LAPORAN PEMBUATAN ALAT MIKROPROSESOR “AUTOM ” AUTOM ATHI C DI SHWASHER HWASHER MACHI NE
SISTEM MICROPROSESSOR MICROPROSESSOR Dosen: Drs. Jusuf Bintoro,M.T
Nama
: UMMU HANI
No Reg
: 5215097005
Jurusan
: Teknik Elektro
Prodi
: Pend.S1 Elektronika S1 NR
PEND TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2013 KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas laporan mata kuliah “Mikroprosessor ”.
Laporan ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Sistem MicroproseSsor yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah tersebut diatas. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada: 1. Dosen dan asisten Mata Kuliah Mikroprosessor. 2. dan semua pihak yang telah membantu dalam rangkaian menyelesaikan Laporan ini. Semoga makalah ini bisa membantu bagi siapa saja yang membutuhkan pengetahuan tentang salah satu materi tentang mata kuliah ini. Namun demikian mungkin dalam laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. .
Jakarta, januari 2013
(Penulis)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persimpangan, disetiap jalan pasti terdapat persimpangan baik didesa kecil sampai kota besar, baik dijalan utama maupun jalan yang biasa kita lewati.Ada beberapa jenis persimpangan dari yang sekedar hanya belok kanan atau belok kiri, lalu ada yang bisa keduanya yang biasa kita sebut pertigaan, sampai ada yang 4 jalur atau yang sering kita sebut dengan perempatan. Mari kita ambil contoh jalan-jalan di sebuah kota besar seperti Jakarta yang merupakan Ibukota Negara kita. Sebagai sebuah ibukota Jakarta haruslah memiliki sarana dan prasarana transportasi yang memadai untuk kepentingan masyarakat yang banyak menggantungkan kehidupannya di kota tersebut.Salah satu sarana dan prasarana tersebut tentunya jalan yang menghubungkan satu tempat dengan tempat lainnya, dan tentu saja tidak satu jalur tetapi banyak.Dan tentu saja jalur tersebut terhubung dengan jalur-jalur lainnya yang jumlahnya tak terhitung. Pembaca
mungkin
bertanya-tanya
apa
hubumgannya
jalan-jalan
dan
persimpangan dengan judul tulisan ini yaitu Mikroprosessor, disetiap persimpangan khususnya yang memiliki 3 jalur(pertigaan) dan 4 jalur (perempatan) terdapat sebuah rambu lalulintas elektronik yang biasa kita sebut dengan lampu merah.Lmapu merah. Lmapu merah dikota-kota di Indonesia biasanya memakai sistem TIMER untuk mengatur para pengguna jalan yang melewati persimpangan tersebut.Penulis akan menjelaskan bagaimana peran mikroprosessor dalam mengendalikan lampu lalulintas tersebut
BAB II PEMBAHASAN MATERI
2.1 Conveyor
Conveyor merupakan alat untuk mengangkut bahan-bahan industri. Sedangkan Motor listrik, Gearbox, pulley belt, rangka dan sabuk karet (belt conveyor) ini adalah
komponen dari conveyor, dimana komponen dari sabuk karet ini berfungsi untuk membawa barang-barang produksi. Dengan peranan dari motor listrik, gearbox, pulley, rangka, sabuk karet (belt conveyor) yang sangat penting, diperlukan perancangan yang baik, salah satu-nya s atu-nya yang perlu diperhatikan adalah segi kekuatan, dimana rangka rangka menerima beban dari barang maupun menerima beban dari motor listrik yang bekerja untuk memutar pulley fungi dari tujuan alat ini dibuat mempermudah memindahan dan memisahan barang produksi kegudang. Dalam laporan ini conveyor dianggap sebagai alat simulasi untuk pembuatan alat pencuci motor otomatis. Conveyor dapat dijalankan dengan bantuan alat mikroprosesor yaitu MPF-I (Zi log 80) dengan memasukkan sebuah program pr ogram . 2.2 Arsitektur CPU Z80
Arsitektur CPU Z80 didesain dengan mengaplikasikan metode standart bus, yaitu mengelompokkan jalur-jalur dalam tiga macam bus : address bus yang berfungsi sebagai output yangdapat memiliki 3 kondisi (high, low, dan tri-state), data bus yang berfungsi sebagai input maupun output dan juga memiliki 3 kondisi (high, low, dan tri-state) dan control bus. Z80 bekerja pada tegangan tunggal +5V. Ia memiliki internal register sebanyak 208 bit, termasuk diantaranya 6 buah general-purpose register yang dapat digunakan terpisah (tiap 8-bit) ataupun yang digunakan untuk melipat gandakan accumulatore atau general-purpose register yang lain. Fasilitas exchange ini dapat digunakan unutk menunjukkan fungsi respon interrupt yang cepat. Z80 juga memiliki sebuah register stack pointer, program counter, dua buah index register, sebuah Refresh Register dan sebuah interrupt Register.
2.3 Alat dan Komponen
a. Alat
No.
Nama Alat
Unit
1.
Adaptor 12V
1 pcs
2.
Avo Meter
1 pcs
3.
Solder + Timah
1psc + 1 roll
4.
Kabel
10 m
5.
Gergaji
1 pcs
6.
Komputer
1 unit
7.
MPF 1
1 unit
b. Komponen No.
Nama Komponen
Unit jumlah satuan
1
PCB Metrix
1
pcs
2
Pin header 1 x 11
1
pin
3
Led 5mm
20
pcs
4
Resistor 220 Ω ¼ w
8
pcs
5
Resistor 560 Ω
20
pcs
6
Resistor 10000 Ω
6
pcs
7
Transistor bc 547
8
pcs
8
Pin jumper
27
pcs
2.4 Proses Kerja Alat
Automatic Di shwashe hwasherr M achin achin e
Proses kerja dari alat Automatic Dishwasher Machine Machine ini dapat bekerja dengan memasukkan suatu program yang telah dirancang melalui sistem mikroprosesor MPFI (Zilog 80). Cara kerjanya sebagai berikut : pertama kali sensor akan Mengaktifkan motor pada konveyor menyala, setelah itu konveyor bekerja sampai titik penyemprotan air selama sekian detik, lalu konveyor berhenti dan LED indikator
sebagai air menyala beberapa detik. Setelah penyemprotan air yang pertama selesai kemudian motor bekerja kembali sampai titik penyabunan selama sekian detik, lalu konveyor berhenti dan LED indikator sebagai sistem penyabunan akan menyala beberapa detik. Setelah penyabunan selesai lalu konveyor bekerja kembali sampai s ampai ke titik penyemprotan air yang kedua selama sekian detik, lalu konveyor berhenti dan LED indikator sebagai air menyala beberapa detik. Setelah penyemprotan air yang kedua selesai lalu konveyor bekerja kembali sampai ke titik pengeringan kemudian fan akan bekerja mengeringkan benda selama beberapa detik. Proses tersebut berlangsung tidak secara terus-menerus tetapi pada akhir akan ada sensor yang berfungsi untuk menstop konveyor konveyor apabila telah selesai mencuci. 2.5 Skema Gambar dan Skema Rangkaian BD 139
BD 139
S S
VCC
Skema Rangkaian Sistem Microprocessor
M
fan
2.6 Flowchart START
Masukkan program yang telah dirancang
Konveyor bekerja sampai ke titik penyemprotan air yang pertama beberapa detik
Konveyor berhenti, Led indikator sebagai air menyala beberapa detik
Konveyor bekerja sampai ke titik penyabunan beberapa detik
Konveyor berhenti, Led indikator sebagai sistem penyabunan menyala beberapa detik
Konveyor bekerja sampai ke titik penyemprotan air yang kedua beberapa detik
Konveyor berhenti, Led indikator sebagai air menyala beberapa detik
Konveyor bekerja sampai sampai ke titik terakhir yaitu titik pengeringan
Konveyor berhenti, fan akan mengeringkan selama beberapa detik
FINISHED Flowchart dari alat Automatic Dishwasher Machine
2.7 Program Sistem Microprocessor Nomor
Memory Location
Object Code
Source Code
0001 0002 0003 0004 0005 0006 0007 0008 0009 0010 0011 0012 0013 0014 0015 0016
0000 1800 1802 1804 1806 1808 1808 180A 180C 180F 1812 1812 1814 1816 1816 1818
0017 0018 0019 0020 0021 0022 0023 0024
181B 181C 181F 181F 1821 1823 1823 1825
0D C2 18 18
LOOP1 DELAY DEC C JP NZ, JP NZ, LOOP1
3E 02 D3 81
LD A, 02H OUT (81H),A OUT (81H),A
0E 04 CD 88 18
0025 0026 0027 0028 0029 0030 0031 0032
1828 1829 182C 182C 182E 1830 1830 1832
0D C2 25 18
LD C, 05H LD C, LOOP2 CALL DELAY DEC C JP NZ, JP NZ, LOOP2
3E 10 D3 81
LD A, 10H LD A, OUT (81H),A OUT (81H),A
0033 0034 0035 0036 0037 0038 0039 0040
1835 1836 1839 1839 183B 183D 183D 183F
0D C2 32 18
LD C, 05H LD C, LOOP3 CALL DELAY DEC C JP NZ, JP NZ, LOOP3
3E 04 D3 81
LD A,04H OUT (81H),A OUT (81H),A
0041
1842
0D
3E 4F D3 82 3E 0F D3 83 DB 80 FE E0 CA 12 18 C3 08 18 3E 10 D3 81 0E 06 CD 88 18
0E 15 CD 88 18
0E 04 CD 88 18
Keterangan
ORG 1800H ORG 1800H LD A, LD A, 4FH OUT (82H),A OUT (82H),A LD A, LD A, 0FH OUT (83H), OUT (83H), A AWAL IN IN A, A, (80H) CP 0FDH CP 0FDH JP Z, JP Z, SATU JP AWAL JP AWAL SATU
LD A, 10H OUT (81H),A OUT (81H),A
KONVEYOR NYALA
LD C, 04H LD C, CALL
LD C,04H LD C,04H LOOP4 CALL DELAY DEC C
LOOP 1
LAMPU 1 NYALA
LOOP 2
LOOP 3
LAMPU 2 NYALA
LOOP 4
0042 0043 0044 0045 0046 0047 0048
1843 1846 1846 1848 184A 184A 184C
0049 0050 0051 0052 0053 0054 0055 0056
184F 1850 1853 1853 1855 1857 1857 1859
0057 0058 0059 0060 0061 0062 0063 0064
185C 185D 1860 1860 1862 1864 1864 1866
0065 0066 0067 0068 0069 0070 0071 0072
1869 186A 186D 186D 186F 1871 1871 1873
0073 0074 0075 0076 0077 0078 0079 0080 0081 0082 0083 0084 0085
1876 1877 187A 187A 187C 187E 1881 1884 1884 1886 1888 1889 188C
C2 3F 18
JP NZ,LOOP4 JP NZ,LOOP4
3E 10 D3 81
LD A,10H OUT (81H),A OUT (81H),A
0E 15 CD 88 18 0D C2 4C 18
LD C,04H LD C,04H LOOP5 CALL DELAY DEC C DEC C JP NZ, JP NZ, LOOP5
3E 08 D3 81
LD A, 08H OUT (81H),A OUT (81H),A
0E 04 CD 88 18 0D C2 59 18
LD C,04H LD C,04H LOOP6 CALL DELAY DEC C DEC C JP NZ, JP NZ, LOOP6
3E 10 D3 81
LD A,10H OUT (81H),A OUT (81H),A
0E 10 CD 88 18 0D C2 66 18
LD C,0FH LD C,0FH LOOP7 CALL DELAY DEC C DEC C JP NZ, JP NZ, LOOP7
3E 01 D3 81
LD A, 01H OUT (81H),A OUT (81H),A
0E 0F CD 88 18 0D C2 73 18
LD C,0FH LD C,0FH LOOP8 CALL DELAY DEC C DEC C JP NZ, JP NZ, LOOP8
DB 80 FE FE CA 08 18 C3 7A 18
DUA IN A, IN A, (80H) CP 0FEH CP 0FEH JP Z, JP Z, AWAL JP DUA JP DUA
16 00 1E 00 1D C2 88 18 15
DELAY LD LD D, D, 00H LOOP-B LD LD E, E, 00H LOOP-A DEC DEC E E JP NZ, JP NZ, LOOP-A DEC D DEC D
KONVEYOR NYALA
LAMPU 3 NYALA
KONVEYOR NYALA
KIPAS NYALA
0086 188D Number of errors = 0
C2 86 18
JP NZ, JP NZ, LOOP-B
Program Kondisi Alat Automatic Dishwaser Machine dalam pengubahan Heksa OUTPUT PB4 Kipas 0 0 0 0 0 0 0 1
PB 3 Air 0 0 0 0 0 1 0 0
PB 2 Sabun 0 0 0 1 0 0 0 0
PB 1 Air 0 1 0 0 0 0 0 0
PB 0 MOTOR 1 0 1 0 1 0 1 0
HEX
01 02 01 04 01 08 01 10
INPUT PA 7 1 1
PA 6 1 1
PA 5 1 1
Skema Rangkaian Sensor
PA 4 1 1
PA 3 1 1
PA 2 1 1
PA 1 0 1
PA 0 1 0
HEX FD FE
Skema Rangkaian Relay
Skema Rangkaian BD 139
BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN
Pemanfaatan sistem mikroprosesor MPF-1 yang komponen utamanya adalh mikroprosesor Z-80 merupakan salah satu alternatif untuk dijadikan pengendali traffic light 2 mode penyalaan. Untuk mengendalikan traffic light tersebut diperlukan rangkaian interface yang dirangkai dari komponen-komponen berupa LED serta komponen pendukung lainnya dan untuk mengaktifkan dari alat ini digunakan bahasa pemrograman bahasa machine. Setelah pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa, dengan adanya mikroprosessor akan memudahkan dalam membuat suatu peralatan elektronik yang bisa berjalan secara otomatis. Hal ini dikarenakan sifat mikroprosesor yang didalamnya terdapat komponen elektronik yang sudah terintegrasi. Sehingga pengguna hanya membuat suatu program dan mikroprosesor yang akan menjalankannya. Tidak seperti menggunakan komponen
IC TTL yang harus dirangkai dengan menggabungkan
beberapa IC, sehingga hal ini dirasa tidak efisien dibandingkan dengan menggunakan mikroprosessor.
B. KRITIK DAN SARAN Salah satu penyebab kemacetan lalu lintas adalah traffic light yang terdapat pada
persimpangan jalan. Hal ini tidak terlepas dari penyalaan lampu pada traffic light yang cenderung tidak berubah padahal tingkat kepadatan arus lalu lintas setiap waktu dan tiaptiap ruas jalan pada jalan raya berbeda. Dari hasil percobaan alat tersebut ada beberapa saran-saran yang perlu diketahui yakni:
Harus berhati-hati dalam menentukan pin antara pin yang ada pada rangkaian dengan pin yang ada di mikroprosessor.
Harus tepat pada settingan waktu dari lampu lalu lintas sehingga tidak terjadi pembenrokkan menghindari kecelakaan dalam berkendara.
Dan juga harus berhati-hati dalam membuat program sehingga terhindar dari kesalahan. DAFTAR PUSTAKA
Instruction Manual. ED Laboratory.Lowenberg, C Edwin. 19 95. Rangkaian Elektronik. Jakarta: Erlangga. Tokhem, Roger L. 1990. Elektronika Digital. Jakarta: Erlangga.Yuliatmojo, Pitoyo dan Muhammad Yusro. 2009. Modul Praktikum P raktikum Sistem Mikroprosesor. Jakarta: Fakultas Teknik UNJ. Drs. Jusuf Bintoro, MT. 2004. Modul Bahan Ajar Sisitim Mikroprosessor. Jakarta: Fkultas Teknik UNJ