67
57
36
76
35
34
37
73
72
56
38
74
75
KATA PENGANTAR
Allhamdullillah, penulis panjatkan Kepada Allah S.W.T karena Rahmat dan Hidayah-Nya Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan mulai tanggal 11 September 2017 – 17 November 2017 pada proyek Pembangunan Gedung Belajar Pekerjaan Revitalisasi Bangunan FPMP dan Ruang Kelas Menjadi Gedung Belajar ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Laporan Praktek Kerja Lapangan ini (PKL) menjelaskan bagaimana proses dalam pelaksanaan pembangunan gedung belajar dari mulai pemancangan tiang pancang, pemasangan bekisting, pemasangan tulangan dan pengecoran pada setiap struktur bangun.
Keberhasilan dan kelancaran dalam melaksanakan dan pembuatan laporan ini juga mendapatkan bantuan dan dukungan dari pihak-pihak lain. Untuk itu tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Yang Terhormat :
Ir. H. Muhammad Toasin Asha, M.Si. selaku Direktur Politeknik Negeri Pontianak.
Indah Rosanti, S.ST., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan Politeknik Negeri Pontianak, sekaligus Dosen Pembimbing Praktek Kerja Lapangan Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan Politeknik Negeri Pontianak.
Ir. Nernawani, M.T. selaku Ketua Program Studi DIII Teknik Sipil dan Perencanaan Politeknik Negeri Pontianak.
Syaiful, S.ST. selaku Pembimbing Lapangan di PT. ANURESI di Pontianak.
Kedua orang tua kandung kami yang memberikan do'a dan dukungan sehingga laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini diselesaikan dengan baik
Kepada rekan-rekan Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan Polikteknik Negeri Pontianak.
Penulis berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun maupun dalam pengajian laporan ini. Oleh sebab itu, apabila masih terdapat kesalahan maupun kekurangan didalam laporan ini penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini.
Akhir kata Penulis mengucapkan semoga laporan ini berguna bagi pembaca dan kita semua, khususnya bagi Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Dan Perencanaan.
Pontianak, 29 November 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBAR vi
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Lokasi Proyek 2
1.3 Tujuan Praktek Lapangan 4
1.3.1 Tujuan umum 4
1.3.2 Tujuan khusus 4
BAB II 5
PENGENALAN PERUSAHAAN 5
2.1 Sejarah Perusahaan 5
2.1.1 Lingkup layanan 6
2.2 Struktur Organisasi 7
2.2.1 Struktur organisasi garis 8
2.2.2 Struktur organisasi garis dan staf 8
2.2.3 Struktur organisasi fungsional 8
2.3 Pelaksanaan Disiplin Kerja 12
BAB III 13
PENGENALAN PROYEK 13
3.1 Prosedur Mendapatkan Proyek 13
3.2 Gambaran Umum Proyek 13
3.3 Struktur Organisasi Proyek 14
BAB IV 20
KEGIATAN YANG DIAMATI 20
4.1 Pekerjaan Yang Diamati 20
4.2 Pekerjaan Pondasi 20
4.2.1 Alat dan bahan 20
4.2.2 Tenaga kerja 23
4.2.3 Metode pekerjaan 23
4.2.4 Denah dan detail pondasi 29
4.3 Pekerjaan Sloof 32
4.3.1 Alat dan bahan 32
4.3.2 Tenaga kerja 35
4.3.3 Metode pekerjaan 35
4.3.4 Denah dan detail sloof 38
4.4 Pekerjaan Lantai 39
4.4.1 Alat dan bahan 40
4.4.2 Tenaga kerja 42
4.4.3 Metode Pekerjaan 42
4.4.4 Denah dan potongan plat lantai 47
4.5 Pekerjaan Kolom 49
4.5.1 Alat dan bahan 49
4.5.2 Tenaga kerja 51
4.5.3 Metode pekerjaan 52
4.5.4 Denah dan detail pondasi 55
4.6 Pekerjaan Balok 56
4.6.1 Alat dan bahan 57
4.6.2 Tenaga kerja 59
4.6.3 Metode pekerjaan 59
4.6.4 Denah dan detail balok 61
4.7 Pekerjaan Tangga 63
4.7.1 Alat dan bahan 64
4.7.2 Tenaga kerja 66
4.7.3 Metode pekerjaan 66
4.7.4 Potongan dan detail tangga 69
4.8 Pekerjaan Ring Balok 72
4.8.1 Alat dan bahan 73
4.8.2 Tenaga kerja 75
4.8.3 Metode pekerjaan 75
4.8.4 Denah dan detail ring balok 79
4.9 Pekerjaan Dinding 80
4.9.1 Alat dan bahan 80
4.9.2 Tenaga kerja 81
4.9.3 Metode pekerjaan 81
BAB V 84
PENUTUP 84
5.1 Kesimpulan 84
5.2 Saran 85
DAFTAR PUSTAKA 86
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 : Layout Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Kalimanatan Barat (LPMP Kalbar) 2
Gambar 1.2 : Layout Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Kalimanatan Barat (LPMP Kalbar) 3
Gambar 1.3 :Gerbang Masuk Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Kalimantan Barat (LPMP Kalbar 3
Gambar 2.1 : Struktur Organisasi Kantor 9
Gambar 3.1 : Struktur Organisasi Proyek 14
Gambar 4.1 : Drop Hammer 21
Gambar 4.2 : Mini Pile 21
Gambar 4.3 : Concrete Mixer Truck 22
Gambar 4 4 : Vibrator Beton 22
Gambar 4.5 : Pengelasan Sambungan Mini Pile 24
Gambar 4.6 : Penggalian Tanah 24
Gambar 4.7 : Pembobokan Mini Pile 25
Gambar 4.8 : Pemasangan Bekisting Poer Pondasi 25
Gambar 4.9 : Pengisian Pasir dan Adukan Beton 26
Gambar 4.10 : Tulangan Pondasi 26
Gambar 4.11 : Pemasangan Tulangan Kolom Pondasi 27
Gambar 4.12 : Tulangan Kolom Pondasi 27
Gambar 4.13 : Pemadatan Adukan Beton Menggunakan Vibrator 28
Gambar 4.14 : Denah Titik Pondasi 29
Gambar 4.15 : Detail Pondasi dan Potongan-A (P1) 30
Gambar 4.16 : Detail Pondasi dan Potongan-B (P2) 30
Gambar 4.17 : Potongan-C (P2) 31
Gambar 4.18 : Detail Pondasi dan Potongan-D (P4) 31
Gambar 4.19 : Detail Pondasi dan Potongan-E (P5) 32
Gambar 4.20 : Concrete Mixer Truck 33
Gambar 4.21 : Vibrator Beton 33
Gambar 4.22 : Concrete Pump Truck 34
Gambar 4.23: Pembuatan Perancah Bekisting Balok Sloof 35
Gambar 4.24 : Pekerjaan Bekisting Balok Sloof 36
Gambar 4. 25 : Pekerjaan Bekisting Balok Sloof 36
Gambar 4.26 : Pemasangan Tulangan Balok Sloof 37
Gambar 4.27 : Pekerjaan Pengaku Bikisting Sloof 37
Gambar 4.28 : Pengecoran Menggunakan Concrete Pump Truck 38
Gambar 4.29 : Denah Balok Lantai 1 (Sloof) 38
Gambar 4.30 : Detail Balok Lantai 1 (Sloof) 39
Gambar 4.31 : Concrete Mixer Truck 40
Gambar 4.32 : Vibrator Beton 40
Gambar 4.33 : Concrete Pump Truck 41
Gambar 4.34 : Pemasangan Bekisting Lantai Dasar 42
Gambar 4.35 : Pemasangan Bekisting Lantai 2 42
Gambar 4.36 : Pemasangan Wiremesh M6 dan Plastik Lantai Dasar 43
Gambar 4.37 : Pemasangan Wiremesh M6 dan Pelastik Lantai Dasar 43
Gambar 4.38 : Pemasangan Wiremesh M6 dan Plastik Lantai 2 44
Gambar 4.39 : Pemasangan Wiremesh M6 dan Plastik Lantai 2 44
Gambar 4.40 : Pengecoran Balok Sloof Dan Lantai Dasar 45
Gambar 4.41 :Pengecoran Balok Sloof Dan Lantai Dasar 45
Gambar 4.42 : Pengecoran Lantai 2 dan Balok 46
Gambar 4.43 : Pengecoran Lantai 2 dan Balok 46
Gambar 4.44 : Hasil Pengecoran Setelah Beton Mengeras 47
Gambar 4.45 : Denah Penulangan Plat Lantai 1 47
Gambar 4.46 : Denah Penulangan Plat Lantai 2 48
Gambar 4.47 : Potongan Plat 48
Gambar 4.48 : Concrete Mixer Truck 50
Gambar 4.49 : Vibrator Beton 50
Gambar 4.50 : Concrete Pump Truck 51
Gambar 4.51 : Perakitan Tulangan Kolom 52
Gambar 4.52 : Pemasangan Bekisting Kolom 53
Gambar 4.53 : Penegakan Kolom Menggunakan Unting-Unting 53
Gambar 4.54 : Pengakuan Kolom Menggunakan Cerucuk 54
Gambar 4.55 : Pengecoran Kolom 54
Gambar 4.56 : Pengecoran Kolom 55
Gambar 4.57 : Denah Titik Kolom Lantai 1 55
Gambar 4.58 : Denah Titik Kolom Lantai 2 56
Gambar 4.59 : Detail Kolom 56
Gambar 4.60 : Concrete Mixer Truck 57
Gambar 4.61 : Vibrator Beton 57
Gambar 4.62 : Concrete Pump Truck 58
Gambar 4.63 : Pengerjaan Perancah Balok 59
Gambar 4.64 : Pengerjaan Tulangan Balok 60
Gambar 4.65 : Tulangan Balok 60
Gambar 4.66 : Mengakukan Bekisting Balok 61
Gambar 4.67 : Denah Balok Lantai 2 61
Gambar 4.68 : Denah Balok Dak dan Balok Lipslank 62
Gambar 4.69 : Denah Balok Dak 62
Gambar 4.70 : Detail Balok 63
Gambar 4.71 : Concrete Mixer Truck 64
Gambar 4.72 : Vibrator Beton 64
Gambar 4.73 : Concrete Pump Truck 65
Gambar 4.74 : Pola Tangga Tampak Samping 66
Gambar 4.75 : Pembuatan Bekisting Tangga 67
Gambar 4.76 : Alas Bekisting Tangga 67
Gambar 4.77 : Pemasangan Papan OP Dan Wiremesh 68
Gambar 4.78 : Pengecoran Tangga 68
Gambar 4.79 :Pengecoran Tangga 69
Gambar 4.80 : Detail Tangga (LT.1 . LT.2) 69
Gambar 4.81 : Detail Balok Bordes 70
Gambar 4.82 : Detail Balok LT. 1 dan Titik Kolom Bordes 70
Gambar 4.83 : Potongan-A 71
Gambar 4.84 : Potongan-B 71
Gambar 4.85 Potongan-C 72
Gambar 4.86 : Detail Y dan Detail Z 72
Gambar 4.87 : Concrete Mixer Truck 73
