I.
JUDUL PERCOBAAN
: RAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
II. II. TANGG ANGGAL AL PERC PERCOB OBAA AAN N
: Sel Selas asa, a, 18 Apr Aprll !"1 !"1# # p$% p$%$l $l "#." "#."" " &IB &IB
III. III. SE SEL LES ESAI AI PERCO ERCOBA BAAN AN
: Se Selas lasa, 18 Apr Aprll !"1 !"1# # p$% p$%$l $l 1"."" "."" &IB
I'. TUJU TUJUAN AN PERCOBAAN
: 1. Mempelajari reaksi-reaksi garam logam transis 2. Meng Mengen enal al
pemb pemben entu tuka kan n
ion ion
komp komple leks ks
loga logam m
transisi. 3. Meng Mengam amat atii peru peruba baha han n warn warnaa karen karenaa peru peruba baha han n bilangan oksidasi dari senyawa logam transisi.
'.
TINJ TINJAU AUAN AN PUS PUST TAKA AKA
Logam transisi adalah sesuatu yang dapat membentuk satu atau lebih ion stabil yang memiliki orbidal d yang tidak terisi ( incompletely filled d orbitals). orbitals ). Logam-logam transisi seri pertama (3d) kedua (!d) dan ketiga ("d) menunjukkan menunjukkan si#at-si#at kimiawi yang sangat berdekatan dalam periodenya dan kemiripan maupun perbedaan yang khas ditunjukkan oleh kelompok golongannya. $nsur-unsur deret peralihan utama mengandung atom - atom atau ion-ion dengan orbital d yang belum terisi penuh. %edangkan unsur-unsur peralihan dalam mengandung atom-atom dengan orbital # yang belum penuh. %i#at kimia unsur-unsur ini penting se&ara teoritis maupun se&ara praktis. %atu si#at penting unsur peralihan ialah kemampuannya untuk membentuk ion kompleks. %i#at-si#at unsur peralihan deret pertama misalnya memiliki titik &air yang tinggi daya hantar listrik yang baik dan kekerasan sedang sampai tinggi adalah akibat dari &epat tersedianya elektron dan orbital untuk elektron dan orbital orbital untuk untuk memben membentuk tuk ikatan ikatan logam. logam. 'otens 'otensial ial elektro elektroda da baku baku mening meningkat kat sesuai sesuai dengan meningkatnya nomor atom sepanjang deret peralihan. ('etru&&i 1*) Logam-logam golongan transisi si#atnya berbeda dengan logam-logam golongan utama. %i#at kimia unsur-unsur ini penting se&ara teoritis maupun se&ara praktis. %alah satu si#at si#at pentin penting g unsur unsur perali peralihan han ialah ialah ialah ialah kemamp kemampuan uannya nya untuk untuk memben membentuk tuk ion kompleks. %i#at-si#at unsur peralihan deret pertama misalnya memiliki titik &air yang tinggi tinggi daya hantar listrik yang baik dan kekerasan kekerasan sedang sampai tinggi adalah akibat dari &epat tersedianya elektron dan orbital untuk membentuk ikatan logam. 'otensial elektroda baku meningkat sesuai dengan meningkatnya nomor atom sepanjang deret peralihan (+maria dkk. 2,1) %alah %alah satu yang yang paling paling menarik menarik pada pada logam logam transi transisi si adalah adalah kemamp kemampuan uannya nya memben membentuk tuk ikatan ikatan koordi koordinas nasi. i. eori eori medan medan kristal kristal (/ahasa (/ahasa 0nggri 0nggris: s: rystal rystal ield ield
heory) disingkat adalah sebuah model yang menjelaskan struktur elektronik dari senyawa senyawa logam transisi yang semuanya dikategorik dikategorikan an sebagai sebagai kompleks kompleks koordinasi. koordinasi. eori ini dikembangkan menurut perubahan energi dari lima degenerat orbital-d ketika dikelilingi dikelilingi oleh ligan-ligan ligan-ligan.. etika etika ligan mendekati mendekati ion logam elektron dari ligan akan berdekatan dengan beberapa orbital-d logam dan menjauhi yang lainnya menyebabkan hilangnya kedegeneratan (degenera&y). 4lektron dari orbital-d dan dari ligan akan saling tolak menolak. 5leh karena itu elektron-d yang berdekatan dengan ligan akan memiliki energi yang lebih besar dari yang berjauhan dengan ligan menyebabkan pemisahan energi orbital-d. 'emi 'emisa saha han n
ini ini
dipe dipeng ngar aruh uhii
oleh oleh
#akt #aktor or-# -#ak akto torr
beri beriku kut: t:
si#a si#att-si si#a #att
ion ion
logam logam keadaaa keadaaan n oksida oksidasi si logam. logam. eadaa eadaan n oksida oksidasi si yang yang lebih lebih besar besar menyeb menyebabk abkan an pemisahan yang lebih besar. %usunan ligan disekitar ion logam. si#at-si#at ligan yang mengelilingi ion logam. 4#ek ligan yang lebih kuat akan menyebabkan menyebabkan perbedaan energi yang lebih besar antara orbital 3d yang berenergi tinggi dengan yang berenergi rendah. /esarnya perbedaan energi 6 antara dua kelompok orbital tergantung pada beberapa #aktor #aktor sepert sepertii si#atsi#at-si si#at #at liga ligan n dan dan stru strukt ktur ur geom geomet etri ri komp komple leks ks.. /ebe /eberap rapaa liga ligan n selalu selalu meng mengha hasil silka kan n nilai nilai 6 yang yang ke&i ke&il l seda sedang ngka kan n bebe beberap rapaa lain lainny nyaa akan akan selal selalu u mengha menghasilk silkan an nilai nilai yang yang lebih lebih besar besar. eadaa eadaan n oksida oksidasi si logam logam juga juga memeng memengaru aruhi hi besarnya 6 antara antara energi (energy le7el) yang tinggi dan rendah. rendah. 8alam senyawa unsur transisi selalu mempunya bilangan oksidasi positi# dan nilainya dapat ber7atiasi dari 91 sampai 9. +da beberapa hal penting yang pertama keba kebany nyak akan an unsur unsur tran transi sisi si memp mempun unya yaii lebi lebih h dari dari satu satu bila bilang ngan an oksi oksida dasi. si. edu edua a kestabilan unsur tansisi &enderung yang memiliki bilangan oksidasi tinggi umumnya bilangan oksidasi tertinggi unsur ini mempunyai sama dengan golongannya. etiga unsur transisi bagian bawah &enderung mempunyai lebih dari satu bilangan oksidasi yang stabil. (%yukri 1). %enyawa-senyawa koordinasi terbentuk antara atom logam atau ion logam dan molekul dengan satu atom atau lebih pasangan elektron bebas yang disebut ligan. Liganligan dapat diklasi#ikasikan menurut jumlah pasangan atom donor yang dimilikinya. Menurut otton (1) ma&am-ma&am ligan adalah sebagai berikut: a. Ligan Ligan monode monodentat ntat menyum menyumban bangka gkan n sepasan sepasang g elektr elektron on kepada kepada sebuah sebuah atom atom ligan ligan umumnya &ontoh: l -. b. Ligan bidentat mengandung 2 atom yang masing-masing se&ara serempak membentuk 2 donor elektron kepada ion logam yang sama &ontoh: damin.
&. Ligan polidenta polidentat t mengandung mengandung lebih dari 2 atom yang membentuk membentuk ikatan ikatan kepada ion logam yang samabiasanya khelat. &ontoh: 48+
Ligan monodentat mendonorkan satu pasng elektron bebasnya kepada logam atau ion logam. ontoh ligan-ligan monodentat adalah ; 3 ;25 5 2- dan -. Ligan bidentat mendonorkan dua pasang elektronnya kepada logam atau ion logam. ontohnya: ethylendiamine ; 2;2;2 ; ;2. Molekul netral (;25 ;3) dan anion ( - l- /r - -) dapat bertindak sebagai ligan.
39 dan =i(;25)>29. 3- dan =e()>!-. %ebagian besar ion logam transisi membentuk ion kompleks dengan molekulmolekul air bila dilarutkan dalam air. %enyawa-senyawa demikian ini mudah terbentuk karena air ada dalam jumlah yang berlebih. amun air buka ligan yang kuat. ompleks ini berlangsung dalam reaksi substitusi yaitu molekul air digantikan oleh ligan lain se&ara berurutan. ?eaksi demikian ini sering disertai perubahan warna larutan. Misalnya jika garam nikel(00) dilarutkan di dalam air akan membentuk ion kompleks =i(; 25)>29 yang berwarna hijau. 'ada penambahan ; 3 pekat warna larutan berubah menjadi biru karena terbentuk ion kompleks =i(; 3)>29 omple ompleks ks dapat dapat diklasi diklasi#ik #ikasik asikan an sebaga sebagaii inert inert atau labil labil bergan bergantun tung g pada pada ke&ep ke&epat atan an reaks reaksii subs substi titu tusi si yang yang terja terjadi di.. omp omplek lekss yang yang labil labil meng mengal alam amii reak reaksi si substitusi se&ara &epat sedangkan kompleks inert mengalami reaksi substitusi se&ara lambat (+maria dkk. 2,1).
