LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PADA PASIEN PASIEN DENGAN DIABETES MELLITUS DI RUANG ANGSOKA II RSUP SANGLAH
OLEH : NI MADE MAD E AYU AYU RAHAY RA HAYUNI UNI P07120214001
POLITEKNIK POLITE KNIK KESEHATAN KESEHATAN DENPASAR DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D-IV SEMESTER V 2016
LAPORAN PENDAHULUAN PADA PADA PASIEN DENGAN DIABETES MELLITUS
A. P!"#" P!"#" $#%&' $#%&'()* ()* D)'+#*# D)'+#*#"" M#,,)*" M#,,)*" 1. Peng engertia tian Diabet Diabetes es Mellitu Mellituss merupa merupakan kan sekump sekumpula ulan n ganggu gangguan an metabo metabolic lic
yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah ( hiperglikemia) akibat kerusakan pada sekresi insulin ( Brunner & Suddarth, !1"). Diabetes berasal dari bahasa #unani #unani yang berarti $mengalirkan atau mengalihkan mengalihkan%% (siphon). (siphon). Mellitus berasal dari bahasa latin yang bermakna manis atau madu. Penyakit diabetes melitus dapat diartikan indiidu yang mengal mengalirka irkan n olume olume urine urine yang yang banya banyak k dengan dengan kadar kadar glukos glukosaa tinggi tinggi.. Diabet Diabetes es melitus melitus adalah adalah penya penyakit kit hiperg hiperglik likemi emiaa yang yang ditand ditandai ai dengan dengan ketidakadaan ketidakadaan absolute insulin atau penurunan penurunan relatie insensitiita insensitiitass sel terhadap insulin ('orin, !!). Diabet Diabetes es mellit mellitus us adalah adalah penya penyakit kit kronis kronis yang yang komple kompleks ks yang yang mengakibatk mengakibatkan an gangguan gangguan metabolisme metabolisme karbohidrat karbohidrat,, protein, protein, lemak dan berkembang men*adi komplikasi makroaskuler, mikroaskuler dan neurologis. (Barbara '. +ong, 1) Berdasarkan beberapa de-inisi para ahli tentang DM dapat diambil kesimp kesimpula ulan n baha baha DM adalah adalah suatu suatu penyak penyakit it yang yang diseba disebabka bkan n oleh gangguan hormonal (dalam hal ini adalah hormon insulin yang dihasilkan oleh pankreas) dan melibatkan metabolisme karbohidrat dimana seseorang tidak dapat memproduksi cukup insulin atau tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi dengan baik. Berikut ipe Diabetes dalam Brunner & Suddarth (!!1) / a. Diabete Diabetess tipe 0 adalah adalah diabetes diabetes tergan tergantun tung g insulin insulin ( 0nsulin 0nsulin depen dependen dentt diabetes mellitus atau 0DDM). urang lebih 23 hingga 1!3 penderita mengalami mengalami tipe ini. Pada DM tipe 0 terdapat terdapat ketidakmamp ketidakmampuan uan untuk menghasilkan insulin karena sel4sel beta pankreas telah dihancurkan oleh proses autoimun. 5lukosa yang berasal dari makanan tidak dapat disi disimp mpan an dala dalam m hati hati mesk meskip ipun un teta tetap p bera berada da dala dalam m dara darah h dan dan menimb menimbulk ulkan an hiperg hiperglik likemia emia postpr postprand andial ial (sesuda (sesudah h makan) makan).. 6ika 6ika konsen konsentra trasi si glukos glukosaa dalam dalam darah darah cukup cukup tinggi tinggi,, gin*al gin*al tidak tidak dapat dapat
menyerap kembali semua glukosa yang tersaring keluar akibatnya glukosa tersebut diekskresikan dalam urin (glukosuria). 7kskresi ini akan disertai oleh pengeluaran cairan dan elektrolit yang berlebihan, keadaan
ini
dinamakan
diuresis
osmotik.