Gambar 4.88 : Vibrator Beton 73
Gambar 4.89 : Concrete Pump Truck 74
Gambar 4.90 : Pemasangan Perancah Ring Balok 75
Gambar 4.91 : Pemasangan Perancah Ring Balok 76
Gambar 4.92 : Bekisting Ring Balok Dan Tulangan Ring Balok 76
Gambar 4.93 : Pemasangan Skor Diagonal 77
Gambar 4.94 : Tulangan Ring Balok dan Pemasangan Wiremesh W6 Atap Dak 77
Gambar 4.95 : Tulangan Ring Balok dan Pemasangan Wiremesh W6 Atap Dak 78
Gambar 4.96 : Pengecoran Ring Balok Dan Atap Dak 78
Gambar 4.97 : Pengecoran Ring Balok 79
Gambar 4.98 : Denah Ring Balok 79
Gambar 4.99 : Detail Ring Balok 80
Gambar 4.100 : Pemasangan Susunan Batako 81
Gambar 4.101 : Pemasangan Kolom Praktis 82
Gambar 4.102 : Pemasangan Papan Mal Kolom Praktis 82
Gambar 4.103 : Proses Plesteran Dinding 83
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Politeknik Negeri Pontianak (POLNEP) merupakan perguruan tinggi negeri yang menekankan penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendukung era industrialisasi. Sebagai mahasiswa Politeknik Negeri Pontianak (POLNEP) Jurusan Teknik Sipil Dan Perencanaan semester V, kami diwajibkan untuk mengikuti program Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama 12 minggu pada awal semester V yaitu dari 11 September 2017 sampai 17 November 2017 yang mana merupakan salah satu persyaratan bagi mahasiswa semester V untuk lanjut ke semester berikutnya. Banyak manfaat yang di dapat dalam praktek kerja lapangan ini yaitu, memberi gambaran pada mahasiswa tentang dunia kerja yang sesungguhnya, merubah pola pikir mahasiswa, menambah ilmu pengetahuan dan yang terpenting adalah menjadikan mahasiswa siap berkerja pada saat ia telah lulus kuliah karena bekal yang dimiliki mempuni untuk modal dasar ia bekerja.
Kebutuhan fasilitas penunjang pengajar (pendidik) di Kalimantan terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan. Hal ini menyebabkan perlu adanya pembanguan fasilitas yang dapat menjadi sarana tenaga pengajar (pendidik) untuk menunjang proses pembekalan tenaga pengajar dalam memperoleh ilmu pengetahuan yang terus berkembang untuk meningkatkan kemumpuan guru dalam proses belajar mengajar di sekolah.
Dengan tujuan pemenuhan kebutuhan tenaga pengajar (pendidik) khususnya Kalimantan Barat akan fasilitas penunjang pembelajaran tenaga ajar (pendidik), maka dibuatlah proyek pembangunan gedung baru yang didukung oleh Kementrian Pendidikan dengan melibatkan kalangan ahli dalam bidangnya kerena pembangunan fasilitas ruang belajar guru ini juga harus mempertimbangkan kenyamanan dan keamanan para penggunanya. Salah satu fasilitas pendukung yang ada dalam gedung adalah struktur dan arsitekturnya.
Dengan adanya pembangunan gedung ini merupakan peluang bagi kami mahasiswa Politeknik Negeri Pontianak (polnep) untuk melakukan pengamatan dengan kata lain Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang di programkan oleh jurusan kami, program ini merupakan salah satu pembelajaran bagi mahasiswa Politeknik sendiri, khususnya Teknik sipil dan Perencanaan, penepatan mahasiswa pada suatu proyek kontruksi tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan wawasan berpikir dan pengetahuan praktis lapangan yang lebih luas.
Praktek kerja lapangan yang biasa disebut dengan PKL ini adalah salah satu bentuk emplementasi secara sistematis dan sinkronis antara program pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara lansung di dunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu. Pada praktek kerja lapangan (PKL) kami sebagai mahasiswa teknik sipil di tuntut memahami dan mengetahui proses pelaksanaan pengerjaan yang sesungguhnya sebagai pengaplikasian ilmu yang kami peroleh ketika berada kampus, sehingga ilmu yang kami dapatkan dapat berguna setelah lulusnya kami dari Politeknik Negeri Pontianak.
Lokasi Proyek
Proyek pembanguann gedung belajar revitaliasasi bangunan LPMP (lembaga peningkatan mutu pendidikan) berletak di Jalan Abdul Muis, Tanjung Hulu Pontianak Timur 78237.
Sumber : www.Googlemap.com
Gambar 1.1 :
Layout Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Kalimanatan Barat (LPMP Kalbar)
Sumber : Sket Pribadi
Gambar 1.2 :
Layout Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Kalimanatan Barat (LPMP Kalbar)
Sumber : www.Googlemap.com
Gambar 1.3 :
Gerbang Masuk Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Kalimantan Barat (LPMP Kalbar
Tujuan Praktek Lapangan
Tujuan umum
Praktek Kerja Lapangan (PKL) bagi mahasiswa Teknik Sipil DIII Politeknik Negeri Pontianak secara umum bertujuan untuk:
Dapat memahami dan menjelaskan proses pelaksanaan suatu kegiatan proyek/industri konstruksi.
Agar mahasiswa memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas.
Dapat mempersiapkan diri dalam mengisi kebutuhan dunia industri konstrusi.
Tujuan khusus
Praktek Kerja Lapangan (PKL) bagi mahasiswa Teknik Sipil DIII Politeknik Negeri Pontianak secara khusus bertujuan untuk:
Menjelaskan proses pelaksanaan kegiatan proyek/industri konstruksi.
Menjelaskan struktur organisasi proyek/industri konstruksi.
Menjelaskan pembagian tugass (Job Description) semua orang yang terlibat dalam pelaksanaan proyek/industri konstruksi.
Menerapkan kemampuan yang dimiliki sesuai dengan yang diperoleh selama mengikuti perkuliahaan
Melaksanakan tugas yang diberikan oleh pihak proyek konstruksi sesuai dengan target mutu dan ketelitian yang diperlukan.
Membuat laporan PKL dengan baik dan sesuai dengan tata cara penulisan ilmiah.
BAB II
PENGENALAN PERUSAHAAN
Sejarah Perusahaan
PT. ANURESi secara hukum didirikan di Pontianak, sedangkan data-data administrasi yang akan kami presentasikan adalah bertujuan untuk memudahkan pengguna jasa yang akan memepercayakan kepada kami untuk melaksakan pekerjaan :
Data administrasi PT. ANURESI adalah sebagai berikut :
Nama : PT. ANURESI.
Bentuk Badan Usaha : Perseroan Komanditer.
Alamat Kontor Pusat : Jln. Let Suprapto No. 34 Pontianak Kalimantan
Barat.
Akte Pendirian Prusahaan : No. 90 Tanggal 22 Februari 1982, Notaris Tommy
Tjoa Keng Liet, S.H.
Akter Perubahan Terakhir : No. 103 tanggal 25 Februari 2006, Notaris Edi Dwi
Pribadi, S.H.
NPWP Prusahaan : 01.220.877.3-701.000
Ijin Usaha : No. 503/799/BP2T/R-XII/2013 tanggal 07 Mei
2013.
Ijin Jasa Usaha Kontruksi : No. 1-002928-1407-1-3-165, tanggal 07 Maret
2014.
Keanggotaan Profesi : INKINDO.
Nomor keanggotaan : 00724/P/0012.KB
Sertifikat Badan Usaha : Arsitektur, Sipil, Jasa Inspeksi Teknis Dan Tata
Lingkungan.
Tujuan pendirian perusahaan ini adalah guna lebih menjamin kemandirian layanan jasa konsultan Pengawas dan Perencanaan, mempertinggi sikap prosefionalisme dan independen serta mempercepat terbentuknya suatu perusahaan konsultan Nasional yang mempunyai reputasi tinggi berdasarkan kemapuan dan pengalaman yang luas di dunia jasa Konsultan Perencanaan, Pengawasan dan Rekayasa.
PT. ANURESI adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa konsultan teknik dan manajeman. Didirikan oleh para tenaga ahli yang berpengalaman dari berbagai jenis disiplin Ilmu Pengetahuan. PT. ANURESI telah membina suatu staff tetap yang terdiri dari Insinyur, Ahli Arsitektur, Ahli Sipil, Ahli Kontruksi/Elektrikal, Planologi, Surveryor, dan lain sebagainya untuk mendukung semua kegiatan yang akan dilaksanakan.
Selain pengetahuan dibidangnya masing-masing personil utama telah mendapatkan pengalaman penting dalam pengawasan Kontruksi dan pemahaman yang baik atas faktor-faktor yang mempengaruhi biaya kontruksi serta aspek-aspek pengawasan yang ada dalam suatu proyek.
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini PT. ANURESI didukung oleh tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu. Hal ini dimungkinkan bukan saja kerena dukungan dan kemitmen yang solid dari personil kami terhadap mis perusahaan untuk memberikan layanan terbaik bagi klien kami dalam melaksanakan pekerjaan yang dipercaya kepada kami. PT. ANURESI senantiasa berupaya memupuk budaya kerja yang memelihara profesionalisme tenaga ahli dalam memberikan pelayanan yang inivatif, efisien dan solusi yang tepat guna.
