LAPORAN PENGUKURAN THEODOLIT
MK : SURVEI & PEMETAAN
DI SUSUN OLEH :
1. NOOR ARIF SULTAN BAHARI (1404107010003)
2. MUSRIZAL (1404107010017)
3. CUT KIKI (14041070100
4. MUFADHDHAL (14041070100
5. DEVI LIANDA (14041070100
6. RISNALIYAH NURIL T (14041070100
7. TIRTA FITRIA (14041070100
8. TUANKU YUSUF (1404107010039)
9. ULYA WARDAH (14041070100
10. ZARA MURIZA (14041070100
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan Praktikum Survey dan Pemetaan ini
dapat penulis rampungkan tepat pada waktunya.
Praktikum Survey dan Pemetaan ini merupakan suatu hal wajib
bagi seluruh mahasiswa yang mengambil mata kuliah ini . Hal ini dilakukan
untuk menerapkan teori yang didapatkan dalam ruang kuliah dengan di
lapangan secara langsung .
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam merampungkan laporan praktikum ini . Ucapan terima
kasih ditujukan kapada Dosen, Asisten Dosen , teman-teman serta semua pihak
yang telah membantu penulis.
Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari bahwa masih
banyak kekurangan- kekurangannya . Sehingga penulis sangat mengharapkan
sumbangan pemikiran dari para pembaca . Baik itu berupa saran atau kritik
yang sifatnya membangun untuk dapat menyempurnakan laporan seperti ini di
masa-masa yang akan datang.
Kami sangat berharap laporan praktikum ini dapat bermanfaat
bagi kami khususnya dan mahasiswa-mahasiswa Teknik pada umumnya demi
peningkatan kemampuan kita di bidang Ilmu Ukur Tanah
Darussalam, 24 Desember 2015
PENULIS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Praktikum
D. Manfaat Praktikum
BAB II
DASAR TEORI
A. Dasar Teori
BAB III
METODE PERCOBAAN
A. Tempat dan Waktu
B. Alat dan Bahan
C. Cara Kerja
BAB IV
ANALISA DATA
A. Data Hasil Pengamatan
B. Analisa Data
C. Pembahasan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ilmu ukur tanah merupakan ilmu terapan yang mempelajari dan
menganalisis bentuk topografi permukaan bumi beserta obyek-obyek di atasnya
untuk keperluan pekerjaan-pekerjaan konstruksi dan proyek. Ilmu Ukur Tanah
menjadi dasar bagi beberapa mata kuliah lainnya seperti rekayasa jalan
raya, irigasi, drainase dan sebagainya. Dalam kegiatan hibah pengajaran
ini. Misalnya semua pekerjaan teknik sipil tidak lepas dari kegiatan
pengukuran pekerjaan konstruksi seperti pembuatan jalan raya, saluran
drainase, jembatan, pelabuhan, jalur rel kereta api dan sebagainya
memerlukan data hasil pengukuran agar konstruksi yang dibagun dapat
dipertanggung jawabkan dan terhindar dari kesalahan konstruksi. Dalam
kegiatan kuliah survey dan pemetaan analisis ilmu ukur tanah diperlukan
untuk memetakan suatu wilayah ekplorasi
Pada ilmu ukur tanah akan difokuskan pada sudut dan jarak. Jadi untuk
memperoleh hasil pengukuran yang baik dan berkualitas ditinjau dari segi
biayanya yang murah dan tepat waktu. Dari segi kesesuaian dengan
spesifikasi teknis yang dibutuhkan diperlukan metode pengukuran yang tepat
serta peralatan ukur yang tepat pula. Theodolit dan Waterpass adalah alat
yang digunakan untuk menganalisi bentuk topografi suatu wilayah.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara mengoperasikan alat Theodolit
2. Apa Fungsi dari Theodolit
3. Apa saja yang diukur dengan Theodolit
4. Bagaimana cara memplotkan data pengukuran dengan alat theodolit
ke media 2D dan 3D (Via surfer)
C. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Pengenalan alat Theodolit beserta bagian-bagian pendukungnya
2. Mengetahui cara mengoperasikan alat Theodolit
3. Pemahaman teori dan cara kerja pada pengukuran menggunakan
Theodolit
4. Untuk dapat mengetahui cara menghitung jarak, dan sudut
D. MANFAAT PRAKTIKUM
Manfaat dari pratikum ini adalah agar mahasiswa dapat memahami cara
penggunaan Theodolit baik secara teori maupun praktiknya di lapangan serta
pemahaman pada pengolahan data dengan rumus- rumus yang ada.
BAB II
DASAR TEORI
A. DASAR TEORI
Dalam bidang survey pemetaan dan pengukuran tanah telah banyak dibuat
peralatanmengukur sudut,baik digunakan untu mengukur sudut atau didesain
untuk keperluan lain.Alat untuk mengukur sudut dalam bidang pengukuran
tanah dikenal dengan nama transit atautheodolite. Walaupun semua theodolit
mempunyai mekanisme kerja yang sama, namun padatingkatan tertentu terdapat
perbedaan baik penampilan, bagian dalamnya dan konstruksinya.Theodolite
adalah alat ukur optis untuk mengukur sudut vertikal dan
horizontal,merupakanalat untuk meninjau dan merencanakan kerja.untuk
mengukur tempat yang tak dapatdijangkau dengan berjalan. Sekarang theodolit
juga sudah digunakan dalam bidangmeteorologi dan teknologi peluncuran
roket.
Theodolite modern terdiri atas teleskop yang dapat dipindah-pindahkan
terpasang dalam dua tegak lurus axes the horisontal atau trunnion poros,
dan poros vertikal. Jika teleskop menunjuk ke benda yang diinginkan, sudut
masing-masing poros ini bisa diukur dengan ketepatan yang sangat teliti,
biasanya atas skala "arcseconds". "Transit" mulai dikembangkan menjadi
alat dalam bentuk theodolit, dan mulai dikembangkan di awal abad ke-19.
Bacaan pada teleskop memungkinkan kesalahan pembacaan sudut dan bacaan
jarak, dengan mengubah skrup penggerak halus, maka bacaan pada lensa
obyektif akan semakin jelas sehingga dapat mengurangi kesalahan. Beberapa
alat transit dapat membaca sudut secara langsung ke tiga puluh arcseconds.
Di pertengahan abad ke-20, "transit" mulai kembali diubah dengan acuan pada
bentuk sederhana theodolite dengan sedikit ketepatan, kekurangan roman
seperti kerak magnification dan meteran mesin. Pada zaman sekarang, transit
sudah mulai jarang digunakan, karena theodolite digital mulai dikembangkan
dan lebih mudah dalam penggunaannya serta tingkat akurasi dan
ketelitian pembacaan sudutnya lebih akurat dan teliti, tetapi transit masih
digunakan sebagai alat untuk mengukur pada jarak yang cakupannya tidak
begitu luas. Beberapa transit tidak dapat digunakan untuk mengukur sudut
vertikal, alat tersebut dinamakan Pesawat Penyipat Datar (PPD).
Theodolite atau theodolit adalah instrument / alat yang dirancang
untuk menentukan tinggi tanah pengukuran sudut yaitu sudut mendatar yang
dinamakan dengan sudut horizontal dan sudut tegak yang dinamakan dengan
sudut vertikal. Dimana sudut-sudut tersebut berperan dalam penentuan jarak
mendatar dan jarak tegak diantara dua buah titik lapangan. Sudut yang
dibaca bisa sampai pada satuan sekon ( detik ). Dalam pekerjaan-pekerjaan
ukur tanah, teodolit sering digunakan dalam pengukuran polygon, pemetaan
situasi maupun pengamatan matahari. Teodolit juga bisa berubah fungsinya
menjadi seperti PPD bila sudut vertikalnya dibuat 90°. Dengan adanya
teropong yang terdapat pada teodolit, maka teodolit bisa dibidikkan ke
segala arah. Untuk pekerjaan- pekerjaan bangunan gedung, teodolit sering
digunakan untuk menentukan sudut siku-siku pada perencanaan / pekerjaan
pondasi, juga dapat digunakan untuk mengukur ketinggian suatu bangunan
bertingkat.Theodolite merupakan alat yang paling canggih di antara
peralatan yang digunakan dalam survei. Pada dasarnya alat ini berupa sebuah
teleskop yang ditempatkan pada suatu dasar berbentuk membulat (piringan)
yang dapat diputar-putar mengelilingi sumbu vertikal,sehingga memungkinkan
sudut horizontal untuk dibaca. Teleskop tersebut juga dipasang
pada piringan kedua dan dapat diputar-putar mengelilingi sumbu horisontal,
sehingga memungkinkan sudut vertikal untuk dibaca. Kedua sudut tersebut
dapat dibaca dengan tingkat ketelitian sangat tinggi.Teleskop pada
theodolite dilengkapi dengan garis vertikal, stadia tengah, stadia atas
dan bawah, sehingga efektif untuk digunakan dalam tacheometri, sehingga
jarak dan tinggi relatif dapat dihitung. Dengan pengukuran sudut yang
demikian bagus, maka ketepatan pengukuranyang diperoleh dapat mencapai 1 cm
dalam 10 km. Pada saat ini alat seperti alat theodolit sudah diperbaiki
dengan menambahkan suatu komponen elektronik. Komponen ini akan menembakkan
beam ke objek yang direfleksikan kembali ke mesin melalui cermin.
Dengan menggunakan komponen alat survey seperti alat theodolit
tersebut pengukuran jarak dan tinggi relatif hanya berlangsung beberapa
detik saja. Bila komponen tersebut ditempatkan pada bagian atas alat
theodolite, maka disebut Electronic Distance Measurers (EDM), namun bila
merupakan satu unit tersendiri maka disebut automatic level atau theodolite
total station.
Persyaratan pengoperasian theodolite : Syarat-syarat utama yang harus
dipenuhi alat theodolite sehingga siap dipergunakan untuk pengukuran yang
benar adalah sbb :
1. Sumbu ke I harus tegak lurus dengan sumbu II / vertical ( dengan
menyetel nivo tabung dannivo kotaknya ).
2. Sumbu II harus tegak lurus Sumbu I
3. Garis bidik harus tegak lurus dengan sumbu II (Sumbu II harus
mendatar).
4. Tidak adanya salah indeks pada lingkaran kesatu (kesalahan indek
vertical sama dengannol.)
5. Apabila ada nivo teropong, garis bidik harus sejajar dengan nivo
teropong.
6. Garis jurusan nivo skala tegak, harus sejajar dengan garis indeks
skala tegak
7. Garis jurusan nivo skala mendatar, harus tegak lurus dengan sumbu II
( Garis bidik tegak lurus sumbu kedua / mendatar).Syarat pertama
harus dipenuhi setiap kali berdiri alat (bersifat dinamis),
sedangkan untuk syarat kedua sampai dengan syarat kelima bersifat
statis dan pada alat-alat baru dapatdihilangkan dengan merata-rata
bacaan biasa dan luar biasa.
BAB III
METODE PERCOBAAN
A. Waktu dan Tempat
Waktu dan tempat pelaksanaan praktikum ini adalah sebagai berikut.
Hari : Selasa, 22 Desember 2015
Waktu : 16.00-18.00 WIB
Lokasi : Lapangan cross (bawah jembatan Lamnyong)
B. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada saat praktikum theodolit
terlihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.1 Alat dan Bahan
"NO "Alat dan Bahan "JUMLAH "
"1 "Theodolit "1 set "
"2 "Rambu ukur "1 buah "
"3 "Kaki tiga (tripot) "1 buah "
"4 "Unting Unting "1 buah "
"5 "Rol meter " 1 buah "
"6 "Payung "1 buah "
"7 "Alat tulis dan Buku "Secukupnya "
C. Cara Kerja
Langkah langkah pengukuran adalah sebagai berikut:
1) Letakkan tripod (kaki tiga) diatas patok usahakan lempengan logam
dalam keadaan datar,kaki tripot diukur sesuai dengan tinggi si
pengukur
2) Pasanglah alat theodolit diatas tripod,usahakan unting unting
membentuk garis lurus pada patok.
3) Levelkan alat theodolit (plat bagian bawah )dengan bantuan nivo
kotak dan nivo tabung,dengan menggunakan tiga buah sekrup penyetel
,tempatkan gelembung ditengah-tengah nivo kotak dan nivo tabung.
4) Ukurlah tinggi alat dengan menggunakan rol meter dan catat pada
tabel.
5) Arahkan teropong pada titik yang akan diukur,untuk memudahkan
perhitungan usahakanlah pembacaan benang silang(tengah)sama dengan
tinggi alat,lalu baca benang atas dan benang bawah
6) Kemudian kunci dan baca sudut horizontal dan vertical melalui
nonius.
7) Tempatkan rambu ukur pada titik pengukuran
8) Arahkan teropong pada titik yang mau diukur,lalu bacalah benang
atas,benang bawah,benang tengah,sudut vertical,dan sudut
horizontal.kemudian catat kedalam tabel.
9) Ikuti langkah 7 dan 8 untuk titik selanjutnya.
10) Setelah semua selesai,simpan alat seperti semula.
BAB IV
ANALISA DATA
A. DATA HASIL PENGAMATAN
"N0 "LABEL "PEMBACAAN "SUDUT "SUDUT "DALAM METER "
" " " "HORIZONTAL "VERTIKAL " "
" "
"X "Y "Z "
"1023.881 "997.6246 "10.1343 "
"1027.831 "996.9452 "10.37669 "
"1043.707 "994.9579 "10.77623 "
"1046.665 "994.4241 "10.98279 "
"1034.733 "995.7012 "10.58506 "
"1052.592 "993.4623 "10.47166 "
"1058.507 "992.4214 "10.41053 "
"1046.752 "989.5116 "10.33682 "
"1060.737 "987.8116 "10.96249 "
"1049.966 "989.9125 "10.94935 "
"1047.966 "990.1346 "11.30343 "
"1041.096 "991.4583 "10.80008 "
"1038.068 "991.6378 "10.41579 "
"1022.27 "994.3074 "10.01957 "
"1021.465 "989.2978 "10.12433 "
"1028.305 "987.4044 "10.25768 "
"1020.076 "991.0349 "10.3448 "
"1019.104 "991.3116 "10.65004 "
"1020.731 "990.0711 "10.13957 "
"1031.369 "984.5248 "10.02673 "
"1034.996 "980.6789 "10.34055 "
"1034.241 "981.3806 "10.78579 "
"1035.997 "980.4258 "10.00532 "
"1040.285 "977.8529 "9.869137 "
B. ANALISA DATA
Menghitung Sudut
a. Sudut Horizontal
Data 1
Dik: Ɵ = 84ᵒ19'10''
Jawab : Ɵ = 84 + +
= 84.32 (data kasar)
Ɵ = 360 – 84.32
= 275.68 ( data real)
b. Sudut vertikal
Data 1
Dik: Ɵ = 89ᵒ32'10''
Jawab : Ɵ = 89 + +
= 89.54 (data kasar)
Ɵ = 90 – 89.54
= 0.46 ( data real)
Perhitungan dalam meter
Data 1
a) Panjang ( L ) = BA – BB
= 15.2 – 12.8
= 2.4 dm
b) Tinggi Alat = 1.34 m
c) Bacaan Tengah ( Z ) = 1.4 m
Menghitung Jarak
Data 1
a) Jarak Vertikal
Dik : L = 0,24 m
β = 0,46
Dit : D'..?
Jawab : D' = 100 x L x cos β
= 100 x 0,24 x cos (0,46)
D' = 23,99921339 m
b) Jarak Horizontal
Data 1
Dik : D' = 23,99921339 m
β = 276,68
Dit : D...?
Jawab : D = D' x cos β
= 23,99921339 x cos (276,68)
D = 23,9984268 m
Menghitung Tinggi
Data 1
Dit : D' = 23,99921339 m
β = 0,46
Dit : Δh...?
Jawab : Δh = D' sin β
Δh = 23,99921339 sin (0,46)
Δh = 0,194304832 m
Beda Tinggi A-B
Data 1
Dik : Δh = 0,194304832 m
i = 1,34 m
Z = 1,4 m
Dit : ΔH...?
Jawab : ΔH = Δh + (i – Z)
= 0,194304832 + (1,34 - 1,4)
ΔH = 0,134304832 m
Tinggi Lapangan
Data 1
Dik : ΔH = 0,134304832 m
Dit : H...?
Jawab : H = ΔH + 10
= 0,134304832 + 10
H = 10,134304832 m
Menentukan Titik Koordinat
Data 1
a) Delta X (ΔX)
Dik : D =23,9984268 m
Ө = 0,46
Dit : ΔX...?
Jawab : ΔX = D sin Ө
= 23,9984268 sin (0,46)
ΔX = -23,88057577
b) Delta Y (ΔY)
Dik : D = 23,9984268 m
Ө = 275.68
Dit : ΔY...?
Jawab : ΔY = D sin Ө
ΔY = 23,9984268 sin (275,68)
ΔY = 2,37541354
Titik Koordinat
Data 1
a) Koordinat X
Dik : ΔX = -23,88057577 m
Dit : X...?
Jawab : X = 1000 - ΔX
= 1000 –( -23,88057577)
X = 1023,88057577 m
b) Koordinat Y
Dik : ΔY = 2,37541354 m
Dit : Y...?
Jawab : Y = 1000 - ΔY
= 1000 - 2,37541354
Y = 997,6245865 m
GAMBAR KONTUR
C. PEMBAHASAN
lmu ukur tanah adalah cabang dari ilmu Geodesi yang khusus mempelajari
sebagian kecil dari permukaan bumi dengan cara melakukan pengukuran
pengukuran guna mendapatkan peta. Pengukuran yang di lakukan terhadap titik-
titik detail alam maupun buatan manusia meliputi posisi horizontal (x,y)
maupun posisi vertikal nya (z) yang diferensikan terhadap permukaan air
laut rata-rata. Dalam bidang studi geofisika ilmu ukur tanah dapat di
aplikasikan untuk menentukan topografi dan kontur suatu areal eksplorasi.
Hal ini sangat di perlukan dalam survey lapamgan suatu daerah proyek
Pembahasan Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan
untuk menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Pada
praktikum theodolit yang telah dilakukan, pertamakali asisten mengajarkan
cara memasang alat theodolit pada statip. Kemudian asisten menjelaskan
bagian-bagian dari theodolit, yaitu ; Plat dinding pelindung lingkaran
vertikal di dalamnya, Ring pengatur lensa tengah, Pengatur fokus benang
silang, Alat baca lingkaran vertikal/horisontal, Lensa obyektif, Klem
vertikal teropong, Penggerak halus teropong, Klem alhidade horisontal,
Penggerak halus horisontal, Nivo kotak alhidade horisontal, Plat dasar
instrumen dan Nivo tabung alhidade horizontal. Gambar 4.2 Theodolit
Selanjutnya praktikum dilanjutkan dengan pembelajaran mengenai cara
menyentring theodolit. Dalam melakukan centering ada 3 tahap, yang pertama
menyentring lensa pada theodolit ke patok yang ada dibawahnya. Maka saat
meletakan alat theodolit pada statip, usahakan statip tegak lurus pada
patok dibawahnya. Yang kedua mengatur apakah alas theodolit sudah
horizontal. Caranya dengan menaik turunkan ketiga kaki statip. Kemudian
centring yang ketiga dilakukan dengan caranya dengan memutar ketiga skrup
yang ada di theodolit. Skrup ini diberi nama A, B dan C. Skrup AB diputar
secara bersamaan, jika skrup A diputar ke dalam maka skrup B pun harus
diputar kedalam. Setelah skrup A dan B, putar skrup C sendiri hingga
gelembung berada di tengah. Kemudian putar alat theodolit kesembarang arah
untunk memastikan bahwa alat sudah benar – benar datar dengan melihat
apakah gelembung nivo maih tetap ditengah atau tidak, apabila tidak
ditengah maka ulangi lagi dari awal. Setelah melakukan penyentringan. Tahap
selanjutnya adalah menembak titik atau target yang di amati. Pertama
arahkan alat pada patok yang sedang diamati. Lalu kunci, agar alat tidak
bergerak lagi. Selanjutnya arahkan teropong pada alat rambu ukur arahkan
pada benang tengah yang kita inginkan, usahakan agar benang tengah bernilai
bulat agar mempermudah pembacaan benang atas dan benag bawahnya. Kemudian
kunci teropong agar tidak bergerak. Catat hasil pengamatannya berupa benang
tengah, benang atas, benang bawah, sudut horizontal dan sudut vertikal.
Benang bawah dapat dihitung dengan cara: 2(BT)-BA. Pengukuran diatas
dinamakan pengukuran biasa . Kemudian dilanjutkan dengan pengukuran luar
biasa . Pada saat alat masih dalam keadaan yang sama saat pengukuran biasa,
buka kunci teropong dan kunci theodolit, lalu putar alat theodolit 180°.
Kemudian lakukan penembakan titik atau target yang sama pada pengukuran
biasa, tanpa penyentringan alat terlebih dahulu. Dalam pengolahan data yang
didapat dilapangan, koordinat X dan Y dapat dicari dengan rumus X = X 1 +
(d sin α 12 ), Y = X 1 + (d sin α 12 ). Dengan demikian maka didapatkan
koordinat titik 2 adalah (1100;1100), titik ketiga
(1098,990044;1075,679174), titik ke 4 (1076,10135;1087,224915) dan
koordinat titik 1 adalah (1077,170035;1111,367305). Untuk hasil data yang
lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum kelompok VI (enam) tentang Pengukuran
Theodolit pada hari selasa 22 desember 2015 kemarin yang berlokasi di bawah
Jembatan Lamnyong,maka kami mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Theodolit adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur jarak dan
sudut,baik sudut vertikal maupun horizontal.Pada dasarnya alat ini
berupa sebuah teleskop yang ditempatkan pada suatu dasar berbentuk
membulat (piringan) yang dapat diputar-putar mengeliligi sumbu
vertikal,sehingga memungkinkan sudut horizontal untuk dibaca.Yang
dimaksud dengan sudut vertikal adalah sudut ukur pada skala tegak
lurus.Sedangkan sudut horizontal adalah sudut yang di ukur pada skala
mendatar yang dibentuk oleh dua titik pada polygon,sudut yang terbaca
merupakan nilai dimana theodolit itu di tempatkan.
2. Data pemetaan yang dilakukan berupa orientasi
lapangan,pengukuran,pemetaan kerangka peta pengukuran titik detail.
3. Faktor yang mempengaruhi korelasi perhitungan adalah ketidak akuratan
dalam pengamatan serta ketinggian tempat pada saat digitasi letak lokasi
pengukuran.
4. Sebelum pengukuran dilakukan (menembak target),theodolit harus di
centering terlebih dahulu,dan sebelum menghidupkan theodolit,arah
theodolit harus dipastikan dulu menghadap ke utara dan kemudian baru
theodolit di hidupkan.
B. SARAN
Untuk meminimalisir kesalahan dalam perhitungan analisa data dengan
theodolit maka sebaiknya kita memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Sudut dalam
1. Dalam menentukan arah utara,pada setiap titik utama harus benar-benar
menunjukan arah utara dengan melakukan hal tersebut berulang kali.
2. Rambu ukur harus diletakkan tegak lurus dan tepat pada titik utama yang
dibidik.
b. Pengukuran jarak dan beda tinggi
1. Pada saat melakukan pengukuran dilapangan sebaiknya memperhatikan
cuaca,suhu kondisi dan situasi lapangan.
2. Diusahakan jarak antara titik-titik utama tidak terlalu berbeda jauh.