KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang “Kompetemsi Pembelajaran Microteaching”. Dengan bantuan dari berbagai pihak maka makalah ini dapat terselelesaikan dengan lengkap. Oleh karena itu, penulis penulis mengucapkan terima kasih yang yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca, khususnya bagi para mahasiswa.
Medan, Februari 2018
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .....................................................................................
i
DAFTAR ISI ....................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang .......................................................................................
1
1.2
Tujuan Masalah .....................................................................................
2
1.3
Manfaat Penulisan ..................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1nPengertian Bakat Khusus
....................................................................
3
Jenis-Jenis Bakat Khusus .................................................................
4
2.3 Hubungan Antara Bakat Dan Prestasi.....................................................
5
2.4 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bakat Khusus ....................
5
2.5 Perbedaan Individual Dalam Bakat Khusus ...........................................
6
2.2
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................................
8
3.2 Saran ..........................................................................................................
8
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
10
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Standar Kompetensi Pembelajaran Microteaching
Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Arti lain dari kompetensi adalah spesifikasi dan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dimiliki seseorang serta penerapannya di dalam pekerjaan, sesuai dengan standar kinerja yang dibutuhkan di lapangan. Dengan demikian kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukan kualitas guru yang sebenarnya. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan maupun sikap professional dalam menjalankan fungsi sebagai guru. Berdasarkan pengertian tersebut, standar kompetensi guru adalah suatu pernyataan tentang kriteria yang dipersyaratkan, ditetapkan dan disepakati bersama dalam dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap bagi seorang tenaga kependidikan sehingga layak disebut kompeten. Adapun beberapa definisi kompetensi menurut para ahli : a. Menurut
Hall
dan
Jones,
kompetensi
(competence)
yaitu
pernyataan
yang
menggambarkan penampilan suatu kemampuan tertentu secara bulat yang merupakan perpaduan antara pengetahuan dan kemampuan yang dapat diamati dan diukur. b. Menurut Richards menyebutkan bahwa istilah kompetensi mengacu kepada perilaku yang dapat diamati, yang diperlukan untuk menuntaskan kegiatan sehari-hari.
ketrampilan (keahlian) dan kemampuan ataupun karakteristik kepribadian yang mempengaruhi kinerja. d. Menurut Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Ne geri Nomor: 46A tahun 2003, tentang pengertian kompetensi adalah :kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang Pegawai Negeri Sipil berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga Pegawai Negeri Sipil tersebut dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, efektif dan efisien. e. Menurut Spencer Dan Spencer dalam Palan (2007) kompetensi adalah sebagai karakteristik dasar yang dimiliki oleh seorang individu yang berhubungan secara kausal dalam memenuhi kriteria yang diperlukan dalam menduduki suatu jabatan. Secara lebih rinci, Spencer dan Spencer dalam Palan (2007: 84) mengemukakan bahwa kompetensi menunjukkan karakteristik yang mendasari perilaku yang menggambarkan motif, karakteristik pribadi (ciri khas), konsep diri, nilai-nilai, pengetahuan atau keahlian yang dibawa seseorang yang berkinerja unggul (superior performer) di tempat kerja. Ada 5 (lima) karakteristik yang membentuk kompetensi yakni : 1. Faktor pengetahuan meliputi masalah teknis, administratif, proses kemanusiaan, dan sistem. 2. Keterampilan; merujuk pada kemampuan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan. 3. Konsep diri dan nilai-nilai; merujuk pada sikap, nilai-nilai dan citra diri seseorang, seperti kepercayaan seseorang bahwa dia bisa berhasil dalam suatu situasi. 4. Karakteristik pribadi; merujuk pada karakteristik fisik dan konsistensi tanggapan terhadap situasi atau informasi, seperti pengendalian diri dan kemampuan untuk tetap tenang dibawah tekanan. 5. Motif; merupakan emosi, hasrat, kebutuhan psikologis atau dorongan-dorongan lain yang memicu tindakan. Sedangkan, menurut Mulyasa kompetensi adalah perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Menurut Muhaimin, kompetensi adalah seperangkat tindakan intelegen penuh tanggung jawab yang harus dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu melaksankan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu. Sifat intelegen harus ditunjukan sebagai kemahiran, ketetapan, dan keberhasilan bertindak. Sifat tanggung jawab harus ditunjukkan sebagai kebenaran tindakan baik dipandang dari sudut ilmu pengetahuan, teknologi maupun etika. Menurut Muhibbin Syah kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan.
