Prototy Pr ototype pe Pani c Bu tton Dengan Notifikasi SMS dan Peta Digital M. Rizki Saputra (3311130034)*1, Ir. Sutanto, MT. (1959 1120 198903 1 002)*2
Program Studi Teknik Telekomunikasi, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Jakarta Jl. Prof. Dr. G.A Siwabessy, Depok, Jawabarat *E-mail :
[email protected] [email protected] (1),
[email protected](2)
ABSTRAK Perkembangan Perkembangan teknologi pada era digital seperti sekarang dapat sangat membantu kehidupan manusia sehari – hari. Dengan teknologi yang berkembang dengan pesat tersebut juga dapat membantu meningkatkan faktor keamanan dan mempercepat penanggulangan jika terjadi bahaya atau tindak kriminal. Prototype Panic Button Dengan Notifikasi SMS dan Peta Digital adalah alat keamanan yang berfungsi untuk membantu dalam pemanggilan pihak kepolisian, dinas pemadam kebakaran, dan rumah sakit agar dapat menanggulangi menanggulangi bahaya atau tindak kriminal lebih cepat. Jika untuk memanggil instansi tersebut harus menelpon nomor 110 untuk kepolisian, 113 atau 1131 untuk dinas pemadam kebakaran, dan 118 atau 119 untuk rumah sakit agar mengirimkan ambulans ddan harus memberitahukan situasi dan tempat kejadian terlebih dahulu, maka dengan alat ini penggunanya hanya harus menekan tombol atau mengaktifkan sensor yang ada untuk mengirimkan notifikasi bahwa sedang ada terjadinya bahaya atau tindak kriminal. Dengan Dengan menekan menekan tombol tombol atau mengaktifkan mengaktifkan sensor sensor pihak – pihak berwajib baik itu kepolisian, dinas pemadam kebakaran dan rumah sakit yang akan membantu menganggulangi bahaya atau tindak kriminal yang terjadi, akan dapat langsung mengetahui situasi dan lokasi tempat terjadinya bahaya atau tindak kriminal tersebut. Dengan memanfaatkan software Arduino IDE, Android Studio, Mikrokontroler Mikrokontroler ATMega328, GPRS shield dan beberapa sensor alat panic button dapat membantu mempercepat pemanggilan pihak berwajib untuk menanggulangi bahaya atau tindak kriminal. Dan dengan data dari pengguna panic button yang tersimpan di database melalui web server, dan penggunaan aplikasi android yang terhubung dengan database panic button dapat lebih lebih mempercepat mempercepat pemanggilan pihak pihak berwajib dan instansi terkait. : : Arduino IDE, Android Studio, Mikrokontroler Mikrokontroler ATMega328, web server, Kata kunci database
1. Pendahuluan Pada dasarnya manusia tidak bisa memprediksi kapan datangnya bahaya yang bisa mengancam keselamatan atau bahkan nyawa seseorang. Bahaya itu sendiri bisa terjadi karena beberapa hal, antara lain : disebabkan oleh manusia atau alam. Dalam hal ini fungsi pihak berwajib seperti polisi atau instansi semacamnya dapat memberikan rasa aman bagi seseorang. Disaat seperti itu menghubungi pihak kepolisian
atau instansi terkait, umumnya yang pertama kali dilakukan. Untuk memanggil polisi, hal yang pertama harus dilakukan adalah menelpon nomor 110. Dan untuk kejadian dan tempat terjadianya kejadian tersebut, penelpon harus secara tenang menjelaskannya. Sedangkan untuk minta bantuan dari pemadam kebakaran, harus menelpon nomor 113 atau 1131 terlebih dahulu. Dan sama halnya seperti kepolisian, untuk
kejadian dan tempat kejadian tersebut, penelpon harus mengetahui situasi di tempat kejadian dan harus mengetahui betul lokasi kejadian tersebut dengan tenang. Dan untuk meminta bantuan dari rumah sakit agar segera mengirimkan ambulans, terlebih dahulu harus menelpon nomor 118 atau 119. Dan juga harus memberitahukan situasi dan lokasi kejadian dengan tenang. Sedangkan pada saat – saat seperti itu manusia cendrung akan merasa panik dan sulit untuk berkonsentrasi dan berkomunikasi.
2.4 Arduino IDE Perangkat lunak Arduino terdiri dari development environment (IDE) dan core libraries. IDE ditulis dalam Java dan berdasarkan Processing Development Environment . [4]
2. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka mendeskripsikan teori-teori apa yang digunakan untuk mendukung pembuatan program ini.
2.6 Database Ser ver Server basis data adalah sebuah program komputer yang menyediakan layanan pengelolaan basis data dan melayani komputer atau program aplikasi basis data yang menggunakan model klien/ server .[6]
2.1 Mikrokontroler Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer yang seluruh atau sebagian besar elemennya dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering disebut single chip microcomputer .[1] 2.2 SMS (Short Message Service) Short Message Sevice (SMS) adalah salah satu fasilitas dari teknologi GSM yang memungkinkan mengirim dan menerima pesan pesan singkat berupa text dari Mobile Station (MS).[2] 2.3 GSM Shield SIM908 GSM/GPRS Shield merupakan modul GSM untuk Arduino yang berperan untuk melakukan fungsi pengiriman SMS. Modul ini menggunakan protokol komunikasi UART dalam berkomunikasi data dengan Arduino.[3]
2.5 Android Studio Android Studio merupakan sebuah IDE ( Integrated Development Environment ) untuk platform android. Android Studio diumumkan pada tanggal 16 mei 2013 pada Konferensi Google I/O oleh Produk Manajer Google, Ellie Powers.[5]
2.7 Macromedia Dreamwaver Macromedia Dreamweaver adalah sebuah editor HTML profesional yang digunakan untuk mendesain secara visual dan mengelola website dan halaman web.[7] 3. Perancangan dan Realisasi Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan alat dan aplikasi panic button. Untuk alat panic button akan diletakkan di lokasi yang nantinya akan membutuhkan bantuan pihak kepolisian, dinas pemadam kebakaran atau rumah sakit. 3.1. Deskripsi Alat dan Aplikasi Secara keseluruhan alat ini terdiri dari 2 bagian yaitu pengirim dan penerima. Bagian pengirim meliputi
beberapa push button, buzzer, sensor PIR dan sensor api yang tersambung ke mikrokontroler dan GSM shield dan bagian penerima terdiri dari aplikasi pemblokir SMS , aplikasi panic button, web server dan database. 3.2 Cara Kerja Alat Sebelum mambahas lebih lanjut tentang perancangan alat dan program panic button, akan dijelaskan secara singkat mengenai cara kerja sistem panic button secara keseluruhan yang akan diperjelas dengan diagram blok pada Gambar 3.1 berikut.
Gambar 3.2 Diagram Alir Pengirim Sedangkan pada bagian penerima yang berupa smartphone android, SMS yang dikirimkan oleh pengirim akan diterima dan ditampilkan menggunakan aplikasi android. Dan berikut Gambar 3.3 yang memperlihatkan diagram alir dari bagian penerima.
Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem Panic Button 3.3 Diagram Alir Sistem pada alat panic button ini dibagi menjadi 2 yaitu pengirim dan penerima. Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar 3.2 Berikut ini yang memperlihatkan cara kerja dari bagian pengirim. a
b
Gambar 3.3 (a) Diagram Alir Aplikasi Pemblokir SMS (b) Diagram Alir Aplikasi Panic Button
3.4 Realisasi Alat dan Aplikasi Pada sub bab ini akan dibahas mengenai perealisasian alat, program dan aplikasi yang meliputi, perancangan alat panic button, program panic button, aplikasi dan database server . 3.4.1 Perancangan Alat Panic Button
Untuk perancangan alat panic button dibutuhkan beberapa modul dan komponen agar alat panic button dapat berjalan sesuai dengan fungsinya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.4 yang menjelaskan tentang rangkaian alat panic button secara singkat.
b. Rangkaian Buzzer Rangkaian buzzer akan digunakan sebagai peringatan pertama yang akan memberitahukan adanya kebakaran. Selagi buzzer berbunyi pesan darurat yang memberitahukan adanya kebakaran terkirim ke instansi – instansi yang dibutuhkan. Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar 3.5 Berikut ini.
Gambar 3.5 Rangkaian Buzzer
Gambar 3.4 Diagram Blok Alat Panic Button a.
Perancangan Rangkaian Push Button dan Sensor Rangkaian ini terdiri dari 4 push button, juga 4 resistor, sensor PIR dan sensor Api, dimana tiap push button digunakan sebagai trigger atau pemicu untuk mengirimkan pesan darurat dengan tujuan dan juga situasi yang berbeda. Untuk sensor PIR digunakan untuk mendeteksi gerakan didalam rumah jika rumah dalam keadaan kosong atau tidak berpenghuni. Dan sensor api digunakan untuk mendeteksi api yang berpotensi menyebabkan kebakaran.
Software 3.4.2 Program pada Arduino ATMega328 Alat tugas akhir ini dikontrol oleh sebuah mikrokontroler. Mikrokontroler ini dapat bekerja dengan sebuah program didalamnya. Program dibuat menggunakan software Arduino IDE.
a. Void Setup Void Setup dijalankan pertama kali sebelum void loop setiap board arduino dihidupkan. Perhatikan sketch arduino dibawah ini. Serial.begin(9600); pinMode(speakerPin, OUTPUT); pinMode(pirpin, INPUT); pinMode(button1, INPUT); pinMode(button2, INPUT); pinMode(button3, INPUT);
pinMode(button4, INPUT); pinMode(button5, INPUT);
b. Void Loop Void loop merupakan sebuah fungsi yang dibuat untuk menjalankan
script atau statement yang ada di dalamnya. Void loop bekerja secara terus-menerus dengan mengulang kembali ke posisi awal statement selama system hidup. void loop() { int p = digitalRead(pirpin); int a = digitalRead(button1); Output analogRead(Photoresistor); if(p == HIGH){ Serial.println("PIR"); PIRpencurian(); } if (Output<800) { APIpemadamkebakaran(); delay(3000); } if(Output<800) { APIpengamanan(); alarm(); } if(a == HIGH){ Apencurian(); }
=
4. PEMBAHASAN Pada bab ini menjelaskan pengujian dan analisa dari kerja program, aplikasi dan web server untuk “ Prototype Panic Button Dengan Notifikasi SMS dan Peta Digital”. 4.1. Hasil Pengujian web ser ver Hasil dari pengujian web server yaitu web server dapat memasukkan, mengubah, dan menghapus data Customer ataupun user yang tersimpan di database. Jika proses login berhasil, maka akan muncul tampilan daftar customer seperti pada Gambar 4.1 dibawah ini.
3.4.3 Perancangan Database
Gambar 4.1 Halaman Daftar Customer Gambar 3.6 Database Panic Button Pada sistem ini dibutuhkan database yang memiliki 5 tabel. Seperti yang terlihat pada Gambar 3.6, terdapat tabel customer, kantorpolisi, pemadamkebakaran, rumahsakit, dan user . 3.4.4
Perancangan Web Server, Aplikasi Pemblokir SMS dan Aplikasi Panic Button Pada sistem ini dibutuhkan web server sebagai tempat untuk memasukkan data customer baru, mengubah data customer , atau menghapus data customer , aplikasi pemblokir SMS sebagai dan juga aplikasi panic button.
4.2. Hasil Pengujian Sensor PIR dan Sensor Api. Hasil dari pengujian sensor PIR dan sensor api ini adalah sensor PIR dapat mengirimkan notifikasi SMS darurat untuk menunjukkan bahwa dalam kondisi darurat pencurian dan mengirimkan notifikasi tersebut ke kantor polisi terdekat. Sedangkan untuk sensor api dapat mengirimkan notifikasi SMS darurat yang dikirim ke dinas pemadam kebakaran dan polisi untuk menunjukkan bahwa sedang dalam kondisi darurat kebakaran. Gambar 4.2 memperlihatkan pengujian sensor PIR.
memperlihatkan pesan darurat yang diterima oleh kantor polisi
Gambar 4.2 Pengujian Sensor PIR Ketika Sensor PIR mendeteksi adanya gerakan, maka sensor PIR akan memberikan perintah ke mikrokotroler untuk mengirimkan SMS ke kantor polisi dengan keterangan adanya indikasi pencurian. Gambar 4.3 memperlihatkan pesan darurat yang dikirim ke kantor polisi.
