LIDAH BUAYA Aloe merupakan tanaman Liliaceae yang mempunyai banyak jumlah spesies yang berbeda, di antara spesies ini hanya satu jenis yang telah t elah lazim digunakan sebagai tanaman obat sejak ribuan tahun yang lalu yaitu Aloe vera atau yang sering disebut dengan nama lidah buaya. Selama 3500 tahun, kisah lidah buaya diteruskan dari mulut ke mulut. Lidah buaya selalu muncul dalam setiap fase sejarah dengan penghargaan atas keampuhannya dalam pengobatan. Pertama kali dokumentasi lidah buaya berasal ber asal dari Mesir Kuno di mana tempat te mpat lidah buaya tumbuh. Mesir juga mendokumentasikan kegunaannya dalam mengobati luka bakar, dan infeksi. Lidah buaya dalam bentuk segar selalu digunakan Cleopatra untuk menjaga kulitnya agar tetap halus dan awet muda. Sumber: tinjauan pustaka pada makalah hasil penelitian Universitas Sumatera tahun 2011 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21766/4/Chapter%20II.pdf
Lidah buaya termasuk suku Liliaceae. Liliaceae diperkirakan meliputi 4000 jenis tumbuhan, terbagi dalam 240 marga, dan dikelompokan lagi menjadi lebih kurang 12 anak suku. Daerah distribusinya meliputi keseluruh dunia. Lidah buaya sendiri mempunyai lebih dari 350 jenis tanaman. Tanaman lidah buaya dapat tumbuh di daerah kering, seperti Afrika, Amerika dan Asia. Hal ini di karenakan lidah buaya dapat menutup stomatamya sampai rapat pada musim kemarau untuk melindungi kehilangan air dari daunya. Lidah buaya juga dapat tumbuh di daerah yang beriklim dingin. Karena tanaman lidah buaya juga termasuk tanaman yang efesien dalam penggunaan air, karena dari segi fisiologis tumbuhan tanaman ini termasuk jenis tanaman CAM (crassulance acid metabolism) metabolism) dengan sifat tahan kekeringan. Dalam kondisi gelap, terutama malam hari,stomata atau mulut daun membuka, sehingga uap air dapat masuk. Disebabkan pada malam hari udaranaya dingin, uap air tersebut berbentuk embun. Stomata yang membuka pada malam hari memberi keuntungan, yakni tidak akan terjadi penguapan air dari tubuh tanaman, sehingga air yang berada di dalam tubuh daunya dapat dipertahankan. Karenanya dia mampu bertahan hidup dalam kondisi bagaimanapun keringnya. Kelemahan lidah buaya adalah jika ditanam di daerah basah dengan curah hujan tinggi, mudah terserang cendawan; terutama fusarium sp. Yang menyerang pangkal batangnya, sementara itu dari segi budidayanya tanaman lidah buaya relatif mudah dan relatif tidak memerlukan investasi yang cukup besar. Hal ini di sebabkan tanaman ini merupakan tanaman tahan yang dapat dipanen berulang-ulang dengan masa produksi 7- 8 tahun. Sumber: makalah kultur jaringan lidah buaya milik Pandhit tahun 2010 2010 http://p4ndhit.files.wordpress.com/2010/03/bab-ii-b-1-morfologi-tanaman-lidah-buaya.pdf
Lidah buaya sama seperti tanaman lainnya yang mempunyai struktur akar, batang, daun dan bunga, namun yang sering digunakan di dalam pengobatan adalah bagian daun. Daun lidah buaya merupakan daun tunggal berbentuk tombak dengan helaian memanjang
berupa pelepah dengan panjang mencapai kisaran 40 – 60 cm dan lebar pelepah bagian bawah 8 – 13 cm dan tebal antara 2 – 3 cm. Daunnya berdaging tebal, tidak bertulang, berwarna hijau keabu- abuan dan mempunyai lapisan lilin di permukaan serta bersifat sukulen, yakni mengandung air, getah dan lendir yang mendominasi daun. Bagian atas daun rata dan bagian bawahnya membulat (cembung). Daun lidah buaya muda memiliki bercak berwarna hijau pucat sampai putih. Bercak ini akan hilang saat daun lidah buaya dewasa. Namun tidak demikian halnya dengan tanaman lidah buaya jenis kecil atau lokal. Hal ini kemungkinan disebabkan faktor genetiknya. Sepanjang tepi daun berjajar gerigi atau duri yang tumpul dan tidak berwarna. Sumber: tinjauan pustaka pada makalah hasil penelitian Universitas Sumatera tahun 2011 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21766/4/Chapter%20II.pdf
Dalam lidah buaya mengandung beberapa zat seperti: vitamin, enzim, mineral, gula, lignin, saponin, asam salisilat, dan asam amino 1. Vitamin Lidah buaya mengandung vitamin A (beta-karoten), C dan E, yang merupakan antioksidan. Hal ini juga mengandung vitamin B12, asam folat, dan kolin. Antioksidan menetralkan radikal bebas. 2. Enzim Lidah buaya berisi 8 enzim: aliiase, alkaline fosfatase, amilase, bradykinase, carboxypeptidase, katalase, selulase, lipase, dan peroksidase. 3. Mineral Lidah buaya menyediakan kalsium, kromium, tembaga, selenium, magnesium, mangan, kalium, natrium dan seng. Mereka sangat penting untuk memfungsikan dari sistem enzim berbagai metabolisme yang berbeda jalur dan sedikit antioksidan. 4. Gula Lidah buaya menyediakan monosakarida (glukosa dan fruktosa) dan polisakarida: (glucomannans / polymannose). Ini berasal dari lapisan lendir tanaman dan dikenal sebagai mucopolysaccharides. 5. Anthraquinones Lidah buaya menyediakan 12 antrakuinon, adalah senyawa fenolik tradisional dikenal sebagai obat pencahar. Aloin dan emodin bertindak sebagai analgesik, antibakteri, dan antivirus. 6. Asam lemak Lidah buaya menyediakan 4 steroid tanaman, kolesterol, campesterol, β-sisosterol dan lupeol. 7. Hormon Auksin dan giberelin yang membantu dalam penyembuhan luka 8. Lainnya Lidah buaya Menyediakan 20 dari 22 amino yang dibutuhkan manusia asam dan 7 dari 8 asam amino esensial. Sumber:
Indian J Dermatol 2008:53(4):163-6 Bebrapa asam amino yang terkandung dalam lidah buaya termasuk jenis asam amino esensial bagi manusia. Kebutuhan tubuh akan asam amino jenis ini harus didapatkan dari bahan makanan karena tubuh tidak dapat mensitesisnya sendiri atau jumlah produksinya sangat sedikit sehingga tidak memenuhi kebutuhan metabolisme. Kandungan asam amino A.v. barbadensis dan A.v. chinensis dapat dilihat dalam Tabel berikut: Kadar (ppm) No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
Kadar (ppm)
Asam Amino Asam Aspartat Asam Glutamat Alanin Isoleusin*) Fenilalanin*) Treonin*) Prolin Valin*) Leusin*) Histidin*) Serin Glisin Metionin*) Lisin*) Arginin Tirosin Triptofan*)
Aloe barbadensis 43.00 52.00 28.00 14.00 14.00 31.00 14.00 14.00 20.00 18.00 45.00 28.00 14.00 37.00 14.00 14.00 30.00
Aloe chinensis 14.37 14.27 1.09 3.72 4.47 5.68 0.07 6.85 8.53 5.92 6.35 7.80 1.83 8.27 4.81 3.24 -
Sumber: Edi Wahjono dalam Trubus (2002) *) asam amino esensial Beberapa penelitian telah ditemukan berkaitan dengan efektifitas lidah buaya diantaranya adalah: 1. Penelitian Dr. Bill Wolfe pada tahun 1969 membuktikan bahwa lidah buaya sangat efektif membunuh bakteri penyebab infeksi. Diantaranya bakteri Staphylococcus aureus . 2. Pada tahun 1994, FDA (Food and drug administration) telah menyetujui penggunaan ekstrak gel lidah buaya dengan bahan aktif acemannan untuk mengobati apthous stomatitis. 3. S. levanson dan K. Somova menggunakan getah lidah buaya untuk mengobati penyakit pada gigi dengan cara menyuntikkan ekstrak getah lidah buaya pada gigi yang terinfeksi. 4. John Heggars menamatkan laporan penelitiannya dan menemukan fungsi asam salisilat tidak ubahnya seperti aspirin yang bisa mengontrol rasa sakit sekaligus bersifat anti infeksi dan antimikrobakteri.
5. Agarry., et al (2005) membuktikan bahwa ekstrak lidah buaya sudah menunjukkan efektifitasnya terhadap Staphylococcus aureus dengan zona hambat 18 mm oleh gel dan 4 mm oleh kulit daun lidah buaya dengan konsentrasi 25 mg/ml. Klasifikasi ilmiah atau taksonomi dari lidah buaya adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Division : Spermatophyta Class : Monocotyledoneae Ordo : Liliflorae Species : Aloe vera
Sumber: tinjauan pustaka pada makalah hasil penelitian Universitas Sumatera tahun 2011 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21766/4/Chapter%20II.pdf
Lidah buaya dapat tumbuh optimal apabila ditanam atau tumbuh di daerah, sebagai berikut. a. Iklim
Tanaman lidah buaya tahan terdapat segala unsur iklim, yaitu suhu, curah hujan, dan sinar matahari. Tanaman ini juga tahan kekeringan, dapat menyimpan air pada daunnya yang tebal, mulut daunnya tertutup rapat sehingga dapat mengurangi penguapan pada musim kering. Suhu optimum untuk pertumbuhan tanaman lidah buaya antara 28°C-32°C. Lidah buaya termasuk tanaman yang efektif penggunaan air, sehingga dapat tumbuh di daerah basah maupun kering. Namun, lidah buaya yang tumbuh di daerah basah rentan terserang cendawan. b. Ketinggian tempat
Lidah buaya dapat tumbuh dengan baik pada daerah dataran tinggi sampai daerah dataran tinggi dengan ketinggian 1.500 m di atas permukaan laut, tetapi untuk mendapatkan hasil terbaik sebaiknya lidah buaya dibudidayakan pada daerah yang ketinggiannya kurang dari 1.000 m dpl. c. Tanah
Tanah yang dikehendaki lidah buaya adalah tanah subur, kaya bahan organik, dan gembur. Apabila tanaman ditanam di daerah yang bertanah mineral maupun tanah organik, agar dapat tumbuh dengan baik diperlukan tambahan pupuk. Derajat keasaman atau pH ideal
untuk tanaman lidah buaya adalah 5,5 - 6. Tanah yang terlalu asam dapat mengakibatkan tanaman lidah buaya keracunan logam berat, sehingga ujung-ujung daun menjadi kuning seperti terbakar, pertumbuhan terhambat, dan jumlah anakan berkurang. sirkulasi air dan udara selalu dalam keadaan baik sangat diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Sumber: Perkembangbiakan dari Aloe dapat diilakukan cara vegetatif, lewat tunas, offsets atau stek atau dengan bibit.; Pada kultivasi Aloe vera, perbanyakan dengan cara vegetatif lebih disukai dibandingkan dengan perbanyakan lewat bibit, karena ketidakmampuan munculnya semaian dan kecepatan pertumbuhan awal dari tunas. Kekurangan air memberi peranan pada pengurangan pembentukan tunas.Tunas dapat dipotong dari tanaman induk ketika panjangnya mencapai 15 - 20 cm. Tunas-tunas tersebut dapat tumbuh di kebun bibit selama tahun pertama. setelah pemindahan tanam, jarak antara dan dalam baris dalam perkebunan Aloe skala besar sekurang-kurangnya 1,5 m.; Reproduksi in vitro dari Aloe juga memungkinkan, namhun hanya memperoleh sedikit perhatian. Pada Aloe ferox, hanya regenerasi tanaman lewat akar dan jaringan embrio yang berhasil. Pada Aloe vera, perbanyakan mikro dengan biakan in vitro lewat vegetatif meristem, sama baiknya dengan regenerasi in vitro dari eksplan pangkal daun yang mungkin akan muncul. Sumber: Medicinal and poisonous plants 1(prosea 12.1) p.100-105 (author(s): de Padua, L.S., Bunyapraphatsara, N. and Lemmens, R.H.M.J.) A. DAUN a. Morfologi lidah buaya
Daun tanaman lidah buaya berbentuk pita dengan helaian yang memanjang. Daun lidah buaya melekat dari bagian bawah satu dengan yang lain berhadap-hadapan membentuk struktur khas yang disebut roset . Daunnya berdaging tebal, tidak bertulang, berwarna hijau keabu-abuan, bersifat sukulen (banyak mengandung air) dan banyak mengandung getah atau lendir (gel) yang biasanya dimanfaatkan sebagai bahan baku obat. Bentuk daunnya menyerupai pedang dengan ujung meruncing, permukaan daun dilapisi lilin, dengan duri lemas dipinggirnya. Panjang daun dapat mencapai 50 – 75 cm, dengan berat 0,5 kg – 1 kg, daun melingkar rapat di sekeliling batang bersaf-saf. Di daun lidah buaya muda dan anak (sucker) terdapat bercak berwarna hijau pucat sampai putih. Bercak ini akan hilang saat lidah buaya dewasa. Namuntidak demikian halnya dengan tanaman lidah buaya jenis kecil atau lokal. Hal ini kemungkinan disebabkan faktor genetiknya. Sepanjang tepi daun berjajar gerigi atau duri yang tumpul dan tidak berwarna.
Sumber: makalah kultur jaringan lidah buaya milik Pandhit tahun 2010 http://p4ndhit.files.wordpress.com/2010/03/bab-ii-b-1-morfologi-tanaman-lidah-buaya.pdf b. Anatomi Struktur anatomi daun lidah buaya terdiri dari 4 lapisan : 1. Kulit Kulit pada daun lidah buaya merupakan lapisan pelindung eksternal dari daun merupakan bagian berwarna hijau, ketebalannya mencapai 15 sel. Pada bagian ini adalah di mana sintesis dan produksi semua nutients di Aloe Vera berlangsung 2. Getah Getah merupakan cairan lapisan pahit yang membantu melindungi tanaman dari hewan, sel getah ini terdiri dari aloin. Ketika kulit hijau daun dipotong, Aloe akan memancarkan getah hijau kekuningan yang dikenal sebagai aloin. Aloin adalah zat berbahan dasar lateks. Umumnya dianggap iritasi pada manusia dan beracun untuk hewan peliharaan rumah. Hindari terkena aloin pada kulit Anda ketika Anda menangani tanaman Aloe. Aloin juga merupakan pencahar, kadangkadang diambil secara internal dan dipromosikan dalam bentuk tonik . 3. Gel Lendir Gel lendir merupakan bagian dalam dari daun yang keluar saat daun terpotong. Gel lendir merupakan bahan untuk membuat gel lidah buaya. Gel dikelilingi oleh lapisan lendir yang terdiri dari polisakarida bernilai tinggi 4. gel lidah buaya Gel lidah buaya (gel dalam) terdiri dari delapan asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh manusia tetapi tubuh manusia tidak dapat menghasilkannya. Gel (parenkim) pada bagian ini, anda akan menemukan produk-produk lidah buaya berkualitas tinggi (mengandung 200 + nutrisi).
Makalah dari aloe vera garden tahun 2010 http://www.aloeveragarden.com/ B. BATANG a. Morfologi
Batang tanaman lidah buaya pada umumnya sanagt pendek dan hampir tidak terlihat karena tertutup oleh daun yang rapat dan sebagian terbenam dalam tanah. Namun, ada juga beberapa species yang berbentuk pohon dengan ketinggian 3-5m. Species ini dapat dijumpai di gurun Afrika Utara dan Amerika. Melalui bata ng ini akan tumbuh tunas yang akan menjadi anakan. Lidah buaya yang bertangkai panjang juga muncul dari batang melalui celah-celah atau ketiak daun. Lidah buaya tidak mempunyai cabang. Batang lidah buaya juga dapat disetek untuk perbanyakan tanaman Karakteristik Batang bulat berserat Warna putih
Sumber: makalah kultur jaringan lidah buaya milik Pandhit tahun 2010 http://p4ndhit.files.wordpress.com/2010/03/bab-ii-b-1-morfologi-tanaman-lidah-buaya.pdf dan tulisan serupa juga ditemukan pada paper komoditas lidah buaya dari universitas Brawijaya tahun 2012 http://blog.ub.ac.id/agnestikaintan/files/2012/06/PAPER-Komoditas-Lidah-Buaya.pdf Susunan: Epidermis Epidermis terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel.
Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. epidermis terdiri dari satu lapis sel
Hipodermis (berisi kristal)
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim. Pada Aloe vera jaringan palisadenya hanya selapis dan memiiki kloroplas.
Jar. Parenkim Air Jar. Pengangkut: berkambium, tipe amfivasal
Stele Stele/ Silinder Pusat Merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium. lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem. Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar.
C. Akar Akar tanaman lidah buaya berupa akar serabut yang pendekmenyebar ke samping di bagian bawah tanaman. Panjang akar berkisar antara 50 – 100 cm. Untuk pertumbuhannya tanaman menghendaki tanah yang subur dan gembur di bagian atasnya. Sistem perakaran serabut Ukuran: Besar sama Panjang mencapai 30-100 cm Warna: coklat muda sampai coklat kemerahan Terdapat arbuscular micorhiza: Merupakan jamur yang bersimbiosis pada akar Aloe vera. Fungsi: mendukung kemampuan tanaman dalam menyimpan air dan unsur hara dari sekitarnya. Letak: menempel di pangkal batang, tepat di atas akar dengan bentuk bulat memanjang.
D. Bunga Bunga lidah buaya berbentuk terompet atau tabung kecil sepanjang 2-3cm, berwarna kuning sampai orange, bunganya tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan tersusun sedikit berjungkai melingkari ujung tangkai yang menjulang keatas sepanjang sekitar 50-100cm. Bunga lidah buaya keluar dari ketiak daun. Bunga lidah buaya biasanya muncul bila ditanam di pegunungan. Bunga lidah buaya merupakan bunga yang hermaprodit yaitu memiliki alat kelamin jantan dan betina yaitu benang sari dan putik. Selain itu, bunga Aloe vera juga memeiliki tenda bunga a. Tenda Bunga Lidah buaya mempunyai hiasan bunga yang tidak lagi dapat dibedakan mana kelopak dan mana tajuk bunganya, baik bentuk maupun warnanya yang kita kenal dengan istilah tenda bunga. Aloe vera memiliki tenda bunga berjumlah 6, biasanya berpautan di dalalm tube, Kadang-kadang 3 di bagian luar bebas, berdaging, apices sub-acute sampai obtuse b. Benang Sari Benang sari merupakan bagian bunga yang merupakan kelamin jantan. Pada Aloe vera memiliki benang sari 6, dalam 2 baris dari 3. c. Bakal Buah Bakal buah merupakan bagian putik yang lazimnya kelihatan membesar dan duduk pada dasar bunga. Aloe vera memiliki bakal buah di atas, dengan 3 lokular (rongga). d. Putik Putik merupakan bagian bunga yang paling dalam letaknya dan merupakan alat kelamin betina.Pada Aloe vera tangkai putik membenang, lebih panjang dari benang sari, kepala putik kecil dan bulat. Sumber : artikel proseanet tentang Aloe vera tahun 2012 http://www.proseanet.org/prohati2/browser.php?docsid=424