42%, tahun 3 sebesar 37%, tahun 4 sebesar 34%.
Bhakti Raufendrajati 70-A/417219 2. Kegagalan terjadi jika tidak ada penurunan persentase pada beberapa faktor dalam cost of quality. Pada data diatas yaitu pada internal failure dan prevention dari tahun pertama menuju tahun kedua, kemudian pada appraisal pada tahun ketiga menuju tahun keempat. External failure Pada faktor ini selalu mengalami peningkatan, yaitu pengurangan biaya pada: Biaya Purna Jual / Jaminan (Warranty) Biaya Pengembalian Produk (Return and Recall) Biaya Penangan Keluhan Pelanggan Biaya Ganti Rugi Internal failure Tidak adanya pengurangan biaya yang timbul akibat buruknya kualitas ataupun kegagalan produk yang tidak memenuhi standar pelanggan sebelum proses delivery, seperti: Biaya Scrap dan pengerjaan ulang (Rework) Biaya Perubahan Desain (Design Change) Biaya Kelebihan Persedian (Excess Inventory Cost) Biaya Pembelian Bahan Appraisal Tidak adanya pengurangan biaya yang timbul saat melakukan penyaringan atau pendeteksian kegagalan produk, seperti: Segala Jenis Pengujian (testing) dan Inspeksi Pembelian Peralatan Pengujian dan Inspeksi Peninjauan Kualitas dan Audit (Quality Audit and Review) Biaya Laboratorium Prevention Tidak adanya pengurangan biaya yang dikeluarkan dalam mencegah terjadi kegagalan pada proses pertamanya, seperti: Biaya Pelatihan (Training Cost) Proses Capability Studies (Penelitian Kapabilitas Proses) Vendor Survey Quality Planning and Design 3. Yang bertanggung jawab terhadap kegagalan dan kesuksesan tersebut adalah Manajer Operasional yang membawahi semua divisi yang berkaitan dengan proses operasional.