SI(AT (ISIS DAN KIMIA )ANG DIMILIKI OLE* UNSUR TRANSISI 1. S+a S+a la la/ /
%emua unsur transisi periode keempat bersi#at logam baik dalam si#at kimia maupun dalam si#at #isis. ;arga energy ionisasi yang relati7e rendah (ke&uali seng yang agak tinggi) sehingga mudah membentuk ion positi#. 8emikian pula harga titik didih dan titik lelehnya relati7e tinggi (ke&uali @n yang membentuk 8 dan L relati7e rendah). ;al ini disebabkan orbital subkulit d pada unsure transisi banyak
orbi orbita tall yang yang koso kosong ng atau atau ters tersis isii tida tidak k penu penuh. h. +dan +danya ya orbi orbita tall yang yang koso kosong ng memungkinkan atom-atom membentuk ikatan ko7alen (tidak permanen) disamping ikatan ikatan logam. logam. 5rbita 5rbitall subkul subkulit it 3d pada pada seng seng terisi terisi penuh penuh sehing sehingga ga titik titik lelehny lelehnyaa rendah. /andingkan dengan unsure utama yang titik didih dan titik lelehnya juga relati7e rendah. abel 1.1 si#at #isis unsur transisi transis i $nsur
%&
i
A
r
Mn
e
o
i
u
@n
atom
,1
,1"
,1!
,13
,1!
,13
,13
,13
,13
,13
(nm) itik leleh
1"!
1
1,
1
12!
1"!
, 23*
, 32
, 3!,
, 2!
, 21,
, 3,,
1,,
!2,
,
,
,
,
,
,
2,,
1,
3 ,
! "
1
* 2
*!
*
*1
3,
,
",
*2,
*,
*,
*!,
*",
1,
12!
131
1!1
1"
1"1
1"
,
,
,
,
,
,
23
2"
2*
2
32
2
,
,
,
,
,
,
-
-
-12
-
-
-
-,-
,1 -
11 -
,!! -
,*!
,2
,,!
!
-
,
",
!"
-
,
( ) itik didih (, ) erapatan (gB&m3) 4 ionisasi 0 (k
M (aC) 4, red M39 (aC) ekerasa n ( skala
-21
-12
-
-
", ,
1",, 2,,
1!,
323,
-,2 9,!
1!" , 2*3 ,
1*" , 33 ,
1,
3",
1*, , 3, ,
-
9,3
,2"
!
-
-
-
-
3,
2"
,*
mohs)
!. S+a S+a Ma Ma0e 0e
+dan +danya ya ele& ele&tr tron on-e -ele lekt ktro ron n yang yang tida tidak k berp berpas asan anga gan n pada pada sub sub kuli kulitt d menyebabka menyebabkan n unsur-unsu unsur-unsurr transisi transisi bersi#at bersi#at paramagneti& paramagneti& (sedikit ditarik ditarik ke dalam
medan magnet). Makin banyak ele&tron yang tidak berpasangan maka makin kuat pula si#at paramagnetknya. 'ada seng dimana orbital pada sub kulit d terisi penuh maka bersi#at diamagneti& (sedikit ditolak keluar medan magnet). . Me/2e0$ Me/2e0$% % Se03a4a-Se0 Se03a4a-Se03a4a 3a4a Ber4ar0a Ber4ar0a
%enyawa unsure transisi (ke&uali s&andium dan seng) memberikan berma&am warna baik padatan maupun larutannya. Darna senyawa dari unsure transisi juga berkaitan dengan adanya orbital sub kulit d yang terisi tidak penuh. 'eralihan ele&tron yang terjadi pada pengisian subkulit d (sehingga terjadi perubahan bilangan oksidasi) menyebabkan terjadinya warna pada senyaa logam transisi. %enyawa dari %&39 dan i!9 tidak berwarna karena subkulit 3d-nya kosong serta senyawa dari @n29 tidak berwarna karena subkulit 3d-nya terisi penuh sehingga tidak terjadi peralihan ele&tron.
abel 1.2 warna senyawa se nyawa logam transisi dengan berbagai bilangan oksidasi $nsure %& i A r Mn e o i u @n
91 -
92 $ngu /iru Merah
93 b $ngu ;ijau ;ijau oklat
9! b biru oklat
9" Merah /iru
9
9* $ngu
-
muda ;ijau Merah
uning $ngu
tua -
-
-
-
b -
muda ;ijau /iru b
-
-
-
-
-
5. Me/p$03a Me/p$03a Be2erap Be2erapa a T0%a T0%a O%s6as O%s6as
e&uali %& dan @n unsur-unsur transisi periode keempat mempunyai beberapa tingkat oksidasi. /ilangan oksidasi yang mungkin bergantung pada bilangan oksidasi yang dapat di&apai kestabilannya. estabilan senyawa logam transisi diantaranya bergantung pada jenis atom yang mengikat logam transisi senyawa berbentuk kristal atau larutan '; dalam air.
estabilan bilangan oksidasi yang tinggi dapat di&apai melalui pembentukan senyawa dengan oksoaniaon #luoride dan okso#luorida.
7. Ba03a% D A0ara03a Dapa Me/2e0$% I0 K/ple%s
0on kompleks adalah ion yang terdiri atas atom pusat dan ligan. /iasanya atom pusat merupakan logam transisi yang bersi#at elektropositi# dan dapat menyediakan orbital kosong sebagai tempat masuknya ligan. ontohnya ion besi (000) membentuk ion kompleks =e() >. 0on kompleks unsur transisi terdiri dari ion pusat Ligand yaitu : 1. 0on pusat : ion dari unsur-unsur transisi dan bermuatan positi# 2. Ligand : molekul atau ion yang mempunya pasangan elektron bebas. (l ; 3 ;25) 3. /ilangan koordinasi adalah jumlah ligand dalam suatu ion kompleks. +ntara ion pusat dan ligan terdapat ikatan koordinasi.
. Be2erapa Da0ara03a Dapa D$0a%a0 Se2aa Kaalsar
%alah satu si#at penting unsur transisi dan senyawanya yaitu kemampuannya untuk menjadi katalis-katalis reaksi-reaksi dalam tubuh. atalis adalah Eat yang dapat memper&epat reaksi. 8i dalam tubuh terdapat enEim sitokrom oksidase yang berperan dalam mengoksidasi makanan. 4nEim ini dapat bekerja bila terdapat ion u29. /eberapa logam transisi atau senyawanya telah digunakan se&ara komersial sebagai katalis pada proses industry seperti il3 ('olimerasasi alkena pada pembuatan plasti&) A25"(proses kontak pada pembuatan margarine) dan u atau u5 (oksidasi al&ohol pada pembuatan #ormalin).
'I. ALAT DAN BA*AN A. Ala-ala - abung reaksi
!* buah
- pembakar spirtus
1 buah
- pengaduk ka&a
1 buah
- rak tabung
1 buah
- pipet tetes
11 buah
- ka&a arloji
2 buah
- gelas kimia
! buah
B. Ba9a0
- aCuades
- el3 (s) ,1 M
- @nl2 ,1 M
- e%5! (s) ,1 M
- ammonia pekat dan 2 M
- e(;3)2%5! ,1 M
- ol2 ,1 M
- e(5)3 ,1 M
- rl3.;25 (s) ,1 M
- ;l 2 M pekat
- u%5!.";25 (s) ,1 M
- ;53 2 M pekat
- ul2.2;25 (s)
- a5; ," M 1 M 2 M M
- il2 ,1 M
- e%5! (s) ,1 M
- Mn%5! ,1 M
- larutan a225!
- dimethylglioFime
- larutan a248+
- 4thylenediamine
- a52 jenuh
- !=e()> ,1 M
- ;!% ,1 M
- 11,-phenantroline
- 4tanol
- /utiranBserbuk @n
- 2r 25* (s) ,1 M
- % jenuh
- i(53)2
Larutan CrCL3
'II. Al$r Kera
a. Reaksi dengan NaOH
di masukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 1 mL Ditambahkan tetes demi tetes NaOH 1 M
Endapan hijau Cr(OH)3
Ditambahkan NaOH berlebih Larutan hijau Cr(OH)!"3#
Reaksi
: rl3 (aC) 9 3 a5; (aC)
r(5;)3 (s)
r(5;)3 (s) 9 3 a5; (aC)
93 al (aC)
a3=r(5;)>
(aC)
Larutan Mn$O%
di masukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 1 mL Ditambahkan tetes demi tetes NaOH 1 M Endapan hijau Mn(OH)&
Ditambahkan NaOH berlebih Endapan tak jenuh
?eaksi
:Mn%5! (aC) 9 2 a5; (aC) Larutan 'e(NH&)&$O%
Mn(5;)2 (s)
9a2%5!
di masukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 1 mL Ditambahkan tetes demi tetes NaOH 1 M Endapan hijau ua 'e(NH3)&(OH)&
Ditambahkan NaOH berlebih Endapan larut
?eaksi
:e(;3)2%5! (aC) 92 a5;(aC)
e(;3)2 (5;)2 (s)
9 a2%5! (aC)
Larutan 'eCl3
di masukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 1 mL Ditambahkan tetes demi tetes NaOH 1 M Endapan *klat 'e(OH)3
Ditambahkan NaOH berlebih Endapan ak larut
?eaksi
: el3 (aC) 9 3 a5; (aC)
e(5;)3 (s)
93 al (aC)
Larutan C*Cl&
di masukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 1 mL Ditambahkan tetes demi tetes NaOH 1 M Endapan *klat Ca(OH)&
?eaksi
Ditambahkan NaOH berlebih : ol2 (aC) 9 2 a5; (aC) a(5;)2 (s) 9 2al (aC) Endapan ak larut Larutan NiCl&
di masukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 1 mL Ditambahkan tetes demi tetes NaOH 1 M Endapan hijau Ni(OH)&
Ditambahkan NaOH berlebih Endapan ak larut
?eaksi
:il2 (aC) 9 2a5; (aC)
i(5;)2 (s)
9 2al (aC)
Larutan Cu$O%
di masukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 1 mL Ditambahkan tetes demi tetes NaOH 1 M Endapan *klat Cu(OH)&
Ditambahkan NaOH berlebih Endapan sedikit larut
?eaksi
:u%5! (aC) 9 2 a5; (aC)
u(5;)2 (s)
9 a2%5! (aC)
Larutan +nCl&
di masukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 1 mL Ditambahkan tetes demi tetes NaOH 1 M Endapan *klat +n(OH)&
Ditambahkan NaOH berlebih Larutan tak ber,arna +n(OH)%"
?eaksi
:@nl2 (aC) 9 2 a5; (aC)
@n(5;)2 (s)
9 2 al (aC)
b. Reaksi dengan Ammonia Larutan CrCl3
di masukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 1 mL Ditambahkan tetes demi tetes larutan am*nia &M Endapan hijau Cr(OH)3
Ditambahkan larutan am*nia &M berlebih Larutan hijau Cr(NH3)!"3-
?eaksi
: rl3 (aC) 9 3 ; !5; (aC) r(5;)3 (s) 9 3 ;!l (aC) r(5;)3 (s) 9 ; !5; (aC) =r(;3)>39 (aC) 9 3 5; - (aC) 9 ; 25 (l)
Larutan Mn$O%
di masukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 1 mL Ditambahkan tetes demi tetes larutan am*nia &M Endapan pu.h Mn(OH)&
Ditambahkan larutan am*nia &M berlebih Endapan tak larut
?eaksi
:Mn%5! (aC) 9 2;!5; (aC) Mn(5;)2 (aC)9 (;!)2%5! (aC) Mn(5;)2 (s) 9 ;!5; berlebih Larutan 'e(NH3)&$O%
di masukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 1 mL Ditambahkan tetes demi tetes larutan am*nia &M Endapan hijau ua 'e(NH3)&(OH)&
Ditambahkan larutan am*nia &M berlebih Endapan tak larut
Larutan 'eCl3
di masukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 1 mL Ditambahkan tetes demi tetes larutan am*nia &M Endapan *klat 'e(OH)3
Ditambahkan larutan am*nia &M berlebih Endapan tak larut
Larutan C*Cl&
di masukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 1 mL Ditambahkan tetes demi tetes larutan am*nia &M Endapan merah jambu C*(OH)&
Ditambahkan larutan am*nia &M berlebih Larutan *klat jenuh C*(NH3)!"&-
Larutan NiCl&
di masukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 1 mL Ditambahkan tetes demi tetes larutan am*nia &M Endapan hijau Ni(OH)&
Ditambahkan larutan am*nia &M berlebih Larutan biru Ni(NH3)!"&-
Larutan Cu$O%
di masukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 1 mL Ditambahkan tetes demi tetes larutan am*nia &M Endapan biru Cu(OH)&
Ditambahkan larutan am*nia &M berlebih Larutan /iru Cu(NH3)%"
?eaksi
:u%5! (aC) 92;!5; (aC) u(5;)2 (s) 9 (;!)2%5! (aC) u(5;)2 (s) 9 ! ; !5; (aC) =u(;3)! (;25)2>29 (aC)92 5;- (aC) 9 2; 25 (l)
Larutan +nCl&
di masukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 1 mL Ditambahkan tetes demi tetes larutan am*nia &M Endapan pu.h +n(OH)&
Ditambahkan larutan am*nia &M berlebih Larutan tak ber,arna +n(NH3)%"&-
: @nl2(aC) 9 2 ;!5;(aC) @n(5;)2 (s)
?eaksi
@n (5;)2 (s) 9 !;!5; (aC) =@n(;3)! (;25)2>29
c. Reaksi dengan NH4CNS Mn($O%)
CrCl3
'e(NH3)&$O%
'eCl3
C*Cl&
Cu$O%
NiCl&
Masing 0 masing di masukkan kedalam tabung reaksi yang berbeda sebanyak 1 mL Ditambahkan larutan NH%CN$ 21M dengan *lume yang sama
4erubahan ,arna larutan Dibandingkan dengan larutan blank* Diatat perubahan ,arnanya Hasil
Larutan Blanko
1 mL Larutan l*gam transisi Ditambah a5uades 1 mL Larutan blank*
Reaksi
: rl3 (aC)9 ;!%
+nCl&
Mn%5! (aC) 9;!% e(;3)2%5! (aC) 9 !; !% (aC) =e(;3) (%)!>2- (aC) 9 !; !9 (aC) 9 %5!2- (aC) el3 (aC) 9 ; !% (aC) =e(%)>3- (aC) 9 3 ; ! (s) 9 3 ; !9 (aC) ol 2 (aC) 9 ; !% il2 (aC) 9 ; !% u%5 ! (aC)9 ;!% @nl 2(aC)9 ;!%
Percobaan II
: Pembentukan Ion om!leks Ole" Ion Logam #ransisi
a. om!leks Cr$III% 2 ml rl3 en&er - 8imasukkan ke tabung reaksi - 8itambahkan sedikit tetes demi tetes larutan a225! ,1 M - 8iko&ok - 8i&atat perubahan warna - 8itulis reaksi dan struktur kompleks yang terbentuk 'erubahan warna larutan
: CrCl 3 + Na2C 2O4 → [Cr(C 2O4 )3 ] 3- .+ 2Na+ + 3Cl -
?eaksi
-
O
O
O
O
3-
-
-
r
-
O
O-
O
O
O
-
O
=r( 25!) 3>3-
O
O
b. om!leks &e$II% dan &e$III% '. 1 mL larutan 'e(66) Dimasukkan ke tabung reaksi Diatat ,arnanya Ditambahkan tetes 7enantr*lin Diama. dan diatat i*n k*mpleks yang terbentuk
4erubahan ,arna larutan
29
N
N
N
e N N
Reaksi
: Fe2+ (aq) + 3
(a5)
N
=e (11, phenanthroline) 3>29
(. & mL larutan 'eCl3 ener Dimasukkan ke tabung reaksi Ditambahkan & tetes larutan NH%CN$ Ditambahkan sedikit larutan Na&C&O% Dik**k Diatat ,arna larutan terakhir
4erubahan ,arna larutan
Reaksi
: el3 (aC) 9 ;!% (aC) e(%)29 (aC) 9 2 l - (aC) 9 ;!9 (aC) e(%)29 (aC) 93 a225! (aC) =e(%)>3- (aC) 9 a (aC) 9 % - (aC) =e(25!)3>3- (aC) 9 ; !% (aC) =e(%)>3- (aC) 9 ; !9 (aC) 93 25!2- (aC)
c. om!leks obalt$II%
1 mL larutan C*Cl& 21 M
1 mL larutan ol2 ,1 M
Dimasukkan ke tabung reaksi 6 - 8imasukkan ke tabung reaksi 00 Ditambahkan beberapa tetes e.lendiamin - 8itambahkan beberapa tetes larutan Diama. perubahan ,arnanya a248+
- 8iko&ok - 8iamati perubahan warnanya
4erubahan ,arna larutan
'erubahan warna larutan NH2
H2N
29
H 2N
1o
NH2
H2N NH 2
?eaksi
: ol2(aC) 9 3;2-;2-;2-;2(aC)
=1o(en)3>29
ol2(aC) 9 a248+ (aC) o-48+ (aC) 9 2al (aC)
d. om!leks Nikel $II% 1 mL larutan Ni(66)
1 mL larutan Ni(66)
Dimasukkan ke tabung reaksi 6 Ditambah beberapa tetes e.lendiamin Dik**k Diatat hasil pengamatan
4erubahan ,arna larutan
Dimasukkan ke tabung reaksi 66 Ditambah beberapa tetes DM8 Dik**k Diatat hasil pengamatan
4erubahan ,arna larutan
1 mL larutan i(00) - 8imasukkan ke tabung reaksi 0000 - 8itambah beberapa tetes a248+ - 8iko&ok - 8i&atat hasil pengamatan 'erubahan warna larutan
Reaksi :
Dan O
2-
OH
O HO O
N
N
O
O O
:i
O
O O N
N
O OH
O HO
O
=:i(48.+)2> 2-
e. spatula om!leks Cu$II% $eujung keil Cu$O%9:H&O
$eujung spatula keil CuCl&9&H&O
Ditempatkan di kaa arl*ji
Ditempatkan di kaa arl*ji
Diama. keadaan
1 mL Cu$O% Dimasukkan ke tabung reaksi 6 Diperha.kan ,arna larutan Ditambah beberapa tetes e.lendiamin Dik**k Diama. perubahannya Diatat hasil pengamatan
Hasil 4engamatan
1 mL Cu$O% Dimasukkan ke tabung reaksi 66 Diperha.kan ,arna larutan Ditambah beberapa tetes Na&ED= Dik**k Diama. perubahannya Diatat hasil pengamatan
Hasil 4engamatan
Percobaan III a. Peruba"an &e() men*adi &e+) 1 ml FeSO4 -
Ditambahkan 2-3 tetes HNO3 pekat Dipanaskan 1-2 menit Dibiarkan in!in Ditambahkan NaOH 2" seikit emi seikit sampai enapan permanen
Hasil ?eaksi :
3 e29 (aC) 9 ;5 3 (aC) 9 3 ;9 3 e39 (aC) 9 5 (g) 9 2 ; 25 (l) e39 (aC) 93 a5; (aC) e(5;)3 (s) 9 3a 9 (aC)
b. Perub"an Cr,) men*adi Cr+)
2 ml #2$r2O% -
Dimas&kan tab&n! reaksi Dipanaskan Ditambahkan 1-2 tetes b&tir sen! Ditambhkan 1' ml H$l pekat Dipanaskan perlahan sampai men!alami seikit re&ksi Diamati arnan*a Dit&an!kan 1 ml lar&tan ke alam tab&n! reaksi lain Ditambhakan tetes emi tetes HNO 3 pekat sambil ik,k
?eaksi : Hasil 2r 25* (aC) 9 1! ;l (aC) 9 3 @nl (s) l- (aC) 9 * ; 25 (l)
2
r 39 (aC) 9 3 @n 29 (aC) 92 9 (aC) 9 1!
