PENGUKURAN KAPASITANSI DAN KONDUKTANSI SALURAN KOAKSIAL
OLEH
Faris Santoko KELAS: 2B
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL
POLITEKNIK NEGERI MALANG JALAN SOEKARNO HATTA PO BOX 04 Telp.0341 404424-404425 FAX.0341 404420 http://www.poltek-malang.ac.id
1. Tanggal percobaan 2. Judul percobaan Koaxial. 3. Tujuan percobaan fungsinya.
: 14- Maret- 2012. : Pengukuran Kapasitansi dan Konduktansi Saluran : 1. Merangkai jembatan Wien dan mengerti 2. Mengukur kapasitansi kabel saluran hubung
buka. 4. Diagram percobaan
:
5. Alat yang digunakan
:
6. Prosedur : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Merangkai peralatan , karena semua alat harus di uji kelayakan guna Membuat rangkaian seperti diagram 2. Menghubungkan saluran ke terminal Cx , Rx dengan akhir saluran dihubung buka. gunakan tegangan U1 = 4 Vpp, 20 kHz sinus. Mengaturan Oscilloscope : Y1 (0,2 ... 0,005 V/div; DC), TB 50 ms /div (disesuaikan keperluan), auto, trigger; ext, U1. Mnyeimbangkan jembatan untuk tegangan minimum dengan mengatur R4 dan fasa minimum dengan R2, lakukan secara bergantian. Mengukur resistansi R4 dan R2 dengan ohm meter. Menghitung nilai Cx dan Rx. Menghitung C' = C/l; G' = 1/R'; R' = R/l, panjang kabel 100 m. 7. Hasil percobaan
: Harga Pengukuran Resistansi R2 Jumlah Putaran 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nilai 34 Ω 120 Ω 16K Ω 64K Ω 137K Ω 224K Ω 325K Ω 394K Ω 461K Ω 481K Ω 482K Ω
Untuk langkah : Harga potensiometer variabel 470 kW diukur dengan ohm meter sebesar : R2 = 461K Ω
Untuk langkah nomer 7 Perhitungan Cx dan Rx
:
Untuk langkah nomer 8
:
G = 1/Rx , G’ = G/100 G = 1/434,90 = 2,30.10-3 C' = Cx/l = 1,06 pF/ 100 m = 106 pF/m G' = 2,30 m S/ 100 = 2,30 S/m. 8. Bahasan hasil
:
Jembatan Wien dikemukakan di sini bukan hanya untuk pemakaiannya sebagai jembatan arus bolak-balik guna mengukur frekuensi, tetapi juga untuk berbagai rangkaian bermanfaat lainnya. Sebagai contoh, sebuah jembatan Wien kita temukan di dalam alat sebagai saringan pencatat (notch filter) yang membedakan terhadap satu frekuensi tertentu. Pemakaian jembatan Wien juga terdapat di dalam osilator audio dan frekuensi tinggi (high frequency, HF) sebagai elemen pengukur frekuensi (frequency determining element). Namun dalam bab ini, jembatan Wien dibahas dalam bentuk dasarnya yang direncanakan untuk mengukur frekuensi
Menurut skema di atas nilai Rx Cx harus di set agar nilai maximal. Dalam pengukuran nilai R2 461 KΩ sehingga memaximalkan hasil saluran. R2 di set hingga bernilai nol untuk max untuk saluran.
Gambar A
gambar B
Saat mengukur kapasitansi saluran harus di buka karena seperti teori saluran jika saluran tertutup (gambar B) maka terjadi rugi-rugi dan jika saluran terbuka (gambar A) maka akan dapat mengetahui daya saluran. Dan saat pengukuran pada (gambar A) nilai di set hingga mendekati nol ahar saluran memaximalkan transmisinya. Impedansi Karakteristik berupa gelombang yang merambat pada saluran transmisi yang panjangnya tak berhingga, tidak akan mempengaruhi apa yang ada diujung saluran. Perbandingan antara tegangan dan arus diujung masukan saluran sesungguhnya dapat dianggap sama dengan perbandingan antara tegangan dan arus setelah mencapai ujung lainnya. Dapat diartikan bahwa arus dan tegangan diantara kedua kawat penghantar saluran itu memandang saluran transmisi sebagai suatu impedansi. Impedansi inilah yang disebut "Impedansi Karakteristik (Zo)"
9. Kesimpulan
:
1. Jembatan wien digunakan untuk mengukur kapasitansi dan resistansi. Cx untuk kapasintasi dan Rx untuk menghitung resistansi
2. Untuk mengukur jembatan wien ini saluran harus terbuka karena sesuai dengan teori saluran transmisi jika saluran tertutup maka akan terjadi rugirugi dan jika saluran terbuka akan dapat di ukur dayanya. 10. Refrensi
:
http://brahm.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/19218/teori-moduljembatan2.pdf
Pertanyaan Paska Praktikum 1. Mengapa untuk mengukur kapasitansi saluran , ujung beban saluran harus dihubung buka? Jelaskan dengan teori saluran! 2. Mengapa frekuensi saluran 20 kHz? Dapatkan frekuensi ini diganti misalkan 500 kHz? Jelaskan dengan teori saluran. 3. Dapatkan jembatan maxwell digunakan untuk mengukur kapasitansi? Jelaskan dengan teori yang ada! Jawab 1.Karena menurut teori saluran transmisi jika saluran tertutup maka daya akan banyak yang kembali atau rugi-rugi. Jadi jika akan mengukur suatu beban saluran (Zo) maka saluran dapat di hitung. 2. karena menggunakan frekuensi 500 kHz jembatan Wien tidak seimbang. Sehingga faktor kapsitansi dan induktansi tidak seimbang.
3. Karena jembatan Maxwell tidak sesuai dengan pengukuran kumparan dengan
nilai Q yang sangat rendah karena masalah pemusatan kesetimbangan. Jadi, saat frekuensi diatur kembali maka pengaturan kesetimbangan induktif oleh R3 akan mengganggu kesetimbangan resistif sebesar R1.