qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg LAPORAN KEGIATAN PELAKSANAAN SOSIALISASI DAN PENYAMPAIAN INFORMASI hjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN KABUPATEN LABUHANBATU 2009 vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg hjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg hjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbn mqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert yuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas dfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklz xcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnm
LAPORAN KEGIATAN PELAKSANAAN SOSIALISASI DAN PENYAMPAIAN INFORMASI PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN KABUPATEN LABUHANBATU 2009
PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 adalah Pemilu untuk memilih pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden secara langsung oleh rakyat Indonesia. Pilpres 2009 merupakan Pilpres kedua di era Reformasi. Pelaksanaannya diatur melalui Undang-undang Nomor 42 Tahun 2008. Berdasarkan pengalaman dari rangkaian penyelenggaraan Pemilu sebelumnya di Kabupaten Labuhanbatu yang dimulai dari Pemilu Legislatif 2004 sampai dengan Pemilu Legislatif 2009, diketahui bahwa tingkat partisipasi masyarakat untuk hadir ke TPS adalah rata-rata 71 persen. Angka ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi masyarakat Labuhanbatu yang menggunakan hak pilihnya pada Pemilu Legislatif 2004 berjumlah 70,95 persen. Kemudian disusul dengan Pilpres 2004 Putaran Pertama berjumlah 74,28 persen, dan Pilpres 2004 Putaran Kedua berjumlah 72,54 persen. Sedangkan pada pelaksanaan Pilkada Bupati 2005 tingkat partisipasi masyarakat Labuhanabatu 71,78 persen dan Pilgubsu 2008 sebesar 66,21 persen. Terahir, pelaksanaan Pemilu Legislatif 2009 yaitu sebesar 73,82 persen. Berdasarkan pengalaman dari hasil penyelenggaraan Pemilu Legislatif 2009 ini pula, diketahui bahwa pemilih terdaftar laki-laki yang memiliki tingkat partisipasi partisipasi terendah terdapat di Kecamatan Rantau Utara yakni sekitar 35,89 persen di kecamatan ini yang tidak menggunakan hak pilihnya. Sedangkan kecamatan yang memiliki pemilih terdaftar laki-laki dengan tingkat partisipasi yang besar terdapat di Silangkitang dan Marbau yaitu sekitar 20 persen saja yang tidak menggunakan hak pilihnya. Khusus bagi pemilih perempuan yang memiliki tingkat partisipasi tertinggi dalam menggunakan hak pilihnya yaitu terdapat di Kecamatan Silangkitang yakni sekitar 81,13 persen dari jumlah pemilih perempuan terdaftar yang menggunakan hak pilihnya, sedangkan pemilih perempuan dengan tingkat partisipasi terendah terdapat di Kecamatan Panai Hilir yakni sekitar 65,25 persen. Artinya sekitar 18,97 persen pemilih perempuan di Kecamatan Silangkitang pada Pemilu Legislatif 2009 yang tidak menggunakan hak pilihnya. Demikian juga dengan di Kecamatan Panai Hilir sekitar 34,75 persen yang tidak menggunakan hak pilihnya. Hasil investigasi yang dilakukan oleh TePI Indonesia terhadap beberapa pemilih sebagai sampel, para pemilih pada Pemilu Legislatif 2009 yang tidak menggunakan hak pilihnya ini mengaku masih bingung dalam menentukan pilihan walaupun telah mengenal calon, selain itu kebingungan juga dikarenakan ukuran surat suara yang cukup besar. Alasan lain yang diutarakan oleh pemilih laki-laki tidak menggunakan hak pilihnya disebabkan karena kesibukan urusan ekonomi. Sebut saja seperti pengakuan yang disampaikan oleh pemilih laki-laki berprofesi sebagai abang beca di Rantau Utara yang mengaku lebih mengutamakan kepentingan mengejar setoran. Ada juga yang mengaku lebih disibukkan antar jemput sewa langganan. Demikian juga hal nya dengan pemilih yang berprofesi sebagai parepas (agen) bus dan juga pemilih yang berprofesi sebagai paragat (penyadap) tuak juga lebih mementingkan urusan
ekonomi. Pengakuan lainnya juga seperti ada pemilih yang terlambat bangun atau kesiangan karena semalaman begadang atau jaga malam. Disalah satu lapo tuak, seorang pemilih mengaku bingung bukan karena persoalan ukuran surat suara, melainkan bingung karena banyaknya caleg yang datang menemuinya dan rata-rata minta didukung. Selain itu, ada juga pemilih yang satu hari sebelum hari “H” pergi merantau sebagai kuli karena dapat pekerjaan borongan. Kebingungan dalam memilih juga ditunjukkan oleh pemilih perempuan. Berdasarkan data inestigasi yang diperoleh dari Kecamatan Panai Hilir penyebab rendahnya partisipasi pemilih kaum perempuan pada Pemilu Legislatif 2009 lalu dikarenakan kejemuan terhadap janji-janji muluk yang disampaikan oleh para caleg, serta kurangnya informasi tentang pentingnya untuk memilih dan ditambah lagi tingkat pendidikan dan SDM yang minim. Kaum Hawa didaerah pantai ini berpendapat tidak ada artinya memilih dan tidak memiliki pengaruh yang dapat dirasakan secara langsung. Intinya, alasan umum yang dikemukakan oleh pemilih kaum hawa ini lebih mengutamakan urusan dapur dan mengurus rumah tangga, serta membantu kerja suami. Pengalaman diatas yang menjadi salah satu dasar bagi Komite Pemilih (TePI) Indonesia Labuhanbatu Sumatera Utara untuk melakukan sosialisasi dan pendidikan pemilih. Hal ini sesuai dengan kegiatan dari program kerja jangka pendeknya yaitu mengawal proses pembentukan pemerintahan dan parlemen yang kuat, bersih, berpihak pada kepentingan publik melalui pengawasan, pemantauan dan pendidikan bagi pemilih menghadapi Pemilu 2009. Dalam rangka mewujudkan arah kebijakan program jangka pendek ini, TePI Indonesia melalui beberapa kegiatan seperti Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih melakukan kegiatan sosialisasi dan penyampaian informasi pemilu untuk pemilih khususnya kepada kalangan pemilih ditingkatan grass root yang sulit terjangkau oleh pihak penyelengara Pemilu. Kegiatan Sosialisasi dan Penyampaian Informasi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden ini bukan hanya sekedar menghimbau masyarakat untuk hadir memberikan hak pilihnya ke TPS pada 8 Juli ataupun mengajari tata cara mencontreng yang benar, melainkan melihat dan mengetahui secara detail tingkat pengetahuan masyarakat, pengenalan terhadap pasangan calon, jenis dan kriteria pemberian tanda pada surat suara, serta kesiapan masyararakat pemilih terhadap Pilpres 2009. Namun secara umum tujuan dilaksanakannya Sosialisasi dan Penyampaian informasi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden ini antara lain : Untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat akan pentingnya pemilu dalam membangun kehidupan demokrasi di Indonesia; Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang tahapan dan program Pemilu Presiden dan Wakil Presiden; Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang beberapa hal teknis dalam menggunakan hak politik dan hak pilihnya dengan benar; Meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya pemilih untuk berperan serta dalam setiap tahapan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden; dan Meningkatkan kesadaran dan partisipasi pemilih dalam menggunakan hak pilihnya pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden. Sedangkan sebagai target capaian dari kegiatan ini, adalah : Tersebar luasnya informasi mengenai tahapan dan program penyelenggaraan Pilpres masyarakat secara integral / terpadu dengan mengikut sertakan stakeholder KPU; Tersebarluasnya tema dan materi informasi tentang Penyelenggara Pilpres Presiden kepada seluruh jajaran KPU dan stakeholder KPU; Meningkatnya pemahaman dan pengetahuan masyarakat akan pentingnya pemilu dalam
membangun kehidupan demokrasi di Indonesia; Meningkatnya pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang tahapan dan program Pilpres; Meningkatnya pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang beberapa hal teknis dalam menggunakan hak politik dan hak pilihnya dengan benar; dan meningkatnya kesadaran masyarakat khususnya pemilih untuk berperan serta dalam setiap tahapan Pilpres; serta meningkatnya kesadaran dan partisipasi pemilih dalam menggunakan hak pilihnya pada Pilpres. Kendatipun sekilas dilihat mengenai tehnik tata cara pemberian suara pada Pilpres 2009 nanti jauh lebih gampang dari pemilu sebelumnya, namun permasalahan sebenarnya adalah bukan semata hanya tata cara pemberian suara pada surat suara sebab banyak ditemukan temuan-temuan yang akan disebutkan nantinya dibawah ini. B.B. PELAKSANAAN PELAKSANAAN 1. Pelaksana Sosialisasi dan Penyampaian Informasi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden ini dilaksanakan oleh Komite Pemilih (TePI) Indonesia Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara. 2. Peserta sebagai Penerima Manfaat Peserta sebagai Penerima Manfaat Sosialisasi dan Penyampaian Informasi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden adalah para masyarakat pemilih yang terdapat di perkotaan dan pedesaan yang berjumlah sebanyak 400 peserta yang terdiri dari berbagai komunitas yang dimungkinkan sulit tersentuh oleh KPU, seperti : Jenis Komunitas Jenis Komunitas 1. Miskin Kota
6. Otomotif
− − − − − − − − − − − − − − − −
7.
−
2. Warung 3. 4. 5.
enggali Kuburan ansia erempuan Desa
etani
8. Remaja 9. uruh 10. ensiunan
− − −
Keterangan Keterangan Abang Becak Petugas Parkir Pedagang Buku Emperan Pedagang Es Campur Pedagang Asesories Pedagang Kaset Kaki Lima Pedagang Pakaian Kaki Lima Buruh Toko Kuli Bangunan Komunitas Lapo Tuak Komunitas Warung Emperan enggali Kuburan / Juru Kunci emilih Lansia Janda Tak Berpenghasilan Ibu Rumah Tangga ekerja dan Pelanggan Bengkel Motor etani Bersengketa dengan Perkebunan Kelompok Mahasiswa uruh Harian Perkebunan ensiunan Buruh Perkebunan
3. Tempat dan Waktu Tempat dan Waktu Sosialisasi dan Penyampaian Informasi Pemilu Pres iden dan Wakil Presiden dilaksanakan di 10 (sepuluh) desa / kelurahan yang terbagi dalam 6 (enam) kecamatan, yaitu : Nama Desa / Kelurahan 1. Rantauprapat 2. Aek Paing 3. Sigambal 4. Kampung Jawa 5. Kampung Baru 6. Janji 7. Afdeling II 8. erk.Berangir 9. Sei Raja 10. Marbau Selatan Jumlah : 10 Jumlah : 10
Nama Kecamatan 1. Rantau Utara 2. Rantau Selatan 3. angkatan 4.
ilah Barat
5. NA. IX-X 6. Marbau JumlahJumlah :6 :6
Penentuan tempat Sosialisasi dan Penyampaian Informasi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden mengambil lokasi dimana tiap komunitas dalam kesehariannya atau pada waktu tertentu berada dan mudah ditemui, seperti tempat mangkal / berkumpul, dan tempat tempat kerja, C. MATERI YANG YANG D DISAMPAIKAN ISAMPAIKAN 1. Apa Yang Dimaksud Dengan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden ? 2. Apa Tujuan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden ? 3. Apa Manfaat Pemilu Bagi Masyarakat ? 4. Apa Dasar dan Prinsip Pemilu 2009 Dilaksanakan ? 5. Kapan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Dilaksanakan ? 6. Siapakah Yang Boleh Memilih ? 7. Bagaimana Menentukan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih ? 8. Siapa Saja Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Yang Akan Dipilih ? 9. Bagaimana Tata Cara Pemberian Suara Pada Surat Suara ? 10. Bagaimana Suara Pada Surat Suara Dinyatakan Sah ? 11. Contoh Suara Sah dan Tidak Sah D. METODE Pelaksanaan Sosialisasi dan Penyampaian Informasi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden menggunakan metode androgogi dan dialogis. Selain itu juga dilakukan dengan membagikan brosur, sticker, leaflet, dan poster. Ketika metode androgogi dan d ialogis ini sedang berjalan, maka relawan melakukan pencatatan dari jawaban ataupun respon yang dimunculkan oleh peserta sosialisasi sebagai temuan untuk dirangkum. E. TEMUAN TEMUAN Beberapa temuan yang dihasilkan dari pelaksanaan Sosialisasi dan Penyampaian Informasi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, seperti :
1. Tingkat pengetahuan peserta peserta tentang tentang tentang Maksud dan Tujuan Tujuan Tujuan P Pemilu Presiden Presiden dan dan PPemilu Wakil Presiden Sebanyak 3,50 persen perserta yang mengikuti Sosialisasi dan Penyampaian Informasi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden mengaku belum tahu apa maksud dan tujuan dilaknasakannya Pilpres. 91.50 persen mengaku tahu. Sedangan 5 persen lagi mengaku tidak mau tahu. 2. Tingkat Tingkat Pengetahuan Pengetahuan Peserta Tentang Presiden
Manfaat Pemilu Presiden Dan Wakil
Mengenai manfaat Pilpres, 11,25 persen peserta yang mengikuti Sosialisasi dan Penyampaian Informasi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden mengaku belum tahu manfaat dilaknasakannya Pilpres. 85 persen mengaku tahu. Sedangan 3,75 persen lagi mengaku tidak mau tahu. 3. Tingkat Pengetahuan Peserta Tentang Kapan Pelaksanaan Pemilu Presiden Dan Wakil Presiden Sebanyak 83,75 persen peserta yang mengikuti Sosialisasi dan Penyampaian Informasi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden mengaku telah mengetahui jadwal pelaksanaan Pilpres. Yang mengaku belum tahu sebanyak 12,50 persen. Sedangan 3,75 persen lagi mengaku tidak mau tahu. 4. Tingkat Pengenalan Pengenalan Peserta Tentang Tentang Pasangan Calon Presiden Dan Wakil Presiden Mayoritas peserta yang mengikuti Sosialisasi dan Penyampaian Informasi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden mengenal pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yakni sebanyak 99,75 persen. Sedangkan yang mengaku belum kenal sebanyak 0,25 persen. 5. Tingkat Kesalahan Peserta Dalam Memberikan Tanda Pada Surat Suara Dalam melakukan pemberian suara, ditemukan sebanyak seban yak 2,25 persen tingkat kesalahan yang dilakukan oleh peserta yang mengikuti Sosialisasi dan Penyampaian Informasi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden. 97,75 persen adalah benar dilakukan sebagai penandaan kreteria suara sah. 6. Jenis Tanda Tanda Yang Diberikan Peserta Dalam M Memberikan emberikan Suara Dalam pemberian tanda pada surat suara, ditemukan sebanyak 97,50 persen peserta yang mengikuti Sosialisasi dan Penyampaian Informasi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden memberikan tanda contreng. Tanda coblos 0,25 persen, sedangkan pemberian tanda selain contreng dan coblos sebanyak 2,25 persen. 7. Letak Pemberian Tanda Yang Diberikan Peserta Pada Surat Suara Letak tanda yang diberikan oleh Peserta yang mengikuti Sosialisasi dan Penyampaian Informasi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden antara lain : 6,25 persen pada kolom nomor urut, 68,75 persen pada photo salah satu pasangan calon, 21,75 persen pada ditengah photo pasangan calon, dan 3,25 persen pada kolom nama pasangan calon.
8. Jenis Kesalahan Dalam Memberikan Suara Mengenai jenis kesalahan yang dilakukan oleh Peserta yang mengikuti Sosialisasi dan Penyampaian Informasi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, yaitu : sebanyak 88,89 persen adalah tanda contreng dua kali, dan 11,11 persen pemberian diluar kolom. 9. Mengetahui Terdaftar Terdaftar Atau Tidak Sebagai Pemilih Sebanyak 37,50 persen peserta yang mengikuti Sosialisasi dan Penyampaian Informasi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden mengaku dirinya belum tahu apakah telah terdaftar atau tidak sebagai pemilih. 45 persen mengaku telah mengetahui. Sedangkan 17,50 persen lagi mengaku tidak mau tahu. 10. Niat Untuk Hadir Ke TPS Mengenai niat untuk hadir ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 8 Juli nanti, sebanyak 72,75 persen peserta yang mengikuti Sosialisasi dan Penyampaian Informasi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden mengaku akan hadir. 22,25 persen diprediksi tidak akan hadir. Sedangkan 2 persen lagi mengaku belum tahu. F. KESIMPULAN Kegiatan Sosialisasi dan Penyampaian Informasi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden ini bukan hanya sekedar menghimbau masyarakat untuk hadir memberikan hak pilihnya ke TPS pada 8 Juli ataupun mengajari tata cara mencontreng yang benar, melainkan melihat dan mengetahui secara detail tingkat pengetahuan masyarakat, pengenalan terhadap pasangan calon, jenis dan kriteria pemberian tanda pada surat suara, serta kesiapan masyararakat pemilih terhadap Pemilu Presdien dan Wakil Presieden 2009 khususnya bagi kalangan komunitas yang yang dimungkinkan sulit tersentuh oleh KPU. Kendatipun sekilas dilihat mengenai tehnik tata cara pemberian suara pada Pilpres 2009 nanti jauh lebih gampang dari pemilu sebelumnya, namun permasalahan sebenarnya adalah bukan semata hanya tata cara pemberian suara pada surat suara. Seperti temuan-temuan yang telah disebutkan diatas tadi, misalnya tingkat kesalahan dalam melakukan pemberian suara yang dilakukan oleh peserta yang mengikuti Sosialisasi dan Penyampaian Informasi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden yaitu sebanyak 2,25 persen. Jenis kesalahan itu diantaranya adalah pemberian tanda contreng dua kali, dan pemberian yang dilakukan diluar kolom. Temuan yang menarik dari kegiatan Sosialisasi dan Penyampaian Informasi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden ini adalah selain terdeteksinya secara dini jenis dan letak pemberian tanda pada surat suara, juga terdeteksinya tingkat partisipasi pemilih untuk hadir ke TPS pada 8 Juli nanti. Selain itu diketahui juga seberapa banyak calon pemilih yang telah mengetahui dirinya telah terdaftar dalam DPT, demikian pula dengan yang belum mengetahui atau tidak mau tahu. Jika angka persentase yang ditemukan dari kegiatan Sosialisasi dan Penyampaian Informasi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden ini dijadikan sample, sample, maka diprediksi sebanyak 72,75 persen pemilih terdaftar akan hadir ke TPS nantinya, dan sebesar 22,25 persen tidak akan hadir serta 2 persen lagi belum tahu apakah hadir ke TPS untuk ikut memilih atau tidak.
Calon pemiih yang mengaku belum tahu ini beralasan karena belum mengetahui dirinya apakah telah terdaftar dalam DPT sebagai pemilih atau tidak. Sedangkan alasan yang dikemukakan oleh calon pemilih yang diprediksi tidak akan hadir ini menilai karena memilih ataupun tidak hasilnya tidak dirasakan langsung olehnya, selain itu ada juga yang berasalan bahwa lebih baik tetap bekerja seperti biasa untuk kebutuhan biaya masuk sekolah anak. Bagi calon pemilih perempuan beralasan membantu pekerjaan suami Ada juga yang mengaku akan pergi merantau. G. REKOMENDASI REKOMENDASI Temuan yang di dapat dari pelaksanaan kegiatan Sosialisasi dan Penyampaian Informasi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden ini diharapkan menjadi perhatian yang serius khususnya bagi pihak penyelenggara pemilu ataupun stakeholder KPU. Selain melakukan himbauan kepada masyarakat agar mau hadir ke TPS menggunakan hak pilihnya, pihak penyelenggara pemiu ataupun stakeholder KPU ditingkat paling bawah dituntut untuk lebih berperan aktif menjalankan fungsinya khususnya mengenai hal-hal yang berkaitan dengn hak pilih masyarakat. Kegiatan Sosialisasi dan Penyampaian Informasi Pemilu harus tetap dilanjutkan. Karna kegiatan ini merupakan salah satu agenda penting dari rangkaian tahapan penyelenggaraan Pemilu.
Rantauprapat, 06 Juli 2009 Komite Pemilih Indonesia Labuhanbatu – Sumatera Utara
YOS BATUBARA Kordinator
LAMPIRAN L L AMPIRAN –– – I
Sosialisasi Bagi Abang Becak Lokasi : Jl Diponegoro Rantauprapat R antauprapat Kec. Rantau Utara
Sosialisasi Bagi Petugas Parkir Lokasi : Jl Ahmad Dahlan Kec. Rantau Utara
LAMPIRAN –– – II
Sosialisasi Bagi Pedagang Buku Emperan okasi : Jl iponegoro Rantauprapat Kec. Rantau Utar a
S sialisasi Bagi Pedagang Es Campur okasi : Jl iponegoro Rantauprapat Kec. Rantau Utar a
LAMPIRAN –– – III
Sosialisasi Bagi Komunitas Warung Emperan Lokasi : Jl Diponegoro Rantauprapat R antauprapat Kec. Rantau Utara
Sosialisasi Bagi Pedagang Asesoris Lokasi : Jl Ahmad Dahlan Rantauprapat Kec. Rantau Utara
LAMPIRAN –– – IV
Sosialisasi Bagi Pedagang Kaset Kaki Lima okasi : Jl iponegoro Rantauprapat Kec. Rantau Utar a
Sosialisasi Bagi Pedagang Pakaian Kaki Lima okasi : Jl iponegoro Rantauprapat Kec. Rantau Utar a
LAMPIRAN –– – V V V V
Sosialisasi Bagi Komunitas Bengkel Motor kasi : Sigambal Kec. Rantau Selatan
Sosialisasi Bagi Kalangan Lansia okasi : Desa Kamp.Jawa Kec. Pangkatan
LAMPIRAN –– – VI V V VI
S sialisasi Bagi Komunitas Lapo Tuak okasi : Desa Kampung Baru Kec. Pangkatan
Sosialisasi Bagi Komunitas Kuli Bangunan kasi : Sigambal Kec. Rantau Selatan
LAMPIRAN –– – VII VII
Sosialisasi Bagi Komunitas Remaja Lokasi : Rantauprapat Kec. Rantau Utara
Sosialisasi Bagi Komunitas Ibu Pedesaan Lokasi : Desa Janji Kec. Bilah Barat
LAMPIRAN –– – VIII VIII
Sosialisasi Bagi Buruh Harian Perkebunan Lokasi : Desa Afdeling II Kec. Bilah Barat
Sosialisasi Bagi Buruh Harian Perkebunan Lokasi : Desa Afdeling II Kec. Bilah Barat
LAMPIRAN –– X X – IIX
Sosialisasi Bagi Kala gan Janda Tak Berpenghasilan Berpenghasilan dan bu Rum Rumah Tangga ok si : Desa Perk.Berangir Kec. NA IX-X
S sialisasi Bagi Kalangan Buruh Toko okasi : Jl iponegoro Rantauprapat Kec. Rantau Utar a
LAMPIRAN - X X
S sialisasi Bagi Komunitas Lapo Tuak okasi : Desa Sei Raja Kec. NA IX-X
Sosialisasi Bagi Penggali Kuburan okasi : Desa Marbau Selatan Kec. Marbau
LAMPIRAN –– – XI XI
Sosialisasi Bag i Petani Bersengketa Dengan Perkebunan B sar okasi : Bukit Perjuangan Kel. Aek Paing, Kec. Rantau U ara
Sosialisasi Bagi Pensiunan Buruh Perkebunan okasi : Perk.Berangir Kec. NA IX-X