2 r 39 9 2;53 (aC) 92;9 2r 29 9 252 9 2 ;25
I;.
ANALISIS DAN PEMBA*ASAN Per<2aa0 1: Rea%s 2e2erapa I0 La/ Tra0ss
'ada per&obaan pertama ini bertujuan untuk mengetahui senyawa kompleks yang terbentuk apabila larutan berair dari garam transisi direaksikan dengan a5; dan a5; berlebih larutan ammonia dan ammonia berlebih dan direaksikan dengan ; !% atau ammonium tiosianat. 8alam reaksi ion logam transisi dengan ligan juga disebut sebagai reaksi asam basa Lewis karena ion pusat berperan sebagai aseptor pasangan elektron bebas (asam lewis) dan ligan sebagai donor pasangan elektron bebas (basa lewis). Mn9(aC) 9 F/--G =M(/)F>(n-F)9 +sam lewis basa lewis 'enambahan a5; akan membentuk endapan dan saat berlebih membentuk kompleks hidrokso =M(5; -)F>n-(bersi#at am#oter) jika dengan larutan ammonia akan membentuk endapan pada penambahan berlebih akan membentuk kompleks
ammina =M(;3)F>n9 jika dengan ammonium
tiosianat akan
membentuk kompleks tiosianato =M(%) F>n-. Larutan yang digunakan dalam
per&obaan ini adalah rl3 (larutan berwarna biru kehitaman) Mn%5 ! (larutan tidak berwarna) e(;3)2%5! (larutan berwarna kuning keruh) el 3 (larutan berwarna kuning(99)) ol2 (larutan berwarna merah muda jernih) il2 (larutan berwarna hijau muda jernih) u%5 ! (larutan berwarna biru jernih) dan @nl 2 (larutan tidak berwarna). %emua larutan tersebut memiliki konsentrasi ,1 M. a. Rea%s 6e0a0 NaO* 'ada reaksi logam transisi dengan a5; terjadi peristiwa penggantian
ligan akuo (; 25) karena logam transisi dalam larutan berair dengan ligan hidrokso (5;-) karena ada penambahan a5; sebagai basa dan terbentuknya endapan
jika penambahan a5; berlebih endapan larut menghasilkan
larutan maka logam tersebut bersi#at am#oter. =M(;25)>29(aC) 9 5;-(aC) --G =M(;25)"5;>9(aC) 9 ;25(l) =M(;25)">9(aC) 9 5;-(aC) --G =M(;25)!(5;)2>(s) 9 ;25(l) endapan 9 =M(;25)!(5;)2> (aC) 9 5; (aC) --G =M(;25)3(5;)3>-(aC) 9 ;25(l) endapan mulai larut =M(;25)3(5;)3> (aC) 9 35; (aC) --G =M(5;)>!-(aC) 9 3;25(l) endapan larut
Larutan garam rl3 8alam larutan rl3 akan membentuk kompleks dengan air sebagai heksaakuokrom(000) klorida yakni =r(; 25)>l3. 'ada tabung pertama dimasukkan 1 mL larutan rl 3 ,1 M dan ditambahkan dengan a5; ,1 M tetes demi tetes sebanyak " tetes. 'ada penambahan a5; ,1 M ini menyebabkan terbentuknya endapan berwarna hijau kebiruan karena 3 ligan akuo (; 25) telah digantikan oleh 3 ligan hidroksi (5;-) sehingga terbentuk senyawa berdasarkan reaksi berikut: =r(;25)>39(aC) 9 3a5;(aC) --G r(;25)3(5;)3(s) 9 3a9(aC) +sam /iru kehitaman
/asa endapan hijau kebiruan
'enambahan berlebih a5; sebanyak 2"1 tetes menyebabkan endapan larut dan terbentuk larutan berwarna hijau keruh menunjukkan bahwa hidroksida kromium merupakan am#oter karena dapat bereaksi
dengan basa dalam jumlah berlebih menghasilkan larutan sehingga kromium berperan sebagai basa dan a5; berperan sebagai asam menurut reaksi berikut: =r(;25)3(5;)3>(aC) 9 3a5;(aC) --G =r(5;) >3-(aC) 9 3a9(aC) basa
asam
endapan hijau kebiruan
larutan berwarna hijau keruh
/entuk kompleks dari =r(5;) >3- adalah oktahedral.
Larutan garam Mn%5! 8alam larutan garam Mn%5! akan membentuk kompleks dengan air sebagai heksaakuomangan(00) sul#at yakni Mn(; 25)%5!. 'ada tabung kedua dimasukkan 1 mL larutan garam Mn%5 ! ,1 M dan ditambahkan dengan a5; ,1 M tetes demi tetes sebanyak " tetes. 'ada penambahan a5; ,1 M ini menyebabkan terbentuknya hablur berwarna kuning karena 2 ligan akuo (;25) telah digantikan oleh 2 ligan hidroksi(5;-) sehingga terbentuk senyawa berdasarkan reaksi berikut: =Mn(;25)>29(aC) 9 2a5;(aC) --G Mn(; 25)!(5;)2(s) 9 2a9(aC) +sam
/asa
idak berwarna
hablur kuning
amun seketika berubah menjadi berwarna kuning endapannya karena oksidasi Mn29 berlanjut menurut reaksi:
Mn(5;)2(s) ;ablur kuning
Mn253(s) kuning(9)
Mn52(s) &oklat
'enambahan berlebih a5; sebanyak 1, tetes hablur tidak larut dan terbentuk hablur berwarna kuning yang lebih banyak menunjukkan bahwa hidroksida mangan bersi#at tidak am#oter karena tidak dapat bereaksi dengan basa dalam jumlah berlebih.
Larutan garam e(;3)2%5! 8alam larutan garam e(;3)2%5! akan membentuk kompleks dengan air sebagai diamminatetraakuo#erro(00) sul#at yakni e(;25)!(;3)2%5!. 'ada tabung ketiga dimasukkan 1 mL larutan garam e(; 3)2%5! ,1 M dan ditambahkan dengan a5; ,1 M tetes demi tetes sebanyak " tetes. 'ada penambahan a5; ,1 M ini menyebabkan terbentuknya endapan berwarna hijau diatas larutan karena 2 ligan akuo (; 25) telah digantikan oleh 2 ligan hidroksi (5; -) sehingga terbentuk senyawa berdasarkan reaksi berikut: =e(;25)!(;3)2>29(aC) 9 2a5;(aC) --G e(; 25)2(;3)2(5;)2(s) 9 2a9(aC) +sam uning keruh
/asa endapan hijau
'enambahan berlebih a5; sebanyak 1, tetes endapan tidak larut dan terbentuk endapan berwarna hijau yang lebih banyak diatas larutan menunjukkan bahwa hidroksida erro(00) bersi#at tidak am#oter karena tidak dapat bereaksi dengan basa dalam jumlah berlebih.
Larutan garam el3 8alam larutan garam el3 akan membentuk kompleks dengan air sebagai heksaakuo#erri(000) klorida yakni e(;25)l3.
'ada tabung keempat dimasukkan 1 mL larutan garam el 3 ,1 M dan ditambahkan dengan a5; ,1 M tetes demi tetes sebanyak " tetes. 'ada penambahan a5; ,1 M ini menyebabkan terbentuknya endapan berwarna kuning (9) karena 3 ligan akuo (; 25) telah digantikan oleh 3 ligan hidroksi (5;-) sehingga terbentuk senyawa berdasarkan reaksi berikut: =e(;25)>39(aC) 9 3a5;(aC) --G e(;25)3(5;)3(s) 9 3a9(aC) +sam
/asa
uning (99)
endapan &oklat kemerahan
'enambahan berlebih a5; sebanyak 1, tetes endapan tidak larut terbentuk endapan berwarna &oklat kemerahan dan larutan berwarana jingga menunjukkan bahwa hidroksida erri(000) bersi#at tidak am#oter karena tidak dapat bereaksi dengan basa dalam jumlah berlebih.
Larutan garam ol2 8alam larutan garam ol2 akan membentuk kompleks dengan air sebagai heksaakuokobalt(00) klorida yakni =o(; 25)>l2. 'ada tabung kelima dimasukkan 1 mL larutan garam ol 2 ,1 M dan ditambahkan dengan a5; ,1 M tetes demi tetes sebanyak " tetes. 'ada penambahan a5; ,1 M ini menyebabkan terbentuknya hablur berwarna biru karena 2 ligan akuo (; 25) telah digantikan oleh 2 ligan hidroksi (5;-) sehingga terbentuk senyawa berdasarkan reaksi berikut: =o(;25)>29(aC) 9 2a5;(aC) --G o(; 25)!(5;)2(s) 9 2a9(aC) +sam
/asa
Merah muda jernih
hablur biru
'enambahan berlebih a5; sebanyak 1, tetes menyebabkan endapan larut dan terbentuk larutan berwarna biru menunjukkan bahwa hidroksida kobalt merupakan am#oter karena dapat bereaksi dengan basa dalam
jumlah berlebih menghasilkan larutan sehingga kobalt berperan sebagai basa dan a5; berperan sebagai asam menurut reaksi berikut: =o(;25)!(5;)2>(aC) 9 !a5;(aC) --G =o(5;) >!-(aC) 9 !a9(aC) basa
asam
endapan biru
larutan berwarna biru
/entuk kompleks dari =o(5;) >3- adalah oktahedral.