Gambar 4.5 Hasil Notifikasi SMS Ke Kantor Polisi 4.4. Hasil Pengujian Aplikasi Pemblokir SMS Hasil dari pengujian aplikasi pemblokir SMS adalah aplikasi pemblokir SMS dapat memisahkan SMS yang berasal dari alat panic button dan SMS yang lain. SMS yang berasal dari alat panic button dapat ditampilkan di aplikasi panic button. Gambar 4.6 memperlihatkan hasil pengujian aplikasi pemblokir SMS
Gambar 4.3 Hasil Notifikasi SMS Ke Kantor Polisi 4.3. Hasil Pengujian Tombol 1 – 5. Hasil dari pengujian tombol 1 – 5 ini adalah, tombol 1 – 5 dapat mengirimkan notifikasi SMS darurat ke pihak polisi, dinas pemadam kebakaran dan rumah sakit untuk meminta pertolongan. Gambar 4.4 memperlihatkan pengujian tombol 1
Gambar 4.6 Notifikasi SMS Filter 4.5. Hasil Pengujian Aplikasi Panic Button
Gambar 4.4 Pengujian Tombol 1 Ketika tombol 1 ditekan, mikrokontroler akan mengirimkan SMS ke kantor polisi dengan keterangan adanya indikasi pencurian. Gambar 4.5
Hasil dari pengujian aplikasi panic button adalah aplikasi panic button dapat menampilkan daftar SMS darurat, dapat menampilkan data Customer yang disimpan di database, dan dapat menampilkan lokasi panic button dan dapat menunjukkan rute yang akan digunakan untuk sampai ke lokasi kejadian. Perhatikan Gambar 4.7
untuk melihat tampian awal aplikasi panic button
Gambar 4.7 Tampilan Awal Aplikasi Panic Button Untuk melihat langsung daftar dari data customer dapat menekan tombol “Data Customer ” dan kemudian akan muncul tampilan seperti yang diperlihatkan pada Gambar 4.8 dibawah ini.
Gambar 4.8 Tampilan Daftar Customer 5. PENUTUP Dari hasil pengujian dan analisa yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
Username yang digunakan untuk mengoperasikan web server tidak boleh sama dengan user yang lain. 2. SMS yang dikirimkan melalui GSM shield dapat dikirimkan ke 2 penerima dengan menggunakan delay sebesar 3 detik setelah pengiriman SMS pertama. 3. SMS yang dikirimkan melalui GSM shield dapat dikirimkan ke
3 penerima dengan menggunakan delay sebesar 3 detik setelah pengiriman pertama dan 4 detik setelah pengiriman kedua. DAFTAR PUSTAKA [1] Chamim, A. N. Nazilah. 2010. Pengunaan Mikrokontroler Sebagai Pendeteksi Posisi Dengan Menggunakan Sinyal GSM. Politeknik PPKP Yogyakarta. [2] Murti, Hari. 2009. Aplikasi SMS Gateway. Universitas Stikubank Semarang. [3] Syaifullah, Rahmat. 2014. Modifikasi Sistem Sensor dan Struktur Prototype Robot Pendeteksi Api Untuk Deteksi Dini Ancaman Kebakaran . Universitas Hasanudin. [4] Arduino IDE. 2015. Arduino Software. https://www.arduino. cc/en/Guide/Environment [19 Juli 2015]. [5] Syaputra, Rizki. Belajar Android Studio. SMK TI Madinatul Qur’an. [6] Miftah. Apakan Database Server Itu ?. https://bukainfo.com/ apakah-database-server/. [19 Juli 2015].
2013. Apa Itu [7] Hope. Macromedia Dreamweaver ?. http://www.lp3i-surabaya.com /berita-apa-itu-macromediadreamweaver.html. [19 Juli 2015].