LAPORAN PRATIKUM MESIN LISTRIK STARTING GENERATOR SINKRON di bimbing oleh oleh Bpk. Racmad Racmad Sutjipto Sutjipto
OLEH :
KELAS
: D4-2B
PENANGGUNG JAWAB
: Agung Tri Prakoso
15411500
: Irpan Sujiono
15411500
: Muhammad Farhan .H
15411500
: Rio Anjasmara N.W
15411500
PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MALANG 2016
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. STARTING GENERATOR SINKRON
-
Untuk mengetahui cara starting prime mover
-
Untuk mengetahui cara starting generator sinkron
2. NO LOAD TEST DAN SHORT CIRCUIT GENERATOR SINKRON
-
Untuk mengetahui pengaruh arus eksitasi terhadap tegangan pada percobaan Open circuit
-
Untuk mengetahui arus eksitasi terhadap arus jangkar pada percobaan Short circuit
-
Untuk mengetahui fungsi amplikasi dari kedua percobaan diatas
3. LOAD TEST GENERATOR SINKRON
-
Untuk mengetahui karakteristik beban yang terhubung pada generator sinkron
-
Mengetahui besar persentase regulasi tegangan saat variasi beban
-
Pengaruh beban terhadap kinerja prime mover
B. DASAR TEORI
Generator sinkron atau altenator adalah mesin sinkron yang digunakan untuk mengubah daya mekanik menjadi daya listrik. Generator sinkron dapat berupa generator sinkron 3 fasa atau generator sinkron AC satu fasa tergantung dari kebutuhan . Pada percobaan kali ini, yaitu percobaan generator sinkron yang mana betujuan untuk mengamati bebrapa karakteristik dari generator 3 phasa. Karakteristik- karakteristik yang akan diamati diantaranya : karakteristik tanpa beban,hubung singkat dan berbeban.
Pada pratikum ini digunakan motor DC sebagai penggerak rotor generator sinkron. Dimana ada beberapa parameter yang mempengaruhi tegangan keluaran generator yaitu arus eksitasi generator serta kecepatan putaran dari motor penggerak. Pada praktikum juga melakukan percobaan
dengan beberapa kondisi yang mempengaruhi tegangan keluaran, mulai dari tanpa beban sampai dengan memberi beban R, L, dan C.
Pada kondisi tidak berbeban semakin besar arus eksitasi di motor DC dan generator semakin meningkat kecepatan pada motor penggerak. Dan semakin tinggi kecepatan akan meningkatkan tegangan keluaran pada terminal generator sinkron. Karena tidak ada beban terpasang dalam rangkaian tersebut tidak mengalir arus. Hal ini disebabkan semakin tinggi arus penguatan maka semakin besar fluks magnet dihasilkan, semakin banyak fluks magnet yang memotong kumparan berputar dalam generator semakin besar gaya putar yang membangkitkan tegangan generator.
Pada kondisi berbeban digunakan beban resistif, induktif, dan kapasitif. Pada saat menggunakan beban resistif pada terminal keluaran generator diperoleh besar tegangan yang sama dengan tegangan beban. Hal ini disebabkan beban resitif murni yang menghasilkan nilai faktor daya mendekati satu. Untuk menjaga tegangan keluaran yang disuplai beban resitif cukup dengan menjaga besarnya arus eksitasi dan menjaga putaran dari penggerak. Pada kondisi diberi beban induktif, beban ini akan menyebabkan penggeseran fasa dan arus yang menyebabkan arus bersifat lagging. Pada saat diberi beban kapasitif, beban ini dapat menyebabkan arus leading terhadap tegangan.
C. DAFTAR KOMPONEN
-
M
= Torsi Meter MV 100
-
G
= Mesin Sinkron MV 122
-
TG
= Tachometer Generator MV 153
-
Rmy
= Shunt rheostat TS 500/440
-
U
= Voltmeter 300V TI 105
-
Im
= Ampermeter 1,6A TI 101
-
IA
= Ampermeter 6A TI 102
-
S
= Switch TO 3
-
R B
= Load Resistor TB 40
-
F
= Power pack TF 123A
Penggunan nanti
-
XL
= Beban Induktor TB 41
-
XC
= Beban Kapasitor TB 42
D. GAMBAR RANGKAIAN
E. LANGKAH PERCOBAAN
1. STARTING GENERATOR SINKRON
-
Hubungkan torsi meter sebagai motor dan mesin sinkron sebagai generator sesuai dengan gambar rangkaian
-
Catat rating mesin sinkron yang tertera pada name plate mesin, pastikan rating tersebut tidak boleh terlewati selama percobaan berlangsung
-
Periksakan rangkaian anda pada instructor sebelum diberi tegangan
-
Atur reostart dari torsi meter tersebut untuk mencapai arus eksitasi maksimum. Pastikan saklar S off (Beban tidak tersambung)
-
Masukan tegangan DC variable dengan perlahan-lahan sehingga mencapai 220 volt dan cek arus motor pada amperemeter. Motor harus berputar sesuai dengan arah panah.
-
Atur shunt rheostat pada torsi motor sehingga kecepatan menjadi tetap 1500 rpm kecepatan tersebut harus dipertahankan selama percobaan.
2. PENGUKURAN KARAKTERISTIK HUBUNG SINGKAT (I A = f(Im))
-
Gambarkan rangkaian diagram untuk pengukuran ini
-
Hubung singkatkan fasa fasa dari rotor setelah switch S (switch S masih terbuka)
-
Atur shunt rheostat (Rmy) sehingga arus medan putar pada generator sinkronnya = 0
-
Masukkan switch S. Aturlah arus jangkar dari 0 sampai dengan maksimum (setiap langkah 0,2 A) dengan cara mengatur Rmy catat harga IA dan Im untuk setiap langkah.
-
Atur shunt rheostat (Rmy) sehingga arus medan putar generator = 0 kemudian buka switch S dan lepaskan fasa-fasa yang terhubung singkat.