Pasien
mengalami
peningkatan dalam berkemih (poliuria) dan rasa haus (polidipsi) b. Diabetes tipe 00 adalah diabetes tidak tergantung insulin ( 8on 0nsulin Dependent Diabetes Mellitus atau 80DDM). urang lebih !3 hingga 23 penderita mengalami tipe ini,ter*adi akibat penurunan sensitiitas terhadap insulin yang disebut resistensi insulin atau akibat penurunan *umah produksi insulin. 9esistensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa oleh *aringan peri-er dan untuk menghambat produksi glukosa oleh hati. Sel beta tidak mampu mengimbangi resistensi insulin ini sepenuhnya, artinya ter*adi de-isiensi
relati-
insulin.
etidakmampuan
ini
terlihat
dari
berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan glukosa, namun pada rangsangan glukosa bersama bahan perangsang sekresi insulin lain. Berarti sel beta pankreas mengalami desensitisasi terhadap glukosa. 8ormalnya insulin akan terikat dengan reseptor khusus pada permukaan sel. Sebagai akibat terikatnya insulin dengan reseptor tersebut, ter*adi suatu rangkaian reaksi dalam metabolisme glukosa di dalam sel. 9esistensi insulin pada diabetes tipe 00 disertai dengan penurunan reaksi intrasel, dengan demikian insulin men*adi tidak e-ekti- untuk menstimulasi pengambilan glukosa oleh *aringan. :ntuk mengatasi resistensi insulin dan mencegah terbentuknya glukosa dalam darah harus terdapat peningkatan insulin yang disekresikan. Pada penderita toleransi glukosa terganggu, keadaan ini ter*adi akibat sekresi insulin yang berlebihan dan kadar glukosa akan dipertahankan pada tingkat yang normal atau sedikit meningkat. 8amun *ika sel4sel beta tidak mampu mengimbangi peningkatan kebutuhan akan insulin maka kadar glukosa akan meningkat dan ter*adi diabetes tipe 00 . 7tiologi a. Diabetes tipe 0
Ditandai oleh penghancuran sel sel beta pancreas. ombinasi -actor genetic, imunologi dan mungkin pula lingkungan ( misalnya / in-eksi irus). (Brunner & Suddart,!!1) / 1) ;actor4 -actor genetic / Penderita diabetes tidak mearisi diabetes tipe 0 itu sendiri melainkan mearisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetic kearah ter*adinya diabetes tipe 0. ecenderungan genetic ini ditemukan pada indiidu yang memilki tipe antigen <+= (
) ) ;aktor4 -actor 0munologi / Pada Diabetes tipe 0 terdapat bukti adanya respon autoimun. 9espon ini merupakan respons abnormal dimana antibody terarah pada *aringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap *aringan tersebut dianggapnya seolah sebagai *aringan asing. =utoantibody terhadap sel sel pulai langerhans dan insulin endogen ( 0nternal) terdeteksi pada timbulnya ge*ala klinis Diabetes tipe 0 ") ;actor -actor +ingkungan *uga sedang dilakukan terhadap kemungkinan -actor eksternal yang dapat memici destruksi sel beta. Sebagai contoh, hasil penyelidikan yang menyatakan baha irus atai toksin tertentu dapat memicu proses autoimun yang menimbulkan destruksi sel beta.
b. Diabetes tipe 00 Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin pada dibetes tipe 00 masih belum diketahu.i ;actor genetic diperkirakan memegang peranan penting dalam proses ter*adinya resistensi insulin (Brunner & Suddart,!!1). Selain itu terdapat *uga -actor risiko yang berhubungan dengan proses ter*adinya diabetes tipe 00 yaitu / 1) :sia ( resistensi insulin cenderung meningkat pada usia diatas 2 thn) ) ?besitas
") 9iayat keluarga c. Per*alanan penyakit Diabetes Melituus 1. DM ipe 0 Pada Diabetes tipe 0 terdapat ketidak mampuan pankreas menghasilkan insulin karena hancurnya
sel4sel
beta pulau
langerhans. Dalam hal ini menimbulkan hiperglikemia puasa dan hiperglikemia post prandial. Dengan tingginya konsentrasi glukosa dalam darah, maka akan muncul glukosuria (glukosa dalam darah) dan ekskresi ini akan disertai pengeluaran cairan dan elektrolit yang
berlebihan
(diuresis
osmotic)
sehingga
pasien
akan
mengalami peningkatan dalam berkemih (poliurra) dan rasa haus (polidipsia). De-esiensi insulin *uga mengganggu metabolisme protein dan lemak sehingga ter*adi penurunan berat badan akan muncul ge*ala peningkatan selera makan (poli-agia). =kibat yang lain yaitu ter*adinya
proses
glikogenolisis
(pemecahan
glukosa
yang
