1
Kisi-Kisi Materi Tes Kemampuan Dasar (TKD) dan Tes Kemampuan Bidang (TKB)
Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
2 MUQADIMAH
Segala puji hanya bagi Allah Rabb Semesta Alam, shalawat dan salam semoga senantisa tercurah kepada manusia pilihan, Rasulullah Muhammad shallalahu ‘alaihi wasallam, para shahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka hingga Hari Kiamat. Amma ba’du. Wahai orang yang bercita-cita tinggi, bersusah payahlah, niscaya kamu akan memperoleh apa yang kamu angankan! Sesungguhnya orang yang bercita-cita yang tinggi itu rela mengorbankan jiwa dan hartanya demi meraih tujuan yang hendak dicapai karena untuk mendapatkan kemuliaan itu tidak terlepas dari hal-hal yang tidak menyenangkan. Segala kebaikan, kenikmatan, dan kesempurnaan itu hanya bisa diperoleh dengan cara bersusah payah terlebih dahulu. Semua itu harus dilewati di atas jembatan penderitaan. Seorang penyair mengatakan: Aku melihat kesenangan besar..., dan aku tahu, untuk mencapainya harus meniti jembatan derita Penyair lain mengatakan: Katakan kepada orang yang mengharapkan sesuatu yang tinggi,: "Tanpa bersusah payah, kamu hanya mengharapkan sesuatu yang mustahil" Penyair lain mengatakan: Tanpa bersusah payah, semua manusia yang dermawan akan miskin dan orang-orang yang pemberani akan menjadi pembunuh Penyair lain mengatakan: Siapa mengarungi samudera, dari jauh ia akan melihat gelombang datang menyerbu silih berganti Penyair lain mengatakan: Kenistaan itu ada pada jiwa yang kerdil Aku tak melihat kehidupan mulia, tanpa dilalui dengan bersusah payah Abu Musa Al-Asy'ari Radhiyallahu Anhu selalu berpuasa. Pada suatu hari seseorang bertanya kepadanya, "Kenapa Anda tidak mau mengistirahatkan diri Anda?" Ia menjawab, "Itu tidak mungkin! Sesungguhnya yang akan menang ialah kuda pacuan." Ada peribahasa mengatakan, "Siapa ingin kesenangan, ia harus meninggalkan kesenangan." Hai orang yang rindu bertemu kekasih.., Kamu kira jalan menuju ke sana itu tanpa perlu bersusah payah? Imam Ibnul Qayyim Rahimahullahu mengatakan, "Orang-orang pintar setiap umat sepakat bahwa kenikmatan itu tidak bisa didapat dengan kenikmatan pula. Siapa yang mementingkan kesenangan, ia akan kehilangan kesenangan. Siapa yang berani menentang badai dan menghadapi rintangan, ia akan memperoleh kegembiraan dan kenikmatan. Tidak ada kegembiraan sama sekali bagi orang yang tidak punya hasrat dan cita-cita. Tidak ada kesenangan sama sekali bagi orang yang tidak punya kesabaran. Tidak ada kenikmatan sama sekali bagi orang yang tidak pernah mengalami penderitaan. Dan tidak ada kenyamanan sama sekali bagi orang yang tidak pernah mengalami kesusahan. Bahkan, hanya dengan mengalami kesusahan sebentar saja, seseorang dijanjikan akan mendapatkan kesenangan cukup lama. Hanya dengan tabah menanggung beratnya kesabaran beberapa lama, ia akan mampu mengendalikan hidup ini untuk selamanya. Orang-orang yang mendapatkan kenikmatan yang kekal adalah karena mereka mau bersabar beberapa lama. Di tangan Allahlah letak pertolongan. Tidak ada daya serta kekuatan sama sekali tanpa pertolongan-Nya."
3 Semakin mulia jiwa dan semakin tinggi cita-cita, maka semakin besar kepayahan yang harus dirasakan oleh tubuh sehingga jarang sekali menikmati kesenangan, sebagaimana yang dikatakan oleh seorang penyair: Apabila jiwa besar...., tubuh akan merasa kepayahan menuruti keinginan-keinginannya..., Imam Muslim dalam kitabnya Shahih Muslim berkata, "Yahya bin Abu Katsir mengatakan, 'llmu itu tidak bisa diperoleh dengan memanjakan badan'." Semua orang pintar sepakat bahwa kesenangan yang sempura itu tergantung pada kadar kesusahan yang dialami; Kenikmatan yang sempurna itu tergantung pada proses ketabahan dalam menanggung beban-beban yang berat. Kesenangan, kelezatan, dan kenikmatan yang ada di dunia ini hanya bersifat sementara. Adapun kesenangan, kelezatan, dan kenikmatan yang sejati dan abadi itu ada di surga nanti. Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu Anhu mengatakan, "Demi Allah, aku tidak bisa tidur lalu langsung bermimpi. Aku juga tidak berfirasat lalu langsung lupa. Akan tetapi, aku selalu berusaha berada di jalan yang lurus karena takut menyimpang." Maksudnya, ketika Abu Bakar sedang fokus memerangi orang-orang murtad, berencana melakukan penaklukan-penaklukan, dan mempersiapkan negeri kekhalifahan, ia tidak bisa tidur nyenyak, apalagi bermimpi. Fatimah binti Abdul Malik berkata tentang Amirul Mukminin Umar bin Abdul Aziz Rahimahulllah, "Semenjak diangkat sebagai khalifah, aku tidak pernah melihat ia mandi karena jinabat atau mimpi basah." Ketika sedang berada dalam penjara, Imam Ahmad pernah berkata kepada putranya, "Putraku, aku telah memberikan kekuatan pada diriku sendiri." Syaikh Muhammad Al-Hadhar Husain Rahimahullahu mengatakan, "Orang yang punya himmah (cita-cita) besar itu akan selalu menderita. Ia akan mencari semua ilmu, bukan sebagian saja. Inilah yang tidak bisa diimbangi oleh kemampuan fisiknya. Baginya, konsisten pada ilmu itu harus diamalkan. Oleh karena itu, ia selalu bersungguh-sungguh melakukan shalat pada malam hari, dan berpuasa pada siang hari. Memadukan semua itu dengan ilmu adalah pekerjaan yang sulit. Baginya, konsisten pada ilmu itu berarti harus rela meninggalkan kesenangan duniawi, suka mengorbankan kepentingan diri sendiri demi kepentingan orang lain, tidak bersifat kikir, dan terdorong untuk selalu dermawan. Kemuliaan jiwanya mencegah untuk mendapatkan sesuatu dengan cara-cara yang mengorbankan kepentingan orang lain. Demi menuruti wataknya yang dermawan, ia rela miskin dan mengorbankan kepentingan diri sendiri serta keluarganya. Wataknya itulah yang selalu menghalanginya berbuat kikir. Pada hakikatnya, penderitaan yang dialami oleh orang yang bercita-cita tinggi adalah kesenangan. Sebaliknya, kesenangan yang dinikmati oleh orang yang bercita-cita rendah adalah nestapa. Hal itu cocok dengan apa yang pernah dikatakan oleh Abdullah bin Mu'awiyah bin Abdullah bin Ja'far: Aku melihat jiwaku ingin menjelajahi segala sesuatu dan tidak akan berhenti sebelum sampai..., Jiwaku tidak mau tunduk pada kekikiran.., Hartaku tidak akan mampu mengantarkan aku pada kemuliaan, tanpa cita-cita yang tinggi..! Seseorang pernah berkata kepada Rabi' bin Khaitsam, "Kenapa Anda tidak sempat menyenangkan batin Anda?" Ia menjawab, "Dikarenakan aku justru ingin menyenangkannya." Ahmad bin Qaud alias Abu Sa'id AI-Wasithi berkata, "Aku menemui Imam Ahmad bin Hanbal di penjara, sebelum ia disiksa. Aku katakan kepadanya, 'Hai Abu Abdullah, Anda ini punya tanggungan keluarga dan punya anak-anak yang masih kecil. Kamu turuti saja apa tuntutan mereka.' Dengan tegas ia menjawab, 'Kalau itu pikiranmu, keenakan aku'." Pada suatu hari Imam Ahmad ditanya oleh seorang temannya, "Kapan seorang hamba mendapati kesenangan?" Ia menjawab, "Ketika ia menapakkan kakinya di surga." Kesedihan-kesedihan hatiku tidak akan pernah lenyap sampai aku mendapat kabar gembira diterima Allah sambil memegang buku catatan amal dengan tangan kanan dan mataku melihat sang Rasul
4 Amir Syamsul Ma'ali Qabus mengatakan, "Membangun biografi yang manis itu harus dengan bersusah payah. Dan menorehkan kenangan yang indah itu harus dengan berusaha keras." Ketika seorang ulama salaf dicerca karena terlalu rajin berijtihad, ia menjawab, "Sesunguhnya dunia itu ada, tetapi aku tidak berada di dalamnya. Dunia akan terus ada, tetapi aku tidak akan ada di dalamnya. Aku tidak suka menganiaya hari-hariku. Selesai tidur, bergegaslah menyongsong kemuliaan. Kemuliaan itu selalu akrab dengan orang yang jarang tidur di malam hari. Shalat itu lebih baik daripada tidur; bersabar itu lebih baik daripada berbuat bodoh; sesuatu yang tinggi itu lebih baik daripada yang rendah. Dan barangsiapa yang mulia ia akan menang." Bangunlah langkah yang penuh harapan! Karena segala yang disukai dalam kehidupan ini adalah nista. Anda Iihat, betapa orang yang bercita-cita tinggi itu terus bergerak melesat menuju titik harapan dengan penuh keyakinan dan rasa percaya diri bahwa ia akan sampai padanya. Dengan modal kekuatan batin, ilmu, dan kearifan ia mengarungi berbagai tantangan gelombang dan menganggap remeh segala kesulitan tanpa kenai menyerah. Amr bin AI-Ash Radhiyallahu Anhu berkata, "Kalian harus bercita-cita meraih hal-hal yang besar, bukan hal-hal yang kecil." Biarkan aku bersusah payah mengarungi gelombang zaman karena setelah ilu aku akan terdampar di pantai kebahagiaan Ka' ab bin Zuhair berkata: Orang yang tidak mau mengarungi gelombang, ia tidak punya tujuan Penyair lain berkata: Biarkan aku menggapai kemuliaan yang belum pernah aku gapai; Nilai kemuliaan itu tergantung pada tingkat kesulitan dan kemudahan dalam mendapatkannya; Syarif Ar-Radhi berkata: Aku kejar terus kemuliaan-kemuliaan itu, tanpa peduli segala hambatan yang menghadang karena antara yang rindu dan yang dirindukan selalu ada sekat yang melintang Dengan sabar aku tetap setia berusaha mendapatkannya dan aku tak pernah katakan bahwa satu-satunya solusi cekcok rumah tangga adalah perceraian Orang yang bercita-cita tinggi tidak akan pernah bosan untuk berjuang mendapatkan apa yang dicita-citakan, apapun yang teriadi. Seorang penyair mengatakan: Jika aku tidak menemukan di suatu negeri sesuatu yang aku inginkan Aku masih punya asa dan hasrat di negeri lainnya Malik bin Raib berkata: Di muka bumi tersebar negara Setiap negara yang aku huni adalah seperti negeriku sendiri Ibarat burung, orang yang bercita-cita tinggi akan terbang dengan sayapnya ke tempat yang dituju tanpa mau hinggap ke mana-mana. Ia tidak terpengaruh oleh cercaan orang-orang yang mencerca, dan tidak terhambat oleh orang-orang yang malas. Aku dahului semua manusia di dunia ini ke tempat yang luhur dengan pikiran yang tepat dan cita-cita yang tinggi. Dengan sikap bijakku,cahaya petunjuk itu nampak berkilau di malam yang gelap Walaupun orang-orang bodoh hendak memadamkannya, namun Allah malah menyempurnakannya Asy-Syamakh bin Dhirar bertutur tentang kereta milik suku Aus: Aku lihat kereta Al-Ausi terus mendaki ke bukit-bukit kebajikan dan talinya putus, tetapi karena tidak ada satu pun kereta yang sanggup naik, ia pun dijemput dan disambut banyak orang
5 Orang yang menghendaki surga sebagai barang dagangan Allah yang mahal, ia tidak akan terpengaruh oleh cercaan orang yang suka mencerca, dan oleh kritikan orang yang senang mengkritik. Ia akan terus gigih berusaha menclapatkannya. Allah Ta 'ala berfirman (yang artinya), "Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh, sedang ia adalah Mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik" Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Barangsiapa takut, ia mau berjalan semalam suntuk. Dan barangsiapa berjalan semalam suntuk, ia akan sampai ke tempat. Ingat, sesungguhnya barang dagangan Allah itu mahal, Ingat, barang dagangan Allah adalah surga." Terkadang tidak mudah bagi orang yang bercita-cita tinggi untuk mewujudkan cita-citanya karena adanya hambatan-hambatan yang di luar kemauannya. Akan tetapi, hal itu sama sekali tidak akan mengurangi semangatnya dan menurunkan hasratnya. Ia akan menghibur dirinya bahwa yang penting ia telah melaksanakan kewajibannya. Seorang penyair rnengatakan: Akan aku jelajahi seluruh bumi untuk mendapatkan keinginan-keinginanku Atau aku akan mati sebagai orang asing Jika jiwaku lenyap, Allah akan menerimanya Dan jika jiwaku selamat, aku akan segera pulang Seorang penyair lain berkata: Aku heran terhadap mereka yang mengatakan, "Buat apa kamu bersusah payah mencari keluhuran dan kemulian yang sulit didapat Berhentilah saja dan jangan teruskan..., Sesungguhnya kamu ini hanya menanam benih di dalam pasir, bukan di tanah yang subur" Aku katakan kepada mereka: "Sebentar, kawan...., Putus asa bukanlah kebiasaanku..., Aku akan tetap menanam benihku, karena buahnya akan diberikan oleh Tuhanku Jika aku telah menyampaikan risalah dengan sungguh-sungguh, lalu aku tidak mendapati balasan dari Tuhan Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan permohonan, maka apa dosaku? (Sumber: ‘Uluwwul Himmah Muhammad ibn Isma’il Al Muqaddam) Semoga untaian ayat Al-Qur’an, Hadits Nabi, perkataan Para Shahabat dan nasihat para Ulama di atas bisa memberi kita motifasi untuk berusaha dan berjuang meraih apa yang kita cita-citakan baik dalal urusan dunia kita terlebih urusan akhiarat. Tanpa bersusah payah seseorang tidak mungkin mencapai apa yang ia citacitakan. Kisi-kisi ini hanyalah sekedar arahan dan prediksi berkenaan dengan materi-materi test CPNS yang selama ini ada. Setelah mengetahui lingkup materi-materi tes hendaklah Anda mulai mempelajari bagimana cara mengerjakan soal-soal itu, pelajari trik-trik jitu untuk menyeleaikan soal-soal, kemudian perkaya kemampuan dan pengetahun Anda pada masing-masing materi dengan latihan-latihan yang awalnya sudah ada kunci jawabannya. Setelah Anda paham dan mengusai cara mengerjakan soal maka mulailah dengan mengerjakan soal yang tidak ada kunci jawaban, selanjutkan mulai dengan mengerjakan soal dengan batas waktu yang ketat. Semoga Allah memudahkan kita semua untuk berjuang.
