NAMA : REGINA
KELAS : C1
TUGAS : MANAJEMEN BIAYA STRATEGIK
JOB COSTING DAN PROCESS COSTING
JOB COSTING
Sistem Perhitungan Biaya
Perhitungan biaya (costing) merupakan proses pengumpulan, pengelompokkan dan pembebanan biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik pada produk, jasa, atau proyek. Metode perhitungan biaya yaitu sebagai berikut :
Metode akumulasi biaya (cost accumulation method) perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job costing), perhitngan biaya berdasarkan proses (process costing), perhitungan biaya berdasarkan gabungan (joint costing).
Metode pengukuran biaya (cost measurement method) perhitungan biaya aktual, normal atau standar (actual,normal pr standard costing systems) serta
Metode pembebanan overhead (overhead assignment method) berdasarkan volume (volume based costing) atau berdasarkan aktivitas (activity based costing).
Akumulasi biaya : perhitungan biaya berdasarkan pesanan atau perhitungan biaya berdasarkan proses?
Biaya dapat diakumulasikan dengan mnelusuri biaya terhadap produk atau jasa tertentu, atau dengan mengakumulasikan biaya pada tingkat depertemen kemudian mengalokasikan biaya ini dari dapertemen ke produk atau jasa. Jenis pertama disebut dengan perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job costing) dan jenis terakhir disebut dengan perhitungan biaya berdasarkan proses (process costing). Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan, pesanan terdiri dari produk individu atau batch produk atau jasa. Sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan tepat digunakan ketika sebagian besar biaya terjadi pada pesanan yang dapat langsung di identifikasi dengan produk tertentu, batch produk, pesanan pelanggan, kontrak atau proyek.
Pengukuran Biaya:
Perhitungan Biaya Aktual, Normal, atau Standa?
Biaya dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan maupun sistem perhitungan biaya berdasarkan proses dapat diukur dalam jumlah aktual, normal, ataupun standar. Sistem perhitungan biaya aktual (actual costing system) meggunakan biaya aktual yang terjadi untuk seluruh biaya produk yang mencakup biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Sistem perhitungan biaya normal (normal costing system) menggunakan biaya aktual untuk mencatat biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung serta biaya normal untuk biaya overhead pabrik. Sistem perhitungan biaya standar (standard costing system) mengunakan biaya dan jumlah standar untuk jenis biaya produksi : biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
Pembebanan Biaya Overhead menurut Perhitungan Biaya Normal: Berdasarkan Volume atau Berdasarkan Aktivitas?
Sistem peritungan biaya berdasarkan volume mengalokasikan biaya overhead pada produk atau pesanan menggunakan penggerak biaya berdasarkan volume, seperti jumlah unit yang diproduuksi. Sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (activity based coting-ABC) mengalokasikan biaya overhead pabrikpada produk menggunakan kriteria sebab akibat dengan banyak penggerak biaya.
Peran strategis perhitungan biaya
Untuk bisa berhasil dalam berkompetisi perusahaan memerlukan informasi biaya produk yang akurat, terlepas dari strategi kompetitif mereka, dan hal ini menjadi ebih benar lagi untuk perusahaan dengan strategi kepemimpinan biaya yang mengandalkan tingkat efesiensi dan kualitas produksi yang tinggi agar dapat berhasil. Pihak yang efektif dalam biaya produk membutuhkan informasi biaya yang tepat waktu dan akurat. Untuk dapat memperoleh informasi biaya yang tepat waktu dan akurat, perusahaan perlu memilih sistem biaya yang sesuai dengan strategi kompetitifnya.
Perhutungan Biaya Berdasarkan Pesanan: Arus Biaya
Perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job costing) merupakan sistem perhitungan biaya yang mengakumulasikan biaya dan membebankannnya pada pesanan, pelanggan, proyek atau kontrak tertentu. Dokumen pendukung dasar (biasanya berbentuk formulir elektronik) dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan adalah kartu biaya pesanan (job cost sheet). Kartu ini mencatat dan meringkas biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, overhead pabrik untuk pekerjaan tertentu. Kartu biaya mencakup tiga elemen biaya (bahan baku, tenaga kerja, dan overhead) sebagai pengelola data terperinci lainnya yang dibutuhkan.
Biaya Bahan Baku Langsung dan Biaya Bahan Baku Tidak Langsung
Formulir permintaan bahan baku (materials requisition) adalah dokumen sumber atau pencatatan data secara online yang digunakan dapertemen produksi untuk meminta bahan baku produksi. Formulir permintaan baku mengidentifikasikan pesanan khusus yang dibebankan sesuai bahan baku yang digunakan. Bahan baku tidak langsung diperlakukan sebagai bagian dari total biaya overhead pabrik.