Lingkup layanan
Jenis layanan konsultan yang diberikan oleh PT. ANURESI adalah sebagai berikut :
Bidang Usaha Arsitektur
PT. ANURESI menyediakan jasa konsultan untuk sub bidang. Bagian sub bidang seperti antara lain :
Jasa Nasihat/Pra-Disain, Desain dan Adminitrasi Arsitektural.
Jasa Arsitektural Lansekap.
Jasa Desain.
Jasa Arsitektur Lainya.
Bidang Usaha Sipil
PT. ANURESI menyediakan jasa konsultansi untuk sub bidang/ bagian sub bidang seperti antara lain :
Jasa Nasehat/Pra-Desain dan Desain engineering Bangunan .
Jasa Nasehat/Pra-Desain dan Desain engineering Pekerjaan Teknik Sipil Keairan.
Jasa Nasehat/ Pra-Desain dan Desain engineering Teknik Sipil Transportasi.
Jasa Nasehat/Pra-Desain dan Desain engineering Teknik Sipil Lainya.
Bidang Usaha Tata Lingkungan
PT. ANURESI menyediakan jasa konsultan untuk sub bidang / bagian sub bidang seperti antara lain :
Jasa Konsultan Lingkungan.
Jasa Peremcana Urban.
Bidang Usaha Layanan Jasa Inspeksi Teknik
PT. ANURESI menyedikan jasa kontruksi untuk sub bidang / bagian sub bidang seperti antara lain :
Jasa Engineering Fase Kontruksi dan Instalasi Bangunan.
Jasa Engineering Fase Kontruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi.
Jasa Engineering Fase Kontruksi dan Instalasi Pekerjaan Sipil Keairan.
Jasa Engineering Fase Kontruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil Lainya.
Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan wadah bagi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Supaya tujuan dapat tercapai dengan baik, maka diperlukan pembagian tugas serta tanggung jawab antar masing-masing anggota organisasi. Hal ini sangat penting karena semua kegiatan yang terjadi didalam perusahaan tidak mungking dapat ditangani oleh pemimpin perusahaan sekaligus, apalagi didalam perusahaan yang berskala besar.
Dalam pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab, maka perlu disusun suatu kerangka yang dapat menunjukan dan memperinci setiap tugas yang akan dilaksanakan yaitu dengan membentuk struktur organisasi. Struktur organisasi sangat penting bagi perusahaan kerena dapat menggambarkan garis-garis kekuasaan dan tanggung jawab antar anggota. Struktur organisasi berbeda-beda antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain, tergantung pada besar kecilnya perusahaan dan bergerak dibidang apa perusahaan tersebut.
Pada dasarnya terdapat beberapa bentuk struktur organisasi yang dapat digunakan oleh perusahaan, yaitu struktur organisasi garis, fungsional ataupun struktur organisai garis dan staf. Sunarto (2003:146) mengurangi bentuk struktur organisasi sebagai berikut.
Struktur organisasi garis
Pada struktur organisasi garis, kekuasaan dan tanggung jawab bercabang pada suatu tingkatan pimpinan dari yang teratas sampai yang terbawah dan masing-masing bawahan memberikan pertanggung jawaban tugasnya kepada atasannya. Dalam hal ini, seorang karyawan hanya bertanggung jawab pada satu atasan. Karena itu atasan harus memiliki pengetahuan yang luas, sebab ia tidak memiliki staf.
Struktur organisasi garis dan staf
Struktur ini banyak digunakan oleh perusahaan besar yang daerah usahanya luas serta memiliki bidang usaha yang kompleks. Di sini kesatuan perintah juga dipertahankan, atasan memiliki sejumlah bawahaan tertentu dan bawahan hanya menerima satu perintah dari seorang atasan. Kepada atasan tersebut bawahan harus bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan. Dalam hal ini terdapat satu atau beberapa staf. Yang dimaksud staf disini adalah ahli dalam bidang tertentu yang bertugas memberi nasehat dan saran-saran dalam bidangnya tertentu dalam organisasi tersebut.
Struktur organisasi fungsional
Struktur Ini didasarkan pada fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi tersebut, seperti fungsi produksi, keuangan, personalitas, adminitrasi dan lainnya. Setiap karyawan tidak bertanggung jawab kepada satu atasan saja. Pimpinan berwenang pada satuan-satuan organisasi dibawahnya untuk bidang pekerjaan tertentu. Pimpinan berhak memerintah selama masih berhubungan dengan bidang pekerjaannya.
Struktur organisasi PT. ANURESI adalah menggunakan struktur organisasi fungsional yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
KomisarisKomisarisMekanikal/ElektrikMekanikal/ElektrikJuniadi, S, S.T.Busri, S.T.Rubbi Priatna, S.T.Juniadi, S, S.T.Busri, S.T.Rubbi Priatna, S.T.IsmuhadjiIsmuhadjiAmd & KeuanganAmd & KeuanganSipil/StrukturSipil/StrukturArsitekturArsitekturIr.Mulydi RahyonoIr.Mulydi RahyonoDirekturDirekturRabuansyah, S.T.B.Setianto, H.M, S.T.Felisia, C.K, S.T.Fitria Yulia Adani, S.T.Rabuansyah, S.T.B.Setianto, H.M, S.T.Felisia, C.K, S.T.Fitria Yulia Adani, S.T.
Komisaris
Komisaris
Mekanikal/Elektrik
Mekanikal/Elektrik
Juniadi, S, S.T.
Busri, S.T.
Rubbi Priatna, S.T.
Juniadi, S, S.T.
Busri, S.T.
Rubbi Priatna, S.T.
Ismuhadji
Ismuhadji
Amd & Keuangan
Amd & Keuangan
Sipil/Struktur
Sipil/Struktur
Arsitektur
Arsitektur
Ir.Mulydi Rahyono
Ir.Mulydi Rahyono
Direktur
Direktur
Rabuansyah, S.T.
B.Setianto, H.M, S.T.
Felisia, C.K, S.T.
Fitria Yulia Adani, S.T.
Rabuansyah, S.T.
B.Setianto, H.M, S.T.
Felisia, C.K, S.T.
Fitria Yulia Adani, S.T.
Ir.H.IsmuniIr.H.Ismuni
Ir.H.Ismuni
Ir.H.Ismuni
Alfinnur, S.T.Ceasar Destria, S.T.Hari Aprianto, S.T.M. Ardli Hafiid, S.T.Putri Galih Puspita, S.T.Alfinnur, S.T.Ceasar Destria, S.T.Hari Aprianto, S.T.M. Ardli Hafiid, S.T.Putri Galih Puspita, S.T.
Alfinnur, S.T.
Ceasar Destria, S.T.
Hari Aprianto, S.T.
M. Ardli Hafiid, S.T.
Putri Galih Puspita, S.T.
Alfinnur, S.T.
Ceasar Destria, S.T.
Hari Aprianto, S.T.
M. Ardli Hafiid, S.T.
Putri Galih Puspita, S.T.
Oprator ComputerOprator ComputerSurveyor/SupervisiSurveyor/SupervisiOprator CADOprator CAD
Oprator Computer
Oprator Computer
Surveyor/Supervisi
Surveyor/Supervisi
Oprator CAD
Oprator CAD
Wahyu. T.D. Santi AmdAs'adah, SEWahyu. T.D. Santi AmdAs'adah, SEIsmail Marzuki, BeR.A.WyasawardanaMujionoAgus Zealando99Ismail Marzuki, BeR.A.WyasawardanaMujionoAgus Zealando99M. Suratman, AmdHeru Wibowo, AmdM. Suratman, AmdHeru Wibowo, Amd
Wahyu. T.D. Santi Amd
As'adah, SE
Wahyu. T.D. Santi Amd
As'adah, SE
Ismail Marzuki, Be
R.A.Wyasawardana
Mujiono
Agus Zealando99
Ismail Marzuki, Be
R.A.Wyasawardana
Mujiono
Agus Zealando99
M. Suratman, Amd
Heru Wibowo, Amd
M. Suratman, Amd
Heru Wibowo, Amd
Sumber : PT. ANURESI
Gambar 2.1 :
Struktur Organisasi Kantor
Pembagian tugas wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian/anggota dalam struktur organisasi perusahaan ini adalah sebagai berikut:
Komisaris.
Tugas
Melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada direksi.
Melakukan pengawasan atas kebijakan perusahaan pada umumnya baik mengenai peresroan maupun usaha perseroan.
Wewenang.
Komisaris dapat diamanatkan dalam anggaran dasar untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu, apabila direktur berhalangan atau dalam keadaan tertentu.
Tanggung jawab.
Memberikan laporan tentang tugas pengawas yang telah dilakukan dan mengawasi direktur.
Direktur.
Tugas
Sebagai pemimpin, perencana, penggerak sekaligus sebagai penanggung jawab perusahaan.
Mengkoordinasi serta memonitor seluruh kegiatan usaha yang dilaksanakan agar efektivitas kerja dapat tercapai.
Wewenang
Menetapkan pola kerja yang selaras dengan strategi pencapain tujuan.
Menilai dan meminta pertanggung jawaban laporan serta merumuskan alternatif perbaikan.
Mengadakan pengawasan dan evalusasi terhadap seluruh kegiatan perusahaan.
Tanggung jawab
Bertanggung jawab atas perkambangan dan kelangsungan hidup perusahaan secara keseluruhan.
Bertanggung jawab atas segala kegiatan perusahaan.
Bendahara
Tugas
Menandatangani segala masukan dan pengeluaran kas serta semua surat yang masuk dan laporan dihasilkan.
Mengawasi pengalokasian dana-dana yang tersedia agar sesuai dengan taksiran kebutuhan, serta mengambil keputusan dalam pemindahan dana-dana yang diperlukan.
Mengawasi semua masalah yang menyangkut kelancaran penyedia keuangan dan semua dana perusahaan.
Wewanang
Menetapkan rencana pendapatan dan pengeluaran jangka panjang juga jangka pendek berdasarkan anggaran yang telah disetujui dalam rapat direktur.
Memeriksa kelengkapan dan kebenaran bukti-bukti penerimaan maupun pengeluaran perusahaan.
Tanggung jawab
Bendahara bertanggung jawab kepada direktur utama dalam bidang adminitrasi dan keuangan.
Site manager
Tugas
Membuat perencanaan oprasional yang meliputi quality plan, site installation metode pelaksanaan, shop drawing, perhitungan kontruksi yang diperlukan, RAPK, cash flow, safety plan dan scheduling.
Membuat laporan-laporan proyek (mingguan, bulanan).
Mengadakan komunikasi dengan klim/perencana/pengawas dalam bidang-bidang teknis operasional.
Wewenag
Melakukan seleksi dan negoisasi dengan sub kontraktor dan supplier sesuai dengan prosudur yang berlaku.
Melaksanakan pengawasan terhadap muti produk dan biaya.
Tanggung Jawab
Site manager adalah penanggung jawab bidang pelaksana teknik dan pengendalian oprasional.
Adminitrasi
Adminitrasi bertugas melakukan kegiatan yang meliputi catat-mencatat, surat-menyurat, pembukaan ringan, dan sebagiannya yang bersifat teknis ketatausahaan.
Ahli pelaksana struktur
Setiap tenaga ahli bertanggung jawab pada bidangnya masing-masing dan harus mampu menunjang tugas dan fungsi tenaga-tenaga ahli lain dalam pelaksanaan suatu pekerjaan.
Pelaksanaan Disiplin Kerja
Pada dasarnya suatu organisasi diciptakan adalah untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam rangka mengoptimalkan tujuan tersebut, organisasi membentuk orang-orang yang ahli dibidangnya untuk melakukan aktivitas organisasi. Sebaliknya orang-orang membutuhkan organisasi untuk menghasilkan sesuatu yang lebih banyak dari yang dapat dilakukannya sendiri. Selain itu, orang-orang tersebut masuk ke dalam suatu organisasi adalah untuk mendapatkan timbal balik baik secara finansial maupun nonfinansial. Oleh karenanya, antara organisasi dengan manusia memiliki hubungan yang saling menguntungkan. Dalam usaha memperoleh dan memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja PT. ANURESI agak selektif dalam merekrut karyawan baru, khususnya untuk jabatan yang sangat membutuhkan keahlian khusus.
Ketentuan-ketentuan yang ditetepkan oleh PT. ANURESI untuk menjaga dan menciptakan disiplin kerja dalam proyek ini adalah sebagai berikut :
Pelaksanaan pekerjaan dilakukan setiap hari kerja, libur pada hari-hari besar.
Pekerjaan dimulai pada pukul 08.00-16 WIB, dengan waktu istirahat pada pukul 11.00-13.00.
Para pengawas lapangan berhak menegur para pekerja atau kepala tukang jika ada pekerjaan yang tidak sesuai.
Memberikan surat peringatan kepada kontraktor jika kurva S tidak mencapai target dengan ketentuan tertentu.
BAB III
PENGENALAN PROYEK
Prosedur Mendapatkan Proyek
Proses untuk mendapatkan proyek dapat dilakukan dengan penunjukan secara lansung ataupun pelelangan. Dikatakan penunjukan secara lansung adalah suatu proses pelelangan yang dilakukan oleh pemilik proyek dengan menunjuk lansung kontraktor yang sudah dianggap mampu untuk melaksanakan pembangunan di lapangan tanpa melalui proses pelelangan terlebih dahulu, sedangkan yang dimaksudkan dengan pelelangan adalah serangkaian kegiatan untuk menyediakan barang atau jasa dengan cara menciptakan persaingan yang sehat antara penyedia barang atau jasa yang setara dan memenuhi syarat.
Pada proyek Pembangunan Gedung Belajar Pekerjaan Revitalisasi Bangunan FPMP dan Ruang Kelas Menjadi Gedung Belajar didapatkan melalui proses pelelangan. Dana yang digunakan berupa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2017, dengan total biaya Rp. 7.128.608.000,00 (Tujuh Milyar Seratus Dua Puluh Depalapan Juta Enam ratus Delapan Ribu Rupiah).
Gambaran Umum Proyek
Berikut data dan spesifikasi dari proyek Gedung Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Pontianak di Jalan Abdul Muis, Tanjung Hulu Pontianak Timur :
Nama Proyek : Pembangunan Gedung Belajar Pekerjaan Revitalisasi
Bangunan FPMP dan Ruang Kelas Menjadi Gedung
Belajar.
Nomor Kontrak : 1090/D7.19/LK-PAN/2017
Tanggal Kontrak : 25 Agustus 2017 s/d 22 Desember 2017 (120 Hari
Kalender)
Sumber Dana : APBN Tahun Anggaran 2017
Nilai Kontrak : Rp. 7.128.608.000,00 (Tujuh Milyar Seratus Dua Puluh
Depalapan Juta Enam ratus Delapan Ribu Rupiah)
Konsultan Pengawas : PT. ANURESI
Konsultan Perencana : CV. BAHTRA JASA KONSUL
Kontraktor Pelaksana : PT. MENARABAJA SARANASAKTI
Struktur Organisasi Proyek
KEPALALembaga Penjamin Mutu Pendidikan Kalimantan BaratKEPALALembaga Penjamin Mutu Pendidikan Kalimantan Barat
KEPALA
Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Kalimantan Barat
KEPALA
Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Kalimantan Barat
Kuasa Pengguna AnggaranKuasa Pengguna AnggaranDirekturDirekturIr. MULYADI RAHYONOIr. MULYADI RAHYONO
Kuasa Pengguna Anggaran
Kuasa Pengguna Anggaran
Direktur
Direktur
Ir. MULYADI RAHYONO
Ir. MULYADI RAHYONO
PPTK/STAF TEKNISPPTK/STAF TEKNISPPKPPK
PPTK/STAF TEKNIS
PPTK/STAF TEKNIS
PPK
PPK
Pengelola TeknisPengelola TeknisPejabat Pembuat Komitmen (PPK)Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Pengelola Teknis
Pengelola Teknis
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
FELISIA TRIFINA, CK, STFELISIA TRIFINA, CK, ST
FELISIA TRIFINA, CK, ST
FELISIA TRIFINA, CK, ST
CHIEF INSPECTORCHIEF INSPECTOR
CHIEF INSPECTOR
CHIEF INSPECTOR
Operator KomputerOperator KomputerHARI APRIANTO, STHARI APRIANTO, STEFFENDI, STEFFENDI, STM. ARDLI HAFID, AmdM. ARDLI HAFID, Amd
Operator Komputer
Operator Komputer
HARI APRIANTO, ST
HARI APRIANTO, ST
EFFENDI, ST
EFFENDI, ST
M. ARDLI HAFID, Amd
M. ARDLI HAFID, Amd
Ahli K3 KonstruksiAhli K3 KonstruksiOperator AutocadOperator Autocad
Ahli K3 Konstruksi
Ahli K3 Konstruksi
Operator Autocad
Operator Autocad
ANDRE TIRTA PRATAMA, AmdANDRE TIRTA PRATAMA, Amd
ANDRE TIRTA PRATAMA, Amd
ANDRE TIRTA PRATAMA, Amd
INSPECTOR/Pengawas LapanganINSPECTOR/Pengawas Lapangan
INSPECTOR/Pengawas Lapangan
INSPECTOR/Pengawas Lapangan
Sumber : PT. ANURESI
Gambar 3.1 :
Struktur Organisasi Proyek
Kuasa pengguna anggaran
Kuasa pengguna anggaran adalah pejabat dalam bidang pengadaan yang ditetapkan oleh Pengguna Anggaran untuk menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau ditetapkan oleh kepala daerah untuk menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Pejabat pembuat komitmen (PPK)
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan barang atau jasa.
Pengelola teknis
Pengelola Teknis adalah tenaga teknis Kementerian Pekerjaan Umum yang bertugas membantu Pimpinan Instansi/Kepala Satuan Kerja Kementerian/Lembaga yang menyelenggarakaan pembangunan bangunan gedung negara dalam mengelola kegiatan dibidang teknis administratif selama penyelenggaraan pembangunan bangunan gedung negara pada setiap tahapan, baik di tingkat program maupun di tingkat pelaksanaan.
Direktur
Direktur (dalam jumlah jamak disebut Dewan Direktur) adalah seseorang yang ditunjuk untuk memimpin Perseroan Terbatas (PT). Direktur berupa seseorang yang memiliki perusahaan tersebut atau orang profesional yang ditunjuk oleh pemilik usaha untuk menjalankan dan memimpin perseroan terbatas. Penyebutan direktur dapat bermacam-macam, yaitu dewan manajer, dewan gubernur, atau dewan eksekutif.
Chief inspector
Tugas dari seorang chief inspector adalah sebagai berikut :
Pengendalian terhadap kuantitas bahan dan pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor berdasarkan ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan dalam dokumen kontrak.
Mempersiapkan rekomendasi teknis sehubungan dengan variasi volume kontrak
Mengecek dan mengukur volume bahan dan pekerjaan yang dihasilkan kontraktor, untuk dipakai sebagai dasar pembuatan sertifikat pembayaran bulanan (Monthly Certificate).
Berpedoman terhadap petunjuk teknis dan instruksi dari Site Engineer, serta berupa agar Site Engineer dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan selalu mendapat informasi yang diperlukan sehubungan dengan pengawasan sesuai dengan desain yang ditentukan.
Melakukan pelaporan kepada Site Engineer atau Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan apabila ternyata pelaksanaan pekerjaan akan mengakibatkan terlampauinya volume pekerjaan yang tercantum dalam dokumen kontrak.
Membuat catatan yang lengkap tentang pembayaran kepada kontraktor, sehingga tidak terjadi pembayaran berganda atau pembayaran lebih.
Mempelajarai pasal-pasal dalam Kontrak sehingga tata cara pengukuran dan pembayaran pekerjaan kepada kontraktor benar-benar didasarkan kepada ketentuan yang tercantum dalam dokumen kontrak.
Membuat dan menghimpun semua data yang berhubungan dengan pengendalian pekerjaan serta memantau kemajuan pekerjaan di lapangan.
Melaksanakan pengarsipan surat-surat, laporan harian, laporan bulanan, jadwal kemajuan pekerjaan dan lain-lain.
Membantu Site Engineer dalam menyiapkan data untuk Final Payment.
Mengecek semua As Built Drawing yang dibuat oleh kontraktor.
Ahli K3 konstruksi
Peranan K3 Konstruksi adalah dapat menyusun program K3 serta penerapannya dalam konstruksi. Berikut adalah beberapa tugas dan tanggung jawab Tenaga Ahli K3 Konstruksi yang terbagi menjadi 3 diantaranya adalah :
Ahli K3 Konstruksi Muda
Uraian tugas dan tanggung jawab tenaga ahli K3 konstruksi muda adalah sebagai berikut :
Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait K3 Konstruksi.
Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi.
Merencanakan dan menyusun program K3.
Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3.
Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja dan instruksi kerja K3.
Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3 konstruksi.
Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3, jika diperlukan.
Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan darurat.
Ahli K3 Konstruksi Madya
Uraian tugas dan tanggung jawab tenaga ahli K3 konstruksi madya adalah sebagai berikut :
Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait K3 konstruksi.
Mengelola dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi.
Mengelola program K3.
Mengevaluasi prosedur dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3.
Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja dan instruksi kerja K3.
Mengelola laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3 konstruksi.
Mengelola metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3, jika diperlukan.
Mengelola penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan darurat.
Ahli K3 Konstruksi Utama
Uraian tugas dan tanggung jawab tenaga ahli K3 konstruksi utama adalah sebagai berikut :
Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait K3 Konstruksi.
Mengevaluasi dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi.
Mengevaluasi program K3.
Mengevaluasi prosedur dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3.
Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja dan instruksi kerja K3.
Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3 konstruksi.
Mengevaluasi perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3, jika diperlukan.
Mengevaluasi penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan darurat.
Operator computer
Seorang operator komputer bertanggung jawab untuk menjaga sistem komputer dan memastikan bahwa semua peralatan beroperasi dengan baik dan lancar.
Operator autocad
Operator Autocad adalah seseorang yang mampu mengoperasikan atau menjalankan sebuah atau beberapa buah macam versi autocad, baik itu dari versi lama atau yang terbaru dan dari beberapa macam jenis autocad. Seperti Autocad khusus untuk teknik sipil, arsitek, mekanikal dan piping dan autocad jenis modeling.
Inspector
Inspector adalah salah satu bagian tugas dalam tim pengawasan yang di bentuk oleh konsultan sesuai dengan persyaratan yang tercantum di dalam Kerangka Acuan Tugas. Inspector ini merupakan perangkat konsultan di lokasi proyek yang bertanggung jawab kepada supervisor engineer dimana ditugaskan untuk melaksanakan tugas-tugas pembantuan pengawas.
Tugas dan kewajiban inspector adalah sebagai berikut :
Memeriksa dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan dari aspek prosedur dan kuantitas pekerjaan berdasarkan dokumen kontrak serta melakukan pengujian terhadap kuantitas material, dan peralatan yang ditempatkan dilapangan.
Bertanggung jawab penuh terhadap Chief Inspector untuk mengawasi kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor.
Melakukan pemeriksaan dan survey yang diperlukan atas pekerjaan dan volume pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor.
Melakukan Pemeriksaan gambar kerja kontraktor berdasarkan gambar rencana serta memeriksa dan memberi ijin pelaksanaan pekerjaan kontraktor.
Mengawasi dan memberi pengarahan dalam pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan prosedur berdasarkan spesifikasi teknis.
Memberikan Instruksi kepada kontraktor apabila pelaksanaan dilapangan dinilai tidak sesuai atau tidak benar serta membahayakan.
Berhak menerima dan menolak hasil pekerjaan kontraktor berdasarkan spesifikasi teknis.
Membuat laporan harian mengenai aktivitas kontraktor untuk kemajuan pekerjaan, terdiri dari cuaca, material yang dating (masuk), perubahan dan bentuk dan ukuran pekerjaan, peralatan di lapangan.
Membuat catatan lengkap tentang peralatan, tenaga kerja dan material yang digunakan dalam setiap pekerjaan yang merupakan atau mungkin akan menjadi pekerjaan tambah (extra).
BAB IV
KEGIATAN YANG DIAMATI
Pekerjaan Yang Diamati
Adapun kegiatan yang diamati dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL) di proyek Pembangunan Gedung Belajar Pekerjaan Revitalisasi Bangunan LPMP dan Ruang Kelas Menjadi Gedung Belajar adalah sebagai berikut:
Pelaksanaan pekerjaan pondasi
Pemancangan minipile
Pekerjaan poer pondasi
Pelaksanaan pekerjaan sloof
Pelaksanaan pekerjaan lantai
Pelaksaan pekerjaaan kolom
Pelaksanaan pekerjaan balok
Pelaksanaan pekerjaan tangga
Pelaksanaan pekerjaan ring balok
Pelaksanaan pekerjaan dinding
Pekerjaan Pondasi
Pondasi memiliki banyak jenis salah satunya ialah pondasi yang digunakan dalam pembangunan gedung belajar ini yaitu pondasi tiang pancang. Pondasi tiang pancang dipergunakan pada tanah-tanah yang lembek, tanah berawa, dengan kondisi daya dukung tanah (sigma tanah) kecil, kondisi air tanah tinggi dan tanah keras pada posisi sangat dalam seperti tanah yang ada di daerah Pontianak. Bahan untuk pondasi tiang pancang adalah: bamboo, kayu besi/ kayu ulin, baja, dan beton bertulang.
Alat dan bahan
Mini pile
Alat yang digunakan:
Drop hammer
Sumber : www.Google.com
Gambar 4.1 :
Drop Hammer
Las listrik
Bahan yang diperlukan:
Mini pile beton 20 × 20 cm – 600 cm
Sumber : www.Google.com
Gambar 4.2 :
Mini Pile
Elektroda
Poer pondasi
Alat yang digunakan:
Godam
Selang
Mesin pompa air
Gunting besi
Kakak tua
Concrete mixer truck
Sumber : www.Google.com
Gambar 4.3 :
Concrete Mixer Truck
Bending
Vibrator
Sumber : www.Google.com
Gambar 4 4 :
Vibrator Beton
Gerinda
Sendok Semen
Meteran
Cangkul
Gerobak dorong/artco
Gergaji
Palu
Bahan yang diperlukan:
Papan mal
Kawan/bendrat
Tulangan D16
Tulangan 8
Beton ready mix K-300
Cerucuk
Benang
Paku
Beton tahu
Tenaga kerja
Tukang pancang = 4 orang
Tukang kayu = 8 orang
Tukang besi = 7 orang
Tukang gali = 4 orang
Metode pekerjaan
Mini pile
Menentukan titik-titik as bangunan dengan papan bowplank sebagai acuan.
Menentukan titik-titik pemancangan mini pile sesuai dengan gambar perencanaan.
Pemancangan mini pile dilakukan sedalam 24 m menggunakan drop hammer, dalam penyambungan mini pile dilakukan pengelasan menggunakan las listrik.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.5 :
Pengelasan Sambungan Mini Pile
Poer pondasi
Menggali tanah dengan menggunakan cangkul di area minipile yang tertancap.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.6 :
Penggalian Tanah
Membobok ujung dari mini pile yang terletak di atas permukaan tanah menggunakan godam.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.7 :
Pembobokan Mini Pile
Memasang bekisting poer pondasi ke dalam galian.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.8 :
Pemasangan Bekisting Poer Pondasi
Mengakukan bekisting poer pondasi dengan cerucuk.
Memasukkan pasir ke dalam bekisting poer pondasi kemudian memasukkan pasta beton sebagai lantai kerja dari poer pondasi.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.9 :
Pengisian Pasir dan Adukan Beton
Memasukkan tulangan poer pondasi yang telah dipasangkan tahu beton ke dalam bekisting yang terdapat di dalam galian.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.10 :
Tulangan Pondasi
Memasang tulangan kolom pondasi pada tulangan poer pondasi.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.11 :
Pemasangan Tulangan Kolom Pondasi
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.12 :
Tulangan Kolom Pondasi
Mengecor poer pondasi, pengecoran poer pondasi di lapangan dilakukan secara manual menggunakan gerobak dorong/artco.
Memadatkan adukan beton mengggukan vibrator.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.13 :
Pemadatan Adukan Beton Menggunakan Vibrator
Denah dan detail pondasi
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL
Gambar 4.14 :
Denah Titik Pondasi
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL
Gambar 4.15 :
Detail Pondasi dan Potongan-A (P1)
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL
Gambar 4.16 :
Detail Pondasi dan Potongan-B (P2)
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL
Gambar 4.17 :
Potongan-C (P2)
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL
Gambar 4.18 :
Detail Pondasi dan Potongan-D (P4)
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL
Gambar 4.19 :
Detail Pondasi dan Potongan-E (P5)
Pekerjaan Sloof
Sloof adalah balok beton bertulang yang dipasang secara horizontal tepat di atas pondasi. Jenis konstruksi beton bertulang pada sloof sengaja didesain khusus luas penampang dan jumlah pembesiannya, disesuaikan dengan kebutuhan beban yang akan dipikul oleh sloof tersebut nantinya. Jenis konstruksi beton bertulang ini biasanya dibuat pada bangunan rumah atau gedung, dan posisinya biasanya pada lantai 1 atau biasa menyebutnya lantai dasar. Inilah sebab nya mengapa kita jarang melihat bentuk sloof saat bangunan sudah berdiri tegak. Walau bentuk sloof tidak terlihat tapi fungsi sloof sangat dibutuhkan dalam suatu bangunan yaitu untuk memikul beban dinding, sehingga dinding tersebut berdiri pada beton yang kuat dan tidak terjadi penurunan serta pergerakan yang bisa mengakibatkan dinding bangunan menjadi retak atau pecah.
Alat dan bahan
Alat yang digunakan:
Selang
Gunting besi
Kakak tua
Circular saw
Concrete mixer truck
Sumber : www.Google.com
Gambar 4.20 :
Concrete Mixer Truck
Bending
Vibrator
Sumber : www.Google.com
Gambar 4.21 :
Vibrator Beton
Concrete pump truck
Sumber : www.Google.com
Gambar 4.22 :
Concrete Pump Truck
Gunting
Cangkul
Gunting
Sekop
Sendok semen
Roskam
Meteran
Gergaji
Palu
Staples
Bahan yang diperlukan:
Papan mal
Plastik meteran
Cerucuk
Paku
Tulangan D16
Tulangan 8
Benang
Beton tahu
Beton ready mix K-225
Tenaga kerja
Tukang kayu = 12 orang
Tukang besi = 7 orang
Metode pekerjaan
Membuat acuan perletakan sloof serta membuat perancah.
Kedudukan papan mal/bekisting terletak di atas permukaan poer pondasi yang sudah dicor.
Membuat perancah balok sloof dengan cara menancapkan cerucuk dan kemudian memasang gelegar menggunakan papan dan dipakukan pada cerucuk tersebut, kemudian mendatarkannya menggunakan selang yang berisi air. Penyelangan dimulai dari ujung ke ujung dan setelah level hubungkan kedua ujung tersebut dengan benang. Pemasangan gelegar selanjutnya tinggal mengikuti benang tersebut.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.23:
Pembuatan Perancah Bekisting Balok Sloof
Papan mal yang berfungsi sebagai alas diletakkan di atas gelegar kemudian disusul dengan pemasangan papan mal di sisi kiri dan kanan alas sehingga berbentuk balok lalu kakukan menggunakan papan pengaku, sisi papan mall yang terlapis oleh pelastik diletakkan di bagian dalam balok.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.24 :
Pekerjaan Bekisting Balok Sloof
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.25 :
Pekerjaan Bekisting Balok Sloof
Arah pemasangan papan mal/bekisting sloof di lapangan di mulai dari sisi terujung ke ujung lainnya (kiri ke kanan atau kanan ke kiri).
Kemudian meletakkan tulangan sloff yang telah dirakit dan telah dipasangkan beton tahu ke dalam cetakan sloof yang berbentuk balok tanpa tutup.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.26 :
Pemasangan Tulangan Balok Sloof
Memasang skor diagonal dan horizontal pada papan mall yang berfungsi untuk lebih mengakukan papan mal.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.27 :
Pekerjaan Pengaku Bikisting Sloof
Mengecor sloof, di lapangan proses pengecoran balok sloof maupun balok lantai dilakukan bersamaan dengan pengecoran lantai.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.28 :
Pengecoran Menggunakan Concrete Pump Truck
Denah dan detail sloof
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL
Gambar 4.29 :
Denah Balok Lantai 1 (Sloof)
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL
Gambar 4.30 :
Detail Balok Lantai 1 (Sloof)
Pekerjaan Lantai
Lantai adalah bagian bangunan berupa suatu luasan yang dibatasi dinding-dinding sebagai tempat dilakukannya aktifitas sesuai dengan fungsi bangunan. Pada gedung bertingkat, lantai memisahkan ruangan-ruangan secara vertikal. Lantai dapat dikategorikan sebagai elemen struktural maupun elemen non-struktural dari suatu bangunan.
Ada dua jenis plat lantai beton bertulang; cetak di tempat (cast in site) dan pracetak (precast). Lantai beton bertulang cast in site/in situ dicetak secara lengkap pada kerangka struktur yaitu balok dan kolom sehingga membentuk konstruksi gedung. Lantai pracetak tidak memberikan tambahan kekuatan pada strukturnya. Lantai beton bertulang memerlukan perancah/acuan untuk mendukung berat beton basah dan perancah baru dapat dibongkar setelah beton mempunyai kekuatan yang cukup.
Alat dan bahan
Alat yang digunakan:
Selang
Gunting besi
Kakak tua
Circular saw
Concrete mixer truck
Sumber : www.Google.com
Gambar 4.31 :
Concrete Mixer Truck
Bending
Vibrator
Sumber : www.Google.com
Gambar 4.32 :
Vibrator Beton
Concrete pump truck
Sumber : www.Google.com
Gambar 4.33 :
Concrete Pump Truck
Gunting
Sekop
Sendok semen
Roskam
Meteran
Scaffolding (untuk lantai 2)
Gergaji
Palu
Staples
Bahan yang diperlukan:
Papan
Plastik meteran
Cerucuk
Paku
Wiremesh M6
Benang
Beton tahu
Beton ready mix K-225
Tenaga kerja
Tukang kayu = 12 orang
Tukang besi = 7 orang
Metode Pekerjaan
Dilapangan pekerjaan lantai dikerjakan bermasamaan dengan pekerjaan balok sloof pada lantai dasar dan balok pada lantai 2.
Membuat perancah lantai yang terdiri dari gelegar dan cerucuk pada lantai dasar dan dibantu menggunakan scaffolding pada lantai 2, tinggi gelegar sejajar dengan acuan dari balok sloof.
Menyusun papan di atas gelegar sebagai bekisting dari lantai.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.34 :
Pemasangan Bekisting Lantai Dasar
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.35 :
Pemasangan Bekisting Lantai 2
Memasang plastik meteran menggunakan staples di atas bekisting lantai dan meletakkan wiremesh yang telah dipasangkan beton tahu di atas plastik yang terletak pada bekisting lantai.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.36 :
Pemasangan Wiremesh M6 dan Plastik Lantai Dasar
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.37 :
Pemasangan Wiremesh M6 dan Pelastik Lantai Dasar
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.38 :
Pemasangan Wiremesh M6 dan Plastik Lantai 2
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.39 :
Pemasangan Wiremesh M6 dan Plastik Lantai 2
Mengecor lantai, pengecoran lantai dilakukan bersamaan dengan dengan pengecoran pada balok sloof maupun balok lantai 2.
Pada pengisian adukan beton pada lantai, adukan terlebih dahulu diisikan pada balok sloof maupun balok lantai 2 kemudian baru disusul dengan pengisian pasta semen pada lantai.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.40 :
Pengecoran Balok Sloof Dan Lantai Dasar
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.41 :
Pengecoran Balok Sloof Dan Lantai Dasar
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.42 :
Pengecoran Lantai 2 dan Balok
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.43 :
Pengecoran Lantai 2 dan Balok
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.44 :
Hasil Pengecoran Setelah Beton Mengeras
Denah dan potongan plat lantai
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL
Gambar 4.45 :
Denah Penulangan Plat Lantai 1
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL
Gambar 4.46 :
Denah Penulangan Plat Lantai 2
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL
Gambar 4.47 :
Potongan Plat
Pekerjaan Kolom
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur.
SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah komponen struktur bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral terkecil.
Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi. Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain seperti beban hidup (manusia dan barang-barang), serta beban hembusan angina.
Untuk kolom pada bangunan sederhana bentuk kolom ada dua jenis yaitu kolom utama dan kolom praktis.
Kolom Utama. Yang dimaksud dengan kolom utama adalah kolom yang fungsi utamanya menyanggah beban utama yang berada diatasnya. Untuk rumah tinggal disarankan jarak kolom utama adalah 3.5 m, agar dimensi balok untuk menompang lantai tidak tidak begitu besar, dan apabila jarak antara kolom dibuat lebih dari 3.5 meter, maka struktur bangunan harus dihitung. Sedangkan dimensi kolom utama untuk bangunan rumah tinggal lantai 2 biasanya dipakai ukuran 20/20, dengan tulangan pokok d 8-12mm, dan begel d 8-10cm ( 8 d 12 maksudnya jumlah besi beton diameter 12mm 8 buah, 8 – 10 cm maksudnya begel diameter 8 dengan jarak 10 cm).
Kolom Praktis. Adalah kolom yang berfungsi membantu kolom utama dan juga sebagai pengikat dinding agar dinding stabil, jarak kolom maksimum 3,5 meter, atau pada pertemuan pasangan bata, (sudut-sudut). Dimensi kolom praktis 15/15 dengan tulangan beton 4 d 10 begel d 8-20.
Alat dan bahan
Alat yang digunakan:
Selang
Gunting besi
Kakak tua
Circular saw
Concrete mixer truck
Sumber : www.Google.com
Gambar 4.48 :
Concrete Mixer Truck
Bending
Vibrator
Sumber : www.Google.com
Gambar 4.49 :
Vibrator Beton
Concrete pump truck
Sumber : www.Google.com
Gambar 4.50 :
Concrete Pump Truck
Gunting
Sekop
Sendok semen
Roskam
Meteran
Gergaji
Palu
Unting-unting
Staples
Bahan yang diperlukan:
Papan
Plastik meteran
Cerucuk
Paku
Tulangan D16
Tulangan 8
Benang
Beton tahu
Beton ready mix K-225
Tenaga kerja
Tukang kayu = 12 orang
Tukang besi = 7 orang
Metode pekerjaan
Merakit tulangan yaitu tulangan pokok dan begel pada ujung tulangan kolom pondasi.
Dirikan dan satukan tulangan kolom yang telah dirakit dengan ujung tulangan kolom pondasi (yang muncul dipermukaan lantai) menggunakan kawat/bendrat dan kemudian memasang beton tahu pada tulangan kolom.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.51 :
Perakitan Tulangan Kolom
Memasang papan mall yang telah dilapisi plastik pada setiap sisi sehingga tulangan kolom tertutupi secara keseluruhan.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.52 :
Pemasangan Bekisting Kolom
Meluruskan papan mall yang telah terpasang dengan unting-unting lalu mengakukannya dengan cerucuk.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.53 :
Penegakan Kolom Menggunakan Unting-Unting
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.54 :
Gambar 4.54 : Pengakuan Kolom Menggunakan Cerucuk
Mengecor kolom.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.55 :
Pengecoran Kolom
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.56 :
Pengecoran Kolom
Denah dan detail pondasi
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL
Gambar 4.57 :
Denah Titik Kolom Lantai 1
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL
Gambar 4.58 :
Denah Titik Kolom Lantai 2
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL
Gambar 4.59 :
Detail Kolom
Pekerjaan Balok
Balok adalah bagian dari struktural sebuah bangunan yang kaku dan dirancang untuk menanggung dan mentransfer beban menuju elemen-elemen kolom penopang. Balok juga merupakan salah satu pekerjaan beton bertulang. Balok merupakan bagian struktur yang digunakan sebagai dudukan lantai dan pengikat kolom lantai atas.