6 ANAK LAMPIRAN II — m
PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 30 TAHUN 2007 TANGGAL : 27 AGUSTUS 2007
KISI-KISI MATERI TES KOMPETENSI DASAR (TKD) CPNS (JUMLAH SOAL 100) 120 MENIT (UNTUK LJK) 100 MENIT (UNTUK CAT) 1.
Tujuan Tes Kompetensi Dasar (TKD) ini dimaksudkan untuk menggali pengetahuan, keterampilan dan sikap/perilaku peserta ujian. TKD meliputi tiga jenis tes, yaitu (a) tes pengetahuan umum; (b) tes bakat skolastik; dan (c) skala kematangan. Tiga jenis tes ini kemudian dijabarkan menjadi unsur-unsur sebagai berikut: wawasan nasional, regional dan internasional; kemampuan verbal; kemampuan kuantitatif; kemampuan penalaran; kemampuan beradaptasi; pengendalian diri; semangat berprestasi; integritas dan inisiatif. Hasil tes ini diharapkan dapat menggambarkan kemampuan dasar calon pegawai yang mencakup pengetahuan umum, kemampuan inteligensi dan bakat, serta kematangan calon pegawai.
2.
Tipologi Materi Soal Penyusunan materi soal TKD harus disesuaikan dengan tingkat pendidikan. Oleh karena tingkat pendidikan peserta tes sangat bervariasi, maka akan dilakukan tiga pengelompokan peserta tes. Untuk setiap kelompok peserta tes ini akan dibuat satu set soal atau materi tes. Dengan demikian akan ada tiga tipe soal untuk tiga kelompok peserta tes. Tipe Soal C digunakan untuk mengetes peserta tes yang tamat SLTP, SLTA, dan D-1. Sementara itu Tipe Soal B digunakan untuk menjaring peserta tes yang tamat D-2 dan D-3. Sedangkan Tipe Soal A diberikan kepada peserta tes yang tamat D-4, S-1, dan S-2. Tiga tipe soal tersebut, yaitu Tipe Soal A, Tipe Soal B dan Tipe Soal C harus dibuat untuk tes pengetahuan umum dan tes bakat skolastik. Sedangkan khusus untuk tes skala kematangan, hanya ada satu tipe soal yang sama untuk semua kelompok peserta tes. Hal ini akan nampak lebih jelas apabila dilihat dalam Tabel 1. Tingkat kesulitan setiap tipe materi tes harus dibuat variatif, sehingga terdapat tiga tingkat kesulitan: (a) materi tes yang bersifat mudah, (b) materi tes yang bersifat sedang, dan (c) materi tes yang bersifat sulit. Tabel 1 Tipologi Materi Soal berdasarkan Pendidikan Peserta Tes Tingkat Pendidikan Tipe Soal Jenis Tes Tes Pengetahuan Umum Tipe Soal C
Tamat SLTP Tamat SLTA
Tipe Soal C
Tamat D-1 Tamat D-2 Tamat D-3 Tamat D-4 Tamat S-1
Tes Bakat Skolastik Tipe Soal C Skala Kematangan Tes Pengetahuan Umum Tipe Soal B
Tipe Soal B
Tes Bakat Skolastik Tipe Soal B Skala Kematangan
Tipe Soal A
Tes Pengetahuan Umum Tipe Soal A Tes Bakat Skolastik Tipe Soal A
7 Tamat S-2
Skala Kematangan
Penyusunan materi soal TKD harus mengacu pada unsur-unsur sebagai berikut: 2.1 Kelompok Tes Pengetahuan Umum Kelompok tes pengetahuan umum, terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut: 1. Wawasan nasional, regional dan internasional; terdiri dari: a. Ideologi Pancasila
i.
ii. Undang Undang Dasar 1945
b. Politik i.
Sistem administrasi negara Republik Indonesia
ii.
Sistem pemerintahan pusat dan daerah
iii.
Politik dalam negeri
iv.
Politik luar negeri
c. Ekonomi i. Sistem perekonomian nasional ii. Kebijakan fiskal dan moneter
d. Sosial dan Budaya i. Sejarah kebangsaaan ii. Masyarakat madani
e. Hankam i. Wawasan nusantara ii. Sistem pertahanan dan keamanan
f. Hukum i.
Norma hukum
ii. Azas hukum iii. Supremasi hukum
2.2 Kelompok Tes Bakat Skolastik Kelompok Tes Bakat Skolastik terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut: 1. Kemampuan verbal a. Padanan kata/sinonim b. Lawan kata/antonim c. Analogi d. Pemahaman wacana
2. Kemampuan kuantitatif a. Deretan angka b. Aritmatika c. Geometrika
3. Kemampuan penalaran a. Penalaran logis
8 b. Penalaran analitis
2.3 Kelompok Skala Kematangan Kelompok Skala Kematangan ini terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut: 1. Kemampuan beradaptasi a. Berupaya memahami perubahan b. Memahami pendapat orang lain
2. Pengendalian diri a. Pengendalian emosi b. Bersikap tenang
3. Semangat berprestasi a. Fokus pada tugas b. Kemampuan meningkatkan kinerja
4. Integritas a. Kejujuran b. Konsistensi
5. Inisiatif a. Melakukan sesuatu tanpa menunggu perintah b. Mengantisipasi terhadap masalah
3.
Alokasi Waktu Peserta tes diharapkan sudah memasuki ruang ujian 30 menit sebelum waktu mengerjakan soal dimulai. Untuk itu, Panitia dapat memberikan pengumumkan tata tertib tes dan penjelasan cara mengerjakan soal sebelum tes dimulai. Materi ujian TKD terdiri dari 100 (seratus) soal dengan alokasi waktu pengerjaan 120 menit. Ada 3 jenis materi soal berdasarkan kelompok pendidikan sebagaimana dijelaskan di atas, yaitu tipe soal C, tipe soal B, dan tipe soal A. Untuk setiap jenis tipe soal waktu yang dalokasikan untuk mengerjakan soal adalah 120 menit.
4.
Janis Soal Semua jenis soal bersifat tertutup dalam arti sudah tersedia alternatif jawabannya. Peserta tes harus memilih jawaban yang paling tepat. Untuk tes pengetahuan umum, berdasarkan alternatif jawabannya, ada tiga bentuk soal sebagai berikut: (1) Pilihan ganda dengan satu jawaban yang benar, yaitu setiap soal terdapat 5 alternatif jawaban
tetapi hanya ada satu jawaban yang benar. (2) Pilihan ganda dengan jawaban yang benar lebih dari satu, yaitu setiap soal terdapat 4 alternatif
jawaban, tetapi yang benar bisa satu atau lebih dari satu.
Jawaban A apabila yang benar alternatif jawaban no.1, 2, dan 3
Jawaban B apabila yang benar alternatif jawaban no. 1 dan 3
Jawaban C apabila yang benar alternatif jawaban no.2, dan 4
Jawaban D apabila yang benar alternatif jawaban no. 4
9
Jawaban E apabila semua alternatif jawaban benar
(3) Sebab — akibat, yaitu sebuah soal yang terdiri dari dua pernyataan, yakni pernyataan PERTAMA dan
pernyataan KEDUA. Alternatif jawabannya ada 5 yang terdiri dari:
Jawaban A jika pernyataan pertama benar dan pernyataan kedua benar dan keduanya menunjukkan sebab akibat.
Jawaban B jika pernyataan pertama dan pernyataan kedua benar tetapi keduanya tidak menunjukkan sebab akibat.
Jawaban C jika pernyataan pertama benar dan pernyataan kedua salah.
Jawaban D jika pernyataan pertama salah tetapi pernyataan kedua benar.
Jawaban E jika pernyataan pertama dan kedua salah.
Sedangkan untuk tes bakat skolastik, menggunakan pilihan ganda dengan satu jawaban yang benar, yaitu setiap soal terdapat 5 alternatif jawaban tetapi hanya ada satu jawaban yang benar. Untuk tes skala kematangan setiap soal terdapat 5 alternatif jawaban dalam bentuk skala antara 1 sampai dengan 5.
5. Penilaian
Penilaian akan dilakukan dengan menggabungkan total nilai untuk tes pengetahuan umum, tes bakat skolastik dan tes skala kematangan. Nilai ini akan disusun atau dirangking, kemudian diambil jumlah peserta dengan nilai yang terbaik sesuai dengan formasi yang tersedia. Adapun sistem penilaian untuk setiap jenis tes seperti pada Tabel 2 berikut ini: Tabel 2 Sistem Penilaian Cara Penilaian Nilai Terendah
Jenis Tes Tes Pengetahuan Umum
Tes Bakat Skolastik
Skala Kematangan
Benar = 5 Salah = 0 Benar = 5 Salah = 0 Jawaban dibuat skala 1 – 5
Nilai Tertinggi
0 X 35 = 0
5 X 35 =
175
0 X 30 = 0
5 X 30 =
150
1 X 35 = 35
5 X 35 =
175
6. Dimensi/Unsur Setiap Jenis Materi Tes
Unsur-unsur yang harus ada dalam setiap jenis tes dan jumlah soal untuk setiap jenis tes serta alokasi waktu untuk setiap jenis tes dapat dilihat di dalam Tabel 3 di bawah ini. Tabel 3 Dimensi Setiap Jenis Materi Tes Jenis Tes
Pengetahuan Umum
Dimensi Ideologi 1. Pancasila 2. Undang Undang Dasar 1945 Politik
Jumlah Soal
Waktu
35 Soal
30 Menit
10 1. Sistem Administrasi Negara RI. 2. Sistem Pemerintahan Pusat dan Daerah 3. Politik DalamNegeri 4. Politik Luar Negeri
Ekonomi 1. Sistem Perekonomian Nasional 2. Kebijakan Fiskal dan Moneter Sosial dan Budaya 1. Sejarah Kebangsaan 2. Masyarakat Madani Hankam 1. Wawasan Nusantara 2. Sistem Pertahanan Keamanan Kemampuan Verbal 1. Padanan Kata/Sinonim 2. Lawan Kata/Antonim 3. Analogi 4. Pemahaman Wacana Kemampuan Kuantitatif Bakat Skolastik 1. Deret Angka 2. Aritmatika 3. Geometrika Kemampuan Penalaran 1. Penalaran Logis 2. Penalaran Analitis Kemampuan Beradaptasi 1. Berupaya Memahami Perubahan 2. Memahami Kebenaran Pendapat Orang Lain Pengendalian Diri 1. Pengendalian Emosi 2. Bersikap Tenag Semangat Berprestasi Skala Kematangan 1. Fokus Pada Tugas 2. Kemauan Meningkatkan Kinerja Integritas 1. Kejujuran 2. Konsistensi Inisiatif 1. Melakukan Sesuatu Tanpa Menunggu Perintah 2. Mengantisipasi Masalah
30 Soal
30 Menit
35 Soal
60 Menit Untuk LJK dan 30 Menit Untuk CAT
Pembuatan soal harus mengacu pada ketentuan umum tersebut di atas. Sedangkan ketentuan yang lebih detail beserta contoh-contohnya akan dijelaskan di dalam uraian tentang masing-masing jenis tes berikut ini:
7. Tes Pengetahuan Umum (TPU) 7.1 Tujuan Tes pengetahuan umum ini dimaksudkan untuk mengukur pengetahuan di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, hukum, dan hankam. Pengetahuan tersebut bisa mencakup
11 pengetahuan teoritis dan empiris, yakni peristiwa kontemporer saat ini. Pengetahuan tersebut dapat bersifat makro maupun mikro, global maupun domestik. 7.2 Jenis Soal: 1.
Pilihan ganda dengan satu jawaban yang benar, yaitu setiap soal terdapat 5 alternatif jawaban tetapi hanya ada satu jawaban yang benar.
2.
Pilihan ganda dengan jawaban yang benar satu atau Iebih dari satu. Setiap soal terdapat 4 alternatif jawaban, tetapi yang benar bisa satu atau Iebih dari satu. Jawaban A apabila yang benar alternatifjawaban no.1, 2, dan 3 Jawaban B apabila yang benar alternatif jawaban no. 1 dan 3 Jawaban C apabila yang benar alternatif jawaban no.2, dan 4 Jawaban D apabila yang benar alternatif jawaban no. 4 Jawaban E apabila semua alternatif jawaban benar
3.
Sebab - akibat, yaitu sebuah soal yang terdiri dari dua pernyataan, yakni pernyataan PERTAMA dan pernyataan KEDUA. Alternatif jawabannya ada 5 yang terdiri dari: A.
Jika pernyataan PERTAMA benar dan pernyataan KEDUA benar dan keduanya menunjukkan sebab akibat.
B.
Jika pernyataan PERTAMA dan pernyataan KEDUA benar tetapi keduanya tidak menunjukkan sebab akibat.
C.
Bila pernyataan PERTAMA benar dan pernyataan KEDUA salah.
D.
Bila pernyataan PERTAMA salah tetapi pernyataan KEDUA benar.
E.
Bila pernyataan PERTAMA dan KEDUA salah.
7.3 Persebaran soal TPU Persebaran jenis materi tes TPU seperti pada Tabel 4 berikut ini.
Tipe Soal C
Tabel 4 Persebaran Jenis Materi Tes Pilihan Ganda: Pilihan Ganda: Hanya satu Jawaban Lebih satu jawaban benar benar 15 15
Sebab-akibat 5
Tipe Soal B
10
15
10
Tipe Soal A
5
18
12
7.4 Materi Tes Sedangkan materi bahasan TPU dan jumlah soal dapat dicermati pada Tabel 5 berikut ini: Tabel 5 Materi Bahasan TPU dan Jumlah Soal Bidang
Ideologi
Sub-Bidang
Pancasila
Bahasan
Historis Penghayatan
Tipe Soal C B A C
Jumlah Soal 2 1 1 1
12
Pembukaan UUD 1945 UUD 1945 Batang Tubuh UUD 1945
SANRI periode ORLA
Sistem Adm. Negara RI (SANRI)
SANRI ORBA
SANRI periode Reformasi Hubungan Pem Pusat dan Pem Derah Politik Pemerintah Propinsi Sistem Pemerintahan daerah
Pemerintah Kabupaten/Kota
Legislatif Daerah
Politik Luar Negeri
Kerjasama regional Peristiwa aktual Teori Klasik & Teori Neo-klasik
Teori Ekonomi Teori Ketergantungan
Dasar Filosofi & Yuridis Ekonomi
Sistem Ekonomi Indonesia Koperasi
Teori Fiskal & Moneter Kebijakan Fiskal & Moneter Pengalaman Indonesia Perdagangan Bebas
Perjanjian & Perdagangan
B A C B A C B A C B A C B A C B A C B A C B A C B A C B A C B A A C B A C B A C B A C B A C B A C B A C
1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13 Internasional
Sejarah Dunia Sejarah Sejarah Kebangsaan & Lokal
Sosial dan Budaya
Etnik Pluralisme atau konflik Agama
Wawasan Nusantara
Hankam Sistem Pertahanan Keamanan
&
Dasar yuridis (lihat UU No 3 Th 2002 dan UU No 2 Th 2002) Implementasi pertahanan pada tingkat lokal
Sejarah Pemikiran Hukum
Teori Hukum
Hukum Tatanegara
Hukum Perdata dan atau Pidana Hukum HAM
Universal Declaration of Human Rights dan HAM di Indonesia
Kelembagaan Pengaturan Demokrasi Praktek demokrasi
Jumlah
Tipe C Tipe B Tipe A
B A C B A C B A C B A C B A C B A C B A C B A C B A C B A C B A C B A C B A C B A
1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 35 35 35
7.5 Kriteria Soal Untuk soal tipe C, materi tes berisi pengetahuan yang pernah diperoleh pada waktu pendidikan dari tingkat SD sampai SLTP/SLTA atau D-1. Sedangkan soal tipe B berisi pengetahuan umum yang diperoleh sampai dengan pendidikann tingkat D-2 dan D-3 dan dimaksudkan untuk mengukur pemahaman teori dan praktis peserta tes. Materi soal tipe A dimaksudkan untuk mengukur
14 pemahaman teori dan praktis tentang pengetahuan umum yang diperoleh selama mengikuti pendidikan di tingkat sarjana atau pasca sarjana, serta untuk mengukur penalaran peserta tes. 7.6 Penilaian Setiap soal yang benar mendapat nilai lima dan apabila salah mendapat nilai nol. Karena jumlah soal TPU adalah 35 soal, dengan demikian nilai tertinggi untuk materi pengetahuan umum adalah 175 dan yang terendah adalah nol. 7.7 Contoh Soal: Soal dalam materi tes pengetahuan umum dapat terdiri dari tiga bentuk soal, yakni (1) pilihan ganda dengan satu jawaban yang benar; (2) pilihan ganda dengan jawaban yang benar lebih daripada satu; dan (3) soal sebab akibat, yang masing-masing akan diberikan contohnya di bawah ini: 7.7.1. Pilihan ganda dengan satu jawaban yang benar. Setiap soal terdapat 5 alternatif jawaban tetapi hanya ada satu jawaban yang benar. 7.7.1.1. Tipe Soal C: 1. Bidang Pancasila — Historis:
Pancasila mulai menjadi dasar negara R.I pada tanggal: A. 17 Agustus 1945 B. 18 Agustus 1945 C. 1 Juni 1945 D. 5 Juli 1955 E. 1 Oktober 1965
Jawaban yang tepat adalah B 2. Bidang sosial & budaya - Sejarah Kebangsaan:
Tokoh utama Perhimpunan Indonesia adalah : A. Ir Sukarno B. Mohammad Hatta C. Cipto Mangunkusumo D. Soetomo E. Suwardi Suryoningrat.
Jawaban yang tepat adalah B 3. Bidang sosial & budaya - sejarah lokal:
Imam Bonjol adalah pejuang melawan penjajah Belanda di daerah: A. Jawa Barat B. Jawa Timur C. Sumatera Barat D. Yogyakarta E. Bali
Jawaban yang tepat adalah C. 4. Bidang ekonomi - teori ekonomi klasik
Yang termasuk pemikir aliran ekonomi klasik adalah: A. John Locke
15 B. Montesquieu C. Adam Smith D. Rousseau E. Adisasono
Jawaban yang tepat adalah C. 5. Bidang ekonomi - sistem ekonomi Indonesia-Koperasi:
Kekuasaan tertinggi koperasi terletak pada: A. Ketua koperasi B. Pengurus koperasi C. Badan pengawas koperasi D. Pemerintah E. Rapat anggota koperasi
Jawaban yang tepat adalah E 7.7.1.2. Tipe Soal B 1.
Bidang politik - sistem pemerintahan - pemerintah kabupaten/kota: Bidang di bawah ini yang TIDAK termasuk menjadi wewenang pemerintah kabupaten/kota adalah: A. Bidang pendidikan B. Bidang Kesehatan C. Bidang Peradilan D. Bidang Perhubungan E. Bidang Sosial
Jawaban yang tepat adalah C karena bidang Peradilan merupakan wewenang pemerintah pusat. 2.
Bidang Hukum — Teori Hukum — Sejarah/Pemikiran Hukum: Konsep negara demokrasi yang mengacu pada pembagian kekuasaan antara bidang eksekutif, legislatif, dan yudikatif diajukan oleh: A. Rousseau B. John Locke C. Roosevelt D. Aristoteles E. Montesquieu
Jawaban yang benar adalah E 3.
Bidang hukum — SANRI Reformasi: Jumlah anggota DPR menurut UU No. 22 Tahun 2003 adalah sebanyak: A. 500 orang B. 550 orang C. 600 orang D. 650 orang E. 200 orang
16 Jawaban yang benar adalah B. 4.
Bidang hukum — pengaturan demokrasi — PEMILU: Dasar diselenggarakan PEMILU di Indonesia adalah untuk melaksanakan asas: A. Kedaulatan hukum B. Kedaulatan negara C. Kedaulatan pemerintahan D. Kedaulatan rakyat E. Kedaulatan bangsa
Jawaban yang benar adalah D. 7.7.1.3. Tipe Soal A 1.
Bidang ekonomi — teori ketergantungan: Menurut penganut teori ketergantungan Raul Prebisch, penyebab keterbelakangan suatu negara adalah: A. Imperialisme asing B. Hubungan perdagangan yang tak seimbang antar negara pusat negara pinggiran C. Modal asing D. Adanya blok blok perdagangan E. Regulasi internasional
Jawaban yang benar B. 2.
Bidang ekonomi — perdagangan bebas — perjanjian & perdagangan Internasional General Agreement on Tariff and Trade (GATT) pada awalnya memiliki misi: A. Membentuk blok perdagangan diantara negara kaya B. Menyelesaikan konflik perdagangan antar negara C. Mengawasi perdagangan internasional D. Menetapkan embargo perdagangan E. Mengurangi hambatan yang ada dalam perdagangan
Jawaban yang benar adalah E. 3.
Bidang sejarah Dunia Tujuan pelaksanaan Konferensi Asia Afrika adalah : A. Menggalang solidaritas untuk menentang imperialisme-kolonialisme B. Memperkuat rasa kebersamaan di antara negara-negara kawasan Asia Afrika C. Menciptakan kawasan Asia Afrika sebagai kawasan yang aman dan damai D. Menggalang kekuatan untuk membantu negara yang belum merdeka E. Membangun bersama perekonomian di kawasan Asia Afrika.
Jawaban yang tepat adalah A. 4.
Bidang ekonomi — kebijakan moneter: Kebijakan bank Sentral untuk membeli atau menjual surat berharga kepada masyarakat sebagai usaha mengatur kesinambungan arus uang dan arus barang disebut: A. Politik pasar terbuka B. Politik diskonto
17 C. Politik pembatasan kredit D. Politik cadangan kas E. Politik Sanering
Jawaban yang tepat adalah D. 7.7.2. Pilihan ganda dengan jawaban yang benar Iebih dari satu, Disini untuk setiap soal terdapat 4 alternatif jawaban, tetapi yang benar bisa satu atau Iebih dari satu. Jawaban A apabila yang benar alternatif jawaban no.1, 2, dan 3 Jawaban B apabila yang benar alternatif jawaban no. 1 dan 3 Jawaban C apabila yang benar alternatif jawaban no.2, dan 4 Jawaban D apabila yang benar alternatif jawaban no. 4 Jawaban E apabila semua alternatif jawaban benar
7.7.2.1. Tipe Soal C 1. Bidang kebijakan fiskal
Di bawah ini yang termasuk jenis pajak langsung adalah : ( 1) Pajak Penghasilan ( 2) Pajak Penjualan ( 3) Pajak Kekayaan ( 4) Bea Masuk
Jawaban yang benar adalah B 2. Bidang politik luar negeri - kerjasama regional:
Yang termasuk anggota ASEAN negara di bawah ini adalah: ( 1) Indonesia ( 2) Malaysia ( 3) Singapore ( 4) Philipina
Pilihan jawaban yang tepat adalah E, karena semua jawaban benar. 7.7.2.2. Tipe Soal B 1. Bidang Ekonomi - Kebijakan Fiskal dan Moneter
Fungsi pajak bagi perekonomian suatu negara adalah: ( 1) Stabilisasi ( 2) Distribusi ( 3) Alokasi ( 4) Regulasi
Jawaban yang benar adalah E karena semua alternatif adalah benar. 2. Bidang hukum - pengaturan demokrasi - kelembagaan:
Struktur penyelenggara Pemilu di Indonesia terdiri dari: ( 1) KPU ( 2) KPU Propinsi
18 ( 3) KPU Kabupaten/Kota ( 4) KPU Kecamatan
Pilihan jawab yang tepat adalah A karena no. 1, 2, dan 3 benar 3. Bidang sosial & budaya — sejarah dunia:
Tujuan utama didirikan PBB adalah: ( 1) Menjamin perdamaian dunia ( 2) Kerjasama bangsa-bangsa di bidang sosial, budaya, dan ekonomi ( 3) Terwujudnya hak-hak asasi manusia ( 4) Mencegah imperialisme dan perang
Jawaban yang benar adalah E karena semua benar. 7.7.2.3. Tipe Soal A 1. Bidang teori ekonomi
Munculnya Etika Protestan di Eropa menumbuhkan etos kerja yang berlebihan sehingga menimbulkan paham: ( 1) Kapitalisme ( 2) Individualisme ( 3) Liberalisme ( 4) Imperialisme
Pilihan jawaban yang benar adalah B karena no 1 dan 3 benar. 2. Bidang pertahananan dan keamanan:
Pembangunan dalam bidang HANKAMNAS menunjuk dengan pasti ABRI sebagai kekuatan: ( 1) Moderator dan pengaruh pembangunan ( 2) Stabilisator dan dinamisator pembangunan ( 3) Kekuatan sosial dan kultural bangsa ( 4) Pengawal dan pengaman pembangunan nasional
Jawaban yang tepat adalah C karena no. 2 dan no. 4 benar 7.7.3. Sebab - akibat, yaitu sebuah soal yang terdiri dari dua pernyataan, yakni pernyataan PERTAMA dan pernyataan KEDUA. Alternatif jawabannya ada 4 yang terdiri dari: A.
Jika pernyataan PERTAMA benar dan pernyataan KEDUA benar dan keduanya menunjukkan sebab akibat.
B.
Jika pernyataan PERTAMA dan pernyataan KEDUA benar tetapi keduanya tidak menunjukkan sebab akibat.
C.
Bila pernyataa PERTAMA benar dan pernyataan KEDUA salah.
D.
Bila pernyaan PERTAMA salah tetapi pernyataan KEDUA benar.
E.
Bila pernyataan PERTAMA dan KEDUA salah.