adalah kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara bertanggung jawab dan layak. Kompetensi guru juga dapat diartikan sebagai kebulatan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang ditampilkan dalam bentuk perilaku cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki seorang guru dalam menjalankan profesinya . Menurut Mulyasa kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, sosial, spiritual yang secara kaffah membentuk kompetensi standar profesi guru yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan profesionalisme. Jadi kompetensi profesional guru dapat diartikan sebagai kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesi keguruannya. Guru yang kompeten dan profesional adalah guru piawai dalam melaksanakan profesinya. Berdasarkan uraian di atas kompetensi
guru
dapat
didefinisikan
sebagai
penguasaan
terhadap
pengetahuan,
keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak dalam menjalankan profesi sebagai guru. Guru sebagai agen pembelajaran diharapkan memiliki empat jenis kompetensi guru. Empat kompetensi tersebut yakni kompetensi pedagogik, sosial, kepribadian, dan kompetensi profesional. Guru yang profesional ialah guru yang memiliki empat kompetensi atau standar kemampuan
yang
meliputi
kompetensi
Kepribadian,
Pedagogik,
Profesional,
dan
Sosial. Kompetensi guru adalah kebulatan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang berwujud tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran. Sebagai agen pembelajaran maka guru dituntut untuk kreatif dalam mnenyiapkan metode dan strategi yang cocok untuk kondisi anak didiknya, memilih dan menetukan sebuah metode pembelajaran yang sesuai dengan indikator pembahasan. Dengan sertifikasi dan predikat guru profesional yang disandangnya, maka guru harus introspeksi diri apakah saya sudah mengajar sesuai dengan cara-cara seorang guru profesional. Sebab disadarai atau tidak banyak diantara kita para pendidik belum bisa menjadi guru yang profesional sebagai mana yang diharapkan dengan adanya sertifikasi guru sampai saat ini. a. Kompetensi kepribadian
Adalah kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Sub kompetensi dalam kompetensi kepribadian meliputi : 1. Kepribadian yang mantap dan stabil meliputi bertindak sesuai dengan norma sosial, bangga menjadi guru, dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.
3. Kepribadian
yang
arif
adalah
menampilkan
tindakan
yang
didasarkan
pada
kemamfaatan peserta didik, sekolah dan masyarakat dan menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak. 4. Kepribadian yang berwibawa meliputi memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadappeserta didik dan memiliki perilaku yangh disegani. 5. Berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan meliputibertindak sesuai dengan norma religius (imtaq, jujur, ikhlas, suka menolong) dan memiliki perilaku yang diteladani peserta didik.
b.
