KUESIONER
KOMPETENSI KARYAWAN (MODEL SPENCER)
EKO HERTANTO
PROGRAM PASCASARJANA
Kompetensi pada umumnya diartikan sebagai kecakapan, keterampilan, kemampuan. Kata dasarnya kompeten, berarti cakap, mampu atau terampil. Pada konteks manajemen sumber daya manusia, istilah kompetensi mengacu kepada atribut/karakteristik seseorang yang membuatnya berhasil dalam pekerjaan. Banyak pihak sering menggunakan istilah kompetensi sebagai kemampuan seseorang untuk berkinerja (the ability to perform). Hal ini dikarenakan efektif tidaknya suatu hasil pekerjaan sangat dipengaruhi oleh keterampilan, pengetahuan, perilaku (sikap) dan kemampuan yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan.
Kompetensi menyangkut kewenangan setiap individu untuk melakukan tugas atau mengambil keputusan sesuai dengan peranannya dalam organisasi yang relevan dengan keahlian, pengetahuan, dan kemampuan yang dimiliki. Rivai (2009:289) mengatakan kompetensi yang dimiliki karyawan secara individual harus mampu mendukung pelaksanaan strategi organisasi dan mampu mendukung setiap perubahan yang dilakukan manajemen. Dengan kata lain, kompetensi yang dimiliki individu dapat mendukung sistem kerja berdasarkan tim. Dengan demikian, untuk mewujudkan keberhasilan program-program yang telah ditetapkan oleh suatu organisasi, maka setiap karyawan di dalamnya diharuskan memiliki standar kompetensi yang diperlukan.
Menurut Simamora (2004:92), kompetensi adalah jenis keahlian, pengetahuan, dan kemampuan yang diperlukan untuk menunaikan sebuah pekerjaan secara efektif. Kemudian Wibowo (2007:324), menyatakan kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta di dukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut. Sedangkan Palan (2007:6), mengatakan bahwa kompetensi terdiri dari beberapa jenis karakteristik yang berbeda, yang mendorong perilaku. Fondasi karakteristik ini terbukti dalam cara seseorang berperilaku di tempat kerja. Kompetensi adalah mengenai orang seperti apa dan apa yang dapat mereka lakukan, bukan apa yang mungkin mereka lakukan. Kompetensi ditemukan pada orang-orang yang di klasifikasikan sebagai berkinerja unggul atau efektif. Menurut Boyatzis dalam Sudarmanto (2009:46), mendefinisikan kompetensi adalah karakteristik-karakteristik yang berhubungan dengan kinerja unggul atau efektif di dalam pekerjaan.
Kompetensi menurut Spencer dalam Pfeffer dkk (2003:109), yaitu karakteristik yang mendasari seseorang berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya atau karakteristik dasar individu yang memiliki hubungan kausal atau sebab akibat dengan kriteria yang dijadikan acuan, efektif atau berkinerja prima atau superior di tempat kerja atau situasi tertentu. (A competency is an underlying characteristic of an individual that is causally related to citerian referenced effective and or superior performance in a job or situation).
Berdasarkan definisi tersebut kata an underlying characteristic mengandung makna kompetensi adalah bagian kepribadian yang mendalam dan melekat kepada seseorang serta perilaku yang dapat diprediksi pada berbagai keadaan dan tugas pekerjaan. Sedangkan kata causally related berarti kompetensi adalah sesuatu yang menyebabkan atau memprediksi perilaku dan kinerja, dan kata criterian referenced mengandung makna bahwa kompetensi sebenarnya memprediksi siapa yang berkinerja baik dan kurang baik, diukur dari kriteria atau standar yang digunakan.
Menurut Spencer dan Spencer dalam Tjutju dan Suwatno (2009:23), menyatakan bahwa ada lima karakteristik kompetensi, yaitu sebagai berikut:
Keterampilan (Skill)
Kemampuan untuk mampu melaksanakan tugas-tugas fisik dan mental tertentu.
Pengetahuan (Knowledge)
Suatu informasi yang dimiliki seseorang khususnya pada bidang spesifik. Pengetahuan merupakan kompetensi yang kompleks.
Konsep Diri (Self Concepts)
Konsep diri adalah sikap atau nilai, atau self image dari orang-orang. Konsep diri yaitu semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain.
Motif (Motive)
Apa yang secara konsisten dipikirkan atau keinginan-keinginan yang menyebabkan melakukan tindakan. Apa yang mendorong perilaku yang mengarah dan dipilih terhadap kegiatan atau tujuan tertentu.