7.7.3.1. Tipe Soal C 1. Bidang Teori Ekonomi:
Tersedianya barang di pasar akan mempengaruhi harga SEBAB Hubungan antara jumlah barang dan harga berbanding terbalik
19 Jawaban yang benar adalah A 2. Bidang pengaturan demokrasi - praktek demokrasi:
Pemilu DPR di Indonesia dilakukan setiap lima tahun SEBAB Indonesia adalah negara yang berdaulat Jawaban yang benar adalah B 7.7.3.2. Tipe Soal B 1. Bidang Ideologi - Pembukaan UUD 1945:
Pancasila sebagai dasar negara RI sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 tidak dapat dirubah. SEBAB Perubahan Pancasila berarti pembubaran negara RI yang dibentuk pada tanggal 17-8-1945. Jawaban yang benar adalah A 2. Bidang sosial & budaya - sejarah kebangsaan:
Pada tahun 1947 Indonesia memilih Australia untuk duduk dalam komisi tiga negara SEBAB Australia mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia. Jawaban yang tepat adalah A. 7.7.3.3. Tipe Soal A 1. Bidang teori ekonomi:
Tingginya tingkat pengangguran menandakan tingkat ekonomi dan kesejahteraan rakyat yang cenderung rendah. SEBAB Pengangguran terjadi karena jumlah tenaga kerja yang tersedia lebih besar dari jumlah lapangan kerja. Jawaban yang benar adalah B karena kedua pernyataan benar tetapi tidak menunjukan sebab akibat 2. Bidang hukum - HAM Internasional dan HAM Nasional:
Berbagai kasus penculikan para aktivis pada akhir regim Soeharto dapat dikategorikan sebagai pelanggaran HAM. SEBAB Deklarasi sedunia tentang hak asasi manusia (universal declaration of human rights) pada pasal 9 menyatakan bahwa tak seorangpun dapat ditangkap, ditahan atau dibuang secara sewenang-wenang. Jawaban yang benar adalah A
8. Tes Bakat Skolastik (TBS) 8.1 Tujuan Tes Bakat Skolastik dipergunakan untuk menggali indikasi keseluruhan kapasitas mental, yang meliputi intelegensi dan bakat. Inteligensi merupakan suatu konsep mengenai kemampuan umum
20 individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam kemampuan yang umum ini, terdapat kemampuan-kemampuan yang amat spesifik. Kemampuan-kemampuan yang spesifik ini memberikan pada individu suatu kondisi yang memungkinkan tercapainya pengetahuan, kecakapan, atau keterampilan tertentu setelah melalui suatu latihan. Inilah yang disebut Bakat atau Aptitude. Alat yang digunakan untuk menyingkap kemampuan khusus ini disebut tes bakat atau aptitude test. Tes bakat yang dirancang untuk mengungkap prestasi belajar pada bidang tertentu dinamakan Scholastic Aptitude Test dan yang dipakai di bidang pekerjaan adalah Vocational Aptitude Test dan Interest Inventory. Contoh dari Scholastic Aptitude Test adalah tes Potensi Akademik (TPA) dan Graduate Record Examination (GRE). Sedangkan contoh dari Vocational Aptitude Test atau Interest Inventory adalah Differential Aptitude Test (DAT) dan Kuder Occupational Interest Survey. Di dalam materi ujian CPNS tahun 2007 yang akan digunakan adalah Scholastic Aptitude Test (Tes Bakat Skolastik/TBA). Materi ujian TBS terdiri dari 30 (tiga puluh) soal dengan alokasi waktu pengerjaan tiga puluh menit. 8.2. Materi Tes Soal atau materi tes bakat skolastik, baik untuk Tipe Soal A, Tipe Soal B, maupun Tipe Soal C, harus dibuat dengan ketentuan seperti pada Tabel 6 sebagai berikut: Tabel 6 Materi Tes TBS Jenis Soal
Jumlah Soal
Kemampuan Verbal PadananKata/Sinonim
12 Soal 3 Soal
Lawan Kata/Antonim
3 Soal
Analog i
3 Soal
Pemahaman Wacana
3 Soal
Kemampuan Kuantitatif Deretan Angka
10 Soal 3 Soal
Aritmatika
3 Soal
Geometrika
4 Soal
Kemampuan Penalaran Penalaran Logis
8 Soal 4 Soal
Tingkat kesulitan Soal
Waktu 10 menit
1 Soal Mudah 1 Soal Sedang 1 Soal Sulit 1 Soal Mudah 1 Soal Sedang 1 Soal Sulit 1 Soal Mudah 1 Soal Sedang 1 Soal Sulit 1 Soal Mudah 1 Soal Sedang 1 Soal Sulit 12 menit 1 Soal Mudah 1 Soal Sedang 1 Soal Sulit 1 Soal Mudah 1 Soal Sedang 1 Soal Sulit 2 Soal Mudah 1 Soal Sedang 1 Soal Sulit 8 menit 1 Soal Mudah 2 Soal Sedang
21
Penalaran Analitis
1 Soal Sulit 1 Soal Mudah 2 Soal Sedang 1 Soal Sulit
4 Soal
8.3. Contoh Soal TBS Adapun penjelasan dan contoh jenis-jenis soal tersebut adalah sebagai berikut: 8.3.1 Padanan kata atau sinonim Ini adalah jenis soal yang meminta jawaban dalam bentuk kata-kata yang mempunyai kesamaan arti atau yang memiliki arti paling dekat. Contoh soal: a. Dehidrasi = ? A. Kehilangan cairan tubuh
B. Kelebihan zat gizi
C. Kelebihan cairan tubuh
D. Demam tinggi
E. Kekurangan zat gizi
b. Kompatriot = ? A. Pahlawan
B. Pemberontak
C. Ksatria
D. Pejuang
E. Kekurangan zat gizi
8.3.2. Lawan kata atau antonim Ini adalah jenis soal yang meminta jawaban dalam bentuk kata-kata yang mempunyai kebalikan arti atau yang memiliki arti yang berlawanan. Contoh Soal: a. Lawan kata jauh = ? A. Dekat C. Terlihat E. Tinggi
B. Terjangkau D. Pendek
b. Lawan kata hemat = ? A. Irit C. Ekonomis E. Berlimpah
B. Boros D. Efisien
8.3.3. Analogi Ini adalah jenis soal yang meminta jawaban dalam bentuk pasangan kata yang mempunyai kesamaan hubungan dengan soal yang diberikan. Contoh soal: a. Teratai: kaktus = ? A. Daun: duri
B. Lumpur: kapur
C. Mawar: kamboja
D. Bunga: ranting
E. Air: Api b. Kaki : Sepatu = ? A. Topi : Kepala
B. Meja : Ruangan
22 C. Telinga : Anting
D. Cincin : Jari
E. Saya : Kami c. Milimeter : Meter : Hektometer = ? A. Abad : Tahun : Bulan
B. Gram : Kilogram : Kuintal
C. Telur : Anak : Induk
D. Sepeda : Motor : Mobil
E. Panjang : Luas : Isi 8.3.4. Pemahaman wacana Ini adalah jenis soal yang menuntut penguasaan CPNS dalam hal membaca cepat dan memahami isi bacaan tersebut secara komprehensif. Oleh karena itu di dalam soal diberikan beberapa paragraf, kemudian diajukan beberapa pertanyaan yang terkait dengan bacaan tersebut. Contoh soal: Petunjuk: Untuk soal pemahaman wacana, bacalah bacaan yang ada dengan teliti, kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan terkait dengan bacaan tersebut dengan cara memilih satu alternatif jawaban yang paling benar. Soal: KETIKA pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga elpiji dan juga bensin pertamax, kita masih bisa memahami alasan bahwa kenaikan itu harus dilakukan karena komoditas itu lebih banyak dipergunakan masyarakat kelas atas. Namun ketika pemerintah menaikkan harga pupuk ZA dan SP-36, pantas kita bertanya apakah alasannya juga karena komoditas itu dipergunakan masyarakat kelas atas? Terus terang kita bertanya-tanya, ke mana sebetulnya arah keberpihakan pemerintah ini. Kita paham bahwa keuangan negara ini sangat terbatas dan tidak mungkin lagi untuk memberikan subsidi. Tetapi, apakah benar apabila kita kemudian sama sekali tidak mengenal subsidi lagi. Pupuk jenis SP-36 dan ZA umumnya banyak dipakai oleh petani tebu dan hortikultura. Mereka umumnya bukanlah petani besar, tetapi petani gurem. Luasan lahan yang mereka miliki sangatlah kecil sehingga mereka umumnya tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia. Ada dua hal yang membuat petani akan merasa diperlakukan tidak adil. Pertama, kenaikan dilakukan mulai 1 Januari jauh dari masa panen tiba. Artinya, petani harus keluar modal yang lebih banyak terlebih dahulu sebelum memetik hasilnya. Itu sama saja dengan kita meminta petani untuk memberikan subsidi kepada konsumen. Belum lagi tidak adanya jaminan bahwa pemerintah akan menetapkan harga dasar baru yang akan mengompensasi kerugian yang harus dihadapi petani. Sepanjang kondisinya seperti itu berlangsung, tidak usah heran apabila petani seumur-umur akan menjadi kelompok yang tertinggal karena nilai tukar mereka akan terus menurun. Kedua adalah ketidakmampuan pemerintah untuk memberlakukan perdagangan yang adil (fair trade). Bukan sekali-dua kali terjadi penyelundupan gula. Dengan harga jual yang disubsidi ditambah lagi dengan tidak membayar bea masuk, jelas tidak mungkin sampai kapan pun produk petani kita akan mampu bersaing dengan produk impor.
23 Sumber: Tajuk Rencana, Kompas 6 Januari 2005
a. Judul yang tepat untuk bacaan di atas adalah? A. Kenaikan harga pupuk dan dampaknya terhadap petani B. Rencana kenaikan harga pupuk C. Penghapusan subsidi untuk petani D. Perlunya perlindungan terhadap petani E. Komitmen Pemerintah terhadap nasib petani
b. Pokok pikiran utama dari bacaan tersebut terletak pada? A. Paragraf pertama B. Paragraf kedua C. Paragraf pertama dan paragrap kedua D. Paragraf pertama dan paragrap terakhir E. Seluruh paragrap
c. Petani gurem artinya? A. Petani yang tidak punya sawah B. Petani yang tidak punya lahan garapan C. Petani yang hanya memiliki luas lahan sangat kecil D. Petani yang tidak punya kebun tapi punya sawah E. Petani yang tidak punya sawah tapi punya kebun
d. Makna kata yang identik dengan kata `subsidi' adalah: A. Tunjangan berupa barang B. Tunjangan berupa jasa C. Tunjangan berupa uang D. Bantuan modal E. Bantuan manajemen
e. Pernyataan di bawah ini yang tidak benar adalah adalah: A. Pupuk jenis SP-36 dan ZA umumnya banyak dipakai oleh petani tebu dan hortikultura. B. Mereka umumnya bukanlah petani besar, tetapi petani gurem. C. Luasan lahan yang mereka miliki sangatlah kecil D. Mereka umumnya tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia. E. kenaikan harga pupuk harus dilakukan karena komoditas itu Iebih banyak
dipergunakan masyarakat kelas atas 8.3.5. Deretan angka lni adalah jenis soal yang berkaitan dengan sederetan angka yang belum selesai atau sederetan angka yang di dalamnya terdapat angka yang tidak diketahui. Disini peserta tes diminta untuk memilih jawaban yang paling benar untuk menyelesaikan deretan angka atau mengisi angka yang tidak diketahui tersebut. Contoh soal: a. 94, 88, 82, 76, 70, 64,..........,
24 A . 60, 54 B . 70, 68 C . 56, 50 D . 52, 60 E . 58, 52
b. 101, 104, 109, 116,........, A . 127 dan 138 B . 129 dan 138 C . 129 dan 136 D . 125 dan 136 E . 121 dan 136
c. 18, 20, 24, 32,..........., A . 34, dan 36 B . 40, dan 48 C . 48, dan 60 D . 46, dan 80 E . 64, dan 128
8.3.6. Aritmatika Ini adalah jenis soal yang berkaitan dengan ilmu hitung, yaitu cabang ilmu matematika yang menggunakan bilangan-bilangan. Contoh soal: a.
Amir mempunyai rumah yang harganya Rp. 9.000.000,- nilai pajak rumah tersebut adalah dua per tiga (2/3) dari harga rumah. Apabila untuk setiap Rp.1.000,- dikenai pajak Rp. 12,5, maka berapa besarnya pajak yang harus Amir bayar? A. Rp. 750.000 B. Rp. 95.000 C. Rp. 75.000 D. Rp. 112.500 E. Rp. 1.125.000
b.
Berapa derajat Fahrenheit jika thermometer menunjukkan 100° C ? A. 112 B. 121 C. 211 D. 222 E. 212
c.
Jika 3x + y = 18 dan x + y = 5, maka tentukan nilai x dan nilai y! A.
x = 6,5 dan y = -1,5
B.
x=4 dany=-2
C.
x = 3,5 dan y = -1,5
D. x=2 dany= 4 E.
x=4 dany= 2
25 8.3.7. Geometrika Ini adalah jenis soal yang berkaitan dengan ilmu ukur atau cabang ilmu matematika yang menerangkan sifat-sifat garis, sudut, bidang dan ruang. Contoh soal: a.
Sebuah pipa besi berdiameter 9 cm dan panjang 10 cm. Jika tebal pipa tersebut 1 cm, maka volume pipa sebesar:
b.
c.
A.
2540 cm3
B.
1540 cm3
C.
385 cm3
D.
3850 cm3
E.
3,85 cm3
Jika besar sudut ABC = 45°, sudut DAB = 105° dan sudut CAD = 70° , maka besar sudut ACB =
A.
60º
B.
70°
C.
80°
D.
90°
E.
100°
A
Jika sebuah kerucut mempunyai volume 154 cm3 dan tinggil2 cm, maka panjang jari-jari lingkaran kerucut = A. B.
21 14
C.
12,25
D.
7
E.
3,5
8.3.8. Penalaran logis Tes penalaran logis berkaitan dengan premis mayor dan premis minor. Para peserta tes diberi tugas untuk mengambil kesimpulan berdasarkan premis mayor dan premis minor tersebut. Contoh soal: a.
