LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI SENDI TEMPOROMANDIBULA (STM) BLOK STOMATOGNATI STOMATOGNATI I
Disusun Oleh: Retno Dewi Ali!"nti #$#%#&'# Keloo* B#
BAGIAN BIOMEDIK+FISIOLOGI FAKULT FAKULTAS KEDOKTERAN KED OKTERAN GIGI UNI,ERSITAS -EMBER .%
BAB I TIN-AUAN PUSTAKA
Sendi temporomandibula atau Temporomandibular Joint (TMJ) adalah suatu persendian yang sangat kompleks di dalam tubuh manusia. Selain gerakan membuka dan menutup mulut, sendi temporomandibula juga bergerak meluncur pada suatu permukaan ( ginglimoathrodial ginglimoathrodial ). ). Selama proses pengunyaha pengunyahan n sendi temporomandibula menopang tekanan yang cukup besar. Oleh karena itu, sendi temporomandibula mempunyai diskus artikularis untuk menjaga agar kranium dan mandibula tidak bergesekan 1. Sendi tempromandibula mempunyai peranan penting dalam ungsi isiologis dalam tubuh manusia. !dentiikasi anatomi maupun radioanatomi dari struktur persendian ini merupakan suatu hal yang sebaiknya dapat dipahami secara baik. "emahaman struktur sendi temporomandibula dapat berguna bagi dasar diagnosis dan pera#atan dalam upaya penanganan keluhan pasien, terutama masalah yang menyangkut oklusi dan ungsi isiologis pengunyahan. $alam $alam sist sistem em stoma stomato togn gnati ati,, ung ungsi si isio isiolo logi giss dari dari perg perger eraka akan n raha rahang ng ditunjang oleh keharmonisan oklusi gigi. Oklusi yang baik dibentuk oleh susunan gigi dan lengkung rahang yang seimbang dalam posisi oklusi sentrik. %ondisi ideal tercapai apabila susunan gigi mengikuti pola kur&a Spe Spe dan bola Monson bola Monson.. "erubahan oklusi dapat disebabkan berbagai hal, antara lain karena hilangnya gigi karena proses pencabutan. %ehilangan gigi yang dibiarkan tanpa segera disertai pembuatan protesa, dapat menyebabkan terjadinya perubahan pola oklusi karena terp terput utus usny nyaa integ integrit ritas as atau atau kesi kesinam nambu bung ngan an susu susuna nan n gigi gigi.. "erg "ergese eseran ran atau atau
perubahan inklinasi serta posisi gigi, disertai ekstrusi karena hilangya posisi gigi dalam arah berla#anan akan menyebabkan pola oklusi akan berubah, dan selanjutnya dapat menyebabkan tarjadinya hambatan atau interference pada proses pergerakkan rahang '. ambaran radiograi panoramik memberikan gambaran kondilus, ramus, dan badan mandibula dalam satu oto. ambaran ini biasanya penting untuk menge&aluasi kondilus yang mengalami erosi tulang yang luas, pertumbuhan atau patahan dari raktur . Selain itu, di dalam oto panoramik terlihat regio prossessus kondilaris dan subkondilaris pada kedua sisi sehingga bisa langsung dilakukan perbandingan antara kondilus kanan dan kiri. *al ini sangat bermanaat untuk mendiagnosa raktur kondilus. Sedangkan perbandingan sendi penting dalam hubungannya dengan pertumbuhan yang abnormal, seperti yang diperlihatkan pada agenesis kondilaris, hyperplasia, atau hipoplasia serta ankilosis +.
Sen/i Teo0o"n/i1ul"0
TMJ dibentuk oleh kondilus yang terletak pada tulang mandibula dan ossa pada tulang temporal. %edua tulang ini dipisahkan oleh discus artikularis . Sendi kiri dan kanan pada mandibula dihubungkan oleh ligamen dan otot yang menghasilkan hubungan bilateral antara satu bagian mandibula dengan kranium yang disebut Craniomandibular Articulation -. Struktur sendi temporomandibula terdiri dari ossa glenoidales, processus kondilodeus, eminentia artikularis, kapsula arikularis, diskus artikularis, dan membran sino&ial.
G"1"0 #2 Struktur Sendi Temporomandibula
%ondilus mandibula adalah tulang dengan struktur elipsoid melekat pada ramus mandibula. /erbentuk cembung pada seluruh permukaan, #alaupun sedikit terlihat datar pada permukaan bagian posterior, dan berbentuk seperti tombol lebih lebar pada daerah mediolateral daripada anteroposterior. %ondilus berbentuk lonjong dan mempunyai poros yang berorientasi mediolateral. "ermukaan tulang artikular terdiri atas cekungan fossa artikular dan bagian dari eminensia artikular. Meniskus adalah suatu suatu jaringan ibrosa, berbentuk pelana yang merupakan struktur yang memisahkan kondilus dan tulang temporal.
G"1"0 . 2 Tul"n3 *0"ni"l /"n Tul"n3 M"n/i1ul"
'
%apsula artikularis merupakan jaringan ikat ibrous tipis berada di sekeliling sendi temporomandibula dan secara anatomi dan ungsi membatasi pergerakan sendi temporomandibula. %apsula melekat di posterior pada tulang temporal dan di inerior pada leher kondilus. Membran sino&ial menghasilkan cairan sino&ial yang masuk kedalam celah sendi melalui permukaan dalam kapsula. 0ungsi lain kapsula artikularis adalah membatasi cairan sino&ial yang masuk kedalam permukaan artikular. %apsula diperkuat oleh ligamen temporomandibula pada saat sendi bergerak ke arah lateral -. $iskus rtikularis disusun oleh jaringan ikat ibrous a&askuler dan di sekeliling diskus terdapat sedikit persaraan +. /ila diskus artikularis yang normal dipotong secara sagital maka akan terlihat gambaran bikonka. "ada penampang sagital, diskus artikularis
dapat
dibagi menjadi
-
bagian
berdasarkan
ketebalannya. $aerah tengah merupakan daerah paling tipis dan disebut 2ona intermediat, yang berungsi sebagai tempat perlekatan permukaan artikularis dari kondilus .
G"1"0 '2 "osisi 3ormal $iskus rtkularis dalah "osisi jam 14, "osisi $iskus
rtikularis /erhimpit dengan "uncak %ondilus pd Satu aris 5urus 16
%etebalan diskus sesuai antara 2ona anterior dan posterior pada 2ona intermediat. 7ona posterior sedikit lebih tebal dibandingkan 2ona anterior. $iskus artikularis terletak di antara kepala kondilus dan ossa artikularis. "ada keadaan normal, permukaan artikular kondilus terletak pada 2ona intermediat diskus artikularis, dan dibatasi oleh ketebalan bagian anterior dan posterior . "erlekatan pada bagian posterior diskus artikularis terletak pada jaringan ikat longgar yang memiliki lebih banyak pembuluh darah dan persaraan. *al ini dikenal dengan retrodiskal tissue atau perlekatan posterior. /agian atas disebut juga lamina superior, mengandung lebih banyak elastin. 5amina superior melekat pada plat timpani. /agian ba#ah perlekatan posterior ini juga disebut lamina inerior . /agian lateral dan medial dari diskus artikularis menempel pada sisi kondilus untuk membantu menahan gerakan pasi yang mungkin terjadi pada kondilus dan diskus artikularis .
G"1"0"n R"/io30"i
natomi TMJ yang dapat terlihat secara radiograi meliputi komponen dasar dari sendi temporomandibula yaitu 8
16,11
•
%omponen mandibula, termasuk kepala kondilus
•
"otongan Sendi Temporomandibular
•
%omponen tulang temporal termasuk 0ossa lenoidalis dan 9minensia rtikularis
•
%apsul di sekitar persendian
G124.%omponen tulang pada persendian dilihat dari samping B.%epala kondilus
dilihat dari aspek anterior 5./asis rahang dilihat dari ba#ah. 0ossa glenoidalis (yang ditunjukkan oleh anak panah) dan angulasinya terhadap bidang koronal.