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja langsung dicatat pada kartu biaya pesanan berdasarkan kartu jam kerja yang disiapkan setiap hari untuk setiap karyawan. Kartu jam kerja (time ticket), biasanya merupakan bagian dari sistem peranti lunak perhitungan biaya menunjukkan lama pekerjaan yang dilakukan seorang karyawan pada setiap pesanan, tarif gaji, dan total biaya tenaga kerja yang dapat dibebankan pada setiap pesanan.
Biaya Overhead Pabrik
Pembbanan biaya overhead (overhead application) merupakan proses pengalokasian biaya overhead pada pesanan. Dua pendekatan untuk mengalokasikan biaya overhead pabrik adalah perhitungan biaya aktual dan perhitungan biaya normal. Pendekatan ketiga, perhitungan biaya standar.
Perhitungan Biaya Aktual
Sistem perhitungan biaya aktual (actual costing) menggunakan biaya aktual yang terjadi untuk bahan baku langsung dan tenaga kerjaa langsung serta membebankan biaya overhead pabrik aktual ke berbagai pesanan. Biaya overhead pabik aktual terjadi setiap bulan untuk bahan baku tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, dan biaya pabrik tidak langsung lainnya, mencakup sewa pabrik, asuransi, pajak bumi dan bangunan, depreseasi, perbaikan dan pemeliharaan, listrik, penerangan, pemanas, serta pajak penghasilan karyawan pabrik.
Perhitungan Biaya Normal
Dalam praktiknya, sebagian besar perusahaan mengadopsi sistem perhitungan biaya normal (normal costing) yang menggunakan biaya aktual untuk bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung serta membebankan biaya overhead pabrik dengan menambahkan pesanan sejumlah biaya overhead untuk setiap unit produksi dalam pesanan.
Pembebanan Biaya Overhead Pabrik dalam Perhitungan Biaya Normal
Dengan menggunakan tarif biaya overhead pabrik tahunan yang telah ditentukan sebelumnya akan menormalisasikan fluktuasi biaya overhead maka, disebut juga dengan istilah perhitungan biaya normal. Tarif biaya overhead pabrik yang telah ditentukan sebelumnya (predetermined overhead rate) merupakan estimasi tarif biaya overhead pabrik yang digunakan untuk membebankan biaya overhead pabrik yang digunakan untuk mebebankan biaya overhead pabrik kepesanan tertentu. Jumlah biaya overhead pabrik yang dibebankan ke pesanan dengan menggunakan tarif biaya overhead pabrik yang telah ditentukan sebelumnya disebut biaya overhead pabrik yang yang dibebankan (factory overhead applied). Untuk dapat memperoleh tarif biaya overhead yang telah ditentukan sebelumnya, gunakan empat tahap berikut ini :
Mengestimasi biaya overhead pabrik untuk periode operasi, biasanya satu tahun.
Memilih penggerak biaya (cost driver) yang paling tepat untuk membebankan biaya overhead pabrik.
Mengestimasi total jumlah penggerak biaya terpilih untuk periode operasi
Membagi estimasi biaya overhead pabrik dengan mengestimasi jumlah penggerak biaya terpilih untuk memperoleh tarif biaya overhead pabrik yang telah ditentukan sebelumnya.
Penggerak Biaya Untuk Pembebanan Biaya Overhead Pabrik
Penggerak biaya yang dipilih untuk membebankan tarif biaya overhead yang telah ditentukan sebelumnya (tahap dua diatas) dapat berupa tahap biaya berdasarkan volume maupun penggerak biaya berdasarkan aktivitas. Jam tenaga kerja langsung dan jam mesin merupakan penggerak biaya berdasarkan volume yang paling sering digunakan untuk membebankan biaya overhead pabrik.
Membebankan Biaya Overhead Pabrik
Pendekatan ini disebut juga metode pendekatan perhiungan biaya normal pabrik secara keseluruhan (plantwide method of nomal costing), ketika total biaya overhead untuk seluruh departemen digunakan untuk menentukan tarif biaya overhead pabrik.
Tarif Biaya Overhead Pabrik Departeme
Ketika jumlah biaya overhead pabrik departemen produksi pada pabrik sangat serupa dengan jumlah biaya overhead pabrik pada setiap departemen dan penggunaan biaya pada departemen, kemudian penggunaan tarif pabrik secara keseluruhan (satu tarif untuk seluruh untuk seluruh dapertemen produksi digunakan secara keseluruhan) adalah tepat.
