Kerangka Teori
1. 2. 3. 4. 5.
Faktor Predisposisi Pengetahuan sikap kepercayaan Kepercayaan nilai nilai
Faktor Pemungkin 1. Lingkungan fisik 2. Fasilitas 3. Sumber Informasi
1. 2.
3. 4.
Perilaku
Faktor Penguat Dukungan Tokoh masyarakat Dukungan Petugas Kesehatan Dukungan Keluarga Peraturan UU
Lawrence Green Green dalam Notoatmodjo. 2012. Promosi Kesehatan dan perilaku Sumber : Teori Lawrence kesehatan. Jakarta; Rineka
Kerangka Konsep
Kepercayaan
Sumber Informasi
Dukungan Kesehatan
Petugas
Perilaku
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemanfaatan pelayanan kesehatan merupakan proses pendaya fungsian layanan kesehatan oleh masyarakat. Pemanfaatan pelayanan antenatal merupakan suatu pelayanan yang berupaya untuk menjaga kesehtan ibu pada masa kehamilannya sekaligus upaya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun janinnya. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia World Health Organization (WHO) Antenatal (WHO) Antenatal Care adalah salah satu upaya pencegahan awal dari faktor risiko kehamilan guna mendeteksi dini terjadinya risiko tinggi terhadap kehamilan dan persalinan dan juga dapat menurunkan angka kematian ibu serta memantau keadaan janin. Idealnya bila tiap wanita hamil mau memeriksakan kehamilannya, bertujuan untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang mungkin ada atau akan timbul pada kehamilan tersebut lekas diketahui, dan segera dapat diatasi sebelum berpengaruh tidak baik terhadap kehamilan tersebut dengan melakukan pemeriksaan Antenatal pemeriksaan Antenatal Care (Wiknjosastro, 2005). Asuhan antenatal care care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Dilakukan dengan observasi berencana dan teratur terhadap ibu hamil melalui pemeriksaan, pendidikan, pengawasan secara dini terhadap komplikasi dan penyakit ibu yang dapat mempengaruhi kehamilan. Implementasi pelayanan
Antenatal Care
terpadu telah diperkuat dengan dikeluarkannya
kebijakan Menteri Kesehatan yang tertuang dalam pasal 6 ayat 1 huruf b Permenkes No. 25 tahun 2014 tentang upaya kesehatan anak salah satunyadinyatakan bahwa pelayanan kesehatan janin dalam kandungan dilaksanakan melalui pemeriksaan antenatal pada ibu hamil dan pelayanan
terhadap ibu hamil tersebut dilakukan secara berkala sesuai standar yaitu paling sedikit 4 (empat) kali selama masa kehamilan (K1-K4). 4 kali secara berkala dimana 1 kali pada trimester
pertama dan kedua serta 2 kali pada trimester ke tiga. Sehingga dalam masa hamil dapat mendeteksi adanya komplikasi serta dapat memberikan konseling secara tepat sehingga terciptanya kesejahteraan ibu dan bayinya. Keputusan kebijakan pemerintah dalam pelayanan pemeriksaan kehamilan untuk mengurangi AKI dan AKB sesuai dengan (Kesehatan ibu dan anak) dimana cakupan standar nasional pada K1 dan K4 80%. Hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2013, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup. Melengkapi hal tersebut, data laporan dari daerah yang diterima Kementerian Kesehatan RI menunjukan bahwa jumlah ibu yang meninggal karena kehamilan dan persalinan tahun 2013 adalah sebanyak 5019 orang. Adapun Penyebab AKI dan AKB di Indonesia karena perempuan terlalu muda untuk hamil, terlalu tua untuk hamil, jarak kehamilan terlalu dekat, serta terlalu sering untuk hamil. Terdapat beberapa kondisi lainnya seperti perdarahan 32%, abortus 5%, eklamsi 27%, infeksi 14%, komplikasi masa nifas 9%, partus lama 5%, emboli 5% dan lainnya 3% serta kurangnya kesadaran akan pentingnya memeriksakan kehamilan sejak dini. Upaya pemerintah dalam menanggulangi AKI dan AKB khusus pada kehamilan yang berfokus apa ibu dan bayi yaitu adanya fokus pada asuhan pemberian penyuluhan konseling, promosi kesehatan, membangun kemitraan dengan profesi untuk memperdayakan perempuan. Sesuai dengan keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 938/Menkes/SK/VII/2007 tentang Standar Asuhan Kebidanan. Adapun kendala yang dihadapi dalam upaya menurunkan AKI dan AKB secara nasional salah satunya adalah status wanita Indonesia yaitu kemiskinan dan rendahnya pendidikan wanita member dampak pada kehamilan,
diantaranya adalah sulitnya menerima suatu pelayanan obstetrik, khususnya pelayanan antenatal , serta masih tidak meratanya cakupan K1 dan K4 pada setiap daerah. Kehamilan merupakan sesuatu yang unik dan penuh misteri pasangan pasangan suami isteri, isteri, setiap kehamilan diharapkan dapat berakhir dengan aman dan sejahtera baik ibu maupun janinnya. Resiko tinggi kehamilan tersebut sebenarnya dapat diantisipasi pada saat Antenatal saat Antenatal Care (ANC), (ANC), ANC adalah perawatan yang diberikan kepada ibu selama masa kehamilan, pelayanan tersebut bersifat preventif care care untuk mencegah masalah yang terampil dapat membantu setiap ibu hamil dan keluarganya membuat perencanaan persalinan, dimana petugas kesehatan yang terampil, tempat bersalin, keuangan, nutrisi yang baik saat hamil, membantu setiap ibu hamil untuk menghadapi komplikasi dengan sebuah kajian dengan deteksi dini, transportasi serta donor darah. Kematian maternal salah satunya adalah masih rendahnya kesadaran ibu-ibu hamil untuk memeriksakan kandungannya pada sarana kesehatan, sehingga faktor-faktor yang sesungguhnya dapat dicegah atau komplikasi kehamilan yang dapat diperbaiki serta diobati tidak segera dapat ditangani. Seringkali ibu hamil dating setelah keadaannya buruk. Wanita tidak mengakses pelayanan kesehatan yang bermutu selama kehamilan, khususnya wanita dengan kondisi ekonomi miskin, tidak berpendidikan dan daerah pedesaan. Hampir 35% wanita di Negara berekmbang tidak menerima perawatan selama kehamilan. Di beberapa Negara cakupan ANC sangat rendah yaitu hanya 45%. Menurut teori Anderson pemanfaatan pelayanan antenatal care dikaitkan dengan faktor predisposisi, faktor pendorong/kemampuan dan faktor kebutuhan, dimana kebutuhan akan suatu pelayanan bagi mereka yang merasa membutuhkan serta fasilitas yang mendukung.