Harga buku tulis di Toko A lebih mahal dibandingkan di Toko B. Harga buku tulis di Toko B Iebih mahal dibandingkan di Toko C. Harga buku pelajaran di Toko D Iebih mahal dibandingkan harga buku tulis di Toko B.
b.
A.
Harga buku pelajaran lebih mahal daripada harga buku tulis di Toko A.
B.
Harga buku pelajaran di Toko B lebih mahal dibandingkan di Toko D.
C.
Harga buku tulis di Toko D lebih murah dibanding di Toko A.
D.
Harga buku pelajaran di Toko D lebih mahal dibandingkan harga buku tulis di Toko C.
E.
Tidak ada jawaban yang benar.
Semua burung mempunyai paruh. Ayam mempunyai paruh. A.
Semua burung adalah ayam.
B.
Semua ayam adalah burung.
C.
Semua burung pasti ayam berparuh.
D.
Sebagian burung berparuh.
26 E.
c.
Burung dan ayam tidak berhubungan.
Banyak kendaraan di Surabaya telah berbahan bakar LPG. Pak Ali naik mobil di Surabaya. A.
Pak Ali naik kendaraan berbahan bakar LPG.
B.
Pak Ali naik mobil berbahan bakar LPG.
C.
Pak Ali mungkin naik mobil berbahan bakar LPG di Surabaya.
D.
Pak Ali mempunyai mobil berbahan bakar LPG.
E.
Pak Ali membeli bahan bakar LPG.
8.3.9. Penalaran analitis Soal-soal tes penalaran analitis berisi cerita atau deskripsi yang memuat informasiinformasi penting. Setiap data dan angka di dalam soal sangat penting, karena peserta tes akan diukur kemampuan
analisisnya
berdasarkan
kemampuannya
menjawab
pertanyaan
atau
kemampuannya mengambil kesimpulan berdasarkan data dan angka di dalam soal. Contoh soal: a. Kota A sejauh 180 km dari kota B. Kereta I berangkat dari kota A menuju kota B jam 07.00 dengan kecepatan rata-rata 60 km per jam. Kereta II berangkat dari kota B menuju kota A tiga puluh menit kemudian dengan kecepatan rata-rata 75 km per jam. Maka: A. Kereta I lebih dahulu sampai di kota B B. Kereta II lebih dahulu sampai di kota A C. Kereta I dan II bersamaan sampai di kota tujuan D. Kereta I dan II berpapasan pada jam 09.00 E. Kereta I dan II berpapasan pada jam 08.30
b. Keluarga Pak Yusuf mempunyai empat orang anak yang kesemuanya sudah bekerja; yaitu: Andi, Badu, Charles, dan Dodi. Apabila Andi mendapatkan pekerjaan sesudah Charles; sedangkan Badu memperoleh pekerjaan sebelum Dodi dan bersamaan dengan Andi; maka urutan yang benar dalam perolehan pekerjaan adalah sebagai berikut: A. Andi mendapatkan pekerjaan berbarengan dengan Dodi B. Dodi mendapatkan pekerjaan sebelum Charles C. Badu mendapatkan pekerjaan sebelum Charles D. Andi mendapatkan pekerjaan sesudah Dodi E. Charles mendapatkan pekerjaan sebelum Dodi
c. Bo Joko berbelanja dengan menggunakan mobil yang memiliki daya angkut 750 Kg. Bu Joko memutuskan untuk membeli 3 Kwintal gula pasir dan 7 karung beras yang beratnya masingmasing 50 kg, serta gula jawa. Maka gula jawa yang dapat dibelinya maksimal adalah seberat? A. 100 Kg B. 50 Kg C. 75 Kg D. 115 Kg E. 125 Kg
8.4. Penilaian Setiap soal yang benar mendapat nilai lima dan apabila salah mendapat nilai nol. Karena
27 jumlah soal TBS adalah 30 soal, dengan demikian nilai tertinggi untuk materi tes bakat skolastik adalah 150 dan yang terendah adalah nol. Disini tidak ada batas nilai lulus atau tidak lulus. Nilai digabung dengan nilai jenis tes lainnya, kemudian diurutkan.
9. Skala Kematangan 9.1. Tujuan lni adalah instrumen yang dirancang untuk mendeteksi tingkat kematangan para peserta tes, yang mencakup: kemampuan beradaptasi; pengendalian diri; semangat berprestasi; integritas dan inisiatif. Materi tes skala kematangan ini bersifat khusus, karena sebagaimana telah dijelaskan di dalam tipologi materi tes di atas, hanya ada satu tipe soal skala kematangan yang harus dikerjakan oleh semua peserta tes, apa pun tingkat pendidikannya. Soal atau materi tes skala kematangan harus dibuat dengan ketentuan sebagaimana disarikan di dalam Tabel 7 di bawah ini: Tabel 7 Dimensi Skala Kematangan No.
Aspek
Jumlah
Waktu
1.
Kemampuan beradaptasi
7
2.
Pengendalian diri
7
60
3.
Semangat berprestasi
7
Menit
4.
Lntegritas
7
(30 Menti Untuk
5.
Inisiatif
7
TKD)
Jumlah item secara keseluruhan
35
Bentuk soal untuk materi tes skala kematangan juga berbeda dengan tes pengetahuan umum dan tes bakat skolastik. Disini tidak ada jawaban yang salah, semua alternatif jawaban adalah benar. Dengan demikian peserta diminta untuk memilih bukannya jawaban yang paling benar, tetapi yang paling sesuai dengan dirinya. Kemudian semua jawaban tersebut akan diterjemahkan menjadi nilai skala 1 sampai dengan 5. Adapun contoh soal untuk skala kematangan dengan nilainya adalah sebagai berikut: 9.2. Contoh Soal Skala Kematangan 9.2.1. Kemampuan Beradaptasi Kemampuan beradapatasi adalah kemampuan yang dimiliki oleh seorang individu untuk melakukan penyesuaian terhadap lingkungan. Cirinya: a) Individu mampu menyesuaikan terjadinya perubahan. b) Individu mampu memahami pendapat orang lain.
Contoh soal : a. Tentang percepatan perkembangan pembangunan yang terjadi akhir-akhir ini Alternatif Jawaban
Nilai
28 A
Belum begitu sepenuhnya dibutuhkan
3
B
Perkembangan yang begitu cepat justru merugikan
1
C
Percepatan perkembangan bermanfaat bagi kemajuan suatu negara
5
D
Percepatan perkembangan
2
membawa dampak yang tidak
Diinginkan E
Percepatan perkembangan harus diikuti oleh semua manusia
4
b. Informasi yang disampaikan seseorang tidak perlu diperhatikan Alternatif Jawaban
Nilai
A
Karena kemungkinan tidak sesuai dengan pendapat seorang individu
2
B
Sebaiknya apapun yang disampaikan oleh seseorang kita perlu menghormati
5
C
Setiap individu belum tentu punya pendapat yang sama dengan orang lain
4
D
Seseorang belum tentu membutuhkan informasi dari orang lain
3
E
Informasi dari orang lain justru akan mengacaukan rencana yang telah dibuat
1
9.2.2. Pengendalian Adalah kemampuan seseorang untuk dapat mengontrol emosi maupun perilakunya. Ciri-cirinya: a) Individu mampu mengendalikan emosinya. b) Individu mampu bersikap tenang.
Contoh soal: a. Dalam kehidupan sehari-hari, sering terjadi perselisihan pendapat Alternatif Jawaban
Nilai
A
Hal ini merupakan sesuatu yang biasa terjadi pada kehidupan seseorang
3
B
Sebenarnya tidak perlu
4
terjadi perselisihan karena masing-masing individu
mempunyai pendapat yang berbeda-beda C
Seharusnya kita menghargai pendapat yang disampaikan oleh orang lain
5
D
Biarkan saja perselisihan pendapat terjadi, toh itutidak Merugikan
2
E
Setiap orang punya pendapat sendiri-sendiri
1
b. Kami dan teman-teman akan bepergian ke suatu daerah dengan menumpang kendaraan umum. Kebetulan kendaraan yang kami tumpangi ban kanan belakangnya kempes, sehingga perjalanan kami tertunda Alternatif Jawaban
Nilai
A
Kami dan teman-teman akan mencari kendaraan lain
2
B
Kami akan menunggu sampai kendaraan kami beres
5
C
Sopirnya mungkin lalai untuk mempersiapkankendaraan sehingga
3
mengganggu perjalanan penumpang D
Mungkin kendaraannya sudah tua
4
29 E
Kami tidak akan naik lagi kendaraan tersebut
1
9.2.3. Semangat berprestasi Adalah sikap antusiasme yang dimiliki oleh seorang individu untuk melakukan sesuatu yang Iebih baik. Ciri-cirinya: a) Seseorang akan fokus atau kosentrasi terhadap tugasnya. b) Seseorang mampu meningkatkan kinerja. Contoh soal: a. Saya sedang mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh perusahaan. Ada satu tugas yang harus dikerjakan tetapi pekerjaan tersebut boleh dibawa pulang
30 Alternatif Jawaban A
Nilai
Saya akan mengerjakan pekerjaan yang lain terlebih dahulu karena tugas
4
tersebut belum harus segera dikumpulkan B
Akan saya kerjakan dulu tugas tersebut, sebab kalau tertunda justru
5
merepotkan C
Saya bisa mengerjakan dua pekerjaan sekaligus
2
D
Tugas yang dibawa pulang ke rumah menurut saya malah merepotkan
3
E
Tugas akan saya kerjakan bersama-sama dengan teman biar cepat selesai
1
b. Tim kami berhasil menyelesaikan satu tugas dalam waktu yang lebih cepat dari waktu yang disediakan Alternatif Jawaban
Nilai
A
Hal itu adalah biasa karena pekerjaan kami kerjakan bersama- sama
2
B
Sebenarnya kami tidak perlu tergesa-gesa menyelesaikan tugas tersebut
3
karena waktunya longgar C
Suatu pekerjaan yang selesai
sebelum waktunyaakan memberikan
5
kepuasan tersendiri D
Menurut kami waktu tidak menjadi soal, yang penting pekerjaan selesai
4
E
Tugas yang selesai lebih cepat dari waktu yang diberikan, terkadang hasilnya
1
tidak maksimal
9.2.4. Integritas. Adalah konsisten, dapat dipercaya, mampu menjaga rahasia, akurat dan komprehensif serta berlaku cermat dan hati-hati. Ciri-cirinya: a ) Jujur b ) Konsisten
Contoh soal: a. Perusahaan mensyaratkan karyawan baru untuk tidak menikah dulu selama mengikuti pendidikan. Kebetulan saya sudah menikah, tetapi istri saya tidak tinggal satu kota dengan saya Alternatif Jawaban A
Saya tetap akan melamar pekerjaan di perusahaan tersebut, toh istri saya ada
Nilai 2
di lain kota B
Saya tidak akan melamar pekerjaan di perusahaan tersebut
4
C
Seharusnya syarat tersebut tidak usah dicantumkan
3
D
Saya akan melamar pekerjaan di perusahaan yangtidak mensyaratkan hal
5
tersebut E
Sebenarnya dengan menikah justru saya tenang dalam bekerja
1
b. Kebetulan perusahaan tempat saya bekerja sedang mengalami masa pasang surut karena banyak
31 karyawan yang pindah ke perusahaan lain Alternatif Jawaban
Nilai
A
Perusahaan tempat kami bekerja memang sedang kacau
4
B
Saya tidak akan pindah ke perusahaan lain karena saya merasa cocok dengan
5
pekerjaan yang saya tekuni C
Seharusnya perusahaan kami introspeksi diri, kenapa banyak karyawan yang
2
keluar D
Perusahaan harus segera melakukan konsolidasi
3
E
Tidak ada hubungannya antara pasang surut dengan karyawan yang keluar
1
9.2.5. Inisiatif Adalah ide atau kehendak yang dimiliki oleh seseorang. Ciri-cirinya: a) Melakukan sesuatu tanpa menunggu perintah. b) Mengantisipasi terhadap masalah.
Contoh soal: a. Masing-masing karyawan sebuah perusahaan sudah mempunyai job-deskripsi mengenai tugasnya Alternatif Jawaban
Nilai
A Sebaiknya setiap karyawan patuh pada perintah atasan
1
B Menurut saya, walaupun tidak disuruh oleh pimpinan, tetapi setiap karyawan
5
harus dapat bekerja sesuai dengan jobdeskripsinya C Tidak semua job-deskripsi harus dilaksanakan karena kemungkinan ada
2
pekerjaan lain yang tidak disebutkan di dalam job-deskripsi yang harus diselesaikan terlebih dahulu D Ide-ide yang baik perlu segera dilaksanakan walaupun tidak disuruh oleh
4
pimpinan E
Memang suatu perusahaan harus punya job-deskripsi yang jelas
3
b. Setiap perusahaan sudah mempunyai rencana program tahunan Alternatif Jawaban
Nilai
A
Menurut saya program yang sudah direncanakan harus segera dilaksanakan
1
B
Agar supaya tidak terjadi kesalahan prosedur sebaiknya sebuah program
5
perlu disepakati bersama terlebih dahulu C
Tidak semua program yang telah direncanakan bisa langsung diaplikasikan
3
D
Perlu studi kelayakan walaupun program telah dibuat
4
E
Program bisa berjalan bersama dengan perencanaan
2
9.3. Penilaian Karena jumlah soal = 35, maka nilai terendah = 1 x 35 = 35, dan nilai tertinggi adalah 5 x 35 = 175. Disini tidak ada batas nilai lulus atau tidak lulus. Nilai digabung dengan nilai jenis tes lainnya, kemudian
32 diurutkan.