Sifat (Traits)
Ciri fisik dan reaksi-reaksi yang bersifat konsisten terhadap situasi atau informasi.
Gambar 1
Sumber: Spencer, M., Lyle, Jr, & Signe M. Spencer, Competence at Work "Models
for Superior Performance", (New York: John Wiley & Sons Inc, 1993).
Kompetensi pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skill) cenderung lebih tampak visible dan relatif berada di permukaan sebagai salah satu karakteristik yang dimiliki manusia. Kompetensi konsep diri (self-concept), sifat (trait), dan motif (motive) lebih tersembunyi (hidden) dan berada pada titik sentral kepribadian seseorang. Kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan relatif lebih mudah untuk dikembangkan dengan cara program pelatihan untuk karyawan. Inti kompetensi yaitu motif dan sikap sulit untuk dinilai dan dikembangkan serta memakan biaya besar. Sedangkan konsep diri berada diantara keduanya. Sikap dan nilai seperti percaya diri dapat diubah melalui pelatihan atau pengembangan yang positif.
Kategori kompetensi menurut Spencer dalam Pfeffer dkk (2003:113), yang digunakan memprediksi kinerja suatu pekerjaan dibagi atas 2 (dua) kategori yaitu:
Threshold Competencies
Threshold Competencies adalah karakteristik utama biasanya pengetahuan atau keahlian dasar yang harus dimiliki seorang karyawan agar dapat melaksanakan pekerjaannya. Tetapi tidak untuk membedakan seorang karyawan yang berkinerja tinggi atau rendah.
Differentiating Competencies
Differentiating Competencies adalah faktor-faktor yang membedakan individu yang berkinerja tinggi dan rendah. Misalnya seseorang yang memiliki orientasi motivasi (konsep diri), biasanya yang diperhatikan pada penetapan tujuan yang melebihi apa yang ditetapkan organisasi.
Jenis kompetensi menurut Spencer dan Spencer (1993:34-39), mengklasifikasikan dimensi dan komponen kompetensi individual menjadi tiga, yaitu: (1). Kompetensi intelektual, (2). Kompetensi emosional, (3). Kompetensi sosial. Urain dari masing-masing kompetensi secara rinci dijelaskan sebagai berikut:
Kompetensi Intelektual
Kompetensi intelektual adalah karakter sikap dan perilaku atau kemauan dan kemampuan intelektual individu (dapat berupa pengetahuan, keterampilan, pemahaman professional, pemahaman konstektual, dan lain-lain) yang bersifat relatif stabil ketika menghadapi permasalahan di tempat kerja, yang dibentuk dari sinergi antara watak, konsep diri, motivasi internal, serta kapasitas pengetahuan kontekstual. Kapasitas intelektual adalah kemampuan yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan mental. Kompetensi intelektual ini terinternalisasi dalam bentuk sembilan kompetensi sebagai berikut:
Berprestasi
Kemauan atau semangat seorang karyawan untuk berusaha mencapai kinerja yang terbaik dengan menetapkan tujuan yang menantang serta menggunakan cara yang lebih baik secara terus-menerus.
Kepastian Kerja
Kemauan dan kemampuan seorang karyawan untuk meningkatkan kejelasan kerja dengan menetapkan rencana yang sistematik dan mampu memastikan pencapaian tujuan berdasarkan data atau informasi yang akurat.
Inisiatif
Kemauan seorang karyawan untuk bertindak melebihi tuntutan seseorang, atau sifat keinginan untuk mengetahui hal-hal yang baru dengan mengevaluasi, menyeleksi, dan melaksanakan berbagai metode dan strategi untuk meningkatkan kinerja. Inisiatif juga sangat berkaitan erat dengan konsep kreativitas, yaitu kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan seorang karyawan untuk berfikir dan bertindak secara berbeda dari kebiasaan dan lebih efektif. Dimensi dari kreativitas ini memiliki empat sifat atau ciri yaitu: (a). Peka terhadap masalah, (b). Kaya akan gagasan / alternatif pemecahan, (c). Mampu menghasilkan ide asli, dan (d). Memiliki sikap fleksibilitas (bersedia mempertimbangkan berbagai gagasan).
Penguasaan Informasi
Kepedulian seorang karyawan untuk meningkatkan kualitas keputusan dan tindakan berdasarkan informasi yang handal dan akurat serta berdasarkan pengalaman dan pengetahuan atas permasalahan kondisi lingkungan kerja.