disimpan) dan glukogeonesis tanpa hambatan sehingga e-eknya berupa pemecahan lemak dan ter*adi peningkatan keton yang dapat mengganggu keseimbangan asam basa dan mangarah ter*adinya ketoasidosis. etoasidosis diabetk yang diakibatkan dapat menyebabkan tanda ge*ala seperti mual, muntah, nyeri abdomen, hiperentilasi, dan bila tidak ditangani akan menimbulkan perubahan kesadaran, koma bahkan kematian (Brunner&Suddarth, !!1) . DM ipe 00 erdapat dua masalah utama pada DM ipe 00 yaitu resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. 8ormalnya insulin akan berkaitan pada reseptor kurang dan meskipun kadar insulin tinggi dalam darah tetap sa*a glukosa tidak dapat masuk kedalam sel sehingga sel akan kekurangan glukosa. Mekanisme inilah yang dikatakan sebagai resistensi insulin. :ntuk mengatasi resistensi insulin dan mencegah terbentuknya glukosa dalam darah yang berlebihan maka harus terdapat peningkatan *umlah insulin yang disekresikan. 8amun demikian *ika sel4sel beta tidak mampu
mengimbanginya maka kadar glukosa akan meningkat dan ter*adilah DM tipe 00 Meskipun ter*adi gangguan sekresi insulin yang merupakan ciri khas diabetik tipe 00, namun masih terdapat insulin dengan *umlah yang adekuat untuk mencegah pemecahan lemak dan produksi badan keton yang menyertainya. arena itu, ketoasidosis diabetik tidak ter*adi pada DM tipe 00, meskipun demikian diabetes tipe 00 yang tidak terkontrol dapat menimbulkan masalah akut lainya, yaitu sindrom hiperglikemik hiperosmoler nonketotik. Penanganan primer diabetes tipe 00 adalah menurunkan berat badan, karena resistensi insulin berkaitan dengan obesitas. +atihan merupakan unusr yang penting *uga meningkatkan e-ektiitas insulin. ( Brunner&Suddarth.!!1)
B. M'%)#"*'") K,)%)" 1. Secara umum dalam ( Brunner & Suddart, !1") mani-estasi DM adalah / a. Poliuria
melampaui daya serap gin*al terhadap glukosa sehingga ter*adi osmotic diuresis yang mana gula banyak menarik cairan dan elektrolit sehingga klien mengeluh banyak kencing. b. Polidipsia
terutama otot mengalami atro-idan penurunan secara otomatis. e. eletihan dan kelemahan perubahan pandangan secara mendadak, senasi kesemutan atau kebas ditangan dan kaki, kulit kering, lesi kult atau luka yang lambat sembuh serta in-eksi berulang -. =itan diabetes tipe 0 dapat disertai dengan penurunan berat badan mendadak, mual, muntah, dan nyeri lambung@ g. =itan diabetes tipe 00 disebabkan intoleransi glukosa yang progresi- serta berlangsung perlahan dan mengakibatkan komplikasi *angka apabila diabtes tidak teratasi
. Berdasarkan tipe Diabetes Mellitus dalam ( Brunner & Suddarth,!!1) adalah/ a. Diabetes tipe 0 1) =itan ter*adi pada segala usia, tetapi biasanya usia muda ( A"! tahun) ) Biasnya bertubuh kurus pada saat didiagnosis , dengan penurunan
1) ) ") >)
berat badan yang baru sa*a ter*adi ") 7tiologi mencakup -actor genetic, imunologi, dan lingkungan >) Sering memilki antibody sel pulau langerhans 2) Sedikit atau tidak mempunyai insulin endogen ) Memerlukan insulin untyk mempertahankan kelangsungan hidup ) 'enderung mengalami ketosis *ika tidak memilki insulin C) omplikasi akut hiperglikemi / ketoasidosis metabolic b. Diabetes tipe 00 =itan ter*adi di segala usia , biasnya diats "! tahun Biasanya bertubuh gemuk atau obesitas 7tilogi mencakup -actor obesitas, herediter dan lingkungan idak ada antibody sel pulau langerhans 2) Mayoritas penderita obesitas mengendalikan kadar glukosa darahnya melalui penurunan berat badan ) Mungkin memerlukan insulin dalam aktu pendek mencegah hiperglikemia ) etosis *arang ter*adi, kecuali keaadna stress C) omplikasi akut / Sindrome hipeosmoler nonketotik
/. P'*!)")!,!)" Diabetes Mellitus mengalami de-isiensi insulin menyebabkan
glukagon
meningkat
sehingga
ter*adi
pemecahan
gula
baru
(5lukoneogenesis) yang menyebabkan metabolisme lemak meningkat kemudian ter*adi proses pembentukan keton (ketogenesis). er*adinya
peningkatan keton didalam plasma akan menyebabkan ketonuria (keton didalam urine) dan kadar natrium menurun serta P< serum menurun yang menyebabkan asidosis. Di-isiensi insulin menyebabkan penggunaan glukosa oleh sel men*adi menurun sehingga kadar glukosa darah dalam plasma tinggi (hiperglikemia). 6ika hiperglikemianya parah dan melebihi ambang gin*al maka timbul glikosuria. 5lukosuria ini akan menyebabkan deuresis osmotik yang meningkatkan pengeluaran kemih (poliuri) dan timbul rasa haus (polidipsi)
sehingga
keseimbangan
kalori
ter*adi negati-
dehidrasi. sehingga
5lukosuria menimbulkan
menyebabkan rasa
lapar
(poli-ag-i).Penggunaan glukosa oleh sel menurun mengakibatkan produksi metabolisme energi men*adi menurun sehingga tubuh men*adi lemah.
D. P'*'& 3*#,'$)5 E. K!$,)('") 1. omplikasi yang berkaitan dengan diabetes diklasi-ikasikan sebagi
komplikasi yang akut dan kronik ( Brunner& Suddart,!1"). komplikasi akut yang ter*adi akibat intoleransi glukosa yang berlangsung dan dalam *angka aktu yang pendek adalah a.
b. D= ( etoasidosis diabetic) Disebabkan oleh tidak adanya insulin atau tidak cukupnya *umlah insulin yang nyata. eadaan ini mengakibatkan gangguan pada metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. c. <<8 ( Sindrom
aterosklerotik
dalam
pembuluh
arteri
koroner
menyebabkan peningkatan insidensi in-ark miokard pada penderita Diabetes Mellitus. ) Penyakit Serebroaskuler Perubahan aterosklerotik dalam pembuluh darah serebral atau pembentukan embolus ditempat lain dalam sistem pembuluh darah yang kemudian terbaa aliran darah sehingga ter*epit dalam pembuluh darah serebral dapat menimbulkan serangan iskemia sepintas (0= F Transient Ischemic Attack ) ") Penyakit Gaskuler Peri-er Menurut Brunner dan Suddarth (!!), perubahan aterosklerotik dalam pembuluh darah besar pada ekstremitas baah merupakan penyebab utama meningkatnya insiden gangren dan amputasi pada
pasien4pasien Diabetes Mellitus.
b. Penyakit mikroaskular ( pembuluh darah kecil) / mempengaruhi mata, ( retinopati), dan gin*al H( ne-ropati, control kadar gula darah untuk menunda
atau mencegah aita komplikasi mikroaskular
maupun makroaskular 1) 9etinopati Diabetik 9etinopati Diabetik merupakan kelainan retina yang ditemukan pada penderita diabetes mellitus dimana retinopati akibat diabetes melitus yang lama yang dapat berupa melebarnya ena, perdarahan dan eksudat lemak (0lyas, !!). Pada retinopati diabetik secara perlahan ter*adi kerusakan pembuluh darah retina atau lapisan sara- mata sehingga mengalami kebocoran sehingga ter*adi penumpukan cairan (eksudat) yang mengandung lemak serta pendarahan pada retina yang lambat laun dapat menyebabkan penglihatan buram, bahkan kebutaan. Bila kerusakan retina sangat berat, seorang penderita diabetes dapat men*adi buta permanen sekalipun dilakukan usaha pengobatan (=dmin, !!C) ) 8e-ropati Segera sesudah ter*adi diabetes, khususnya bila kadar glukosa darah meninggi, maka mekanisme -iltrasi gin*al akan mengalami stress yang menyebabkan kebocoran protein darah ke dalam urin. Sebagai akibatnya, tekanan dalam pembuluh darah gin*al meningkat. enaikan tekanan tersebut diperkirakan berperan sebagai stimulus untuk ter*adinya ne-ropati. ") 8europatik a) Pengertian 8europati diabetika merupakan komplikasi yang paling sering pada diabetes mellitus (DM), sekitar 2!3 dari pasien dengan DM tipe 1 dan tipe . 8europati diabetika peri-er
meliputi ge*ala atau tanda4 tanda dis-ungsi pada sara- peri-er pada penderita diabetes mellitus setelah penyebab lainnya disingkirkan. 8europati peri-er simetrik yang mengenai system sara-
motorik
serta
sensorik
ekstremitas
baah
yang
disebabkan oleh *e4 *as sel Schann, degenerasi myelin, dan kerusakan akson sara-. 8eu4ropati otonom dapat menimbulkan impotensi seksual yang bersi-at -okal (mononeuropati diabetik) paling besar kemungkinannya disebabkan oleh makroangiopati. ;aktor risiko yang berhubungan dengan ter*adinya kerusakan pada sara- / 1. ontrol gula darah yang buruk . :sia tua ". +ama menderita DM. >. 9isiko neuropati meningkat bergantung lama pasien menderita DM, terutama pada pasien yang tidak pernah mengontrol gula darahnya.8europati peri-er sering ter*adi pada pasien yang telah terkena diabetes mellitus sekitar 2 tahun. 2. Merokok . =supan tinggi alcohol b) anda dan 5e*ala 5e*ala yang muncul tergantung pada lokasi dan *enis sara- yang mengalami neuropati. Bentuk yang sering ter*adi adalah/ 1) 8europati
sensori4motorik
(sara-
sensori4motorik
/
persara-an yang mengatur sistem sensorikEpersepsi dan pergerakan) ) 5e*ala sensorik / kesemutan, baal, kebas, mati rasa, nyeri, sensasi tertusukEterbakar. ") 5e*ala motorik / kelemahan otot >) 8europati otonom (sara- otonom / persara-an yang mengatur berbagai sistem dalam tubuh dan beker*a diluar kesadaran) 2) 5e*ala neuropati otonom tergantung pada persara-an otonom sistem organ mana yang mengalami neuropati.
) 5e*ala kardioaskular / lemah, pusing, sakit kepala, penurunan toleransi latihanEaktiitas, gangguan denyut *antung, salah satuEkedua kaki sering terasa dingin, hipotensi
ortostatik
(tekanan
darah
menurun
pada
perubahan posisi berbaring duduk berdiri) ) 5e*ala saluran pencernaan / kembung, mual, muntah, diare, konstipasi, nyeri ulu hati, nyeri perut. C) 5e*ala sistem urinasi/ hilangnya kontrol berkemih. ) 5angguan -ungsi seksual / dis-ungsi ereksi, penurunan libido, dispareunia (nyeri selama hubungan seksual), berkurangnya pelumasan agina, anorgasmi. 1!) 5e*ala kulit / gatal, kulit kering, hilangnya rambut rambut halus kulit. 11) +ain lain / depresi, ansietas (kecemasan), gangguan tidur.
c) omplikasi Beberapa komplikasi neuropati diabetik yang paling serius adalah / 1) aki
diabetes
(diabetic
-oot)/
akibat
dari
hilangEberkurangnya kemampuan kaki merasakan nyeri bila ter*adi trauma, disertai perubahan tertentu pada kulit dan otot kaki yang *uga mempermudah ter*adinya ulkus (luka yang dalam). ) Silent Miocardial 0n-ark / pada penderita neuropati diabetik, serangan *antung sering tidak disertai nyeri dada seperti yang laIimnya dialami pasien serangan *antung. 5e*ala seringkali tidak khas, dapat hanya berupa sesak, lelah, atau nyeri ulu hati. =bsennya nyeri dada ini sering membuat serangan *antung terlambat diketahui, sehingga tidak dapat segera ditangani dan berakibat -atal J ") Batu empedu / akibat menurunnya gerak kontraksi kandung empedu, sehingga ter*adi perlambatan aliran cairan empedu yang memudahkan terbentuknya batu empedu.
>) 5astritis / akibat menurunnya gerak kontraksi lambung karena gangguan sara- otonom saluran cerna, asam lambung menggenang lebih lama dalam lambung dan mengiritasi lambung.
d) Penatalaksanaan Medis Strategi pengelolaan penderita neuropati diabetik dibagi " bagian / 1) Diagnosis neuropati diabetik sedini mungkin )
ontrol gula darah dan peraatan kaki E -oot care sebaik4 baiknya
") ontrol gula darah. Studi dari he Diabetes 'ontrol 'omplications rial (D'') menun*ukkan baha pengendalian gula darah ketat
dapat
menurunkan resiko ter*adinya
neuropati
diabetes hingga !3. he =merican =ssociation o- 'linical 7ndocrinologists merekomendasikan nilai gula darah post prandial (setelah makan) kurang dari 1C! mgEd+ dan nilai =1' A,2 pada penyandang DM tipe 1 dan tipe . Peraatan kaki E -oot care. 6aga kebersihan kaki, hindari trauma kaki, gunakan alas kaki yang aman dan nyaman, rutin memeriksa sendiri kaki setiap hari sehingga dapat segera diketahui bila terdapat luka. >) Pengendalian keluhan akibat neuropati diabetik setelah strategi kedua diker*akan Pengobatan simtomatik (sesuai ge*alaEkeluhan), oleh dokter yang meraat.
. PENATALAKSANAAN
1. Penatalaksanaan secara medis a. ?bat ! :0 dan 1!! :0Eml in*eksi) yang beredar adalah actrapid 0n*eksi insulin dapat diberikan kepada penderita DM tipe11 yang kehilangan berat badan secara drastis. #ang tidak berhasil dengan penggunaan obat4obatan anti DM dengan dosis maksimal atau mengalami kontra indikasi dengan obat4obatan tersebut. Bila mengalami ketoasidosis, hiperosmolar asidosis laktat, stress berat karena in-eksi sistemik, pasien operasi berat , anita hamil dengan ge*ala DM yang tidak dapat dikontrol dengan pengendalian diet. ) 6enis insulin a) 0nsulin ker*a cepat *enisnya adalah reguler insulin, cristalin Iink, dan semilente b) 0nsulin ker*a sedang Protamine
6enisnya
adalah
8P<
(8etral
c) 0nsulin ker*a lambat 6enisnya adalah PK0 (Protamine Kinc 0nsulin) . Penatalaksanaan Secara eperaatan a. Diet Salah satu pilar utama pengelolaan DM adalah perencanaan makanan alaupun telah mendapat penyuluhan perencanaan makanan, lebih dari 2!3 pasien tidak melaksanakannya. Penderita DM sebaiknya mempertahankan menu yang seimbang dengan komposisi 0dealnya sekigtar C3 karbohidrat, !3 lemak dan 13 protein. arena itu diet yang tepat untuk mengendalikan dan mencugah agar berat badan ideal dengan cara/ 1) urangi alori ) urangi +emak ") urangi arbohidrat komplek >)
Mans*oer, 1 mengatakan baha pemeriksaan penun*ang sangat penting dilakukan pada penderita DM untuk menegakkan diagnose kelompok resiko DM yaitu kelompok usia deasa tua (lebih dari >! tahun), obesitas, hipertensi, riayat keluarga DM riayat kehamilan dengan bayi lebih dari >!!! gram, riayat DM selama kehamilan. Pemeriksaan dilakukan dengan pemeriksaan gula darah seaktu kemudian dapat diikuti dengan est oleransi 5lukosa ?ral (5?) :ntuk kelompok resiko yang hasil pemeriksaan nya negati-, perlu pemeriksaan ulang setiap tahunnya. Pada pemeriksaan dengan DM dipemeriksaan akan didapatkan hasil gula darah puasa L1>! mgEdl pada dua kali pemeriksaan. Dan gula darah post prandial L!!mgEdl. Selain itu *uga dapat *uga dilakukan pemeriksaan antara lain/ 1. =seton plasma (keton) L positi- secara mencolok
. =sam lemak bebas/kadar lipid dan kolesterol meningkat ". 7lektrolit /natrium naik ,turun kalium naik, turun, -os-or turun >. 5as Darah =rteri /menun*ukkan P< menurun dan <'?" menurun (=sidosis Metabolik) dengan kompensasi alkalosis respiratorik. 2. :rine/ 5ula dan aseton positi- (berat *enis dan osmolaritas meningkat. . ultur dan Sensitiitas / kemungkinan adanya in-eksi pada saluran kemih in-eksi saluran perna-asan, dan in-eksi pada luka
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN DIABETES MELLITUS A. P#%(')'% Pengka*ian merupakan langkah utama dan dasar utama dari proses
keperaatan yang mempunyai dua kegiatan pokok, yaitu / 1. P#%$,'% 8'*' Pengumpulan data yang akurat dan sistematis akan membantu dalam menentukan status kesehatan dan pola pertahanan penderita ,mengidenti-ikasikan, daptdiperoleh melalui
kekuatan
dan
kebutuhan
anamnese, pemeriksaan
penderita
-isik,
yang
pemerikasaan
laboratorium serta pemeriksaan penun*ang lainnya. '. A%'%#"#'. 1) 0dentitas penderita Meliputi nama, umur, *enis kelamin, agama, pendidikan, peker*aan, alamat, status perkainan, suku bangsa, nomor register, tanggal masuk rumah sakit dan diagnosa medis. ) eluhan :tama a*i emungkinan ditemukan ge*ala banyak minum,banyak kencing,dan banyak makan, klien mengeluh pandangan kabur, baal atau kesemutan pada kaki atau tangan ") 9iayat esehatan Sekarang
a*i pengobatan apa yang dilakukan oleh klien., apa yang dirasakan atau keluhan klien saat pengka*ian, tanda hipoglikemia, kulit dingin, pucat, takikardi . serta adanya penurunan berat badan >) 9iayat esehatan Dahulu a*i emungkinan klien mengalami riayat obesitas ,akti-itas -isik yang kurang,pola makanyang salah,pernah operasi atau in-eksi pankreas, =danya riayat penyakit DM atau penyakit penyakit lain yang ada kaitannya dengan de-isiensi insulin misalnya penyakit
pankreas.
=danya
riayat
penyakit
*antung,
obesitas,maupun arterosklerosis, tindakan medis yang pernah di dapat maupun obat4obatan yang biasa digunakan oleh penderita 2) 9iayat kesehatan keluarga a*i terdapat salah satu anggota keluarga yang *uga menderita DM atau penyakit keturunanyang dapat menyebabkan ter*adinya de-isiensi insulin misal hipertensi, *antung ) 9iayat psikososial a*i meliputi in-ormasi mengenai prilaku, perasaan dan emosi yangdialami penderita sehubungan dengan penyakitnya serta tanggapan keluarga terhadap penyakit penderita +. P##)("''% )")( 1) Status kesehatan umum Meliputi keadaan penderita , tingkat kesadaran, suara bicara, tinggi
badan, berat badan dan tanda tanda ital. ) epala dan leher a*i bentuk kepala, keadaan rambut, adakah pembesaran pada leher, telinga
kadang4kadang berdenging, adakah gangguan
pendengaran, lidah sering terasa tebal, ludah men*adi lebih kental, gigi mudah goyah, gusi mudah bengkak dan berdarah,apakah penglihatan kabur E ganda, , lensa mata keruh. ") Sistem integument urgor kulit menurun, adanya luka atau arna kehitaman bekas luka, kelembaban dan suhu kulit di daerah sekitar ulkusdan gangren, kemerahan pada kulit sekitar luka, tekstur rambutdan kuku. >) Sistem perna-asan =dakah sesak na-as, batuk, sputum, nyeri dada. Pada penderita DM mudah ter*adi in-eksi.
2) Sistem kardioaskuler Per-usi *aringan menurun,
nadi
peri-er
lemah
atau
berkurang,takikardiEbradikardi,hipertensiEhipotensi,
) Sistem gastrointestinal erdapat poli-agi,
polidipsi,
mual,
muntah,
diare,
konstipasi,dehidrase, perubahan berat badan, peningkatan lingkar abdomen, obesitas. ) Sistem urinary Poliuri, retensio urine, inkontinensia urine, rasa panas atausakit saat berkemih. C) Sistem musculoskeletal Penyebaran lemak, penyebaran masa otot, perubahn tinggi badan, cepat lelah, lemah dan nyeri, adanya gangren diekstrimitas. ) Sistem neurologis er*adi penurunan sensoris, parasthesia, anastesia, letargi,mengantuk, re-lek lambat, kacau mental, disorientasi. 9. P##)("''% P#%%'% 1. =danya glukosa dalam urine. Dapat diperiksa dengan cara benedict
(reduksi) yang tidak khas untuk glukosa, karena dapat positi- pada diabetes. . Diagnostik lebih pasti adalah dengan memeriksa kadar glukosa dalam darah dengan cara ! mgEdl. ) est toleransi glukosa (5) *am pertama L!! mgEdl. ") ?smolitas serum "!! m osmEkg. >) :rine F glukosa positi-, keton positi-, aseton positi- atau negatie (Bare & suIanne, !!
8. D'*' "+#(*) 8'% 8'*' !+#(*) =dapun data yang perlu dika*i pada pasien Diabetes Mellitus adalah /
a. Data Subyekti- Data subyekti- adalah data yang dikumpulkan berdasarkan keluhan pasien pada pasien Diabetes Mellitus. Data subyekti- yang ditemukan antara lain /
1) Pasien mengeluh lemah. ) Pasien mengeluh kesemutan pada ekstremitasnya. ") Pasien mengatakan na-su makannya menurun. >) Pasien mengeluh banyak kencing. 2) Pasien mengeluh nyeri pada bagian tubuh yang sakit. ) Pasien meraskan oksigen. ) Pasien mengeluh banyak makan. C) Pasien mengeluh banyak minum. ) Pasien mengeluh pusing. 1!) Pasien mengeluh gangguan pengelihatan. b. Data obyekti- Data
obyekti-
adalah
data
yang
diperoleh
berdasarkan
pengamatan atas kondisi pasien. Data yang di*umpai pada pasien Diabetes Mellitus adalah / 1) Penurunan kekuatan otot ) akikardi ") ulit kering >)
B. D)'%!"' K#$#''*'% 1. 9isiko ketidakstabilan kadar glukosa darah . etidakseimbangan nutrisi / kurang dari kebutuhan tubuh ". erusakan integritas kulit >. 0ntoleransi aktiitas /. I%*##%") 3*#,'$)5 D. I$,##%*'")
0mplementasi merupakan pelaksanaan rencana keperaatan oleh peraat terhadap pasien. =da beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan rencana keperaatan diantaranya / 0nterensi dilaksanakan sesuai
dengan rencana
setelah
dilakukan
alidasi
ketrampilan
interpersonal, teknikal dan intelektual dilakukan dengan cermat dan e-isien pada situasi yang tepat, keamanan -isik dan psikologis klien dilindungi serta dokumentasi interensi dan respon pasien. Pada tahap implementasi ini merupakan aplikasi secara kongkrit dari rencana interensi yang telah dibuat untuk mengatasi masalah kesehatan dan peraatan yang muncul pada pasien E. E','")
7aluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperaatan yang menandakan seberapa *auh diagnose keperaatan, rencana tindakan dan pelaksanaannya sudah berhasil dicapai kemungkinan ter*adi pada tahap ealuasi proses dan ealuasi hasil. 7aluasi ber-okus pada ketepatan peraatan yang diberikan dan kema*uan pasien atau kemunduran pasien terhadap hasil yang diharapkan. 7aluasi merupakan proses yang interakti- dan kontinu karena setiap tindakan keperaatan dilakukan, respon klien dicatat dan diealuasi dalam hubungannya dengan hasil yang yang diharapkan. emudian berdasarkan respon klien, direisi interensi keperaatan atau hasil yang diperlukan. =da komponen untuk mengealuasi kualitas tindakan computer keperaatan, yaitu / . Proses (sumati-) ;okus tiopeini adalah aktiitas dari proses keperaatan dan hasil kualitas pelayanan tindakan keperaatan. 7aluasi proses harus dilaksanakan sesudah perencanaan keperaatan, dilaksanakan untuk membantu kee-ekti-an terhadap tindakan. ".
D'*' P"*'(' Brunner & Suddarth. !!1. eperaatan Medikal Bedah 7disi C. 6akarta /
Penerbit Buku edoketran 75' Brunner & Suddarth. !1". eperaatan Medikal Bedah 7disi 1. 6akarta / Penerbit Buku edoketran 75' Bulecheck, 5loria M. dkk. !1" . Nursing Interventions Classification ( NIC) six edition. =merica/ 7lseier 'orin, 7liIabeth 6. !!. Buku Saku atofisiologi. 6akarta. Penebit Buku edokteran
75'.
+ong, B.'. 1. erawatan !edikal Bedah " Suatu endekatan roses #e$erawatan. =lih Bahasa / #ayasan 0katan =lumni pendidikan eperaatan Pad*ad*aran. Bandung/ #P=0. Mans*oer, =ri-, dkk, (!!1), apita Selekta edokteran, 6akarta / Media =esculapius Moorhead, Sue. !1". Nursing %utcomes Classification ( N%C) fifth edition. =merica / 7lseier Moorhead, Sue., 6ohnson, Marion., Maas, Meridean +., Sanson, 7liIabeth. !1". Nursing %utcomes Classification (N%C) !easurement of &ealth %utcomes 'ifth dition. St +ouis Missouri / 7lseier Mosby 8urari-, =min
Denpasar,....September !1
8ama Pembimbing E '0
.........................................
8ama Mahasisa
8i Made =yu 9ahayuni
80P
80M. P!1!1>!!1
8ama PembimbingE'
.......................................... 80P.