G12$2 $iagram potongan sagital kanan TMJ
yang menunjukkan komponen:komponennya
%linisi juga perlu mengetahui jenis dan luasnya pergerakan sendi dan bagaimana gambaran dari sendi yang berubah karena berbagai gerakan tersebut. ;ntuk mendapatkan gambaran radiograi dapat dilakukan dalam beberapa teknik pemotretan yaitu 8 transkranial, transaringeal, panoramik, tomograi, computed tomography (CT) 14,1-
Te*ni* P"no0"i* untu* Men/ete*si Kel"in"n TM-
Secara radio:patologis, terdapat beberapa kondisi pada hasil radiograi panoramik yang dapat digunakan untuk mendeteksi kemungkinan adanya TM$. %ondisi tersebut adalah 16,118
1) Asiet0i M"n/i1ul"
1
, apabila tingkat asimetri dari mandibula kiri dan
kanan pada sebuah radiogra panoramik melebihi angka < =, hal ini menunjukkan adanya asimetri yang nyata pada daerah asial. "engukuran dapat dilakukan secara sederhana dengan menarik garis &ertikal mulai dari puncak kondilus sampai dengan titik sudut angulus mandibula kiri dan kanan. %emudian selisih keduanya dihitung secara prosentase, apabila kurang dari <= kemungkinan asimetri ini terjadi karena elongasi atau tidak tepatnya posisi kepala pasien pada saat pemotretan. Sedangkan selisih yang besar menunjukkan adanya asimetri yang nyata pada tinggi kepala kondilus, dan perlu dianalisa lebih lanjut untuk mendapatkan data pendukung lainnya sehingga dapat diketahui tingkat abnormalitas yang terjadi.
G"1"0 %2 %lasiikasi /entuk %epala %ondilus 1<
4) Pe0u1"h"n Bentu* Ke"l" Kon/ilus6 dalam arah sagital bentuk kepala kondilus dapat diklasiikasikan ke dalam empat jenis 8 (a) adalah bentuk yang normal didasarkan pada bentuk tulang kortikal pada kepala kondilus tampak halus dan bersih. (b) tampak terjadinya flattening , sehingga kepala kondilus tampak menyudut dan tidak lagi berbetuk cembung. (c) tampak terjadinya erosi yang ditandai tergerusnya sebagian daerah kepala kondilus disertai penurunan densitas pada daerah tersebut. (d) adalah bentuk osteophyte, yaitu tampak adanya pertumbuhan atau penonjolan di bagian anterior dan atau superior dari permukaan kepala kondilus. "erubahan bentuk yang terjadi ini menunjukkan terjadinya tekanan berlebih di area tertentu dari kepala kondilus pada saat gerakkan ungsional, sehingga apabila terjadi dalam jangka #aktu yang lama dapat berdampak pada perubahan bentuk kepala kondilus. 1' -)
Asiet0i Posisi Kon/ilus2 /erdasarkan penilaian tingkat akurasi yang
rendah, radiogra panoramik tidak diindikasikan sebagai bahan reerensi untuk menganalisa posisi kondilus. >alaupun demikian, gambaran yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai bahan pembanding untuk melihat posisi
kondilus pada kedua sisi. 1'
G"1"0 72 9minensia rtikularis pada ?adiograi "anoramik 4
4)
Pe0u1"h"n Bentu* Einensi" A0ti*ul"0is, tekanan yang berlebihan
pada pergerakan sendi temporomandibula dapat menyebabkan keausan pada daerah eminensia artikularis. Melalui radiogra panoramik, kondisi flattening pada eminensia akan tampak jelas. 1' $)
Pe0u1"h"n Bentu* P0o8essus St!loi/eus6 sangat berkaitan dengan
pergerakan otot:otot mastikasi. /entuk processus yang membesar dan memanjang. Selain itu perbedaan yang terjadi pada kedua sisi dapat membantu menunjukkan tingkat keparahan yang terjadi di antara kedua sendi.1' ALAT DAN BA9AN
1. 4. -. . '. <. . +.