Larutan garam il2 8alam larutan garam il2 akan membentuk kompleks dengan air sebagai heksaakuonikel(00) klorida yakni =i(; 25)>l2. 'ada tabung keenam dimasukkan 1 mL larutan garam il 2 ,1 M dan ditambahkan dengan a5; ,1 M tetes demi tetes sebanyak " tetes. 'ada penambahan a5; ,1 M ini menyebabkan terbentuknya hablur berwarna putih karena 2 ligan akuo (; 25) telah digantikan oleh 2 ligan hidroksi (5;-) sehingga terbentuk senyawa berdasarkan reaksi berikut: =i(;25)>29(aC) 9 2a5;(aC) --G i(;25)!(5;)2(s) 9 2a9(aC) +sam ;ijau muda jernih
/asa hablur putih
'enambahan berlebih a5; sebanyak 1, tetes menyebabkan endapan tidak larut terbentuk endapan putih yang lebih banyak dan larutan berwarna hijau keruh menunjukkan bahwa hidroksida nikel bersi#at tidak am#oter karena tidak dapat bereaksi dengan basa dalam jumlah berlebih.
Larutan garam u%5 ! 8alam larutan garam u%5 ! akan membentuk kompleks dengan air sebagai heksaakukuprat(00) sul#at yakni =u(; 25)>%5!. 'ada tabung ketujuh dimasukkan 1 mL larutan garam u%5 ! ,1 M dan ditambahkan dengan a5; ,1 M tetes demi tetes sebanyak " tetes. 'ada penambahan a5; ,1 M ini menyebabkan terbentuknya endapan berwarna biru dan larutan berwarna biru keruh karena 2 ligan akuo (; 25) telah digantikan oleh 2 ligan hidroksi (5; -) sehingga terbentuk senyawa berdasarkan reaksi berikut: =u(;25)>29(aC) 9 2a5;(aC) --G u(; 25)!(5;)2(s) 9 2a9(aC) +sam
/asa
/iru jernih
endapan biru
'enambahan berlebih a5; sebanyak 1, tetes menyebabkan endapan tidak larut terbentuk endapan biru yang lebih banyak dan larutan berwarna biru keruh menunjukkan bahwa hidroksida tembaga bersi#at tidak am#oter karena tidak dapat bereaksi dengan basa dalam jumlah berlebih.
Larutan garam @nl2 8alam larutan garam @nl2 akan membentuk kompleks dengan air sebagai heksaakuoEinkat(00) klorida yakni =@n(; 25)>l2. 'ada tabung kedelapan dimasukkan 1 mL larutan garam @nl 2 ,1 M dan ditambahkan dengan a5; ,1 M tetes demi tetes sebanyak " tetes. 'ada penambahan a5; ,1 M ini menyebabkan terbentuknya hablur berwarna putih karena 2 ligan akuo (; 25) telah digantikan oleh 2 ligan hidroksi (5;-) sehingga terbentuk senyawa berdasarkan reaksi berikut: =@n(;25)>29(aC) 9 2a5;(aC) --G @n(; 25)!(5;)2(s) 9 2a9(aC) +sam idak berwarna
/asa hablur putih
'enambahan berlebih a5; sebanyak 1, tetes
menyebabkan
terbentuk endapan putih dan larutan keruh hal ini menunjukkan bahwa hidroksida Eink bersi#at am#oter karena dapat bereaksi dengan basa dalam jumlah berlebih. =@n(;25)!(5;)2>(aC) 9 !a5;(aC) --G =@n(5;) >!-(aC) 9 !a9(aC) basa
asam
endapan putih
larutan keruh
2. Rea%s 6e0a0 lar$a0 A//0a ! M 'ada reaksi logam transisi dengan larutan ammonia 2 M (; !5;)
terjadi peristiwa penggantian ligan akuo (; 25) karena logam transisi dalam larutan berair dengan ligan hidrokso (5; -) karena ada penambahan ;!5; sebagai basa dan terbentuknya endapan
jika berlebih endapan larut
menghasilkan larutan karena terjadi penggantian ligan bukan oleh 5; - tapi oleh ;3. M(;25) 29(aC) 9 2;!5;(aC) --G M(;25)!(5;)2(s) 9 2;!9(aC) /erlebih ammonia: M(;25)!(5;)2 9 ;!5;(aC) --G M(;3)29(aC) 9 25; -(aC) 9 1,;25(l)
Larutan garam rl3 8alam larutan garam rl3 akan membentuk kompleks dengan air sebagai heksaakuokrom(000) klorida yakni =r(; 25)>l3. 'ada tabung pertama dimasukkan 1 mL larutan garam rl 3 ,1 M dan ditambahkan dengan ; !5; 2 M tetes demi tetes sebanyak " tetes. 'ada penambahan ;!5; 2 M ini menyebabkan terbentuknya endapan berwarna biru kehijauan dan larutan biru karena 3 ligan akuo (; 25) telah digantikan oleh 3 ligan hidroksi (5; -) sehingga terbentuk senyawa berdasarkan reaksi berikut: =r(;25)>39(aC) 9 3 ; !5;(aC) --G r(;25)3(5;)3(s) 9 3;!9(aC) 9 ;25(l) +sam
/asa
/iru kehitaman
endapan biru kehijauan
'enambahan berlebih ; !5; 2 M sebanyak 1, tetes menyebabkan endapan larut dan terbentuk larutan berwarna hijau menunjukkan bahwa hidroksida kromium larut dalam larutan ammonia berlebih karena semua ligannya telah diganti oleh ; 3 =r(;25)3(5;)3>(aC) 9 3;!5;(aC) --G =r(;3)>39aC) 9 3;!9(aC) 9 ;25(l) basa endapan biru kehijauan
asam larutan berwarna hijau
/entuk kompleks dari =r(; 3)>39 adalah oktahedral.
Larutan garam Mn%5! 8alam larutan garam Mn%5! akan membentuk kompleks dengan air sebagai heksaakuomangan(00) sul#at yakni Mn(; 25)%5!. 'ada tabung kedua dimasukkan 1 mL larutan garam Mn%5 ! ,1 M dan ditambahkan dengan ; !5; 2 M tetes demi tetes sebanyak 3 tetes. 'ada penambahan ;!5; 2 M ini menyebabkan terbentuknya endapan berwarna putih dan larutan berwarna kuning karena 2 ligan akuo (; 25)
telah digantikan oleh 2 ligan hidroksi (5; -) sehingga terbentuk senyawa berdasarkan reaksi berikut: =Mn(;25)>29(aC) 9 2;!5;(aC) --G Mn(;25)!(5;)2(s) 9 3;!9(aC) +sam
/asa
idak berwarna
endapan putih
amun seketika berubah menjadi berwarna kuning endapannya karena oksidasi Mn29 berlanjut menurut reaksi: Mn(5;)2(s) --G Mn253(s) --G Mn52(s) 'utih
kuning
&oklat
'enambahan berlebih ; !5; sebanyak 1, tetes endapan tidak larut terbentuk endapan berwarna hijau yang lebih banyak dan larutan berwarna uning keruh menunjukkan bahwa hidroksida mangan tidak ada proses penggantian ligan ;3 karena tidak larut.
Larutan garam e(;3)2%5! 8alam larutan garam e(;3)2%5! akan membentuk kompleks dengan air sebagai diamminatetraakuo#erro(00) sul#at yakni e(;25)!(;3)2%5!. 'ada tabung ketiga dimasukkan 1 mL larutan garam e(; 3)2%5! ,1 M dan ditambahkan dengan ; !5; 2 M tetes demi tetes sebanyak " tetes. 'ada penambahan ;!5; ini menyebabkan terbentuknya endapan berwarna hijau kehitaman karena 2 ligan akuo (; 25) telah digantikan oleh 2 ligan hidroksi (5; -) sehingga terbentuk senyawa berdasarkan reaksi berikut: =e(;25)!(;3)2>29(aC) 9 2;!5;(aC) --G e(;25)2(;3)2(5;)2(s) 9 2;!9(aC) 9 ;25(l)
+sam
/asa
uning keruh
endapan hijau kehitaman
'enambahan berlebih ; !5; sebanyak 1, tetes endapan tidak larut terbentuk endapan berwarna hijau kehitaman yang lebih banyak dan laruatan berwarna hijau kehitaman menunjukkan bahwa hidroksida erro(00) terjadia proses penggantian ligan oleh ; 3.
Larutan garam el3 8alam larutan garam el3 akan membentuk kompleks dengan air sebagai heksaakuo#erri(000) klorida yakni e(;25)l3. 'ada tabung keempat dimasukkan 1 mL larutan garam el 3 ,1 M dan ditambahkan dengan ; !5; 2 M tetes demi tetes sebanyak " tetes. 'ada penambahan ;!5; ini menyebabkan terbentuknya endapan berwarna jingga karena 3 ligan akuo (;25) telah digantikan oleh 3 ligan hidroksi (5;-) sehingga terbentuk senyawa berdasarkan reaksi berikut: =e(;25)>39(aC) 9 3;!5;(aC) --G e(;25)3(5;)3(s) 9 3;!9(aC) 9 ;25(l) +sam uning jernih
/asa endapan jingga
'enambahan berlebih ; !5; sebanyak 1, tetes endapan tidak larut terbentuk endapan berwarna jingga (99) yang lebih banyak dan larutan berwarna jingga keruh hal ini menunjukkan bahwa hidroksida erri(000) terjadi proses penggantian ligan oleh ; 3.
