Mahfuz Idafi
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM LINGKUNGAN PERCOBAAN V KESADAHAN
NAMA
: MAHFUZ IDAFI
NIM
: H1E107017
KELO KE LOM MPOK POK : 6 (Ena (Enam) m) ASISTEN
: ARINI PURNAMASARI
PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU
2009
Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
LAPORAN PRAKTIKUM PERCOBAAN V KESADAHAN
I.
TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengukur kesadahan sampel air.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Kesadahan berasal dari kata sadah yang berarti mengandung kapur, jadi kalau kesadahan air adalah adanya kandungan kapur yang berlebih pada air yang disebabkan oleh lapisan tanah kapur yang dilaluinya. Jenis sumber air yang yang banya mengandung sadah air tanah khususnya air tanah dalam. Air sadah sadah dapat dapat menyeb menyebabk abkan an sabun sabun sukar sukar berbui berbuih, h, hal ini diakib diakibatk atkan an oleh oleh kandungan natrium stearat (C 17H35COONa) dalam sabun yang beraksi dengan ion-ion Mg2+ dan Ca2+ yang memebenuk busa buih yang mengendap, Mg2+ (aq) + 2 C17H35COO- (aq)
Mg(C17H35COO)2 (aq)
Ca2+ (aq) + 2 C17H35COO- (aq)
Ca(C17H35COO)2 (aq)
Karena sabun diendapkan, maka busa sabun baru akan terbentuk bila semua ion-ion magnesium dan kalsium telah terendapkan. Ini berarti untuk mencuci diperlukan sabun dengan jumlah yang banyak (Kusuma, 2007). Kesadahan pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu : a. Kesa Kesada daha han n seme sement ntara ara Adala Adalah h kesa kesada daha han n yang yang dise diseba babk bkan an oleh oleh ion ion Ca2+ dan dan Mg2+ yang berikatan dengan ion karbonat dan bikarbonat. Air sadah sementara dapat terjadi terjadi secara secara alami alami ketika ketika air hujan hujan melaru melarutkan tkan sediki sedikitt karbon karbon dioksi dioksida da udara, sehingga air hujan itu mengandung asam karbonat. Kaika air hujan ini melewati daerah berkapur air tersebut akan menyerap dan menghanyutkan kapur sehingga terbentuk hidrogen-karbonat larut, CaCO3 (s) + CO2(s) + H2O
Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat
Ca(HCO)3 (aq)
Mahfuz Idafi
b. b. Kesa Kesada daha han n tetap tetap Kesadahan tetap adalah kesadahan yang disebabkan oleh ion Ca 2+ dan Mg2+ yang berikatan dengan ion Cl -, SO42-, NO3-, contohnya CaCl 2, MgSO4. Kesa Kesada daha han n teta tetap p terj terjad adii keti ketika ka air air mele melewa wati ti daer daerah ah beba bebatu tuan an yang yang mengan mengandun dung g sulfa sulfatt magnes magnesium ium dan kalsiu kalsium. m. Kesada Kesadahan han ini tidak tidak dapat dapat dihilangka dihilangkan n hanya dengan pendidihan pendidihan atau dengan dengan penambahan penambahan kapur mati, tetapi tetapi dapat dapat dihila dihilang ng dengan dengan penamb penambaha ahan n soda soda basuh basuh atau menggu menggunak nakan an pro prose sess perm permut utit it (yan (yang g juga juga dapa dapatt dipa dipaka kaii untu untuk k air sada sadah h seme sement ntar ara) a) (Kusuma, 2007). Kesadahan atau beberapa orang secara ilmiah menyebut sebagai sifat ‘kekerasan’ air. Ini sebetulnya adalah jumlah kandungan mineral dalam air. Air murni adalah bebas dari kandungan kandungan mineral. mineral. Tapi tubuh kita sebenarnya sebenarnya juga butuh mineral, yang bisa diperoleh dari makanan atau air yang kita minu minum. m. Jadi Jadi mung mungki kin n kand kandun unga gan n mine minera rall samp sampai ai batas batas tert terten entu tu just justru ru dibutuhkan oleh tubuh. Kandungan mineral yang berlebih tolok ukurnya bisa kita kita liha lihatt bila bila kita kita mema memasa sak k air air dala dalam m teko teko,, pada pada dasa dasarr teko teko terk terkad adan ang g didapati didapati semacam semacam endapan endapan putih keras rapuh seperti wujud garam-garama garam-garaman. n. Itulah kumpulan mineral tadi yang mengkristal dengan mudah pada panas tertent tertentu. u. Bila Bila kita kita selalu selalu mengko mengkonsu nsumsi msi air dengan dengan kandun kandungan gan mineral mineral berlebih, mineralmineral sisa