Fungsinya adalah sebagai rangka penguat horizontal bangunan akan beban-beban.
Alat dan bahan
Alat yang digunakan:
Selang
Gunting besi
Kakak tua
Circular saw
Concrete mixer truck
Sumber : www.Google.com
Gambar 4.60 :
Concrete Mixer Truck
Bending
Vibrator
Sumber : www.Google.com
Gambar 4.61 :
Gambar 4.61 : Vibrator Beton
Concrete pump truck
Sumber : www.Google.com
Gambar 4.62 :
Concrete Pump Truck
Gunting
Cangkul
Gunting
Sekop
Sendok semen
Roskam
Meteran
Gergaji
Palu
Staples
Bahan yang diperlukan:
Papan mal
Plastik meteran
Cerucuk
Paku
Tulangan D16
Tulangan 8
Benang
Beton tahu
Beton ready mix K-225
Tenaga kerja
Tukang kayu = 12 orang
Tukang besi = 7 orang
Metode pekerjaan
Membuat acuan perletakan balok serta membuat perancah diatas lantai 1 yang telah dicor.
Kedudukan papan mal/bekisting terletak di atas permukaan kolom yang sudah dicor.
Memasang gelegar menggunakan papan dan dipakukan pada cerucuk tersebut, kemudian mendatarkannya menggunakan selang yang berisi air. Penyelangan dimulai dari ujung ke ujung dan setelah level hubungkan kedua ujung tersebut dengan benang. Untuk pemasangan gelegar selanjutnya tinggal mengikuti benang tersebut.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.63 :
Pengerjaan Perancah Balok
Papan mal yang berfungsi sebagai alas diletakkan di atas gelegar kemudian disusul dengan pemasangan papan mal di sisi kiri dan kanan alas sehingga berbentuk balok, sisi papan mall yang terlapis oleh pelastik diletakkan di bagian dalam balok.
Arah pemasangan papan mal/bekisting sloof di lapangan di mulai dari sisi terujung ke ujung lainnya (kiri ke kanan atau kanan ke kiri).
Kemudian meletakkan tulangan balok yang telah dirakit dan telah dipasangkan beton tahu ke dalam bekisting/acuan.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.64 :
Pengerjaan Tulangan Balok
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.65 :
Tulangan Balok
Memasang skor diagonal maupun horizontal yang berfungsi untuk mengakukan papan mal.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.66 :
Mengakukan Bekisting Balok
Mengecor balok.
Dilapangan proses pengecoran balok dilakukan bersamaan dengan pengecoran lantai 2.
Denah dan detail balok
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL
Gambar 4.67 :
Denah Balok Lantai 2
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL
Gambar 4.68 :
Denah Balok Dak dan Balok Lipslank
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL
Gambar 4.69 :
Denah Balok Dak
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL
Gambar 4.70 :
Detail Balok
Pekerjaan Tangga
Tangga adalah sebuah konstruksi yang dirancang untuk menghubungi dua tingkat vertikal yang memiliki jarak satu sama lain. Fungsi tangga sebagai jalan untuk naik dan turun antara lantai tingkat.
Bagian- bagian dari struktur tangga :
Pondasi tangga
Ibu tangga
Anak tangga
Pagar tangga
Penggunaan tangga
Bordes
Alat dan bahan
Alat yang digunakan:
Selang
Gunting besi
Kakak tua
Circular saw
Concrete mixer truck
Sumber : www.Google.com
Gambar 4.71 :
Concrete Mixer Truck
Vibrator
Sumber : www.Google.com
Gambar 4.72 :
Vibrator Beton
Bending
Concrete pump truck
Sumber : www.Google.com
Gambar 4.73 :
Concrete Pump Truck
Gunting
Cangkul
Gunting
Sekop
Sendok semen
Roskam
Meteran
Gergaji
Palu
Staples
Bahan yang diperlukan:
Papan mal
Plastik meteran
Cerucuk
Paku
Kawat
Tulangan 12
Wiremesh M6
Benang
Beton tahu
Beton ready mix K-225
Tenaga kerja
Tukang kayu = 12 orang
Tukang besi = 7 orang
Metode pekerjaan
Menggambar pola pada papan mal (dua buah) yang berguna untuk perletakan papan OP (OPTRIDE)
Pola gambarPola gambar
Pola gambar
Pola gambar
Papan malPapan mal
Papan mal
Papan mal
Sumber : Sket Pribadi
Gambar 4.74 :
Pola Tangga Tampak Samping
Memasang perancah tangga yang berupa gelegar dan patok untuk tempat perletakkan papan mal.
Memasang papan mal yang berguna sebagai alas di atas gelegar
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.75 :
Pembuatan Bekisting Tangga
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.76 :
Alas Bekisting Tangga
Meletakkan papan mal yang terdapat pola di setiap sisi kiri dan kanan alas bekisting kemudian kakukan dengan papan pengaku.
Bekisting tangga sudah terpasang kemudian memasang tulangan di atas papan mal yang berfungsi sebagai alas.
Memasang papan OP mengikuti pola gambar yang ada pada papan mal lalu kakukan kemudian memasang wiremesh.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.77 :
Pemasangan Papan OP Dan Wiremesh
Mengecor tangga
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.78 :
Pengecoran Tangga
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.79 :
Pengecoran Tangga
Dilapangan pengecoran tangga bersamaan dengan pengecoran balok lantai2 dan lantai 2.
Potongan dan detail tangga
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL
Gambar 4.80 :
Detail Tangga (LT.1 . LT.2)
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL
Gambar 4.81 :
Detail Balok Bordes
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL
Gambar 4.82 :
Detail Balok LT. 1 dan Titik Kolom Bordes
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL
Gambar 4.83 :
Potongan-A
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL
Gambar 4.84 :
Potongan-B
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL
Gambar 4.85 :
Potongan-C
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL
Gambar 4.86 :
Detail Y dan Detail Z
Pekerjaan Ring Balok
Ring balok atau balok ring ini adalah struktur yang letak nya ada di bagian atas dinding dan menjadi tumpuan dari rangka atap. Letak dari ring balok itu adalah 3 m - 3.5 m untuk orang indonesia dan 3,5 m - 4,5 meter untuk orang luar negeri . Ring balok ini adalah penopang tekanan utama dari rangka atap dan menyalurkan tekanan nya ke struktur lain yang ada di bawah nya.
Fungsi dari ring balok adalah sebagai pengikat kolom-kolom agar apabila terjadi pergerakan kolom-kolom tersebut tetap bersatu padu mempertahankan bentuk dan posisinya semula. Ring balok dibuat dari bahan yang sama dengan kolomnya.
Alat dan bahan
Alat yang digunakan:
Selang
Gunting besi
Kakak tua
Circular saw
Concrete mixer truck
Sumber : www.Google.com
Gambar 4.87 :
Concrete Mixer Truck
Bending
Vibrator
Sumber : www.Google.com
Gambar 4.88 :
Vibrator Beton
Concrete pump truck
Sumber : www.Google.com
Gambar 4.89 :
Concrete Pump Truck
Gunting
Cangkul
Gunting
Sekop
Sendok semen
Roskam
Meteran
Gergaji
Palu
Staples
Bahan yang diperlukan:
Papan mal
Plastik meteran
Cerucuk
Paku
Tulangan D16
Tulangan 8
Tulangan 12
Benang
Beton tahu
Beton ready mix K-225
Tenaga kerja
Tukang kayu = 12 orang
Tukang besi = 7 orang
Metode pekerjaan
Membuat acuan perletakan balok serta membuat perancah diatas lantai 2 yang telah dicor.
Kedudukan papan mal/bekisting terletak di atas permukaan kolom yang sudah dicor.
Memasang gelegar menggunakan papan dan dipakukan pada cerucuk tersebut, kemudian mendatarkannya menggunakan selang yang berisi air. Penyelangan dimulai dari ujung ke ujung dan setelah level hubungkan kedua ujung tersebut dengan benang. Untuk pemasangan gelegar selanjutnya tinggal mengikuti benang tersebut.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.90 :
Pemasangan Perancah Ring Balok
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.91 :
Pemasangan Perancah Ring Balok
Papan mal yang berfungsi sebagai alas diletakkan di atas gelegar kemudian disusul dengan pemasangan papan mal di sisi kiri dan kanan alas sehingga berbentuk balok kakukan menggunakan papan pengaku, sisi papan mall
yang terlapis oleh pelastik diletakkan di bagian dalam balok, kemudian meletakkan tulangan balok yang telah dirakit dan telah dipasangkan beton tahu ke dalam bekisting/acuan.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.92 :
Bekisting Ring Balok Dan Tulangan Ring Balok
Arah pemasangan papan mal/bekisting sloof di lapangan di mulai dari sisi terujung ke ujung lainnya (kiri ke kanan atau kanan ke kiri).
Memasang skor diagonal maupun horizontal dan papan pengaku pada papan mall yang berfungsi untuk mengakukan papan mal.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.93 :
Pemasangan Skor Diagonal
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.94 :
Tulangan Ring Balok dan Pemasangan Wiremesh W6 Atap Dak
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.95 :
Tulangan Ring Balok dan Pemasangan Wiremesh W6 Atap Dak
Mengecor ring balok.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.96 :
Pengecoran Ring Balok Dan Atap Dak
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.97 :
Pengecoran Ring Balok
Denah dan detail ring balok
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL
Gambar 4.98 :
Denah Ring Balok
Sumber : CV. BAHTRA JASA KONSUL
Gambar 4.99 :
Detail Ring Balok
Pekerjaan Dinding
Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang membatasi satu ruangan dengan ruangan lainya.