Masker Sarung tangan Jangka "enggaris Stetoskop Senter Spidol 5ap putih
PROSEDUR PER5OBAAN
1. "emeriksaan gerakan STM secara palpasi 1) Orang coba dipersiapkan dalam posisi duduk dengan posisi kepala sejajar dengan lantai 4) Operator@ pemeriksa telah siap menggunakan sarung tangan steril dan masker -) Melakukan palpasi 6,':1 cm di depan meatus acusticus eAternus (lubang telinga) kiri dan kanan pada posisi membuka dan menutup mulut ) "eriksa dan catat posisi dan gerakan kondili pada saat membuka mulut dan menutup mulut ') "eriksa dan catat apakah gerakan kondili simetris kanan dan kiri <) "eriksa dan catat apakah terjadi hambatan gerak kondili. danya kelainan pada intrakapsular memungkinkan terjadinya hambatan dan rasa sakit pada saat sendi gerak 4. "emeriksaan bunyi STM secara auskultasi 1) Orang coba berada dalam posisi tegak dengan posisi kepala sejajar dengan lantai 4) 5akukan pemeriksaan pada daerah sendi dengan menggunakan stetoskop -) mati dan dengarkan bunyi yang timbul saat membuka dan menutup mulut, apakah ada bunyi krepitasi, clicking atau popping. danya kelainan dan inkoordinasi antara diskus dan kondil bisa menimbulkan bunyi pada sendi -. "emeriksaan gerakan mandibula a. erakan membuka mulut maksimal 1) Orang coba berada dalam posisi duduk tegak dengan posisi kepala sejajar dengan lantai 4) Mintalah orang coba membuka mulut -) Masukkan - jari tangan kanan ke dalam mulut ) mati apakah jari dapat masuk ke dalam mulut, jika sakit atau tidak dapat dimasukkan jangan dipaksa ') Selain cara pada butir 4, dapat pula langsung diukur menggunakan jangka dan penggaris <) Batat berapa besar pergerakan normal maksimal mandibula dari orang coba
b. erakan membuka dan menutup mulut 1) Orang coba berada dalam posisi duduk tegak dengan posisi kepala sejajar dengan lantai 4) 5etakkan jari telunjuk dan jari tengah kedua tangan operator pada kedua kondil orang coba atau sekitar 6,':1 cm didepan meatus acusticus eAternus -) !nstruksikan orang coba untuk membuka mulut, dilanjutkan menutup mulut sampai gigi:geligi kedua rahang menyentuh ) "erhatikan dan catat perubahan gerakan kedua kondil ') Batat berapa lama ketahanan orang coba untuk membuka mulut secara maksimal c. erakan mandibula ke antero dan posterior 1) Orang coba berada dalam posisi duduk tegak dengan posisi kepala sejajar dengan lantai 4) 5etakkan jari telunjuk dan jari tengah kedua tangan operator pada kedua kondili orang coba atau sekitar 1 cm didepan meatus acusticus eAternus -) !nstruksikan orang coba untuk membuka mulut, dilanjutkan menutup mulut sampai gigi:geligi kedua rahang menyentuh, dilanjutkan menggerakkan mandibula ke arah antero:posterior (depan dan belakang) ) "erhatikan dan catat perubahan gerakan kedua kondil d. erakan mandibula ke lateral 1) Orang coba berada dalam posisi duduk tegak dengan posisi kepala sejajar dengan lantai 4) 5etakkan jari telunjuk dan jari tengah kedua tangan operator pada kedua kondili orang coba atau sekitar 1 cm didepan meatus acusticus eAternus -) !nstruksikan orang coba untuk membuka mulut, dilanjutkan menutup mulut sampai gigi:geligi kedua rahang menyentuh, dilanjutkan menggerakkan mandibula ke lateral (samping) ) "erhatikan dan catat perubahan gerakan kedua kondil e. %oordinasi gerakan mandibula 1) Orang coba berada dalam posisi duduk tegak dengan posisi kepala sejajar dengan lantai