dari kelebihan yang dibutuhkan tubuh kita akan menggumpal di ginjal yang sering kita sebut dengan batu ginjal. Makanya kemudian terkadang orang memilih meminum air dengan kandungan mineral minimu minimum, m, dengan dengan harapa harapan n kebutu kebutuhan han minera minerall tubuh tubuh tercuk tercukupi upi dengan dengan mengatur pola makan yang baik (Amrih, 2005). Air yang banyak mengandung mineral kalsium dan magnesium dikenal sebagai “air sadah”, atau air yang sukar untuk dipakai mencuci. Senyawa kalsium kalsium dan magnesium magnesium bereaksi bereaksi dengan dengan sabun sabun membentuk membentuk endapan dan mencegah mencegah terjadinya terjadinya busa dalam air. Oleh karena senyawa-sen senyawa-senyawa yawa kalsium dan magnes magnesium ium relatif relatif sukar sukar larut larut dalam dalam air, maka maka senya senyawa-s wa-seny enyawa awa itu cenderung untuk memisah dari larutan dalam bentuk endapan atau presipitat yang akhirnya menjadi kerak (Atastina, 2004).
Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
Kesadahan didefinisikan sebagai kemampuan air dalam mengkonsumsi sejuml sejumlah ah sabun sabun secara secara berleb berlebiha ihan n serta serta mengak mengakiba ibatka tkan n penger pengeraka akan n pada pada peman pemanas as air, boiler, boiler, atau atau pemana pemanasan san lainny lainnya. a. Hal ini diseba disebabka bkan n adanya adanya kehadiran ion-ion metal polivalen, terutama kalsium dan magnesium. Ca 2+ dan Mg2+ dapat bereaksi dengan sabun sehingga membentuk garam-garam organik yang tidak melarut dan berbentuk sebagai busa pada permukaan air (Tirta, 2007) Kesada Kesadahan han air diseba disebabka bkan n oleh oleh Calsiu Calsium m (Ca) dan Magnes Magnesium ium (Mg). (Mg). Kesada Kesadahan han air dibagi dibagi menjad menjadii dua yaitu yaitu kesada kesadahan han tetap tetap dan kesada kesadahan han sementara. Kesadahan tetap yaitu kesadahan yang disebabkan oleh garam – garam nonbikarbonat seperti CaNO 3, MgNO3 dan CaSO4, garam seperti ini banyak ditemukan di perairan pantai tergolong kesadahan tetap perlu adanya sistem pengolahan pengolahan dan penambahan penambahan senyawa-sen senyawa-senyawa yawa penurun penurun tegangan tegangan muka muka dari dari air sadah sadah tersebu tersebut. t. dan kesada kesadahan han sement sementara ara diseba disebabka bkan n oleh oleh garam – garam bikarbonat yaitu Ca(HCO3) dan Mg(HCO 3), garam bikarbonat jen jenis is ini ini bias biasaa dite ditemu muka kan n di daer daerah ah pegu pegunu nung ngan an atau atau tana tanah h vulk vulkan anis is.. Tergolong kesadahan sementara sangat mudah menurunkanya yaitu dengan jalan pemanasan. Pengaruh air sadah yaitu: 1. menimbulkan kerak. 2. menimbulkan menimbulkan penyumbat penyumbatan an pada saluran saluran air. 3. menimbulkan pengapuran pengapuran dalam pembuluh pembuluh darah. 4. pemborosan sabun (Hastomo, (Hastomo, 2007). 2007). Kesadahan yang terdapat di dalam air, (baik itu air permukaan ataupun air tanah), biasanya akibat terlarutnya garam kalsium dan magnesium oleh air yang mengalir pada batuan/tana batuan/tanah. h. Biasanya Biasanya batuan/tanah batuan/tanah tersebut banyak banyak mengandung mineral limestone, dolomite dan gypsum. Larutan tersebut dapat berupa garam CaSO4, CaCl2 dan MgSO4, MgCl2 yang disebut disebut kesadahan kesadahan tetap tetap,, atau ataupu pun n dapa dapatt beru berupa pa Ca(HC Ca(HCO O3)2 dan Mg(HCO Mg(HCO3)2 yang yang disebu disebutt kesadahan sementara. Kesadahan tetap/sementara tidak diinginkan di dalam suatu proses industri baik itu sebagai bahan baku air pengisi ketel uap atau pun proses/industri kimia yang perlu kemurnian tinggi. Untuk penyediaan air pada pada labora laborator torium ium kimia kimia yang yang bebas bebas dari dari unsur unsur kalsiu kalsium, m, magnes magnesium ium dan Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
klorid kloridaa cukup cukup sulit. sulit. Unsur Unsur tersebu tersebutt sulit sulit dihila dihilangk ngkan, an, perlu perlu suatu suatu proses proses gabu gabung ngan an
anta antara ra
dest destil ilas asii
dan dan
demi demine nera rali lisa sasi si
(pen (penuk ukar ar
ion) ion)
untu untuk k
menghilangkannya (Yudhi, 2006) Kesadahan merupakan petunjuk kemampuan air untuk membentuk busa apabila dicampur dengan sabun. Pada air berkesadahan rendah, air akan dapat memb memben entu tuk k busa busa apab apabil ilaa dicam dicampu purr deng dengan an sabu sabun, n, seda sedang ngka kan n pada pada air air berkesadahan tinggi tidak akan terbentuk busa. Kesadahan sangat penting artinya bagi para akuaris karena kesadahan merupakan salah satu petunjuk kualitas air yang diperlukan bagi ikan. Tidak semua ikan dapat hidup pada nilai kesadahan yang sama. Dengan kata lain, setiap jenis ikan memerlukan prasarat nilai kesadahan pada selang tertentu untuk hidupnya. Disamping itu, kesada kesadahan han juga juga merupa merupakan kan petunj petunjuk uk yang yang pentin penting g dalam dalam hubung hubungann annya ya dengan usaha untuk memanipulasi nilai pH (Ardiyansyah, 2006). Secara lebih rinci kesadahan dibagi dalam dua tipe, yaitu: kesadahan umum (” general hardness” atau GH) dan kesadahan karbonat (” carbonate
hardness” atau KH). Disamping dua tipe kesadahan tersebut, dikenal pula tipe kesadahan yang lain yaitu yang disebut sebagai kesadahan total atau total Kesada daha han n total total meru merupa paka kan n penj penjum umla laha han n dari dari GH dan dan KH. KH. hardness. Kesa Penggunaan paramater kesadahan total sering sekali membingungkan, oleh karena itu, sebaiknya penggunaan parameter ini dihindarkan. GH Kesadahan umum umum atau atau “General merupakan kan ukuran ukuran yang yang menunj menunjukk ukkan an General Hardness Hardness” merupa jumlah ion kalsium (Ca2+) dan ion magnesium magnesium (Mg 2+) dalam air. Ion-ion lain sebena sebenarny rnyaa ikut ikut pula pula mempen mempengar garuhi uhi nilai nilai GH, akan akan tetapi tetapi pengar pengaruhn uhnya ya diketahui sangat kecil dan relatif sulit diukur sehingga diabaikan. GH pada umumny umumnyaa dinyat dinyataka akan n dalam dalam satuan satuan ppm (part (part per million million// satu satu persej persejuta uta bagian) bagian) kalsium kalsium karbonat karbonat (CaCO3), tingka tingkatt kekeras kekerasan an (dH), (dH), atau atau dengan dengan menggunakan konsentrasi molar CaCO 3. Satu satuan kesadahan kesadahan Jerman atau dH sama dengan 10 mg CaO (kalsium oksida) per liter air. Di Amerika, kesa kesada daha han n pada pada umum umumny nyaa meng menggu guna naka kan n satu satuan an ppm ppm CaCO CaCO 3, deng dengan an demiki demikian an satu satu satuan satuan Jerman Jerman (dH) (dH) dapat dapat dieksp diekspres resika ikan n sebaga sebagaii 17.8 17.8 ppm CaCO3. Sedangkan satuan konsentrasi molar dari 1 mili ekuivalen = 2,8 dH = 50 ppm. Perlu diperhatikan bahwa kebanyakan teskit pengukur kesadahan Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
menggunakan satuan CaCO 3. Berikut adalah kriteria selang kesadahan yang biasa dipakai: 1. 0 - 4 dH, dH, 0 - 70 ppm ppm : sang sangat at rendah rendah (san (sangat gat luna lunak) k) 2. 4 - 8 dH, dH, 70 70 - 140 140 ppm ppm : rend rendah ah (luna (lunak) k) 3. 8 - 12 dH, 140 140 - 210 ppm : sedan sedang g 4. 12 - 18 dH, dH, 210 210 - 320 320 ppm ppm : agak tinggi tinggi (agak (agak keras) keras) 5. 18 - 30 30 dH, 320 - 530 ppm ppm : tinggi tinggi (keras) (keras) (Ardiyansya (Ardiyansyah, h, 2006). 2006). Kesadahan perairan berasal dari kontak air dengan tanah dan bebatuan. Air hujan sebenarnya tidak memiliki kemampuan untuk melarutkan ion-ion penyusun kesadahan yang banyak terikat di dalam tanah dan batuan kapur (limestone ), meskip meskipun un memili memiliki ki kadar kadar karbon karbondio dioksi ksida da yang yang relatif relatif tinggi tinggi.. Larutnya Larutnya ion-ion ion-ion yang dapat meningkatk meningkatkan an nilai kesadahan tersebut lebih banya banyak k diseba disebabka bkan n oleh oleh aktivi aktivitas tas bakter bakterii di dalam dalam tanah, tanah, yang yang banyak banyak mengeluarkan karbondioksida (Effendi, 2003).
III. ALAT ALAT DAN DAN BAH BAHAN AN A.
ALAT
Alat–alat yang digunakan meliputi pipet, gelas beaker, gelas ukur, labu erlenmeyer, buret, statif, spatula, dan neraca analitik.
B.
BAHAN
Bahan yang digunakan meliputi sampel air sumur Loktabat, sampel air sumur sumur Cempak Cempaka, a, sampel sampel air sumur sumur Martapu Martapura, ra, sampel sampel air sumur sumur Banjarb Banjarbaru aru,, larutan larutan EDTA EDTA 1/28 1/28 N, laruta larutan n standa standarr kalsiu kalsium, m, laruta larutan n buffer pH 10, larutan buffer pH 12, indikator EBT, indikator Murexida, larutan KCN 10 %, dan aquadest.
IV. CARA KERJA A.
Stan Standa dari risa sasi si Larut Larutan an EDTA EDTA 1/28 1/28 N Meng Menggu guna naka kan n Indi Indika kato torr
EBT
1.
Memipet
10
ml
larutan
memasukkannya ke dalam labu erlenmeyer. Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat
standar
kalsium
dan
Mahfuz Idafi
2.
Menambahkan 5 ml larutan buffer pH 10.
3.
Menambahkan 50 mg indikator EBT.
4.
Mentitrasi de dengan la larutan ED EDTA 1/ 1/28 N sa sampai ca cairan
berubah warna dari ungu menjadi biru laut.
B.
Standarisasi Larutan EDTA 1/28 N Menggunakan Indikator
Murexida
1.
Memipet
20
ml
larutan
standar
kalsium
dan
memasukkannya ke dalam labu erlenmeyer. 2.
Menambahkan 1 ml larutan buffer pH 12.
3.
Menambahkan 50 mg indikator Murexida.
4.
Mentitrasi de dengan la larutan ED EDTA 1/ 1/28 N sa sampai ca cairan
berubah warna dari merah menjadi ungu.
C.
Pengukuran Kesadahan Kesadahan Total (Kalsium + Magnesium)
1.
Memasukkan
100
ml
contoh
air
ke
dalam
labu
erlenmeyer. 2.
Menambahkan 5 ml larutan buffer pH 10.
3.
Menambahkan 1 ml larutan KCN 10 % jika cairan
menjadi keruh. 4.
Menambahkan 100 mg indikator EBT.
5.
Mentitrasi de dengan la l arutan ED EDTA 1/ 1/28 N s am ampai ca c airan
berubah warna menjadi biru laut. 6.
D.
Mencatat ml EDTA yang diperlukan.
Peng Penguk ukur uran an Ke Kesa sada daha han n Kal Kalsi sium um
1.
Mem Memasukkan 10 100 ml ml co contoh ai air ke ke da dalam la labu er erlenmeyer.
2.
Menambahkan 1 ml larutan buffer pH 12.
3.
Men Menambahk ahkan 1 ml la larut rutan KC KCN 10 10 % ji jika ca cairan men menjjadi
keruh. 4.
Menambahkan 50 mg indikator Mu Murexida.
Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
5.
Mentitrasi dengan lar larutan EDTA 1/2 1/28 N sampai cai cairan
berubah warna menjadi ungu. 6.
V.
Mencatat ml EDTA yang diperlukan.
HASIL DAN PEMBAHASAN A.
Hasil 1.
Standarisasi Larutan EDTA 1/28 N
No.