Berfikir Analitik
Kemampuan seorang karyawan untuk memahami situasi dengan cara menguraikan permasalahan menjadi komponen-komponen yang lebih rinci serta menganalisis permasalahan secara sistematik berdasarkan pendekatan logis.
Berfikir Konseptual
Kemampuan seorang karyawan untuk memahami dan memandang suatu permasalahan sebagai satu kesatuan yang meliputi kemampuan yang memahami akar permasalahan.
Keahlian Praktikal
Kemampuan seorang karyawan menguasai pengetahuan eksplisit berupa keahlian untuk menyelesaikan pekerjaan serta kemauan untuk memperbaiki dan mengembangkan diri sendiri.
Kemampuan Linguistik
Kemampuan seorang karyawan untuk menyampaikan pemikiran atau gagasan secara lisan atau tulis untuk kemudian di diskusikan atau di dialogkan sehingga terbentuk kesamaan persepsi.
Kemampuan Naratif
Kemampuan seorang karyawan untuk menyampaikan pokok-pokok pikiran dan gagasan dalam suatu pertemuan formal atau informal dengan menggunakan media cerita.
Kompetensi Emosional
Kompetensi emosional adalah karakter sikap dan perilaku atau kemauan dan kemampuan untuk menguasai diri dan memahami lingkungan secara objektif sehingga pola emosinya relatif stabil ketika menghadapi berbagai permasalahan di tempat kerja. Kompetensi emosional individu terinternalisasi dalam bentuk enam tingkat kemauan dan kemampuan sebagai berikut:
Sensitivitas atau Saling Pengertian
Kemampuan dan kemauan seorang karyawan untuk memahami, mendengarkan, dan menanggapi hal-hal yang tidak dikatakan orang lain, yang bisa berupa pemahaman atas pemikiran dan perasaan serta kelebihan dan keterbatasan orang lain.
Pengendalian Diri
Kemampuan seorang karyawan untuk mengendalikan prestasi dan emosi pada saat menghadapi tekanan sehingga tidak melakukan tindakan yang negatif dalam situasi apapun.
Percaya Diri
Keyakinan seorang karyawan untuk menunjukkan citra diri, keahlian, kemampuan serta pertimbangan yang positif.
Kemampuan Beradaptasi
Kemampuan seorang karyawan menyesuaikan diri dan bekerja secara efektif pada berbagai situasi.
Komitmen Pada Organisasi
Kemampuan seorang karyawan untuk mengikatkan diri terhadap visi dan misi organisasi dengan memahami kaitan antara tanggung jawab pekerjaannya dengan tujuan organisasi secara keseluruhan.
Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah karakter sikap dan perilaku atau kemauan untuk membangun simpul-simpul kerja sama dengan orang lain ketika menghadapi permasalahan di tempat kerja. Kompetensi sosial individu terinternalisasi dalam bentuk tujuh tingkat kemauan dan kemampuan, sebagai berikut:
Pengaruh dan Dampak
Kemampuan seorang karyawan meyakinkan dan mempengaruhi orang lain untuk secara efektif dan terbuka dalam berbagi pengetahuan, pemikiran dan ide-ide secara perorangan atau dalam kelompok agar mau mendukung gagasan atau idenya.
Kesadaran Berorganisasi
Kemampuan seorang karyawan untuk memahami posisi dan kekuasaan secara komprehensif.
Membangun Hubungan Kerja
Kemampuan seorang karyawan untuk membangun dan memelihara jaringan kerja sama agar tetap hangat dan akrab.
Mengembangkan Orang Lain
Kemampuan seorang karyawan untuk meningkatkan keahlian bawahan atau orang lain dengan memberikan umpan balik yang bersifat membangun berdasarkan fakta yang spesifik serta memberikan pelatihan, dan memberi wewenang untuk memberdayakan dan meningkatkan partisipasinya.
Mengarahkan Bawahan
Kemampuan seorang karyawan memerintah, mempengaruhi, dan mengarahkan bawahan dengan melaksanakan strategi dan hubungan interpersonal agar mereka mau mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kerja Tim
Keinginan dan kemampuan seorang karyawan untuk bekerja sama dengan orang lain secara koperatif yang menjadi bagian yang bermakna dari suatu tim untuk mencapai solusi yang bermanfaat bagi semua pihak.
