DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................. ....................................................... ............................................ .............................. ........ i DAFTAR ISI ........................................ .............................................................. ............................................ ..................................... ............... ii BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang .......................................... ................................................................ ............................................ ..................................1 ............1
1.2
Rumusan Masalah ............................................ .................................................................. ............................................ ...........................1 .....1
1.3
Tujuan ............................................ .................................................................. ............................................ ............................................. .......................2 2
1.4
Manfaat Makalah ......................................... ............................................................... ............................................. ...............................2 ........2 BAB II PEMBAHASAN
2.1
Definisi Anemia ........................................... .................................................................. ............................................. ..............................3 ........3
2.2
Penyebab Anemia............................................. Anemia................................................................... ............................................ ...........................4 .....4
2.3
Gejala Anemia......................................................... ................................................................................ ..........................................5 ...................5
2.4
Jenis-jenis Anemia ........................................... ................................................................. ............................................ ...........................6 .....6
2.5
Pencegahan Anemia ......................................... ............................................................... ............................................ ...........................7 .....7
2.6
Pengobatan Anemia ......................................... ............................................................... ............................................ ...........................8 .....8
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan ........................................... ................................................................. ............................................ ......................................9 ................9
3.2
Saran........................................... ................................................................. ............................................ ............................................ .........................10 ...10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada masalah gizi dapat menimbulkan suatu tidak seimbangnya tubuh manusia dan dapat menimbulkan penyakit lainnya. Masalah gizi adalah masalah kesehatan masyarakat. Namun penanggulannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Penyebab timbulnya masalah gizi adalah multi faktor, karena itu pendekatan penanggulangan harus melibatkan berbagai sektor yang terkait. Dan pada masalah gizi pada anemia gizi disini merupakan kondisi sakit seseorang yang disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya yaitu: perdarahan, kekurangan makanan yang mengandung besi, dan lain-lain. Anemia gizi defisie nsi besi dapat dilihat dari kadar Hb, dan penderita yang sering mengalaminya yaitu pada wanita, disebabkan karena menstruasi, kehamilan dan pada bayi: karena membutuhkan gizi zat besi yang tinggi karena proses pertumbuhan yang cepat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Definisi Anemia 2. Penyebab Anemia 3. Gejala Anemia 4. Jenis-jenis Anemia 5. Pencegahan Anemia 6. Pengobatan Anemia
1.3 Tujuan
Makalah ini tiada lain yaitu untuk memenuhi tugas ilmu gizi, dimana memberi pengetahuan tentang kurangnya gizi yang lebih khususnya pada anemia defisiensi besi dan juga memberi pengetahuan bagi pembaca.
1.4 Manfaat Makalah
1. Mampu mempermudah penyusun dan pembaca guna memahami materi tentang sistem imunologi dan Hematologi yang berhubungan dengan Anemia. 2. Menambah pengetahuan kita sebagai mahasiswa perawat tentang system Imunologi dan Hematologi.
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Anemia
Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitungan sel darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah normal (Smeltzer, 2002 : 935). Anemia adalah berkurangnya hingga di bawah nilai normal sel darah merah, kualitas hemoglobin dan volume packed red bloods cells (hematokrit) per 100 ml darah (Price, 2006 : 256). Dengan demikian anemia bukan merupakan suatu diagnosis atau penyakit, melainkan merupakan pencerminan keadaan suatu penyakit atau gangguan fungsi tubuh dan perubahan patotisiologis yang mendasar yang diuraikan melalui anemnesis yang seksama, pemeriksaan fisik dan informasi laboratorium. Anemia , dalam bahasa yunani tanpa darah adalah penyakit kurang darah yang ditandai dengan kadar hemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit) lebih rendah dibandingkan normal.Jika kadar hemoglobin kurang dari 14g/dl dan eritrosit kurang dari 41%
pada pria , maka pria tersebut dikatakan anemia.
Demikian pula pada wanita , wanita yang memiliki kadar hemoglobin kurang dari 12 g/dl dan eritrosit kurang dari 37% , maka wanita itu dikatakan anemia.Berikut ini katagori tingkat keparahan pada anemia. •
Kadar Hb 10 gram- 8 gram disebut anemia ringan.
•
Kadar Hb 8 gram -5 gram disebut anemia saedang.
•
Kadar Hb kurang dari 5 gram disebut anemia berat.
Karena hemoglobin terdapat dalam sel darah merah , setiap ganguan pembentukan sel darah merah , baik ukuran maupun jumlahnya , dapat menyebabkan terjadinya anemia.ganguan tersebut dapat terjadi ‘’pabrik’’ pembentukan sel (sumsum tulang)maupun ganguan karena kekurangan komponen penting seperti zat besi ,
asam folat maupun vitamin B 12. (Soebroto Ikhsan,Cara Mudah Mengatasi Problem Anemia,Cetakan 1, Yogyakarta 2009)
2.2 Penyebab Anemia
Anemia umumnya disebabkan oleh perdarahan kronik. Gizi yang buruk atau gangguan penyerapan nutrisi oleh usus. Juga adapat menyebabkan seseorang mengal;ami kekurangan darah. Demikian juga pada wanita hamil atau menyusui, jika asupan zat besi berkurang, besar kemungkinan akan terjadi anemia. Pendarahan saluran pencernaan, kebocoran pada saringan darah di ginjal, menstruasi yang berlerbihan, serta para pendonor darah yang tidak diimbangi dengan gizi yang baik dapat mjemiliki resiko anemia. Perdarahan akut juga dapat menyebabkan kekurangan darah. Pada saat terjadi pendarahan yang hebat, mungkin gejala anemia belum tampak transfusi darah merupakan tindakan penanganan terutama jika terjadi pendarahan akut. Pendarahan teresebut biasanya tidak kita sadari. Pengeluaran darah biasanya berlangsung sedikit demi sedikit dan dalam waktu yang lama.Berikut ini tiga kemungkinan dasar penyebab anemia :
1. Penghancuran sel darah merah yang berlebihan. Bisa disebut anemia hemolitik ,muncul saat sel darah merah dihancurkan lebih cepat dari normal (umur sel darah merah normalnya 120 hari).Sumsum tulang penghasil sel darah merah tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh akan sel darah merah. 2. Kehilangan darah. Kehilangan
darah
dapat
menyebabkan
anemia
karena
perdarahan
berlebihan,pembedahan atau permasalahan dengan pembekuan darah.Kehilangan darah yang banyak karena menstruasi pada remaja atau perempuan juga dapat menyebabkan anemia.Semua faktor ini akan meningkatkan kebutuhan tubuh akan zat besi ,karena zat besi dibutuhkan untuk membuat sel darah merah baru. 3. Produksi sel darah merah yang tidak optimal.
Ini terjadi saat sumsum tulang tidak dapat membentuk sel darh merah dalam jumpah cukup.ini diakibatkan infeksi virus,paparan terhadap kimia beracun atau obat-obatan(antibiotic, antikejang atau obat kanker).
2.3 Gejala Anemia
Gejala yang sering kali muncul pada penderita anemia di a ntaranya:
Lemah ,letih,lesu ,mudah lelah dan lunglai.
Wajah tampak pucat.
Mata berkunang-kunang.
Sulit berkosentrasi dan mudah lupa.
Sering sakit.
Pada bayi dan batita biasanya terdapat gejala seperti kulit pucat atau berkurangnya warna merah muda pada bibir dan bawah kuku.Perubahan ini dapat terjadi perlahan-lahan sehingga sulit disadari.
Jika anemia disebabkan penghancuran berlebihan dari sel darah merah ,makaterdapat gejala lain seperyi jaundice,warna kuning pada bagian putih mata ,pembesaran limpa dan warna urin seperti teh.
2.4 Jenis-jenis Anemia a) Anemia Defisiensi zat besi
Anemia yang paling banyak terjadi adalah anemia akibat kurangnya zat besi . Zat besi merupakan bagian dari molekul hemoglobin.Oleh sebab itu , ketika tubuh kekurangan zat besi , produksi hemoglobin akan menurun. Meskipun demikian , penurunan hemoglobin sebetulnya baru akan terjadi jika cadangan zat besi (Fe) dsala tubuh sudah benar-benar habis .Kurangnya zat besi dalam tubuh bisa disebabkan banyak hal .Kekurangan zat besi pada bayi mungkin disebabkan prematuritas, atau bayi tersebut lahir dari seorang ibu yang menderita kekurangan zat besi.Pada anak-anak mungkin disebabkan oleh asupan makanan yang kurang mengandung zat besi . Sedabgkan pada orang dewasa , kurangnya zat besi pada
prinsipnya hampir selalu disebabkan oleh pendaraah menahun atau berulangulang yang bisa berasal dari semua bagian tubuh. Faktor resiko terjadinya anemia memang lebih besar pada perempuan di bandingkan kaum pria .cadangan besi dalam tubuh perempuan lebih sedikit daripada pria ,sedangkan kebutuhan perharinya justru lebih tinggin .setiap harinya seorang wanita akan kehilangan sekitar 1-2 mg zat besi melalui ekskresi secara normal .pada saat mentruasi ,kehilangan zat besi bisa bartambah hingga 1 mg lagi. Kebutuhan zat besi pada wanita juga meningkat pada saat hamil dan melahirkan .ketika hamil seorang ibu di tuntut untuk memenuhi kebutuhan zat besi untuk dirinya,tetapi juga harus memenuhi kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janinya.selain
itu
,pendarahan saat
melahirkan
juga dapat
menyebabkan seorang ibu kehilangan banyak zat besi.
b)Anemia Defisiensi Vitamin C
Anemia karena kekurangan vitamin c adalah sejenis anemia yang jarang terjadi,yang disebabkan oleh kekurangan vitamin c yang berat dalam jangka waktu lama. Penyebab kekurangan vitamin c biasanya adalah kurangnya asupan vitamin c dalam makanan sehari hari. Salah satu fungsi vitamin c adalah membantu menyeret zat besi,sehingga jika terjadi kekurangan vitamin c ,maka jumlah zat besi yang diserap akan berkurang dan bisa terjadi anemia. Untuk mendiagnosa penyakit ini dilakukan pengukuran kadar vitamin c dalam darah. Pada anemia jenis ini sum-sum tulang menghasilkan sel darah merah berukuran kecil.
c)Anemia Makrositik
Jenis anemia ini disebabkan karena tubuh kekurangan vitamin B12 atau asam folat. Anemia ini memiliki ciri sel-sel darah abnormal dan berukuran besar (Makrositer) dengan kadar hemoglobin per eritrosit yang normal atau lebih tinggi (hiperkrom) dan MCV tinggi. MCV atau Mean Corpuscular Volume merupakan salah satu karakteristik sel darah merah. Sekitar 90% anemia makrositik yang terjadi adalah anemia pernisiosa.
Selain menggangu proses pembentukan sel darah merah kekurangan vitamin b12 juga mempengaruhi sistem saraf,sehingga penderita anemia ini akan merasakan kesemutan ditangan dan kaki ,tungkai dan kaki,dan tangan seolah mati rasa,serta kaki dalam bergerak.gejala lain yang dapat terlihat diantaranya adalah buta warna tertentu,termasuk warna kuning dan biru,luka terbuka dilidah atau lidah
seperti
terbakar,penurunan
berat
badan,warna
kulit
menjadi
lebih
gelap,linglung,depresi,penurunan fungsi intelektual. Biasanya kekurangan vitamiin b12 terdiagnosis pada pemeriksaan darah rutin untuk anemia.pada contoh darah yang diperiksadibawah mikroskop ,tampak selah merah berukuran besar .juga dapat dilihat perubahan sel darah putih dan trombosit,terutama jika penderita anemia dalam jangka waktu yang lama.jiika diduga terjadi kekurangan ,maka dilakukan pengukuran kadar vitamin b12 dalam darah. d) Anemia Hemolitik
Anemia hemolitik terjadi bila sel darah merah dihancurkan jauh lebih cepat dari normal. umur sel darah merah normalnya 120 hari .pada anemia hemolitik, umur sel darah merah lebih pendek sehingga sumsum tulang penghasil sel darah merah tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh akan sel darah merah. e) Anemia Aplastik
Merupakan jenis anemia yang berbahaya, karena dapat mengancam jiwa. Anemia aplastik terjadi bila” pabrik”(sumsum tulang )pembuatan darah merah terganggu .Pada anemia aplastik ,terjadi penurunan produksi sel darah (eritrosit, leukosit dan trombosit).Anemia aplastik disebabkan oleh bahan kimia ,obatobatan ,virus dan terkait dengan penyakit-penyakit yang lain. 2.5 Pengobatan Anemia
Perlu diketahui, anemia hanyalah sebuah gejala dan menemukan penyebabnya adalah langkah penting dalam penanganan anemia.Pada dasarnya pengobatan akan disesuaikan dengan penyebab terjadinya anemia .
BAB III PENUTU
3.1
Kesimpulan Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan komponen
darah, eleman tidak adekuat atau kurang nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah, yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah dan ada banyak tipe anemia dengan beragam penyebabnya. (Marilyn E, D oenges, Jakarta, 1999)
.Berikut ini katagori tingkat keparahan pada anemia.: •
Kadar Hb 10 gram- 8 gram disebut anemia ringan.
•
Kadar Hb 8 gram -5 gram disebut anemia saedang.
•
Kadar Hb kurang dari 5 gram disebut anemia berat.
Kemungkinan dasar penyebab anemia:
1.Penghancuran sel darah merah yang berlebihan.
Bisa disebut anemia hemolitik ,muncul saat sel darah merah dihancurkan lebih cepat dari normal (umur sel darah merah normalnya 120 hari).Sumsum tulang penghasil sel darah merah tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh akan sel darah merah.
2.Kehilangan darah.
Kehilangan darah dapat menyebabkan anemia karena perdarahan berlebihan,pembedahan atau permasalahan dengan pembekuan darah.Kehilangan darah yang banyak karena menstruasi pada remaja atau perempuan juga dapat
menyebabkan anemia.Semua faktor ini akan meningkatkan kebutuhan tubuh akan zat besi ,karena zat besi dibutuhkan untuk membuat sel darah merah baru.
3.Produksi sel darah merah yang tidak optimal.
Ini terjadi saat sumsum tulang tidak dapat membentuk sel darh merah dalam jumpah cukup.ini diakibatkan infeksi virus,paparan terhadap kimia beracun atau obat-obatan (antibiotic, antikejang atau obat kanker).
3.2 Saran
Bagi pembaca dan masyarakat sebaiknya harus menjaga kesehatan lingkungan dan makanan serta pola makan agar memenuhi kecukupan akan Fe pada tubuh kita.Sehingga kita terjauh dari penyakit terlebih anemia yang di sebabkan karena kurangnya zat besi untuk memproduksi darah.
DAFTAR PUSTAKA
http://gejalapenyakitmu.blogspot.com/2013/05/gejala-anemia-penyebab-faktor-risiko.html http://id.wikipedia.org/wiki/Anemia http://anemia029.blogspot.com