Kompetensi Pedagogik
Kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi
hasil
belajar,
dan
pengembangan
peserta
didik
untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Sub kompetensi dalam kompetensi Pedagogik adalah : 1. Memahami peserta didik secara mendalam yang meliputi memahami peserta didik dengan memamfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif, prinsip-prinsip kepribadian, dan mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik. 2. Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran yang meliputi memahmi landasan pendidikan, menerapkan teori bel ajar dan pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai, dan materi ajar, serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih. 3. Melaksanakan pembelajaran yang meliputi menata latar ( setting) pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif. 4. Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran yang meliputi merancang dan melaksanakan evaluasi (assessment ) proses dan hasil belajar secara berkesinambungan denga berbagai metode, menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar (mastery level ), dan memamfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum. 5. Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya meliputi memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai potensi akademik, dan memfasilitasipeserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi nonakademik. a. Kompetensi Profesional
1. Menguasai
substansi
keilmuan
yang
terkait
dengan
bidang
studi
yang
meliputi memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah, memahami struktur, konsep dan metode keilmuan yang menaungi atau koheren dengan materi ajar, memahami hubungan konsep antar nmata pelajaran terkait, dan menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari. 2. Menguasai struktur dan metode keilmuan yang meliputi menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk membperdalam pengetahuandan materi bidang studi. b. Kompetensi Sosial
Kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
2.2 Kompetensi Dasar dan Indikator Pengajaran Mikro
Kompetensi dasar Pengajaran Mikro adalah kemampuan minimal yang harus dicapai oleh mahasiswa pada pengajaran mikro. Selengkapnya kompetensi dasar dan indikator pengajaran mikro adalah sebagai berikut. Kompetensi Dasar
Memahami
Indikator
dasar-dasar a. Mampu
Pengajaran Mikro
mendeskripsikan
makna
pengajaran mikro b. Mampu menganalisis prinsip-prinsip pengajaran mikro
a. Mampu Menyusun Pelaksanaan
Rencana Pembelajaran
komponen
menyebutkan Rencana
komponenPelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dalam Pengajaran
tersebut sehingga menjadi RPP. c. Mampu menentukan materi & uraiannya, metode & pendekatannya, serta langkahlangkah pembelajaran yang mendukung tercapainya kompetensi dasar
Kompetensi Dasar
Indikator
a. Mampu
mendemonstrasikan
keterampilan
mengajar
beberapa
terbatas
yang
meliputi: membuka dan menutup pelajaran, menerangkan atau menjelaskan materi, memberikan
Mempraktikkan
penguatan,
menggunakan
media dan alat pembelajaran, mengadakan
keterampilan dasar mengajar
variasi, membimbing diskusi, mengelola
terbatas
kelas,
3.
teknik
bertanya,
dan
teknik
mengevaluasi b. Mampu dasar
mengaplikasikan mengajar
terbatas
keterampilan ke
dalam
Pengajaran Mikro .
.
Mempraktikkan
4.
a. Mampu mendemonstrasikan beberapa
keterampilan dasar mengajar
keterampilan mengajar terpadu yang
terpadu
meliputi: 1) keterampilan
membuka
menutup
pelajaran, 3) keterampilan melakukan interaksi dan scenario pembelajaran, 4) keterampilan
menggunakan
bahasa,
penampilan dan gerak, dan penggunaan waktu selang 5) keterampilan melaksanakan evaluasi
.
. b. Mampu mempraktikkan keterampilan mengajar terpadu . Mengevaluasi 5.
Pengajaran Mikro
praktik a. Mampu melakukan observasi kegiatan praktik Pengajaran Mikro. b. Mampu
menganalisis
Pengajaran Mikro.
hasil
praktik
Kompetensi dasar mengajar yang dilatihkan dalam Pengajaran Mikro terdiri atas penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), kompetensi dasar mengajar terbatas, dan kompetensi dasar mengajar terpadu.
2.3 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1. Pengertian
Sebelum praktik mengajar dalam Pengajaran Mikro, mahasiswa wajib membuat persiapan mengajar yang disebut Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah rencana kegiatan guru yang berupa skenario pembelajaran tahap demi tahap mengenai aktivitas yang akan dilakukakan siswa bersama guru terkait materi yang akan dipelajari siswa untuk mencapai kompetensi dasar yang telah ditentukan. Bentuk dan komponen RPP dapat bervariasi sesuai dengan karakteristik bidang studi yang berbasis kompetensi. 2. Tujuan
Penyusunan mempermudah
guru
Rencana dalam
Pelaksanaan melaksanakan
Pembelajaran kegiatan
dimaksudkan
pembelajaran.
untuk
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran dapat difungsikan sebagai pengingat bagi guru mengenai hal-hal yang harus dipersiapkan, mengenai media yang akan digunakan, strategi pembelajaran yang dipilih, sistem penilaian yang akan digunakan, dan hal-hal teknis lainnya.
3. Komponen RPP
a. Identitas b. Indikator c. Tujuan pembelajaran d. Materi pembelajaran e. Metode pembelajaran f. Langkah-langkah Pembelajaran g. Sumber belajar h. Penilaian hasil belajar
4. Langkah-langkah penyusunan RPP
Langkah-langkah penyusunan RPP secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut. a. Mengisi Identitas
Identitas memuat nama mata pelajaran, sekolah, kelas/semester, alokasi waktu,
dan standar kompetensi serta kompetensi dasar.
