1313
13
13
MAKALAH LEMBAGA DAN INSTRUMEN KEUANGAN SYARIAH
LEASING SYARIAH
Dosen : Dr. Dra. Rahmani Timorita Y., M.Ag
Disusun Oleh:
Mau'izhotul Hasanah
(13423114)
Program Studi Ekonomi Islam
Fakultas Ilmu Agama Islam
Universitas Islam Indonesia
Yogyakarta
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, atas nikmat dan karunianya yang telah diberikan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah lembaga dan Instrumen keuangan Syariah yang berjudul Leasing Syariah. Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada suri tauladan umat manusia yakni nabi Muhamad SWT yang mana sesosok manusia sempurna yang telah memperjuangkan agama Islam sehingga sampai sejaya ini. Dan tak lupa saya berterima kasih kepada dosen pengajar kami Dr. Dra. Rahmani Timorita Y., M.Ag yang mana telah membimbing kami selama materi ini berlangsung dan juga telah mempercayakan tugas ini kepada saya, sehingga saya dapat mengambil pengetahuan dan pembelajarannya.
Makalah ini dirancang dan ditulis sebagai tugas individu begitu pula bertujuan agar mahasiswa dapat memahami dan mengetahui tentang leasing syariah. Sehingga mahasiswa/mahasiswi dapat mengambil kesimpulan atas apa yang saya bahas pada makalah ini dan saya pun berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi yang membacanya khususnya bagi mahasiswa maupun mahasiswi jurusan Ekonomi islam
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I pendahuluan 3
A. Latar Belakang 3
B. Rumusan Masalah 4
BAB II pembahasan 4
A. Pengertian Leasing Syariah 4
B. Dasar Hukum Leasing Syariah 5
1. Dasar hukum menurut Al-Qur'an dan Al-Hadits 5
2. Landasan hukum di Indonesia 6
C. Produk dan Jasa Leasing Syariah 6
1. PT. Alif (Al-Ijarah Islamic Finance) 6
2. FIF Syariah 7
D. Prinsip Akad dan Instrumen Keuangan 7
E. Rukun dan Syarat 7
F. Mekanisme Oprasional Leasing Syariah 8
G. Perbedaan Leasing Syariah dengan Leasing Konensional 9
H. Analisis SWOT 10
BAB III penutup 11
A. Kesimpulan 12
B. Saran 12
DAFTAR PUSTAKA 12
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seiring berkembangnya zaman yang diiringi dengan kebutuhan manusia yang semakin meningkat. Sehingga memunculkan ide bagi lembaga keuangan untuk mempermudah masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya, salah satunya dalam memenuhi kebutuhan dana atau barang. Pada saat ini semakin banyak orang yang mendirikan suatu lembaga pembiyaan yang bergerak dibidang penyediaan dana ataupun barang. Lembaga pembiyaan tersebut merupakan lembaga pembiyaan yang bergerak dalam kegiatan pembiyaan disamping perbankan dan lembaga keuangan nonbank yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat.
Lembaga pembiyaan yang saat ini sedang berkembang pesat yaitu sewa guna usaha atau leasing. Dalam syariah suatu pembiyaan sewa guna usaha itu dinamakan ijarah atau leasing syariah. Ijarah dengan leasing memiliki kesamaan dalam prinsip pembiyaanya, yaitu sewa menyewa. akan tetapi terdapat perbedaan juga antara keduanya. Maka disini saya sebagai penulis mencoba untuk membahas mengenai "Leasing syariah"
B. Rumusan Masalah
Apa pengertian Leasing Syari`ah?
Bagaimana Dasar Hukum Leasing Syari`ah?
Apa saja Produk dari Leasing Syari`ah?
Bagaimana Prinsip Akad dan Instrumen Keuangan Leasing Syari'ah?
Bagaimana Mekanisme oprasional dari Leasing Syari'ah?
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Leasing Syariah
Leasing berasal dari bahasa inggris yaitu lease yang memeiliki arti menyewa, Dalam bahasa indonesia leasing sering di istilahkan dengan sewa guna usaha. Secara khusus leasing adalah suatu akad untuk menyewa sesuatu barang dalam kurun waktu tertentu. Secara umum leasing artinya Equinpment funding, yaitu pembiayaan peralatan barang modal untuk digunakan pada proses produksi suatu perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pengertian leasing menurut surat Keputusan Bersama Mentri Keuangan dan Mentri Perdagangan dan Industri Republik Indonesia No. KEP- 122/MK/IV/2/1974, Nomor 32/M/SK/2/1974, dan Nomor 30/Kpb/I/1974 tanggal 7 Februari 1974 adalah setiap kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk jangka waktu tertentu, berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala disertai dengan hak pilih bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa uang telah disepakati bersama. Leasing terdapat dua kategori yaitu:
Operating Lease yaitu suatu proses menyewa suatu barang hanya untuk mendapatkan manfaat barang yang disewanya, sedangkan barangnya itu sendiri tetap merupakan milik bagi pihak pemberi sewa. Sewa jenis operating lease sama dengan konsep ijarah di dalam syariah islam.
Financial Lease yaitu suatu bentuk sewa dimana kepemilikan barang tersebut berpindah dari pihak pemberi sewa kepada penyewa. Jika dimana akhir sewa pihak penyewa tidak dapat melunasi sewanya, barang tersebut tetap menjadi milik pemberi sewa (perusahaan leasing). Akadnya dianggap sebagai akad sewa. Sedangkan jika pada masa akhir sewa pihak penyewa dapat melunasi angsurannya maka barang tersebut menjadi milik penyewa. Intinya dalam financial lease tersebut terdapat dua proses akad sewa dan akad beli (sewa-beli) atau Ijarah muntahiyah bit tamlik (IMBT)
Dasar Hukum Leasing Syariah
Dasar hukum menurut Al-Qur'an dan Al-Hadits
Dalil Al-Quran
أَهُمْ يَقْسِمُوْنَ رَحْمَتَ رَبِّكَ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَّعِيْشَتَهُمْ فِي الْحَيَوَةِ الدُّنْيَا وَرَفَعْنَا بَعْضَهُم
فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَتٍ لِّيَتَّخِذَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا سُخْرِيًّا وَرَحْمَتُ رَبِّكَ خَيْرٌمِّمَّا يَجْمَعُوْنَ "Apabila mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian meraka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan" (Az-Zukhruf: 32)
قَا لَتْ إِحْدَهُمَا يَأَ بَتِ اسْتَئْجِرْهُ إِنَّ خَيْرَ مَنِ اسْتَئْجَرْتَ الْقَوِيُّ الْأَمِينُ
"Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya" (Al-Qashash:26)
Hadist Rasulullah SAW yang artinya:
"Berikanlah upah atau jasa kepada orang yang kamu pekerjakan, sebelum kering keringat mereka" (HR.Abu Ya'la, Ibnu Majah, at-Tabrani dan at-Tirmidzi)
Landasan hukum di Indonesia
Fatwa DSN No. 27/DSN-MUI/III/2002tentang al-Ijarah al-Muntahiyah bi al-Tamlik (sewa-beli)
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) senin,10 Desember 2007 menerbitkan 2 peraturan tentang leasing syariah
Peraturan Ketua Bapepam-LK No Per-03/BL/2007 tentang kegiatan perusahaan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah
Peraturan Ketua Bapepam-LK No Per-04/BL/2007 tentang akad-akad yang digunakan dalam kegiatan perusahaan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah
Produk dan Jasa Leasing Syariah
PT. Alif (Al-Ijarah Islamic Finance)
Merupakan anak perusahaan dari Bank Muamalat Indonesia. Disirikannya perusahaan tersebut dikarenakan berkembangnya lembaga keuangan syariah dan sektor riil yang membutuhkan peran model pembiayaan dengan sistem ijarah. Produk dari Alif yaitu:
Pembiyaan konsumer (pembiayaan mobil baru atau mobil purna pakai atau sepeda motor)
Pembiayaan korporasi (pembiyaan komersial atau kendaraan komersial)
Untuk skema dari pembiayaan di ALIF yaitu:
Murabahah
Ijarah
Ijarah Muntahiyah bittamlik
FIF Syariah
PT. Federal Internasional Finance membuka layanan syariah yang dikenal dengan FIF Syariah dan memiiki cabang diseluruh Indonesia. FIF Syariah didirikan berdasarkan landasan hukum Keputusan Mentri Keuangan. Produk dari FIF yaitu:
Produk NMC dan UMC yang dapat dibiayai dengan pembiayaan syariah hanya untuk Reguler saja. Sedangkan Refinancing untuk saat ini belum bisa secara syariah
Produk Elektronik : Electronic home appliance, furniture, computer and gadget, other
Prinsip Akad dan Instrumen Keuangan
Sewa (Ijarah)
Ijarah dalam pembiayaan Leasing adalah akad penyaluran dana untuk pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa (ujroh), antara perusahaan pembiyaan sebagai pemberi sewa (mu'ajjir) dengan penyewa (Musta'jir) tanpa diikuti pengalihan kepemilikan barang itu sendiri.
Sewa diakhiri dengan beli ( Ijarah Muntahiyah bi at-Tamlik)
Ijarah Muntahiyah bi at-Tamlik adalah akad penyaluran dana untuk pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa (ujroh) antara perusahaan pembiayaan sebagai pemberi sewa (mu'ajjir) dengan penyewa (musta'jir) disertai opsi pemindahan hak milik atas barang yang disewa kepada penyewa setelah selesai masa sewa.
Rukun dan Syarat
Kedua belah pihak yang berakad telah baligh dan berakal
Kedua belah pihak sepakat dan rela untuk melakukan akad leasing
Manfaat objek akad diketahui dua pihak secara sempurna
Objek akad dapat diserahkan, dipergunakan dan tidak cacat
Objek akad dihalalkan oleh syara'
Objek akad sesuatu yang biasa disewakan, seperti mobil, motor, rumah dan lain-lain
Upah atau sewa dalam akad harus jelas tertentu dan sesuatu yang bernilai harta
Mekanisme Oprasional Leasing Syariah
Dilihat dari teknis pelaksanaannya, transaksi sewa guna usaha atau Leasing dapat dibedakan menjadi
Sewa guna usaha langsung (direct lease) : Penyewa belum pernah memiliki barang modal yang akan disewakan,sehingga diperlukannya menghubungi supplier untuk pengadaan.
Penjualan dan penyewaan kembali (sale and leaseback) : Pihak penyewa biasanya terlebih dahulu menjual kepada perusahaan leasing barang modal yang pernah dimilikinya, baru kemudian disewanya kembali.
Untuk mengetahui mekanisme oprasional lembaga sewa guna usaha atau leasing, secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:
Lesse bebas memilih dan menentukan peralatan yang dibutuhkan, mengadakan penawaran harga, dan menunjuk supplier peralatan yang dimaksud
Setelah mengisi formulir permohonan, lesse mengirimkan kepada lessor disertai dokumen pelengkap.
Lessor mengevaluasi kelayakan kredit dan memutuskan untuk memberi fasilitas lease dengan syarat dan kondisi yang disetujui lesse (lama kontrak pembayaran sewa), maka kontrak lease dapat ditandatangani.
Pada saat yang sama, lesse dapat menandatangani kontrak asuransi untuk peralatan yangdilease dengan perusahaan asuransi yang disetujui lessor, seperti yang tercantum pada kontrak lease. Antara lessor dan perusahaan asuransi terjalin perjanjian kontrak utama.
Kontrak pembelian peralatan akan ditandatangani lessor dengan supplier peralatan tersebut.
Supplier dapat mengirim peralatan yang dilease ke lokasi lesse. Untuk mempertahankan dan memelihara kondisi peralatan tersebut, supplier akan menandatangani perjanjian pelayanan purna jual.
Leasse menandatangani tanda terima peralatan dan penyerahan kepada supplier.
Supplier menyerahkan tanda terima (dari lesse), bukti pemilikan dan pemindahan kepemilikan kepada lessor.
Lessor membayar harga peralatan yang dilease kepada supplier
Lesse membayar sewa lease secara periodik sesuai dengan jadwal pembayaran yang telah ditentukan lease.
Skema Mekanisme Leasing
Dari skema tersebutt dapat diketahui bahwa transaksi leasing terdiri dari pihak-pihak sebagai berikut:
Lessor, yaitu pihak perusahaan yang menyewakan barang sebagai pemberi sewa, lessor tidak diharuskan memiliki barang yang disewakan
Lesse, yaitu pihakpengguna barang yang diwajibkan membayar sewa disertai dengan hak opsi untuk membeli atau memperpanjang leasing
Kreditur, merupakan pihak loan participants dalam transaksi leasing. Pada umumnya yang bertindak sebagai kreditur adalah lembaga keuangan seperti bank, perusahaan asuransi, dan lain-lain
Supplier, yaitu penjual dan pemilik barang yang disewakan. Supplier ini dapat terdiri dari perusahaan manufaktur yang berada di dalam dan luar negeri.
Perbedaan Leasing Syariah dengan Leasing Konensional
No
Aspek
Leasing Syariah
Leasing Konvensional
1
Kerangka Hukum
Mengacu pada hukum Syariah dan hukum positif
Mengacu pada hukum positif saja
2
Isi perjanjian
Dijelaskan secara rinci biaya modal, margin, asuransi, administrasi dan lain-lain
Tidak dijelaskan secara rinci
3
Tingkat keuntungan
Margin laba
Bunga uang
4
Denda
Menjadi dana sosial
Menjadi pendapatan perusahaan
5
Jika ada pelunasan lebih awal
Nasabah tidak dikenakan biaya administrasi (Administrasi Nol)
Nasabah tetap dikenakan biaya administrasi
6
Jika pelunasan lewat jatuh tempo
Tidak ada istilah bunga berjalan
Dikenakan bunga berjalan
7
Bentuk transaksi
IMBT dengan obyeknya barang sehingga merupakan transaksi sewa beli atau BBA (Bai' Bitsaman ajil) yaitu jual beli dengan cicilan pembayaran
Pinjam meminjam obyeknya uang dengan mekanisme bunga
8
Discount
Apabila ada discount unit, maka discount menjadi milik nasabah dengan mengulangi harga jual
Apabila ada discount unit, maka discount bisa untuk dealer atau milik nasabah
9
Asuransi
Memakai asuransi Syariah
Memakai asuransi konvensional
10
Pengawasan
Dewan Penasehat Syariah dan Otoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa Keuangan
11
Sumber dana
Bank Syariah
Bank Konvensional
Analisis SWOT
Kekuatan
Kekuatan dari adanya perusahaan leasing atau sewa guna usaha ini memungkinkan para pemilik modal untuk mendapatkan dana tambahan dengan menyewakan barang modal yang dimilikinya.
Kelemahan
Kelemahan dari perusahaan leasing tersebut yaitu masih minimnya pemahaman masyarakat mengenai leasing syariah, masih tercampurnya pemahaman leasing syariah dengan leasing konvensional
Tantangan
Masyarakat masih belum faham mengenai leasing syariah, sehingga masih diperlukannya sosialisasi yang lebih banyak lagi dan juga perusahaan leasing di Indonesia masih sangat sedikit.
Peluang
Dengan adanya perusahaan leasing syari'ah yang berkembang di Indonesia, membuat masyarakat yang ingin memiliki suatu yang bukan jasa bisa terwujud. Selain itu juga, dalam operasional Financial Lease, dimana ada Sale and Lease Back yang merupakan transaksi dengan perjanjian penyewa menjual barang yang sudah dimilikinya kepada perusahaan leasing. Setelah menjadi pemilik barang tersebut secara sah, perusahaan leasing menyelesaikannya kembali kepada penyewa tersebut. Hal ini dilakukan oleh penyewa karena penyewa memerlukan cash tambahan atau tambahan modal kerja.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pengertian dari leasing adalah suatu akad untuk menyewa sesuatu barang dalam kurun waktu tertentu. Dan dasar hukum dari leasing syariah diambil dari Al-Qur'an surat Az-Zukhruf: 32, Al-Qashash:26, Hadist yang diriwayatkan oleh Abu Ya'la, Ibnu Majah, at-Tabrani dan at-Tirmidzi dan peraturan dari pemerintah. Produk dari leasing syariah sendiri terdapat produk pembiayaan konsumer dan korporasi yang terdapat di perusaahan PT ALIF (Al-Ijarah Islamic Finance) dan Produk NMC dan UMC, Produk Elektronik yang terdapat di perusaahaan PT. FIF Syariah
Prinsip akad dan instrumen keuangan dari leasing syaraiah yaitu Sewa (Ijarah) dan sewa yang diakhiri dengan beli ( Ijarah Muntahiyah bi at-Tamlik). Dan analisis SWOT dari leasing syariah dilihat dari segi kekuatan adanya perusahaan leasing memungkinkan para pemilik modal untuk mendapatkan dana tambahan, Kelemahan perusahaan leasing masih minimnya pemahaman masyarakat mengenai leasing syariah, Tantangan masyarakat masih belum faham mengenai leasing syariah, dan Peluang masyarakat yang ingin memiliki suatu yang bukan jasa bisa terwujud.
Saran
Dengan disusunnya makalah ini, dari penulis berharap agar para pembaca khususnya mahasiswa dapat memahami dan mengetahui tentang Leasing Syariah yang mencakup pengertian, dasar hukum, prinsip dan juga mekanisme oprasional dari leasing syariah tersebut, sehingga menambah wawasan bagi pembacanya.
Dalam makalah ini mungkin sangat banyak sekali kesalahan-kesalahan dari segi penulisan ataupun hal yang lainnya. Dengan demikian saya sebagai penulis mohon maaf dan juga kami mengharapkan kritik dan saran atas tulisan saya agar bisa membangun dan memotivasi saya agar membuat tulisan yang jauh lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Arthesa, Ade. Handiman, Edia. Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank. Jakarta: Gramedia. 2006
Burhanuddin. Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2010
Muhamad. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. 2002
Timorita, Rahmani. Leasing Syariah. Slide Power Point
http://amara-atik.blogspot.com/2013/03/badan-keuangan-syariah-leasing_9283.html
http://bisnissmanajemen.blogspot.com/2014/01/makalah-leasing-syariah.html
https://fiesumyholic.wordpress.com/2012/06/19/leasing-syariah.html
http://leasingsyariahintan.blogspot.com
http://rizzkyyanuar.blogspot.com/2011/03/pengertian-leasing.html