Disposisi biaya overhead pabrik yang dibebankan terlalu rendah dan terlalu tinggi
Biaya overhead yang ibebankan terlalu tinggi (overapplied overhead) merupakan jumlah biaya overhead pabrik yang bebankan melebihi biaya overhead pabrik aktual yang terjadi. Dan biaya overhead yang dibebankan terlau rendah (underapplied overhead ) merupakan jumlah dimana biaya overhead pabrik aktual melebihi melebihi biaya overhead pabrik yang dibebankan. Selisih akibat pembebanan biaya overhead pabrik yang dibebankan terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat didisposisikan dengan dua cara yaitu :
Menyesuaikan akun harga pokok penjualan
Menyesuaikan biaya produksi pada periode bersangkutan yaitu membagi rata saldo biaya overhead pabrik dibebankan yang tersisa pada periode bersangkutan ke saldo akhir akun persediaan barang dalam proses, persediaan barang jadi dan harga pokok penjualan.
Perhitungan Biaya pada industri jasa ; Perhitungan Biaya Proyek
Banyak perusahaan menggunakan istilah perhitungan biaya berdasarkan proyek untuk mengindikasikan penggunaan perhitungan biaya berdasarkan pesanan pada industri jasa perhitngan biaya berdasarkan proyek juga digunakan untuk menelusuri biaya dan kemajuan dari tugas berulang yang berlangsung dalam perusahaan.
Perhiungan Biaya Operasi
Perhitungan biaya operasi (operation costing) merupakan sistem perhitungan biaya gabungan yang menggunakan perhitungan biaya berdasarkan pesanan untuk membebankan biaya bahan baku langsung ke pesanan dan pendekatan perhitungan biaya berdasarkan proses untuk membebankan biaya konversi keproduk atau jasa.
Process Costing
Karakteristik Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses
Sistem perhitungan biaya berdasarkan proses digunakan pada banyak industri, seperti industri kimia, penyulingan minyak, tekstil, cat, tepung, pengalengan, karet, baja, kaca, pemrosesan makanan, pertambangan, lini produksi mobil, peralatan elektronik, plastik, obat-obatan, kertas, kayu, barang-barang dari kulit, produk logam, barang-barang untuk olaraga, semen dan jam perhitungan biaya berdasarkan proses juga dapat digunakan oleh organisasi jasa dengan jenis jasa yang homogen dan merupakan proses pengeluaran.
Unit Ekuivalen
Unit ekuivalen (equivalent units) merupakan jumlah unit selesai yang sama atau serupa yang sudah dapat dihasilkan berdasarkan jumlah pekerjaan yang benar-benar dilakukan atas unit-unit produk yang telah selesai maupun yang selesai sebagian.
Biaya Konversi
Karena jumlah tenaga kerja yang relatif kecil dalam banyak industri pemrosesan seperti industri penyulingan minyak, aluminium, kertas, kimia, dan farmasi, biaya overhead pabrikdan tenaga kerja langsung terkadang dikombinasikan dan disebut juga biaya konversi untuk tujuan menghitung unit ekuivalen produksi.
Biaya Bahan Baku Langsung
Biaya bahan baku langsung dapat ditambahkan pada titik-titikproduksi yang berlainan atau atau secara terus-menerus selama proses produksi.
Arus Biaya Pada Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses
Pada perhitungan biaya berdasarkan proses , biaya mengalir melalui proses atau departemen. Pertama, akun persediaan barang dalam proses secara terpisah digunakan untuk mencatat biaya dari setiap departemen produksi. Kedua, ketika departemen A menyelesaikan pekerjaannya, biaya penyelesaian produk di transfer ke akun persediaan barang dalam proses departemen B untuk pengerjaan berikutnya. Ketiga, biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung ,dan biaya overhead pabrik dapat di masukkan secara langsung ke aku persediaan barang dalam proses departemen produksi, tidak hanya pada departemen pertama. Terakhir, dimulai dari departemen kedua (departemn B), elemen biaya tambahan, biaya yang dipindahkan akan muncul.
Tahap-tahap perhitungan biaya berdasarkan proses
Tahap 1: Menganalisis Arus Fisik dari unit produksi
Tahap 2: Menghitung unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya
Tahap 3 : Menentukan Total biaya untuk setiap elemen biaya produksi
Tahap 4: Menghitung biaya per unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya produksi
Tahap 5: Membebankan total biaya produksi ke unit yang telah selesai dan persediaan akhir barang dalam proses
Metode perhitungan biaya berdasarkan proses
Dua metode yang digunakan untuk menyusun laporan biaya produksi per departemen jiak perusahaan menggunakan perhitungan biaya berdasarkan proses adalah metode rata-rata tertimbang dan metode fisrt-in,first-out (FIFO). Metode rata-rata tertimbang mencakup seluruh biaya dalam perhitungan biaya per unit ,mencakup baik biaya yang terjadi selama periode yang bersangkutan maupun biaya pada periode yang sebelumnya yang di tunjukkan sebagai persediaan awal barang dalam proses dari priode yang bersangkutan. Metode FIFO mencakup perhitungan biaya perunit hanya meliputi biaya yang terjadi dan pekerjaan yang dilakukan selama periode bersangkutan.
Ilustri Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses
Metode Rata-rata Tertimbang
Metode rata-rata tertimbang tidak membedakan biaya yang terjadi pada periode sebelumnya dengan biaya yang terjadi pada periode yang bersangkutan. Kita menggunakan prosedur lima tahap untuk membebankan biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik ke objek biaya.
Tahap 1 : Menganalisis Arus Fisik dari Unit Produksi
Tahap 2 : Mengalkulasikan unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya produksi
Tahap 3 : Menentukan total biaya untuk setiap elemen biaya produksi
Tahap 4: Menghitung biaya per unit ekuivalen
Tahap 5 : Membebankan total biaya produksi ke unit yang telah selesai dan barang dalam proses akhir
Metode Masuk Pertama, Keluar Pertama (First-in, First out)
Cara lain untuk menangani persediaan dalam penerapan perhitungan biaya berdasarkan proses adalah metode first-in, first out (FIFO) , yang berasumsi bahwa unit yang pertama memasuki proses produksi adalah unit pertama yang telah selesai dna ditransfer keluar. Dan pada metode ini kita mengikuti lima tahapan yang sama dengna metode rata-rata tertimbang.
Perbandingan antara Metode Rata-rata Tertimbang dengan Metode FIFO
Perbedaan utama antara kedua metode ini adalah pada penanganan unit-unit yang mulai diproses yang selesai sebagian. Metode FIFO memisahkan unit-unit pada persediaan awal dari unit-unit yang mulai diproses dan telah selesai dalam periode bersangkutan. Dan sebaliknya metode rata-rata tertimbang tidak membedakan perlakuan terhadap unit-unit pada persediaan awal barang dalam proses.
Perhitunagn Biaya Berdasarkan Proses pada Berbagai Departemen
Ketika produk berpindah dari satu departemen ke departemen lainnya, biaya juga berpindah dari satu departemen ke departemen lainya. Biaya dari departemen sebe;lumnya disebut juga biaya yang ditransfer masuk atau biaya departemen sebelumnya.
Biaya dari Departemen Sebelumnya (transferred –in costs)
Merupakan biaya dari pekerjaan yang dilakukan pada departemen sebelumnya yang ditransfer masuk ke departemen sekarang.
Metode Rata-rata Tertimbang
Tahap 1 dan 2 : Menganlisis Arus Unit Fisik dan Mengalkulasikan Unit Ekuivalen
Tahap 3 dan 4 : Menetukan Total Biaya dan Menghitung Biaya Per unit
Tahap 5 : Membebankan total biaya produksi ke unit yang telah selesai dan barang dalam proses akhir
Metode FIFO
Tahap 1 dan 2 : Menganlisis Arus Unit Fisik dan Mengalkulasikan Unit Ekuivalen
Tahap 3 dan 4 : Menetukan Total Biaya dan Menghitung Biaya Per unit
Tahap 5 : Membebankan total biaya produksi
Ayat Jurnal untuk Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses
Perhitungan Biaya berdasarkan proses menggunakan akun buku besar perusahaan manufaktur yang sama dengan yang digunakan pada perhitungan biaya berdasarkan pesanan. Namun, tidak seperti perhitungan biaya berdasarkan pesanan yang membebankan biaya produk ke pesanan tertentu, perhitungan biaya berdasarkan proses mengakumulasikan biaya pada departemen produksi.
Implementasi dan Peningkatan Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses
Sistem perhitunagn biaya berdasarkan proses tepat digunakan ketika terdapat satu atau beberapa produk yang sejenis, seperti pada banyak industri pemriisesan, yaitu pabrik kimia atau kertas. Tujuan sistem perhitungan biaya adalah menghitung biaya produksi pada biaya dari unit barang dalam proses dan produk selesai dalam laporan biaya produksi.
Sistem Produksi Tepat Waktu dan Perhitungan Biaya yang di akumulasikan Secara Sangat Tepat.
Banyak perusahaan menggunakan metode produksi tepat waktu (just in time) untuk meminimalkan persediaan dan menigkatkan kualitas dengan mengoordinasikan secara saksama penerimaan bahan baku dan pengiriman produk dengan menggunakan proses produksi di pabrik. Tujuannya adalah memiliki sedikit atau tidak memiliki persediaan bahan baku, barang dalam proses, atau barang jadi di pabrik.