4) 5etakkan jari telunjuk dan jari tengah kedua tangan operator pada kedua kondili orang coba atau sekitar 1 cm didepan meatus acusticus eAternus -) !nstruksikan orang coba untuk membuka mulut, dilanjutkan menutup mulut sampai gigi:geligi kedua rahang menyentuh ) "erhatikan dan catat perubahan gerakan kedua kondil, apakah gerakan dan tonjolan dirasakan simetris . %elelahan pada gerakan mandibula menutup mulut 1) "ilih orang coba yang lain, dan satu seri percobaan ini dilakukan oleh orang yang sama 4) Orang coba berada dalam posisi duduk tegak dengan posisi kepala sejajar dengan lantai -) !nstruksikan orang coba untuk membuka mulut maksimal sampai timbul rasa lelah ) Batat berapa lama ketahanan orang coba untuk membuka mulut secara maksimal ') !stirahatkan selama 16 menit <) ;langi percobaan 4:' tetapi setengah dari #aktu timbul kelelahan lakukan pemijatan pada otot pembuka mulut, sambil tetap membuka mulut maksimal ) Batat #aktu timbul kelelahan +) 5akukan istirahat kembali selama 16 menit ) ;langi percobaan 4:' tetapi setengah dari #aktu timbul kelelahan lakukan pemajaan dengan sinar inra red pada otot pembuka mulut, sambil tetap membuka mulut maksimal (sebelum percobaan tutup mata orang coba dengan saputangan agar tidak terpajan inra red) 16) Batat #aktu timbul kelelahan
PERTANAAN
1. pa yang menyebabkan bunyi sendiC 4. pa perbedaan krepitus, clicking dan poppingC -. /agaimana pola pergerakan kondil pada saat membuka dan menutup mulutC . Mengapa dapat timbul gerakan inkoordinasi mandibulaC '. pakah posisi tidur dapat berpengaruh pada kondisi mandibulaC Jelaskan mekanismenyaD
<. Mengapa membuka mulut maksimal menimbulkan kelelahan dan nyeriC Jelaskan mekanismenyaD . pa ungsi pemijatan pada kelelahanC Jelaskan mekanismenyaD +. pa ungsi inra red pada kelelahanC Jelaskan mekanismenyaD
9ASIL PER5OBAAN
#2 Pee0i*s""n Ge0"*"n STM se8"0" P"l"si
Jenis %elamin Orang Boba "erempuan 5aki:laki
erakan STM (simetri@normal@terjadi hambatan@...) Simetris , normal Simetris, normal
.2 Pee0i*s""n Bun!i STM se8"0" Aus*ult"si
Jenis %elamin Orang Boba "erempuan 5aki:laki
erakan STM (sakit@krepitasi@clicking@poping@...) %liking, tidak sakit %liking, tidak sakit
'2 Pee0i*s""n Ge0"*"n M"n/i1ul"
Jenis
%elamin
Orang
() Jarak maksimal
Boba 5aki:laki "erempuan Jenis
%elamin
Orang Boba
(/) >aktu maksimal
(mm) ' '
erakan Mandibula
(menit) - menit 1 detik 4 menit 44 detik
"erubahan %ondil ntero E ke bagian anterior, ke
(B) ntero:posterior 5aki:laki dan "erempuan
($)5ateral
(9) %oordinasi gerakan
eminensia artikularis "osterior
E
ke
bagian
posterior, ke ossa glenoidales Tidak ada suara kliking atau poping saat kondilus bergeser "ada saat terbuka, kondilus menonjol dan kedua kondil simteris
42 Kelel"h"n "/" Ge0"*"n M"n/i1ul" Menutu Mulut
Jenis %elamin Orang Boba 5aki:laki "erempuan 5aki:laki "erempuan 5aki:laki "erempuan
>aktu sampai 5amanya membuka mulut secara maksimal
>aktu maksimal (eA. F menit) !stirahat 16 menit G dari #aktu maksimal (6,' dari F menit H pemijatan) !stirahat 16 menit G dari #aktu maksimal (6,' dari F menit H pajanan sinar inra merah)
timbul kelelahan (menit) 1 menit '' detik - menit - detik 1 menit ' detik - menit 16 detik - menit '' detik < menit 6 detik
PEMBA9ASAN
#2 Pee0i*s""n Ge0"*"n STM Se8"0" P"l"si
"ada pemeriksaan gerakan STM secara palpasi, orang coba berjeniskelamin perempuan dan laki:laki melakukan palpasi dengan jarak 6.':1 cm di depan meatusacusticus eAternus (lubang telinga) kiri dan kanan pada posisi membuka danmenutup mulut. "alpasi dilakukan secara bergantian. "ada orang coba pertama dengan jenis kelamin laki:laki diketahui bah#a gerakan STM simetris dan saat dalam membuka dan menutup mulut tidak terjadi hambatan maupun rasa nyeri,
gerakan STM normal. /egitupun dengan orang coba kedua, diketahui bah#a gerakan STM terjadi secara simetris dan normal, juga tidak terjadi hambatan pergerakan STM dan tidak ada rasa nyeri.