Kepemimpinan Kelompok
Keinginan dan kemampuan seorang karyawan untuk berperan sebagai pemimpin kelompok dan mampu menjadi suri teladan bagi anggota kelompok yang dipimpinnya.
KESIMPULAN
Kompetensi merupakan modal awal dari dalam diri karyawan yang harus dimiliki untuk dapat menduduki suatu jabatan tertentu dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Kompetensi merupakan variabel utama yang harus dimiliki oleh seorang karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya, sehingga dengan adanya kompetensi yang telah dimiiki dapat membantu para karyawan di dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target yang telah ditentukan. Kompetensi merupakan faktor kunci penentu bagi seseorang dalam menghasilkan kinerja yang sangat baik. Dalam situasi kolektif, kompetensi merupakan faktor kunci penentu keberhasilan organisasi. Semakin tinggi kompetensi karyawan maka sudah seharusnya semakin tinggi kinerjanya. Sebaliknya semakin karyawan tidak kompeten maka semakin rendah kinerjanya.
Kompetensi memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan. Semakin tinggi kompetensi yang dimiliki oleh seorang karyawan dan sesuai dengan tuntutan peran pekerjaan maka kinerja karyawan tersebut akan semakin meningkat. Karyawan yang kompeten biasanya memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik sehingga mereka lebih bisa memanfaatkan potensi-potensi yang mereka miliki dan bisa dengan mudah memahami apa yang harus dikerjakan, bagaimana cara mengerjakannya dengan efektif dan efisien serta mampu merespon perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan organisasinya.
Kapasitas pengetahuan yang dimiliki akan memudahkan para karyawan untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi saat menyelesaikan tugas dan pekerjaannya. Kondisi ini pada akhirnya akan meningkatkan kinerja karyawan baik yang berkaitan dengan faktor pekerjaan itu sendiri maupun karakteristik personal, dan secara terbuka meningkatkan kualitas diri melalui proses pembelajaran. Karyawan yang memiliki kompetensi inteletual yang baik dan motivasi berprestasi yang tinggi pasti mampu meningkatkan kinerjanya.
Kompetensi, dan kinerja yang tinggi memberikan isyarat bahwa suatu organisasi dikelola dengan baik dan secara fundamental akan menghasilkan perilaku manajemen yang efektif.
INDIKATOR KOMPETENSI KARYAWAN MODEL SPENCER & SPENCER:
Kompetensi Intelektual
Kompetensi Emosional
Kompetensi Sosial.
KRITERIA JAWABAN SKOR PENILAIAN
SS = Sangat Setuju 5
S = Setuju 4
KS = Kurang Setuju 3
TS = Tidak Setuju 2
STS = Sangat Tidak Setuju 1
No
PERTANYAAN
SS
S
KS
TS
STS
KOMPETENSI INTELEKTUAL
1
Pengetahuan yang saudara miliki saat ini sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan
2
Dengan pengetahuan yang saudara miliki, saudara dapat menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan dengan baik dan tepat waktu
3
Dengan pengetahuan yang saudara miliki, saudara dapat memecahkan masalah-masalah yang terkait dengan pekerjaan di perusahaan
4
Saudara merasa senang apabila mengerjakan tugas yang menantang, walaupun imbalannya tidak ada atau tidak besar
5
Saudara kurang mampu membuat dokumen surat-surat yang diperlukan oleh perusahaan maupun yang diperlukan karyawan
6
Dengan keterampilan yang saudara miliki, saudara dapat menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugas pokok saudara di perusahaan
7
Jika ada peraturan baru saudara berusaha mencari informasi dan mencoba untuk memahaminya
8
Saudara berusaha mencari informasi tentang pelaksanaan tugas-tugas yang terkait dengan di bidang tugas saudara
9
Saudara mempunyai inisiatif untuk belajar tentang perkembangan arus informasi seperti internet
10
Dalam kesibukan aktivitas bekerja, saudara berusaha mencari informasi untuk meningkatkan kualitas pekerjaan yang dihasilkan
11
Keterampilan yang anda miliki sesuai dengan standar perusahaan
12
Dengan keterampilan yang anda miliki, anda memiliki inisiatif dalam menyelesaikan tugas pekerjaan
13
Dengan pengetahuan yang anda miliki, anda mampu memecahkan masalah pekerjaan
14
Pengalaman saudara mendukung pekerjaan yang menjadi tanggung jawab saudara
15
Saudara mampu berkreativitas untuk meningkatkan kinerja perusahaan
16
Uraian jabatan yang dibebankan pada saudara sesuai dengan kompetensi yang saudara miliki
17
Saudara dapat menyelesaikan tugas yang dibebankan dengan keterampilan yang dimiliki saat ini
KOMPETENSI EMOSIONAL
18
Saudara kurang percaya diri bila ditempatkan pada tugas pekerjaan yang tidak sesuai dengan kompetensi yang saudara miliki
19
Kompetensi yang saudara miliki membuat saudara merasakan percaya diri untuk menyelesaikan tugas pekerjaan dengan kualitas yang baik
20
Saudara tidak merasa rendah diri bila mengalami kegagalan dalam menjalankan tugas pekerjaan
21
Saudara kurang mampu beradaptasi dengan cepat apabila ada perubahan-perubahan tugas kerja yang ditetapkan oleh atasan
22
Saudara mampu beradaptasi secara baik apabila atasan meminta saudara untuk melakukan tugas pekerjaan yang berbeda
23
Pemahaman saudara tentang visi, misi dan tujuan organisasi sangat baik
24
Saudara tidak terlalu mematuhi aturan berpakaian ketika berada di lingkungan perusahaan
25
Kemampuan saudara memahami tentang fungsi dan uraian tugas masih kurang
26
Ketaatan saudara terhadap peraturan-peraturan organisasi sesuai dengan yang ditetapkan oleh perusahaan
27
Saudara konsisten mengikuti aturan yang berlaku meski berada di lingkungan yang tidak tertib hukum
28
Saudara percaya bahwa sikap yang baik kepada rekan kerja akan mendukung dalam penyelesaian pekerjaan yang membutuhkan kerjasama
KOMPETENSI SOSIAL
29
Saudara mampu berkomunikasi dengan baik terhadap sesama rekan kerja di lingkungan kantor
30
Saudara menghormati rekan-rekan kerja di tempat saudara bekerja tanpa membeda-bedakan jabatan, golongan, ataupun latar belakang
31
Saudara siap membantu rekan kerja yang memerlukan bantuan untuk menyelesaikan pekerjaan ataupun masalah-masalah lain di luar pekerjaan
32
Saudara dapat membangun hubungan kerja yang positif terhadap semua karyawan
33
Hubungan kerja yang terjalin diantara karyawan saat ini belum begitu optimal dan perlu untuk ditingkatkan
34
Komunikasi kerja yang terjalin diantara karyawan belum begitu maksimal
35
Saudara mempunyai kompetensi untuk membantu dan mengembangkan kemampuan rekan kerja dalam rangka untuk mendukung proses penyelesaian pekerjaan
36
Saudara lebih mementingkan keberhasilan secara tim (kerja tim) daripada pencapaian keberhasilan secara individu
37
Saudara kurang menikmati jika harus bekerja bersama-sama dengan personel yang kurang akrab di kantor
38
Saudara menikmati kerjasama dengan orang lain untuk menyelesaikan pekerjaan daripada harus bekerja sendirian
39
Anda selalu siap membantu karyawan lain yang memerlukan bantuan
40
Anda menghormati setiap rekan-rekan kerja di tempat anda bekerja saat ini tanpa membeda-bedakan
41
Anda mampu berkomunikasi dengan baik terhadap sesama rekan kerja
42
Saudara selalu mengikuti kegiatan SBO (Spiritual, Budaya dan Olah raga) yang diselenggarakan oleh perusahaan
DAFTAR PUSTAKA
Palan, R. Competency Management, Teknik Mengimplementasikan Manajemen SDM Berbasis Kompetensi Untuk Meningkatkan Daya Saing Organisasi, Cetakan Pertama, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta: PPM Anggota IKAP, 2007.
Pfeffer, J, Soetjipto Budi W, Handoko T. Hani, Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Keempat, Edisi Kedua, Yogyakarta: Amara Books, 2003.
Rivai, Veithzal. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009.
Simamora, Henry. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Pertama, Yogyakarta: STIE YKPN, 2004.
Spencer, M., Lyle, Jr, & Signe M. Spencer, Competence at Work "Models for Superior Performance", New York: John Wiley & Sons Inc, 1993.
Sudarmanto, Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009.
Tjutju, & Suwatno, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: Alfabeta, 2009.
Wibowo. Manajemen Kinerja, Edisi Ketiga, Jakarta: Rajawali Press, 2007.
1