Adapula pengertian dari banyak orang dinding adalah suatu struktur padat yang membatasi dan kadang melindungi suatu area. Umumnya, dinding membatasi suatu bangunan dan menyokong struktur lainya, membatasi suatu ruang dalam bangunan menjadi ruangan-ruangan, melindungi atau membatasi suatu ruang terbuka.
Alat dan bahan
Alat yang digunakan:
Selang
Gunting besi
Kakak tua
Bending
Meteran
Selang
Sendok semen
Roskam
Bahan yang diperlukan:
Papan mal
Batako
Kawat
Tulangan 8
Benang
Adukan semen K-100 (tanpa batu)
Tenaga kerja
Tukang batako = 18 orang
Tukang besi = 2 orang
Metode pekerjaan
Merangkai tulangan kolom praktis.
Memasang batako pada area yang akan diberi dinding dengan adukan semen sebagai perekat.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.100 :
Pemasangan Susunan Batako
Pemasangan batako dalam 1 hari hanya boleh setinggi 1 meter.
Memasang tulangan kolom praktis yang berguna sebagai pengikat dinding agar dinding stabil, jarak kolom maksimum 3,5 meter, atau pada pertemuan pasangan bata (sudut-sudut).
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.101 :
Pemasangan Kolom Praktis
Memasang papan mal kolom praktis kemudian mengisinya dengan adukan beton setinggi pemasangan batako.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.102 :
Pemasangan Papan Mal Kolom Praktis
Semua batako terpasang kemudian memplester batako.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4.103 :
Proses Plesteran Dinding
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan hasil pengamatan penulis dalam melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada Proyek pembanguann gedung belajar revitaliasasi banguan LPMP ( lembaga peningkatan mutu pendidikan ). Penulis mencoba menyimpulkan beberapa hal yang dianggap perlu sekaligus mencoba memberikan masukan berupa saran-saran untuk perbaikan, yaitu.:
Adanya koordinasi yang baik antar tukang, kepala tukang, mandor dan
pengawas lapangan yang sangat mambantu kelancaran dan menangani suatu pekerjaan dilapangan.
Dalam pelaksanaan proyek ini, tidak melaksanakan K3 yang sesuai di dalam kontrak.
Pengecekan material yang datang harus selalu diperhatikan karena pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan kebutuhan, perhitungan dan rencana sangat mendukung di dalam kelancaran pelaksanaan pekerjaan pada proyek yang sedang berjalan.
Tidak efesien dalam pengaturan tenaga kerja. Karena tidak adanya absensi tenaga kerja setiap paginya.
Penerapan suatu proses pelaksanaan pekerjaan dilapangan sedikit berbeda dengan ilmu yang kita pelajarai di perkuliahan dimana pada saat dilapangan bayank hal yang menyimpang tanpa merugikan bangunan itu sendiri.
Gambar proyek tersedia dengan lengkap sesuai kontrak.
Dalam pelaksanaan proyek ini terjadi kesalahan pemasangan bekesting, sehingga terjadi kebocoran pada bekesting.
Pada kenyataannya, perbandingan antara teori dan praktek dilapangan tidak selamanya sama, hal ini disebabkan dalam pelaksanaannya banyak didasarkan oleh pengalaman kontraktor sebagai pelaksana dalam menangani suatu pekerjaan. Seringkali metode yang dilaksankan berdasarkan pengalaman lebih praktis
dibandingkan dengan teori, hanya saja perlu diperhatikan masalah kualitas dan kuantitas tersebut.
Saran
Dalam Pelaksanaan Peraktek Kerja Lapangan (PKL), saran yang ingin disampaikan oleh penulis sekitarnya dapat bermanfaat bagi Politeknik dan Perusahaan tempat melakukan praktek kerja lapangan (PKL) yang nantinya bias dijadikan suatu perbaikan dalam melaksanaan proyek.
Adapun saran yang ingin disampaikan penulis adalah:
Diutamakan para pekerja mengutamakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang berada pada proyek. Karena hal tersebut sudah diatur dalam undang-undang Dasar 1945.
Perlu adanya pengatur para tenaga kerja didalam pelaksanaan suatu pekerjaan.
Perlu SOP tenaga kerja, alat-alat dan bahan agar persediaaan Sebelum menggunkan peralatan untuk pegerjaan proyek, dilakukan pengecekan pada alat apakah masih dalam kondisi baik atau tidak, agar tidak memperlambat pengerjaan bila terjadi kerusakan pada alat.
Selalu memeriksa hasil kerja ketika jam istirahat, agar apabila terjadi kesalahan bisa langsung diperbaiki. Perlu adanya laporan harian, agar dapat melihat progres pekerjaan.
Perlu adanya absensi pekerja untuk memudahkan dalam pengaturan tenaga kerja.
Seharusnya dalam pemasangan bekesting menggunakan plastik dan perancah yang kuat, kaku dan kokoh agar tidak terjadi kebocoran dan jebolnya bekisting.
Konsultan perencana hendaknya memberikaninformasi gambar kerja yang jelas,lengkap, dan obyektif secara kualitas dan kuantitas kepada pihak proyek. Dengan demikian diharapkan tidak ada tidak ada kekeliruan kecil sekalipun yang akan menjadi masalah yang merugikan pihak pelaksana proyek baik material maupun waktu.
DAFTAR PUSTAKA
Abrar.2011.Manajemen Proyek. Yogyakarta : CV Andi Offset
Asroni, Ali 2010. Balok dan Pelat Beton Bertulang Yogyakarta : Graha Ilmu
Daryanto.2008.Kumpulan Gambar Teknik Bangunan. Jakarta : Rineka Cipta Husen
Wulfram I. Ervianto.2005. Manajemen Proyek Kontruksi.Yogyakarta : CV Andi ,Offse
http://ilmukonstruksitekniksipil.blogspot.co.id/2016/01/macam-macam ,pondasi.html. Ilmu Konstruksi Teknik Sipil. (2016, 1 Januari). Macam-,Macam Pondasi. Diperoleh 15 November 2017
http://www.dreamarsitek.com/pengertian-sloof-dan-fungsi-dari-sloof/. Dream ,Arsitek. (2016, 13 Mei). Pengertian Sloof dan Fungsi Dari Sloof. Diperoleh ,17 November 2017
https://www.ilmutekniksipil.com/struktur-bangunan/lantai-struktur-bangunan. ,Admin. (2013, 1 Februari). Lantai Struktur Bangunan. Diperoleh 17 ,November 2017
http://pu.bantulkab.go.id/berita/96-kolom-bangunan-pengertian-jenis-dan-,fungsinya. PU Bantul Kabupaten. (2014, 3 September). Kolom Bangunan ,Pengertian Jenis dan Fungsinya. Diperoleh 20 November 2017
http://bangunandasar.blogspot.co.id/2015/11/Pengertian-kolom-dan-macam-,macam-jenis-kolom.html. Adhitia, Fajar. (2015, 29 November). Pengertian ,Kolom dan Macam-Macam Jenis Kolom. Diperoleh 20 November 2017
http://kolomdanbalok.blogspot.co.id/. Wahyurmdhan. (2016, 22 Maret). Referensi ,Kolom dan Balok. Diperoleh 20 Novemberr 2017
http://bangunandasar.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-ring-balk-dan-macam-,macam.html. Adhitia, Fajar. (2015, 4 Mei). Pengertian Ring Balok dan ,Macam-Macam Ring Balok. Diperoleh 25 November 2017
https://id.wikipedia.org/wiki/Tangga. Wikipedia. "Tangga". Wikipedia.org ,(diakses pada 6 oktober 2017)
http://teknikusipilku.blogspot.co.id/2017/04/pengertian-jenis-dan-fungsi-,dinding.html. Teknik Sipilku. (2017, 19 April). Pengertian dan Fungsi .Dinding. Diperoleh 9 Oktober 2017
https://id.wikipedia.org/wiki/Pejabat_pembuat_komitmen. Wikipedia. "Pejabat ,Pembuat Komitmen". Wikipedia.org (diakses pada 27 September 2017)
https://id.wikipedia.org/wiki/Kuasa_pengguna_anggaran. Wikipedia. "Kusa Pengguna Anggaran". Wikipedia.org (diakses pada 27 September 2017)
http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/147-artikel-anggaran-dan-,perbendaharaan/20284-kualitas-bangunan-gedung-negara-dalam-proses-,pekerjaan-kontruksi,-siapa-yang-bertanggung-jawab. Pusdiklat AP. (2014, ,24 Desember). Pengertian dan Tanggung Jawab PPK. Diperoleh 30 ,September 2017
https://id.wikipedia.org/wiki/Direktur. Wikipedia. "Direktur". Wikipedia.org (diakses pada 27 September 2017)
http://www.uraiantugas.com/2014/08/tugas-dan-tanggung-jawab-chief-,inspector.html. Uraian Tugas. (2014, 10 Agustus). Tugas dan Tanggung ,Jawab Chief Inspector. Diperoleh 30 September 2017, dari
http://www.uraiantugas.com/2015/05/uraian-tugas-tenaga-ahli-k3konstruksi.html. ,Uraian Tugas. (2015, 26 Mei). Uraian Tugas Tenaga Ahli ,K3. Diperoleh .30 September 2017
http://gambarautocad2007.blogspot.co.id/2014/02/perbedaan-operator-dan-,drafter-autocad.html. Gambar Autocad. (2014, 6 Februari). Perbedaan ,Operator dan Drafter Aotocad. Diperoleh 30 September 2017
http://utoeh.blogspot.co.id/2015/08/tugas-dan-tanggung-jawab-inspector.html. ,Atoeh Aceh. (2015, 8 Agustus). Tugas dan Tanggung Jawab Inspector. ,Diperoleh 30 September 2017
33
79
30
29
28
54
27
59
32
58
77
31
78
63
39
48
49
69
55
47
50
51
53
68
52
46
42
71
64
41
40
43
70
66
45
44
65
60
80
1
2
86
ix
3
4
8
7
6
5
ix
viii
6
i
i
ii
87
iii
vii
vii
vi
v
iv
9
24
61
23
22
10
82
26
81
25
62
83
84
85
14
21
15
13
12
11
19
20
16
18
17