.2 Pee0i*s""n Bun!i STM Se8"0" Aus*ult"si
"emeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan stetoskop. "raktikan meletakkan stetoskop pada daerah STM, kemudian mendengarkan bunyiyang timbul
saat
masing:masing
membuka
dan
menutup
mulut.
%emudian
dilakukan pencatatan, apakah ada bunyi krepitasi, clicking, atau popping yang muncul. "emeriksaan ini dilakukan secara bergantian, dan hasilnya terdapat bunyi kliking atau seperti suara klik ketika orang coba membuka dan menutup mulutnya. 3amun kedua orang coba tersebut mengaku tidak ada yang sakit atau nyeri ataupun adanya hambatan ketika membuka dan menutup rahang.
'2 Pee0i*s""n Ge0"*"n M"n/i1ul"
"ada pemeriksaan jarak maksimal dan #aktu maksimal membuka mulut, dua orang dengan panjang
coba
berjenis kelamin berbedamelakukan
cara jarak
membuka
mulut
maksimal
pemeriksaan
semaksimalmungkin.
mandibula
bergantian
%emudian
dihitung
dengan menggunakan penggaris dan
dicatat berapa lama #aktu yang dibutuhkan bagipergerakan
maksimal
mandibula untuk bertahan. $ari pemeriksaan yang diperoleh, panjang jarak maksimal mandibula orang coba perempuan adalah ' mm dengan #aktu maksimal 4 menit 44 detik. Sedangkan panjang jarak maksimal mandibula orang coba laki:laki adalah ' mm dengan #aktu maksimal - menit 1 detik. "ada pemeriksaan gerakan mandibula pun dilakukan
oleh
satu
orang
coba berjenis kelaminperempuan dan stu orang coba berjenis kelamin laki:laki. Operator yang telah memakai handskun dan masker meletakkan jari telunjuk dan jari tengah kedua tangan pada kedua kondil orang diinstruksikan untuk membuka mulut, dilanjutkan
coba.
menutup
Orang mulut
coba sampai
gigi geligi kedua rahang menyentuh, selanjutnya menggerakkan mandibula
ke arah (B) antero:posterior dan ($)lateral. "erubahan kondil pada saat orang coba menggerakkan mandibula ke arahantero:posterior turut
adalah
dan
lateral
berturut:
anterior:inerior:posterior:superior dan lateral:inerior. "erubahan
ke anterior menandakan bah#a kondil bergerak ke eminensia artikularis dan saat bergerak ke posterior menandakan bah#a kondil mandibula dalam posisi di ossa glenoidales.$ari pergerakan kondil ke antero:posterior dan ke lateral, kedua orang coba tidak merasakan adanya nyeri atau hambatan saat membuka dan menutup mulut. Sedangkan (9) koordinasi gerakan masing:masing arah pergerakan mandibula adalah simetris.
42 Kelel"h"n "/" Ge0"*"n M"n/i1ul" Menutu Mulut
"emeriksaan
ini
dilakukan
oleh
dua
orang
coba
berjenis
kelaminperempuan dan laki:laki. Orang coba diinstruksikan untuk membuka mulut maksimal sampaitimbul rasa lelah. $idapatkan bah#a rasa lelah timbul pada #aktu 1 menit '' detik untuk laki:laki dan #aktu timbul kelelahan orang coba perempuan adalah - menit - detik.*al ini dapat dikarenakan durasi penggunaan rahang yang dilakukan sehari:hari. %ebanyakan perempuan lebih sering membuka dan menutup rahang, baik untuk makan atau sekedar berbicara jadi otot:otot rahangnya lebih tidak kaku dari laki:laki sehingga saat membuka rahang maksimal, otot rahang tidak mudah lelah. Setelah pengukuran #aktu maksimal, Orang coba diistirahatkan selama 16 menit, kemudian
kembali
diinstruksikanuntuk membuka mulut sampai timbul rasa lelah kembali. 3amun pada hitungan sekitar 1 menit orang coba laki:laki diinstruksikan untuk membuka mulut, operator melakukan pemijatanpada otot pembuka mulut. %elelahan baru timbul pada #aktu 1 menit ' detik. *al yang sama dilakukan kepada orang coba perempuan yang pada hitungan sekitar 1,' menit orang coba membuka mulut, operator melakukan pemijatan pada daerah otot pembuka mulut. %elelahan pada orang coba perempuan timbul pada #aktu - menit 16 detik. $alam hal ini perubahan otot rahang dalam menahan rahang saat membuka mulut tampak lebih lama ketika dilakukan pemijatan daripada keadaan rahang yang tidak diberi perlakuan apapun meskipun dalam data kami tidak begitu terlihat perubahan yang
signiikan. "ertambahan kekuatan otot rahang ini dikarenakan saat dilakukannya pemijatan, otot rahang menjadi relaks sehingga ketegangan otot rahang dapat diminimalisir. Selanjutnya orang coba kembali diistirahatkan selama 16 menit. Setelah itu, orangcoba diinstruksikan untuk melakukan hal yang sama, yaitu membuka mulut secaramaksimal sampai timbul kelelahan. "ada sekitar 1 menit orang coba laki: laki diinstruksikan untuk membuka mulut, operator melakukan pemajanan inrared pada otot pembuka mulut. %elelahan baru timbul pada #aktu - menit '' detik. *al yang sama dilakukan kepada orang coba perempuan yang pada hitungan sekitar 1,' menit orang coba membuka mulut, operator melakukan pemajaan inrared pada daerah otot pembuka mulut.%elelahan pada orang coba perempuan timbul pada #aktu - menit 16 detik. "emajaan dengan inrared ini menunjukkan hasil yang mencolok dari pada pemijatan. ?ata:rata kelelahan orang coba baru timbul pada #aktu yang dua kali lebih lama dari #aktu a#al. "emajaan inrared ini dapat mengurangi kelelahan otot karena inra red memancarkan panas atau kalor sehingga otot:otot rahang mengalami &asodilatasi sehingga pasokan oksigen dan bahan:bahan makanan untuk sel:sel otot lebih lancar sehingga tidak mudah terjadi kelelahan otot
-A;ABAN PERTANAAN
1. Terjadinya bunyi pada sendi karena adanya perubahan letak, bentuk, dan ungsi dari komponen sendi temporomandibular. /unyi yang dihasilkan dapat ber&ariasi mulai dari bunyi yang lemah dan hanya terasa oleh si penderita sampai yang keras dan tajam. /unyi ini dapat terjadi pada a#al, pertengahan atau akhir gerak buka dan tutup mulut. 4. %repitus adalah bunyi mengeret atau gemeretak
menunjukan
adanya perubahan degenerasi. /iasanya ditemukan pada pasien dengan kelainan sendi temporo:mandibula jangka panjang . Blicking adalah bunyi
tunggal dalam #aktu yang singkat. /unyi tersebut dapat berupa bunyi berdebuk yang perlahan, samar sampai bunyi retak yang tajam dan keras. "opping adalah bunyi letupan karena adanya keterbatasan gerakan rahang atau atau gerakan rahang yang biasanya asimetri. -. "ada saat membuka mulut, diskus artikularis
dan
kondil
bersama:sama meluncur ke ba#ah sepanjang emenensia artikularis dan diskus artikularis berputar pada kepala kondil ke arah posterior sedangkan pada saat menutup mulut, kedudukan kepala kondil berada pada bagian tengah diskus yaitu pada bagian yang tipis. . $apat terjadi karena hilangnya kontinuitas mandibula
sehingga
menyebabkan kehilangan keseimbangan dan akhirnya menyebabkan inkoordinasi gerakan mandibular. '. Tidur dilakukan kurang lebih selama < jam, bila seseorang memiliki kebiasaan tidur yang salah maka akan dapat mempengaruhi kondisi dari mandibular itu sendiri. Misalnya kebiasaan tidur dengan memiringkan tubuh ke salah satu sisi saja dapat menyebabkan tekanan mandibular yang berat pada salah satu sisi. palagi bila tidur dilakukan selama berjam:jam dan kebiasaan itu terba#a sejak lama, dapat menyebabkan perubahan posisi
ataupun
kemiringan
dari
mandibular
yang
nantinya
akan
berpengaruh pula pada susunan gigi geliginya. <. Membuka mulut maksimal dapat menimbulkan nyeri karena sendi temporo:mandibula
mengalami dislokasi,
dimana
sendi
rahang
IkeluarI dari lokasi normalnya. Sehingga menyebabkan rasa sakit dan
lelah
bila
terus
menerus dilakukan gerakan membuka mulut
secara maksimal. . "emijatan mampu memberikan banyak manaat bagi tubuh. 9ek pijat pada syara akti&itas
mampu
memberikan
rangsangan
dan
meningkatkan
otot, pembuluh darah, dan kelenjar yang diatur oleh otot:otot
tersebut. %arena setelah dipijat, aliran darah ke otot akan lebih lancar sehingga pasokan oksigen akan lebih banyak
dari
Oksigen
untuk menghasilkan
berguna
dalam
proses
pembakaran
sebelumnya.
energi, sehingga setelah dipijat energi meningkat dan otot dapat bekerja lebih lama. %egiatan pijat mampu mengendurkan dan meregangkan otot dan
jaringan:jaringan
lunak
dalam
tubuh,
sehingga
mengurangi
ketegangan otot dan kram. "erbaikan sirkulasi darah dan getah bening di otot akan menghasilkan sirkulasi yang lebih baik dalam tula ng:tulang yang terkait. Sendi yang tegang dan rasa sakit yang diakibatkan oleh kondisi: kondisi seperti arthritis, bisa dikurangi sehingga tercipta rasa nyaman dan kemudahan dalam bergerak. +. "emberian inra red pada bagian tubuh tertentu setelah mengalami kelelahan, akan mengurangi kelelahan yang dirasakan. *al ini dapat terjadi karena sinar inra red akan menghasilkan panas yang menyebabkan pembuluh kapiler darah membesar (&asodilatasi). Sirkulasi darah menjadi lancar, sehingga suplai oksigen dari darah mengalir lancar. *al tersebut yang akan menyebabkan rasa lelah menjadi berkurang.
KESIMPULAN
danya kelainan intrakapsular memungkinkan terjadinya hambatan danrasa sakit ketika sendi temporo:mandibula bergerak. Tanda adanya kelainan TMJ adalah adanya /unyi pada sendi terjadi
karena adanya perubahan letak, bentuk,
danungsi dari komponen sendi temporo:mandibula. Saat membuka mulut maksimal dapat menimbulkan nyeri karena senditemporo:mandibula mengalami dislokasi, sehingga menimbulkan rasasakit. $alam pemeriksaan kelelahan otot, "emijatan
menyebabkan
energi
meningkat
dan
otot
dapat
bekerja
lebihlama."emberian inra red akan mengurangi kelelahan yang dirasakan
karenasinar
inra
red
akan
menghasilkan
panas
yang
menyebabkan
pembuluhkapiler darah membesar (&asodilatasi).
DAFTAR PUSTAKA
Suhartini 7ahreni *am2ah. 461<. Petunjuk Praktikum Fisiologi Jember 8 /ag. /iomedik 5ab 0isiologi Manusia 0% ;ni&ersitas Jember.
anong >0, 1+-. Fisiologi !edokteran "d #$. Jakarta8 9B. uyton, rthur B. 466. Fisiologi !edokteran "d ##. Jakarta8 9B.