Standar kompetensi adalah kebulatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang dapat diukur yang harus ditempuh siswa untuk menguasai materi pembelajaran mata pelajaran tertentu. Kompetensi dasar adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap minimal yang
harus dikuasai siswa. Bagian ini memuat kompetensi dasar yang harus dicapai siswa melalui kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.
b. Merumuskan Indikator
mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah, dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan atau teramati. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
c. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran berisi penguasaan kompetensi yang operasional yang ditarget/dicapai
dalam
rencana
pelaksanaan
pembelajaran.
Tujuan
pembelajaran
dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang operasional dari kompetensi dasar. Apabila rumusan kompetenasi dasar sudah operasional, rumusan tersebutlah yang dijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat dirumuskan lebih dari satu butir. d. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Materi pembelajaran dikembangkan dengan mengacu pada materi pokok yang ada dalam silabus. e. Menentukan Metode Pembelajaran
Metode dapat diartikan sebagai cara, dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan atau str ategi yang dipilih. f.
Merumuskan Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah-langkah pembelajaran memuat unsur kegiatan pendahuluan/ pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Akan tetapi, dimungkinkan pula dalam keseluruhan rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model yang dipilih. Oleh karena itu, ketiga kegiatan tersebut tidak harus ada dalam setiap pertemuan.
g. Merumuskan Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah-langkah pembelajaran memuat unsur kegiatan pendahuluan/ pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Akan tetapi, dimungkinkan pula dalam keseluruhan rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model yang dipilih. Oleh karena itu, ketiga kegiatan tersebut tidak harus ada dalam setiap pertemuan. Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Kegiatan pembelajaran yang dimaksud dapat diwujudkan melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Kegiatan pembelajaran memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. h.
Menentukan sumber belajar
Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang dikembangkan oleh satuan pendidikan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat, dan bahan. Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran, yang dapat berupa: buku teks, media cetak, media elektronika, narasumber, lingkungan alam sekitar, dan sebagainya. Sumber belajar ditulis lebih operasional dibanding dalam silabus. Referensi ditulis judul buku, pengarang, halaman. i. Menetapkan penilaian
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan intrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data. Sajian dapat dalam bentuk matriks horisontal atau vertikal. Jika penilaian menggunakan tes tertulis uraian, tes unjuk kerja, dan tugas rumah yang berupa proyek harus disertai rubrik penilaian. Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Ada tiga hal penting dalam penilaian yaitu: a. teknik penilaian, b. bentuk instrumen, dan c. instrumen penilaian.
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA Badrun Kartowagiran. (2003). Supervisi dan Evaluasi Keterlaksanaan Makalah Seminar dan Lokakarya. Yogyakarta: UPPL, UNY. Depdikbud. (1984). Supervisi Klinis . Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Pendidikan Tinggi. Depdiknas. (2003). Kurikulum 2004: Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata Pelajaran Kimia . Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikdasmen Direktorat Pendidikan Menengah Umum. IKIP Yogyakarta. (1982/1983). Microteaching . Yogyakarta: IKIP, Yogyakarta. ______________.
(1997).
Pedoman
Praktik
Pengajaran
Mikro .
Yogyakarta: IKIP, Yogyakarta. Menuk Hardaniwati, dkk. (2003). Kamus Pelajar . Jakarta: Pusat Bahasa, Depdiknas. Mukminan. (2003). Pengembangan Silabus Matakuliah Pengajaran Mikro dan PPL berdasarkan KBK. Makalah Seminar dan Lokakarya. Yogyakarta: UPPL, UNY. Nurhadi. (2002). Pendekatan Kontekstual ( Contextual Teaching and Learning – CTL).
Jakarta:
Depdiknas,
Direktorat
Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah – Direktorat PLP. Suwarna, dkk. (2005).
Pengajaran Mikro . Yogyakarta: Tiara Wacana,
Yogyakarta. UNY. (2007). Panduan Pengajaran Mikro . Yogyakarta: UPPL UNY.