A. DEFE DEFENI NISI SI Defini Definisi si Kejang Kejang demam demam ialah ialah bangki bangkitan tan kejang kejang yang yang terjadi terjadi pada pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas !"#$ yang disebabkan disebabkan %leh suatu pr%ses ekstrak ekstrakrani ranium. um. &enjela &enjelasan san Kejang Kejang demam demam terjad terjadii pada pada '-) '-) anak anak berumu berumurr * bulan + , tahun. Anak yang pernah mengalami kejang tanpa demam kemudian kejang kejang demam demam kembal kembalii tidak tidak termasu termasuk k dalam dalam kejang kejang demam demam kejang kejang diserta disertaii demam pada bayi berumur kurang dari bulan tidak termasuk dalam kejang demam.' /ila anak berumur kurang dari * bulan atau lebih dari , tahun mengalami kejang didahului demam pikirkan kemungkinan lain misalnya infeksi SS& atau epilepsi yang kebetulan terjadi bersama demam. B. EPI EPIDEM DEMIOL OLO OGI
Keja Kejang ng demam demam terj terjad adii pada pada ')- ')-) ) dari dari p%pu p%pula lasi si anak anak * bula bulan n - , tahun. tahu n. !" ) meru merupa paka kan n
keja kejang ng dema demam m
sede sederh rhan ana a seda sedang ngka kan n '") '") kasu kasuss adal adalah ah keja kejang ng dema demam m
k%mp k%mple leks. ks. ! ) berlan ber langsun gsung g lama la ma (lebih (le bih dari dar i , , menit me nit$. $. *) *) beru berula lang ng dala dalam m 0akt 0aktu u ' jam jam. Ke Kejan jang per perttama ama terb terbaanyak nyak di anta antarra umur 1 - ' ' bu bulan lan. An Anak lak lakii-la -laki lebi ebih sering ring mengalami
kejang demam. /ila keja ejang
demam
sederhana yang
pertama terjadi pada umur kurang dari ' bulan lan maka aka risik isik% % kejan jang demam emam kedua ," ) dan bila kejang demam demam sederhana sederhana pertama terjadi setelah umur umur ' bulan risik% risik% kejang demam ke dua turun menjadi ").. Setelah kejang demam pertama '- ) anak akan berkembang menjadi epilepsy dan ini kali risik%nya dibandingkan p%pulasi umum.
ETIOLOGI
&enyebab kejang demam hingga kini masih belum diketahui dengan pasti. Ada beberapa
fakt%r
yang
mungkin
berperan
dalam
demamyaitu2 •
Demamnya sendiri 2 Kebutuhan 3' meningkat
menyebabkan
kejang
•
Efek pr%duk t%ksik dari pada mikr%%rganisme (kumandan 4irus$ terhadap %tak
•
5esp%n alergik atau keadaan imun yang abn%rmal %leh infeksi
•
&erubahan keseimbangan 6airan atau elektr%lit Demam yang disebabkan %leh imun isasi juga dapat mempr%4%kasi kejang
demam. Anak yang mengalami kejang setelah imunisasi selalu terjadi 0aktu anak sedang demam. Kejang setelah imunisasi terutama didapatkan setelah imunisasi pertusis (D&7$ dan m%rbili (6ampak$.'
K8ASIFIKASI . Kejang demam sederhana (Simple febrile sei9ure$ '. Kejang demam k%mpleks (#%mple: febrile sei9ure$ kejang demam sederhana Kejang demam yang berlangsung singkat kurang dari , menit dan umumnya akan berhenti sendiri. Kejang berbentuk umum t%nik dan atau kl%nik tanpa gerakan f%kal. Kejang tidak berulang dalam 0aktu ' jam. Kejang demam sederhana merupakan !") di antara seluruh kejang demam. Kejang demam k%mpleks Kejang demam dengan salah satu 6iri berikut ini2 . Kejang lama ; , menit '. Kejang f%kal atau parsial satu sisi atau kejang umum didahului kejang parsial . /erulang atau lebih dari kali dalam ' jam &enjelasan Kejang lama adalah kejang yang berlangsung lebih dari , menit atau kejang berulang lebih dari ' kali dan di antara bangkitan kejang anak tidak sadar. Kejang lama terjadi pada !) kejang demam. Kejang f%kal adalah kejang parsial satu sisi atau kejang umum yang didahului kejang parsial.
Kejang berulang adalah kejang ' kali atau lebih dalam hari di antara ' bangkitan kejang anak sadar. Kejang berulang terjadi pada *) di antara anak yang mengalami kejang demam. FAKTOR RESIKO
Fakt%r resik% pertama yang penting pada kejang demam adal ah demam. Selain itu juga terdapat fakt%r ri0ayat kejang demam pada %rang tua atau saudara kandung perkembangan terlambat dan kadar natrium rendah. Faktor risiko berulangnya keang !e"a"
Kejang demam akan terjadi kembali pada sebagian kasus. Fakt%r risik% berulangnya kejang demam adalah 2 . 5i0ayat kejang demam d alam keluarga '.
Fakt%r risik% lain adalah terjadinya epilepsi di kemudian hari. Fakt%r risik% menjadi epilepsi adalah 2 . Kelainan neur%l%gis atau perkembangan yang jelas sebelum kejang demam pertama. '. Kejang demam k%mpleks . 5i0ayat epilepsi pada %rang tua atau saudara kandung =asing-masing fakt%r risik% meningkatkan kemungkinan kejadian epilepsi sampai ) - * ) k%mbinasi dari fakt%r risik% tersebut meningkatkan kemungkinan epilepsi menjadi " ) > ). Kemungkinan menjadi epilepsi tidak dapat di6egah dengan pemberian %bat rumat pada kejang demam.
&ada penderita kejang demam risik% saudara kandung berikutnya untuk mendapat
kejang demam ialah "). Namun bila satu dari %rang-tuanya dan satu saudara pernah pula mengalami KD kemungkinan ini meningkat menjadi ,") .
PATOFISIOLOGI
=asih belum jelas hipp%6ampus dan term%regulat%r dihipp%thalamus imatur sehingga rentan kejang (agespe6ifi6ity %f the brain?s sensiti4ity t% fe4er$. peningkatan temperatur hipp%6ampus menginduksi akti4itas epileptif%rm =eskipun mekanisme pasti terjadinya kejang tidak diketahui beberapa fakt%r fisi%l%gis dianggap bertanggung ja0ab atas berkembangnya suatu kejang .
. &erubahan dari pat%fisi%l%gi dari membran sendiri karena penyakit atau keturunan. &ada keadaan demam kenaikan %# akan mengakibatkan kenaikan metab%lisme basal "-,) dan kebutuhan %ksigen akan meningkat sampai '"). @adi pada kenaikan suhu tubuh tertentu dapat terjadi perubahan keseimbangan dari membran sel neur%n dan dalam 0aktu yang singkat dapat terjadi difusi i%n kalium listrik. 8epas muatan listrik ini demikian besarnya sehingga dapat meluas ke seluruh sel maupun ke membran tetangganya dengan bantuan bahan yang disebut neur%transmitter dan terjadilah kejang. 7iap anak mempunyai ambang kejang yang berbeda dan tergantung dari tinggi rendahnya ambang kejang se%rang anak menderita kejang pada kenaikan suhu tubuh tertentu. &ada anak dengan ambang kejang yang rendah kejang sudah dapat terjadi pada suhu ! %# sedangkan pada anak dengan ambang kejang yang tinggi kejang baru dapat terjadi pada suhu " %# atau lebih. &ada kejang yang berlangsung lama biasanya disertai terjadinya apnea meningkatnya kebutuhan %ksigen dan energi untuk k%ntraksi %t%t skelet sedangkan %t%t pernafasan tidak efisien sehingga tidak sempat bernafas yang akhirnya
terjadi
hip%ksemia
hiperkapnea
hip%glikemia
laktat
asid%sis
disebabkan metab%lisme anaer%b hip%tensi artenal disertai denyut jantung yang tidak teratur dan suhu tubuh yang semakin meningkat %leh karena meningkatnya akti4itas %t%t dan selanjutnya menyebabkan =etab%lisme %t%t meningkat. Fakt%r terpenting adalah gangguan peredaran darah mengakibatkan hip%ksia sehingga meninggikan permeabilitas kapiler dan timbul %edem %tak yang mengakibatkan kerusakan sel neur%n. DIAG#OSIS
Diagn%sis kejang demam ditegakkan berdasarkan kriteria 8i4ingst%n yang telah dim%difikasi yaitu2
Kejang berlangsung hanya sebentar saja tidak lebih dari ,menit
Kejang bersifat umum
Kejang timbul * jam pertama setelah timbulnya demam
&emeriksaan saraf sebelum dan sesudah kejang n%rmal
&emeriksaan EEB yang dibuat setidaknya minggu sesudah suhu n%rmal tidak menunjukkan kelainan
Frekuensi bangkitan kejang dalam satu tahun tidak melebihi kali
Se6ara klinis umumnya tidak sulit untuk menegakkan diagn%sis kejang demam dengan adanya gejala kejang pada suhu badan yang tinggi serta tidak didapatkan gejala neur%l%gis lain dan anak segera sadar setelah kejang berlalu. 7etapi perlu diingat bah0a kejang dengan suhu badan yang tinggi dapat pula tejadi pada kelainan lain misalnya pada radang selaput %tak (meningitis$ atau radang %tak (ensefalitis$. DIAG#OSA BA#DI#G
=eningitis En6ephalitis PEMERIKSAA# PE#$#%A#G
&emeriksaan lab%rat%rium rutin tidak dianjurkan dan dapat dikerjakan untuk menge4aluasi sumber infeksi atau men6ari penyebab demam seperti darah perifer elektr%lit dan gula darah (le4el II-' dan le4el III rek%mendasi D$.
&ungsi lumbal &emeriksaan 6airan serebr%spinal dilakukan untuk kemungkinan meningitis. 5isik% terjadinya meningitis
menegakkan atau menyingkirkan bakterialis
adalah "* ) - *1
). &ada bayi ke6il sering manifestasi meningitis tidak jelas se6ara klinis %leh karena itu pungsi lumbal dianjurkan pada2 . /ayi kurang dari ' bulan 2 sangat dianjurkan dilakukan '. /ayi antara '-! bulan 2 dianjurkan . /ayi ; ! bulan 2 tidak rutin /ila yakin bukan meningitis se6ara klinis tidak perlu dilakukan pungsi lumbal
PE#ATALAKSA#AA#
/iasanya kejang demam berlangsung singkat dan pada 0aktu pasien datang kejang sudah berhenti. Apabila datang dalam keadaan kejang %bat yang paling 6epat untuk menghentikan kejang adalah dia9epam yang diberikan se6ara intra4ena. D%sis dia9epam intra4ena adalah " - ", mgCkg perlahan-lahan dengan ke6epatan - ' mgCmenit atau dalam 0aktu - , menit dengan d%sis maksimal '"mg.3bat yang praktis dan dapat diberikan %leh %rang tua atau di rumah adalah dia9epam rektal D%sis dia9epam re6tal adalah ", - "1, mgCkg atau dia9epam rektal , mg untuk anak dengan berat badan kurang dari " kg dan " mg untuk berat badan lebih dari " kg. Atau dia9epam rektal dengan d%sis , mg untuk anak diba0ah usia tahun atau d%sis 1, mg untuk anak di atas usia tahun. Kejang yang belum berhenti dengan dia9epam rektal dapat diulang lagi dengan 6ara dan d%sis yang sama dengan inter4al 0aktu , menit. /ila ' kali dengan dia9epam rektal masih kejang dianjurkan ke rumah sakit. Dan disini dapat diberikan dia9epam intra4ena dengan d%sis " - ", mgCkg. /ila kejang tetap belum berhenti diberikan fenit%in se6ara intra4ena dengan d%sis a0al " - '" mgCkgCkali dengan ke6epatan mg CkgCmenit atau kurang dari ," mgCmenit. /ila kejang berhenti d%sis selanjutnya adalah - ! mgCkgChari yaitu' jam setelah d%sis a0al. /ila dengan fenit%in kejang belum berhenti maka pasien harus dira0at di ruang ra0at intensif. /ila kejang telah berhenti pemberian %bat selanjutnya tergantung dari jenis kejang demam dan fakt%r risik%nya apakah kejang demam sederhana atau k%mpleks.'
Pe"berian obat &a!a saat !e"a" Anti&iretik
Antipiretik pada saat demam dianjurkan 0alaupun tidak ditemukan bukti bah0a penggunaan antipiretik mengurangi risik% terjadinya kejang demam . D%sis asetamin%fen yang digunakan berkisar "-, mgCkgC: diberikan kali sehari dan tidak lebih dari , kali. D%sis ibupr%fen ,-"mgCkgCkali - kali sehari.
Asetamin%fen dapat menyebabkan sindr%m 5eye terutama pada anak kurang dari ! bulan meskipun jarang. Antipiretik pilihan adalah parasetam%l " mgCkg yang sama efektifnya dengan ibupr%fen , mgCkg dalam menurunkan suhu tubuh. ' Antikon'ulsan
&emakaian dia9epam %ral d%sis " mgCkg setiap ! jam pada saat demam menurunkan risik% berulangnya kejang (C - 'C kasus$ begitu pula dengan dia9epam rektal d%sis ", mgCkg setiap ! jam pada suhu ; !, "# D%sis tersebut 6ukup tinggi dan menyebabkan ataksia iritabel dan sedasi yang 6ukup berat pada ',-> ) kasus. Fen%barbital karbama9epin dan fenit%in pada saat demam tidak berguna untuk men6egah kejang demam.' Pe"berian obat ru"at In!ikasi &e"berian obat ru"at
&eng%batan rumat hanya diberikan bila kejang demam menunjukkan 6iri sebagai berikut (salah satu$2 . Kejang lama ; , menit. Adanya kelainan neur%l%gis yang nyata sebelum atau sesudah kejang misalnya hemiparesis paresis 7%dd palsi serebral retardasi mental hidr%sefalus. . Kejang f%kal. &erng%batan
rumat dipertimbangkan bila2.
Kejang
berulang dua kali atau lebih dalam ' jam. Kejang demam terjadi pada bayi kurang dari ' bulan. kejang demam ; kali per tahun
&enjelasan2 Sebagian
besar
peneliti
setuju
bah0a
kejang
demam
;
,
menit
merupakanindikasi peng%batan rumat Kelainan neur%l%gis tidak nyata misalnya keterlambatan perkembangan ringan bukan merupakan indikasi Kejang f%kal atau f%kal menjadi umum menunjukkan bah0a anak mempunyai f%kus %rganik
@enis %bat antik%n4ulsan &emberian %bat fen%barbital atau asam 4alpr%at setiap hari efektif dalam menurunkan risik% berulangnya kejang
Dengan meningkatnya pengetahuan bah0a kejang demam benign dan efeksamping penggunaan %bat terhadap k%gnitif dan perilaku pr%filaksis terusmenerus diberikan dalam jangka pendek dan pada kasus yang sangat selektif (rek%mendasi
D$. &emakaian fen%barbital setiap hari dapat menimbulkan gangguan perilaku dan kesulitan belajar (" - ," )$.3bat pilihan saat ini adalah asam 4alpr%at meskipun dapat menyebabkan hepatitis namun insidensnya ke6il. D%sis asam 4alpr%at , " mgCkgChari dalam '- d%sis dan fen%barbital - mgCkg per hari dalam - ' d%sis. La"a &engobatan ru"at
&eng%batan diberikan selama tahun bebas kejang kemudian dihentikan se6arabertahap selama -' bulan. S%et%mengg%l% 7S. /uku Ajar Neur%l%gi Anak >>>Knudsen F<. Febrile sei9ures2 treatment and %ut6%me. /rain De4 >>*!2!->.
E!ukasi &a!a orang tua
Kejang selalu merupakan peristi0a yang menakutkan bagi %rang tua. &ada saatkejang sebagian besar %rang tua beranggapan bah0a anaknya telah meninggal.Ke6emasan ini harus dikurangi dengan 6ara yang diantaranya 2 . =enyakinkan bah0a kejang demam umumnya mempunyai pr%gn%sis baik '. =emberitahukan 6ara penanganan kejang . =emberikan inf%rmasi mengenai kemungkinan kejang kembali . &emberian %bat untuk men6egah rekurensi memang efektif tetapi harus diingat efek samping %bat
Bebera&a (al yang (arus !ikerakan bila ke"bali keang 2
. 7etap tenang dan tidak panik '. Kend%rkan pakaian yang ketat terutama disekitar leher . /ila tidak sadar p%sisikan anak terlentang dengan kepala miring. /ersihkan muntahan atau lendir di mulut atau hidung. alaupun kemungkinan lidah tergigit sebaiknya jangan memasukkan sesuatu kedalam mulu7 .
)aksinasi
Sejauh in tidak ada k%ntra indikasi dengan standar 4aksinasi. Kejang setelah demam
karena
4aksinasi
sangat
jarang.
Angka
kejadian
pas6a
4aksinasi
6D&7 . Dianjurkan untuk memberikan dia9epam %ral ataurektal bila anak demam terutama setelah 4aksinasi D&7 atau ==5. /eberapa d%kter anak merek%mendasikan asetamin%fen pada saat 4aksinasi hingga harikemudian.
PROG#OSIS
Dengan penangulangan yang tepat dan 6epat pr%gn%sis kejang demam baik dan tidak perlu menyebabkan kematian. Dari penelitian yang ada frekuensi terulangnya kejang berkisar antara ',) - ,") yang umumnya terjadi pada * bulan pertama. Apabila melihat pada umur jenis kelamin dan ri0ayat keluarga 8enn%:-/u6hthal (>1$ mendapatkan2 •
&ada anak berumur kurang dari tahun terulangnya kejang pada 0anita ,") dan pria ).
•
&ada anak berumur antara bulan dan tahun dengan ri0ayat keluarga adanya kejang terulangnya kejang adalah ,") sedang pada tanpa ri0ayatkejang ',).
•
Angka kejadian epilepsi berbeda-beda tergantung dari 6ara penelitian misalnya 8umbant%bing (>1,$ pada penelitiannya mendapatkan *) sedangkan 8i4ing-st%n (>,$ mendapatkan dari g%l%ngan kejang demam sederhana hanya '>) yang menjadi epilepsi dan dari g%l%ngan epilepsi yang dipr%4%kasi %leh demam temyata >1) yang menjadi epilepsi.
5isik% yang akan dihadapi %leh se%rang anak sesudah menderita kejang demam tergantung dari fakt%r2 •
5i0ayat penyakit kejang tanpa demam dalam keluarga.
•
Kelainan dalam perkembangan atau kelainan saraf sebelum anak menderita kejang demam.
•
Kejang yang berlangsung lama atau kejang f%kal.
/ila terdapat paling sedikit ' dari fakt%r tersebut di atas maka dikemudian hari akan mengalami serangan kejang tanpa demam sekitar ) dibanding bila hanya terdapat atau tidak sama sekali fakt%r tersebut di atas serangan kejang tanpa demam hanya ') - ) saja (G#%nsensus Statement %n Febrile Sei9ures >!G$ &ada penelitian yang dilakukan %leh 7he Nati%nal #%llab%ratl4e &erinatal &r%je6t di Amerika Serikat dalam hal mana .1"* anak pas6a kejang demam diikuti
perkembangannya
kematiansebagai
akibat
sampai
kejang
usia
1
tahun
tidak
didapatkan
demam. Anak dengan kejang demam ini
lalu dibandingkan dengan saudara kandungnya yang n%rmal terhadap tes iH dengan menggunakan IS#. Angka rata-rata untuk iH t%tal ialah > pada anak yang pernah mendapat kejang demam. Sk%r ini tidak berbeda bermakna dari saudara kandungnya (k%ntr%l$. Anak yang .sebelum terjadinya kejang demam sudah abn%rmal atau di6urigai menunjukkan gejala yang abn%rmal rnempunyai sk%r yang lebih rendah daripada saudara kandungnya. asil yang diper%leh the Nati%nal #%llab%rati4e &erinatal &r%je6t ini hampir serupa dengan yang didapatkan di Inggris %leh 7he Nati%nal #hild De4el%pment-Study Didapatkan bah0a anak yang pernah mengaiami KD kinerjanya tidak berbeda dengan p%pulasi umum 0aktu di tes pada usia 1 dan tahun. ,
KESI=&<8AN Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu
rektal
di
atas
!"#$
yang
disebabkan
%leh
suatu
pr%ses
ekstrakranium.kejang demam biasanya terjadi pada umur * bulan sampai dengan , tahun kejang demam dibagi menjadi duayaitu kejang demam sederhana dan kejang demam k%mpleks.penatalaksanaan pada demam kejang dapatdiberikan dia9epam re6tal .
SA5AN /agi tenaga medis yang menemukan pasien dengan demam kejang segera lakukan penanganan sesegera mungkin.
DAF7A5 &. al ,"-,. . 7umbelaka Alan 5. 7rih%n% &artini &. Kurniati Nia. &utr% id%d% D0i. &enanganan Demam pada Anak Se6ara &r%fesi%nal2 &endidikan Ked%kteran /erkelanjutan Ilmu Kesehatana Anak J8II. #etakan &ertama FK