33 KISI-KISI MATERI TES KOMPETENSI BIDANG (TKB) CPNS (JUMLAH SOAL 100) Dalam seleksi Penerimaan CPNS dilakukan Tes Kompetensi Dasar (TKD) bagi semua pelamar. Disamping TKD, instansi pusat dan daerah terkadang melakukan Tes Kompetensi Bidang (TKB) sesuai dengan formasi jabatan yang dibutuhkan oleh instansi masing-masing. Materi TKB dibuat oleh masing-masing Sub Tim Penyusunan Materi Ujian TKB yang dapat mengacu pada kisi-kisi dari instansi sektor yang secara teknis membidangi substansi yang bersangkutan. TKB dimaksudkan untuk mengukur kemampuan dan atau keterampilan peserta ujian yang berkaitan dengan kompetensi jabatan atau pekerjaan yang dilamar. Untuk itu dalam menyusun materi soal TKB harus disesuaikan dengan formasi jabatan atau pekerjaan. TKB diberikan sesuai dengan kebutuhan tugas jabatan masing-masing instansi, umpamanya: 1) Bagi pelamar guru matematika, materi ujian pengetahuan substansi yang berkaitan dengan pendidikan matematika, disiapkan oleh Lembaga/Dinas yang secara fungsional bertanggung jawab di bidang pendidikan yang dapat mengacu kepada kisi-kisi yang dibuat oleh Kemendikbud; 2) Bagi pelamar profesi dokter, materi ujian pengetahuan substansi yang berkaitan dengan kedokteran, disiapkan oleh Dinas/Lembaga yang secara fungsional bertanggung jawab di bidang kesehatan yang dapat mengacu kepada kisi-kisi yang dibuat oleh Kementerian Kesehatan; 3) Bagi pelamar profesi dosen, materi ujian pengetahuan substansi yang berkaitan dengan pendidikan tinggi, disiapkan oleh Dinas/Lembaga yang secara fungsional bertanggung jawab dibidang pendidikan tingi yang dapat mengacu kepada kisi-kisi yang dibuat oleh Kemendikbud, atau apabila perguruan tinggi yang dilamar berada di bawah Kementerian/Lembaga maka dapat mengacu kepada kisi-kisi yang dibuat oleh Kementerian/Lembaga yang membawahi perguruan tinggi tersebut; 4) Bagi pelamar penyuluh pertanian, materi ujian pengetahuan substansi yang berkaitan dengan pertanian, disiapkan oleh Dinas/Lembaga yang secara fungsional bertanggung jawab di bidang pertanian yang dapat mengacu kepada kisi-kisi yang dibuat oleh Departemen Pertanian. Dalam hal instansi membutuhkan CPNS yang memerlukan keahlian/keterampilan tertentu dapat diberikan tambahan ujian keterampilan yang bersifat praktik. Contoh: 1) Untuk jabatan dibidang SAR harus memiliki kemampuan berenang dan mendaki gunung. 2) Untuk jabatan pranata komputer harus memiliki kemampuan mengoperasionalkan dan atau membangun aplikasi komputer. Dengan demikian, materi soal TKB untuk jabatan yang satu berbeda dengan jabatan yang lain. Akan tetapi bila tidak memungkinkan suatu instansi menyusun soal TKB untuk masing-masing jabatan maka dilakukan pengelompokkan dan penggabungan jenis soal untuk beberapa jenis jabatan tertentu. Umpamanya untuk jabatan-jabatan yang termasuk dalam kelompok tenaga teknis diberikan satu jenis soal yang bisa jadi berbeda dengan soal-soal untuk kelompok tenaga administrasi. Sebagai contoh seleksi CPNS di Kementerian Kesehatan tahun 2013 yang membedakan jenis soal TKB untuk kelompok jabatan
34 tenaga kesehatan dengan soal TKB untuk kelompok jabatan tenaga non kesehatan. Soal TKB untuk formasi jabatan dosen juga dibedakan dengan jenis soal untuk tenaga kesehatan maupun tenaga non kesehatan. Dalam hal ragam jenis formasi jabatan di suatu instansi jumlahnya sedikit, misalnya hanya 4 jenis jabatan, biasanya soal TKB untuk masing-masing jabatan itu berbeda satu sama lain. Umumnya soal-soal lebih menjurus ke pengetahuan dasar, wawasan dan kompetensi bidang yang ada di masing-masing jabatan tersebut. Sebagai contoh Soal TKB Sleksi CPNS Kementerian Kesehatan tahun 2012, karena hanya ada 4 formasi yaitu Dokter, Dosen, Perawat dan Sanitarian, maka soal TKB berbeda untuk masing-masing jabatan tersebut, dan masing-masing soal lebih mengarah ke wawasan dan kompetensi bidang jabatan masingmasing. Berdasarkan bentuknya, umumnya TKB ada tiga jenis: 1. Tes soal tertulis tentang kemampuan bidang tersebut (misalnya tentang Kesehatan, Kehutanan, Kelautan dan perikanan, pendidikan). Biasanya yang mengujikan soal TKB tipe ini adalah Kementerian/Lembaga Pemerintah non Departemen yang mempunyai kekhasan peran di bidang tertentu sebagaimana telah disampaikan sebelumnya. 2. Tes Wawancara. Biasanya tes wawancara dilakukan setelah peserta lulus TKD dan TKB tertulis, namun terkadang juga setelah lulus TKD langsung tes wawancara. Berdasarkan pengalaman yang mengujikan materi soal ini adalah Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2010, LIPPI, dan beberapa lembaga lain. 3. Tes Psikotes. Ada beberapa aspek yang diujikan untuk mengetahui kemampuan dan potensi aspek psikologi peserta, emosi dan tingkat ketahanan terhadap tekanan, kepekaan, daya ingat, kemampuan bersosialisasi dan improvisasi diri yang biasanya dituangkan dalam bentuk soal-soal Tes Kemampuan Menggambar, Kemampuan Berhitung Cepat, Tes Ketelitian, tes Kode Ingatan, tes spasial dan soal-soal tes yang sesuai. Tes psikotes biasanya dilakukan oleh Pemerintah Daerah Provinsi yang sudah maju misalnya Seleksi CPNS DKI Jakarta 2013 atau Kementerian misalnya Seleksi CPNS Kemenkeu 2013 Lembaga Negera non Departemen.
Berikut ini penjelasan singkat tentang jenis-jenis Soal TKB. 1. Tes Soal Tertulis Kemampuan Bidang
Biasanya kementerian/lembaga yang mengadakan tes CPNS telah menyebutkan kisi-kisi materi TKB baik secara garis bersar maupun rinci, akan tetapi terkadang kementerian/lembaga yang mengadakan tes CPNS tidak menyebutkan kisi-kisi materi tes TKB. Dalam hal kementerian/lembaga tidak menyebutkan kisi-kisi baik secara garis besar maupun rinci maka pertama-tama yang mesti dilakukan untuk memprediksi lingkup materi TKB adalah: a. Melakukan analisis tentang berapa jenis formasi jabatan yang ada di kementerian/lembaga tersebut. Apabila jumlahnya sedikit dimungkinkan materi soal TKB bersifat spesifik ke bidang kerja jabatan yang dilamar. Apabila jumlah jabatan formasinya beragam maka kita perlu mengelompokkan jenis-jenis formasi jabatan ke dalam suatu kelompok besar, misalnya kelompok formasi tenaga penyuluh, tenaga guru, atau kelompok tenaga administrasi.
35 Untuk keadaan seperti ini dimungkinkan materi soal TKB selain pada bidang kekhususan yang diurus kementerian/lembaga itu juga terkait dengan kompetensi, wawasan dan pengetahuan tentang kelompok jabatan formasi tersebut. b. Mengumpulkan materi-materi yang berkenaan dengan bidang kekhususan dan atau formasi jabatan profesi yang akan kita lamar tersebut, bisa berupa wawasan dan pengetahuan dasar berkenaan dengan jabatan/profesi tersebut. Umpamanya: 1) Peraturan
perundang-undangan
yang
mengatur
tentang
bidang
kekhususan
kementrian/lembaga; Sebagai contoh Undang-undang (UU) Kesehatan diatur dalam UU 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, UU Nomor 32 tahun 2002 Tentang Otonomi Daerah dll. 2) Standar Nasional Tentang bidang Kekhususan Kementerian/Lembaga tersebut; Sebagai contoh Standar Nasional Kesehatan untuk Kemenkes, Standar nasional Pendidikan untuk Kemendikbud, 3) Peraturan perundang-undangan yang mengatur secara rinci profesi tertentu, misalnya: a ) Profesi Dosen diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen serta Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 37 Tahun 2009 Tentang Dosen, UU 20 tahun 2003, PP Nomor 17 tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi, dan Standar Nasonal Pendidikan (SNP); b ) Profesi perawat diatur KMK No. 148 ttg Praktik Perawat. c ) Registrasi Tenaga Kesehatan diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (PMK)
No.161 Tentang registrasi tenaga kesehatan 4) Wadah-wadah organisasi untuk profesi tertentu, misalnya IBI untuk bidan, PPNI untuk Perawat, Patelki untuk Analis dll. c. Mengumpulkan dan mempelajari soal-soal berkenaan dengan uji kompetensi profesi tersebut, misalnya soal uji kompetensi Tenaga Perawat, Bidan dll. Apabila dianggap telah menguasai seluk-beluk bidang ilmu yang menjadi profesi tersebut maka langkah selanjutnya mempelajari materi dasar berkenaan dengan lembaga yang akan dituju. Biasanya materi-materi ini bisa dibaca dan didownload di Web resmi Kementerian/Lembaga tersebut. Umpamaya instansi/lembaga yang dituju adalah Kementerian/Lembaga Pusat: Kisi-Kisi Materi TKB Kementerian/Lembaga (Umpamaya Kementerian Kesehatan) 1) Visi dan Misi Kementerian Kesehatan, Nilai-Nilai dan Strategi Kementerian Kesehatan; 2) Rencana Strategis berkenaan dengan program dan kebijakan kesehatan; 3) Struktur Organisasi, UPT-UPT dan lembaga di bawah Kemenkes; 4) Sejarah tentang Kemenkes; 5) Pengertian sehat menurut, Perkin, WHO dan UU Kesehatan Nomor 23 tahun 1991 dan 1960; 6) Pejabat-pejabat Kemenkes/menteri (Sekarang dan tahun sebelumnya) 7) Peraturan-peraturan Bidang Kesehatan 8) Isu-isu Kesehatan yang sedang diangkat/terkini Misalnya Tentang SJSN (Standar Jaminas Sosian nasional (Kesehatan) 9) MDG’s Bidang Kesehatan
36 10) Program Pelayanan Dasar Kesehatan 11) Penangangan Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular (isu tentang penyakit-penyakit nasional ) 12) Kefarmasian 13) Kesehatan Masyarakat 14) Standar Pelayanan Kesehatan 15) Pertemuan Nasional dan Komferensi Nasional Kesehatan 16) Wadah Organisasi Dunia tentang Kesehatan 17) Hari-hari peringatan dunia/nasional tentang kesehatan misalnya hari paru-paru, hari jantung, TBC, Aids, Mers, Ebola dll.
Kisi-Kisi Materi TKB Pemda Jika formasi yang dituju adalah Pemda, maka selain pengetahuan dasar tentang bidang kekhususan profesi/jabatan maka pelajari juga tentang 1. Visi dan Misi Pemda 2. Makna semboyan dan lambang pemda 3. Hal-hal berkenaan dengan sosiogeografis dan ekonomi pemda,(batas wilayah, suku, mata penjaharian, obyek wisata dan potensi alam) 4. Rencana strategis/berkenaan dengan program pemda 5. Struktur Organisasi pemda (UPT-UPT dan lebaga di bawah pemda) 6. Sejarah tentang pemda (sebelumnya pecahan dari mana, kapan hari jadinya dll.) 7. Pejabat-pejabat Pemda(Gubernur/Bupatisekarang dan tahun sebelumnya) 8. Isu-isu daerah
yang sedang diangkat oleh pemda misalnya tentang kamtibmas, kebersihan,
pariwisata, dll. 9. Pertemuan Daerah dll, (Sumber: pengalaman pribadi Gani Asa Dudin dan mensarikan dari berbagai referensi)
2. Tes Psikotes Psikotes terdiri dari beberapa tahap. Secara umum, dalam tes ini Anda akan diuji kemapuannya dalam menggambar, menghitung dan berpikir dengan logika. Dengan waktu yang terbatas (3-4 jam), anda harus mengerjakan ratusan soal dalam format pilihan ganda dan isian singkat. Adapun beberapa tahap dalam psikotes adalah: a. Tes Kemampuan Menggambar (orang, pohon dan rumah) b. Wartegg Test c. Tes Kemampuan Berhitung Cepat (Kraeplien/Pauli) d. Edward Personal Preference Schedule (EPPS) atau PAPI test e. Tes Army Alpha f.
Tes Ketelitian
g. Tes Kode Ingatan h. Tes Analog Verbal (analogi/padanan, sinonim dan antonim kata)
37 i.
Tes Logika Penalaran
j.
Tes Logika Aritmatika
k. Tes Angka l.
Logika Number
m. Tes Aritmatika n. Tes Spasial o. Deret Gambar p. Pencerminan Gambar q. Pasangan Gambar
a) Psikotes tahap pertama: Kemampuan Menggambar (orang, pohon, dan rumah) Peralatan : 3 lembar kertas HVS polos, pensil HB, stop watch Tenggat waktu : 3 x 10 menit 1) Menggambar Orang Lengkap (Draw A Person Test) Petunjuk: Gambarlah orang lengkap. Kemudian dibalik kertas beri keterangan berupa umur, jenis kelamin, pekerjaan, aktivitas yang sedang berlangsung, ciri fisik, kelemahan, kelebihan Pembahasan: Tes ini dipergunakan untuk mengetahui tanggung jawab, kepercayaan diri, kestabilan, dan ketahanan kerja dari peserta psikotes yang akan menjadi calon karyawan atau calon mahaiswa. Adapun poin yang dinilai dalam menggambar orang ini adalah: a) Proporsi anggota tubuh. Semakin proporsional (seimbang perbandingan ukuran satu anggota tubuh dengan anggota tubuh yang lain) maka semakin tinggi skor yang anda peroleh. b) Kelengkapan anggota tubuh. Semakin lengkap semakin tinggi nilainya. Diantaranya kepala, leher, badan, tangan, kaki, dan seterusnya. c) Detail gambar. Semakin detail gambar yang anda buat semakin tinggi pula nilai yang anda peroleh.
Tips dan Trik: Saat wawancara dengan psikolog, adakalanya gambar ini dibawa oleh dia dan ditanyakan kepada anda. Mengapa anda menggambar orang seperti diatas dan Anda akan disuruh
38 mendeskripsikannya secara detil. Untuk itu, gambarlah orang yang benar-benar nyata, bukan tokoh kartun (anime) yang menyerupai orang. Ada baiknya anda menggambar orang yang sudah dikenal dan dekat dengan Anda, sehingga Anda tidak kesulitan dalam mendeskripsikannya.
2) Menggambar Pohon (Tree Test) Petunjuk : Gambarlah pohon berkayu atau berkambium. Tidak diperbolehkan menggambar pohon kelapa, pohon pisang, bambu, semak belukar, dan jenis tanaman monokotil. Setelah Anda selesai menggambar, tuliskan mama pohon tersebut di halaman kertas sebaliknya! Pembahasan: Bagus tidaknya gambar bukanlah kriteria lolos tes karena Tree Test bukanlah tes kemampuan menggambar. Sebagai salah satu alat menggali kepribadian, setiap tarikan garis dan tebal-tipis garis pun akan dievaluasi dengan cermat oleh psikolog. Jadi yang bisa kita persiapkan hanyalah berlatih menggambar semirip mungkin dengan pohon yang dimaksud dan menyelesaikan gambar tepat waktu.
Tips dan Trik: Pada awalnya mengikuti tes psikotes, saya suka menggambar pohon seperti diatas. Kemudian saya beri keterangan bahwa gambar itu adalah pohon jati, pohon yang dikenal sebagai pohon yang kokoh dan kuat. Dengan harapan psikolog akan melihat saya sebagai pribadi yang tangguh hehehe. Namun saat mengikuti tes-tes untuk seleksi kerja, belakangan saya lebih suka menggambar pohon mangga lengkap dengan buahnya. Penampilan pohonnya pun, sangat berbeda dengan gambar pohon jati di atas. Ranting (besar dan kecil) serta daun (sampai urat daun) saya gambar dengan teliti satu per satu. Dengan begitu mungkin psikolog akan berpikir saya adalah orang yang teliti (menggambar detil dari ujung akar sampai ujung daun) dan orang yang suka dengan hasil kerjanya (dilihat dari gambar buah mangga yang menggantung di batang pohon).
3) Menggambar Rumah-Pohon-Orang (House-Tree-Person) Petunjuk: Gambarlah sebuah rumah, sebuah pohon dan seorang manusia.
39
Pembahasan: Garis dan dinding mewakili ego seseorang. Garis dan dinding yang terlalu samar menunjukkan ego yang lemah. Sedangkan bila terlalu tebal menunjukkan kecemasan yang berlebihan. Atap mewakili fantasi. Jika anda terlalu memperhatikan atap, maka artinya anda terlalu memperhatikan fantasi dalam kehidupannya. Pintu dan jendela mewakili keterbukaan untuk berinteraksi dengan orang lain dan berinteraksi dengan lingkungan. Jika anda menggambar gordin atau penutup jendela lain maka diartikan dia kurang terbuka dan kurang suka berinteraksi dengan orang lain. Pintu dan jendela yang terbuka menandakan orang tersebut sangat terbuka dan sangat suka berinteraksi dengan orang lain.
Tips dan Trik: Dalam beberapa versi ada yang memaknai rumah sebagai seorang ayah, pohon adalah ibu, dan orang adalah diri kita sendiri. Semakin besar ukurannya, maka semkin besar pengaruh kepada kehidupan kita. Saya juga sering menambahkan pagar disekeliling rumah. Dengan begitu, psikolog akan berpikir bahwa saya adalah pribadi yang memperhatikan keamanan dan cukup waspada. Sumber: Pengalaman pribadi Argo Satrio Wicaksono http://asatrio.blogspot.com)
b) Psikotes tahap kedua: Wartegg Test Peralatan: 1 lembar kertas HVS, pensil HB, stop watch Tenggat waktu : 1 x 15 menit Petunjuk : Berikut merupakan bentuk-bentuk gambar dengan pola tertentu yang belum bisa diartikan. Tuangkanlan imajinasi anda untuk membuat bentuk-bentuk tersebut (melanjutkan gambar) menjadi gambar yang berarti. Gambarkan terlebih dahulu bentuk gambar yang paling mudah anda kembangkan (tidak perlu berurutan).Kemudian berilah judul sesuai dengan makna gambar yang Anda buat, dan cantumkan urutan ketika Anda mengerjakan. Sebutkan nomor gambar yang paling anda sukai, yang tidak disukai, yang paling sulit, dan yang paling mudah menurut Anda.
40 Pembahasan : Wartegg test menjadi cara bagi seorang penguji/psikolog
untuk
mengetahui
kepribadian calon karyawan dilihat dari cara
menggambar
dan
apa
yang
digambar. Tes Wartegg mengharuskan peserta untuk melengkapi 8 (delapan) gambar menjadi gambar-gambar yang memiliki makna.
Tips dan Trik: 1) Urutan menggambar sebaiknya dikombinasikan antara sesuai nomor/urut dan acak, misalnya 1, 2, 3, 4 kemudian 8, 7, 6, 5. Banyak pendapat awam menyebutkan jika Anda menggambar berdasarkan urutan 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8 akan dipandang sebagai orang yang kaku/konservatif. Sebaliknya, apabila Anda menggambar seluruh gambar secara acak misalnya 5, 7, 6, 8, 3, 2, 4, 1 Anda akan dipandang HRD sebagai orang yang terlalu kreatif, inovatif, dan cenderung tidak peduli pada aturan. Urutan menggambar bisa jadi menggambarkan skala prioritas seseorang dalam kehidupan atau pekerjaan dan kecen-derungan sikap dalam menghadapi situasi tertentu. 2) Jika diperhatikan, bentuk-bentuk pola gambar dasar tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar. Empat di antaranya berupa garis lurus (Gambar III, IV, V, dan VI) dan 4 (empat) lainnya berupa garis lengkung (Gambar I, II, VII, VIII). Tips dalam menggambar adalah untuk awalan berupa garis lengkung, sebaiknya Anda menggambar benda hidup. Untuk garis lurus, sebaiknya Anda menggambar benda mati. Seperti kita tahu, benda buatan alam lebih menunjukkan bentuk bentuk yang tidak kaku seperti pada buatan manusia. 3) Hindari menempatkan Gambar V untuk digambar dan diberi judul terlebih dahulu. Saat berdiskusi dengan teman sesama peserta tes dahulu, banyak yang berpendapat bahwa orang yang mengutamakan untuk manggambar bentuk Gambar V terlebih dahulu, memiliki orientasi seks yang besar. Saya sendiri sebenarnya juga tidak tahu alasan mengenai hal itu. Jika Anda psikolog mungkin bisa paham maksud dari gambar itu. Dalam setiap tes saya selalu menempatkan Gambar V untuk digambar terakhir. Berikut contoh gambar dari wartegg test yang biasa saya gambarkan: Keterangan gambar: Gambar I : Target Panahan Gambar II : Bebek/Itik Gambar III : Tiang Listrik Gambar IV : Jendela Gambar V : Mobil Balap Gambar VI : TV Gambar VII : Sandal
41 Gambar VIII: Wanita Berkerudung
c) Psikotes tahap Ketiga: Kraepelin dan Pauli test (Hitungan Koran) Kraepelin dan Pauli test atau yang sering disebut "hitungan koran" adalah tes kemampuan dasar menghitung cepat. Tes ini terdiri atas gugusan angka-angka dari 1-9 yang tersusun secara membujur (atas-bawah) dalam bentuk lajur. Pada saat tes anda harus menjumlahkan dua angka yang berdekatan di setiap lajur dalam waktu tertentu. Adapun cara mengerjakannya adalah dengan menjumlahkan dua buah bilangan, kemudian hasilnya dituliskan disela-sela kedua bilangan yang dijumlahkan. Jika hasil dari penjumlahan berupa bilangan puluhan atau terdiri dari dua digit angka, maka cukup dengan menuliskan digit terakhir atau angka satuannya saja. Sebagai contoh lihatlah gambar 1 berikut:
Elemen yang akan diukur dalam hasil tes ini adalah konsistensi, produktivitas kerja, sikap terhadap tekanan, daya tahan kerja, pengendalian emosi, kemampuan daya penyesuaian diri, keuletan kerja, sikap kerja, serta ketelitian sekaligus kecepatan dalam mengerjakan suatu pekerjaan.
Lalu apa perbedaan antara Kraepelin dan Pauli test? Secara umum,kraepelin dan pauli test dikerjakan dengan cara dan teknik yang hampir sama. Adapun perbedaannya adalah dari segi penulisan hasil penjumlahan (dari atas-bawah atau daribawah-atas), penandaan pergantian waktu, banyaknya lembar kerja, dan waktu pengerjaan. 1) Pauli test Dalam pauli test, penjumlahan angka
dilakukan
dari
atas
ke
kebawah. Kemudian dalam interval waktu tertentu terdapat instruksi atau aba-aba "garis". Saat itu anda harus menggaris batas terakhir hasil kerjaan
anda, kemudian
dengan
segera mungkin melanjutkan proses penjumlahan. Durasi testbiasanya dengan
waktu sekitar
instruksi
untuk pauli 60
"garis"
menit, disetiap
selang waktu beberapa menit. Gambar Teknik Penulisan Hasil Penjumlahan Pauli Test Lembar kerja dalam pauli test berupa kertas selebar koran yang sudah penuh dengan angkaangka bolak-balik disetiap lembarnya. Jika anda telah selesai menjumlahkan diseluruh lembaran kerja (bolak-balik), anda dapat meminta untuk menambah kertas lembar kerja. Sebagai contoh,
42 lihatlah gambar di atas. 2) Kraepelin Test Sedikit berbeda dengan pauli test, dalam kraepelin
test penjumlahan
angka dilakukan dari bawah ke atas. Kemudian
dalam
interval
waktu
tertentu terdapat instruksi atau abaaba "pindah". Saat itu anda harus berpindah dari kolom terakhir hasil kerjaan anda, kemudian dengan segera mungkin
melanjutkan
proses
penjumlahan pada kolom berikutnya (sebelah
kanan).
Durasi
waktu
untuk kraepelin test biasanya sekitar 10-15 menit, dengan instruksi "pindah"
Gambar Teknik Penulisan Hasil Penjumlahan Kraepelin Test
disetiap selang waktu beberapa menit. Lembar kerja dalamkraepelin test berupa kertas seukuran A4 atau F4 yang sudah penuh dengan angka-angka bolak-balik disetiap lembarnya Dalam tes ini anda tidak dapat menambah kertas lembar kerja. Sebagai contoh, lihatlah gambar berikut
Contoh Soal: (bisa didownload di Internet dengan Judul Lembar Kerjan Test Pauli/Kraepelin) Petunjuk : Pada nomor-nomor berikut ini terdapat kolom dan deret angka-angka. Jumlahkanlah angka-angka tersebut dari bawah ke atas! Tuliskan hasil penjumlahan di sebelah kanan, di antara 2 angka yang dijumlahkan! Tips dan Trik: a) Persiapkan alat tulis berupa pulpen atau pensil biasa yang terbukti lancar digunakan/tidak seret. Kalau perlu, sediakan cadangannya. Jangan memakai pensil mekanik. Tes ini sangat terikat dengan waktu. Pensil mekanik membutuhkan reload/pengisian ulang ketika ujung granitnya habis. Mekanisme ini membutuhkan waktu sekitar 0.5-1 detik. Seandainya Anda melakukan reload dalam 10 lajur berarti Anda kehilangan waktu 5-10 detik. b) Pada soal tes Pauli yang sebenarnya, jumlah angka yang diberikan sangat banyak, yaitu sebesar lembar koran. Sehingga tes Pauli ini sering disebut dengan Tes Koran. Silakan anda berlatih mengerjakan soal psikotes jenis ini untuk memberikan pengalaman pada diri anda sendiri. Sehingga nantinya anda dapat mengerjakan soal yang sesungguhnya dengan kondisi mental dan fisik yang lebih matang. Usahakan jumlah angka yang dijumlahkan di masing-masing kolom stabil. Grafik yang terbentuk akan lebih baik dibandingkan jika Anda memaksakan diri menjumlah seluruh kolom di awal tes, namun sangat kewalahan di pertengahan, hingga akhir tes. Kendalikan diri untuk menghemat tenaga sampai lajur selesai mengingat lajur angka mencapai 45. Jika tes
43 dilakukan secara komputerisasi, Anda tidak bisa mengetahui berapa lajur yang masih akan dijumlahkan. Maka lebih baik Anda berkonsentrasi dan menyimpan tenaga hingga tes benar-benar selesai. c) Buatlah patokan penjumlahan yang benar-benar sesuai dengan kemampuan Anda. Jangan memaksakan diri untuk menggarap per deret hingga selesai di ujung atas, apalagi di deret 1 (pertama). Anda akan merasa sangat terburuburu dan keletihan dilajur berikutnya. Tapi,usahakan mematok lebih dari 11 perhitungan dan teruslah stabil mencapainya pada seluruh lajur. d) Jangan melakukan kecurangan terhadap waktu maupun hasil penjumlahan. Hal ini akan merugikan Anda sendiri karena justru akan menghabiskan waktu sekian detik untuk memutuskan. Anda pasti membuang waktu untuk berpikir jumlah berikutnya. Hasilnya akan membuat grafik penjumlahan Anda tidak alami. e) Hal mendasar untuk menyelesaikan keseluruhan tes Kraeplien/Pauli dengan baik adalah konsentrasi. Terkadang Anda akan merasa blank pada pertengahan tes. Namun Anda harus kembali fokus pada penjumlahan berikutnya. Lebih baik tidak mengingat hasil penjumlahan sebelumnya. Kalaupun Anda akan mengubahnya, Anda harus cermat mengatur waktu supaya grafik pengerjaan tidak terpengaruh. f)
Kondisi fisik sangat berpengaruh. Usahakan tidak begadang dan perut terisi dahulu sebelum berangkat tes karena model tes ini sangat menyedot energi. Sumber: Pengalaman pribadi Argo Satrio Wicaksono http://asatrio.blogspot.com)
ANAK LAMPIRAN II — n PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 30 TAHUN 2007 TANGGAL : 27 AGUSTUS 2007
PEMBOBOTAN DAN FORMULA PENILAIAN
Dalam hal instansi melaksanakan TKD dan TKB (1) Pembobotan :
TKD bobot 70 % dan jumlah soal = 100 terdiri dari : TPU = 20% jumlah soal = 35 TBS = 20 % jumlah soal = 30 TSK = 30 % jumlah soal = 35
TKB = 30 % jumlah soal 100 (2) Penilaian :
o
TPU = Setiap jawaban benar diberi nilai 5 dan jawaban salah diberi nilai 0 Jumlah Nilai tertinggi = 5 x 35 (jumlah soal) = 175 Nilai terendah = 0 x 35 (jumlah soal) = 0
o
TBS = Setiap jawaban benar diberi nilai 5 dan jawaban salah diberi nilai 0 Jumlah Nilai tertinggi = 5 x 30 (jumlah soal) = 150 Nilai terendah = 0 x 35 (jumlah soal) = 0
44 o
TSK = Jawaban berupa pernyataan, semua jawaban benar dengan bobot nilai 1 sampai dengan 5 Jumlah Nilai tertinggi = 5 x 35 (jumlah soal) = 175 Jumlah Nilai terendah = 1 x 35 (jumlah soal) = 35
o
TKB = Setiap jawaban benar diberi nilai 5 dan jawaban salah diberi nilai 0 Jumlah Nilai tertinggi = 5 x 100 (jumlah soal) = 500 Nilai terendah = 0 x 100 (jumlah soal) = 0
(3) Formula penilaian:
o TKD terdiri dari : TPU =
Jumlah Nilai Jawaban Benar -------------------------------------Jumlah nilai tertinggi
X 100 X 20%
TBS =
Jumlah Nilai Jawaban Benar -------------------------------------Jumlah nilai tertinggi
X 100 X 20%
TSK =
Jumlah nilai jawaban --------------------------------------Jumlah nilai tertinggi
X 100 X 30%
TKB =
Jumlah nilai jawaban --------------------------------------Jumlah nilai tertinggi
X 100 X 30%
NILAI AKHIR = Jumlah TKD (TPU+TBS+TSK+TKB) Contoh : 1. TKD jumlah soal 100 terdiri dari : TPU
= Jumlah soal 35
TBS
= Jumlah soal 30
TSK
= Jumlah soal 35
2. TKB jumlah soal 100 Seorang peserta ujian bernama Agnes menjawab dengan benar soal TPU sebanyak 25, soal TBS sebanyak 20, soal TSK sebagai berikut : 5 pernyataan bernilai 1, 5 pernyataan bernilai 2, 10 pernyataan bernilai 3, 10 pernyataan bernilai 4, 5 pernyataan bernilai 5.
Dan menjawab dengan benar soal TKB banyak 80. Perhitungan : TPU Jumlah 35 soal dengan jawaban yang benar 25 soal. Jumlah nilai jawaban benar
:
5 x 25 = =125
45 Jumlah nilai tertinggi Nilai TPU=
:
5 x 35 = =175
125 ------- x 100 x 30% = 21.43 175
TBS Jumlah 35 soal dengan jawaban yang benar 20 soal. Jumlah nilai jawaban benar
:
5 x 20 = =100
Jumlah nilai tertinggi
:
5 x 30 = =150
100 ------- x 100 x 30% = 20 150 TSK Jumlah soal 35, dihitung sebagai berikut: Nilai TBS=
5 pernyataan bernilai 1, (1 x 5)
=5
5 pernyataan bernilai 2, (2 x 5)
= 10
10 pernyataan bernilai 3, (3 x 10)
= 30
10 pernyataan bernilai 4, (4 x 10)
= 40
5 pernyataan bernilai 5, (5 x 5)
= 25
Jumlah
110
Jumlah nilai tertinggi
: 5 x 35 = 175
Nilai TSK =175 x 100 x 30% = 18,86 Nilai TKD = 14,28 + 13,33 + 18,86 = 46,47 TKB Jumlah soal 100 dengan jawaban yang benar 80 soal Jumlah nilai jawaban benar
: 5 x 80 = 400
Jumlah nilai tertinggi
: 5 x 100 = 500
400 ----500
Nilai TKB =
x 100 x 30% = 24
NILAI AKHIR = 46,47 + 24 = 70,47
Dalam hal instansi hanya melaksanakan TKD (1) Pembobotan:
TKD bobot 100 % dan jumlah soal 100 terdiri dari :
TPU = 30% jumlah soal = 35
TBS = 30 % jumlah soal = 30
TSK = 40 % jumlah soal = 35
(2) Penilaian: o
o
TPU = Setiap jawaban benar diberi nilai 5 dan jawaban salah diberi nilai 0 Jumlah nilai tertinggi
: 5 x 35 (jumlah soal) = 175
Nilai terendah
: 0 x 35 (jumlah soal) = 0
TBS = Setiap jawaban benar diberi nilai 5 dan jawaban salah diberi nilai 0 Jumlah nilai tertinggi
: 5 x 30 (jumlah soal) = 150
Nilai terendah
: 0 x 35 (jumlah soal) = 0
46 o
TSK = Jawaban berupa pernyataan, semua jawaban benar dengan bobot nilai 1 sampai dengan 5 Jumlah nilai tertinggi
: 5 x 35 (jumlah soal) = 175
Jumlah nilai terendah
: 1 x 35 (jumlah soal) = 35
(3) Formula penilaian TKD terdiri dari :
TPU=
Jumlah nilai jawaban benar --------------------------------Jumlah nilai tertinggi
x 100 x 30%
TBS =
Jumlah nilai jawaban benar --------------------------------Jumlah nilai tertinggi
x 100 x 30%
TBS =
Jumlah nilai jawaban benar --------------------------------Jumlah nilai tertinggi
x 100 x 40%
Nilai Akhir = Jumlah TPU + TBS + TSK
Contoh : TKD jumlah soal 100 terdiri dari : TPU = Jumlah soal 35 TBS = Jumlah soal 30 TSK = Jumlah soal 35 Seorang peserta ujian bernama Agnes menjawab dengan benar soal TPU sebanyak 25, soal TBS sebanyak 20, soal TSK sebagai berikut :
5 pernyataan bernilai 1,
5 pernyataan bernilai 2,
10 pernyataan bernilai 3,
10 pernyataan bernilai 4,
5 pernyataan bernilai 5.
47 Perhitungan : TPU Jumlah 35 soal dengan jawaban yang benar 25 soal Jumlah nilai jawaban benar : 5 x 25 = 125 Jumlah nilai tertinggi : 5 x 35 = 175 Nilai TPU = 175 x 100 x 30% = 21,43 TBS Jumlah 30 soal dengan jawaban yang benar 20 soal Jumlah nilai jawaban benar : 5 x 20 = 100 Jumlah nilai tertinggi
Nilai TBS=
: 5 x 30 = 150
100 ----- x 100 x 30% = 20 150
TSK jumlah soal 35, dihitung sebagai berikut : 5 pernyataan bernilai 1, (1 x 5) 5 pernyataan bernilai 2, (2 x 5) 10 pernyataan bernilai 3, (3 x 10) 10 pernyataan bernilai 4, (4 x 10) 5 pernyataan bernilai 5, (5 x 5) Jumlah
= = = = =
5 10 30 40 25 110
Jumlah nilai tertinggi : 5 x 35 = 175 110 Nilai TSK = ------- x 100 x 40% =25,14 175 NILAI AKHIR = 21,43 + 20 + 25,14 = 66.57
PASSING GRADE/NILAI AMBANG BATAS TKD Nilai ambang batas tes kompetensi dasar seleksi calon pegawai negeri sipil dari pelamar umum tahun 2013 sesuai permenpan No. 35 tahun 2013 ditampilkan dalam tabel berikut: BAGI INSTANSI YANG SELEKSINYA MENGGUNAKAN COMPUTER ASSISTED TEST (CAT) NO
KRITERIA NILAI AMBANG BATAS
NILAI AMBANG BATAS 105
1.
60 % dari nilai maksimal Tes Karakteristik Pribadi/ Skala Kematangan (TSK)
2.
50 % dari nilai maksimal Tes Intelegensia Umum/Bakat Skolatis (TBS)
75
3.
40 % dari nilai maksimal Tes Wawasan Kebangsaan/Pengetahuan Umum (TPU)
70
BAGI INSTANSI YANG SELEKSINYA MENGGUNAKAN LEMBAR JAWABAN KOMPUTER (LJK) NO
KRITERIA NILAI AMBANG BATAS
NILAI AMBANG BATAS 108
1.
60 % dari nilai maksimal Tes Karakteristik Pribadi/Skala Kematangan (TSK)
2.
50 % dari nilai maksimal Tes Intelegensia Umum/Bakat Skolatis (TBS)
70
3.
40 % dari nilai maksimal Tes Wawasan Kebangsaan/Pengetahuan Umum (TPU)
64
48
49 PENUTUP
Setelah memahami semua kisi-kisi materi TKD di atas hendaklah Anda membaca dan mempelajari soal-soal yang sesuai dengan ruang lingkup yang telah tertera dalam kisi-kisi tersebut dan menyiapkan strategi untuk bisa mengusai semuai bidang yang diujikan. Semoga Allah memudahkan saya untuk bisa segera menyelesaikan penyusunan soal-soal dan pembahasan sesuai dengan kisi-kisi yang ada di atas. Jangan berputus anda dengan kekurangan diri Anda, Mungkin diantara kita ada yang merasa susah untuk memahami materi, kurang cerdas, susah untuk menghafal,cepat lupa, bosan, dan kurang motivasi. Semua kita pasti punya kekurangan, akan tetapi kita tidak boleh menyerah dengan kekurangan kita. Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum apabila kaum itu tidak berusaha mengubah keadaannya sendiri. Lulus test tidaklah disebabkan karena kecerdasan, kepandaian atau kemampuan kita, akan tetapi sematamata karena rizki yang diberikan oleh Allah subhanahu wata’ala, inayah dan bimbingan yang Allah berikan sehingga kita diberikan kesabaran untuk membaca dan mempelajari materi-materi yang diujikan, menjadikan apa yang kita pelajari itulah yang akan keluar di ujian, memberikan ketenangan hati, kesehatan serta menjadikan kita bisa mengisi soal-soal dengan cermat dan teliti. Banyak-banyaklah berdoa kepada Allah meminta dimudahkan kesulitan-kesulaitan kita. Ya Allah..., tidak ada sesuatu yang mudah apabila Engkau menjadikannya sulit, dan tidak ada yang sulit apabila Engkau menjadikannya mudah. Ya Allah...., apa yang sulit menjadi mudah, mudahkanlah kami dalam mengerjakan soal-soal test dan jauhkanlah kami dari orang-orang yang zhalim. Apablia soal sudah sering kita baca dan kita sudah tahu jawabannya (karena sudah ada kunci jawabannya) maka apabila soal itu nanti yang keluar kita tidak usah perlu berfikir panjang. Maka banyak-banyaklah membaca soal dan pembahasan dikala senggang dan ada kesempatan, sekiranya masih belum paham, ulangi dan ulangi lagi barangkali pada yang kesekian kali Allah beri kita kefahaman. Berlatihlah mengerjakan soal dengan target alokasi waktu tertentu, niscaya kita akan terbiasa mengerjkan soal dengan cepat. Perumpamaannya seperti seorang yang baru belajar naik motor di perlintasan balap yang berkelok-kelok. Orang yang belum begitu mahir mengendarai motor perama kali melewati lintasan mungkin butuh waktu lama dan kecepatan rendah. Akan tetapi, ketika sudah melewatinya ratusan bahkan ribuan kali maka ia sudah faham liku-liku jalan, secara naluri dia tahu kapan harus pelan, kapan harus cepat, kapan harus menunggu dan kapan harus mendahului,bahkan kadang dia tidak sadar ternyata sudah sampai di tujuan. Nah, setelah yang kesekian kali dia melewati lintasan itu maka ketika diajak berlomba dengan seorang pembalap yang sudah mahir tetapi belum pernah melalui lintasan itu, maka bisa dimungkinkan dia yang menang! Atau bisa jadi dengan izin Allah dialah yang akan menang. Bisa jadi menang karena dia lebih dulu sampai pada garis finish, bisa jadi menang karena pesaingpesaingnya jatuh akibat tidak tahu medan. Menangnya Anda karena dua hal tadi adalah menang yang mulia selama tidak ada kecurangan. Semua orang akan menerima, kecuali orang yang zhalim dan orang di hatinya ada hasad. Banyak-banyak kita berlindung kepada Allah dari orang-orang yang zhalim dan hasad. Selamat mencoba, semoga Allah menerima amalan-amalan kita dan menjadikan amalan ini ikhlas karena Allah dan mengharapkan wajah-Nya. Bagi siapapun yang mendapatkan tulisan ini dipersilahkan untuk menyebarkannya untuk rekan atau saudara seiman orang yang membutuhkkannya. Wassalamu’alaikum warahamtullahi wabarakatuh. Bengkulu, 21 September 2014 Gani Asa Dudin, S.Si