Pemecahan masalah kesehatan ibu perlu menggunakan pendekatan upaya kesehatan berkelanjutan atau continuum continuum mulai dari hulu sampai ke hilir yaitu sejak sebelum masa hamil, masa kehamilan, persalinan dan nifas dengan normal. Muniarti (2013), menyatakan pemanfaatan pelayanan antenatal care sangat berhubungan dengan umur, perilaku, paritas, jarak kelahiran serta pendidikan. Sedangkan menurut Nova (2014), suatu pemanfaatan pelayanan juga berkaitan dengan pekerjaan, sikap, biaya dan paritas. Seluruh dunia setiap tahunnya sekitar 160 juta perempuan hamil. Sebagian besar kehamilan ini berlangsung dengan aman. Komplikasi berat terjadi sekitar 15%, dengan sepertiganya merupakan komplikasi yang mengancam jiawa ibu. Komplikasi ini mengakibatkan kematian lebih dari setengah juta ibu setiap tahun. Komplikasi diperkirakan 90% terjadi di Asia dan Afrika, 10% di Negara berkembang lainnya, dan kurang dari 1% di negara-negara maju. Resiko kematian ibu di beberapa negara lebih tinggi dari 1 dalam 10 kehamilan, sedangkan di negara maju resiko ini kurang dari 1 dalam 6.000 kehamilan. Berdasarkan uraian dalam latar belakang dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut “adakah Hubungan kepercayaan, Hubungan kepercayaan, sumber informasi, dan dukungan petugas kesehatan terhadap pemanfaatan pelayanan antenatal care di puskesmas cimanggu tahun 2018”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut “adakah Hubungan kepercayaan, Hubungan kepercayaan, sumber informasi, dan dukungan petugas kesehatan terhadap pemanfaatan pelayanan antenatal care di puskesmas cimanggu tahun 2018”.
1.3 Pertanyaan Penelitian
Adakah Hubungan kepercayaan, sumber informasi, dan dukungan petugas kesehatan terhadap pemanfaatan pelayanan antenatal care di puskesmas cimanggu tahun 2018”.
1.4 Tujuan Penelitian 1.4.1 Tujuan Umum
Mengetahui Hubungan kepercayaan, sumber informasi, dan dukungan petugas kesehatan terhadap terhadap pemanfaatan pelayanan antenatal care di puskesmas cimanggu cimanggu tahun 2018”. 1.4.2 Tujuan Khusus
1. Diketahuinya gambaran kepercayaan terhadap pemanfaatan pelayanan antenatal care di puskesmas cimanggu tahun 2018”. 2. Diketahuinya Hubungan kepercayaan terhadap pemanfaatan pelayanan antenatal care di puskesmas cimanggu cimanggu tahun 2018”. 3. Diketahuinya Hubungan sumber informasi terhadap pemanfaatan pelayanan antenatal care di puskesmas cimanggu tahun 2018”. 4. Diketahuinya Hubungan dukungan petugas kesehatan terhadap pemanfaatan pelayanan antenatal care di puskesmas cimanggu tahun 2018”. 2018”.
1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini tidak menggunakan teori baru tetapi masih menggunakan teori yang lama. 1.5.2 Manfaat Metodologi
Hasil penelitian ini tidak menggunakan metodologi yang baru tetapi masih menggunakan metodologi yang lama. 1.5.3 Manfaat Praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran mengenai hubungan presepsi ibu, dukungan tenaga kesehatan, sumber informasi dan dukungan keluarga terhadap perilaku pemanfaatan pelayanan antenatal care care dan bisa dijadikan bahan untuk lebih meningkatkan
kinerja tenaga kesehatan dalam
memberikan penyuluhan tentang motivasi ibu untuk melakukan pemanfaatan pelayanan antenatal care. Bagi pihak lain penelitian ini juga diharapkan dapat membantu pihak lain dalam penyajian informasi untuk mengadakan penelitian yang sama.
1.6 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang Lingkup penelitian ini di fokuskan kepada Hubungan kepercayaan, sumber informasi, dan dukungan petugas kesehatan terhadap pemanfaatan pelayanan antenatal care, Yang akan di laksanakan di puskesmas cimanggu tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik, dengan pendekatan cross sectional. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan menggunakan kuesioner sedangkan data sekunder didapatkan melalui data yang sudah ada di tempat penelitian. Yang
menjadi sampel pada penelitian ini adalah Pasangan Usia Subur yang bertempat tinggal di lokasi penelitian. Penentuan sampel menggunakan acidental sampling . Hasil penelitan akan di analisis secara bivariat & univariat dan dan di uji secara chisecara chi- square dengan square dengan bantuan SPSS 22.