Larutan garam ol2 8alam larutan garam ol2 akan membentuk kompleks dengan air sebagai heksaakuokobalt(00) klorida yakni =o(; 25)>l2.
'ada tabung kelima dimasukkan 1 mL larutan garam ol 2 ,1 M dan ditambahkan dengan ;!5; 2 M demi tetes sebanyak " tetes. 'ada penambahan ;!5; ini menyebabkan terbentuknya endapan berwarna biru karena 2 ligan akuo (; 25) telah digantikan oleh 2 ligan hidroksi (5;-) sehingga terbentuk senyawa berdasarkan reaksi berikut: =o(;25)>29(aC) 9 2;!5;(aC) --G o(;25)!(5;)2(s) 9 2;!9(aC) 9 ;25(l) +sam
/asa
Merah muda jernih
endapan biru
'enambahan berlebih ;!5; sebanyak 1, tetes menyebabkan endapan larut dan terbentuk larutan berwarna biru keruh menunjukkan bahwa hidroksida kobalt terjadi proses penggantian ligan oleh ;3.
Larutan garam il2 8alam larutan garam il2 akan membentuk kompleks dengan air sebagai heksaakuonikel(00) klorida yakni =i(; 25)>l2. 'ada tabung keenam dimasukkan 1 mL larutan garam il 2 ,1 M dan ditambahkan dengan ; !5; 2 M tetes demi tetes sebanyak 3 tetes. 'ada penambahan ;!5; 2 M ini menyebabkan terbentuknya hablur berwarna biru (-) karena 2 ligan akuo (; 25) telah digantikan oleh 2 ligan hidroksi (5;-) sehingga terbentuk senyawa berdasarkan reaksi berikut: =i(;25)>29(aC) 9 2;!5;(aC) --G i(;25)!(5;)2(s) 9 2;!9(aC) 9 ;25(l) +sam
/asa
;ijau muda jernih
endapan biru (-)
'enambahan berlebih ;!5; sebanyak 1, tetes menyebabkan endapan
larut dan terbentuk larutan berwarna biru kehijauan keruh
menunjukkan bahwa hidroksida nikel terjadi proses penggantian ligan oleh ;3. =i(;25)!(5;)2>(aC) 9 ;!5;(aC) --G =i(;3)>29aC) 9 1,;25(l) 9 25;-(aC) basa endapan biru (-)
asam larutan berwarna biru kehijauan keruh
ompleks i(;3)29 mempunyai struktur okta hedral.
Larutan garam u%5 ! 8alam larutan garam u%5 ! akan membentuk kompleks dengan air sebagai heksaakukuprat(00) sul#at yakni =u(; 25)>%5!. 'ada tabung ketujuh dimasukkan 1 mL larutan garam u%5 ! ,1 M dan ditambahkan dengan ; !5; 2M tetes demi tetes sebanyak " tetes. 'ada penambahan ; !5; 2 M ini menyebabkan terbentuknya endapan berwarna biru karena 2 ligan akuo (; 25) telah digantikan oleh 2 ligan hidroksi (5;-) sehingga terbentuk senyawa berdasarkan reaksi berikut: =u(;25)>29(aC) 9 2;!5;(aC) --G u(;25)!(5;)2(s) 9 2;!9(aC) 9 ;25(l)
+sam
/asa
biru
endapan biru
'enambahan berlebih ;!5; sebanyak 1, tetes menyebabkan endapan
berwarna biru dan terbentuk larutan berwarna biru keruh
menunjukkan bahwa hidroksida tembaga terjadi proses penggantian ligan oleh ;3. ompleks u(;3)!29 mempunyai struktur tetrahedral.
.
Larutan garam @nl2 8alam larutan garam @nl2 akan membentuk kompleks dengan air sebagai heksaakuoEinkat(00) klorida yakni =@n(; 25)>l2. 'ada tabung kedelapan dimasukkan 1 mL larutan garam @nl 2 ,1 M dan ditambahkan dengan ; !5; 2 M tetes demi tetes sebanyak " tetes. 'ada penambahan ; !5; 2 M ini menyebabkan terbentuknya endapan berwarna putih karena 2 ligan akuo (; 25) telah digantikan oleh 2 ligan hidroksi (5;-) sehingga terbentuk senyawa berdasarkan reaksi berikut: =@n(;25)>29(aC) 9 2;!5;(aC) --G @n(;25)!(5;)2(s) 9 2;!9(aC) 9 ;25(l)
+sam ak berwarna
/asa endapan putih
'enambahan berlebih ;!5; sebanyak 1, tetes menyebabkan endapan
berwarna putih dan larutan berwarna putih keruh hal ini
menunjukkan bahwa hidroksida Eink terjadi proses penggantian ligan ;3. =@n(;25)!(5;)2>(aC) 9 ;!5;(aC) --G =@n(; 3)>29(aC) 9 1, ; 25(l) 9 25;-(aC) basa
asam
endapan putih
larutan putih keruh
ompleks @n(;3)!29 mempunyai struktur tetrahedral.
<. Rea%s 6e0a0 lar$a0 A//0$/ sa0a ",1 M 'ada reaksi logam transisi dengan larutan ammonium tiosianat ,1 M
(;!%) terjadi peristiwa penggantian ligan akuo (;25) karena logam transisi dalam larutan dengan ligan sianato (% -). Larutan garam rl3 8alam larutan garam rl3 akan membentuk kompleks dengan air
sebagai heksaakuokrom(000) klorida yakni =r(; 25)>l3. 'ada tabung pertama dimasukkan 1 mL larutan garam rl 3 ,1 M dan ditambahkan dengan ;!% ,1 M tetes demi tetes sebanyak 1, tetes. 'ada penambahan ;!% ,1 M tidak ada endapan yang dihasilkan dan larutan berwarna biru kehitaman (-).
Larutan garam Mn%5! 8alam larutan garam Mn%5! akan membentuk kompleks dengan air sebagai heksaakuomangan(00) sul#at yakni Mn(; 25)%5!.
'ada tabung kedua dimasukkan 1 mL larutan garam Mn%5 ! ,1 M dan ditambahkan dengan ;!% ,1 M tetes demi tetes sebanyak 1, tetes. 'ada penambahan ;!% ,1 M tidak ada endapan yang dihasilkan dan larutan tidak berwarna.
Larutan garam e(;3)2%5! 8alam larutan garam e(;3)2%5! akan membentuk kompleks dengan air sebagai diamminatetraakuo#erro(00) sul#at yakni e(;25)!(;3)2%5!. 'ada tabung ketiga dimasukkan 1 mL larutan garam e(; 3)2%5! ,1 M dan ditambahkan dengan ; !% ,1 M tetes demi tetes sebanyak 1, tetes. 'ada penambahan ; !% ini menyebabkan terbentuknya endapan berwarna jingga (99) karena ada reaksi antara e(;3)29 dengan ;!%. !-(s) 9 4ndapan jingga (99) 9 22;!5;(aC) 9 ;! (aC) 9 2;25(l) 9 %5! (aC) /entuk kompleks =e(%) >!- adalah oktahedral
Larutan garam el3 8alam larutan garam el3 akan membentuk kompleks dengan air sebagai heksaakuo#erri(000) klorida yakni e(;25)l3. 'ada tabung keempat dimasukkan 1 mL larutan garam el 3 ,1 M dan ditambahkan dengan ; !% ,1 M tetes demi tetes sebanyak 1, tetes. 'ada penambahan ; !% ini menyebabkan terbentuknya endapan berwarna &oklat karena ligan akuo (;25) telah digantikan oleh ligan tiosianato (%-) sehingga terbentuk senyawa. 39(aC) 9 ;!%(aC) --G =e(%)>3-(s) 9 ;!9(aC)
9 ;25(l) +sam
/asa
uning jernih
endapan &oklat
/entuk kompleks =e(%) >3- adalah oktahedral
Larutan garam ol2 8alam larutan garam ol2 akan membentuk kompleks dengan air sebagai heksaakuokobalt(00) klorida yakni =o(; 25)>l2. 'ada tabung kelima dimasukkan 1 mL larutan garam ol 2 ,1 M dan ditambahkan dengan ; !% ,1 M demi tetes sebanyak 1, tetes. 'ada penambahan ;!% ini menyebabkan terbentuknya larutan berwarna merah muda (-). 29(aC) 9 !;!%(aC) --G =o(%) !>2-(aC) 9 !;!9(aC) 9 ;25(l) +sam
/asa
Merah muda jernih
larutan merah muda (-)
/entuk kompleks o(%) !2- adalah tetrahedral
Larutan garam il2 8alam larutan garam il2 akan membentuk kompleks dengan air sebagai heksaakuonikel(00) klorida yakni =i(; 25)>l2. 'ada tabung keenam dimasukkan 1 mL larutan garam il 2 ,1 M dan ditambahkan dengan ; !% ,1 M demi tetes sebanyak 1, tetes. 'ada penambahan ;!% ini menyebabkan terbentuknya larutan berwarna hijau (---). 29(aC) 9 !;!%(aC) --G =i(%)!>2-(aC) 9 !;!9(aC) 9 ;25(l) +sam ;ijau muda jernih
/asa larutan hijau muda (---)
/entuk kompleks i(%) !2- adalah tetrahedral
Larutan garam u%5 ! 8alam larutan garam u%5 ! akan membentuk kompleks dengan air sebagai heksaakukuprat(00) sul#at yakni =u(; 25)>%5!.
'ada tabung ketujuh dimasukkan 1 mL larutan garam u%5 ! ,1 M dan ditambahkan dengan ; !% ,1 M demi tetes sebanyak 1, tetes. 'ada penambahan ;!% ini menyebabkan terbentuknya larutan berwarna hijau &erah. 29(aC) 9 !;!%(aC) --G =u(%) !>2-(aC) 9 !;!9(aC) 9 ;25(l)
+sam
/asa
/iru jenrih
larutan berwarna hijau &erah
ompleks u(%) !2- mempunyai struktur tetrahedral.
Larutan garam @nl2 8alam larutan garam @nl2 akan membentuk kompleks dengan air sebagai heksaakuoEinkat(00) klorida yakni =@n(; 25)>l2. 'ada tabung kedelapan dimasukkan 1 mL larutan garam @nl 2 ,1 M dan ditambahkan dengan ; !% ,1 M tetes demi tetes sebanyak 1, tetes. 'ada penambahan ;!% ,1 M tidak ada endapan yang dihasilkan dan larutan tidak berwarna.
Per<2aa0 !: Pe/2e0$%a0 I0 K/ple%s
Pe/2e0$%a0 0 %/ple%s le9 0 la/ ra0ss 6a0 Pe/2e0$%a0 0 %/ple%s /e0$0a%a0 la0 26e0a
'ada per&obaan ini perubahan warna pada tiap-tiap larutan garam transisi setelah ditambah reagen terlihat lebih signi#ikan. ;al ini disebabkan karena ligan penggantinya bukan hanya monodentat seperti halnya per&obaan 1 yang merupakan ligan asam basa. 'ada per&obaan 2 ini ligan pengganti yang digunakan lebih kompleks yang disebut dengan ligan polidentat. a. Pe/2e0$%a0 0 %/ple%s Cr =III> Langkah pertama yang dilakukan yaitu memasukkan 2 mL larutan rl 3 ke dalam tabung reaksi. Larutan rl 3 merupakan larutan yang berwarna biru kehitaman. Darna biru kehitaman tersebut merupakan warna dari ion r 39. emudian direaksikan dengan menambahkan a 225! yang merupakan reagen yang berupa larutan tidak berwarna. %etelah ditambah reagen a 225! terjadi perubahan warna pada larutan menjadi larutan biru kehitaman (-). ungsi dari penambahan reagen a 225! yaitu sebagai penyedia ligan. 8imana ion 3l - digantikan oleh 3 molekul ion 25!2-. %ehingga terbentuk kompleks =r(25!)3>3-. ?eaksi yang terjadi adalah sebagai berikut: rl3 (aC) 9 a 225! (aC) H =r(25!)3>3- (aC) 9 2a 9 (aC) 9 3l - (aC) /iru
kehitaman
/iru ehitaman (-)
ompleks yang terbentuk memiliki bilangan koordinasi sebanyak dan memiliki bentuk koordinasi oktahedral. 8engan struktur ion kompleks sebagai berikut:
b. Pe/2e0$%a0 0 %/ple%s (e =II> 'ada pembentukan ion kompleks e (00) prosedur yang pertama kali dilakukan adalah dengan dimasukkan 1 mL larutan e (00) yang berwarna kuning ke dalam tabung reaksi. emudian ditambahkan 2 tetes 11, phenanthroline. %etelah penambahan 2 tetes 11, phenanthroline terjadi perubahan warna yang awalnya
berwarna kuning menjadi larutan berwarna jingga. 8an menghasilkan rumus ion kompleks yang terbentuk yaitu =e(; 25)>29 (aC). Pe/2e0$%a0 0 %/ple%s (e =III> 'rosedur per&obaan untuk e(000) yang pertama kali dilakukan adalah
dengan memasukkan 2 mL larutan el 3 ke dalam tabung reaksi. Larutan el 3 ini berwarna kuning jernih. emudian ditambahkan 2 tetes larutan ;!% yang ber#ungsi memberikan warna gelap pada larutan yang mengandung e(%) 29. %etelah penambahan ;!% 2 tetes menghasilkan larutan merah ke&oklatan dengan rumus ion kompleks terbentuk yaitu =e(%)>29. %elanjutnya ditambahkan larutan a225! beberapa tetes kemudian diko&ok dan larutan menjadi berwarna jingga dengan rumus ion kompleks terbentuk yaitu =e(25!)3>3-. 'erubahan warna terjadi akibat ligan %- yang diganti oleh ligan 25!. %etelah itu ditambahkan ;!% berlebih menghasilkan larutan berwarna merah ke&oklatan (9). ;al ini dapat dilihat melalui persamaan berikut: el3 (aC) 9 3 ; !% (aC) H =e(%)>29 (aC) 9 3;!l (aC) uning jernih Merah e&oklatan (9) 29 =e(%)> (aC) 9 a225! (aC) H =e(25!)3>3- (aC) 9 % - (aC) 9 2a9 Merah ke&oklatan (9)
&. Pe/2e0$%a0 0 %/ple%s C =II> Larutan ol2 merupakan larutan yang berwarna merah muda jernih. ?eagen yang digunakan adalah a 248+. a248+ merupakan reagen yang tidak berwarna. 'enambahan reagen a 248+ ke dalam ol 2 tidak terjadi perubahan warna yang signi#ikan jadi warna larutan tetap berwarna merah muda jernih. 'ada
per&obaan
ini
membentuk
senyawa
kompleks
dengan
rumus
struktur
=o(48+)>2-. 'ada per&obaan kobal (00) senyawa kompleks yang terbentuk setelah penambahan larutan merah muda jernih seperti di bawah ini: ol 2 9 a248+ 2 al 9 =o48+> 2Merah muda jernih Merah muda jernih
d. Pe/2e0$%a0 0 %/ple%s N =II> Larutan i (00) merupakan larutan yang berwarna hijau jernih (-). ?eagen yang digunakan adalah a248+. a248+ merupakan reagen yang tidak berwarna. %elain itu juga menggunakan reagen dimethylgioksFime(8MI). dimethylgioksFime(8MI) juga merupakan reagen yang tidak berwarna. emudian 1 mL larutan i (00) dimasukkan ke dalam masing-masing tabung reaksi
selanjutnya
dimethylgioksFime(8MI).
ditambahkan %etelah
dengan
a248+
penambahan
dan reagen
dimethylgioksFime(8MI) dihasilkan warna larutan berupa merah muda. 8an setelah penambahan reagen a248+ dihasilkan larutan berupa warna hijau. +danya penambahan a248+ membuat terbentuknya senyawa kompleks =i(48+)2>39. 8an adanya penambahan dimethylgioksFime(8MI) membuat terbentuknya senyawa kompleks =i(8MI)> 29. %truktur ion kompleks yang terbentuk pada per&obaan i (00) dengan dapat digambarkan seperti di bawah ini:
e. Pe/2e0$%a0 0 %/ple%s C$ =II> 'ada per&obaan kompleks u(00) dilakukan dengan mengamati warna dengan &ara menempatkan padatan u%5!.";25 yang merupakan padatan berwarna biru (9) dan ul 2.2;25 berwarna hijau pada ka&a arloji. %etelah diamati warna dari
kedua senyawa tersebut semakin jelas yaitu warna u%5 !.";25 berwarna biru (9) dan ul2.2;25 berwarna hijau. emudian 1 ml tembaga sul#at yang berwarna biru dimasukkan ke dalam tabung reaksi. %elanjutnya ditambahkan a 248+ menghasilkan larutan berwarna biru jernih. 'ada penambahan reagen a248+ terbentuk senyawa kompleks =u(48+)2>29. %truktur ion kompleks yang terbentuk:
Per<2aa0 :Per$2a9a0 T0%a O%s6as
a. Per$2a9a0 T0%a O%s6as (e !? /e0a6 (e? 'er&obaan ini bertujuan untuk mengamati perubahan warna karena perubahan bilangan oksidasi dari senyawa logam transisi. erro sul#at merupakan larutan yang berwarna kuning. 'rosedur yang dilakukan adalah memasukkan 1mL larutan #erro sul#at kedalam tabung reaksi dan ditambahkan dengan 3 tetes ;5 3 pekat menghasilkan larutan berwarna hijau kekuningan. %elanjutnya dipanaskan dengan menggunakan penangas air selama kurang lebih 2 menit menghasilkan larutan berwarna kuning jernih. ?eaksi yang terjadi adalah 2−¿ + NO2 ↑ ¿
2 +¿+ SO 4
FeSO 4 + HNO 3 panas Fe
¿
→
%etelah dingin larutan berwarna kuning (-) kemudian ditambahkan >eduksii 1e dengan larutan a5; 2 M sedikit demi sedikit menghasilkan larutan berwarna jingga dan terdapat endapan berwarna jingga. ?eaksi yang terjadi adalah: +¿ 2 +¿+ NaOH ← Fe ⃗
Fe
( OH )
3
↓ + Na
¿
Oksidasi 1e
¿
8apat dilihat bahwa dengan perubahan biloks dari e29 yang berwarna biru berubah menjadi e39 yang berwarna jingga. 'erubahan bilangan oksidasi besi berada pada kondisi basa. b. Per$2a9a0 T0%a O%s6as Cr ? /e0a6 Cr? 'er&obaan ini bertujuan untuk mengamati perubahan warna karena perubahan bilangan oksidasi dari senyawa logam transisi. 8iketahui bahwa padatan kalium dikromat merupakan ristal berwarna orange. %edangkan larutannya berwarna kuning (9). 'rosedur yang dilakukan adalah dimasukkan 2 mL larutan kalium dikromat en&er yang berwarna kuning (9) ke dalam tabung reaksi. emudian dipanaskan larutan yang sudah berisi larutan kalium dikromat menghasilkan larutan berwarna kuning (99). emudian ditambah 2 butir @n menghasilkan larutan berwarna jingga. ?eaksinya sebagai berikut: 3@n(s) 9 r 25*2- 9 1!;93@n29 9 2r 39 9 2;25 emudian ditambah 1" mL ;l pekat menghasilkan larutan berwarna hijau ke&oklatan. %elanjutnya dipanaskan warna larutan menjadi berwarna &oklat kekuningan dan tabung reaksi terasa panas. 8iletakkan tabung reaksi dalam rak dan diamati perubahan warna yang terjadi. %etelah perubahan warna akhir terjadi 1 ml larutan diambil dan kemudian ditambah setetes demi setetes larutan ;53 pekat sambil diko&ok dan larutan berubah menjadi berwarna hijau ke&oklatan. ?eaksinya sebagai berikut : 2r 25* (aC) 9 1! ;l 2r 39 9 3l2 9 2 9 9 l- 9 *;25 alium 8ikromat ( 2r 25*) digunakan hanya dalam larutan asam dan direduksi dengan &epat pada temperatur biasa menjadi garam romium (000) yang hijau. 8alam larutan asam reduksi alium 8ikromat dapat dinyatakan sebagai : r 25*2- 9 1!;9 9 e 2r 39 9 *;25
;.
KESIMPULAN 1. ?eaksi-reaksi ion logam transisi dapat dipelajari dengan &ara mereaksikannya
dengan a5; ;3 dan ;!% dimana akan dihasilkan warna-warna tertentu dan terbentuknya yang mengindikasikan adanya senyawa kompleks. %eperti halnya =r(5;)>3- =u(;3)!>29 dan =e(%) >3-. Ligan-ligan yang berikatan sebelumnya dengan ion transisi seperti l- dan %5 !2- merupakan
ligan yang lemah sehingga dapat digantikan dengan ligan-ligan yang lebih kuat seperti 5;- ;3 dan % -. !. 'embentukan ion kompleks dapat dilakukan dengan menambahkan larutan yang mengandung ligan-ligan dalam deret spektrokimia seperti ion oksalat ;25 %- dan 48+. 8alam praktikum ini beberapa ion logam transisi yang digunakan seperti r(000) e(00) e(000) o(00). i(00) dan u(00) yang menghasilkan beberapa warna karena terbentuknya kompleks. . 'erubahan warna akibat perubahan bilangan oksidasi dari senyawa logam transisi dapat diperoleh dengan melakukan pemanasan penambahan asam basa kuat. %eperti halnya perubahan e(00) menjadi e(000) dengan oksidator kuat yakni ;5 3. $ntuk mendeteksi bahwa e(00) telah dioksidasi menjadi e(000) dapat dilakukan dengan penambahan basa kuat seperti a5; yang akan mengendapkan sebagai e(5;)3. 'ada ion transisi lainnya seperti r 9 yang direduksi menjadi r 39 dan r 29 dengan menambahkan padatan logam transisi seperti @n yang dilarutkan dalam asam klorida. $ntuk mengoksidasi kembali dilakukan dengan menambahkan oksidator kuat ;53 sehingga menjadi r 39 yang berwarna hijau ke&oklatan.
;I.
JA&ABAN PERTAN)AAN
1. ulislah seluruh reaksi yang ada pada per&obaan 0 sampai 000 serta berikan perubahan warnanyaJ Ja4a2a0 : Per<2aa0 I: Rea%s 6e0a0 2e2erapa 0 la/ ra0ss a. Rea%s 6e0a0 NaO* ",1M
=r(;25)>39(aC) 9 3a5;(aC) r(;25)3(5;)3(s) 9 3a9(aC) /iru kehitaman
endapan hijau kebiruan
=Mn(;25)>29(aC) 9 2a5;(aC) Mn(;25)!(5;)2(s) 9 2a9(aC) idak berwarna
hablur kuning
=e(;25)!(;3)2>29(aC) 9 2a5;(aC)
e(;25)2(;3)2(5;)2(s)
(aC) uning keruh
=e(;25)>39(aC) 9 3a5;(aC) e(;25)3(5;)3(s) 9 3a9(aC) uning (99)
hablur putih
=u(;25)>29(aC) 9 2a5;(aC) u(;25)!(5;)2(s) 9 2a9(aC) /iru jernih
hablur biru
=i(;25)>29(aC) 9 2a5;(aC) i(;25)!(5;)2(s) 9 2a9(aC) ;ijau muda jernih
endapan &oklat kemerahan
=o(;25)>29(aC) 9 2a5;(aC) o(;25)!(5;)2(s) 9 2a9(aC) Merah muda jernih
endapan hijau
endapan biru
=@n(;25)>29(aC) 9 2a5;(aC) @n(;25)!(5;)2(s) 9 2a9(aC) idak berwarna
hablur putih
2. Rea%s 6e0a0 lar$a0 A//0$/ ! M
=r(;25)>39(aC) 9 2;!5;(aC) r(;25)3(5;)3(s) 9 3;!9(aC) /iru kehitaman
endapan hijau kebiruan
9 2a9
=Mn(;25)>29(aC) 9 3;!5;(aC) Mn(;25)!(5;)2(s) 9 3;!9(aC) idak berwarna
endapan putih
=e(;25)!(;3)2>29(aC) 9 3;!5;(aC)
e(;25)2(;3)2(5;)2(s) 9
3;!9(aC) uning keruh
=e(;25)>39(aC) 9 3;!5;(aC) uning (99)
endapan hijau kehitaman e(;25)3(5;)3(s)
endapan jingga
=o(;25)>29(aC) 9 3;!5;(aC) o(;25)!(5;)2(s) 9 3;!9(aC) Merah muda jernih
endapan biru
=i(;25)>29(aC) 9 3;!5;(aC) i(;25)!(5;)2(s) 9 3;!9(aC) ;ijau muda jernih
endapan biru (-)
=u(;25)>29(aC) 9 3;!5;(aC) u(;25)!(5;)2(s) 9 3;!9(aC) /iru jernih
9 3;!9(aC)
endapan biru
=@n(;25)>29(aC) 9 3;!5;(aC) @n(;25)!(5;)2(s) 9 3;!9(aC) idak berwarna
endapan putih
<. Rea%s 6e0a0 A//0$/ s0a ",1 M
=r(;25)>39(aC) 9 2;!5;(aC) /iru kehitaman
=Mn(;25)>29(aC) 9 3;!5;(aC) idak berwarna
e(;25)!(;3)2%5!(aC) 9 ;!%(aC) =e(%)>!-(s) 9
Larutan berwana jingga (99) 2;!5;(aC) 9 ;! (aC) 9 2;25(l) 9 %5!2-(aC) 9
=e(;25)>39(aC) 9 ;!%(aC) =e(%)>3-(s) 9 ;!9(aC) 9 ;25(l) uning jernih
endapan &oklat
=o(;25)>29(aC) 9 !;!%(aC) =o(%)!>2-(aC) 9 !;!9(aC) 9 ;25(l Merah muda jernih
larutan merah muda (-)
=i(;25)>29(aC) 9 !;!%(aC) =i(%)!>2-(aC) 9 !;!9(aC) 9 ;25(l) ;ijau muda jernih
larutan hijau muda (---)
=u(;25)>29(aC) 9 !;!%(aC) =u(%)!>2-(aC) 9 !;!9(aC) 9 ;25(l) /iru jenrih
larutan berwarna hijau &erah
=@n(;25)>29(aC) 9 3;!5;(aC) idak berwarna
Per<2aa0 II: Pe/2e0$%a0 0 %/ple%s a. K/ple%s Cr =III>
rl3 (aC) 9 a 225! (aC) H =r(25!)3>3- (aC) 9 2a 9 (aC) 9 3l - (aC) /iru
kehitaman
/iru ehitaman (-)
2. K/ple%s (e =II> 6a0 (e =III>
el3 (aC) 9 3 ; !% (aC) H =e(%)>29 (aC) 9 3;!l (aC) uning jernih Merah e&oklatan (9)
<. K/ple%s C =II>
ol 2 9 a248+ 2 al 9 =o48+> 2Merah muda jernih Merah muda jernih 6. K/ple%s N =II>
Per<2aa0 III: Per$2a9a0 0%a %s6as a. Per$2a9a0 (e!? /e0a6 (e? 2−¿ + NO2 ↑ ¿
2 +¿+ SO 4
FeSO 4 + HNO 3 panas Fe
¿
→
+¿ 2 +¿+ NaOH ← Fe ⃗
Fe
( OH )
3
↓ + Na
¿
¿
2. Per$2a9a0 Cr? /e0a6 Cr?
3@n(s) 9 r 25*2- 9 1!;93@n29 9 2r 39 9 2;25 2r 25* (aC) 9 1! ;l 2r 39 9 3l 2 9 2 9 9 l- 9 *;25 r 25*2- 9 1!;9 9 e 2r 39 9 *;25
2. ompleks =r(;25)!l2>9 memiliki isomer. /uatlah struktur molekulnya dan berilah namaJ Ja4a2a0 : Is/er
NH3 Cl
Cl
NH3 Cr
Iambar 1. 0somer &is kompleks NH3 NH3 =r(;3)!l2>9 Cl
NH3
NH3 Cr
Iambar 2. 0somer trans kompleks NH3 NH3 =r(;3)!l2>9 Cl
;II.
ontoh dari isomer hidrasi misalnya : =r(;25)>l3
(ungu tiga mol ion l terendapkan)
=r(;25)"l>l2.;25
(hijau dua mol ion l terendapkan)
=r(;25)!l2>l.2;25
(hijau tua satu mol ion l terendapkan)
DA(TAR PUSTAKA
+maria dkk. 2,1. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik III: Unsur-unsur Golongan Transisi. %urabaya: