http://arifin-muchamad.blogspot.co.id/2013/11/laporanpendahuluan-fraktur-tibia.html Laporan Pendahuluan Fraktur ibia A.Anatomi Fisioligi
1.ibia !tulang kering" ulang ini termasuk tulang pan#ang$ sehingga terdiri dari tiga bagian: 1. %piph&sis pro'imalis !u#ung atas" (agian ini melebar secara trans)ersal dan memiliki permukaan sendi superior pada tiap cond&lu cond&lus$ s$ &aitu &aitu cond&lu cond&lus s medial medial dan cond&l cond&lus us lateral. lateral. *itenga *itengah-te h-tengah ngahn&a n&a terdapa terdapatt suatu peninggian &ang disebut eminenta intercond&loidea. 2. *iaph&sis !corpus" Pada penampang melintang merupakan segitiga dengan puncakn&a menghadap ke muka$ sehingga corpus mempun&ai tiga sisi &aitu margo anterior !di sebelah muka"$ margo margo medialis medialis !di sebelah sebelah medial" medial" dan crista crista inteross interossea ea !di sebela sebelah h lateral" lateral" &ang memba membatas tasii facies facies latera lateralis lis$$ facie facies s post posteri erior or dan dan faci facies es media medialis lis.F .Faci acies es medial medialis is langsung terdapat diba+ah diba+ah kulit dan margo anterior di sebelah pro'imal. 3. %piph&sis distalis !u#ung ba+ah" ,e arah medial bagian ini kuat menon#ol dan disebut maleolus medialis !mata kaki". %piph& %piph&sis sis distalis distalis mempun& mempun&ai ai tiga dataran dataran sendi sendi &aitu &aitu dataran dataran sendi sendi &ang &ang )ertika )ertikall !facies articularis melleolaris"$ dataran sendi &ang horiontal !facies articularis inferior" dan disebelah lateral terdapat cekungan sendi !incisura fibularis". 2. Fibula erupakan tulang &ang pan#ang$ langsing$ terletak di sebelah lateral tibia. %piph&sis pro'imalis membulat disebut capitulum fibulae. ,e arah pro'imal meruncing men#adi ape'. Pada capitulum terdapat dua dataran sendi &ang disebut facies articularis capitulli fibulae$ untuk bersendi dengan tibia. Pada corpus terdapat empat buah crista &aitu$ crista lateralis$ crista anterior$ crista medialis dan crista interosssea. *atarann&a ada tiga buah &aitu facies lateralis$ facies medialis dan facies posterior. Pada bagian distal ke arah lateral membulat men#adi maleolus lateralis. Fisiologi enurut Long$ (.$ fungsi tulang secara umum &aitu : 1. enahan #aringan tubuh dan memberi bentuk kepada kerangka tubuh. 2. elindungi organ-organ tubuh !contoh:tengkorak melindungi otak" 3. ntuk pergerakan !otot melekat kepada tulang untuk berkontraksi dan bergerak". . erupakan gudang untuk men&impan mineral !contoh kalsium dan posfor" . ematopoiesis !tempat pembuatan sel darah merah dalam sum-sum tulang".
enurut enurut Price$ Price$ 4&l)ia 4&l)ia 5nders 5nderson$ on$ Pertumb Pertumbuha uhan n dan metaboli metabolisme sme tulang tulang dipenga dipengaruhi ruhi oleh mineral dan hormon : 1. ,alsium dan posfor tulang mengandung 66 7 kalsium tubuh dan 60 7 posfor. ,onsentrasi kalsium dan posfor dipelihara hubungan terbalik$ kalsitonin dan hormon paratiroid beker#a untuk memelihara keseimbangan. 2. ,alsitonin diproduksi oleh kelen#ar tiroid dimana #uga tirokalsitonin &ang memiliki efek untuk mengurangi akti)itas osteoklast$ untuk melihat peningkatan akti)itas osteoblast dan &ang terlama adalah mencegah pembentukan osteoklast &ang baru. 3 8itamin * mempengaruhi deposisi dan absorbsi tulang. *alam #umlah besar )itamin * dapa dapatt men&e men&eba babka bkan n absor absorbsi bsi tulan tulang g sepe seperti rti &ang &ang terlih terlihat at dala dalam m kadar kadar hormo hormon n para parati tiro roid id &ang ang ting tinggi gi.. (ila (ila tida tidak k ada ada )ita )itami min n *$ horm hormon on para parati tiro roid id tida tidak k akan akan men&ebabkan absorbsi tulang sedang )itamin * dalam #umlah &ang sedikit membantu klasifikasi tulang dengan meningkatkan absorbsi kalsium dan posfat oleh usus halus. .Pa .Para rati tiro roid id ormo ormon$ n$ memp mempun un& &ai efek efek lang langsu sun ng pada pada mine minera rall tula tulan ng &ang ang men&ebabkan men&ebabkan kalsium dan posfat diabsorbsi diabsorbsi dan bergerak bergerak melalui serum. Peningkatan Peningkatan kadar paratiroid hormon secara perlahan-lahan men&ebabkan peningkatan #umlah dan akti)itas osteoklast sehingga ter#adi demineralisasi. Peningkatan kadar kalsium serum pda hiperparatiroidisme dapat menimbulkan pembentukan batu gin#al. .9ro+th ormon !hormon pertumbuhan"$ disekresi oleh lobus anterior kelen#ar pituitar& &ang &ang bertangg bertanggung ung #a+ab #a+ab dalam dalam peningk peningkata atan n pan#ang pan#ang tulang tulang dan penentu penentuan an #umlah #umlah matriks tulang &ang dibentuk pada masa sebelum pubertas. .9luik .9luikoko okortik rtikoid$ oid$ adrena adrenall glukoko glukokortik rtikoid oid mengatur mengatur metabol metabolisme isme protein protein.. ormon ormon ini dapa dapatt meni mening ngka katk tkan an atau atau menu menuru runk nkan an kata katabo boli lism sme e untu untuk k meng mengur uran angi gi atau atau meningkatkan matriks organ tulang dan membantu dalam regulasi absorbsi kalsium dan posfor dari usus kecil. ;.%strogen menstimulasi aktifitas osteoblast. Penurunan estrogen setelah menopause mengurangi aktifitas osteoblast &ang men&ebabkan penurunan matriks organ tulang. ,lasifikasi tulang berpengaruh pada osteoporosis &ang ter#adi pada +anita sebelum usia tahun namun matriks organiklah &ang merupakan pen&ebab dari osteoporosis.
5.*efinisi 5.*efinisi Fraktur Fraktur adala adalah h terputus terputusn&a n&a kontiu kontiunit nitas as tulang$ tulang$ retak retak atau atau patahn& patahn&a a tulang tulang &ang &ang utuh$ utuh$ &ang &ang biasan& biasan&a a di sebabk sebabkan an oleh trauma/rud trauma/rudapa apaksa ksa atau tenaga fisik &ang &ang di tentukan #enis dan luas trauma.!lukman 200;$hal 2" Fraktur atau patah patah tulang tulang adalah adalah terputusn&a terputusn&a kontinuita kontinuitas s #aringan #aringan dan atau tulang tulang &ang umumn&a disebabkan oleh rudapaksa. !5rif ans#oer$ 2000$ hal 3". Fraktur adalah terputusn&a kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai #enis dan luasn&a. !(runner < 4uddath$ 2002$ hal 23;". Patah batang tibia merupakan merupakan fraktur &ang sering sering ter#adi dibanding dibanding fraktur fraktur batang batang tulang pan#ang lainn&a. !4#am#uhida#at < =im de >ong$ 200$ hal ??"
B.Etiologi Fraktur disebabkan oleh :!5rif utta@in$ 200?$ hal ;0" a.rauma langsung rauma rauma langsun langsung g men&eba men&ebabkan bkan tekanan tekanan langsu langsung ng pada pada tulang. tulang. al tersebu tersebutt dapat dapat mengakibatkan ter#adin&a fraktur pada daerah tekanan. Fraktur &ang ter#adi biasan&a bersifat komuniti dan #aringan lunak ikut mengalami kerusakan. b.rauma tidak langsung 5pabila trauma dihantarkan dihantarkan kedaerah kedaerah &ang lebih #auh dari daerah fraktur$ fraktur$ trauma tersebut disebut trauma tidak langsung. isaln&a #atuh dengan tangan ekstensi dapat men&ebabkan fraktur pada kla)ikula. Pada keadaan ini biasan&a #aringan lunak tetap utuh. Fraktur Fraktur #uga #uga dapat dapat diseb disebabka abkan n oleh pukulan pukulan langsu langsung$ ng$ ga&a ga&a meremu meremuk$ k$ geraka gerakan n puntir mendadak$ dan kontraksi otot ekstrim. !(runner < 4uddart$ 2002$ hal 23;" Fraktur disebabkan oleh trauma dimana terdapat tekanan &ang berlebih oleh tulang ! lukman 200;$hal 2" >enis dan beratn&a patah tulang dipengaruhi oleh : 1" 5rah$ kecepatan dan kekuatan dari tenaga &ang mela+an tulang 2" sia penderita 3" ,elenturan tulang " >enis tulang *engan tenaga &ang sangat ringan$ tulang &ang rapuh karena osteoporosis atau tumor biasan&a men&ebabkan patah tulang C.Patofisiologi Fraktur dapat ter#adi karena trauma / rudapaksa sehingga dapat menimbulkan luka terbuka dan tertutup. Fraktur luka terbuka memudahkan mikroorganisme masuk kedalam luka tersebut dan akan mengakibatkan ter#adin&a infeksi. Pada fraktur dapat mengakibatkan terputusn&a kontinuitas #aringan sendi$ tulang bahakan kulit pada fraktur terbuka sehingga merangsang nociseptor sekitar untuk mengeluarkan histamin$ bradikinin dan prostatglandin &ang akan merangsang serabut 5-delta untuk untuk menghantark menghantarkan an rangsangan rangsangan n&eri n&eri ke sum-sum sum-sum tulang tulang belakang$ belakang$ kemudian dihantarkan oleh serabut-serabut saraf aferen &ang masuk ke spinal melalu Adorsal rootB dan sinaps pada dorsal horn. Cmpuls-impuls n&eri men&eberangi sum-sum belakang pada interneuron-interneuron dan bersambung dengan #alur spinal asendens$ &aitu spinothalamic tract !4" dan spinoreticuler tract !4D". 4 merupakan sistem &ang diskriminatif dan memba+a informasi mengenai sifat dan lokasi dari stimulus kepada thalamus kemudian ke korteks untuk diinterpretasikan sebagai n&eri. E&eri bisa merangsang susunan s&araf otonom mengaktifasi norepinephrin$ sarap msimpatis terangsang untuk mengaktifasi D54 di hipothalamus mengaktifkan ker#a organ tubuh sehingga D% menurun men&ebabkan gangguan tidur. 5kibat n&eri n&eri menimbulkan menimbulkan keterbatasa keterbatasan n gerak !imobilisas !imobilisasi" i" disebabkan disebabkan n&eri n&eri bertambah bertambah bila digerakkan dan n&eri #uga men&ebabkan enggan untuk bergerak termasuk
toiletening$ men&ebabkan penumpukan faeses dalam colon. olon mereabsorpsi cairan faeses sehingga faeses men#adi kering dan keras dan timbul konstipasi. Cmobilisasi sendiri mengakibatkan berbagai masalah$ salah satun&a dekubitus$ &aitu luka pada kulit akibat penekanan &ang terlalu lama pada daerah bone promenence. Perubahan struktur &ang ter#adi pada tubuh dan perasaan ancaman akan integritas stubuh$ merupakan stressor psikologis &ang bisa men&ebabkan kecemasan. erputusn&a kontinuitas #aringan sendi atau tulang dapat mengakibatkan cedera neuro )askuler sehingga mengakibatkan oedema #uga mengakibatkan perubahan pada membran al)eolar !kapiler" sehingga ter#adi pembesaran paru kemudian ter#adi kerusakan pada pertukaran gas$ sehingga timbul sesak nafas sebagai kompensasi tubuh untk memenuhi kebutuhan oksigen.
Rudapaksa atau trauma berat
Penyakit (Osteoporosis)
Fraktur ↓ Adanya hubungan Luka terbuka dengan dunia luar ↓ ↓ Terputusnya Terputusnya kontinuitas jaringan Organisme merugikan ↓ mudah masuk yeri saat digerakan ↓ dan keengganan bergerak Resikoinfeksi ↓ !erusakan mobilitas fisik ↓ "obilisasi sekret terganggu ↓ !erusakanpertukarangas
&edera 'askuler$ pembentukan trombus ↓ Oedema ↓ .isfungsieuro'askuler
↓ perubahan aliran darah ↓ Perubahan membran Al'eolar (kapiler) ↓ edema paru ↓ kerusakanpertukaran gas
"erangsang no#i#eptor sekitar untuk mengeluarka histamin$ bradikinin$ prostaglandin ↓ yeri dihantarkan melalui %erabut A-delta %erabut A-delta dan ↓ Penekanan yang terlalu Tirah baring yang #ukup %umsum tulang lama lama belakang ↓ ↓ ↓ %irkulasi darah *ising usus menurun %erabut saraf terganggu ↓ aferen ↓ Retensi fae#es dalam ↓ Pemenuhan nutrisi dan #olon %pinal melalui Oke jaringan menurun ↓ sinap ↓ &airan fae#es padadorsal padadorsal s#hemia direabsorpsi oleh #olon root dan dan sinap ↓ ↓ padadorsal padadorsal ekrosis jaringan fae#es kering horn ↓ ↓ ↓ %pinal assenden !onstipasi .ekubitus (%TT+%RT) ↓ ↓ Thalamus An#aman integritas ↓ ↓ !ortek %erebri %tressor ↓ ↓ Timbulyeri #emas ↓ "erangsang RA% di ,ipothalamus ↓ R-" "enururn ↓ Terjaga
D.Klasifikasi Penampikan fraktur dapat sangat ber)ariasi tetapi untuk alasan &ang praktis $ dibagi men#adi beberapa kelompok$ &aitu: a. (erdasarkan sifat fraktur. 1". Faktur ertutup ertutup !losed"$ !losed"$ bila tidak terdapat terdapat hubungan hubungan antara fragmen tulang deng dengan an duni dunia a luar luar$$ dise disebu butt #uga #uga frak fraktu turr bers bersih ih !kar !karen ena a kuli kulitt masi masih h utuh utuh"" tanp tanpa a komplikasi. 2". Fraktur erbuka !pen/ompound !pen/ompound"$ "$ bila terdapat hubungan hubungan antara hubungan hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar karena adan&a perlukaan kulit. b. (erdasarkan komplit atau ketidakklomplitan fraktur. 1". Fraktur ,omplit$ bila garis patah melalui seluruh penampang tulang atau melalui kedua korteks tulang seperti terlihat pada foto. 2". Fraktru Fraktru Cnkompli Cnkomplit$ t$ bila bila garis garis patah patah tidak tidak melalui melalui seluruh seluruh penampan penampang g tula tulang ng seperti: a" air Line Fraktur !patah retidak rambut" b" (uckle atau orus Fraktur$ bila ter#adi lipatan dari satu korteks dengan kompresi tulang spongiosa di ba+ahn&a. c" 9reen 4tick Fraktur$ Fraktur$ mengenai mengenai satu korteks dengan angulasi angulasi korteks lainn&a &ang ter#adi pada tulang pan#ang. c. (erdasarkan bentuk garis patah dan hubbungann&a dengan mekanisme trauma. 1". 1". Frak Fraktu turr rans rans)e )ers rsal al:: frak fraktu turr &ang ang arah arahn& n&a a meli melint ntan ang g pada pada tula tulang ng dan dan merupakan akibat trauma angulasi atau langsung. 2". Fraktur Fraktur blik: blik: fraktur fraktur &ang &ang arah arah garis garis pata patahn& hn&a a membe membentuk ntuk sudut sudut terhada terhadap p sumbu tulang dan meruakan akibat trauma angulasi#uga. 3". 3". Frak Fraktu turr 4pir 4piral al:: frak fraktu turr &ang ang arah arah garis garis patah patahn& n&a a berb berben entu tuk k spir spiral al &ang &ang disebabkan trauma rotasi. ". Frakt Fraktur ur ,ompr ,ompresi esi:: fraktu frakturr &ang &ang ter#ad ter#adii karena karena trau trauma ma aksia aksiall fleksi fleksi &ang &ang mendorong tulang ke arah permukaan lain. ". Fraktur 5)ulsi: 5)ulsi: fraktur &ang diakibatkan diakibatkan karena trauma tarikan atau traksi otot pada insersin&a pada tulang. d. (erdasarkan #umlah garis patah. 1" Frakt Fraktur ur ,omu ,omunit nitif: if: fraktu frakturr diman dimana a garis garis pata patah h lebih lebih dari dari sat satu u dan dan salin saling g berhubungan. 2" Frakt Fraktur ur 4eg 4egmen mental tal:: frak fraktur tur diman dimana a garis garis patah patah lebih lebih dari dari satu satu tapi tapi tida tidak k berhubungan. 3" Fraktur ultiple: fraktur dimana garis patah lebih dari satu tapi tidak pada tulang &ang sama. e. (erdasarkan pergeseran fragmen tulang. 1". Fraktur ndisplaced !tidak bergeser": garis patah lengkap ttetapi kedua fragmen tidak bergeser dan periosteum nasih utuh. 2". Fraktur Fraktur *isplac *isplaced ed !bergese !bergeser": r": ter#adi ter#adi pergese pergeseran ran fragmen fragmen tulang tulang &ang &ang #uga disebut lokasi fragmen$ terbagi atas:
a" *islokai *islokai ad longitudinam longitudinam cum contractionum contractionum !pergeseran !pergeseran searah sumbu dan o)erlapping". b" *islokasi ad a'im !pergeseran &ang membentuk sudut". c" *islokasi ad latus !pergeseran dimana kedua fragmen saling men#auh". f. Fraktur ,elelahan: fraktur akibat tekanan &ang berulang-ulang. g. Fraktur Patologis: fraktur &ang diakibatkan karena proses patologis tulang. Pada fraktur tertutup ada klasifikasi tersendiri &ang berdasarkan keadaan #aringan lunak sekitar trauma$ &aitu: a. ingk ingkat at 0: fraktur fraktur biasa biasa dengan dengan sedikit sedikit atau atau tanpa tanpa ceddera ceddera #aringa #aringan n lunak lunak sekitarn&a. b. ingk ingkat at 1: 1: frakt fraktur ur den denga gan n abras abrasii dangk dangkal al ata atau u memar memar kulit kulit dan dan #ar #aring ingan an subkutan. c. ingkat 2: fraktur &ang lebih berat dengan kontusio #aringan lunak bagian dalam dan pembengkakan. d. ingk ingkat at 3: cedera cedera berat berat dengan dengan kerusak kerusakan an #aringa #aringan n lunak lunak &ang &ang n&ata n&ata ddan ddan ancaman sindroma kompartement. !5ple&$ 5. 9raham$ 1663$ anderson$ .5$ 1662$ (lack$ >.$ 166$ Cgnata)icius$ *onna *$ 166 166$$ s+ari s+ari$$ %$166 %$1663$ 3$ ans# ans#oe oer$ r$ 5rif$ 5rif$ et al$ al$ 2000$ 2000$ Price Price$$ 4&l)i 4&l)ia a 5$ 166 166$$ dan dan Deksoprod#o$ 4oelarto$ 166" E.Manifestasi Klinis enurut enurut (runner (runner dan 4uddart 4uddart !2002G !2002G 23?" 23?" anifes anifestasi tasi klinis klinis fraktur fraktur adalah adalah n&eri$ hilangn&a fungsi$ deformitas$ pemendekan ekstermitas$ ekstermitas$ krepitus$ krepitus$ pembengkakan pembengkakan lokal$ dan perubahan +arna. 1.E&eri terus menerus dan bertambah beratn&a sampai fragmen tulang diimobilisasi. 4pasme otot &ang men&ertai fraktur merupakan bentuk bidai alamiah &ang dirancang untum meminimalkan gerakan antar fragmen tulang. 2. 4etelah 4etelah ter#adi ter#adi fraktur fraktur$$ bagianbagian-bag bagian ian &ang &ang tak dapat dapat digunak digunakan an dan cenderu cenderung ng bergerak secara alamiah !gerakan luar biasa" bukann&a tetap rigid seperti normaln&a. Perge Pergese sera ran n fragme fragmen n pada pada fraktu frakturr leng lengan an atau atau tungk tungkai ai men&e men&eba babka bkan n defor deformit mitas as !terliah !terliahat at maupun maupun teraba" teraba" ekstermi ekstermitas tas &ang &ang bisa diketah diketahui ui dengan dengan memband membandingk ingkan an ekstermitas &ang normal. %kstermitas tak dapat berfungsi dengan baik karena fungsi normal otot bergantung pada integritas tulang tempat melekatn&a otot. 3. Pada fraktur tulang pan#ang$ ter#adi pemendekan tulang &ang sebenarn&a karena kontraksi otot &ang melekat diatas dan ba+ah tempat fraktur. Fragmen sering saling melengkapi satu sama lain sampai 2$-cm !1-2 inchi". .4aat ekstermitas diperiksa dengan tangan$ teraba adan&a derik tulang dinamakan krepitus &ang teraba akibat gesekan antara fragmen satu dengan lainn&a. #i kreptus dapat mengakibatkan kerusakan #aringan &ang lebih berat. . Pembengkakan dan perubahan +arna lokal pada kulit ter#adi sebagi akibat trauma dan perdarahan &ang mengikuti fraktur. anda ini bisa baru ter#adi setelah beberapa #am atau cedera.
F.Komplikasi (runn (runner er dan dan 4udd 4uddar arth th !2002 !2002GG 23 23"" memba membagi gi kompl komplik ikas asii fraktu frakturr keda kedalam lam empat empat macam$ antara lain : 1. 4&ok hipo)olemik hipo)olemik atau traumatik &ang ter#adi karena perdarahan perdarahan dan kehilangan kehilangan cairan ekstra sel ke#aringan &ang rusak. 2. 4indrome emboli lemak !ter#adi !ter#adi dalam 2 sampai ;2 #am setelah cedera". (erasal (erasal dari sumsum tulang karena perubahan tekanan dalam tulang &ang fraktur mendorong molekul-molekul lemak dari sumsum tulang masuk ke sistem sirkulasi darah ataupun karena katekolamin &ang dilepaskan oleh reaksi stres. 3. 4indrom ,ompartemen ,ompartemen ter#adi karena perfusi perfusi #aringan dalam otot kurang dari &ang dibutuhkan untuk kehidupan #aringan. Cni bisa diakibatkan karna: a. Penurunan Penurunan ukuran kompartemen otot karena fasia &ang membungkus otot terlalu ketat atau gips atau balutan &ang terlalu men#erat b. Peningkatan isi kompartemen otot karena edema. . romboemboli$ infeksi dan ,oagulopati Cntra)askuler *esiminata !,C*" G.Pemeriksaan Penunjang a.Pemeriksaan rontgen : menentukan lokasi / luasn&a fraktur trauma b.4ca b.4can n tulan tulang$ g$ tomog tomogra ram$ m$ scan scan / DC DC : mempe memperli rliha hatka tkan n fraktu fraktur$ r$ #uga #uga dapat dapat digunakan untuk mengidentifikasi kerusakan #aringan lunak. c 5rteriogram : dilakukan bila kerusakan )askuler dicurigai. d.itung daerah lengkap : mungkin meningkat ! hemokonsentrasi " atau menurun ! pendarahan sel darah putih adalah respon stress normal setelah trauma". e.,reatinin : rauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk klien gin#al. !*oenges$ 2000 : ;2 H.Penatalaksanaan enurut enurut Price$ Price$ 4&l)ia 4&l)ia 5nders 5nderson$ on$ alih bahasa bahasa Peter Peter 5nuger 5nugerah$ ah$ !166:1 !166:11? 1?;"$ ;"$ empat empat konsep dasar &ang harus dipertimbangkan pada +aktu menangani fraktur : 1. Dekognisi$ menangani diagnosis pada tempat ke#adian kecelakaan dan kemudian diba+a ke rumah sakit. 2. Deduksi$ reposisi fragmen-fragmen fraktur semirip mungkin dengan keadaan letak normal$ usaha-usaha usaha-usaha tindakan manipulasi fragmen-fragmen fragmen-fragmen tulang &ang patah sedapat mungkin untuk kembali seperti letak asaln&a. 3.Detensi$ men&atakan metoda-metoda &ang dilaksanakan untuk menahan fragmenfragmen tersebut selama pen&embuhan. .Dehabilitasi$ dimulai segera setelah dan sesudah dilakukan bersamaan pengobatan fraktur$ untuk menghindari atropi otot dan kontraktur sendi.
Penatalaksanaan klien dengan fraktur dapat dilakukan dengan cara : 1. raksi
Haitu penggunaan kekuatan penarikan pada bagian tubuh dengan memberikan beban &ang cukup untuk penarikan otot guna meminimalkan spasme otot$ mengurangi dan memperta mempertahan hankan kan kese#a#a kese#a#aran ran tubuh$ tubuh$ untuk untuk memobili memobilisas sasii fraktur fraktur dan menguran mengurangi gi deformitas. 2. Fiksasi interna Haitu stabilisasi tulang &ang patah &ang telah direduksi dengan skrup$ plate$ paku dan pin logam dalam pembedahan &ang dilaksanakan dengan teknik aseptik. 3. Deduksi terbuka Haitu melakukan kese#a#aran tulang &ang patah setelah terlebih dahulu dilakukan fiksasi dan peman#angan tulang &ang patah. . 9ips 5dalah fiksasi eksterna eksterna &ang &ang sering dipakai terbuat dari dari plester plester o)aria$ o)aria$ fiber dan dan plastik. plastik. I.Penatalaksanaan Keperawatan Pengka#ian Pengka#ian adalah tahap a+al dari proses kepera+atan dan tahap &ang paling enentuk enentukan an bagi bagi tahap tahap berikut berikutn&a n&a.. ,egiata ,egiatan n dalam dalam pengka# pengka#ian ian adalah adalah pengump pengumpulan ulan data (Rahmah, Nikmatur dan Saiful walid. 2009; 24). 1. Pengumpulan *ata Pengumpulan data merupakan proses &ang berisikan status kesehatan klien dengan menggunakan teknik anamnesis !autoanamnesa dan aloanamnesa" dan obser)asi. a. (iodata ,lien 1" Cdentitas klien meliputi : nama$ umur$ #enis kelamin perlu dika#i karena biasan&a biasan&a laki-laki lebih rentan terhadap ter#adin&a fraktur akibat kecelakaan bermotor$ pendidikan$ peker#aa peker#aan$ n$ agama$ agama$ suku/ba suku/bangsa ngsa$$ tanggal tanggal masuk masuk rumah rumah sakit$ sakit$ tanggal tanggal pengka pengka#ian #ian$$ diagnosa medis$ nomor medrek dan alamat. 2" Cden Cdenti tita tas s penan penangg ggun ung g #a+ab #a+ab meli melipu puti ti : nama nama$$ umur umur$ peke peker# r#aa aan$ n$ aga agama ma$$ pendidikan$ suku/bangsa$ alamat$ hubungan dengan klien. b. Di+a&at ,esehatan 1" ,eluhan utama ,eluhan utama adalah alasan klien masuk rumah sakit &ang dirasakan saat dilakukan pengka#ian &ang ditulis dengan singkat dan #elas$ dua atau tiga kata &ang merupakan keluhan &ang membuat klien meminta bantuan pela&anan kesehatan. 2" Di+a&at ,esehatan 4ekarang erupakan pen#elasan dari permulaan klien merasakan keluhan sampai dengan diba+a ke rumah sakit dan pengembangan dari keluhan utama dengan menggunakan PID4. P !Provokative/Palliative"$ apa &ang men&ebabkan ge#ala bertambah berat dan apa &ang dapat mengurangi ge#ala. I !ualit!/uantit! "$ "$ bagaim bagaiman ana a ge#al ge#ala a diras dirasak akan an klien klien dan se#au se#auh h mana mana ge#al ge#ala a dirasakan. D !Re"ion/Radiation " dima dimana na ge#a ge#ala la dira dirasa saka kan n J apak apakah ah men& men&eb ebar arJ J apa apa &ang &ang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan ge#ala tersebut J
4 !Saferit!/S#ale"$ seberapa tingkat keparahan ge#ala dirasakanJ Pada skala berapaJ $ ($imin"), berapa lama ge#ala dirasakan J kapan tepatn&a ge#ala mulai dirasakan$ apakah ada perbedaan intensitas ge#ala misaln&a meningkat di malam hari. 3" Di+a&at ,esehatan *ahulu an&akan mengenai masalah-masalah seperti adan&a ri+a&at trauma$ ri+a&at pen&akit tulan tulang g seper seperti ti osteo osteopo poros rosis$ is$ osteo osteomal malac acia$ ia$ osteo osteomie mielit litis$ is$ gout gout ataup ataupun un pen& pen&aki akitt metabolisme &ang berhubungan dengan tulang seperti diabetes mellitus !lapar terusmenerus$ haus dan kencing terusKmenerus"$ gangguan tiroid dan paratiroid. " Di+a&at ,esehatan ,eluarga al &ang perlu dika#i adalah apakah dalam keluartga klien terdapat pen&akit keturunan ataupun pen&akit menular dan pen&akit-pen&akit &ang karena lingkungan &ang kurang sehat &ang berdampak negatif pada kesehatan anggota keluarga termasuk klien. c. Pemeriksaan Fisik *ilakuka *ilakukan n dengan dengan menggun menggunaka akan n teknik teknik inspeksi inspeksi$$ palpasi$ palpasi$ perkusi perkusi dan auskult auskultasi asi terhadap berbagai sistem tubuh. 1" ,eadaan mum ,lien &ang mengalami immobilisasi perlu dilihat dalam hal penampilan$ postur tubuh$ kesadaran$ ga&a ber#alan$ kelemahan$ kebersihan dirin&a dan berat badann&a. 2" 4istem Pernafasan (ent (entuk uk hidu hidung ng$$ ada ada atau atau tida tidakn kn& &a sekr sekret et$$ P P !Per !Perna nafa fasa san n upi uping ng idu idung ng"$ "$ kesimetr kesimetrisan isan dada dada dan pernafa pernafasan san$$ suara suara nafas nafas dan frek+en frek+ensi si nafas. nafas. Pengatu Pengaturan ran pergerakan pernafasan akan mengakibatkan adan&a retraksi dada akibat kehilangan koordina koordinasi si otot. otot. %kspans %kspansii dada men#adi men#adi terbatas terbatas karena karena posisi posisi berbarin berbaring g akibatn& akibatn&a a )entilas paru menurun sehingga dapat menimbulkan atelektasis. 5kumulasi sekret pada saluran pernafasan mengakibatkan ter#adin&a penurunan efisiensi siliaris &ang dapat men&e men&ebab babka kan n pembe pembers rsiha ihan n #alan #alan nafa nafas s &ang &ang tidak tidak efekt efektif. if. ,ele ,elemah mahan an pada pada otot otot pernafasan akan menimbulkan mekanisme batuk tidak efektif. 3" 4istem ,ardio)askuler =arn =arna a kon# kon#un ungt gti) i)a a pada pada frak fraktu turr$ teru teruta tama ma frak fraktu turr terb terbuk uka a akan akan terl terlih ihat at puca pucatt dikarenakan ban&akn&a perdarahan &ang keluar dari luka$ ter#adi peningkatan den&ut nadi nadi kare karena na peng pengar aruh uh meta metab bolik olik$$ endok ndokri rin n dan dan meka mekani nism sme e kead keadaa aaan an &ang ang meng mengha hasi silk lkan an adre adrene nerg rgik ik sere sereta ta sela selain in itu itu peni pening ngka kata tan n den& den&ut ut #ant #antun ung g dapa dapatt diakibat diakibatkan kan pada klien klien immobilis immobilisasi. asi. rthost rthostatik atik hipoten hipotensi si biasa biasa ter#adi ter#adi pada pada klien klien immobilisasi karena kemampuan sistem s&araf otonom untuk mengatur #umlah darah kurang. Dasa pusing saat bangun bahkan dapat ter#adi pingsan$ terdapat kelemahan otot. otot. 5da 5da tidakn& tidakn&a a peningk peningkatan atan >8P (%u"ul bun&i #antung #antung serta serta (%u"ular ar &ena &ena Pre''u Pre''ure), re), bun&i pengukuran tekanan darah. Pada daerah perifer ada tidakn&a oedema dan +arna pucat atau sianosis. " 4istem Pencernaan ,eadaa ,eadaan n mulut$ mulut$ gigi$ gigi$ bibir$ bibir$ lidah$ kemampua kemampuan n menelan$ menelan$ perista peristaltik ltik usus dan nafsu nafsu makan. makan. Pada Pada klien klien fraktur fraktur dan dislokas dislokasii biasan& biasan&a a diindik diindikasik asikan an untuk untuk mengura mengurangi ngi
pergerakan !immobilisasi" terutama pada daerah &ang mengalami dislokasi hal ini dapat mengakibatkan klien mengalami konstipasi. " 4istem 9enitourinaria 5da tidakn&a pembengkakan pembengkakan dan n&eri daerah pinggang$ pinggang$ palpasi )esika urinaria untuk mengetah mengetahui ui penuh penuh atau tidakn& tidakn&a$ a$ ka#i ka#i alat genitou genitourina rinaria ria bagian bagian luar ada tidakn& tidakn&a a ben#olan$ lancar tidakn&a pada saat klien miksi serta +arna urine. Pada klien fraktur dan dislokasi biasan&a untuk sementara +aktu #angan dulu turun dari tempat tidur$ dimana hal ini dapat mengakibatkan klien harus (5, ditempat tidur memaskai pispot sehingga hal hal ini ini menamb menambah ah ter#ad ter#adin& in&a a susa susah h (5, (5, kare karena na klien klien tidak tidak terbia terbiasa sa deng dengan an hal tersebut. " 4istem uskuloskeletal *era#at Dange f otion pergerakan sendi dari kepala sampai anggota gerak ba+ah$ ketid ketidak akn& n&ama amanan nan atau atau n&eri n&eri ketik ketika a berge bergera rak$ k$ toler tolerans ansii klien klien +aktu +aktu berg bergera erak k dan dan obser)asi adan&a luka pada otot akibat fraktur terbuka$ tonus otot dan kekuatan otot. Pada klien fraktur dan dislokasi dika#i ada tidakn&a penurunan kekuatan$ masa otot dan atrop atropii pada pada otot. otot. 4ela 4elain in itu dapat dapat #uga #uga ditemu ditemuka kan n kontra kontraktu kturr dan dan keka kekakua kuan n pada pada persendian. ;" 4istem Cntegumen ,eadaan kulit$ rambut dan kuku. Pemeriksaan kulit meliputi tekstur$ kelembaban$ turgor$ +arna dan fungsi perabaan. Pada klien fraktur dan dislokasi &ang immobilisasi dapat ter#adi iskemik dan nekrosis pada #aringan &ang tertekan$ hal ini dikarenakan aliran darah terhambat sehingga pen&ediaan nutrisi dan oksigen menurun. ?" 4istem Pers&arafan engka#i fungsi serebral$ fungsi s&araf cranial$ fungsi sensorik dan motorik sertsa fungsi refleks. d. Pola 5kti)itas 4ehari-hari 1" Pola Eutrisi ,ebiasaan ,ebiasaan makan klien sehari-hari dan kebiasaan kebiasaan makan-ma m akan-makanan kanan &ang mengand m engandung ung kalsium &ang sangat berpengaruh dalam proses pen&embuhan tulang dan kebiasaan minum klien sehari-hari$ meliputi frek+ensi$ #enis$ #umlah dan masalah &ang dirasakan. 2" Pola %liminasi ,ebiasa ,ebiasaan an (5( dan (5, klien$ klien$ apakah apakah berpen berpengaru garuh h terhada terhadap p peruba perubahan han sistem sistem tubuhn&a &ang disebabkan oleh fraktur. 3" Pola Cstirahat idur ,ebiasaan klien tidur sehari-hari$ apakah ter#adi perubahan setelah mengalani fraktur. " Personal &giene ,ebiasaan mandi$ cuci rambut$ gosok gigi dan memotong kuku perlu dka#i sebelum klien sakit dan setelah klien dira+at dirumah sakit. " Pola 5kti)itas 4e#auh mana klien mampu m ampu berakti)itas berakti)itas dengan kondisin&a saat ini dan kebiasaan kebiasaan klien berolah raga se+aktu masih sehat. e. 5spek Psiko 4osial 4piritual
1" *ata *ata Psik Psikol ologi ogis s Pen Pengk gka#i a#ian an psik psikolo ologis gis &ang &ang dila dilakuk kukan an pada pada klien klien deng dengan an fraktur pada dasarn&a dasarn&a sama dengan pengka#ian pengka#ian psikososial psikososial dengan gangguan sistem lain &aitu mengenai konsep diri !gambaran diri$ ideal diri$ harga diri$ peran diri dan identitas diri". Pada klien fraktur adan&a perubahan &ang kurang +a#ar dalam status emosional$ perubahan tingkah laku dan pola koping &ang tidak efektif. 2" *ata sosial Pada data sosial &ang dika#i adalah hubungan klien dengan keluarga dan hubungan klien dengan petugas pela&anan kesehatan. 3" *ata 4piritual Perlu dika#i agama dan kepribadiann&a$ ke&akinan dan harapan &ang merupakan aspek penting untuk pen&embuhan pen&akitn&a. f. *ata Penun#ang enur enurut ut *oen *oengo goes es et. et. al !200 !2002:; 2:;2" 2"$$ pemer pemeriks iksaa aaan an diagn diagnos ostik tik &ang &ang biasa biasa dilakukan pada pasien dengan fraktur: 1" Pemeriksaan rontgen enentukan lokasi/luasn&a fraktur/trauma. 2" omputed omograph& !-45E". empe emperl rliha ihatka tkan n frakt fraktur ur dan dan dislok dislokas asi$ i$ dapat dapat digu diguna nakan kan untu untuk k mengid mengiden entif tifika ikasi si kerusakan #aringan lunak dan untuk mengetahui lokasi dan pan#angn&a patah tulang didaerah &ang sulit die)aluasi. 3" 5rteriogram *ilakukan bila dicurigai terdapat kerusakan )askuler. " Pemeriksaan darah lengkap Pemeriksaan darah lengkap meliputi kadar haemoglobin &ang biasan&a lebih rendah karen karena a perda perdara rahan han akiba akibatt trauma trauma.. emat ematokr okrit it mungki mungkin n mening meningkat kat atau atau menu menurun run !perdarahan bermakna pada sisi fraktur atau organ #auh dari trauma multiple". ,reatinin !traum !trauma a otot otot mening meningka katk tkan an beba beban n kreat kreatini inin n untuk untuk klire klirens ns gin#a gin#al". l". Prof Profilil koag koagula ulasi si !perubahan dapat ter#adi pada kehilangan darah$ tranfusi multipel atau cedera hati". 2. 5nalisa *ata *ata *ata &ang &ang sudah sudah dikumpu dikumpulkan lkan kemudian kemudian dikelomp dikelompokk okkan an berdasa berdasarkan rkan masalah masalahn&a n&a kemudian kemudian dianalis dianalisa a dengan dengan menggun menggunakan akan tabel tabel &ang &ang terdiri terdiri dari dari nomer$ nomer$ data &ang &ang terdiri dari data sub#ektif dan ob#ektif$ etiologi dan masalah$ sehingga menghasilkan suatu kesimpulan berupa masalah kepera+atan &ang nantin&a akan men#adi diagnosa kepera+atan. Diagnosa Keperawatan *oenges *oenges et.al et.al !2000G !2000G ;2-;; ;2-;;"" merumusk merumuskan an delapan delapan diagnos diagnosa a kepera+ kepera+atan atan$$ (runner (runner dan 4uddart 4uddarth h !2002G !2002G 233" 233" merumusk merumuskan an tiga diagnos diagnosa a kepera+ kepera+atan atan &ang &ang dapat ter#adi pada fraktur tertutup dan %ngram$ (arbara !1666G 2?-2;1" merumuskan lima diagnosa kepera+atan pada klien dengan fraktur.
*ari tiga pendapat tersebut dapat di simpulkan bah+a diagnosa kepera+atan &ang mungkin muncul pada gangguan sistem muskuloskeletal dengan fraktur adalah: 1.E&eri 1.E&eri akut berhubungan berhubungan dengan spasme otot$ gerakan gerakan fragmen tulang$ cedera pada #aringan lunak$ alat alat traksi/imobilisa traksi/imobilisasi si 2. ,erusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan rangka neuromuskuler. 3. Desik Desiko o infek infeksi si berh berhub ubung ungan an denga dengan n kerus kerusaka akan n kulit kulit dan dan terpa terpa#an #ann& n&a a deng dengan an lingkungan akibat fraktur terbuka$ fiksasi en eksternal. .Desiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan immobilisasi dan terpasangn&a alat fiksasi. .Disik .Disiko o perubah perubahan an eliminas eliminasii : konstipa konstipasi si berhub berhubunga ungan n dengan dengan penurun penurunan an motilita motilitas s usus .,erusakan pola istirahat dan tidur behubungan dengan n&eri ;. *episit pera+atan diri berhubungan dengan keterbatasan pergerakan akibat fraktur. ?.Desiko disfungsi Eeuro)askuler berhubungan dengan cedera )askuler 6.Desik 6.Desiko o pola nafas nafas tidak efektif efektif berhubu berhubungan ngan denga dengan n edema paru paru dan mobilisas mobilisasii sekret tidak adekuat 10. 5nsietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kondisi$ prognosis dan kebutuhan pengobatan. Perenanaan Perencanaan kepera+atan adalah men&usun rencana tindakan kepera+atan &ang dilaksanakan untuk menanggulangi masalah dengan diagnosa kepera+atan &ang telah ditentukan dengan tu#uan terpenuhin&a kebutuhan pasien. 1. E&eri akut berhubungan berhubungan dengan spasme otot$ gerakan fragmen tulang$ cedera pada #aringan lunak$ alat traksi/imobilisasi upan : E&eri hilang. upen upen : 4etelah 4etelah dilakukan dilakukan tindakan tindakan kepera+at kepera+atan an selama selama 2 hari di harapka harapkan n n&eri n&eri berkurang$ dengan kriteria : a. ,lien mengatakan n&eri berkurang. b. 4kala n&eri men#adi 2 dari skala n&eri 0- c. anda-t nda-tan anda da )ita )itall dalam dalam bata batas s norma normall ! * * 120/? 120/?0 0 mmgG mmgG DD DD 1-2 1-2 0 '/menitG E 0-?0 '/menitG 4 3$-3;$ ". d. ,lien dapat melakukan teknik distraksi dan relaksasi &ang tepat. Dencana : !a"el #.$ %&eri akut "er'u"ungan (engan spasme otot) gerakan fragmen tulang) e(era pa(a jaringan lunak) alat traksi*imo"ilisasi t raksi*imo"ilisasi Cnter)ensi rasionalisasi Pertaha Pertahankan nkan imobilis imobilisasi asi enghil ghila angk ngkan n&e n&eri dan bagi bagian an &ang &ang saki sakitt deng dengan an mencegah kesalahan posisi tirah baring$ gips$ pembebat$ tulan lang/te /tegangan gan #ar #aring ingan &ang traksi. cedera.
ingg inggik ikan an dan dan soko sokong ng ntuk ntuk meingkat meingkatkan kan aliran aliran darah darah ekstremitas ekstremitas &ang mengalami bali balik k )ena )ena$$ menu menuru runk nkan an edem edema$ a$ luka/fraktkur. menurunkan n&eri. ,a#i tngkat n&eri klien *engan menka#i tingkat n&eri klien untu ntuk kee keefekt ektifan ifan penga enga+ +asa asan inter inter)e )ens nsi. i. ingk ingkat at ansiet ansietas as dapat dapat memp mempe engar ngaruh uhii pers perse epsi/ psi/re reak aksi si Lakukan tekhnik distraksi distraksi terhadap n&eri. dengan cara menga#ak klien *engan melakukan teknik distraksi berbincang-bincang pada klien dengan cara berbincangbincang$ dapat mengalihkan (erikan alternatif tindakan tindakan perh perhati atian an klie klien n tidak tidak han& han&a a tertu# tertu#u u ken&amanan$ contoh pi#atan$ pada n&eri. pi#atan punggung$ perubahan enin eningka gkatk tkan an sirku sirkulas lasii umum umum G posisi. msnurunkan area tekanan lokal dan Lakukan dan a+asi latihan kelelahan otot. rentang gerak pasif/aktif. empertahankan *orong klien untuk keku kekuata atan/ n/mob mobili ilitas tas otot otot &ang &ang sakit sakit menggunakan teknik dan memudahkan resolasi inflamasi mana mana#e #eme men n stre stres$ s$ cont contoh oh pada #aringan &ang cedera. relak relaksas sasii progr progresi esif$ f$ latiha latihan n emfokuskan emfokuskan kembali perhatian$ perhatian$ napas dalam$ ima#inasi men meningk ingkat atka kan n rasa rasa kont kontro rol$ l$ dan dan )isualisasi. 4entuhan dapa dapatt meni mening ngka katk tkan an kema kemamp mpua uan n terapeutik. kopi kopin ng dala dalam m mana mana#e #eme men n n&er n&eri$ i$ &ang mun mungkin menetap untuk periode lebih lama. 4umber: *oenges et. al. !2000$ hal ;" Ren#ana 'uhan *eerawatan +ntuk Peren#anaanan Pendokumenta'ian Perawatan Pa'ien !edisi 3"$ %9$ >akarta. 2. ,erusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan rangka neuromuskuler. upan : Cmmobilisasi fisik tidak ter#adi. upen upen :4etela :4etelah h dilakuk dilakukan an tindaka tindakan n kepera+ kepera+ata atan n selama selama 2 hari diharap diharapkan kan dapat dapat melakukan mobilitas fisik dengan bantuan minimal$ denngan ,riteria hasil : a.,lien mampu meningkatkan/memper meningkatkan/mempertahankan tahankan mobilitas pada paling tinggi. b.,lien mampu mempertahankan posisi fungsional. c.,lien mampu meningkatkan kekuatan/fungsi &ang sakit dan/ mengkompensasi bagian tubuh. d.,lien mampu menun#ukan kemampuann&a. Dencana : !a"el #.+
Kerus rusakan kan mo"ilitas neuromuskuler .
fis fisik
"er'u r'u"ungan
(eng engan
kerus rusakan kan
rang angka
Cnter)ensi Dasionalisasi a. Lakukan Lakukan rentang gerak aktif ence encega gah/m h/men enuru urunka nkan n insid insiden en pada anggota gerak sehat kompli komplika kasi si kulit kulit$$ mengh menghind indari ari spasm spasme e sedikitn&a kali/hari otot otot$$ dan dan gerak erak akti aktiff meni mening ngka katk tkan an kemandirian dalam pergerakkan b. Lakukan latihan rentang gerak 9erak rak pasif dapat men mencegah pasif pada anggota gerak &ang kontrakt kontraktur ur$$ dan dengan dengan cara disangg disangga$ a$ sak sakit dengan hat hati-h i-hati$ ti$ dan agar agar tida tidak k ter# ter#ad adii perg perges eser eran an pada pada sangga ekstrimitas &ang fraktur. tulang &ang fraktur c. bah posisi setiap 2- #am ela elanc ncar arka kan n sirk sirkul ulas asii sehi sehing ngga ga memp memper erce cepa patt pen& pen&em embu buha han n sert serta a mencegah/menurunkan insiden d. ingk ingkat atka kan n lati latiha han n gera gerak k komplikasi kulit. secara perlahan. d. Dent Dentan ang g grak grak sec secar ara a bert berta ahap hap ari kedua post op$ klien bisa dimu dimung ngki kink nkan an tida tidak k men& men&eb ebab abka kan n duduk duduk di tempa tempatt tidur tidur deng dengan an keterke#utan pada klien n&aman ari ari keti ketiga ga post post op$ op$ klie klien n bisa turun dari dari tempat tidur dan dan #alan-#alan #alan-#alan di sekitar dengan tangan &ang fraktur disangga 4umb 4umber er:: *oen *oenge ges s et. et. al. al. !200 !2000$ 0$ hal hal ;6" ;6" Ren#ana Ren#ana 'uha 'uhan n *eeraw *eerawata atan n +ntuk +ntuk Peren#anaan an Pendokumenta'ian Perawatan Pa'ien !edisi 3"$ %9$ >akarta 3. Desiko Desiko infeksi infeksi berhub berhubunga ungan n dengan dengan kerusak kerusakan an kulit kulit dan terpa#an terpa#ann&a n&a dengan dengan lingkungan akibat fraktur terbuka$ fiksasi en eksternal. upan : Cnfeksi tidak ter#adi. upen : 4etelah dilakukan tindakan kepera+atan selama 2 hari$ diharapkan tanda-tanda infeksi tidak ter#adi$ dengan ,riteria : a. idak ditemukann&a tanda K tanda infeksi. b. anda )ital terutama suhu tidak ter#adi peningkatan atau dalam batas normal. c. Leukosit normal !.000 K 10.000" Dencana : !a"el #., -esiko -esiko infeksi infeksi "er'u" "er'u"ung ungan an (engan (engan kerusak kerusakan an kulit kulit (an terpaja terpajann& nn&a a (engan (engan lingkungan aki"at fraktur ter"uka) fiksasi pen fiksasi pen eksternal eksternal
Interensi
b s e a ) n a d s a
u k a u n u k p e m b e n
p e r k i r a a n
g a n g r e u n k . a n b u a k * a e p p a it t
-asional
asi$ asi$ peru peruba baha han n +arna arna kuli kulit$ t$ bau bau drainage &ang tidak enak/asam. 2. ,a#i ,a#i sisi sisi pen/kul pen/kulit$ it$ perhatik perhatikan an keluh keluhan an penin peningka gkatan tan n&eri n&eri/ra /rasa sa terb terbak akar ar atau atau adan adan&a &a oede oedema ma$$ eritema$ drainage / bau tak enak. 3. (erikan (erikan pera+at pera+atan an pen/ka+ pen/ka+at at steri sterill sesu sesuai ai proto protoko koll dan dan latiha latihan n mencuci tangan. . ,a#i ,a#i tonus tonus otot$ otot$ reflek reflek tendo tendon n dalam lam dan kemamp mampu uan untu ntuk berbicara.
mengindi mengindikasi kasikan kan timbuln& timbuln&a a infeksi infeksi lokal lokal/n /nekr ekrosi osis s #aring #aringan an &ang &ang dapat dapat menimbulkan adan&a osteomeilitis.
*apa *apatt menceg mencegah ah konta kontamin minas asii silang dan kemungkinan infeksi. ,ekuata ,ekuatan n otot$ otot$ spasme spasme tonik tonik otot raha rahang ng dan dan disph disphag agia ia menu menun#u n#ukan kan adan&a tetanus. 5dan&a dan&a drain drainage age purul purulen en akan akan memerlukan ke+aspadaan luka untuk mencegah kontaminasi silang. 5ntibi ntibiot otik ik spek spektru trum m luas luas dapa dapatt . Lakukan prosedur isolasi. digu digunak nakan an seca secara ra propi propilak laktip tip pada pada mikroorganisme khusus. Leukositosis Leukositosis biasan&a biasan&a ada dengan . (erik (erikan an obat obat sesu sesuai ai denga dengan n proses infeksi. indikasi$ contoh antibiotik C8/topikal. ;. ,ola ,olabo bora rasi si peme pemeri riks ksaa aan n laboraorium$ hitung darah lengkap. 4umb 4umber er:: *oen *oenge ges s et. et. al. al. !200 !2000$ 0$ hal hal ;" ;" Ren#ana Ren#ana 'uha 'uhan n *eeraw *eerawata atan n +ntuk +ntuk Peren#anaan an Pendokumenta'ian Perawatan Pa'ien !edisi 3"$ %9$ >akarta .De .Desi siko ko ,erus erusak aka an Cnte Cntegr grit itas as ,uli ,ulitt berh berhub ubu ungan ngan deng denga an Cmob Cmobil ilis isas asii dan dan erpasangn&a 5lat Fiksasi. Fi ksasi. upan : Cntegritas kulit terpelihara upen : 4etelah dilakukan pera+atan selam 2 hari$ diharapkan tanda-tanda dekubitus tidak ter#adi$ dengan kriteia: a. idak ada kemerahan pada daerah &ang tertekan terutama bokong dan tumit b. idak teraba panas pada daerah tertekan c. idak terdapat lecet pada daerah tertekan !a"el #./ -esiko Kerusakan Integritas Kulit Kulit "er'u"ungan (engan Imo"ilisasi (an !erpasangn&a Alat Fiksasi. Cnter)ensi a. ,a#i kulit lit untuk tuk luk luka terbuka$ benda asing$ keme kemera raha han$ n$ perd perdar arah ahan an$$ peru peruba baha han n +arn +arna$ a$ kela kelabu bu$$ memutih.
Dasionalisasi emberik emberikan an informas informasii tentang tentang sirk sirkul ulas asii kuli kulitt dan dan masa masala lah h &ang ang mung ungkin kin dis disebab babkan oleh alat lat dan/a dan/atau tau pemas pemasan anga gan n beba bebatt atau atau trak traksi si$$ atau atau pemb pemben entu tuka kan n edem edema a
&ang membutuhkan inter)ensi medik lan#ut. b. asase kulit dan enurunk enurunkan an tekana tekanan n konstan konstan penon#olan tulang. pada area &ang peka da risik Perta Pertahan hanka kan n tempa tempatt kerin kering g abrasi/kerusakan kulit dan bebas kerutan. empatkan bantalan air/bantalan lain ba+ah kiku/tumit sesuai inidikasi. Posi Posisi si &ang ang tak tak tepa tepatt dapat apat c. ,a#i posisi bebat pada alat men&ebabkan cedera traksi kulit/kerusakan. *engan mobilisasi mobilisasi aktif maupun d. Lakuka Lakukan n mobili mobilisa saii aktif aktif pasif pasif sirku sirkulas lasii dara darah h pada pada daer daerah ah maupun pasif. tert terten entu tu lanc lancar ar dan dan pene peneka kana nannpene peneka kana nan n pada pada daer daerah ah tert terten entu tu tidak berlebihan 4umbe 4umber: r: *oeng *oengoe oes$ s$ et. et. al. !2000 !2000$$ hal hal ;;1". ;;1". Ren#ana Ren#ana 'uhan 'uhan *eeraw *eerawata atan n +ntuk +ntuk Peren#anaan an Pendokumenta'ian Perawatan Pa'ien !edisi 3"$ %9$ >akarta . ,erusakan pola istirahat dan tidur behubungan dengan n&eri upan : kerusakan pola istirahat teratasi upen upen : setelah dilakukan dilakukan tindakan tindakan kepera+atan kepera+atan 2'2 #am ,ebutuhan ,ebutuhan istirahat tidur terpenuhi$ dengan kriteria: a. idur/istirahat diantara gangguan b. elaporkan peningkatan rasa sehat dan merasa dapat istirahat Dencana: !a"el .#.0 Gangguan Pola !i(ur "er'u"ungan (engan %&eri Cnter)ensi (erikan (erikan makanan makanan kecil$ kecil$ susu hangat sore hari urunk urunkan an #umlah #umlah minum minum sore hari$ hari$ lakuikan lakuikan berkemih berkemih sebelum tidur (atasi masukan makanan dan minuma minuman n menga mengand ndun ung g kafein
,olaborasi
Dasionalisasi eningka eningkatka tkan n relaksa relaksasi si dengan dengan perasaan mengantuk enu enuru runka nkan n kebut kebutuh uhan an akan akan bangun untuk pergi ke kamar mandi ,afein dapat memperlambat klien untuk tidur dan memopengaruhi tidur tahap D%.
E&eri E&eri meruhi meruhi kemampua kemampuan n klien klien dalam untuk untuk tidur$ tidur$ dsan sedatif sedatif obat obat &ang &ang
pemberian obat analgetik dan tepat untuk menuiingkatkan istiraht sedatif 4umber : *oengoes$ et. al. !2000$ hal 63$ 3?". Ren#ana 'uhan *eerawatan +ntuk Peren#anaan an Pendokumenta'ian Perawatan Pa'ien !edisi 3"$ %9$ >akarta . Disiko perubahan eliminasi : konstipasi berhubungan dengan penurunan motilitas usus upan : (5( lancar upen upen : 4etelah 4etelah dilakukan dilakukan pera+at pera+atan an selama selama 2 hari diharapkan diharapkan klien klien dapat dapat (5( dengan lancar dengan konsistensi lunak$ dengan kriteria : a. ,lien ,lien dan dan kel keluar uarga ga meng mengeta etahu huii tentan tentang g #enis #enis-#e -#enis nis makan makanan an &ang &ang dap dapat at dikonsumsi. b. (5( lancar dan normal !1-2 '/hari" dengan +arna kuning$ konsistensi lembek dan bau khas feces. c. idak ter#adi distensi pada abdomen d. asil auskultasi peristaltik usus normal -12 '/menit Dencana : !a"el #.1 -isi -isiko ko peru peru"a "a'a 'an n elim elimin inas asii 2 kons konsti tipa pasi si "er' "er'u" u"un unga gan n (eng (engan an penuru penuruna nan n motilitas usus
1.
2.
Cnter)ensi
Dasional
elatih klien untuk mela melaku kuka kan n perg perger erak akan an &ang &ang meli meliba batk tkan an daer daerah ah abdo abdome men n seperti miring kanan dan miring kiri.
*engan *engan tindakan tindakan tersebut tersebut akan akan men mening ingkatkan ket ketegangan gan otot tot abdomen &ang membantu peni pening ngka kata tan n peri perist stal alti tik k sehi sehing ngga ga feses &ang keluar lancar.
(erikan cairan &ang adekuat.
*engan memberikan memberikan cairan akan meningk meningkatk atkan an kandung kandungan an air dalam dalam feses sehingga (5( men#adi lancar. 3. (eri (eri makan makanan an &ang &ang tingg tinggii aka akanan tin tinggi ser serat akan serat. mena menari rik k cair cairan an dari dari lume lumen n usus usus sehingga feses men#adi lembek dan mudah untuk dikeluarkan. 4umb 4umber er:: *oen *oenge ges s et. et. al. al. !200 !2000$ 0$ hal hal ;" ;" Ren#ana Ren#ana 'uha 'uhan n *eeraw *eerawata atan n +ntuk +ntuk Peren#anaan an Pendokumenta'ian Perawatan Pa'ien !edisi 3"$ %9$ >akarta ;. *efisit Pera+atan Pera+atan *iri berhubungan berhubungan dengan ,eterbatasan ,eterbatasan Pergerakan Pergerakan 5kibat 5kibat Fraktur
u#uan : ,ebutuhan pera+atan diri terpenuhi upen: setelah dilakukan tindakan kepera+atan 2'2 #am defisit pera+atan diri teratasi$ dengan kriteria: a. endemontrasikan endemontrasikan teknik perubahan perubahan ga&a hidup untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan pera+atan diri b. elakukan pera+atan diri dalam tingkat kemampuan sendiri Dencana: !a"el #.34 Defisit Perawatan Diri "er'u"ungan (engan Keter"atasan Pergerakan Aki"at Fraktur Cnter)ensi (eri (eri infor informas masii tentan tentang g pent pentin ingn gn&a &a pera pera+ +atan atan diri diri bagi klien (antu (antu dan fasilita fasilitasi si klien klien dalam dalam melak melakuk ukan an perso personal nal higiene
Dasionalisasi *engan *engan memberik memberikan an informas informasii dapat menambah +a+asan pen pengeta getahu huan an klie klien n tent tentan ang g cara cara pera+atan diri &ang benar *eng *engan an men& men&ed edia iaka kan n dan dan men mendekat katkan aka akan men mendor dorong kemandirian klien dalam hal >aga kebersihan kebersihan pakaian melakukan akti)itas dan alat tenun klien Paka Pakaia ian n &ang ang bers bersih ih dan dan alat alat (eri (erika kan n loti lotion on dan dan talk talk tenun &ang kering dapat mencegah setelah mandi ter#adin&a gatal. ntuk meningkatkan rasa n&aman klien dan dapat mencegah ter#adin&a ter#adin&a biang keringat 4umbe 4umber:* r:*oen oengo goes es$$ et. et. al. !2000$ !2000$ hal hal 301". 301". Ren#ana Ren#ana 'uhan 'uhan *eeraw *eerawata atan n +ntuk +ntuk Peren#anaan an Pendokumenta'ian Perawatan Pa'ien !edisi 3"$ %9$ >akarta ?. Desiko *isfungsi Eeuro)askuler berhubungan dengan cedera )askuler upan : Perfusi #aringan adekuat upen upen : setelah dilakukan dilakukan tindakan tindakan kepera+atan kepera+atan 2'2 #am diharapkan diharapkan tidak ada tanda-tanda penurunan perfusi #aringan$ dengan kriteria : a. ,esadaran kompos mentis b. anda-tanda )ital dalam batas normal ! * 120/?0 mmgG DD 1-2 '/menitG E 0-?0 '/menitG 4 3$-3;$ 0 " c. 5kral hangat Dencana: !a"el #.33 -esiko Disfungsi %euroaskuler "er'u"ungan (engan e(era askuler
Cnter)ensi a. Lepaska Lepaskan n perhiasa perhiasan n dari ekstrimitas &ang sakit b. ,a#i ,a#i aliran aliran kapiler kapiler$$ +arna +arna kulit$ kulit$ dan kehang kehangatan atan distal distal pada fraktur
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Dasionalisasi *apat membendung sirkulasi bila ter#ad edema =arna =arna kulit kulit putih putih menun#uk menun#ukkan kan ganggua gangguan n arterial arterial.. 4ianosi 4ianosis s diduga diduga gangguan )ena 9ang 9anggu guan an pera perasa saan an keba kebas$ s$ kesemutan$ kesemutan$ peningkatan peningkatan n&eri ter#adi Laku Lakuka kan n peng pengka ka#i #ian an bila sirkulasi pada saraf tidak neur neuromu omusku skular lar$$ perha perhatik tikan an adekuat atau saraf rusak perubahan fungsi motor/sensor Faktor ini ini dise isebabk abkan ata atau men mengidentifikasikan tekanan ,a#i keluhan rasa terbakar m#ar m#arin inga gan/ n/is iske kemi mia$ a$ meni menimb mbul ulka kan n diba+ah gips kerusakan atau nekrosis 5lat 5lat traksi traksi dapat dapat men&ebab men&ebabkan kan tekanan pada pembuluh pembuluh darah/saraf$ darah/saraf$ 5+asi 5+asi posisi/lokasi posisi/lokasi cincin terutama pada aksila dan lipat paha. pen&okong bebat *islokasi fraktur sendi !khususn&a lutut" dapat 4eli 4elidi diki ki tand tanda a iske iskemi mia a men&ebabkan men&ebabkan kerusakan kerusakan arteri&ang arteri&ang ekstrimi ekstrimitas tas tiba-tib tiba-tiba$ a$ contoh contoh berdekatan$ dengan akibata peniu peniuru runan nan suhu suhu kulit kulit$$ dan dan hilangn&a aliran darah ke distal peningkatan n&eriM eni ening ngka katk tkan an sirk sirkul ulas asii dan dan menu menuru runk nkan an peng pengum umpu pula lan n dara darah h *oro *orong ng pasi pasien en untu untuk k khususn&a pada ekstrimitas ba+ah melakukan ambulasi erdapat rdapat penin peningk gkat atan an untuk untuk sesegera mungkin tromboplebitis dan emboli paru pada pasien imobilisasi selama lima hari 4eli 4elidi diki ki n&er n&erii tek tekan$ an$ Peru Perubah bahan an tandatanda-tan tanda da )ital )ital pembe pembeng ngkak kakan an pada pada dorso dorso menun#ukkan peningkatan sirkulasi fleksi kaki.
i. 5+asi tanda )ital. 4umbe 4umber:* r:*oen oengo goes es$$ et. et. al. !2000$ !2000$ hal hal ;". ;". Ren#ana Ren#ana 'uhan 'uhan *eeraw *eerawata atan n +ntuk +ntuk Peren#anaan an Pendokumenta'ian Perawatan Pa'ien !edisi 3"$ %9$ >akarta 6. 5nsietas berhubungan dengan ,urang pengetahuan upan : emas hilang
upen upen : setelah setelah dilakuk dilakukan an tindaka tindakan n kepera+ kepera+ata atan n 2'2 2'2 #am cemas cemas berkura berkurang$ ng$ dengan kriteria: a. ,lien tampak rileks b. elaporkan ansietas berkurang Dencana: !a"el #.3# Ansietas "er'u"ungan (engan Kurang pengeta'ua Cnter)ensi a. >alin rasa perca&a
Dasionalisasi Dasa perca&a perca&a dapat melahirkan melahirkan keterbukaan b. ,a#i ulang tingkat *apat apat meng menget etah ahui ui dera dera#a #att kecemasan klien kecemasan klien sehingga memudahkan inter)ensi selan#utn&a (eban kecem ecema asan san dapat c. (eri (erika kan n kese kesemp mpat atan an berkurang dengan diekspresikan mengekspresikan *eng *engan an menge mengetah tahui ui pen& pen&aki akit$ t$ perasaann&a dimu dimung ngki kink nkan an klie klien n akan akan mera merasa sa d. (eri (erik kan pen pen#ela #elasa san n tenang tentang pen&akit &ang diderita *imungkinkan dapat mengetahui hal &ang tidak diketahui e. (erik (erikan an kesemp kesempata atan n bertan&a untuk 4umber: *oengoes$ et. al. !2000$ hal 622" . Ren#ana Ren#ana 'uhan 'uhan *eerawatan *eerawatan +ntuk Peren#anaan an Pendokumenta'ian Perawatan Pa'ien !edisi 3"$ %9$ >akarta 10. Desiko pola nafas tidak efektif efektif berhubungan berhubungan dengan edema paru dan mobilisasi sekret tidak efektif upan : pola nafas ade@uat upen upen : setelah dilakukan dilakukan tindakan tindakan kepera+atan kepera+atan 2'2 #am tidak ditemukann&a ditemukann&a tanda-tanda ketidak efektifan pola nafas$ dengan kriteria: a. empertahankanpola nafas ade@uat b. Frekuensi nafas 12-2'/menit c. idak adan&a dispneu/sianosis Dencana: !a"el #.35 -esiko pola nafas ti(ak efektif "er'u"ungan (engan E(ema paru (an mo"ilisasi sekret ti(ak efektif Cnter)ensi
Dasionalisasi
a. 5+asi +asi freku frekuens ensii perna pernafas fasan an dan dan upa& upa&an an& &a. Perh Perhat atik ikan an strid trido or$ penggunaan otot otot bant bantu$ u$ retr retrak aksi si$$ ter# ter#ad adin in& &a sianosis sentral. b
5uaskultasi bun&i nafas perhatik perhatikan an ter#adin ter#adin&a &a ketidak ketidak samaan
c. 5tas 5tasii #aringa #aringan n cedera/ cedera/tula tulang ng den dengan gan lemb lembut ut$$ khus khusun un& &a selama beberapa hari pertama d. (ant (antu u dala dalam m lati latiha han n nafa nafas s dalam
arkifne$ dispnea$ dan perubahan dalam mental dan tanda dini dini insu insufi fisi sien ensi si pern pernaf afas asan an dan dan mungkin mungkin han&a han&a indikat indikator or ter#adin ter#adin&a &a emboli paru tahap a+al Perubahan dalam bun&i ad)ent ad)entisiu isius s menun#u menun#ukan kan ter#adin ter#adin&a &a komplikasi pernafasan *apa *apatt mence mencega gah h ter#a ter#adin din&a &a emboli lemak$ &ang erat hubungann&a dengan fraktur. enungkatkan enungkatkan )entilasi )entilasi al)eolar dan prfusi. prfusi. Deposis Deposisii meningk meningkatka atkan n drimn drimnage age sekr sekret et dan dan menur menurun unkan kan kongesti pada area dependen. emod emodia iali lisa sa dapa dapatt ter# ter#a adi dengan emboli paru
e bser)asi bser)asi sputum untuk untuk tanda adan&a darah 4umbe 4umber:* r:*oen oengo goes es$$ et. al. !200 !2000$ 0$ hal hal ;?" ;?" . Ren#ana Ren#ana 'uhan 'uhan *eeraw *eerawata atan n +ntuk +ntuk Peren#anaan an Pendokumenta'ian Perawatan Pa'ien !edisi 3"$ %9$ >akarta Implementasi Cmplementasi atau pelaksanaan adalah realisasi rencana tindakan untuk mencapai tu#uan &ang telah ditetapkan. ditetapkan. ,egiatan dalam implementasi implementasi #uga meliputi pengumpulan pengumpulan data berkela berkelan#ut n#utan$ an$ mengob mengobser) ser)asi asi respon respon klien klien selama selama dan sesudah sesudah pelaksa pelaksanaa naan n tindakan dan menilai data &ang baru !Dahmah$ Eikmatur dan 4aiful +alid. 2006G ?6". enurut +ilknison +ilknison !200;G dalam Eur#anah$ Eur#anah$ Cntansari. Cntansari. 2010G 1?" implementasi implementasi &ang bisa dilakukan oleh pera+at terdiri dari: do !melakukan"$ dele"ate !mendelegasikan" dan re#ord !mencatat". !mencatat". Ealuasi Dahmah$ Eikmatur dan 4aiful +alid !2006G 6-6" men#elaskan men#elaskan bah+a e)aluasi adalah penilaian dengan cara membandingkan perubahan keadaan pasien !hasil &ang diamati" dengan tu#uan dan kriteria hasil &ang dibuat pada tahap perencanaan. %)aluasi bertu#uan untuk mengakhiri rencana tindakan kepera+atan$ memodifikasi rencana tindakan kepera+atan dan meneruskan rencana kepera+atan. %)aluasi terdiri dari e)aluasi proses !formatif" dan e)aluasi hasil !sumatif". %)aluasi formatif formatif adalah adalah e)aluas e)aluasii &ang &ang dilakuk dilakukan an setiap setiap selesai selesai tindakan tindakan$$ berorie berorienta ntasi si pada pada
etiologi etiologi dan dilakuk dilakukan an secara secara terus-me terus-mener nerus us sampai sampai tu#uan tu#uan &ang &ang telah telah ditentuk ditentukan an berhasil. 4edangkan 4edangkan e)aluasi e)aluasi sumatif dilakukan setelah akhir tindakan kepera+atan seca secara ra pari paripu purn rna$ a$ bero berori rien enta tasi si pada pada mas masalah alah kepe kepera ra+ +atan atan$$ men# men#el elas aska kan n keberhasikan/ke keberhasikan/ketidak tidak berhasilan$ rekaputasi rekaputasi dan kesimpulan kesimpulan status kesehatan klien sesuai dengan kerangka +aktu &ang ditetapkan.
*5F5D P45,5 1.*oenges$ aril&nn %. et.al. !2000" Dencana 5suhan ,epera+atan : Pedoman ntuk Perencanaan dan Pendokumentasian Pera+atan Pasien. >akarta : %9. 2.Das#ad$ hairuddin. 2003. Pengantar Clmu (edah rtopedi. akasar : Lintang Cmumpasue. 3.4melter$ 4uanne . (are (renda 9. 2001. (uku 5#ar ,epera+atan edikal (edah (runner < 4uddarth$ %disi ?. >akarta : %9 .4&aifuddin. 200. 5natomi Fisiologi ntuk ahasis+a ,epera+atan$ %disi CCC. >akarta : %9. .5rif
[email protected]?.5suhan ,epera+atan 4istem uskuluskeltal
KONSEP DASAR
OPEN FRAKTUR TIBIA FIBULA (CRURIS) 1. Pengertian Fraktu Frakturr #ruri #ruriss adalah adalah terput terputusny usnyaa kontinu kontinuit itas as tulang tulang dan ditent ditentuka ukan n sesuai sesuai jenis jenis dan luasnya$ terjadi pada tulang tibia dan fibula/ Fraktur terjadi jika tulang dikena stress yang lebih besar dari yang dapat diabsorbsinya (%melt0er %u0anne$ & 112)/ Jenis Fraktr Fraktur komplet 3 Patah pada seluruh garis tengah tulang dan biasanya mengalami pergeseran 3 Fraktur tidak komplet Patah hanya pada sebagian dari garis tengah tulang 3 Fraktur tertutup Fraktur tapi tidak menyebabkan robeknya kulit 3 Fraktur terbuka Fraktur dengan luka pada kulit atau membran mukosa sampai ke patahan tulang 3 4reensti#k Fraktur dimana salah satu sisi tulang patah$sedang sisi lainnya membengkak 3 Trans'ersal Fraktur sepanjang garis tengah tulang 3 !ominutif Fraktur dengan tulang pe#ah menjadi beberapa fragmen 3 .epresi Fraktur dengan fragmen patahan terdorong ke dalam 3 !ompresi Fraktur dimana tulang mengalami kompresi (terjadi pada tulang belakang) 3 Patologik Fraktur yang terjadi pada daerah tulang oleh ligamen atau tendo pada daerah perlekatannnya !. Eti"#"gi !ekerasan langsung (Terkena pada bagian langsung trauma) !ekerasan tidak langsung (Terkena bukan pada bagian yang terkena trauma) !ekerasan akibat tarikan otot Trauma 4erakan pintir mendadak !ontraksi otot ekstrim !eadaan patologis 3 osteoporosis$ neoplasma *enturan 5 #edera (jatuh$ ke#elakaan) Fraktur patofisiologi (oleh karena patogen$ kelainan) Patah karena letih $. Tan%a Dan &e'a#a yeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai fragmen tulang diimobilisasi$ hematoma$ dan edema .eformitas karena adanya pergeseran fragmen tulang yang patah
Terjadi adi pemend pemendekan ekan tulang tulang yang yang sebenar sebenarnya nya karena karena kontrak kontraksi si otot otot yang yang melekat melekat diatas diatas dan Terj diba6ah tempat fraktur !repitasi akibat gesekan antara fragmen satu dengan lainnya Pembengkakan dan perubahan 6arna lokal pada kulit . Pat"isi"#"gi ( Pat*+a, ) -. K"/#ikasi "alunion 3 Tulang patah telah sembuh dalam posisi yang tidak seharusnya .elayed union 3 Proses penyembuhan yang terus berjalan tetapi dengan ke#epatan yang lebih lambat dari keadaan normal yang tidak menyambung kembali on union 3 Tulang yang 0. Penata#aksanaan Penatalaksanaan fraktur menurut *runner and %udarth ( 2778 3 981 ) dan 666/medi#astore diantaranya sebagai berikut 3 a) Re%ksi Fraktr Reduksii tertut tertutup$ up$ dilaku dilakukan kan untuk untuk mengem mengembal balika ikan n fragme fragmen n tulang tulang keposis keposisii semula semula dengan dengan Reduks manipulasi atau traksi manual/ Reduksi terbuka$ fraktur terbuka memerlukan reduksi terbuka dengan pendekatan bedah$ fragmen tulang direduksi$ alat fiksasi interna dalam bentuk pin$ ka6at$ skrup$ plat$ paku atau batangan logam logam dapa dapatt digu diguna nakan kan untu untuk k memp memper erth than ankan kan frag fragme men n tula tulang ng dala dalam m posis posisin inya ya samp sampai ai penyembuhan tulang yang solid terjadi/ ) Traksi Ada dua ma#am traksi yaitu traksi skelet dan kulit$ Traksi kulit adalah traksi yang dipasang tidak boleh melebihi toleransi kulit ( :9 kg beban tarikan ) dan untuk mengontrol spasme kulit dan memberikan immobilisasi/ "a#am ; ma#am traksi kulit diantaranya 3 Traksi si *u#k *u#k$$ adala adalah h trak traksi si kulit kulit dima dimana na tari tarikan kan diber diberik ikan an pada pada satu satu bida bidang ng bila bila hanya hanya Trak diimmobilisasi parsial atau temporor yang diinginkan/ Traksi si Russ Russel ell$ l$ dapa dapatt digu digunak nakan an untuk untuk frakt fraktur ur pada pada plat plato o tibi tibia$ a$ meny menyoko okong ng flek fleksi si pada pada Trak penggantung dan memberikan gaya tarikan hori0ontal melalui pita traksi dan balutan elastis ketungkai ba6ah/ Traksi skelet$ dipasang langsung ketulang menggunakan pin metal atau ka6at yang dimsukan kedalam tulang disebelah distal garis fraktur$ menghindari saraf$ pembuluh darah$ otot$ tendon sendi/ Traksi skelet dipasang se#ara asepsis seperti pada pembedahan/ Traksi skelet biasanya menggunakan < ; 2 kilogram umtuk men#apai efek terapi/ 2) I"i#isasi Fraktr "enu "enuru rutt *run *runner ner and and %udda %uddart rth h frak fraktu turr dire diredu duks ksii frag fragme men n tula tulang ng haru haruss dire diredu duks ksii atau atau dipertahankan dalam posisi kesejajaran yang benar sampai terjadi penyatuan$ immobilisasi dapat dilakukan dengan fiksasi ekterna atau interna fiksasi eksterna meliputi pembalutan$ gips$ bidai$ traksi kontinu$pin dan teknik gips atau fiksator eksterna %) Peasangan gi/s =enis ; jenis gips diantaranya sebagai berikut 3 Lengan pendek$ memanjang dari ba6ah siku sampai lipatan telapak tangan
Lengan panjang$ memanjang dari setinggi lipat ketiak sampai disebelah proksimal lipatan telapak
e)
• • • • • • • • • • •
tangan Tungkai pendek$ memanjang dari ba6ah lutut sampai dasar ja ri kaki Tungkai panjang$ memanjang dari perbatasan sepertiga atas dan tengah paha sampai dasar jari kaki *erjalan$ gips panjang atau pendek yang di buat lebih kuat Tubuh$ melingkar di batang tubuh %pika$ melibatkan sebagian batang tubuh dan satu atau dua ekstremitas %pika bahu$ jaket tubuh yang melingkar batang tubuh$ bahu dan siku %pika panggul$ melingkari batang tubuh dan satu ekstremitas ba6ah Deri%een Luka yang kemerahan kemerahan biasanya biasanya terjadi terjadi pada tingkat regenerasi regenerasi perbaikan jaringan yang lambat$ lambat$ hal ini diperlukan sebagai perlindungan untuk men#egah kerusakan perbaikan jaringan/ Luka yang ber6arna kuning adalah karakteristik utama dari 0at #air atau semi #air > slough ? yang terkadang diberengi dengan drainasi purulen$ mengirigasi luka menggunakan bahan balutan yang dapat menyerap seperti impregnated nonadheren$ balutan hidrogel$ atau bahan lain yang dapat menyerap$ luka hitam adalah luka yang tertutup oleh jaringan nekrotik yang tebal atau es#har/ Luka Luka hita hitam m memb membut utuhk uhkan an tinda tindaka kan n debr debrid idem ement ent (mem (membua buang ng jari jaringa ngan n yang yang nekro nekroti tik) k)$$ membuang jaringan yang non'iable dari luka harus dilakukan sebelum luka dapat disembuhkan/ .ebridemen mempunyai empat #ara$ yaitu 3 %harp 3 %#apel digunakan untuk memisahkan dan membuang jaringan yang mati "e#hani#al 3 .ilakukan melalui gosokan kuat atau balutan basah yang lembab &hemi#al 3 -n0im #ollagen Outolyti# 3 *alutan mengandung moisture (lengas) seperti transparan film Ba#tan3/ent/ #ka Fngsi 4 "elindungi luka dari mekanikal injury "elindungi luka dari kontaminasi bakteri "empertahankan ,igh humidity luka "empertahankan isolasi ternal "enyerap drainage atau membersihkan luka atau keduanya "en#egah hemoragik (digunakan sebagai balutan tekan atau dengan kain pembalut elastis) "engimmobilisasi dan men#egah injury Ti/e Ba#tan tergantng /a%a 4 Lokasi ukuran maupun jenis lukanya *anyaknya eksudat !eadaan luka saat debridement atau adanya infeksi !ondisi !ondisi luka berpengaruh pada frekuensi frekuensi penggantian penggantian balutan$ balutan$ sulit atau mudah pada tindakan pengantian balutan "enurut *arbara & / Long ( 2778 3 9@< ) penatalaksanaan fraktur terbuka diantaranya3
a) .ebridemen luka untuk membersihkan kotoran$ benda asing$ jaringan yang lepas$ dan tulang yang nekrosis b) Pemakaian toksoid tetanus #) &ulture jaringan dari luka d) !ompres terbuka e) Pengobatan dengan antibioti# f) Pemantauan gejala osteomyelitis$ tetanus$ dan gas gangrene g) "enutup luka setelah diketahui tidak ada infeksi h) mmobilisasi yang patah Peeriksaan Penn'ang a) Pemeriksaan foto radiologi dari fraktur 3 menentukan lokasi$ luasnya b) Pemeriksaan jumlah darah lengkap #) Arteriografi 3 dilakukan bila kerusakan 'askuler di#urigai d) !reatinin 3 trauma otot meningkatkanbeban kreatinin untuk klirens ginjal 5. Data F"ks Pengka'ian a/ Akti'itas+istirahat !ehilangan fungsi pada bagian yang terkena$ keterbatasan mobilitas b/ %irkulasi ,ipert ,ipertens ensii ( kadang kadang terlih terlihat at sebaga sebagaii respon respon nyeri+ nyeri+ans ansiet ietas) as)$$ hipote hipotensi nsi ( respon respon terhada terhadap p kehila kehilangan ngan darah) darah)$$ ta#hik ta#hikard ardi$ i$ penurun penurunan an nadi nadi pada bagiian bagiian distal distal yang yang #idera #idera$$ #ailar #ailary y refil refil melambat$ pu#at pada bagian yang terkena$ $masa hematoma pada sisi #edera #/ eurosensori !esemutan$ deformitas$ krepitasi$ pemendekan$ kelemahan d/ !enyamanan yeri tiba:tiba saat #idera$ spasme+ kram otot e/ !eamanan Laserasi kulit$ perdarahan$ perubahan 6arna/ pembengkakan lo#al Pri"ritas Ke/era+atan a/ "en#egah #edera tulang+ jaringan lanjut b/ "enghilangkan nyeri #/ "en#egah komplikasi d/ "embeikan informasi ttg kondisi dan kebutuhan pengobatan Diagn"sa Ke/era+atan a/ !erusakan mobilitas fisik b/d #edera jarinagan sekitasr fraktur$ kerusakan rangka neuromuskuler b/ yeri b/d spasme tot $ pergeseran fragmen tulang #/ !erusakan integritas jaringan b/d fraktur terbuka $ bedah perbaikan Diagn"sa Ke/era+atan 6 Inter7ensi a/ !erusakan mobilitas fisik b/d #edera jarinagan sekitasr fraktur$ kerusakan rangka neuromuskuler Tujuan 3 !erusakn mobilitas fisik dapat berkurang setelah dilakukan tindakan keperaa6atan • !riteria hasil3 "eningkatkan mobilitas pada tingkat paling tinggi yang mungkin •
"empertahankan posisi fungsinal • "eningkaatkan kekuatan +fungsi yang sakit "enunjukkan tehnik mampu melakukan akti'itas • nter'ensi3 Pertahankan tirah baring dalam posisi yang diprogramkan Tinggikan ekstrimutas yang sakit nstruksikan klien+bantu dalam latian rentanng gerak pada ekstrimitas yang sakit dan tak sakit *eri penyangga pada ekstrimit yang sakit diatas dand iba6ah fraktur ketika bergerak =elaskan pandangan dan keterbatasan dalam akti'itas *erikan dorongan ada pasien untuk melakukan A!% dalam lngkup keterbatasan dan beri bantuan sesuai kebutuhan A6asi tekanan darah$ nadi dengan melakukan akti'itas A6asi bah psisi se#ara periodi# !olabirasi fisioterai+okuasi terapi b/ yeri b/d spasme otot $ pergeseran fragmen tulang Tujuan B yeri berkurang setelah dilakukan tindakan pera6atan • !riteria hasil3 !lien menyatajkan nyei berkurang • Tampak Tampak rileks$ mampu berpartisipasi be rpartisipasi dalam akti'itas+tidur+istirahat akti'itas+tidur+istirahat dengan tepat • Tekanan Tekanan darah normal • Tidak ada eningkatan nadi dan RR • nter'ensi3 !aji ulang lokasi$ intensitas dan tpe nyeri Pertahankan imobilisasi bagian yang sakit dengan tirah baring *erikan lingkungan yang tenang dan berikan dorongan untuk melakukan akti'itas hiburan 4anti posisi dengan bantuan bila ditoleransi =elaskanprosedu sebelum memulai Akukan dana6asi latihan rentang gerak pasif+aktif .orong menggunakan tehnik manajemen stress$ #ontoh 3 relasksasi$ latihan nafas dalam$ imajinasi 'isualisasi$ sentuhan Obser'asi tanda:tanda 'ital !olaborasi 3 pemberian analgetik #/ !erusakan integritas jaringan b/d fraktur terbuka $ bedah perbaikan Tujuan3 !erusakan integritas jaringan dapat diatasi setelah tindakan pera6atan • !riteria hasil3 Penyembuhan luka sesuai 6aktu • Tidak ada laserasi$ integritas kulit baik • nter'ensi3 !aji ulang integritas luka dan obser'asi terhadap tanda infeksi atau drainage "onitor suhu tubuh •
Lakukan pera6atan kulit$ dengan sering pada patah tulang yang menonjol Lakukan alih posisi dengan sering$ pertahankan kesejajaran tubuh Pertahankan sprei tempat tidur tetap kering dan bebas kerutan "asage kulit sekitar akhir gips dengan al#ohol 4unakan tempat tidur busa atau kasur udara sesuai indikasi !olaborasi emberian antibioti#
.AFTAR P%TA!A %melt0er %u0anne$ & 112/ Buku 112/ Buku Ajar Medikal Bedah/ Bedah/ =akarta/ -4&/ http3++#sohilait/6ordpress/#om+129+21+1+askep:kasus:fraktur:terbuka:tibia:fibula+ .iakses pada tanggal "aret 12C/
F-AK!6-
A. PE%GE-!IA%
Fraktur Fraktur adalah adalah terputu terputusn& sn&a a kontinu kontinuitas itas #aringan #aringan tulang$ tulang$ &ang &ang biasan& biasan&a a disertai disertai dengan dengan luka sekitar #aringan lunak$ kerusakan otot$ rupture tendon$ kerusakan pembuluh darah$ dan luka
organ-organ tubuh dan ditentukan sesuai #enis dan luasn&a$ ter#adin&a fraktur #ika tulang dikenai stress &ang lebih besar dari &ang besar dari &ang dapat diabsorbsin&a !4melter$ 2001".
Fraktur adalah terputusn&a kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai #enis dan luasn&a fraktur ter#adi #ika tulang dikenai stress &ang lebih besar dari &ang dapat diabsorpsin&a. Fraktur dapat diseb disebab abka kan n pukul pukulan an lang langsun sung$ g$ ga&a ga&a merem meremuk uk$$ gerak gerakan an punte punterr mend mendad adak$ ak$ dan dan bahka bahkan n kontraksi otot ekstrem !(runer < 4udarth$ 2002".
Fraktur adalah patahn&a tulang$ &ang biasan&a dialami he+an kecil akibat kecelakaan$ ter#atuh dan luka !(leb& < (ishop$ 2003".
Fraktur atau patah tulang adalah terputusn&a kontinuitas #aringan tulang dan atau tulang ra+an &ang umumn&a disebabkan oleh rudapaksa !4#amsuhida&at$ 200".
Fraktur adalah setiap retak atau patah pada tulang &ang utuh. ,eban&akan fraktur disebabkan oleh oleh trauma trauma dimana dimana terdapa terdapatt tekanan tekanan &ang &ang berlebih berlebihan an pada pada tulang$ tulang$ baik berupa trauma trauma langsung dan trauma tidak langsung !4#amsuhida#at < >ong$ 200".
Fraktur atau patah tulang adalah terputusn&a kontinuitas #aringan tulang atau tulang ra+an &ang umumn&a disebabkan oleh rudapaksa !ans#oer$ 200;".
B. K7A8IFIKA8I Klasifikasi fraktur seara umum 2 1.
(erdasarkan tempat !Fraktur humerus$ tibia$ cla)icula$ ulna$ radius dan cruris dst". 2.
a.
(erdasarkan komplit atau ketidakklomplitan fraktur:
Fraktur komplit !garis patah melalui seluruh penampang tulang atau melalui kedua korteks tulang".
b.
Fraktur tidak komplit !bila garis patah tidak melalui seluruh garis penampang tulang".
3.
(erdasarkan bentuk dan #umlah garis patah :
a.
Fraktur ,omunitif: fraktur dimana garis patah lebih dari satu dan saling berhubungan.
b.
Fraktur 4egmental: fraktur dimana garis patah lebih dari satu tapi tidak berhubungan.
c.
Fraktur ultiple: fraktur dimana garis patah lebih dari satu tapi tidak pada tulang &ang sama.
.
(erdasarkan posisi fragmen :
a.
Fraktur +ndi'la#ed !tidak !tidak bergeser": garis patah lengkap ttetapi kedua fragmen tidak bergeser dan periosteum masih utuh.
b.
Fraktur i'la#ed !ber i'la#ed !berges geser": er": ter#adi ter#adi pergeser pergeseran an fragmen fragmen tulang tulang &ang &ang #uga #uga disebut disebut lokasi lokasi fragmen .
a.
(erdasarkan sifat fraktur !luka &ang ditimbulkan".
Faktur ertutup !-lo'ed ! -lo'ed "$ "$ bila tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar$ disebut #uga fraktur bersih !karena kulit masih utuh" tanpa komplikasi. Pada fraktur tertutup ada klasifikasi tersendiri &ang berdasarkan keadaan #aringan lunak sekitar trauma$ &aitu:
1"
ingkat 0: fraktur biasa dengan sedikit atau tanpa ceddera #aringan lunak sekitarn&a.
2"
ingkat 1: fraktur dengan abrasi dangkal atau memar kulit dan #aringan subkutan.
3"
ing ingkat kat 2: fraktu frakturr &ang &ang lebih lebih berat berat deng dengan an kontu kontusio sio #arin #aringa gan n lunak lunak bagi bagian an dala dalam m dan dan pembengkakan.
"
ingkat ingkat 3: cedera berat dengan kerusakan #aringan lunak &ang n&ata ddan ancaman sindroma kompartement.
b.
Fraktur erbuka !en/-omound ! en/-omound "$ "$ bila terdapat terdapat hubungan antara antara hubungan hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar karena adan&a perlukaan kulit. Fraktur terbuka dibedakan men#adi beberapa grade &aitu :
1"
9rade C : luka bersih$ pan#angn&a kurang dari 1 cm.
2"
9rade CC : luka lebih luas tanpa kerusakan #aringan lunak &ang ekstensif.
3"
9rade CCC : sangat terkontaminasi$ dan mengalami kerusakan #aringan lunak ekstensif.
.
(erdasar bentuk garis fraktur dan hubungan dengan mekanisme trauma :
a.
Fraktur rans)ersal: fraktur &ang arahn&a melintang pada tulang dan merupakan akibat trauma angulasi atau langsung.
b.
Fraktur blik: fraktur &ang arah garis patahn&a membentuk sudut terhadap sumbu tulang dan meruakan akibat trauma angulasi#uga.
c.
Fraktur Fraktur 4piral: 4piral: fraktur fraktur &ang &ang arah garis patahn patahn&a &a berbentu berbentuk k spiral spiral &ang &ang disebab disebabkan kan trauma trauma rotasi.
d.
Fraktur ,ompresi: fraktur &ang ter#adi karena trauma aksial fleksi &ang mendorong tulang ke arah permukaan lain.
e.
Fraktur 5)ulsi: 5)ulsi: fraktur &ang diakibatkan karena trauma tarikan atau traksi otot pada insersin&a pada tulang..
;.
(erdasarkan kedudukan tulangn&a :
a.
idak adan&a dislokasi.
b.
5dan&a 5dan&a dislokasi
5t
a'im : membentuk membentuk sudut.
5t
lotus : fragmen tulang tulang ber#auhan ber#auhan..
5t
longitudinal longitudinal : ber#auhan ber#auhan meman#ang meman#ang..
5t
lotus cum cum contractiosnum contractiosnum : ber#auhan ber#auhan dan dan memendek. memendek. ?.
(erdasarkan posisi frakur
4ebatang tulang terbagi men#adi tiga bagian : a.
1/3 proksimal
b.
1/3 medial
c.
1/3 distal 6.
Fraktur ,elelahan
10. Fraktur Patologis
: Fraktur akibat tekanan &ang berulang-ulang. : Fraktur &ang diakibatkan karena proses patologis tulang.
9ambar 1. ipe Fraktur
C. E!I979GI 1.
rauma langsung/ dire#t trauma
Haitu apabila fraktur ter#adi di tempat dimana bagian tersebut mendapat ruda paksa !misaln&a benturan$ pukulan &ang mengakibatkan patah tulang". 2.
rauma &ang tak langsung/ indire#t trauma isaln&a penderita #atuh dengan lengan dalam keadaan ekstensi dapat ter#adi fraktur pada pegelangan tangan.
3.
rau rauma ma ringa ringan n pun pun dapa dapatt men&e men&eba babka bkan n ter#ad ter#adin in&a &a fraktu frakturr bila bila tulan tulang g itu send sendiri iri rapuh rapuh// ada resiko ter#adin&a pen&akit &ang mendasari dan hal ini disebut dengan fraktur patologis.
.
,ekerasan akibat tarikan otot Patah Patah tulang tulang akibat akibat tarikan tarikan otot otot sangat sangat #arang #arang ter#adi. ter#adi.,ek ,ekuata uatan n dapat dapat berupa berupa pemunti pemuntiran$ ran$ penekukan$ penekukan dan penekanan$ kombinasi dari ketigan&a$ dan penarikan.
D. A%A!9MI FI8I979GI F-AK!63.
Anatomi !ulang
ulang ulang terdiri terdiri dari sel-sel sel-sel &ang &ang berada berada pada pada ba intra-sel intra-seluler uler.. ulang ulang berasal berasal dari embrionic h&aline cartilage &ang mana melalui proses A 9steogenesisB 9steogenesis B men#adi tulang. Proses ini ini dilaku dilakukan kan oleh oleh sel-se sel-sell &ang &ang diseb disebut ut A 9steo"lastB. 9steo"last B. Proses Proses mengeras mengerasn&a n&a tulang tulang akibat akibat penimbunan garam kalsium. 5da 20 tulang dalam tubuh manusia$ ulang dapat diklasifikasikan diklasifikasikan dalam lima kelompok berdasarkan bentukn&a : a.
!ulang lang
panj panjan ang g
:Fem :Femu ur)
Hume Humeru rus s"
terd terdir irii
dari
batan tang
teb tebal
pan#an #ang
&ang
disebut (iafisis dan dan dua dua u#un u#ung g &ang &ang dise disebu butt epifisis. epifisis . *i sebe sebela lah h prok proksi sima mall dari dari epif epifis isis is terdapat metafisis. metafisis . *i antara epifisis dan metafisis terdapat terdapat daerah tulang ra+an &ang tumbuh$ &ang disebut lempeng lempeng epifisis atau lempeng pertumbuhan. pertumbuhan. ulang ulang pan#ang tumbuh karena akumulasi tulang ra+an di lempeng epifisis. ulang ra+an digantikan oleh sel-sel tulang &ang dihasilkan oleh osteo"las$ osteo"las $ dan tulang meman#ang. (atang dibentuk oleh #aringan tulang &ang padat. %pifisis dibentuk dari spongi bone !cancellous atau trabecular". Pada akhir tahun-tahun rema#a rema#a tulang tulang ra+an ra+an habis$ habis$ lempeng lempeng epifisis berfusi$ berfusi$ dan tulang tulang berhenti berhenti tumbuh. tumbuh. Hormon pertu rtum"u'a "u'an n)
estrog troge en)
(an
tes testos tostero teron n mera merang ngsa sang ng
pert pertum umbu buha han n
tula tulang ng
pan#ang. Estrogen) bersama Estrogen) bersama dengan testosteron) merangsang merangsang fusi lempeng epifisis. (atang
suatu tulang pan#ang memiliki rongga &ang disebut kanalis me(ularis. me(ularis . ,analis medularis berisi sumsum tulang. b.
Tulang pendek (carpals) bentukn&a (carpals) bentukn&a tidak teratur dan inti dari cancellous !spong&" dengan suatu lapisan luar dari tulang &ang padat.
c.
Tulang pendek datar (tengkorak " terdiri atas dua lapisan tulang padat dengan lapisan luar adalah tulang concellous.
d.
Tulang yang tidak beraturan (vertebrata " sama seperti dengan tulang pendek.
e.
Tulang sesamoid merupakan merupakan tulang kecil$ &ang terletak di sekitar tulang &ang berdekatan dengan persediaan dan didukung oleh tendon dan #aringan fasial$ misaln&a patella !kap lutut". ulang tersusun atas sel) matriks protein (an (eposit mineral . 4el-seln&a terdiri atas
tiga
#enis
dasar- oste osteo" o"la las) s)
dalam pem"ent pem"entuka ukan n
oste osteos osit it
(an (an
tulang tulang dengan mense mensekr kres esika ikan n
oste osteok okla las s.
ste s teob obla las s
matri matriks ks tulan tulang g.
atr atrik iks s
berf berfun ungs gsii ters tersus usun un
atas 10; 10; kolag kolagen en (an (an #; su"ta su"tans nsii (asar (asar !glu !glukosa kosamino minoglika glikan$ n$ asam asam polisaka polisakarida rida"" dan proteo proteogl glika ikan". n".
atri atriks ks
merup merupaka akan n
keran kerangka gka
diman dimana a
garam garam-ga -garam ram minera minerall
anorg anorgan anik ik
ditimbun. 9steosit adalah 9steosit adalah sel de+asa &ang terlibat dalam pemeli'araan fungsi tulang (an terletak terletak (alam (alam osteon osteon !unit !unit matrik matriks s tulan tulang g ". 9steok 9steoklas las a(ala' a(ala' sel multinu multinuclea clearr ! berinti berinti ban&ak" &ang berperan dalam penghancuran$ resorpsi dan remosdeling tulang. steon steon merupaka merupakan n unik fungsio fungsional nal mikroskop mikroskopis is tulang tulang de+asa de+asa.. *itenga *itengah h osteon osteon terdapat kapiler . *ikelilingi kapiler tersebut merupakan merupakan matriks tulang &ang dinamakan dinamakan lamella. lamella . *idalam lamella terdapat osteosit$ osteosit $ &ang memperoleh nutrisi melalui prosesus &ang berlan#ut kedalam kanalikuli kedalam kanalikuli &ang &ang halus halus !kanal !kanal &ang &ang menghub menghubung ungkan kan dengan dengan pembulu pembuluh h darah darah &ang &ang terletak se#auh kurang dari 0$1 mm". ula ulang ng diseli diselimut mutii dibag dibagian ian oleh oleh membra membran n fibrou fibrous s pada padatt dina dinamak makan an periosteum. periosteum . Periosteum memberi nutrisi ke tulang dan memungkinkann&a tumbuh$ selain sebagai tempat perleka perlekatan tan tendon tendon dan ligamen. ligamen. Periosteum mengan( mengan(ung ung saraf) saraf) pem"ulu' pem"ulu' (ara') (ara') (an limfatik. limfatik . Lapisan &ang paling dekat dengan tulang mengandung osteoblast$ &ang merupakan sel pembentuk tulang. En(osteum adalah adalah membran membran )askuler )askuler tipis tipis &ang &ang menutupi menutupi rongga rongga sumsum sumsum tulang tulang pan#ang pan#ang dan rongga-rongga dalam tulang kanselus. 9steoklast $ 9steoklast $ &ang melarutkan tulang untuk
memelihara memelihara rongga sumsum$ terletak dekat endosteum endosteum dan dalam lacuna o+ship !cekungan !cekungan pada permukaan tulang".
4truktur tulang de+asa terdiri dari 54 ; "a'an organik :'i(up< (an /4 ; en(apan garam. garam. (ahan organik disebut matriks$ matriks $ dan terdiri dari lebih dari 60 7 serat kolagen dan kurang dari 10 7 proteoglikan !protein plus sakarida". Deposit garam terutama adalah kalsium (an fosfat) (engan se(ikit natrium) kalium kar"onat) (an ion magnesium . 9aram-garam menutup menutupii matriks matriks dan berikata berikatan n dengan dengan serat serat kolagen kolagen melalui melalui proteog proteoglika likan. n. 5dan& 5dan&a a bahan bahan organ organik ik men& men&eba ebabka bkan n tulan tulang g memil memiliki iki kekua kekuatan tan tensif tensif !resis !resisten tensi si terha terhada dap p tarik tarikan an &ang &ang meregangkan". meregangkan". 4edangkan garam-garam men&ebabkan tulang memiliki kekuatan kompresi !kemampuan menahan tekanan". Pemb Pemben entu tuka kan n tula tulang ng berl berlan angs gsun ung g seca secara ra teru terus s mene meneru rus s
dan dan dapa dapatt
beru berupa pa
pema peman#a n#ang ngan an dan dan pene peneba bala lan n tulan tulang. g. ,ecep ,ecepata atan n pembe pembentu ntuka kan n tulan tulang g berub berubah ah selama selama hidup. Pem"entukan tulang ditentuka tulang ditentukan n oleh ran"'an"n hormon, faktor makanan, dan umlah 'tre' !an" dieankan ada 'uatu tulan", dan teradi akiat aktivita' 'el1'el ementuk tulan" !aitu o'teola'. o'teola' . steoblas di#umpai dipermukaan luar dan dalam tulang. steoblas berespon terhadap berb berbag agai ai sin& sin&al al
kimi kimia+ a+ii
untu untuk k
meng mengha hasi silk lkan an matr matrik iks s
tula tulang ng..
4e+a 4e+akt ktu u
pert pertam ama a
kali kali
dibentuk$ matriks tulang (ise"ut osteoi(. osteoi( . *alam beberapa hari garam-garam kalsium mulai
mengen mengendap dap pada pada osteoid osteoid dan mengeras mengeras selama selama beberap beberapa a minggu minggu atau bulan berikutn berikutn&a. &a. 4ebagian osteoblast tetap men#adi bagian dari osteoid$ dan disebut osteosit atau sel tulang se#ati. 4eiring dengan terbentukn&a tulang$ osteosit dimatriks membentuk ton#olan-ton#olan &ang menghu menghubun bungkan gkan osteosit osteosit satu dengan dengan osteosit osteosit lainn&a lainn&a membentu membentuk k suatu suatu sistem sistem saluran saluran mikroskopik di tulang. ,alsium adalah salah satu komponen &ang berperan terhadap tulang$ sebagian ion kalsium di tulang tidak mengalarni kristalisasi. 9aram nonkristal ini dianggap sebagai kalsium &ang &ang dapa dapatt dipert dipertuk ukark arkan an$$ &aitu &aitu dapa dapatt dipind dipindah ahkan kan deng dengan an cepat cepat anta antara ra tulan tulang$ g$ cairan cairan interstisium$ dan darah. 4edangkan 4edangkan penguraian penguraian tulang disebut a"sorpsi$ a"sorpsi $ ter#adi secara bersamaan dengan pembentuka tukan n
tul tulang.
Pen&e n&erap rapan
tulang
ter# ter#a adi
karen rena
akti) ti)ita itas
sel sel-se -sel
&ang ang
disebut osteoklas. osteoklas . Osteoklas adalah sel adalah sel fagositik multinukleus besar &ang berasal dari sel-sel mirip-monosit mirip-monosit &ang terdapat di tulang. steoklas tampakn&a mengeluarkan berbagai berbagai asam dan enim &ang mencerna tulang dan memudahkan fagositosis. steoklas biasan&a terdapat pada han&a sebagian kecil dari potongan tulang$ dan memfagosit tulang sedikit demi sedikit. 4etelah selesai di suatu daerah$ osteoklas menghilang dan muncul osteoblas. 0steoblas mulai mengisi daerah &ang kosong tersebut dengan tulang baru. Proses ini memungkinkan tulang tua &ang telah melemah diganti dengan tulang baru &ang lebih kuat. ,eseimbangan antara akti)itas osteoblas dan osteoklas men&ebabkan tulang terus menerus diperbarui atau mengalami remodeling . Pada anak (an remaja$ remaja $ akti)itas osteoblas melebihi akti)itas osteoklas$ sehingga kerangka men#adi lebih pan#ang dan menebal. 5kti)itas osteo osteobla blas s #uga #uga meleb melebih ihii akti) akti)ita itas s osteo osteokla klas s pada pada tulan tulang g &ang &ang pulih pulih dari dari fraktu fraktur. r. Pada Pada orang (ewasa mu(a$ mu(a $ akti)itas osteoblas dan osteoklas biasan&a setara$ sehingga #umlah total massa tulang konstan. Pa(a usia pertenga'an$ pertenga'an $ akti)itas osteoklas melebihi akti)itas osteoblas dan kepadatan tulang mulai berkurang. 5kti)itas osteoklas #uga meningkat pada tulang-tulang &ang mengalami imobilisasi. Pada usia dekade ketu#uh atau kedelapan$ dominansi akti)itas osteoklas dapat men&ebabkan tulang men#adi rapuh sehingga mudah patah. 5kti)itas osteoblas dan osteoklas dikontrol oleh beberapa faktor fisik dan hormon. Faktor-faktor Faktor-faktor &ang mengontrol mengontrol 5kti)itas osteoblas osteoblas dirangsang oleh olah raga dan stres beban akibat arus listrik &ang terbentuk se+aktu stres mengenai tulang. Fraktur tulang secara drastis drastis merangsa merangsang ng akti)ita akti)itas s osteobla osteoblas$ s$ tetapi tetapi mekanism mekanisme e pastin& pastin&a a belum belum #elas. #elas. Estrogen) testosteron) (an 'ormon perturn"u'an perturn"u'an adalah promotor kuat bagi akti)itas osteoblas dan pertumb pertumbuha uhan n tulang. tulang. Pertumb Pertumbuha uhan n tulang tulang dipercep dipercepat at semasa semasa puberta pubertas s akibat akibat melon#a melon#akn&a kn&a
kadar hormon-hormon tersebut. Estroge Estrogen n (an testoste testosteron ron akhirn&a men&ebabkan men&ebabkan tulangtulang tulang pan#ang pan#ang berhenti berhenti tumbuh tumbuh dengan dengan merangsa merangsang ng penutup penutupan an lempeng lempeng epifisis epifisis !u#ung !u#ung pertumbuhan tulang". 4e+aktu kadar estrogen turun pada masa menopaus$ akti)itas osteoblas berkurang. *efisiensi hormon pertumbuhan #uga mengganggu pertumbuhan tulang. =itam =itamin in D dala dalam m #umlah #umlah kecil kecil meran merangsa gsang ng kalsif kalsifika ikasi si tulan tulang g secara secara langs langsun ung g dengan ekera ekera pada osteoblas dan secara tidak langsung dengan merangsang en!eraan en!eraan kal'ium di kal'ium di usus. al ini meningkatkan konsentrasi kalsium darah$ &ang mendorong kalsifikasi tulang. Eamun$ )itamin * dalam #umlah besar meningkatkan kadar kalsium serum dengan meningk meningkatka atkan n pengura penguraian ian tulang. tulang. *engan *engan demikian demikian$$ )itamin )itamin * dalam dalam #umlah #umlah besar besar tanpa tanpa diimbangi kalsium &ang adekuat dalam makanan akan men&ebabkan absorpsi tulang. 5dapun faktor-faktor faktor-faktor
&ang mengontrol mengontrol
akti)itas osteoklas osteoklas
terutama dikontrol
oleh 'ormon paratiroi(. paratiroi(. ormon paratiroid dilepaskan dilepaskan oleh kelen#ar paratiroid &ang terletak tepat tepat di belakan belakang g kelen#ar kelen#ar tiroid. tiroid. Pelepas Pelepasan an hormon hormon paratiroi paratiroid d meningka meningkatt sebagai sebagai respons respons terhadap penurunan penurunan kadar kalsium serum. ormon paratiroid meningkatkan meningkatkan akti)itas osteoklas dan dan
meran merangsa gsang ng pemea pemea'an 'an
Peni Pening ngka kata tan n
kals kalsiu ium m
seru serum m
tulang tulang untu untuk k beke beker# r#a a
memb membeb ebas aska kan n
seca secara ra umpa umpan n
"ali "alik k
kals kalsiu ium m
ke
dala dalam m
nega negati tiff untuk untuk
dara darah h.
menurun menurunkan kan
pengel pengeluara uaran n hormon hormon paratiroi paratiroid d lebih lebih lan#ut. lan#ut. %stroge %strogen n tampakn tampakn&a &a mengura mengurangi ngi efek efek hormon hormon paratiroid pada osteoklas. Efek
lain
Hormon
paratiroi( adalah meningkatkan kalsium
serum
dengan menurunkan menurunkan sekresi kalsium oleh gin#al. ormon paratiroid meningkatkan meningkatkan ekskresi ekskresi ion fosfat oleh oleh gin#al sehingga menurunkan kadar fosfat darah. Pengaktifan )itamin * di gin#al berga bergantu ntung ng pada pada hormo hormon n parat paratiro iroid. id. 4eda 4edang ngkan kan kalsitonin adal adalah ah suat suatu u horm hormon on &ang &ang dikeluarkan oleh kelen#ar tiroid sebagai respons terhadap peningkatan kadar kalsium serum. ,alsitonin memiliki sedikit efek menghambat akti)itas dan pernbentukan osteoklas. %fek-efek ini meningkatkan kalsifikasi tulang sehingga menurunkan kadar kalsium serum.
#.
Fisiologi !ulang
Fungsi tulang adalah sebagai berikut : a.
endukung #aringan tubuh dan memberikan bentuk tubuh.
b.
elindungi organ tubuh !misaln&a #antung$ otak$ dan paru-paru" dan #aringan lunak.
c.
emberikan pergerakan !otot &ang berhubungan dengan kontraksi dan pergerakan".
(.
ementuk 'el1'el darah merah didalam 'um1'um tulan" belakang tulan" belakang (hema topoiesis).
e.
en&impan garam mineral$ misaln&a kalsium$ fosfor.
E. PA!9FI8I979GI $ulan" er'ifat rauh namun #uku memun!ai kekuatan dan "a!a e"a' untuk menahan. $ai aaila aaila tekanan ek'ternal ek'ternal !an" !an" datan" datan" leih leih e'ar e'ar dari !an" daat daat di'era di'era tulan", tulan", maka maka teradil teradilah ah trauma trauma ada ada tulan" tulan" !an" men"aki men"akiatk atkan an ru'akn!a ru'akn!a atau atau terutu terutu'n!a 'n!a kontinu kontinuita' ita' tulan". tulan". Setelah Setelah teradi teradi fraktur fraktur,, erio'te erio'teum um dan emulu emuluh h darah darah 'erta 'araf dalam dalam kortek' kortek',, marrow marrow,, dan arin"a arin"an n lunak lunak !an" !an" memun" memun"ku' ku' tulan" tulan" ru'ak. ru'ak. Perdarah Perdarahan an teradi teradi karena karena keru'aka keru'akan n ter'eu ter'eutt dan terentu terentuklah klah hematom hematoma a di ron""a ron""a medula medula tulan". tulan". %arin"a %arin"an n tulan" tulan" 'e"e 'e"era ra erde erdeka katan tan ke a"ia a"ian n tulan tulan" " !an" !an" atah atah.. %arin" %arin"an an !an" !an" men" men"ala alami mi nekro nekro'i' 'i' ini men'timula'i teradin!a re'on inflama'i !an" ditandai den"an va'odilata'i, ek'uda'i la'ma dan leuko'it, dan infiltra'i 'el darah utih. *eadian inilah !an" meruakan da'ar dari ro'e' en!emuhan en!emuhan tulan" tulan" nantin!a nantin!a 3aktor1faktor !an" memen"aruhi fraktur 1.
3aktor k'trin'ik
dan!a tekanan dari luar !an" ereak'i ada tulan" !an" ter"antun" ter"antun" terhada e'ar, waktu, dan arah tekanan !an" daat men!eakan fraktur. 2.
3aktor 5ntrin'ik
6eeraa 'ifat !an" terentin" dari tulan" !an" menentukan da!a tahan untuk timuln!a fraktur 'eerti kaa'ita' a'or'i dari tekanan, ela'ti'ita', kelelahan, dan keadatan atau kekera'an tulan".
F. MA%IFE8!A8I K7I%I8 anifes anifestasi tasi klinis klinis fraktur fraktur adalah adalah n&eri$ n&eri$ hilangn& hilangn&a a fungsi$ fungsi$ deformita deformitas$ s$ pemend pemendekan ekan ektremitas$ krepitus$ pembengkakan lokal$ dan perubahan +arna &ang di#elaskan secara rinci sebagai berikut: 1.
E&er E&erii teru terus s mene meneru rus s dan dan ber berta tamb mbah ah bera beratn tn&a &a sam sampa paii frag fragme men n tula tulang ng
diimobilisasi. 4pasme otot &ang men&ertai fraktur merupakan bentuk bidai alamiah &ang dirancang untuk meminimalkan gerakan antar fragmen tulang. 2.
4etel 4etelah ah ter#a ter#adi di fra fraktu ktur$ r$ bagia bagian-b n-bag agia ian n tida tidak k dapa dapatt digu diguna nakan kan dan dan cen cende derun rung g
bergerak secara alamiah !gerakan luar biasa". Pergeseran fragmen pada fraktur lengan dan tungkai men&ebabkan deformitas !terlihat maupun teraba" ektremitas &ang bisa diketahui dengan membandingkann&a dengan ektremitas normal. %kstremitas tidak dapat berfungsi dengan baik karena fungsi normal otot tergantung pada integritasn&a tulang tempat melekatn&a otot. 3.
Pada Pada fraktu frakturr pan pan#an #ang$ g$ ter#a ter#adi di pemen pemende dekan kan tulan tulang g &ang &ang seben sebenarn arn&a &a karen karena a
kontraksi otot &ang melekat di atas dan ba+ah tempat fraktur. Fragmen sering saling melengkapi satu sama lain sampai 2$ sampai cm !1 sampai 2 inci". .
4aat 4aat eks ekstr trem emit itas as dip diper erik iksa sa den denga gan n tang tangan an$$ tera teraba ba ada adan& n&a a deri derik k tula tulang ng
dinamakan krepitus &ang teraba akibat gesekan antara fragmen satu dengan lainn&a. #i krepitus dapat mengakibatkan kerusakan #aringan lunak &ang lebih berat. .
Pembe Pembeng ngka kakan kan dan dan peru peruba baha han n +arn +arna a loka lokall pad pada a kuli kulitt ter# ter#ad adii seb sebag agai ai akiba akibatt
trauma dan perdarahan &ang mengikuti fraktur. anda ini biasa ter#adi setelah beberapa #am atau hari hari setelah setelah cedera. idak idak semua semua tanda tanda dan ge#ala ge#ala tersebu tersebutt terdapa terdapatt pada pada setiap setiap fraktur fraktur.. ,eban& ,eban&akan akan #ustru tidak ada pada fraktur linear atau fisur atau fraktur impaksi !permukaan !permukaan patahan saling terde terdesa sak k satu satu sama sama lain". lain". *iag *iagno nosis sis fraktu frakturr berga bergantu ntung ng pada pada ge#al ge#ala$ a$ tanda tanda fisik$ fisik$ dan dan pemeriksaan sinar-' pasien. (iasan&a pasien mengeluhkan mengalami cedera pada daerah tersebut.
G. PEME-IK8AA% PE%6%>A%G
1.
N.Da& N.Da& dilak dilakuka ukan n untu untuk k melih melihat at bent bentuk uk patah patahan an atau atau kead keadaa aan n tula tulang ng &ang &ang
cedera. 2.
(one sca scan ns$ omog mogram$ ram$ atau tau DC 4c 4cans
3.
5rte 5rteri riog ogra ram m : dil dilak akuk ukan an bila bila ada ada keru kerusa saka kan n )as )asku kule lerr.
.
kalau ban&ak kerusakan otot.
.
Pemeriksaan *a *arah Le Lengkap
Lekosit Lekosit turun/me turun/mening ningkat$ kat$ %ritrosi %ritrositt dan 5lbumi 5lbumin n turun$ turun$ b$ hematok hematokrit rit sering sering rendah rendah akibat akibat perdarahan$ La#u %ndap *arah !L%*" meningkat bila kerusakan #aringan lunak sangat luas$ Pada masa pen&embuhan a meningkat di dalam darah$ traumaa otot meningkatkan beban kreatinin untuk gin#al. Profil koagulasi: perubahan dapat ter#adi pada kehilangan darah$ transfusi multiple$ atau cederah hati.
H. K9MP7IKA8I 1.
,omplikasi 5+al
a.
,erusakan 5rteri Peca Pecahn& hn&a a arteri arteri karen karena a traum trauma a bisa bisa ditan ditanda daii deng dengan an tidak tidak adan adan&a &a nadi$ nadi$ D D menuru menurun$ n$ c&anosis bagian distal$ hematoma &ang lebar$ dan dingin pada ekstrimitas &ang disebabkan oleh tindakan emergensi splinting$ perubahan posisi pada &ang sakit$ tindakan reduksi$ dan pembedahan.
b.
,ompartement 4&ndrom ,omplikasi ini ter#adi saat peningkatan tekanan #aringan dalam ruang tertutup di otot$ &ang sering berhubungan dengan akumulasi cairan sehingga men&ebabkan hambatan aliran darah &ang berat dan berikutn&a men&ebabkan kerusakan pada otot. 9e#ala K ge#alan&a mencakup rasa sakit karena ketidakseimbangan ketidakseimbangan pada luka$ rasa sakit &ang berhubungan dengan tekanan &ang berlebihan pada kompartemen$ rasa sakit dengan perenggangan pasif pada otot &ang terlibat$ dan paresthesia. paresthesia. ,omplikasi ini ter#adi lebih sering pada fraktur tulang kering !tibia" dan tulang hasta !radius atau ulna".
c.
Fat %mbolism 4&ndrom
erupakan erupakan keadaan keadaan pulmonari akut dan dapat men&ebabkan men&ebabkan kondisi fatal. al ini ter#adi ketika gelembung K gelembung lemak terlepas dari sumsum tulang dan mengelilingi #aringan &ang rusak. rusak. 9elomban 9elombang g lemak lemak ini akan mele+ati mele+ati sirkulasi sirkulasi dan dapat men&eba men&ebabkan bkan oklusi pada pada pembulu pembuluh h K pembulu pembuluh h darah darah pulmona pulmonar& r& &ang &ang men&eba men&ebabkan bkan sukar sukar bernafa bernafas. s. 9e#ala 9e#ala dari sindrom emboli lemak mencakup d&spnea$ perubahan dalam status mental !gaduh$ gelisah$ marah$ bingung$ stupor"$ tach&cardia$ demam$ ruam kulit ptechie. d.
Cnfeksi 4&stem pertahanan pertahanan tubuh rusak bila ada trauma pada #aringan. Pada trauma orthopedic infeksi dimulai pada kulit !superficial" dan masuk ke dalam. Cni biasan&a ter#adi pada kasus fraktur terbuka$ tapi bisa #uga karena penggunaan bahan lain dalam pembedahan seperti pin dan plat.
e.
5)askuler 5)askuler Eekrosis 5)askuler 5)askuler Eekrosis !58E" !58E" ter#adi karena aliran darah ke tulang rusak atau terganggu terganggu &ang bisa men&ebab men&ebabkan kan nekrosis nekrosis tulang tulang dan dia+ali dia+ali dengan dengan adan&a adan&a 8olkma 8olkmanOs nOs Cschemia Cschemia.. Eekrosis Eekrosis a)askular dapat ter#adi saat suplai darah ke tulang kurang baik. al ini paling sering mengenai fraktur intrascapular intrascapular femur !&aitu kepala dan leher"$ saat kepala femur berputar atau keluar dari sendi dan menghalangi suplai darah. ,arena nekrosis a)askular a)askular mencakup mencakup proses &ang ter#adi dalam periode +aktu &ang lama$ pasien mungkin tidak akan merasakan ge#alan&a sampai dia keluar dari rumah sakit. leh karena itu$ edukasi pada pasien merupakan hal &ang penting. Pera+at harus men&uruh pasien supa&a melaporkan n&eri &ang bersifat intermiten atau n&eri &ang menetap pada saat menahan beban
f.
4hock 4hock ter#adi karena kehilangan ban&ak darah dan meningkatn&a permeabilitas kapiler &ang bisa men&ebabkan menurunn&a oksigenasi. Cni biasan&a ter#adi pada fraktur.
g.
steom&elitis 5dalah infeksi dari #aringan tulang &ang mencakup sumsum dan korteks tulang dapat berupa e'ogenous e'ogenous !infeksi masuk dari luar tubuh" atau hematogenous hematogenous !infeksi &ang berasal dari dalam tubuh". Patogen dapat masuk melalui luka fraktur terbuka$ luka tembus$ atau selama operasi. Luka tembak$ fraktur tulang pan#ang$ fraktur terbuka &ang terlihat tulangn&a$ luka amputasi karena trauma dan fraktur K fraktur dengan sindrom kompartemen atau luka )askular memiliki risiko osteom&elitis &ang lebih besar
2.
,omplikasi *alam =aktu Lama
a.
*ela&ed nion !Pen&atuan tertunda" *ela&ed nion merupakan kegagalan fraktur berkonsolidasi sesuai dengan +aktu &ang dibutuhkan tulang untuk men&ambung. Cni disebabkan karena penurunan supai darah ke tulang.
b.
Eon union !tak men&atu" Pen&atuan tulang tidak ter#adi$ cacat diisi oleh #aringan fibrosa. ,adang K kadang dapat terbentuk sendi palsu pada tempat ini. Faktor K faktor &ang dapat men&ebabkan non union adalah tidak adan&a imobilisasi$ interposisi #aringan lunak$ pemisahan lebar dari fragmen contohn&a patella dan fraktur &ang bersifat patologis..
c.
alunion ,elainan pen&atuan tulang karena pen&erasian &ang buruk menimbulkan deformitas$ angulasi atau pergeseran.
I.
8!ADI6M PE%?EMB6HA% F-AK!6ulang bisa beregenerasi sama seperti #aringan tubuh &ang lain. Fraktur merangsang tubuh untuk men&embuhkan tulang &ang patah dengan #alan membentuk tulang baru diantara u#ung patahan tulang. ulang baru dibentuk oleh akti)itas sel-sel tulang. 5da lima stadium pen&embuhan tulang$ &aitu: 1.
4tadium 4atu-Pembentukan ematoma
Pemb Pembulu uluh h darah darah robek robek dan dan terbe terbentu ntuk k hemat hematoma oma diseki disekitar tar daera daerah h fraktu fraktur. r. 4el-s 4el-sel el darah darah membentuk fibrin guna melindungi tulang &ang rusak dan sebagai tempat tumbuhn&a kapiler baru dan fibroblast. 4tadium ini berlangsung 2 K ? #am dan perdarahan berhenti sama sekali.
2.
4tadium *ua-Proliferasi 4eluler
Pada stadium ini ter#adi proliferasi dan differensiasi sel men#adi fibro kartilago &ang berasal dari perio perioste steum$ um$en endo doste steum um$$ dan dan bone bone marro marro+ + &ang &ang telah telah menga mengalam lamii trauma trauma.. 4el-s 4el-sel el &ang &ang menga mengalam lamii prolif prolifera erasi si ini terus terus masuk masuk ke dalam dalam lapisa lapisan n &ang &ang lebih lebih dalam dalam dan dan disan disanala alah h osteoblast beregenerasi dan ter#adi proses osteogenesis. *alam beberapa hari terbentuklah tulang tulang baru &g menggab menggabung ungkan kan kedua kedua fragmen fragmen tulang tulang &ang &ang patah. patah. Fase ini berlang berlangsung sung selama ? #am setelah fraktur sampai selesai$ tergantung frakturn&a.
3.
4tadium iga-Pembentukan ,allus
4elKsel &ang berkembang memiliki potensi &ang kondrogenik dan osteogenik$ bila diberikan keadaan &ang tepat$ sel itu akan mulai membentuk tulang dan #uga kartilago. Populasi sel ini dipengaruhi dipengaruhi oleh kegiatan osteoblast osteoblast dan osteoklast mulai berfungsi berfungsi dengan mengabsorbsi mengabsorbsi selsel sel tulan tulang g &ang &ang mati. mati. assa assa sel sel &ang &ang tebal tebal deng dengan an tulan tulang g &ang &ang imatur imatur dan dan kartil kartilag ago$ o$ membentuk kallus atau bebat pada permukaan endosteal dan periosteal. 4ementara tulang &ang imatur !an&aman tulang " men#adi lebih padat sehingga gerakan pada tempat fraktur berkurang pada minggu setelah fraktur men&atu.
.
4tadium %mpat-,onsolidasi
(ila akti)itas osteoclast dan osteoblast berlan#ut$ an&aman tulang berubah men#adi lamellar. 4istem ini sekarang cukup kaku dan memungkinkan memungkinkan osteoclast osteoclast menerobos melalui reruntuhan reruntuhan pada pada garis garis fraktur fraktur$$ dan tepat tepat dibelaka dibelakangn ngn&a &a osteocla osteoclast st mengisi mengisi celah-ce celah-celah lah &ang &ang tersisa tersisa diantara fragmen dengan tulang &ang baru. Cni adalah proses &ang lambat dan mungkin perlu beberapa bulan sebelum tulang kuat untuk memba+a beban &ang normal.
.
4tadium Lima-Demodelling
Fraktur telah di#embatani oleh suatu manset tulang &ang padat. 4elama beberapa bulan atau tahun$ pengelasan pengelasan kasar ini dibentuk dibentuk ulang oleh proses resorbsi dan pembentukan pembentukan tulang &ang terus-me terus-meneru nerus. s. Lamellae Lamellae &ang &ang lebih lebih tebal tebal diletida diletidakkan kkan pada pada tempat tempat &ang &ang tekanan tekanann&a n&a lebih lebih tingg tinggi$ i$ dindi dinding ng &ang &ang tidak tidak dikeh dikehen enda daki ki dibua dibuang ng$$ rongg rongga a sumsum sumsum diben dibentu tuk$ k$ dan dan akhir akhirn& n&a a dibentuk struktur &ang mirip dengan normaln&a.
9ambar 6.Fase Pen&embuhan ulang
>.
PE%A!A7AK8A%AA% PE%A!A7AK8A%AA% MEDI8 %mpat tu#uan utama dari penanganan fraktur adalah :
1.
ntuk menghilangkan rasa n&eri. E&eri &ang timbul pada fraktur bukan karena frakturn&a sendiri$ namun karena terluka #aringan disekitar tulang &ang patah tersebut. ntuk mengurangi n&eri tersebut$ dapat diberikan obat penghilang rasa n&eri dan #uga dengan tehnik imobilisasi !tidak menggerakkan daerah &ang fraktur". ehnik imobilisasi dapat dicapai dengan cara pemasangan bidai atau gips.
Pembidaian : benda keras &ang ditempatkan di daerah sekeliling tulang.
Pemasangan gips erupakan bahan kuat &ang dibungkuskan di sekitar tulang &ang patah. 9ips &ang ideal adalah &ang membungkus tubuh sesuai dengan bentuk tubuh. Cndikasi dilakukan pemasangan gips adalah :
o
Cmmobilisasi dan pen&angga fraktur
o
Cstirahatkan dan stabilisasi
o
,oreksi deformitas
o
engurangi aktifitas
o
embuat cetakan tubuh orthotik 4edangkan hal-hal &ang perlu diperhatikan dalam pemasangan gips adalah :
o
9ips &ang pas tidak akan menimbulkan perlukaan
o
9ips patah tidak bisa digunakan
o
9ips &ang terlalu kecil atau terlalu longgar sangat membaha&akan klien
o
>angan merusak / menekan gips
o
>angan pernah memasukkan benda asing ke dalam gips / menggaruk
o
>angan meletakkan gips lebih rendah dari tubuh terlalu lama
2.
ntuk menghasilkan dan mempertahankan posisi &ang ideal dari fraktur.
(idai dan gips tidak dapat mempertahankan posisi dalam +aktu &ang lama. ntuk itu diperlukan lagi tehnik &ang lebih mantap seperti pemasangan pemasangan traksi kontin&u$ kontin&u$ fiksasi eksternal$ eksternal$ atau fiksasi internal tergantung dari #enis frakturn&a sendiri. a.
Penarikan Penarikan !traksi" : 4ecara 4ecara umum umum traksi traksi dilakuka dilakukan n dengan dengan menempa menempatkan tkan beban beban dengan dengan tali pada pada ekstermi ekstermitas tas pasien. empat tarikan disesuaikan sedemikian rupa sehingga arah tarikan segaris dengan sumbu pan#ang tulang &ang patah. etode pemasangan traksi antara lain :
raksi manual u#uann&a adalah perbaikan dislokasi$ mengurangi fraktur$ dan pada keadaan emergenc&
o
raksi mekanik$ ada 2 macam : raksi kulit !skin traction" *ipasang pada dasar sistem skeletal untuk sturktur &ang lain misal otot. *igunakan dalam +aktu minggu dan beban Q kg.
o
raksi skeletal erupakan traksi definitif pada orang de+asa &ang merupakan alan#ed tra#tion. tra#tion . *ilakukan untuk men&empurnakan luka operasi dengan ka+at metal / pen#epit melalui tulang / #aringan metal. ,egunaan pemasangan traksi$ antara lain :
engurangi n&eri akibat spasme otot
emperbaiki < mencegah deformitas
Cmmobilisasi
*ifraksi pen&akit !dengan penekanan untuk n&eri tulang sendi"
engencangkan pada perlekatann&a Prinsip pemasangan traksi :
ali utama dipasang di pin rangka sehingga menimbulkan ga&a tarik
(erat ekstremitas dengan alat pen&okong harus seimbang dengan pemberat agar reduksi dapat dipertahankan
Pada tulang-tulang &ang menon#ol sebaikn&a diberi lapisan khusus
raksi dapat bergerak bebas dengan katrol
Pemberat harus cukup tinggi di atas permukaan lantai
b.
*ilakuka *ilakukan n pembeda pembedahan han untuk untuk menempat menempatkan kan piringa piringan n atau atau batang batang logam logam pada pada pecaha pecahannpecahan tulang. Pada saat ini metode penatalaksanaan &ang paling ban&ak keunggulann&a mungkin adalah pembedahan. etode pera+atan ini disebut fiksasi interna dan reduksi terbuka. Pada umumn&a insis insisii dilak dilakuk ukan an pada pada temp tempat at &ang &ang menga mengala lami mi cedera cedera dan dan diteru diteruska skan n sepan sepan#a #ang ng bidan bidang g anatomi anatomik k menu#u menu#u tempat tempat &ang &ang mengalam mengalamii fraktur fraktur.. ematoma ematoma fraktur fraktur dan fragmen fragmen-frag -fragmen men tulang &ang telah mati diirigasi dari luka. Fraktur kemudian direposisi dengan tangan agar mengha menghasilka silkan n posisi posisi &ang &ang normal normal kembali. kembali. 4esuda 4esudah h direduk direduksi$ si$ fragmenfragmen-frag fragmen men tulang tulang ini dipertahankan dengan alat-alat ortopedik berupa pen$ sekrup$ pelat$ dan paku. ,euntungan pera+atan fraktur dengan pembedahan antara lain :
,etelitian reposisi fragmen tulang &ang patah
,esempatan untuk memeriksa pembuluh darah dan saraf &ang berada didekatn&a
*apat mencapai stabilitas fiksasi &ang cukup memadai
idak perlu memasang gips dan alat-alat stabilisasi &ang lain
Pera+a Pera+atan tan di D4 dapat dapat ditekan ditekan seminima seminimall mungkin mungkin$$ terutama terutama pada kasus-ka kasus-kasus sus &ang &ang tanpa tanpa komplika komplikasi si dan dengan dengan kemampua kemampuan n memperta mempertahan hankan kan fungsi fungsi sendi sendi dan fungsi fungsi otot otot hampir hampir normal selama penatalaksanaan di#alankan
1)
FIKSASI INTERNA
5ntramedullar! nail ideal ideal untuk fraktur trans)ersal$ tetapi untuk fraktur lainn&a kurang cocok. Fraktur dapat dipertahankan lurus dan terhadap pan#angn&a dengan nail $ tetapi fiksasi
mungkin tidak cukup kuat untuk mengontrol rotasi. Nailin" diindikasikan diindikasikan #ika hasil pemeriksaan radiologi memberi kesan bah+a #aringan lunak mengalami interposisi di antara u#ung tulang karena hal ini hampir selalu men&ebabkan non1union. non1union . ,euntungan intramedullar! intramedullar! nailin" ada nailin" adalah lah dapat dapat memberik memberikan an stabilita stabilitas s longitu longitudina dinall serta kese#a#aran !alignment" serta membuat penderita dRpat dimobilisasi cukup cepat untuk meninggalkan rumah sakit dalam +aktu 2 minggu setelah fraktur. ,erugian meliput anestesi$ trauma bedah tambahan dan risiko infeksi. -lo'ed nailin" memungkinkan memungkinkan mobilisasi &ang tercepat dengan trauma &ang minimal$ tetapi paling sesuai untuk fraktur trans)ersal tanpa pemendekan. -omminuted fra#ture paling fra#ture paling baik dira+at dengan lo#kin" nail &ang &ang dapat mempertahankan pan#ang dan rotasi.
2)
FIKSASI EKSTERNA
(ila (ila frak fraktu turr &ang &ang dira dira+ +at deng dengan an trak traksi si stab stabil il dan dan mass massa a kalu kalus s terl terlih ihat at pada pada pemeriks pemeriksaan aan radiolo radiologis$ gis$ &ang &ang biasan& biasan&a a pada pada minggu minggu ke enam$ enam$ #a't ra#e ra#e dapat dipasang. dipasang.
Fraktur Fraktur dengan dengan intramedullar! intramedullar! nail &a nail &ang ng tidak tidak membe memberi ri fiksa fiksasi si &ang &ang ri"id #u ri"id #uga ga cocok cocok untuk untuk tindakan ini.
3. 5gar ter#adi ter#adi pen&atuan pen&atuan tulang tulang kembali (iasan&a tulang &ang patah akan mulai men&atu dalam +aktu minggu dan akan men&atu deng dengan an sempu sempurna rna dalam dalam +aktu +aktu bulan bulan.. Eamun Eamun terka terkada dang ng terda terdapa patt gang ganggu guan an dalam dalam pen&atuan tulang$ sehingga dibutuhkan graft tulang. .
ntuk mengembalikan fungsi seperti semula
Cmobilisasi Cmobilisasi &ang lama dapat mengakibatkan mengakibatkan mengeciln&a mengeciln&a otot dan kakun&a sendi. aka dari itu diperlukan upa&a mobilisasi secepat mungkin.
K. PE%GKA>IA% Pengka#ian merupakan tahap a+al dan landasan dalam proses kepera+atan$ untuk itu dipe diperlu rlukan kan kecerm kecermata atan n dan dan ketel keteliti itian an tenta tentang ng masal masalah ah-ma -masa salah lah klien klien sehin sehingg gga a dapa dapatt memberikan arah terhadap tindakan kepera+atan. ,eberhasilan proses kepera+atan sangat bergantuang pada tahap ini. ahap ini terbagi atas: 1.
Pengumpulan *ata
a.
5namnesa 5namnesa
1"
Cdentitas ,lien eliputi nama$ #enis kelamin$ umur$ alamat$ agama$ bahasa &ang dipakai$ status perka+inan$ pendidikan$ peker#aan$ asuransi$ golongan darah$ no. register$ tanggal D4$ diagnosa medis.
2"
,eluhan tama Pada umumn&a keluhan utama pada kasus fraktur adalah rasa n&eri. E&eri tersebut bisa akut atau kronik tergantung dan laman&a serangan. ntuk memperoleh pengka#ian &ang lengkap tentang rasa n&eri klien digunakan:
a"
Pro)oking Cncident: apakah ada peristi+a &ang men#adi &ang men#adi faktor presipitasi n&eri.
b"
Iualit& of Pain: seperti apa rasa n&eri &ang dirasakan atau digambarkan digambarkan klien. 5pakah seperti terbakar$ berden&ut$ atau menusuk.
c"
Degio Degion n : radia radiatio tion$ n$ relie relief: f: apaka apakah h rasa rasa sakit sakit bisa bisa reda$ reda$ apak apakah ah rasa rasa sakit sakit men#al men#alar ar atau atau men&ebar$ dan dimana rasa sakit ter#adi.
d" 4e)erit& !4cale" of Pain: seberapa #auh rasa n&eri &ang dirasakan klien$ bisa berdasarkan skala skala n&eri n&eri atau atau klien klien menerang menerangkan kan seberap seberapa a #auh rasa sakit sakit mempen mempengaru garuhi hi kemampua kemampuan n fungsin&a. e"
ime: berapa lama n&eri berlangsung$ kapan$ apakah bertambah buruk pada malam hari atau siang hari.
3"
Di+a&at Pen&akit 4ekarang Pengum Pengumpula pulan n data data &ang &ang dilakuka dilakukan n untuk untuk menentu menentukan kan sebab sebab dari fraktur fraktur$$ &ang &ang nantin& nantin&a a memba membantu ntu dalam dalam membu membuat at renca rencana na tinda tindakan kan terha terhada dap p klien klien.. Cni bisa bisa berup berupa a krono kronolog logii ter#adin ter#adin&a &a pen&ak pen&akit it tersebu tersebutt sehingg sehingga a nantin& nantin&a a bisa ditentuk ditentukan an kekuata kekuatan n &ang &ang ter#adi ter#adi dan bagian bagian tubuh tubuh mana &ang terkena terkena.. 4elain 4elain itu$ dengan dengan mengeta mengetahui hui mekanism mekanisme e ter#adin ter#adin&a &a kecelakaan bisa diketahui luka kecelakaan &ang lain
"
Di+a&at Pen&akit *ahulu Pada pengka#ian ini ditemukan kemungkinan pen&ebab fraktur dan memberi petun#uk berapa lama tulang tersebut akan men&ambung. Pen&akit-pen&akit tertentu seperti kanker tulang dan pen&akit pagetOs &ang men&ebabkan fraktur patologis &ang sering sulit untuk men&ambung.
4elain itu$ pen&akit diabetes dengan luka di kaki sanagt beresiko ter#adin&a osteom&elitis akut maupun kronik dan #uga diabetes menghambat proses pen&embuhan tulang "
Di+a&at Pen&akit ,eluarga Pen&aki Pen&akitt keluarga keluarga &ang &ang berhubu berhubunga ngan n dengan dengan pen&ak pen&akit it tulang tulang merupak merupakan an salah salah satu faktor faktor predisposisi ter#adin&a fraktur$ seperti diabetes$ osteoporosis &ang sering ter#adi pada beberapa keturunan$ dan kanker tulang &ang cenderung diturunkan secara genetik
"
Di+a&at Psikososial erupaka erupakan n respons respons emosi emosi klien klien terhada terhadap p pen&akit pen&akit &ang &ang diderita dideritan&a n&a dan peran klien klien dalam dalam keluarga dan mas&arakat serta respon atau pengaruhn&a pengaruhn&a dalam kehidupan kehidupan sehari-harin&a baik dalam keluarga ataupun dalam mas&arakat
;"
Pola-Pola Fungsi ,esehatan
a"
Pola Persepsi dan ata Laksana idup 4ehat Pada kasus fraktur akan timbul ketidakutan akan ter#adin&a kecacatan pada dirin&a dan harus men#alani penatalaksanaan kesehatan untuk membantu pen&embuhan tulangn&a. 4elain itu$ pengka#ian #uga meliputi kebiasaan hidup klien seperti penggunaan obat steroid &ang dapat mengg menggan angg ggu u
metab metaboli olisme sme kalsiu kalsium$ m$ peng pengko konsu nsumsi msian an alkoh alkohol ol &ang &ang bisa bisa
mengg menggan angg ggu u
keseimbangann&a dan apakah klien melakukan olahraga atau tidak b"
Pola Eutrisi dan etabolisme Pada Pada klien klien fraktur fraktur harus harus mengkon mengkonsums sumsii nutrisi nutrisi melebihi melebihi kebutuh kebutuhan an sehari-h sehari-harin& arin&a a seperti seperti kalsium$ kalsium$ at besi$ besi$ protein protein$$ )it. dan lainn&a lainn&a untuk untuk membantu membantu proses pen&embuh pen&embuhan an tulang. tulang. %)al %)alua uasi si terh terhad adap ap pola pola nutr nutris isii klie klien n bisa bisa memb memban antu tu mene menent ntuk ukan an pen& pen&eb ebab ab masa masala lah h muskuloskeletal dan mengantisipasi komplikasi dari nutrisi &ang tidak adekuat terutama kalsium atau protein dan terpapar sinar matahari &ang kurang merupakan faktor predisposisi masalah muskuloskeletal terutama pada lansia. 4elain itu #uga obesitas #uga menghambat degenerasi dan mobilitas klien.
c"
Pola %liminasi ntuk kasus fraktur humerus tidak ada gangguan pada pola eliminasi$ tapi +alaupun begitu perl perlu u #uga #uga dika dika#i #i frek frekue uens nsi$ i$ kons konsis iste tens nsi$ i$ +arn +arna a sert serta a bau bau fece feces s pada pada pola pola elim elimin inas asii
al)i. al)i. 4edang 4edangkan kan pada pada pola pola elimina eliminasi si uri dika#i dika#i frekuen frekuensi$ si$ kepekata kepekatann& nn&a$ a$ +arna$ +arna$ bau$ bau$ dan #umlah. Pada Pada kedua kedua pola ini #uga #uga dika#i dika#i ada kesulitan kesulitan atau tidak. Pola Pola idur idur dan Cstirahat 4emua klien fraktur timbul rasa n&eri$ keterbatasan gerak$ sehingga hal ini dapat mengganggu pola dan kebutuhan tidur klien. 4elain itu #uga$ pengka#ian dilaksanakan pada laman&a tidur$ suasana lingkungan$ kebiasaan tidur$ dan kesulitan tidur serta penggunaan obat tidur. d" Pola 5kti)itas ,arena ,arena timbuln& timbuln&a a n&eri$ n&eri$ keterba keterbatasa tasan n gerak$ gerak$ maka semua bentuk bentuk kegiata kegiatan n klien klien men#adi men#adi berkurang dan kebutuhan klien perlu ban&ak dibantu oleh orang lain. al lain &ang perlu dika#i adalah bentuk akti)itas klien terutama peker#aan peker#aan klien. ,arena ada beberapa beberapa bentuk peker#aan peker#aan beresiko untuk ter#adin&a fraktur dibanding peker#aan &ang lain e"
Pola ubungan dan Peran ,lien ,lien akan kehilang kehilangan an peran peran dalam dalam keluarga keluarga dan dalam dalam mas&arak mas&arakat. at. ,arena ,arena klien klien harus harus men#alani ra+at inap
f"
Pola Persepsi dan ,onsep *iri *ampa *ampak k &ang &ang timbu timbull pada pada klien klien fraktu frakturr &aitu &aitu timbu timbull ketid ketidaku akutan tan akan akan kecac kecacata atan n akiba akibatt frakturn&a$ rasa cemas$ rasa ketidakmampuan untuk melakukan akti)itas secara optimal$ dan pandangan terhadap dirin&a &ang salah !gangguan bod& image"
g"
Pola 4ensori dan ,ognitif Pada klien fraktur da&a raban&a berkurang terutama pada bagian distal fraktur$ sedang pada inde indera ra &ang &ang lain lain tidak tidak timbu timbull gang ganggu guan an.. begi begitu tu #uga #uga pada pada kogni kognitif tifn& n&a a tidak tidak menga mengalam lamii gangguan. 4elain itu #uga$ timbul rasa n&eri akibat fraktur
h"
Pola Deproduksi 4eksual *ampak pada klien fraktur &aitu$ klien tidak bisa melakukan hubungan seksual karena harus men#alani ra+at inap dan keterbatasan gerak serta rasa n&eri &ang dialami klien. 4elain itu #uga$ perlu dika#i status perka+inann&a termasuk #umlah anak$ lama perka+inann&a
i"
Pola Penanggulangan 4tress
Pada Pada klien klien fraktu frakturr timbu timbull rasa rasa cemas cemas tentan tentang g kead keadaa aan n dirin& dirin&a$ a$ &aitu &aitu ketid ketidaku akuta tan n timbu timbull kecacatan pada diri dan fungsi tubuhn&a. ekanisme koping &ang ditempuh klien bisa tidak efektif.
#"
Pola ata Eilai dan ,e&akinan ntuk ntuk klien klien fraktur fraktur tidak tidak dapat dapat melaksan melaksanaka akan n kebutuh kebutuhan an beribad beribadah ah dengan dengan baik baik terutama terutama frekuensi dan konsentrasi. al ini bisa disebabkan karena n&eri dan keterbatasan gerak klien
b.
Pemeriksaan Fisik *iba *ibagi gi
men# men#ad adii
dua$ dua$
&ait &aitu u
peme pemeri riks ksaa aan n
umum umum
!sta !statu tus s
gene genera rali lisa sata ta""
untu untuk k
mendapatkan gambaran umum dan pemeriksaan setempat !lokalis". al ini perlu untuk dapat mela melaks ksan anak akan an
tota totall
care care
kare karena na
ada
kece kecend nder erun unga gan n
dima dimana na
spes spesia iali lisa sasi si
han& han&a a
memperlihatkan daerah &ang lebih sempit tetapi lebih mendalam. 1"
9ambaran mum Perlu men&ebutkan:
a"
,eadaan umum: baik atau burukn&a &ang dicatat adalah tanda-tanda$ seperti:
!1" ,esadaran penderita: apatis$ sopor$ koma$ gelisah$ komposmentis tergantung pada keadaan klien. !2" ,esakita ,esakitan$ n$ keadaa keadaan n pen&ak pen&akit: it: akut$ akut$ kronik$ kronik$ ringan$ ringan$ sedang$ sedang$ berat berat dan pada pada kasus kasus fraktur fraktur biasan&a akut. !3" anda-tanda )ital tidak normal karena ada gangguan baik fungsi maupun bentuk. b" !1"
4ecara sistemik dari kepala sampai kelamin 4istem Cntegumen erdapat er&tema$ suhu sekitar daerah trauma meningkat$ bengkak$ oedema$ n&eri tekan.
!2"
,epala idak ada gangguan &aitu$ normo cephalik$ simetris$ tidak ada penon#olan$ tidak ada n&eri kepala.
!3"
Leher idak ada gangguan &aitu simetris$ tidak ada penon#olan$ reflek menelan ada.
!"
uka =a#ah terlihat menahan sakit$ lain-lain tidak ada perubahan fungsi maupun bentuk. ak ada lesi$ simetris$ tak oedema.
!" ata erdapat gangguan seperti kon#ungti)a anemis !#ika ter#adi perdarahan" !"elinga es bisik atau +eber masih dalam keadaan normal. idak ada lesi atau n&eri tekan. !;"
idung idak ada deformitas$ tak ada pernafasan cuping hidung.
!?"
ulut dan Faring ak ada pembesaran tonsil$ gusi tidak ter#adi perdarahan$ mukosa mulut tidak pucat.
!6"
horaks ak ada pergerakan otot intercostae$ gerakan dada simetris.
!10" Paru !a" Cnspeksi Pernafas Pernafasan an meningk meningkat$ at$ reguler reguler atau tidakn& tidakn&a a tergantu tergantung ng pada pada ri+a&at ri+a&at pen&aki pen&akitt klien klien &ang &ang berhubungan dengan paru. !b" Palpasi Pergerakan sama atau simetris$ fermitus raba sama. !c" Perkusi 4uara ketok sonor$ tak ada erdup atau suara tambahan lainn&a.
!d" 5uskultasi 5uskultasi 4uara nafas normal$ tak ada +heeing$ atau suara tambahan lainn&a seperti stridor dan ronchi. !11" >antung !a" Cnspeksi idak tampak iktus #antung. !b" Palpasi Eadi meningkat$ iktus tidak teraba. !c" 5uskultasi 5uskultasi 4uara 41 dan 42 tunggal$ tak ada mur-mur.
!12" 5bdomen 5bdomen !a" Cnspeksi (entuk datar$ simetris$ tidak ada hernia. !b" Palpasi ugor baik$ tidak ada defands muskuler$ hepar tidak teraba. !c" Perkusi 4uara th&mpani$ ada pantulan gelombang cairan. !d" 5uskultasi 5uskultasi Peristaltik usus normal ± 20 kali/menit. !13" Cnguinal-9enetalia-5nus ak ada hernia$ tak ada pembesaran l&mphe$ tak ada kesulitan (5(. 2"
,eadaan Lokal
arus arus diperh diperhitu itung ngkan kan kead keadaa aan n proksi proksimal mal serta serta bagia bagian n dista distall terut terutam ama a meng mengen enai ai statu status s neuro)a neuro)askul skuler er !untuk !untuk status status neuro)a neuro)askul skuler er P &ait &aitu u Pain Pain$$ Palo Palor$ r$ Pare Parest stes esia ia$$ Puls Pulse$ e$ Pergerakan". Pemeriksaan pada sistem muskuloskeletal adalah: a"
Look !inspeksi" Perhatikan apa &ang dapat dilihat antara lain:
!1" icatriks !#aringan parut baik &ang alami maupun buatan seperti bekas operasi". !2" ape au lait spot !birth mark". !3" Fistulae. !" =arna kemerahan atau kebiruan !li)ide" atau h&perpigmentasi. !" (en#olan$ pembengkakan$ atau cekungan dengan hal-hal &ang tidak biasa !abnormal". !" Posisi dan bentuk dari ekstrimitas !deformitas" !;" Posisi #alan !gait$ +aktu masuk ke kamar periksa" b"
Feel !palpasi" Pada +aktu akan palpasi$ terlebih dahulu posisi penderita diperbaiki mulai dari posisi netral !posisi anatomi". Pada dasarn&a ini merupakan pemeriksaan &ang memberikan informasi dua arah$ baik pemeriksa maupun klien. Hang perlu dicatat adalah:
!1" Perubahan Perubahan suhu disekitar trauma !hangat" dan kelembaban kelembaban kulit. -aillar! refill time Eormal S 3 detik !2" 5pabila ada pembengkakan$ pembengkakan$ apakah terdapat terdapat fluktuasi atau oedema terutama disekitar persendian. !3" E&eri tekan !tenderness"$ krepitasi$ catat letak kelainan !1/3 proksimal$ tengah$ atau distal". tot: tonus pada +aktu relaksasi atau konttraksi$ ben#olan &ang terdapat di permukaan atau melekat pada tulang. 4elain itu #uga diperiksa status neuro)askuler. 5pabila ada ben#olan$ maka sifat ben#olan perlu dideskripsikan permukaann&a$ konsistensin&a$ pergerakan terhadap dasar atau permukaann&a$ n&eri atau tidak$ dan ukurann&a.
c"
o)e !pergerakan terutama lingkup gerak" 4etelah melakukan pemeriksaan feel$ kemudian diteruskan dengan menggerakan ekstrimitas dan dicatat apakah terdapat keluhan n&eri pada pergerakan. Pencatatan lingkup gerak ini perlu$ agar dapat menge)aluasi keadaan sebelum dan sesudahn&a. 9erakan sendi dicatat dengan ukuran dera#at$ dari tiap arah pergerakan mulai dari titik 0 !posisi netral" atau dalam ukuran metrik. metrik. Pemeriks Pemeriksaan aan ini menentu menentukan kan apakah apakah ada ganggu gangguan an gerak gerak !mobilita !mobilitas" s" atau tidak. tidak. Pergerakan &ang dilihat adalah gerakan aktif dan pasif.
#.
Pemeriksaan *iagnostik
a.
Pemeriksaan Dadiologi 4ebaga 4ebagaii penun#a penun#ang$ ng$ pemeriksa pemeriksaan an &ang &ang penting penting adalah adalah Apencitra ApencitraanB anB menggun menggunaka akan n sinar rontgen !'-ra&". ntuk mendapatkan mendapatkan gambaran 3 dimensi keadaan dan kedudukan kedudukan tulang &ang sulit$ maka diperlukan 2 pro&eksi &aitu 5P atau P5 dan lateral. *alam keadaan tertentu diperlu diperlukan kan pro&eksi pro&eksi tambaha tambahan n !khusus" !khusus" ada indikas indikasii untuk untuk memperlih memperlihatka atkan n patholo pathologi gi &ang &ang dicari karena adan&a superposisi. Perlu disadari bah+a permintaan '-ra& harus atas dasar indikasi kegunaan pemeriksaan penun#ang dan hasiln&a dibaca sesuai dengan permintaan. al &ang harus dibaca pada '-ra&:
1"
(a&angan #aringan lunak.
2"
ipis tebaln&a korteks sebagai akibat reaksi periosteum atau biomekanik atau #uga rotasi.
3"
robukulasi ada tidakn&a rare fraction.
"
4ela sendi serta bentukn&a arsitektur sendi. 4elain foto polos '-ra& !plane '-ra&" mungkin perlu tehnik khususn&a seperti:
1"
omografi: menggambarkan tidak satu struktur sa#a tapi struktur &ang lain tertutup &ang sulit di)isualisasi. Pada kasus ini ditemukan kerusakan struktur &ang kompleks dimana tidak pada satu struktur sa#a tapi pada struktur lain #uga mengalamin&a.
2"
&elografi: &elografi: menggambarkan menggambarkan cabang-cab cabang-cabang ang saraf spinal dan pembuluh darah di ruang tulang )ertebrae &ang mengalami kerusakan akibat trauma.
3" 5rthrografi: 5rthrografi: menggambarkan menggambarkan #aringan-#ari #aringan-#aringan ngan ikat &ang &ang rusak karena ruda ruda paksa. paksa.
"
ompute omputed d omografi mografi-4ca -4cannin nning: g: mengga menggambar mbarkan kan potong potongan an secara secara trans)er trans)ersal sal dari tulang tulang dimana didapatkan suatu struktur tulang &ang rusak.
b.
Pemeriksaan Laboratorium
1"
,alsium 4erum dan Fosfor 4erum meningkat pada tahap pen&embuhan tulang.
2" 5lkalin Fosfat Fosfat meningkat meningkat pada kerusakan kerusakan tulang tulang dan menun#ukkan menun#ukkan kegiatan kegiatan osteoblastik osteoblastik dalam dalam membentuk tulang. 3"
%nim %nim otot otot sepe seperti rti ,reati ,reatini nin n ,ina ,inase$ se$ Lakta Laktatt *ehid *ehidrog rogen enas ase e
!L*- !L*-"$ "$ 5spa 5sparta rtatt 5min 5mino o
ransferase !54"$ 5ldolase &ang meningkat pada tahap pen&embuhan tulang. c.
Pemeriksaan lain-lain
1"
Pemer Pemeriks iksaa aan n mikroo mikroorga rganis nisme me kultur kultur dan dan test test sensi sensiti) ti)ita itas: s: dida didapa patka tkan n mikroo mikroorga rganis nisme me pen&ebab infeksi.
2"
(iopsi tulang dan otot: pada intin&a pemeriksaan ini sama dengan pemeriksaan diatas tapi lebih dindikasikan bila ter#adi infeksi.
3"
%lektrom&ografi: terdapat kerusakan konduksi saraf &ang diakibatkan fraktur.
" 5rthroscop&: 5rthroscop&: didapatkan didapatkan #aringan #aringan ikat &ang &ang rusak atau atau sobek sobek karena trauma trauma &ang &ang berlebihan. berlebihan. "
Cndium Cmaging: pada pemeriksaan ini didapatkan adan&a infeksi pada tulang.
"
DC: menggambarkan semua kerusakan akibat fraktur.
7. DIAG%98A KEPE-A@A!A% ?A%G M6%GKI% M6%C67 1.
E&er E&erii aku akut b/d b/d spas spasme me otot otot$$ gera geraka kan n frag fragme men n tula tulang ng$$ edem edema$ a$ cede cedera ra #ari #aring ngan an
lunak$ pemasangan traksi$ stress/ansietas$ luka operasi. 2.
9an 9angguan pertu rtukara karan n gas b/d perub rubahan alira liran n darah rah$ emboli$ li$ perub rubahan
membran al)eolar/kapiler !interstisial$ edema paru$ kongesti" 3.
9ang 9anggu guan an mobil mobilit itas as fisi fisik k b/d b/d keru kerusa saka kan n rang rangka ka neuro neuromu musk skul uler er$$ n&er n&eri$ i$ tera terapi pi
restriktif !imobilisasi" .
9ang 9anggu guan an inte integr grit itas as kuli kulitt b/d frak fraktu turr terbu terbuka ka$$ pemas pemasan anga gan n traks traksii !pen$ !pen$ ka+a ka+at$ t$
sekrup"
.
Disi Disiko ko infe infeks ksii b/d keti ketida daka kade deku kuat atan an pert pertah ahan anan an prim primer er !ker !kerus usak akan an kuli kulit$ t$ taru taruma ma
#aringan lunak$ lunak$ prosedur prosedur in)asif/traksi in)asif/traksi tulang" tulang" .
,ura ,urang ng peng penget etah ahua uan n tenta tentang ng kond kondis isi$ i$ prog progno nosi sis s dan kebu kebutu tuha han n pengo pengoba bata tan n b/d
kurang terpa#an atau salah interpretasi interpretasi terhadap informasi$ keterbatasan keterbatasan kognitif$ kurang akurat/lengkapn&a informasi &ang ada
RENCANA KEPERAWATAN
NO DX 1
DIANGOSA KEPERAWATAN DAN KOLABORASI
TUJUAN (NOC)
Nyeri akut b/d spasme NOC otot otot,, gera erakan ra ragmen gmen %ain &e'e!, tu!a tu!ang ng,, edem edema, a, "ed "edera er a #aringan !unak, %ain "ontro!, pemasangan traksi, stress/an /ansietas, !u ka(omort !e'e! operasi$ Kriteria Hasil :
NIC Pain 8anageent &akuk &akukan an pengk pengka#i a#ian an ny karakteristik, durasi, re -bser'asi reaksi non'erb
.unakan teknik komunik ampu mengontro! nyeri *ta+u penyebab nyeri, mampu menggunakan nyeri pasien te+nik nonarmako!ogi untuk E'a!uasi penga!aman nye mengurangi nyeri, men"ari bantuan) E'a!u 'a!ua asi bers ersama ama pa e!a e!apo pork rkan an ba+ ba+a a nyer nyerii berk berkur uran ang g ketidakeektian kontro! dengan menggunakan mana#emen nyeri antu pasien dan ke!uarg ampu mengena!i nyeri *ska!a, intensitas, rekuensi dan tanda nyeri) Kurangi aktor presipitasi enyatakan rasa nyaman sete!a+ nyeriA#arkan tentang teknik n berkurang E'a!uasi keeektian kont Tanda Tanda 'ita! da!am da!am rentang norma! norma! Tingkatkan Tingkatkan istira+at istira+at Ko!abo Ko!aborasi rasikan kan dengan dengan d tidak ber+asi! onitor penerimaan pasi
2
.angguan p pe ertukaran g ga as NOC : b/d peruba+an a!iran Respiratory Status 0 .as e"+ange dara+, dara+, embo!i, embo!i, peruba+a peruba+an n membran membran a!'eo!ar/ a!'eo!ar/kapi kapi!er !er Respiratory Status 0 'enti!ation Respiratory *interst *interstisia isia!, !, edema edema paru, paru, kongesti) ita! Sign Status
Kriteria Hasil :
NIC : Air+a, 8anageent uka #a!an naas, guanak %osisikan pasien untuk m Identi3kasi pasien per!un
endemonstrasikan peningkatan %asang mayo bi!a per!u 'enti!asi dan oksigenasi yang adekuat &akukan 3sioterapi dada # eme!i eme!i+a +ara ra keber kebersi si+an +an paru paru paru paru dan bebas dari tanda tanda distress essKe!uarkan sekret dengan pernaasan Ausku!tasi suara naas, " endem endemons onstra trasik sikan an batuk batuk eekti eekti dan suar su ara a naa naas s yang yang bers bersi+ i+,, tida tidak k ada ada&akukan su"tion pada ma sianosis dan dyspneu *mampu erika bronkodi!ator bia! menge!uarkan sputum, mampu ber bernaa naas s deng dengan an muda muda+, +, tida tidak k ada ada arikan pe!embab udara pursed !ips) Atur intake untuk "airan Tanda Tanda tanda 'ita! da!am rentang rentang norma! norma! onitor respirasi dan stat
Res/irat"r, 8"nit"ring onitor rata 4 rata, keda! (ata (atatt per pergera geraka kan n dad dad tamba+an, retraksi otot onitor suara naas, sep onitor po!a naas 0 bra "+eyne stokes, biot onitor ke!e!a+an otot di Ausku!tasi suara naas, " dan suara tamba+an Tentukan Tentukan kebutu+an kebutu+an su ronk+i pada #a!an napas ausku!tasi suara paru set
5
.angguan mobi!itas 3sik NOC : b/d kerusakan rangka A"ti'e 6oint o'ement 0 A"ti'e neu neuromu omusku sku!er !er, nyer nyeri, i, terapi restrikti obi!ity &e'e! *imobi!isasi)$ Se! "are 0 A7&s Transer Transer
Latia! Ke"#ata! A#arkan dan berikan dor !ati+an se"ara rutin
Latia! #!t#" a$%#la A#arkan teknik Ambu!asi ke!uarga$
perorman"e perorman"e
Kriteria Hasil :
Sediakan a!at bantu untu
K!ien meningkat da!am akti'itas 3sik en engerti erti mobi!itas
tu#u u#uan
dari ari
eri penguatan penguatan positi positi aman$ penin eningk gkat atan an
Latia! $&%ilisasi 'e
em' em'er erba ba!i !isa sasi sika kan n pera perasa saan an meningkatkan kekuatan kemampuan berpinda+
da!a da!am mA#arkan pada k!ien 8 ke! dan "ara berpinda+ dari kurs
7orong k!ien me!akukan ! emperaga emperagakan kan pengguna penggunaan an a!at antu antu A#arkan pada k!ien/ ke!ua untuk mobi!isasi *a!ker)
Latia! Kesei$%a!a A#arkan pada k!ien 8 ke mandiri dan men#aga k akti'itas se+ari +ari$
Per%ai"a! P&sisi T#%# A#arkan pada k!ien/ ke!u benar untuk meng+inda Ko!aborasi ke a+!i terapi
9
.angguan integritas ku!it NOC 0 b/d raktur terbuka, Tissue Integrity Tissue pemas pemasang angan an traksi traksi *pen, *pe n, embranes kaat, sekrup)
NIC 0 Press#re *a!a 0
Skin
and
:indari kerutan padaa te
Kriteria Hasil : Integritas ku!it diperta+ankan
u"ousAn#urkan pasien untuk m
yang
baik
6aga kebersi+an kebersi+an ku!it ku!it aga bisa obi!isasi pasien *uba+ p
ku!it akan adany e!apo e!apork rkan an adanya adanya ganggu gangguan an sensas sensasionitor i atau atau nyer nyerii pada pada daer daera+ a+ ku!it u!it yang yang -!eskan !otion atau miny
menga!ami gangguan
onitor akti'itas dan mo
enun#ukkan pema+aman da!am prosesonitor status nutrisi pas perbaikan ku!it dan men"ega+ emandikan pasien den ter#adinya sedera beru!ang ampume!indungi ku!it dan memperta+ankan ke!embaban ku!it dan peraatan a!ami
;
Risiko ineksi b/d NOC : ketidakadekuatan perta+anan prim erImmune Status *keru *kerusa saka kan n ku!it ku!it,, taruma tarumaRisk "ontro! #aringan !unak, prosedur prosedur in'asi/traksi tu!ang)
Kriteria Hasil :
NIC : I!+e,ti&! C&!tr&l (K& ersi+kan !ingkungan set %erta+ankan teknik iso!a atasi pengun#ung bi!a p
K!ien bebas dari tanda dan ge#a!a ineksi Instruksikan Instruksikan pada pengu dan sete!a+ berkun#ung enun#ukkan kemampuan untuk .unakan sabun antimikr men"ega+ timbu!nya ineksi 6um!a+ !eukosit !eukosit da!am batas batas norma!
(u"i tangan setiap sebe!
enun#ukkan peri!aku +idup se+at
.unakan ba#u, sarung ta %erta+ankan !ingkungan .anti !etak I perier d petun#uk umum .unak .unakan an katet kateter er inter inter ken"ing Tingktkan Tingktkan intake intake nutrisi erikan terapi antibiotik
I!+e,ti&! Pr&te,ti&! ( onitor tanda dan ge#a!a onitor +itung granu!osit onitor kerentanan ter+a atasi pengun#ung
Saring pengun#ung ter+a %arta+ankan teknik aspe %erta+ankan teknik iso!a erikan peraatan ku!iat Inspek Inspeksi si ku!it ku!it dan dan mem drainase Ispeksi kondisi !uka / insi 7orong masukkan nutrisi 7orong masukan "airan 7orong istira+at Instruksikan pasien untu A#arkan pasien dan ke!ua A#arkan "ara meng+indar &aporkan ke"urigaan ine &aporkan ku!tur positi
=
NIC : Kurang pengeta+uan NOC : tentang kondisi, prognosis Ko!dge 0 disease pro"ess Tea,i! : 'isease Pr dan kebutu+an pen pengoba gobata tan n b/d b/d kuran urang g Ko!edge 0 +ea!t+ e+a'ior erikan peni!aian tentan terpa#an atau sa!a+ penyakit yang spesi3k interpretasi ter+adap Kriteria Hasil : ino inorm rmas asi, i, keter eterba bata tasa san n 6e!askan pato3sio!ogi pato3sio!ogi dan ke!uarga menyatakan ber+ubungan dengan an kogniti, kurang%asien pema+aman tentang penyakit, kondisi, akurat/!engkapnya .ambar .ambarka kan n tanda tanda dan prognosis dan program pengobatan inormasi yang ada dengan "ara yang tepat %asien dan ke!uarga mampu me!aksanakan me!aksanakan prosedur prosedur yang di#e!askan.ambarkan proses penya se"ara benar Identi3kasi kemungkinan %asien dan ke!uarga mampu Sediakan inormasi pada men#e!askan kemba!i apa yang di#e di#e!a !ask skan an pera peraa at/ t/ti tim m kese+ ese+at atan antepat !ainnya :indari +arapan yang kos
Sediakan bagi ke!uarga dengan "ara yang tepat 7iskusik 7iskusikan an peruba+a peruba+an n g men"ega+ komp!ikasi komp!ikasi d pengontro!an penyakit 7iskusikan pi!i+an terapi 7uk 7ukung ung pasi pasien en untu untuk k opinion dengan "ara yan Eksp!orasi Eksp!orasi kemungkinan tepat Ru#uk pasien pada grup yang tepat Instruks Instruksikan ikan pasien pasien men pada pemberi peraata
DAF!A- P68!AKA
(runner$ 4uddarth. 2002. 6uku ar keerawtan medikal edah, edi'i 7 vol.8 . %9. >akarta arpenito$ L>. 2001. 2001 . 6uku Saku ia"no'a *eerawatan edi'i . >akarta: %9 *oengoes$ .%.$ 2000$ Ren#ana 'uhan *eerawatan $ %9$ >akarta. Crch Crcham am
ach achfo foed ed$ $
200; 200;.. Pertolon"an
Pertama
di
Rumah,
di
$emat
*era,
atau
di
Peralanan. Hog&akarta: Fitrama&a >ohnson$ .$ et all. 2000. all. 2000. Nur'in" ut#ome' -la''ifi#ation (N-) Se#ond dition . Ee+ >erse&: pper 4addle Di)er
ans#oer$ 5 dkk. 200;. *aita Selekta *edokteran, %ilid : edi'i 8 . >akarta: edia 5esculapius c loske&$ .>.$ et all . 166. Nur'in" 5ntervention' -la''ifi#ation (N5-) Se#ond dition . Ee+ >erse&: pper 4addle Di)er 4antosa$ (udi. 200;. Panduan ia"no'a *eerawatan NN 2001200 . 2001200 . >akarta: Prima edika 4melter$ 4..$ 2001$ 6uku ar *eerawatan edikal 6edah $ %9$ >akarta.
1.
Definisi
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya. (Brunner and Suddarth). Macam-macam fraktur: 1.
Fraktu Frakturr komplit komplit yaitu yaitu garis garis frakt fraktur ur meliat meliatkan kan selur seluruh uh potong potongan an menyil menyilang ang dari dari tulang tulang!! dan fragmen tulang iasanya eruah tempat.
".
Fraktu Frakturr incomple incomplete te yaitu yaitu fraktu frakturr yang meli meliatk atkan an agian agian potong potongan an menyi menyilan lang g tulang. tulang. Salah Salah satu sis patah! yang lain! iasanya engkak (#reen (#reen stick).
$.
Fraktu Frakturr tert tertutu utup p yait yaitu u fra fraktu kturr tidak tidak meluas meluas mele%a mele%ati ti kulit. kulit.
&.
Fraktu Frakturr teruka teruka (comp (compoun ound) d) yaitu yaitu frag fragmen men tulan tulang g meluas meluas mele% mele%ati ati otot otot dan kuli kulit! t! dimana dimana potensial untuk terjadi infeksi.
'.
Frak Fraktu turr tran trane ers rsal al yait yaitu u frak fraktu turr yang yang gari garis s pata patahn hnya ya tegak tegak luru lurus s terh terhad adap ap sum sumu u panj panjan ang g tulang.
Fraktur Fraktur olik olik (miring) (miring) yaitu yaitu fraktur fraktur yang yang arahny arahnya a mementuk mementuk sudut melintasi melintasi tulang tulang yang
ersangkutan iasanya iasanya tidak stail dan sulit diatasi.
Fraktur spiral diakiatkan diakiatka n terpilihnya terpilihn ya ekstremitas ekstremita s fraktur.
Fraktur comminuted fracture yaitu tulang terpisah menjadi agian-agian kecil. 1.
Frak Fraktu turr pata patalo logi gic c yait yaitu u frak fraktur tur terjad terjadii kare karena na adan adany ya peny penyak akit it tula tulang ng (sep (seper erti ti kank kanker er!! osteoporosis) osteoporosis) dengan tak ada trauma atau hanya minimal.
Proses Pen&embuhan ulang ulang 1.
*emato *ematoma ma terjad terjadii setelah setelah frak fraktur tur dan dan ahkan ahkan isa isa terjadi terjadi perd perdar araha ahan. n. Fungsi Fungsi dari dari hematom hematom terseut untuk melindungi lokasi fraktur. fraktur.
".
+rolifer +roliferasi asi sel sel terjadi terjadi setelah setelah injury injury sel-sel sel-sel dan dan kapiler kapiler!! aru aru secar secara a ertahap ertahap mengganti mengganti lokasi lokasi hematoma dan terjadi profilerasi firolast.
$.
+ementu +ementukan kan kalus terjadi terjadi ,-1 hari setelah setelah injury injury dan dan tere terentuk ntuk jaringan jaringan granulasi granulasi..
&.
+erg +ergese esera ran n kalus kalus terja terjadi di peme pementu ntulan lan tula tulang ng melal melalui ui depo deposit sit cals calsium ium..
'.
+emad +emadata atan n dan pem pement entuka ukan n tulang tulang diman dimana a teren terentuk tuk mod model el tulan tulang g yang yang utuh. utuh.
".
Anatomi dan Fisiologi
ulang tiia merupakan tulang esar dan utama pada tungkai a%ah. /a mempunyai kondilus esar tempat erartikulasi. +ada sisi depan tulang hanya terungkus kulit dan periosteum yang sangat nyeri jika terentur. terentur. +ada pangkal proksimal erartikulasi erartikulasi dengan tulang femur pada sendi lutut. Bagian distal distal erentu erentuk k agak pipih untuk erartikul erartikulasi asi dengan dengan tulang tulang tarsal. tarsal. +ada +ada tepi lateral perlekatan perlekatan dengan tulang fiula. +ada ujung medial terdapat mateulus medialis. ulang ulang tiia tiia merupa merupakan kan tulang tulang panjan panjang g dan kecil kecil denga dengan n kepal kepala a tumpul tumpul.. ulang ulang fiula fiula tidak tidak erartikulasi dengan tulang femur (tidak ikut sendi lutut) pada ujung distalnya terdapat mateulus lateraris. +ada daerah etis terdapat otot-otot seperti otot gastronemlus pada sisi elakang! otot soleus pada sisi! otot long dan short peroneal! otot tiia anterior! anterior! tendo achiles! dan lain-lain. ulang ulang tiia ersamasama dengan otot-otot yang ada di sekitarnya erfungsi menyangga seluruh tuuh dari paha ke atas! mengatur pergerakan untuk menjaga keseimangan tuuh pada saat erdiri dan eraktiitas lain. 0isa 0isamp mpin ing g
itu itu
tula tulang ng
tii tiia a
juga juga meru merupa paka kan n
temp tempat at
depo deposi sitt
mine minera rall
(kal (kalsi sium um!!
fosf fosfor or))
dan dan
hematopoiesis.
$.
Etiologi
+enyea +enyea paling umum fraktur tiia iasanya diseakan oleh: 1.
+uk +ukula ulane nent ntur ura an lang langsu sung ng..
".
2atu 2atuh h deng dengan an kak kakii dal dalam am pos posis isii flek fleksi si..
$.
#er #erakan memu memuttar mend mendad adak ak..
&.
3elem elemah ahan ank ker erap apuh uhan an stru strukt ktur ur tula tulang ng aki akiat at gang ganggu guan an atau atau peny penyak akit it
prim primer er sepe sepert rtii
osteoporosis.
&.
Patofisiologi Fraktur a%ah lutut paling sering adalah fraktur tiia dan fiula yang terjadi akiat pukulan
langsung! jatuh dengan kaki dalam posisi fleksi! atau gerakan memuntir yang keras. Fraktur tiia dan fiula sering terjadi dalam kaitan satu sama lain. +asien datang dengan nyeri deformitas! hematoma yang jelas! dan edema erat. Seringkali fraktur ini meliatkan kerusakan jaringan lunak erat karena jaringan sukutis di daerah daerah ini sangat tipis.
Fungsi saraf peroneus dikaji untuk dipakai seagai data dasar. dasar. 2ika fungsi saraf terganggu!
pasien pasien tak akan mampu mampu melakukan melakukan gerakan gerakan dorsofle dorsofleksi ksi iu dari kaki dan mengalami mengalami gangguan gangguan sensasi pada sela jari pertama dan kedua. 3erusakan arteri tiialis dikaji dengan menguji respons pengisian pengisian kapiler. kapiler. #ejalany #ejalanya a meliputi meliputi nyeri nyeri yang yang tak erkura erkurang ng dengan dengan oat dan ertam ertamah ah ila melakukan fleksi plantar! tegang dan nyeri tekan otot di seelah lateral krista tiia! dan parestesia. Fraktur dekat sendi dapat mengakiatkan komplikasi erupa hemartrosis dan keruskaan ligamen.
3eany 3eanyakan akan fraktur fraktur tiia tertutup tertutup ditangani ditangani dengan dengan reduksi reduksi tertutup tertutup dan imoilis imoilisasi asi a%al
dengan gips sepanjang tungkai. 4eduksi harus relatif akurat dalam hal angulasi dan rotasinya. 5da saat dimana sangat sulit mempertahankan reduksi! sehingga perlu dan dipertahankan dalam posisinya dengan gips. 5ktiitas akan mengurangi edema dan meningkatkan peredaran darah. +enyemuhan fraktur memerlukan %aktu , sampai 1 minggu.
Fraktur teruka atau komunitif dapat ditangani dengan traksi skelet! fiksasi interna dengan
atang! plat! atau naik atau fiksasi eksterna. 6atihan kaki dan lutut harus didorong dalam atas alat imoilisasi. +emeanan erat adan dimulai sesuai resep! iasanya sekitar & sampai , minggu.
Seperti pada fraktur ekstremitas a%ah! tungkai harus ditinggikan untuk mengontrol edema.
0iperlukan ealuasi neuroaskuler erkesinamungan. 7lick here to do%nload path%ay
'.
Tanda dan Gejala
1.
8yeri 8yeri terus terus menerus menerus dan ertama ertamah h era eratnya tnya sampai sampai fragm fragmen en tulang tulang dimoilis dimoilisasik asikan. an.
".
3repitus 3repitus yaitu yaitu saat saat ekstr ekstremita emitas s diperi diperiksa ksa dengan dengan tangan tangan!! tera teraa a adanya adanya derik derik tulang tulang..
$.
+em +emen engk gkak akan an dan peru perua aha han n %arn %arna a loka lokall pada pada kulit kulit terjad terjadii sea seaga gaii aki akiat at traum trauma a dan dan perdarahan yang mengikuti fraktur.
&.
ak mamp mampu u meng mengge gera rakk kkan an kaki kaki kare karena na adan adany ya peru perua aha han n ent entuk uk posi posisi si erl erle eih ihan an ila ila diandingkan dengan keadaan normal.
,.
Pemeriksaan Diagnostik
1.
4ontg 4ontgen: en: menent menentuka ukan n lokasi lokasilu luasn asnya ya fraktu frakturt rtra rauma uma..
".
0arah 0arah lengkap lengkap:: menunju menunjukan kan tingk tingkat at kehila kehilanga ngan n darah darah (pemeri (pemeriksa ksaan an *t! *. +enin +eningk gkata atan n sel darah putih seagai respons normal terhadap respon stress setelah trauma.
$.
Masa Ma sa pem pemek ekua uan n dan dan perd perdar arah ahan an
+ersiapan pre operasi! iasanya iasanya normal jika tidak ada gangguan perdarahan. 1.
+emeriksaan urine
Seagai ealuasi fungsi ginjal. 1.
93#: mendeteks mendeteksii ada ada tidakn tidaknya ya kelainan kelainan pada jantung jantung dan dan seag seagai ai persi persiapan apan operasi. operasi.
.
Therapi
1.
#ips #ips untu untuk k mem memer erii immo immoi ili lisa sasi si!!
meny menyok okon ong g dan dan meli melind ndun ungi gi tula tulang ng sela selama ma pros proses es
penyemuhan! mencegahmemperaiki deformitas. ".
raksi aksi untu untuk k menc mencap apai ai alig aligme ment nt deng dengan an mem memer erii ea ean n semi semini nima mall mung mungki kin n pada pada daer daerah ah distal.
$.
+rosed +rosedur ur opera operasi si dengan dengan oper oper reduct reduction ion and inter internal nal fi;ati fi;ation on (<4/F) (<4/F).. 0ilakuka 0ilakukan n pemeda pemedahan han dan dipasang fiksasi internal untuk mempertahankan posisi tulang (misalnya: skrup! plat! pin! ka%at! paku). 5lat ini ila dipasang di sisi maupun di dalam tulang! digunakan jenis yang sama antra plate dan sekrup untuk menghindari terjadinya reaksi kimia.
&.
0er 0erid idem emen entt dila dilaku kuka kan n jika jika keada keadaan an luka luka parah parah dan dan tida tidak k era eratu tura ran n untu untuk k memp memper era aik ikii keadaan jaringan lunak di sekitar fraktur.
=.
Komplikasi
1.
Shoc Shock k hipo hipoo ole lemi mik k kare karena na perd perdar arah ahan an (keh (kehil ilan anga gan n daer daerah ah ekst ekster erna nall maup maupun un yang yang tida tidak k kelihatan).
".
9moli 9moli lemak lemak pada pada saat saat fraktu frakturr lemak lemak dapat dapat masuk masuk ke dalam dalam dar darah ah karena karena tekan tekanan an sumsum sumsum tulang leih tinggi dari tekanan kapiler.
$.
Boneun Bon eunion ion peny penyem emuha uhan n terlam terlamat at ila ila terdapa terdapatt kerusa kerusakan kan jaring jaringan an yang yang luas yang yang dapat dapat terjadi karena infeksi.
&.
/nfeks /nfeksii kare karena na keada keadaan an luka luka atau atau luka luka post post pemed pemedaha ahan. n.
'.
3ompa 3omparte rtemen men karen karena a penuru penurunan nan ukura ukuran n kompart komparteme emen n otot karen karena a fasia fasia yang memu memungk ngkus us otot terlalu ketat.
7.
3onsep 0asar 3epera%atan
1.
Pengkajian
1.
+ola +ola pers persep epsi si dan dan pem pemel elih ihar araa aan n kes keseh ehat atan an..
3eiasaan 3eiasaan eraktiitas tanpa pengamanan yang memadai.
5danya kegiatan yang erisiko cedera.
5danya ri%ayat penyakit yang isa menyeakan jatuh. 1.
+ola nutrisi 5danya gangguan nafsu makan karena nyeri.
1.
+ola eliminasi
<stipasi karena imoilitas. 1.
+ola akti aktii ita tas s dan lati atihan han
5da ri%ayat jatuhterentuk ketika sedang eraktiitas eraktiitas atau kecelakaan lain.
idak kuat erdirimenahan ean.
5da peruahan entuk atau pemendekan pada agian etistungkai a%ah. 1.
+ola ti tidur is istirahat +ola tidur eruahterganggu eruahterganggu karena adanya nyeri pada daerah cedera.
1.
+ola pe persepsi ko kognitif
Biasanya mengeluh nyeri heat pada lokasi tungkai yang terkena.
Mengeluh kesemutan atau aal pada lokasi tungkai yang terkena.
3urang pemahaman tentang keadaan luka dan prosedur tindakan. 1.
+ola +ola konse onsep p dir dirii dan dan pers persep epsi si diri diri
5danya ungkapan ketidakerdayaan karena keadaan cedera.
4asa kuatir dirinya tidak mampu eraktiitas seperti seelumnya. seelumnya. 1.
+ola huungan peran 3ecemasan akan tidak mampu menjalankan ke%ajian memenuhi keutuhan keluarga dan
melindungi.
Merasa tak erdaya. 1.
+ola sek seksual sual dan repr eproduk oduks si Merasa kha%atir tidak dapat memenuhi ke%ajian ke%ajian terhadap pasangan.
1.
+ola +ola meka mekani nism sme e kopi koping ng dan dan toler toleran ansi si terh terhad adap ap str stres es
9kspresi %ajah sedih.
idak ergairah.
Merasa tersaingi di rumah sakit. 1.
+ola ni nilai kepercayaan Menganggap cedera adalah hukuman.
".
Diagnosa Keperawatan
Pre Operatif: 1.
8yeri 8yeri .d .d patah patah tulan tulangs gspas pasus us otot! otot! edema edema!! danat danatau au kerus kerusaka akan n jaringa jaringan n lunak. lunak.
".
+eru +eruaha ahan n perfus perfusii jaring jaringan an .d .d menuru menurunny nnya a aliran aliran dara darah h akiat akiat ced ceder era. a.
$.
+oten +otensia siall infek infeksi si .d .d tra trauma uma tulang tulang dan dan ker kerusa usakan kan jaring jaringan an luna lunak. k.
&.
3ecem 3ecemasa asan n .d .d nye nyeri! ri! keti ketidak dakmam mampua puan n dan dan gangg gangguan uan moili moilitas tas..
'.
3ura 3urang ng peng pengeta etahua huan n tentan tentang g keada keadaan an frak fraktur tur!! pili pilihan han tind tindaka akan. n.
Post Operatif: 1.
8yer 8yerii .d .d pro prose sedu durr ope opera rasi si dan dan kea keada daan an luk luka. a.
".
#anggu #angguan an moili moilitas tas fisik fisik . perua peruahan han status status ekstr ekstremi emitas tas a%a a%ah h sesudah sesudah oper operas asi! i! nyeri nyeri dan terapi modalitas fisik.
$.
+eru +erua aha han n nutr nutris isii kura kurang ng dari dari keu keutu tuha han n tuu tuuh h .d .d ert ertam ama ahn hnya ya keu keutu tuha han n meta metao oli lik! k! penyemuhan tulang dan penyemuhan jaringan lunak.
&.
+oten +otensia siall kompli komplikas kasii post oper operas asii .d inter interens ensii pemeda pemedahan han atau atau imoil imoilita itas. s.
'.
+oten +otensia siall infek infeksi si .d .d ker kerusa usakan kan integr integrita itas s jari jaringa ngank nkulit ulit..
,.
3urang 3urang pengetahu pengetahuan an tentang tentang peruahan peruahan tingkat tingkat akti aktiitas itas yang yang oleh oleh dilak dilakukan ukan dan pera%a pera%atan tan di rumah.
1.
3.
en!ana Tindakan
Pre Operasi 1.
8yer 8yerii .d .d pros prosed edur ur oper operas asii dan dan kea keada daan an luka luka
*>0 : 8yeri erkurang ditandai dengan :
? dalam kertas normal : S @ $,AT $Ac $!+ @ "; menit! 8@= ;menit! 0 @1" =
+asien mengatakan nyeri erkurang erkurang
8yeri dalam atas
/nterensi kepera%atan: 1.
<seasi ? tiap & jam
4 menunjukkan respon terhadap nyeri 1.
3aji keluhan nyeri
4 untuk mengetahui interensi erikutnya 1.
+erta +ertahan hankan kan imoi imoilas lasasi asi agian agian yang yang sakit sakit dengan dengan tirah tirah aring aring
4 menghilangkan rasa nyeri dan mencegah kesalahan posisi tulang 1.
6atih tarik nafas dalam
4 untuk mengurangi rasa nyeri 1.
3olah 3olahor orasi asi dengan dengan dokte dokterr untuk untuk tindak tindakan an selan selanjut jutny nya a
4 untuk mrnghilangkan nyeri
1.
+eru +eruaha ahan n +erfu +erfusi si .d .d menu menurun runny nya a cair cairan an dar darah ah aki akiat at ceder cedera a
*>0 : +erfusi terpenuhi ditandai dengan: 1.
? ? dal dalam am ata atas s nor norma mal! l! S @ $,-$ $,-$ o7! 0 @ 1"=! 8@= ;mnt! +@1= ;mnt
".
3ulit ha hangat dan ke kering
/nterensi 3epera%atan: 1. 3aji ? ? tiap $-& jam 4 untuk menunjukkan respon perfusi ". 6epaskan perhiasan perhiasan dari ekstrimitas ekstrimitas yang sakit sakit 4 0apat memendung memendung sirkulasi ila ila terjadi edema edema 1.
3aji 3aji alira aliranka nkapil piler er!! %ar %arna na kulit kulit!! dan keha kehanga ngatan tan dist distal al pada pada faktur faktur
4 3emalinya %arna harus cepat ($-' detik)! %arna kulit putih menunjukkan gangguan arterial. 1.
5%as 5%asii posi posisi si lok lokas asii alat alat pen penya yang ngga ga sem semen enta tara ra
4 5lat dapat menyeakan menyeakan tekanan pada pemuluh darah
1.
+oten +otensia siall infek infeksi si .d .d tra trauma uma tulang tulang dan dan ker kerusa usakan kan jaring jaringan an luna lunak k
*>0: /nfeksi tidak terjadi ditandai ditandai dengan : 1.
? ? dal dalam am ata atas s nor norma mal! l! S:$, S:$,-$ -$A A7 7
8@=;mnt ! +@1=;menit +@1=;menit 0@1"= mm*g 1.
3uli 3ulitt sekit sekitar ar trau trauma ma tida tidak k tampa tampak k pru pruah ahan an men menco colo lok k
/nterensi 3epera%atan: 1.
3aji ? tiap $-& jam
4 peningkatan suhu dapat menunjukkan menunjukkan proses infeksi infeksi 1.
+ert +ertah ahan anka kan n tekn teknik ik anti antias asep epti tik k
4 meminimalkan kesempatan kontaminasi 1.
/nfe /nfek ksi kul kulit it adany danya a ir iritas itasii
4 untuk mengetahui proses infeksi 1.
Selidi Selidiki ki nyer nyerii yang yang tia tia tia keter keterat atasa asan n gerak gerakan an dengan dengan adan adanya ya edema edema loca locall
4 dapat mengindeifikasikan terjadinya terjadinya infeksi 1.
6aksan 6aksanaka akan n progr program am medik medik untuk untuk peme pemeria rian n antii antiioti otik k
4 antiiotik dapat mencegah proses infeksi dan mempercepat penyemuhan penyemuhan
1.
3ecem 3ecemasa asan n .d. .d. nye nyeri! ri! ketid ketidakm akmamp ampuan uan dan dan gang ganggua guan n moil moilita itas s
*>0 : 7emas tidak tidak terjadi ditandai ditandai dengan 1.
Cajah ta tampak rileks
".
+asi +asien en koo koope pera rati tiff dala dalam m peng pengo oat atan an
$.
? ? dalam dalam ata atas s norma normal! l! S @ $, $, $o $oc! c! 8 @ = ; mnt mnt!! + @ 1= 1= ; mnt! mnt! 0 0 @ 1" 1" =
/nterensi 3epera%atan: 1.
3aji 3aji ting tingka katt peng penget etah ahua uan n pasi pasien en
4 untuk mengetahui interensi yang akan dierikan 1.
0iskus 0iskusika ikaan an seti setiap ap tindak tindakan an kepe kepera ra%a %atan tan yang yang dilaku dilakukan kan
4 pasien mengerti dan kooperatif
Post perasi 1.
8yer 8yerii .d .d.. tind tindak akan an ope opera rasi si dan dan kea keada daan an luka luka
*>0 : nyeri erkurang sampai dengan hilang ditandai dengan : 1.
+asien ta tampak ri rileks
".
Mampu Mampu erad eradapt aptas as dala dalam m er erak akti tiita itas s tidur tidur istir istiraha ahatt
$.
+asi +asien en dap dapat at men menun unju jukk kkan an ket ketra ramp mpil ilan an rel relak aksa sasi si
&.
/ntensitas ny nyeri 1 "
/nterensi 3epera%atan : 1.
3aji ? dalam $ &
4 untuk mengetahui respons nyeri 1.
3aji ti tingkat ra rasa ny nyeri
4 untuk mengetahui interensi kepera%atan yang akan dilakukan 1.
+erta +ertahan hankan kan imoi imoilas lasasi asi agia agian n yang yang sakit sakit denga dengan n tirah tirah aring aring!! gips gips traksi traksi
4 menghilangkan rasa nyeri dan mencegah kesalahan posisi tulang 1.
ing inggi gika kan n ekst ekstre remi mita tas s yan yang g frak fraktu turr
4 meningkatkan aliran aliran alik ena! menurunkan menurunkan edema dan menurunkan menurunkan nyeri 1.
*indar *indarii pengg pengguna unaan an spr sprei eian antal tal plassi plassik k dia dia%a %ah h ekstr ekstremi emitas tas
4 dapat meningkatkan ketidaknyamanan ketidaknyamanan karena peningkatan produksi panas 1.
5ja 5jarkan tekni eknik k rela elaksas sasi
4 untuk mengurangi rasa nyeri 1.
Beri Beri oat oat sesu sesuai ai deng dengan an intr intruks uksii dokte dokterr untuk untuk peme pemeri rian an analg analgeti etik k
4 untuk mengurangi rasa nyeri
1.
#anggu #angguan an moili moilitas tas pisik pisik .d peru peruaha ahan n status status ektremi ektremitas tas a%a a%ah h sesudah sesudah oper operasi asi!! nyeri nyeri dan terapi modalitas fisik
*>0 :
Meningkat Meningkatkanm kanmempe empertaha rtahankan nkan moilitas moilitas fisik pada tingkat tingkat yang paling paling tinggi tinggi ditandai ditandai
dengan : pasien mau ergerak secara perlahan. /nterensi kepera%atan:
1.
3aji 3aji der deraj ajat at mo moil ilita itas s yan yang g dap dapat at dil dilak akuk ukan an
4 untuk mengindentifikasi rencana tindakan selanjutnya 1.
0orong 0orong parti partisipas sipasii klien klien dalam dalam aktiitas aktiitas dengan dengan rekrea rekreasi! si! missa missall : denga dengan n menonto menonton n ?. ?.
4 memeri kesempatan untuk mengeluarkan energi! memfokuskan fikiran 3emali 1.
5jark 5jarkan an pasie pasien n untuk untuk erg erger erak ak aktif aktif pada pada eks ekstre tremit mitas as yang yang tidak tidak saki sakitt
4 mempertahankan gerak sendi dan kekuatan otot 1.
Bantu Bantu doro dorong ng untuk untuk melaku melakukan kan pera% pera%at atan an diri diri sendi sendiri ri!! misal misal : menc mencuku ukurr
4 meningkatkan kekuatan otot dan sirkulasi darah 1.
5%asi 0 0 saa saat er era akti tiita itas
4 untuk mengindentifikasi keluhan pusing 1.
Bantu Bantu dalam dalam moil moilisa isasi si dengan dengan kursi kursi roda! roda! kruk! kruk! tongka tongkatt
4 untuk mempercepat proses penyemuhan dan adpatasi aktiitas yang dilakukan 1.
Beri Beri minu minum m " " $ $ lite literr hari hari
4 mempertahankan hidrasi kulit! menurunkan resiko infeksi urinarius 1.
Bata Batasi si mak makan anan an yan yang g men menga gand ndun ung g gas gas!! misa misall : kol kol
4untuk mencegah konstipasi 1.
Beri Beri oot oot sesu sesuai ai inst instruk ruksi si dok dokter ter untuk untuk pemer pemerian ian penca pencahar har
4untuk mencegah konstipasi
1.
+eru +erua aha han n nutr nutris isii kura kurang ng dari dari keu keutu tuha han n tuu tuuh h .d .d ert ertam ama ahn hnya ya keu keutu tuha han n meta metao oli lik k penyemuhan tulang dan penyemuhan jaringan lunak
*>0: 8utrisi terpenuhi terpenuhi ditandai dengan : 1.
BB naik naik " gr gram dal dalam am 1 ul ulan an
".
+asie +asien n meng mengata atakan kan adann adannya ya mengal mengalami ami ppenam ppenamah ahan an BB
$.
Cajah tampak segar
/nterensi : 1.
Beri Berika kan n at atu u es! es! air air! sete setela lah h mua muall hil hilan ang g
4 mempertahankan cairan aadekuaaaat mencegah dehidrasi 1.
5nju 5njurk rkan an pas pasie ien n untu untuk k maka makan n pors porsii keci kecill tapi tapi seri sering ng
4 untuk memenuhi nutrisi 1.
3olaao 3olaaoras rasii dengan dengan dokter dokter untuk memerik memerikan an diet diet tinggi tinggi kalor kalori! i! itami itamin! n! prote protein in
4 nutrisi penting untuk penyemuhan
1.
+oten +otensia siall infek infeksi si .d .d ker kerusa usakan kan integr integrita itas s jari jaringa ngan n kulit kulit
*>0:
/nfeksi tidak terjadi ditandai dengan :
1.
? ? dalam dalam atas atas nor normal mal!! S@$,-$ S@$,-$Ac Ac!! 8@=; 8@=;mn mnt! t! +@1= +@1=!! 0@ 1" 1"= = mm*g mm*g..
".
3uli 3ulitt seki sekita tarr trau trauma ma tid tidak ak kem kemer erah ahan an
/nteensi: 1.
3aji ? da dalam 1 & ja jam
4 indikator adanya infeksi 1.
3aji ra rasa ny nyeri me mendadak
4 untuk mengindentifikasi rasa nyeri dan proses infeksi 1.
3aji kulit ulit akan akan adan adany ya ir iritas itasii
4 untuk mengetahui proses infeksi 1.
+ert +ertah ahan anka kan n tekn teknik ik anti antise sept ptik ik
4 untuk mencegah kontaminasi silang 1.
6aksan 6aksanaka akan n prog progra ram m medi medik k untuk untuk pem pemeri erian an antii antiioti otik k
4 untuk mencegah infeksi dan mempercepat proses penyemuhan penyemuhan
1.
3ura 3urang ng penget pengetah ahua uan n tent tentan ang g peru perua aha han n akti aktii ita tas s yang yang oleh oleh dila dilaku kuka kan n dan dan pera pera%a %ata tan n di rumah.
*>0: +asien dapat mengerti tentang aktiitas yang oleh dilakukan ditandai dengan : 1.
+asie +asien n tidak tidak ert ertany anya a denga dengan n pert pertany anyaan aan yang yang sama sama pada pada per pera% a%at at
".
+asi +asien en koo koope pera rati tiff dala dalam m tind tindak akan an kep keper era% a%at atan an
/nterensi : 1.
3aji 3aji ting tingka katt peng penget etah ahua uan n pasi pasien en
4 untuk mengetahui rencana tindakan yang akan dilakukan 1.
0iskus 0iskusika ikan n seti setiap ap tindak tindakan an keper kepera% a%ata atan n yang yang dilaku dilakukan kan
4 pasien mengerti dan kooperatif 1.
6ia 6iatk tkan an kelu keluar arga ga dala dalam m per pera% a%at atan an
4 untuk memantu ekerjasama dalam proses pera%atan
1.
".
Dis!harge Planning
1.
5njurk 5njurkan an pada pada pasi pasien en untuk untuk check check-up -up secar secara a ter teratu aturr di di temp tempat at pelay pelayana anan n kese kesehat hatan. an.
".
5nju 5njurk rkan an pad pada a pasi pasien en unt untuk uk mak makan an mak makan anan an yan yang g er ergi giDi Di dan dan an any yak men menga gand ndun ung g serat seperti: nasi ditamah lauk pauk dan susu.
$.
Minu Minum m o oat sesua esuaii den deng gan instr nstru uksi dokte okterr.
&.
Saat Saat er erja jala lan n guna gunaka kan n tump tumpua uan n lei leih h any anyak ak pad pada a kak kakii yan yang g tida tidak k saki sakit. t.
'.
Mela Me lati tih h uju ujung ng kaki kaki untu untuk k dig diger erak akan an 1-$ 1-$ kal kalii dal dalam am sete seteng ngah ah jam. jam.
,.
Menj Me njag aga a kee keers rsih ihan an luka luka dan dan seg seger era a lapo lapork rkan an ke ke tena tenaga ga kes keseh ehat atan an il ila a ada ada au au yang yang tidak enak! ada remesan darah keluar! demam tinggi.
.
5nju 5njurrkan untu untuk k an any yak minu minum m "-$ "-$ lite literrhar hari. i.
=.
2ela 2elask skan an peny penye ea a dari dari frak fraktu turr! peng pengo oat atan an dan dan kom kompl plik ikas asi. i.
DAFTA P#$TAKA Brunner and Suddarth! 3epera%atan Medikal Bedah. 9disi =. 2akarta: 9#7. "". 0oengus 9. Marilynn! Mary Frances! Moorhouse! 5lice! 7. #eislet. 4encana 5suhan 3epera%atan. 9disi $. 2akarta: 9#7. 1EEE. 0onna nna
0.
/gna /gnata ta iciu icius s!
Marrylin Ma
?.B. Me Med dica ical
Surgi urgica call
8urs ursing ing:
5
8urs ursing ing
+roces ocess s
5pproach.+ensylania: CB. Saunders 7ompany. 1EE1. 6ynda 6ynda 2uall 7arpenito. Buku Saku 0iagnosa 3epera%atan. 3epera%atan. 9disi ke-,. 2akarta: 9#7. 1EE. Sylia 5. +rice. 6orraine M. Cilson. +atofisiologi. 9disi &. 2akarta: 9#7. 1EE'.
BAB I LAPORAN PENDAHULUAN OPEN FRAKTURE CRURIS Defenisi Fraktur terbuka merupakan suatu fraktur dimana terjadi hubungan dengan lingkungan luar melalui kulit sehingga terjadi kontaminasi bakteri sehingga timbul komplikasi berupa infeksi. luka pada kulit dapat berupa tusukan tulang yang tajam keluar menembus kulit atau dari luar oleh karena tertembus misalnya oleh peluru atau trauma langsung (chairuddin rasjad,2008). Patah tulang terbuka adalah patah tulang dimana fragmen tulang yang bersangkutan sedang atau pernah berhubungan dunia luar (P! ortopedi,2008) Fraktur cruris adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya, terjadi pada tulang tibia dan fibula. Fraktur terjadi jika tulang mendapatkan stress yang lebih besar dari yang dapat diabsorbsinya diabsorbsinya ("runner ("runner # $uddart, 200%). Jenis fraktur a) "erdasarkan sifat fraktur& %. Fraktur tertutup& fraktur tapi tidak menyebabkan robeknya kulit 2. Fraktur terbuka& fraktur fraktur dengan dengan luka pada kulit atau membran membran mukosa mukosa sampai ke patahan patahan tulang. b) "erdasarkan kompli'tidak komplitnya fraktur& %. Fraktur komplit & patah pada seluruh garis tengah tulang dan biasanya mengalami pergeseran. 2. Fraktur tidak komplit& patah hanya pada sebagian dari garis tengah tulang c) "erdasarkan bentuk garis patah # hubungan dengan mekanisme trauma& %. reenstick& fraktur dimana salah satu sisi tulang patah,sedang sisi lainnya membengkok. 2. !ransersal& fraktur sepanjang garis tengah tulang *. +blik& +blik& fraktur fraktur memben membentuk tuk sudut sudut dengan dengan garis tengah tengah tulang tulang (lebih (lebih tidak tidak stabil stabil diband dibanding ing transersal) . $piral& arah garis patah spiral dan akibat dari trauma rotasi -. ominutif& fraktur dengan tulang pecah menjadi beberapa frakmen /. epresi& fraktur dengan fragmen patahan terdorong ke dalam . ompresi& Fraktur dimana tulang mengalami kompresi (terjadi pada tulang belakang) 8. Patologik& Patologik& fraktu frakturr yang terjad terjadii pada daerah daerah tulang tulang berpen berpenyakit yakit (kista (kista tulan tulang, g, penyakit penyakit paget, paget, metastasis tulang, tumor). 1. !ertariknya fragmen tulang oleh ligamen atau tendo pada daerah perlekatannnya. perlekatannnya.
ANATOMI FISIOLOGI %. Patela ( !empurung lutut )
$ebelah atas dan baah dari kolumna femoralis terdapat taju yang disebut trokanter mayor dan trokanter minor. ibagian ujung berbentuk persendian lutut, terdapat dua buah tonjolan yang disebut kondilus medialis dan kondilus lateralis. iantara kedua kondilus ini terdapat lekukan tempat letaknya tulang tempurung lutut ( patela ) yang disebut fosa kondilus 2. !ibia ( !3. ering ) "entuk lebih kecil, pada bagian pangkal melekat pada os fibula, pada bagian ujung membentuk persendian dengan tulang pangkal kaki dan terdapat taju yang disebut os maleolus medialis, bagian dari tibia meliputi &
%) 2) *) ) -) /)
Prosesus 3nterkondiloid 3nterkondiloid Fosa interkondoloid 4aleolus medialis !uberositas tibia fibula ( !3 betis ) 4aleolus lateralis Prosesus stiloid *. !ar !arsali saliaa ( perg ergela elanga ngan ka kaki ) te terdir rdirii da dari &
%) 2) *) )
!alus alkaneus 5aikular unaiformi
6ateralis 3nter medialis
%. 2. *.
7asodilatasi Pengeluaran plasma 3nfiltrasi sel darah putih
Eti!"i
a. b. c. a. b. c.
4enurut +sari (%11*)& ekerasan langsung& !erkena pada bagian langsung trauma ekerasan tidak langsung& !erkena bukan pada bagian yang terkena trauma ekerasan akibat tarikan otot 4enurut "arbara 9 6ong (%11/)& "enturan # cedera (jatuh, kecelakaan) Fraktur patofisiologi (oleh karena patogen, kelainan) Patah karena letih Patfisi!"i Fraktur U
Periosteum, pembuluh darah dan jaringan sekitarnya rusak U
: Perdarahan : erusakan jaringan jaringan di ujung tulang tulang U
!erbentuk hematom di canal medula U
;aringan mengalami nekrosis U
5ekrosis merangsang terjadinya peradangan, ditandai & Ta#a$ $en%e&'u#an tu!an" %.
-. 9onsolidasi dan >emodelling o !erbentuk tulang tulang yang berasal berasal dari callus callus dibentuk dari dari aktiitas osteoblast osteoblast dan osteoklast. osteoklast. (II)Manifestasi (II)Manifestasi k!inis a. 5yeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai fragmen tulang diimobilisasi, hematoma, dan edema b. eformitas karena adanya pergeseran fragmen tulang yang patah c. !erjadi pemendekan pemendekan tulang yang sebenarnya karena kontraksi otot yang melekat diatas dan dibaah tempat fraktur d. repitasi akibat gesekan antara fragmen satu dengan lainnya e. Pembengkakan dan perubahan arna lokal pada kulit f. Peningkatan temperatur temperatur lokal g. ehilangan fungsi
(III) K&$!ikasi %. ?mum & o $hock o erusakan organ o erusakan saraf o mboli lemak 2. ini& o 9edera arteri o 9edera kulit dan jaringan o 9edera partement syndrom. *. 6anjut & o $taffnes (kaku sendi) o egenerasi sendi o Penyembuhan tulang terganggu & o 4al union o 5on union o elayed union o 9ross union
I*) a. b. c. d. *) a.
Pe&eriksaan $enun+an" Pemeriksaan foto radiologi dari fraktur & menentukan lokasi, luasnya Pemeriksaan jumlah darah lengkap @rteriografi & dilakukan bila kerusakan askuler dicurigai reatinin & trauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk klirens ginjal Penata!aksanaan >eduksi fraktur terbuka atau tertutup & tindakan manipulasi fragmen=fragmen fragmen=fragmen tulang yang patah sedapat mungkin mungkin untuk kembali seperti seperti letak semula. semula. b. 3mobilisasi fraktur apat dilakukan dengan fiksasi eksterna atau interna c. 4empertahankan 4empertahankan dan mengembalikan fungsi
o o o o
%.
>eduksi dan imobilisasi imobilisasi harus dipertahankan dipertahankan sesuai kebutuhan Pemberian analgetik analgetik untuk mengerangi nyeri nyeri $tatus neuroaskuler neuroaskuler (misal& peredaran darah, darah, nyeri, perabaan gerakan) gerakan) dipantau 6atihan isometrik dan setting setting otot diusahakan untuk untuk meminimalkan atrofi dan meningkatkan meningkatkan peredaran darah
B) KONSEP KEPARA,ATAN I) PENGKAJIAN Pengkajian primer Air-a% = @danya sumbatan'obstruksi jalan napas oleh adanya penumpukan sekret akibat kelemahan reflek batuk Breat#in" = elemahan menelan' batuk' melindungi jalan napas, timbulnya pernapasan yang sulit dan ' atau tak teratur, suara nafas terdengar ronchi 'aspirasi Cir.u!atin = ! dapat normal atau meningkat , hipotensi terjadi pada tahap lanjut, takikardi, bunyi jantung normal pada tahap dini, disritmia, kulit dan membran mukosa pucat, dingin, sianosis pada tahap lanjut
2. Pengkajian sekunder a.@ktiitas'istirahat A kehilangan fungsi fungsi pada bagian bagian yangterkena A eterbatasan mobilitas d) $irkulasi A
enyamanan A nyeri tiba=tiba tiba=tiba saat saat cidera cidera A spasme' kram otot g) eamanan A laserasi kulit A perdarahan A perubahan arna A pembengkakan lokal
$meltAer $uAanne, 9 200%. "uku @jar 4edikal "edah . ;akarta. 9 Price $ylia, @, %11, Patofisiologi& .onsep .linis Proses=Proses Penyakit . ;ilid 2 . disi . ;akarta. 9 $ubhan, 2002, 6aporan asus @suhan eperaatan lien engan angguan 4usculoskeletal di >uang "edah F >umah $akit ?mum aerah r. $oetomo $urabaya, ?niersitas @irlangga, $urabaya. elyn 9 . Pearce. @natomi dan fisiolagi untuk paramedis . . ;akarta & %112
Lapor anPendahul uanFr ak t urTi bi a HER*AN BAGUS
LAPORAN PENDAHULUAN
La-&ra! Pe!'a#l#a! .ra"t#r Ti%ia - Pengertian Fraktur adalah adalah terpu terputusn& tusn&a a konti kontinuitas nuitas tulang dan ditentukan sesuai #enis dan luasn&a. Fraktur dapat ter#adi #ika tulang dikenai stress &ang lebih besar dari &ang dapat diabsorbsi .
$
Etio!ogi
Fraktur
dapat
disebabkan
o!e+
> (ed (edera era dan ben bentur turan an sep sepert ertii puk puku!an u!an !ang !angsun sung, g, gay gaya a mer meremu emuk, k, ger gerak akan an pun puntir tir mendadak,
kontraksi
otot
ekstrim,
> &eti+ karena otot tidak dapat mengabsorbsi energi seperti ber#a!an kaki ter!a!u #au+$ > Ke!ema+an tu!ang akibat penyakit kanker atau osteoporosis pada raktur pato!ogis$ ($
%ato3sio!ogis
6enis
raktur
0
? Fra rakt ktur ur kom omp! p!it it ad ada! a!a+ a+ pa pata ta+ + pa pada da se se!u !urr+ ga gari ris s te teng nga+ a+ tu tu!a !ang ng da dan n bi bias asan anya ya menga!ami
pergeseran
? Frak raktur tur ink inkomp omp!it, !it, pata pata+ + +an +anya ya ter ter#adi #adi pad pada a seb sebagia agian n dar darii gar garis is ten tenga+ ga+ tu!a tu!ang$ ng$ ?
Fraktur
tertu tuttup
*rrak * akttur
sim si mp! p!e e),
tid ida ak
menyebabkan
rob obe ekan
ku! u!iit$
? Fraktur terbuka *raktur kom komp!ikat p!ikata/ko a/komp!eks) mp!eks),, merupa merupakan kan raktu rakturr dengan !uka pada ku!it ku !it atau mem membra brana na muk mukosa osa sam sampai pai ke pat pata+an a+an tu!a tu!ang$ ng$ Frak raktur tur ter terbuk buka a digr digradas adasii men#adi 0 .rade I dengan !uka bersi+ kurang dari 1 "m pan#angnya dan sakit #e!as,
.rade II !uka !ebi+ !uas tanpa kerusakan #aringan !unak yang ekstensi dan .rade III, yang ya ng san sanga gatt te terk rkon ontam tamina inasi si dan me menga nga!am !amii ker erusa usaka kan n #ar #arin ingan gan !u !una nak k ek ekste stens nsi, i, merupakan
yang
pa!ing
%enyembu+an/perbaikan
berat$
raktur
0
i!a seb sebua+ ua+ tu!a tu!ang ng pat pata+, a+, mak maka a #ar #aringa ingan n !un !unak ak sek sekita itarny rnya a #uga rusa rusak, k, per periost iosteum eum terpisa+ terpisa + dari tu!ang dan ter#adi perdara+an yang "ukup berat$ ekuan dara+ terbe terbentuk ntuk pada dae daera+ ra+ ter terseb sebut$ ut$ ek ekuan uan ak akan an mem memben bentuk tuk #ari #aringan ngan gra granu!a nu!asi, si, dima dimana na se! se!>se >se!! pembent pem bentuk uk tu!a tu!ang ng pr premi emiti ti *ost *osteog eogeni enik) k) ber berde deer erensi ensiasi asi men men#adi #adi ko kondr ndrob!a ob!as s dan osteob!as$ Kondrob!as akan mensekresi osat yang akan merangsang deposisi ka!sium$ Terbentuk T erbentuk !apisan teba! *ka!us disekitar !okasi raktur raktur$$ &apisan ini terus meneba! dan me!uas, bertemu dengan !apian ka!us dari ragmen yang satunya dan menyatu$ Fusi dari kedua ragmen terus ber!an#ut dengan terbentuknya trabeku!a o!e+ osteob!as, yang me!ekat pada tu!ang dan me!uas menyebrangi !okasi raktur$%ersatuan *union) tu!ang pro'isiona! ini akan men#a!ani transormasi metap!astikuntuk men#adi !ebi+ kuat dan !ebi+ terorganisasi$ Ka!us tu!ang akan menga!ami re>mode!!ing dimana osteob!as akan membentuk membe ntuk tu!ang baru sementara osteok!as akan menyingkirkan menyingkirkan bagian yanng rusak se+ingga se+ing ga ak+ir ak+irnya nya akan terbe terbentuk ntuk tu!ang yang menyerupai menyerupai ke keadaan adaan tu!ang as!inya as!inya$$ 7$
aniestasi
k!inis
1$ Nyeri terus menerus dan bertamba+ beratnya sampai ragmen tu!ang diimobi!isasi$ Spasme otot yang menyertai raktur merupakan bentuk bidai a!amia+ yang diran"ang un t uk
meminima!kan
gerakan
antar
ragmen
tu!ang$
2$ 7e 7eor ormi mitas tas dap dapat at di dise seba babk bkan an pe perg rges eser eran an r rag agme men n pa pada da r rak aktur tur !e !enga ngan n da dan n eksremitas$ 7eormitas dapat di keta+ui dengan membandingkan dengan ekstremitas norma!$ nor ma!$ Eks Ekstr tremi emitas tas tid tidak ak dapa dapatt ber berun ungsi gsi den dengan gan baik ka kare rena na un ungsi gsi nor norma! ma! otot bergantung
pada
integritas
tu!ang
tempat
me!engketnya
obat$
5$ %emendekan tu!ang, karena kontraksi otot yang me!ekat diatas dan dibaa+ tempat raktur$ Fragmen sering sa!ing me!ingkupi satu sama !ain sampai 2,; sampai ;,; "m 9$ Krepitasi yaitu pada saat ekstremitas ekstremitas diperi diperiksa ksa dengan tangan, teraba adanya derik tu!ang$ tu!a ng$ Kr Krepi epitasi tasi yang ter teraba aba akib akibat at ges geseka ekan n anta antarr rag ragmen men satu den dengan gan !ain !ainnya$ nya$ ;$ %e %embe mbengk ngkaka akan n dan per peruba+ uba+an an ar arna na !ok !oka! a! pada ku ku!it !it ter ter#adi #adi aki akibat bat tra trauma uma dan perdara+an yang mengikuti raktur$ Tanda ini baru ter#adi sete!a+ beberapa #am atau beberapa E$
+ari
sete!a+ Komp!ikasi
"edera$ raktur
> a!union, ada!a+ suatu keadaan dimana tu!ang yang pata+ te!a+ sembu+ da!am posisi yang
tidak
pada
se+arusnya,
membentuk
sudut
atau
miring
> 7e 7e!ay !ayed ed un union ion ada ada!a+ !a+ pr pros oses es pe peny nyem embu+ bu+an an ya yang ng be ber# r#a!a a!an n te teru rus s te teta tapi pi de deng ngan an ke"epatan >
yang
Nonunion,
!ebi+
pata+
!ambat
tu!ang
yang
dari tidak
keadaan menyambung
norma!$ kemba!i$
> (ompartment syndroma ada!a+ suatu keadaan peningkatan takanan yang ber!ebi+an di da! da!am am sa satu tu ru ruan anga gan n ya yang ng di dise sebab babka kan n pe perd rdar ara+ a+an an ma masi si pad pada a su suatu atu te tempa mpat$ t$ >
S+o"k,
> Fat emb emba!is a!ism m syn syndr droma oma,, tet tetesa esan n !em !emak ak masu masuk k ke da!a da!am m pem pembu! bu!u+ u+ dar dara+$ a+$ Fakto aktorr resiko ter#adinya embo!i !emakada raktur meningkat pada !aki>!aki usia 2@>9@ ta+un, us i a
@
sam
pai
B@
raktur
ta+un$
> Tromboembo!i" "omp!i"astion, trombo 'ena da!am sering ter#adi pada indi'idu yang imobi im obii! i! da da!m !m a aktu ktu ya yang ng !a !ama ma ka kare rena na tr traum auma a at atau au ket etida idak k ma mampu mpuan an !a !aCi Cimny mnya a komp!ikasi pada perbedaan ekstremitas baa+ atau trauma komp!ikasi pa!ing ata! bi!a ter#adi
pada
beda+
ortopedi!
>
Ineksi
> A'as"u!ar ne"rosis, pada umumnya berkaitan dengan aseptika atau ne"rosis iskemia$ > ReD eDeks eks sym symp+a p+at+et t+et+i" +i" dys dyst+r t+ropy opy,, +a! ini dise disebab babkan kan o!e+ +ip +ipera erakti kti sist sistem em sar sara a simpatik simp atik abno abnorma rma!! syn syndr droma oma ini be! be!um um ban banyak yak dime dimenge ngerti rti$$ un ungki gkin n kar karena ena nye nyeri, ri, peruba+an
tropik
F$
dan
'asomotor
instabi!ity$
%emeriksaan
penun#ang
&aboratorium
0
%ada ra raktur ktur test !abo !aborat ratoriu orium m yan yang g per per!u !u dik diketa eta+ui +ui 0 :b, +em +ematok atokrit rit ser sering ing re renda+ nda+ akibat perdara+an, !a#u endap dara+ *&E7) meningkat bi!a kerusakan #aringan !unak sang sa ngat at !u !uas as$$ %ad ada a ma masa sa pe peny nyem embu bu+a +an n (a da dan n % me meen engi gika katt di da da!a !am m da dara ra+$ +$ Radio!ogi >Ray
0 dapat
di!i+at
gambaran
raktur,
deormitas
dan
meta!ikment$
enogram/anterogram menggambarkan arus 'as"u!arisasi$ (T s"an untuk mendeteksi struktur
raktur
.$
yang
komp!eks$
%enangganan
raktur
%ada prinsipnya penangganan raktur me!iputi reduksi, imobi!isasi dan pengemba!ian un g s i
dan
kekuatan
norma!
dengan
re+abi!itasi$
> Reduksi raktur berarti mengemba!ikan ragmen tu!angpada kese#a#arannya dan rotasi
anatomis$ etode da!am reduksi ada!a+ reduksi tertutup, traksi dan reduksi terbuka, yang
masing>masing
di
p i! i +
bergantung
siat
raktur
Reduksi Re duksi tertutup di!ak di!akukan ukan untuk mengem mengemba!ik ba!ikan an ragmen tu!ang ke posisinya *u#ung> u# u n g
sa!ing
be+ubungan)
dengan
manipu!asi
da n
traksi
manua!$
Traksi, T raksi, dapat digunakan untuk mendapatkan eek reduksi dan imobi!isasi$ eratnya traksi
disesuaikan
dengan
spasme
otot
yang
ter#adi$
Reduksi Re duksi terbuka , dengan pendekatan pendekatan pembed pembeda+an, a+an, ragmen tu!ang direduksi$ direduksi$ A!at 3ksasi interna! da!am bentuk pin, kaat, sekrup, p!at, paku atau batangan !ogam dapat digu di guna nak kan
untu un tuk k
memp me mper erta ta+a +ank nkan an
penyembu+an
rag r agme men n
tu!ang
tu!a tu !ang ng
da!a da !am m
yang
posi po sisi siny nya a
samp sa mpai ai
so!id
ter#adi$
> Imobi!isai raktur, sete!a+ raktur di reduksi ragmen tu!ang +arus di imobi!isasi atau di pert pe rta+ a+ank ankan an da da!am !am pos posisi isi dan kes ese# e#a#a a#ara rany nyang ang be bena narr sam sampai pai te ter# r#ad adii pe peny nyatu atuan$ an$ Immobi!isasi Immobi! isasi dapat di!akukan di!akukan dengan 3ksasi ekste eksterna! rna! atau iner inerna!$ na!$ Fiksasi eksterna! eksterna! me!iput me! iputii pemb pemba!ut a!utan, an, gip gips, s, bid bidai, ai, tra traksi ksi ko kontin ntinui, ui, pin dan tek teknik nik gips atau 3ks 3ksator ator eksterna!$ Fiksasi interna! dapat di!akukan imp!an !ogam yang berperan sebagai bidai inerna untuk mengimobi!isasi raktur$ %ada raktur emur imobi!isasi di butu+kan sesuai !okasi raktur yaitu intrakapsu!er 29 minggu, intra tro+anterik 1@>12 minggu, batang 1B minggu >
dan
supra
emp e mper erta ta+a +ank nkan an
penyembu+an ?
dan da n
kondi!er
meng me ngem emba ba!i !ika kan n
tu!ang
dan
un t uk
&ati+an
isometrik
?
erpartisipasi
da!am
Faktor
yang
>
mempengaru+i Imobi!isasi
Kontak
rgmen
>
Asupan
dara+
> >
da n
pembebanan
nyeri
setting
akti'itas
+idup
penyembu+an
berta+ap$ raktur
tu!ang
minima!$
yang
badan
untuk
0 tu!ang$
memadai$
yang berat
otot se+ari>+ari
se"ara
Nutrisi &a t i + a n
neuro!ogi$
ragmen
>
pembengkakan
dan
keakti'itas
pada pa da
imobi!isasi
meminima!kan
ke"emasan
?
Kemba!i
yaitu
status
engontro!
?
diar di ara+ a+k kan
dan
emantau
?
upay up aya a
minggu$
!unak,
reduksi
eninggikan
?
sega se ga!a !a
#aringan
emperta+ankan
?
ung u ngsi si,,
1 2 >1 ;
baik$ tu!ang
pan#ang$
>
:orm :o rmon> on>+o +orm rmon on
>
pert pe rtum umbu bu+a +an n
%otensia!
tiro ti roid, id,
ka!si ka !sito tonin nin,,
!istrik
:$
pada
'itam 'i tamin in
7,
ster st eroid oid
pata+an
7iagnosa
?
Nyeri
anabo an abo!ik !ik$$ tu!ang$
keperaatan
ber+ubungan
dengan
raktur
? Re Resiko siko ter+adap "ider "idera a ber+ ber+ubungan ubungan dengan ker kerusakan usakan neuro'asku!e neuro'asku!er, r, teka tekanan nan dan disuse ? Kura urang ng per peraat aatan an diri ber ber+ubu +ubungan ngan den dengan gan +i!a +i!angn ngnya ya ke kemam mampuan puan men men#a!a #a!anka nkan n akti'itas$ ? ?
Resiko Kerusakan
ineksi mobi!itas
ber+ubungan 3sik
ber+ubungan
dengan dengan
trauma pata+
tu!ang
I$ %er %eren"anaan en"anaan 7iagnosa
Keperaatan
Tu#uan T u#uan Inter'ensi Rasiona!
Nyeri
akut
Resiko
(idera
Kurang
peraatan
diri
Resiko
ineksi
Kerusakan
mobi!itas
N-( >Tingkatkan
3sik
out"ome nyeri,
kontro!
nyeri,
0 tingkat
>Eek
kenyamanan distrupti'e
(!ien
out"ome
>Ska!a
nyeri
menurun
>K!ien
merasa
nyaman
>Ke"ukupan >kemampuan N-(
istira+at
dan
tidur$ akti'itas 0
Status
kese!amatan
In#uri
(!ient
3sik
out"ome
>
0
ebas
dari
>
"idera
%en"ega+an
(idera
N-(
0
%eraatan
diri
0
A7&
(!ient
out"ome0
>
%asien
dapat
>
Kebersi+an
me!akukan
diri
akti'itas
pasien
terpenu+i
N-(
0
>
Status
imun
>
Kontro!
ineksi
>
Kontro!
resiko
(!ient
out"ome0
> >
bebas Se!
dara+
tanda p u ti +
ineksi
da!am
batas
N-(
0
>
Ambu!asi
>
0
Tingkat
>
mobi!isasi
%eratan
(!ient
diri
out"ome
>%eningkatan
0
akti'itas
3sik
NI(
0
1$%ain
mana#emen
> > > >
Ka#i -bser'asi
>
kondisi
respon
non
.unakan E'a!uasi
> >
norma!
nyeri
'erba!
ketidaknyamanan$
kkomunikasi
teraupetik
penga!aman
nyeri
Kontro! eminima!kan A#arkan
aktor teknik
pasien !ingkungan$
pen"etus non
nyeri armako!ogi
>
Tingkatkan
>
%astikan
>
istira+at/tidur
pasien
menerima
onitor
ana!getik
pemberian
ana!gesik$
2$ana#emen >
medikasi
Tentukan
obat
yang
>
onitor
>
onitor
>
6e!askan
>
A#arkan
ditentukan
Ka#i
pengobatan
tanda>tanda
pada
pasien
pasien
ker#a
toisitas$ dan
memper+atikan
tk$
eek
aturan
obat$
pengobatan$
6e!askan
penyakit
%engeta+uan
pasien
6e!askan tanda,
ge#aa
tentang
dan
diskusikan
raktur
terapi
yang
diberikan$ &ingkungan
>
atasi
>
Fraktur
pato3sio!ogi
9$ana#emen
%erta+ankan
>
order$
proses
> >
dengan
eeksi'itas
5$%enkes >
sesuai
Atur
pengun#ung
kebersi+an posisi
tempat
paien
tidur$
yang
nyaman
NI(
0
emberikan
posisi
yang
nyaman
un uk
K!ien0
> erikan posisi yang aman untuk pasien dengan meningkatkan obse'asi pasien, beri pengaman >
tempat
%eriksa
sirku!asi
>
dan
eni!ai
> >
periper
eni!ai &ibatkan
banyak
integritas orang
status
neuro!ogi
R-
da!am
pasien ku!it
memida+kan
NI( antuan
tid ur
pasien,
pasien$ atur
posisi
0 peraatan
diri
>
onitor
kemampuan
pasien
ter+adap
peraatan
diri
> o oni nito torr keb ebut utu+ u+an an ak akan an pe pers rson ona! a! +y +ygi gien ene, e, be berp rpak akai aian an,, to toi! i!et etin ing g da dan n ma maka kan n >
eri
bant ntu uan
>
samp mpa ai
antu
pasi sie en
mempuny nyai ai
pasien
kemapuan
da!am
un tu k
memenu+i
meraat
dirri di
kebutu+annya$
> An An#u #urk rkan an pa pasie sien n un untuk tuk me me!a !ak kuk ukan an ak akti' ti'it itas as se se+ar +ari>+ i>+ar arii se sesu suai ai kem emam ampua puanny nnya a >
%erta+ankan
akti'itas
peraatan
diri
se"ara
NI(
0
1$Kontro!
ineksi
>
atasi
>
pengin#ung
%erta+ankan
> >
A#arkan (u"i
>
tangna
.unakan
sebe!um
>
%erta+ankankan
!ingkungan
teknik dan
teknik
Ke!o!a
>
kebersi+an
pasien
>
"u"i
sesuda+
steri!
kontak
da!am
sesuai
intake
6e!askan
nutrisi
tandan
ge#a!a
%en"ega+an
>
tanda
onitor
>
6e!askan
5$
pada
"airan$ ineksi
ineksi
+asi! pasien
"ara
onitor
&ab$ pen"ega+an
' it a !
NI(
ineksi si g n
0
1$Terapi
>
!uka$
ineksi
onitor
>
pasien$
order dan
dan
tangan$
dengan peratan
antibiotik
2$
>
rutin
ambu!asi
Konsu!tasi &ati+
dengan pasien
terapi
untuk R-
peren"anaan sesuai
ambu!asi kemampuan
>
A#arkan
>
pasien
onitor
kemampuan
2$ >
berpinda+
tempat
ambu!asi
pasien
%endidikan 6e!askan
>
pada
kese+atan
pasien
6e!askan
pentingnya
pada
pasien
ambu!asi ta+ap
dini ambu!asi
ana#emen nyeri yang diberikan di+arapkan menekan stimu!us/rangsangan ter+adap nyeri
se+ingga
nyeri
pasien
berkurang$
ember em berika ikan n pen pengob gobatan atan ak akan an men menek ekan an stim stimu!as u!asii ter ter+ad +adap ap nye nyeri ri se+ se+ing ingga ga nye nyeri ri berkurang
eng+i! en g+i!angk angkan an ansi ansieta etas s dan men meningk ingkatk atkan an ke ker#a r#asama sama dari pasi pasien en dan ke ke!uar !uarga$ ga$
enu e nurrun unk kan
kete tega gang ngan an
otot ot ot
dan da n
mem me mk kus usk kan
kemb mba! a!ii
perr+a pe +ati tian an
pasi pa sie en
antuan peraatan diri dapat membantu k!ien da!am berakti'itas dan me!ati+ pasien un t uk
eminima!kan
en"ega+
berakti'itas
in'asi
kemba!i$
mikroorganisme
adanya
penyebab
ineksi
ineksi
!an#utan
e!ati+ !ati+an gerak ekstremitas pasien serta men"ega+ adanya kontraktur sendi dan atropi
otot
Da+tar P#sta"a runne ru nner, r, Sud Suddar dart+$ t+$ 2@@2 2@@2$$ uk uku u A#a A#arr ke keper perata atan n med medika ika!! bed beda+, a+, edi edisi si B 'o! 'o!$5$ $5$ E.( E.($$ 6akarta
7ep$Kres$RI 1GG;$ %enerapan proses keperaatan pada k!ien dengan ganggua sistem musk mu sku! u!os osk! k!et eta! a!$$
%usa satt
pen pe ndi didi dik kan
tena te naga ga
kes ese+ e+at atan an
7ep$ 7e p$K Kes es$R $RI$ I$
6ak 6a kar arta ta
6oanne ($" (!oskey (!oskey$$ 1GG=$ Nursing inter'ention "!assi3"ation *NI()$ osby year book$ St$
&ouis
&ong$ 1GG=$ %eraatan medika! beda+$ Hayasan ikatan a!umni pendidikan keperaatan %ad#a#aran$
andung$
arion 6o+non,dkk$ 2@@@$ Nursing out"ome "!assi3"ation *N-()$ osby year book$ St$ &ouis
ar#or ar #ory y godo godon,d n,dkk$ kk$ 2@@ 2@@@$ @$ Nur Nursing sing dia diagnos gnoses0 es0 7e3 7e3niti nition on 8 "!a "!assi3 ssi3"at "ation ion 2@@ 2@@1>2@ 1>2@@2$ @2$ NAN7A
%rin"e, prpses penyakit , edisi 9, buku 2$ E.($ 6akarta
SAT, 22 6ANARI 2@11 K&ASIFIKASI7AN %ENAN.ANAN -%EN FRAKTR *.STI&&-/AN7ERS-NJ K&ASIFIKASI -%EN FRAKTR *.STI&&-/AN7ERS-NJ
.rade I %ata+ tu!ang terbuka dengan !uka 1 "m, re!ati bersi+, kerusakan #aringan !unak !unak minima!, bentuk bentuk pata+an simpe!/trans'er simpe!/trans'ersa!/ob!ik$ sa!/ob!ik$ .rade II %ata+ tu!ang terbuka dengan !uka L 1 "m, kerusakan kerusakan #aringan !unak tidak !uas, bentuk pata+an simpe!$ .rade III %ata+ tu!ang terbuka dengan !uka L 1@ "m, kerusakan #aringan !unak yang !uas, kotor dan disertai kerusakan pembu!u+ dara+ dan sara$
IIIA$ %ata+ tu!ang terbuka dengan kerusakan #aringan !uas, tapi menutupi pata+an tu!ang aktu di!akukan perbaikan$
masi+ bisa
III %ata+ tu!ang terbuka dengan kerusakan #aringan !unak +ebat dan atau +i!ang *sot tissue !oss) se+ingga tampak tu!ang *bone>eposs) III ( %ata+ tu!ang terbuka dengan kerusakan pembu!u+ dara+ dan atau sara yang +ebat
%ENAN.ANAN -%EN FRAKTR
%embersi+an !uka &uka kotor, bekuan dara+ dan materia! benda asing +arsu dibuang dan di"u"i dengan air steri!, dan !ebi+ idea! dengan garam 3sio!ogis$ 7ebridemen/pembuangan 7ebridemen/pembuangan #aringan a'ita! a$
embuang benda asing
b$
embuang #aringan a'ita!
Tu#uan Tu#uan debridemen debridemen 0 a$ b$
engurangi dera#at terkontaminasi en"iptakan !uka yang bersi+
Reposisi dan stabi!isasi tu!ang Reposisi di!akukan se"ara anatomis dan optima! untuk meng+i!angkan ter#adinya dead spa"e dan penekanan tu!ang pada ku!it, se+ingga penutupan !uka tidak men#adi trgang$ Fiksasi/stabi!isasi di!akukan sete!a+ reposisi untuk memperta+ankan kedudukan pata+an tu!ang$ %enutupan !uka > %enutupan !uka untuk pata+ tu!ang teruka tipe 1 dapat di!akukan dengan penutupan se"ara primer > %enutupan !uka untuk pata+ tu!ang teruka tipe 2 dan 5 sebaiknya dibiarkan terbuka dan memer!ukan debridemen u!ang bi!a ada tanda>tanda ineksi$ %emberian antibiotika > %emberian antibiotiotika antibiotio tika pada pata+ tu!ang bukan!a+ tindakan pro3!aksis, tapi merupakan tindakan terapeutik > (ep+a!osorin merupakan broad spe"trum yang diberikan se"ara parentera!, penamba+an dengan aminog!ikosida diindikasikan bi!a !uka +ebat *pata+ tu!ang tipe 5) %en"ega+an tetanus
LL 7iposkan o!e+ Riyan