Indikator
1. 2.
EBT Murexida 2.
Volume Titrasi 1,3 ml 1 ml
Perubahan Warna
Ungu muda menjadi biru muda Merah - ungu menjadi ungu
Pengukuran Ke Kesadahan To Total (K (Kalsium + Ma Magnesium)
No.
Jenis Sampel
Volume Titrasi
Perubahan Warna
1.
Air sumur Loktabat
1,6 ml
Ungu muda menjadi biru muda
2.
Air sumur Cempaka Air sumur Martapura Air sumur Banjarbaru
1,6 ml
Ungu muda menjadi biru muda
3,2 ml
Ungu muda menjadi biru muda
1 ml
Ungu muda menjadi biru muda
3. 4.
3.
Pengukuran Kesadahan Kalsium
No.
Jenis Sampel
Volume Titrasi
Perubahan Warna
1.
Air sumur Loktabat
0,6 ml
Merah – ungu menjadi ungu
2.
Air sumur Cempaka Air sumur Martapura Air sumur Banjarbaru
0,4 ml
Merah – ungu menjadi ungu
1,5 ml
Merah – ungu menjadi ungu
0,7 ml
Merah – ungu menjadi ungu
3. 4.
B.
Perhitungan
1. Perhi Perhitun tungan gan Faktor Faktor Ket Keteli elitia tian n
Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
Fakt Faktor or Kete Ketelit litia ian n EDTA EDTA-E -EBT BT =
10 ml EDTA =
10
1,3 ml
Fakt Fakto or Kete Keteli liti tian an EDT EDTA-M A-Murex urexid idaa
=
7,69
=
10 ml EDTA
=
10 1 ml
=
10
1. Perhi Perhitun tungan gan Kesada Kesadahan han Total Total Sampel Air Sumur Loktabat Kesa Kesad dahan ahan tota totall (mg/ (mg/l) l) = (10 (1000/1 00/10 00) x ml EDT EDTA x (1/2 (1/28) 8) x
(Faktor EDTA-EBT) x (100/2) = 10 x 1,6 x 0,04 x 7,69 x 50 50 = 246,08 mg/l Sampel Air Sumur Cempaka Kesa Kesad dahan ahan tota totall (mg/ (mg/l) l) = (10 (1000/1 00/10 00) x ml EDT EDTA x (1/2 (1/28) 8) x
(Faktor EDTA-EBT) x (100/2) = 10 x 1,6 x 0,04 x 7,69 x 50 50 = 246,08 mg/l Sampel Air Sumur Martapura Kesa Kesad dahan ahan tota totall (mg/ (mg/l) l) = (10 (1000/1 00/10 00) x ml EDT EDTA x (1/2 (1/28) 8) x
(Faktor EDTA-EBT) x (100/2) = 10 x 3,2 x 0,04 x 7,69 x 50 50 = 492,16 mg/l Sampel Air Sumur Banjarbaru Kesa Kesad dahan ahan tota totall (mg/ (mg/l) l) = (10 (1000/1 00/10 00) x ml EDT EDTA x (1/2 (1/28) 8) x
(Faktor EDTA-EBT) x (100/2) = 10 x 1 x 0,04 x 7,69 x 50 = 153,8 mg/l
1.
Perhitungan Kesadahan Total
Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
Sampel Air Sumur Loktabat Kesa Kesada daha han n kals kalsiu ium m (mg/ (mg/l) l) =
(100 (1000/ 0/10 100) 0) x ml EDTA EDTA x (1/2 (1/28) 8) x
(Faktor EDTA-Murexide) x (100/2) = 10 x 0,6 x 0,04 x 10 x 50 = 120 mg/l Sampel Air Sumur Cempaka Kesa Kesada daha han n kals kalsiu ium m (mg/ (mg/l) l) =
(100 (1000/ 0/10 100) 0) x ml EDTA EDTA x (1/2 (1/28) 8) x
(Faktor EDTA-Murexide) x (100/2) = 10 x 0,4 x 0,04 x 10 x 50 = 80 mg/l Sampel Air Sumur Martapura Kesa Kesada daha han n kals kalsiu ium m (mg/ (mg/l) l) =
(100 (1000/ 0/10 100) 0) x ml EDTA EDTA x (1/2 (1/28) 8) x
(Faktor EDTA-Murexide) x (100/2) = 10 x 1,5 x 0,04 x 10 x 50 = 300 mg/l Sampel Air Sumur Banjarbaru Kesa Kesada daha han n kals kalsiu ium m (mg/ (mg/l) l) = (100 (1000/ 0/10 100) 0) x ml EDTA EDTA x (1/2 (1/28) 8) x
(Faktor EDTA-Murexide) x (100/2) = 10 x 0,7 x 0,04 x 10 x 50 = 140 mg/l 2. Pengu Pengukur kuran an Kesa Kesadah dahan an Magn Magnesi esium um Sampel Air Sumur Loktabat Kesadahan Kesadahan magnesium magnesium = Kesadahan total total – Kesadahan Kalsium Kalsium (mg/l) = 246,08 mg/l - 120 mg/l mg/l = 126,08 mg/l Sampel Air Sumur Cempaka Kesadahan Kesadahan magnesium magnesium = Kesadahan total total – Kesadahan Kalsium Kalsium (mg/l) = 246,08 mg/l - 80 mg/l mg/l = 166,08 mg/l Sampel Air Sumur Martapura Kesadahan Kesadahan magnesium magnesium = Kesadahan total total – Kesadahan Kalsium Kalsium (mg/l) = 492,16 mg/l - 300 mg/l mg/l = 192,16 mg/l Sampel Air Sumur Banjarbaru
Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
Kesadahan Kesadahan magnesium magnesium (mg/l)
= Kesadahan total total – Kesadahan Kalsium Kalsium = 153,8 mg/l mg/l - 140 mg/l mg/l = 13,8 mg/l
C. Pembahasan
Percobaan Percobaan kali ini dilakukan untuk mengetahui mengetahui kadar kesadahan kesadahan dari samp sampel el air air dari dari tempa tempatt yang yang berb berbed edaa (air (air sumu sumurr Lokt Loktab abat at,, air sumu sumur r Cempaka, Air sumur Martapura dan air sumur Banjarbaru). Ada tiga jenis kesadahan yang akan diukur kadarnya, yakni kesadahan total, kesadahan kalsium, dan kesadahan magnesium. Kesadahan Kesadahan total adalah adalah total semua kadar kadar kesadahan kesadahan yang terdapat terdapat pad padaa air air baik baik itu itu yang yang dise diseba babk bkan an oleh oleh kals kalsiu ium m atau ataupu pun n magn magnes esiu ium. m. Pengukuran Pengukuran kesadahan total dilakukan dilakukan dengan dengan mereaksikan mereaksikan kalsium dan magnes magnesium ium dalam dalam air dengan dengan larutan larutan Na2 EDTA EDTA pada pada suas suasan anaa pH 10 dengan bantuan indikator EBT ( Erio chrom Black T. ), sehingga membentuk senyaw senyawaa komple komplek k Ca-EDT Ca-EDTA A dan Mg-EDT Mg-EDTA. A. Penamb Penambaha ahan n Na 2 EDTA dihentikan ketika warna larutan berubah dari ungu muda menjadi biru nuda. Kesadahan kalsium adalah kesadahan yang terdapat pada air yang disebabkan oleh kandungan kalsium yang terdapat dalam air. Pengukuran kesada kesadahan han kalsiu kalsium m dilaku dilakukan kan pada pada suasan suasanaa pH 12, karena pada pada pH ini magn magnes esiu ium m dala dalam m air akan akan meng mengen enda dap p seba sebaga gaii Mg(O Mg(OH) H)2, sedang sedangkan kan kalsiumnya dititrasi dengan larutan Na 2 EDTA dengan bantuan indikator murexida, titik akhir titrasi diamati dari perubahan warna larutan dari merah ungu menjadi ungu. Adapun reaksi yang terjadi adalah:
Ca(CHO3)2(aq)
CaCO3(s) + H2O (l) + CO2(g)
1. Standaris Standarisasi asi Laruta Larutan n EDTA 1/28 1/28 N
Standarisasi larutan EDTA 1/28 N dilakukan dengan dua cara, yang pertama pertama dengan dengan menggunak menggunakan an indikator indikator EBT. Pada akhir titrasi titrasi didapat didapat volume EDTA 1/28 N yang digunakan sebnyak 1,3 ml dan ketika dilakukan
Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
penrh penrhitu itunan nan didapa didapatt faktor faktor ketelit ketelitian ian EDTA-E EDTA-EBT BT adalah adalah 7,69. 7,69. Faktor Faktor ketelitian ini nantinya digunakan dalam perhitungan kesadahan total. Cara kedua dengan dengan menggunak menggunakan an indikator indikator mureksida. mureksida. Pada akhir titrasi didapat volume EDTA 1/28 N yang diunakan sebnyak 1 ml dan ketika ketika dilaku dilakukan kan penrhi penrhitun tunan an didapa didapatt faktor faktor ketelit ketelitian ian EDTA-m EDTA-mure urexid xidaa adalah adalah 10. Faktor Faktor keteli ketelitian tian ini nantin nantinya ya diguna digunakan kan dalam dalam perhit perhitung ungan an kesadahan kalsium. 2. Kesadaha Kesadahan n Sampel Sampel Air Sumur Sumur Loktabat Loktabat
Volume Volume laruta larutan n EDTA EDTA 1/28 1/28 N yang yang diguna digunakan kan pada pada titras titrasii yang yang dilakukan untuk mengetahui kesadahan total sampel air sumur Loktabat adalah 1,6 ml, yang ketika dilakukan perhitungan didapat nilai kesadahan total adalah 13,78 O G atau 246, 08 mg/l CaCO 3, sedangkan volume larutan EDTA EDTA 1/28 1/28 N yang yang digu diguna naka kan n pada pada titr titras asii yang yang dila dilaku kuka kan n untu untuk k mengetahui kesadahan kalsium sampel air sumur Loktabat adalah 0,6 ml, yang ketika dilakukan dilakukan perhitunga perhitungan n didapat didapat nilai kesadahan kalsium adalah 6,72O G atau 120 mg/l CaCO 3. Dari kedua nilai keadahan ini didapat nilai kesadahan manesium adalah 7,06 O G atau 126,08 mg/l CaCO 3.
3. Kesadaha Kesadahan n Sampel Sampel Air Sumur Sumur Cempaka Cempaka
Volume Volume laruta larutan n EDTA EDTA 1/28 1/28 N yang yang diguna digunakan kan pada pada titras titrasii yang yang dilakukan untuk mengetahui kesadahan total sampel air sumur Cempaka adalah 1,6 ml, yang ketika dilakukan perhitungan didapat nilai kesadahan total adalah 13,78O G atau 246,08 mg/l CaCO 3, sedangkan sedangkan volume larutan larutan EDTA EDTA 1/28 1/28 N yang yang digu diguna naka kan n pada pada titr titras asii yang yang dila dilaku kuka kan n untu untuk k mengetahui kesadahan kalsium sampel air sumur Cempaka adalah 0,4 ml, yang ketika dilakukan dilakukan perhitunga perhitungan n didapat didapat nilai kesadahan kalsium adalah 4,48O G atau 80 mg/l CaCO 3. Dari kedua nilai keadahan ini didapat nilai kesadahan manesium adalah 9,3O G atau 166,08 mg/l CaCO 3. 4. Kesadaha Kesadahan n Sampel Air Air Sumur Marta Martapura pura
Volume Volume laruta larutan n EDTA EDTA 1/28 1/28 N yang yang diguna digunakan kan pada pada titras titrasii yang yang dilakukan untuk mengetahui kesadahan total sampel air sumur Martapura adalah 3,2 ml, yang ketika dilakukan perhitungan didapat nilai kesadahan Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
total adalah 27,561 O G atau 492,16 mg/l CaCO 3, sedangkan volume larutan EDTA EDTA 1/28 1/28 N yang yang digu diguna naka kan n pada pada titr titras asii yang yang dila dilaku kuka kan n untu untuk k mengetahui kesadahan kalsium sampel air sumur Martapura adalah 1,5 ml, yang ketika dilakukan dilakukan perhitunga perhitungan n didapat didapat nilai kesadahan kalsium adalah 14,8O G atau 300 mg/l CaCO 3. Dari kedua nilai keadahan ini didapat nilai kesadahan manesium adalah 10,761 O G atau 192,16 mg/l CaCO3. 5. Kesadaha Kesadahan n Sampel Air Air Sumur Banjarb Banjarbaru aru
Volume Volume laruta larutan n EDTA EDTA 1/28 1/28 N yang yang diguna digunakan kan pada pada titras titrasii yang yang dilakukan untuk mengetahui kesadahan total sampel air sumur Banjarbaru adalah 1 ml, yang ketika dilakukan perhitungan didapat nilai kesadahan total adalah 8,613 O G atau 153,8 mg/l CaCO 3, sedangkan volume larutan EDTA 1/28 1/28 N yang yang digun digunaka akan n pada pada titras titrasii yang yang dilaku dilakukan kan untuk untuk menget mengetahu ahuii kesadahan kalsium sampel air sumur Banjarbaru adalah 0,7 ml, yang ketika dilakukan perhitungan didapat nilai kesadahan kalsium adalah 7,84 O G atau 140 mg/l CaCO 3. Dari kedua nilai keadahan ini didapat nilai kesadahan manesium adalah 0,773 O G atau 13,8 mg/l CaCO 3. Hasil-h Hasil-hasi asill volume volume titras titrasii trsebu trsebutt menunj menunjuka ukan n kemapu kemapuan an senyaw senyawaa EDTA membentuk senyawa komplek dengan kalsium dan magnesium pada kondis kondisii pH terten tertentu. tu. Berdas Berdasark arkan an kriter kriteria ia selang selang kesada kesadahan han yang yang biasa biasa dipaka dipakaii yang yang sudah sudah dijelas dijelaskan kan pada pada tinjau tinjauan an pustak pustaka, a, maka maka air sumur sumur Loktabat masuk kriteria agak keras, air sumur Cempaka masuk kriteria agak kersa, air sumur Martapura masuk kriteria kers dan air sumur Banjarbaru masuk kriteria sedang. Tingginya nilai kesadahan akan berpengaruh pada terbent terbentukn uknya ya busa busa sabun sabun yang yang diguna digunakan kan untuk untuk mencuc mencuci, i, hal ini terjad terjadii karena karena sebagi sebagian an sabun sabun yang yang ditamb ditambahk ahkan an kedala kedalam m air bereak bereaksi si dengan dengan garam garam karbon karbonat at dari dari Ca2+ dan dan Mg2+. Maka Maka untuk untuk memper memperban banyak yak busa busa seringkali dilakukan penambahan sabun sehingga terjadi pemborosan sabun.
Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
VI.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat dari hasil percobaan adalah sebagai berikut : 1. Faktor Faktor keteli ketelitian tian EDTAEDTA-EBT EBT dan EDTAEDTA-mur murexi exida da yang yang diapaka diapakaii adalah adalah 7,69 dan 10, 2.
Kesadahan total tertinggi terdapat pada sampel air sumur Martapura yakni 27,561 O G atau 492,16 mg/l CaCO 3, dan termasuk kriteria keras,
3.
Kesadahan total terendah terdapat pada sampel air sumur Banjarbaru yakni 8,613O G atau 153,8 mg/l CaCO 3, dan termasuk kriteria sedang.
Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
DAFTAR PUSTAKA
Amrih, Amrih, P. 2005. 2005. Dua Jam Anda tahu Cara Memastikan Air yang Anda Minum bukan Sumber Penyakit ! http://www.pitoyo.com/ebookgratis/Air-Minum-anda-free.pdf Diakses tanggal 8 November 2009 Ardiyansyah, A. 2006. Pencemaran air http://www.scribd.com/doc/14144746/Pencemaran-air Diakses tanggal 8 November 2009 Atastina S.B, 2004 Penghilangan Kesadahan Air yang Mengandung Ion Ca 2+ dengan Menggunakan Zeolit Alam Lampung sebagai Penukar Kation http://www.chemeng.ui.ac.id/~wulan/Materi/Research/Penghilangan %20Kesadahan%20air.pdf Diakses tanggal 8 November 2009 Effend Effendi, i, H. 2003. 2003. Telaah Telaah Kuali Kualita tass Air Air bagi bagi Pengel Pengelol olaan aan Sumber Sumber Daya Daya dan Lingkungan Perairan . Kartika, Yogyakarta Hastomo. 2007. Pengolahan Air Minum http://www.scribd.com/doc/21494445/laporan-PAM Diakses tanggal 8 November 2009 Kusuma, T. 2007. Penghilangan Penghilangan Kesadahan Air dengan Metode Isoterm Adsorbsi Freunlich dengan Adsorben Zeolit http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/545/jbptitbpp-gdl-renyekanur-272141-2007ta-r.pdf Diakses tanggal 8 November 2009 Tirta. 2007 Penyisihan Kesadahan dengan Metode Penukar Ion http://www.scribd.com/doc/20977187/Penyisihan-Kesadahan-PenukarIon Diakses tanggal 8 November 2009 Yudhi, Yudhi, N. 2006. 2006. Penen Penentu tuan an Kalsiu Kalsium m dan Magnes Magnesiu ium m di dalam dalam Air Air Secar Secara a Potensiometri http://www.scribd.com/doc/13048806/Analisis-Calsium-DanMagnesium-dalam-air Diakses tanggal 8 November 2009
Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat