LAPORAN PENDAHULUAN SECTIO CAESAREA DENGAN KETUBAN PECAH DINI
A. Ketuban etuban Pecah ecah Dini Dini 1. Penge engert rtia ian n Ketuban etuban ecah !ini atau KPD "erua# "erua#an an ecahn$a ecahn$a %e&aut #etuban %ebe&u" ter'a!i r(%e% er%a&inan. Secara #&in #&ini% i% !iag !iagn( n(%a %a KPD KPD !ite !itega ga## ##an an bi&a bi&a %e(r %e(ran ang g ibu ibu ha"i ha"i&& "enga "enga&a" &a"ii ecah ecah %e&au %e&autt #etub #etuban an !an !an !a&a" !a&a" %atu %atu 'a" #e"u!ian ti!a# ter!aat tan!a a)a& er%a&inan. KPD !aat ter'a! ter'a!ii a!a a!a #eha"i eha"i&an &an cu#u cu#u bu&an bu&an *aterm+ aterm+ atau atau a!a a!a %etia %etia u"ur u"ur #eha"i eha"i&an &an %ebe&u %ebe&u" " cu#u cu#u bu&an bu&an preterm+ *preterm+ *,anu *,anuaba aba-- //0+. //0+. Ketuban etuban ecah ecah !ini !ini *KPD+ *KPD+ "eru "erua# a#an an "a%a&ah enting !a&a" (b%tetri ber#aitan !engan en$u&it #e&ahiran re"atur !an #("&i#a%i ine#%i #(ri(a"ni(niti% hingg ingga a
%e%i e%i%%-
"(rta (rta&i &ita ta% %
$ang ang
erin erinat ata& a&
"enin ening g#at# at#an !an
"(rbi! rbi!it ita% a%
"en$e en$eb bab# ab#an
ine ine#% #%ii
!an !an ibu ibu
*Pra)ir(har!'(- //2+.
. Eti(& ti(&( (gi Ketuban etuban ecah ecah !ini !i%ebab#a !i%ebab#an n (&eh ber#uran ber#urangn$a gn$a #e#uatan
"e"bran
atau
"ening#atn$a
te#anan
intrauterin. Ber#urangn$a #e#uatan "e"bran !i%ebab#an (&eh a!an$a ine#%i $ang !aat bera%a& !ari 3agina !an %er3i#%%er3i#%- %e!ang# %e!ang#an an te#anan te#anan intrauteri intrauterin n $ang "ening# "ening#at at ber&ebihan4o ber&ebihan4over ver dist istensi ensi uter terus !aat !aat !i% !i%eba ebab# b#an an (&eh (&eh
trau"a- #eha"i&an gan!a- !an hi!ra"ni(n. Trau"a $ang "en$ebab#an KPD "i%a&n$a hubungan %e#%ua& *#a%ar atau ter&a&u
%ering+
!an
e"eri#%aan
!a&a"
*,(rgan
5
Ha"i&t(n- //0+. Pen$ebab &ainn$a a!a&ah %ebagai beri#ut6 a. Faktor parietas: peningkatan paritas akan menyebabkan kerusakan pada serviks selama pelahiran bayi sebelumnya sehingga mengakibatkan kerusakan pada selaput ketuban (Norma, 2013). b. elainan letak: kelainan letak sungsang atau lintang mengakibatkan tidak ada bagian terendah yang menutupi pintu atas panggul (!"!) yang dapat menghalangi tekanan terhadap membrane bagian ba#ah (Nugroho, 2012). $. %n&eksi yang menyebabkan ter'adinya biomekanik pada selaput ketuban sehingga memudahkan ketuban pe$ah ("mnionitisorioamnionitis). d. Faktor keturunan (ion u serum rendah, vitamin rendah, kelainan genetik).
7. Penata&a#%anaan Penata&a#%anaan KPD tergantung a!a atau ti!a#n$a ine#%i
!an u%ia ge%ta%i
'anin. Penata&a#%anaan KPD
"enurut Ha"i&t(n *//0+6 a. %stirahat *otal (+edrest) %bu harus istirahat total untuk men$egah keluarnya air ketuban dalam 'umlah yang banyak. alam keadaan seperti ini, air ketuban dapat terus dibentuk sehingga bayi dapat tumbuh lebih matang lagi sampai saatnya dilahirkan. b. +atasi pemeriksaan dalam (-*): meminimalkan in&eksi $. Farmakologi
ortikosteroid: menambah reseptor pematangan paru, menambah maturitas paru 'anin
*okolitik: mengurangi kontraksi uterus. iberikan bila sudah dipastikan tidak ter'adi in&eksi korioamnionitis.
"ntibiotik: air ketuban yang pe$ah sebelum #aktunya akan membuka rahim dan memudahkan masuknya bakteri dari vagina, in&eksi akan ter'adi pada ibu hamil dan 'uga bayi dalam kandungan.
d. !er$epat persalinan (induksi). %ndikasi induksi adalah sebagai berikut:
/sia kehamilan 3 minggu: untuk memperke$il kemungkinan in&eksi.
/sia kehamilan 3 minggu namun berat 'anin 2000 gram
*anda in&eksi intrauterin (suhu 30 dengan pengukuran rektal, hasil
laboratorium
dan
pemeriksaan
kultur
air
ketuban
menun'ukkan in&eksi). e. 4e$tio aesaria 4e$tio $aesaria dian'urkan 'ika induksi gagal, presentasi bokong, letak lintang, atau ga#at 'anin ( fetal distress).
B. Secti( cae%area 1. Pengertian 4e$tio $aesarea adalah pembedahan untuk melahirkan 'anin
dengan membuka dinding perut dan dinding uterus atau vagina atau suatu histerotomiuntuk melahirkan 'anin dari dalam 5ahim (6ans'oer, 2001). 4eksio sesarea adalah suatu $ara melahirkan 'anin dengan membuat sayatan pada dinding depan perut atau vagina, atau suatu histerotomy untuk melahirkan 'anin dari dalam rahim (mo$htar,177). 2. Etiologi !enyebab dilakukannya se$tio $aesarea antara lain adalah: a. hepalopelvi$ disproportion atau panggul sempit b. 8a#at 'anin $. !lasenta previa d. !ernah se$tio $aesarea sebelumnya e. elainan letak in$oordinate uterine a$tion &. 9klampsia, hipertensi 3. Patofisiologi
"mnion terdapat pada plasenta dan berisi $airan yang didalamnya adalah bakterostatik untuk men$egah in&eksi pada 'anin atau disebut 'uga sa#ar mekanik. 4etelah amnion terin&eksi oleh bakteri dan ter'adi kolonisasi bakteri maka 'anin akan berpotensi untuk terin&eksi 'uga pada 2; klien $ukup bulan terkena in&eksi amnion. !ersalinan kurang bulan terkena indikasi ketuban pe$ah dini pada 10; persalinan $ukup bulan. %ndikasi ketuban pe$ah dini akan men'adi karidaminoritas (sepsis, in&eksi menyeluruh). eadaan serviks yang baik pada kontraksi uterus yang baik, maka persalinan pervaginam dian'urkan tetapi apabila ter'adi gagal indikasi pada serviks atau indikasi serviks yang tidak baik maka tindakan se$tion $aesarea dapat dilakukan se$epat mungkin untuk menghindari ke$a$atan atau terin&eksinya 'anin lebuh parah
4. Jenis-Jenis Seksio Sesarea a. "bdomen (se$tio $aesarea abdominalis) 1) 4e$tio $aesarea transperitonealis: a) 4 klasik atau $orporal (dengan insisi meman'ang pada $orpus
uteri). ilakukan dengan membuat sayatan meman'ang pada korpus uteri kira < kira 10 $entimeter. =enis ini mempunyai kelebihan: 6engeluarkan 'anin lebih $epat *idak mengakibatkan komplikasi kandung kemih tertarik 4ayatan bisa di perpan'ang proksimal atau distal 4edang kekurangannya adalah :
%n&eksi mudah menyebar se$ara intra abdominal /ntuk persalinan selan'utnya sering ter'adi rupture uteri
spontan b) 4 ismika atau pro&undal (lo# servi$al dengan insisi pada segmen ba#ah rahim). ilakukan dengan melakukan sayatan melintang konkat pada segmen ba#ah rahim (lo# servi$al transversal) kirakira 10 $m. elebihan: !en'ahitan luka lebih mudah. !enutupan luka dengan reperitonealisasi yang baik.
*umpang tindih dari peritoneal &lap baik sekali untuk menahan penyebaran isi uterus ke rongga peritoneum. !erdarahan tidak begitu banyak. emungkinan rupture uteri spontan berkurang atau lebih ke$il.
ekurangan:
>uka dapat melebar kekiri, kanan, dan ba#ah sehingga dapat
menyebabkan
uteri
uterine
pe$ah
sehingga
mengakibatkan perdarahan banyak. eluhan pada kandung kemih post operasi tinggi. $) 4 ekstra peritonealis yaitu tanpa membuka peritoneum parietalis dengan demikian tidak membuka $avum abdominal. b. -agina (se$tion $aesarea vaginalis) 6enurut sayatan pada rahim, se$tio $aesarea dapat dilakukan sebagai berikut: 1) 4ayatan meman'ang (longitudinal) 2) 4ayatan melintang (transversal) 3) 4ayatan huru& * (* insi$ion) 5. Indikasi Seksio Sesarea 6enurut asdu (2003) indikasi seksio sesarea di bagi men'adi dua &aktor : a. Faktor =anin
1) +ayi terlalu besar +erat bayi sekitar 000 gram atau lebih, menyebabkan bayi sulit keluar dari 'alan lahir 2) elainan letak bayi "da dua kelainan letak 'anin dalam rahim yaitu letak sungsang dan lintang 3) "n$aman ga#at 'anin (Fetal istres) 8angguan pada 'anin melalui tali pusat akibat ibu menderita hipertensi atau ke'ang rahim.8angguan pada bayi 'uga diketahui adanya mekonium dalam air ketuban. "pabila proses persalinan sulit melalui vagina maka dilakukan operasi seksio sesarea. ) =anin abnormal =anin abnormal misalnya kerusakan geneti$ dan hidrosephalus ) Faktor plasenta
"da beberapa kelainan plasenta yang menyebabkan keadaan ga#at darurat pada ibu dan 'anin sehingga harus dilakukan persalinan dengan operasi bila itu plasenta previa dan solutio plasenta
?) elainan tali pusat "da dua kelainan tali pusat yang bias ter'adi yaitu prolaps tali pusat dan terlilit tali pusat @) 6ultiple pregnan$y *idak selamanya
bayi
kembar
dilaksanakan
se$ara
operasi.!ersalinan kembar memiliki resiko ter'adinya komplikasi misalnya lahir premature sering ter'adi preeklamsi pada ibu.+ayi kembar dapat 'uga ter'adi sungsang atau letak lintang.Aleh karena itu pada persalinan kembar dian'urkan dirumah sakit, kemungkinan dilakukan tindakan operasi. b. Faktor %bu 1) /sia %bu yang melahirkan pertama kali diatas usia 3 tahun atau #anita usia 0 tahun ke atas. !ada usia ini seseorang memiliki penyakit yang beresiko misalnya hipertensi 'antung, ken$ing manis dan eklamsia. 2) *ulang !anggul ephalopelvi$ disproportion (!) adalah ukuran lingkar panggul ibu tidak sesuai dengan ukuran lingkar kepala 'anin. 3) !ersalinan sebelumnya dengan operasi ) Faktor hambatan 'alan lahir 8angguan 'alan lahir ter'adi adanya tumor atau myoma.eadaan ini menyebabkan persalinan terhambat atau tidak ma'u adalah distosia. ) etuban pe$ah dini +erdasarkan penelitian yang dilakukan sekitar ?0@0; bayi yang mengalami ketuban pe$ah dini akan lahir sendiri 2B2 'am.
"pabila bayi tidak lahir le#at #aktu, barulah dokter akan melakukan tindakan operasi seksio sesarea 6. Kontra Indikasi Sectio Caesaria !ada umumnya se$tio $aesarian tidak dilakukan pada 'anin
mati, syok, anemi berat
sebelum diatasi, kelainan kongenital berat
(4ar#ono, 1771). !. "anifestasi klinis a. e'ang parsial ( &okal, lokal ) 1) e'ang parsial sederhana : esadaran tidak terganggu, dapat men$akup satu atau lebih hal
berikut ini: a) *anda < tanda motoris, kerutan pada #a'ah atau salah satu sisi tubuhC umumnya gerakan setipa ke'ang sama. b) *anda atau ge'ala otonomik: muntah, berkeringat, muka merah, dilatasi pupil. $) 8e'ala somatosensoris atau sensoris khusus : mendengar musik, merasa seakan 'atuh dari udara, parestesia. d) 8e'ala psikis : rasa takut, visi panoramik. b. e'ang parsial kompleks a) *erdapat gangguankesadaran, #alaupun pada a#alnya sebagai ke'ang parsial simpleks. b) apat men$akup otomatisme atau gerakan otomatik : menge$ap < nge$apkan bibir,mengunyah, gerakan menongkel yang berulang < ulang pada tangan dan gerakan tangan lainnya. $) apat tanpa otomatisme : tatapan terpaku $. e'ang umum ( konvulsi atau non konvulsi ) 1) e'ang absens a) 8angguan ke#aspadaan dan responsivitas b) itandai dengan tatapan terpaku yang umumnya berlangsung kurang dari 1 detik $) "#itan dan akhiran $epat, setelah itu kempali #aspada dan konsentrasi penuh 2) e'ang mioklonik a) edutan < kedutan involunter pada otot atau sekelompok otot yang ter'adi se$ara mendadak. b) 4ering terlihat pada orang sehat selaam tidur tetapi bila patologik berupa kedutan keduatn sinkron dari bahu, leher, lengan atas dan kaki.
$) /mumnya berlangsung kurang dari detik dan ter'adi dalam kelompok. d) ehilangan kesadaran hanya sesaat. 3) e'ang tonik klonik a) ia#ali dengan kehilangan kesadaran dan saat tonik, kaku umum pada otot ekstremitas, batang tubuh dan #a'ah yang berlangsung kurang dari 1 menit. b) apat disertai hilangnya kontrol usus dan kandung kemih. $) 4aat tonik diikuti klonik pada ekstrenitas atas dan ba#ah. d) >etargi, konvulsi, dan tidur dalam &ase posti$tal ) e'ang atonik a) Dilngnya tonus se$ara mendadak sehingga dapat menyebabkan kelopak mata turun, kepala menunduk,atau 'atuh ke tanah. b) 4ingkat dan ter'adi tanpa peringatan. #. Pe$eriksaan %iagnostik a. 9lektroense&alogram ( 998 ) : dipakai unutk membantu menetapkan 'enis dan &okus dari ke'ang. b. !emindaian * : menggunakan ka'ian sinar E yang lebih sensiti& dri biasanya untuk mendeteksi perbedaan kerapatan 'aringan. $. 6agneti resonan$e imaging ( 65% ) : menghasilkan bayangan dengan menggunakan lapanganmagnetik dan gelombang radio, berguna untuk memperlihatkan daerah < daerah otak yang itdak 'elas terliht bila menggunakan pemindaian *. d. !emindaian positron emission tomography ( !9* ) : untuk mengevaluasi ke'ang yang membandel dan membantu menetapkan lokasi lesi, perubahan metabolik atau alirann darah dalam otak. e. /'i laboratorium 1) !ungsi lumbal : menganalisis $airan serebrovaskuler 2) Ditung darah lengkap : mengevaluasi trombosit dan hemato$rit 3) !anel elektrolit ) 4krining toksik dari serum dan urin ) 8" ?) adar kalsium darah @) adar natrium darah ) adar magnesium darah &. Penatalaksanaan $edis a. 6emberantas ke'ang 4e$epat mungkin. iberikan antikonvulsan se$ara intravena 'ika klien masih dalam keadaan ke'ang, ditunggu selama 1 menit, bila masih terdapat ke'ang diulangi suntikan kedua dengan dosis yang sama 'uga se$ara intravena. 4etelah 1 menit suntikan ke 2 masih ke'ang diberikan suntikan ke 3
dengan dosis yang sama tetapi melalui intramuskuler, diharapkan ke'ang akan berhenti. +ila belum 'uga berhenti dapat diberikan &enobarbital atau paraldehid ; se$ara intravena. b. !engobatan penun'ang 4ebelum memberantas ke'ang tidak boleh ilupakan perlunya pengobatan penun'ang 1) 4emua pakaian ketat dibuka 2) !osisi kepala sebaiknya miring untuk men$egah aspirasi isi lambung 3) /sahakan agar 'alan na&as bebas untuk men'amin kebutuhan oksigen, bila perlu dilakukan intubasi atau trakeostomi. ) !enghisapan lendir harus dilakukan se$ara tertur dan diberikan oksigen. $. !engobatan rumat 1) !ro&ilaksis intermiten /ntuk men$egah ke'ang berulang, diberikan obat $ampuran anti konvulsan dan antipietika. !ro&ilaksis ini diberikan sampai kemungkinan sangat ke$il anak mendapat ke'ang demam sederhana yaitu kira kira sampai anak umur tahun. 2) !ro&ilaksis 'angka pan'ang iberikan pada keadaan a) 9pilepsi yang diprovokasi oleh demam b) e'ang demam yang mempunyai $iri: *erdapat gangguan perkembangan sara& seperti serebral palsi, retardasi perkembangan dan mikrose&ali +ila ke'ang berlangsung lebih dari 1 menit, berdi&at &okal atau diikiuti kelainan sara& yang sementara atau menetap 5i#ayat ke'ang tanpa demam yang bersi&at geneti$ e'ang demam pada bayi berumur diba#ah usia 1 bulan d. 6en$ari dan mengobati penyebab 1'. omplikasi emungkinan yang timbul setelah dilakukan operasi ini antara lain: a. %bu: 1) %n&eksi puerperal enaikan suhu beberapa hari merupakan in&eksi ringan, kenaikan
suhu yang disertai dehidrasi serta perut kembung termasuk in&eksi sedang.4edangkan
peritonitis,
merupakan in&eksi berat. 2) !erdarahan
sepsis
serta
ileus
paralitik
!erdarahan dapat disebabkan karena pembuluh darah banyak yang terputus atau dapat 'uga karena atonia uteri 3) >uka pada kandung ken$ing, embolisme paruparu 9mboli paru dan terluka kandung kemih bila repertonial terlalu tinggi ) 5u&tur uteri emungkinan ruptur uteri spontan pada kehamilan mendatang b. +ayi: kematian perinatal
11. Konse( )s*+an Ke(era,atan a. !engka'ian 1) %dentitas klien meliputi nama, umur, pendidikan, peker'aan, status
perka#inan, alamat, identitas penanggung 'a#ab, no 56. 2) 5i#ayat kepera#atan a) eluhan utama: keluhan yang diungkapkan klien sehingga mendatangi pelayanan kesehatan. b) eluhan saat dika'i: keluhan yang diungkapkan klien saat dilakukan pengka'ian. 3) 5i#ayat obstetri$ a) 5i#ayat menstruasi b) 5i#ayat kehamilan, persalinan, dan ni&as yang lalu $) 8enogram d) !ost partum sekarang e) esanggupan dan pengetahuan dalam mera#at bayi &) 5i#ayat lingkungan meliputi kebersihan dan bahaya yang terdapat di lingkungan tempat tinggal klien. g) "spek psikososial meliputi persepsi ibu setelah bersalin, perubahan kehidupan seharihari, orang terpenting bagi ibu, sikap anggota keluarga terhadap keadaan saat ini dan kesiapan mental men'adi ibu. ) ebutuhan dasar khusus meliputi pola nutrisi, pola eliminasi, pola personal hygiene, pola istirahat tidur, pola aktivitas dan latihan, pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan ) !emeriksaan &isik meliputi keadaan umum, kesadaran, tandatanda vital, dan pengka'ian head to toe meliputi: a) epala dan rambut: ka'i kebersihan,distribusi dan adanya lesi b) 6ata: ka'i kelopakmata, gerakan, kon'ungtiva dan s$lera klien
$) Didung: ka'i kesulitan perna&asan, na&as $uping hidung dan reaksi alergi d) 6ulut dan tenggorokan: ka'i mukosa bibir, kebersihan gigi, mulut dan tonsil e) *elinga: ka'i adanya lesi ataupun nyeri tekan &) >eher: ka'i ada tidaknya pembesaran kelen'ar tiroid dan lim&e serta bendungan vena 'ugularis g) ada dan aila: ka'i kesimetrisan, mammae membesar atau tidak, papilla menon'ol atau tidak, adanya hiperpigmentasi, dan pengeluaran "4% h) !erna&asan: ka'i 'alan na&as, suara na&as serta ada atau tidaknya otot bantu perna&asan i) 4irkulasi 'antung: ka'i irama dan kelainan bunyi 'antung ') "bdomen: ka'i bentuk abdomen, adanya linea dan striae, luka bekas operasi, tandatanda in&eksi, ukur *F/, kontraksi bagus atau tidak, turgor kulit, nyeritekan pada abdomen, kebersihan, distensi kandung kemih. k) 8enitourinary: ka'i adanya ru&tur dan e&isiotomy, edema, keadaan genitalia, #arna dan bau lo$hea l) 9kstremitas: ka'i adanya oedema, kelemahan otot, turgorkulit dan adanya varises
b. iagnosa epera#atan 1) e&isit -olume airan b.d perdarahan
2) 8angguan "ktivitas b.d kelemahan, penurunan sirkulasi 3) 8angguan rasa nyaman: Nyeri b.d luka post operasi ) 5esiko tinggi %n&eksi s.d perdarahan, luka post operasi c. %ntervensi epera#atan 1) evisit -olume airan b.d !erdarahan *u'uan: *idak ter'adi devisit volume $airan, seimbang antara intake
danoutput baik 'umlah maupun kualitas. %ntervensi: a) a'i kondisi status hemodinamika 5asional:!engeluaran $airan akibat operasi yang berlebih merupakan &aktor utama masalah. b) /kur pengeluaran harian. 5asional:=umlah $airan ditentukan dari 'umlah kebutuhan harian ditambah dengan 'umlah $airan yang hilang selama masa post operasi dan harian. $) +erikan se'umlah $airan pengganti harian. 5asional :*ran&usi mungkin diperlukan pada kondisi perdarahan masi&. d) 9valuasi status hemodinamika. 5asional:!enilaian dapat dilakukan se$ara harian melalui pemeriksaan &isik. 2) 8angguan "ktivitas b.d kelemahan, penurunan sirkulasi *u'uan: lien dapat melakukan aktivitas tanpa adanya komplikasi %ntervensi: a) a'i tingkat kemampuan klien untuk beraktivitas 5asional:6ungkin klien tidak mengalami perubahan berarti, tetapi perdarahan masi& perlu di#aspadai untuk men$$egah kondisi klien lebih buruk. b) a'i pengaruh aktivitas terhadap kondisi luka dan kondisi tubuh umum. 5asional :"ktivitas merangsang peningkatan vaskularisasi dan pulsasi organ reproduksi, tetapi dapat mempengaruhi kondisi luka post operasi dan berkurangnya energi. $) +antu klien untuk memenuhi kebutuhan aktivitas seharihari. 5asional :6engistiratkan klien se$ara optimal. d) +antu klien untuk melakukan tindakan sesuai dengan kemampuankondisi klien.
5asional
:6engoptimalkan
kondisi
klien,
pada
abortus
imminens, istirahat mutlak sangat diperlukan. e) 9valuasi perkembangan kemampuan klien melakukan aktivitas. 5asional :6enilai kondisi umum klien. 3) 8angguan rasa nyaman : Nyeri b.d luka post operasi *u'uan: lien dapat beradaptasi dengan nyeri yang dialami. %ntervensi: a) a'i kondisi nyeri yang dialami klien. 5asional:!engukuran nilai ambang nyeri dapat dilakukan dengan skalamaupun dsekripsi. b) *erangkan nyeri yang diderita klien dan penyebabnya. 5asional:6eningkatkan koping klien dalam melakukan guidan$e mengatasi nyeri. $) "'arkan teknik distraksi. 5asional :!engurangan persepsi nyeri. d) olaborasi pemberian analgetika 5asional: 6engurangi onset ter'adinya nyeri dapat dilakukan dengan pemberian analgetika oral maupun sistemik dalam spe$trum luasspesi&ik.
) 5esiko tinggi %n&eksi b.d perdarahan, luka post operasi. *u'uan: *idak ter'adi in&eksi selama pera#atan perdarahan dan lukaoperasi. %ntervensi: a. a'i kondisi keluarandis$hart yang keluar C 'umlah, #arna, dan bau dari luka operasi. 5asional :!erubahan yang ter'adi pada dis$hart dika'i setiap saat dis$hart keluar. "danya #arna yang lebih gelap disertai bau tidak enak mungkin merupakan tanda in&eksi. b. *erangkan pada klien pentingnya pera#atan luka selama masa post operasi. 5asional:%n&eksi dapat timbul akibat kurangnya kebersihan luka. $. >akukan pemeriksaan biakan pada dis$hart. 5asional:+erbagai kuman dapat teridenti&ikasi melalui dis$hart. d. >akukan pera#atan luka. 5asional:%nkubasi kuman pada area luka dapat menyebabkan in&eksi. e. *erangkan pada klien $ara mengidenti&ikasi tanda in&eksi.
5asional:+erbagai manivestasi klinik dapat men'adi tanda nonspesi&ik in&eksiC demam dan peningkatan rasa nyeri mungkin merupakan ge'ala in&eksi.
%))/ P0S)K)
arpenito, >. =. 2001. Diagnosa keperawatan. =akarta: 98. oengoes, 6.9,. 2000. Rencana askep pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien. =akarta: 98. 6o$htar, 5ustam. 177. Sinopsis obstetric. =akarta: 98. 6anuaba, %da +agus8de, (177). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. 98. =akarta. 6ans'oer, "ri&.2001. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga ilid !. =akarta: 6edia "esculapius.