HEMORAGIK ANTEPARTUM ANTEPARTUM (HAP) ATAU ATAU PERDARAHAN PERDARA HAN ANTEPARTUM (PAP)
A. Pengertian
Hemoragik antepartum adalah perdarahan pada trisemester terakhir dari kehamilan. kehamilan. (Fakultas (Fakultas Kedokteran Kedokteran Universitas Universitas Padjajaran, Padjajaran, Obstetric Obstetric Patologi, Patologi, 8! "##"$. Hemoragik Hemoragik antepartum adalah perdarahan perdarahan %ang terjadi setelah kehamilan kehamilan "8 minggu. (Pro& 'r. ustam )ochtar )PH, *inopsis Obstetri, "+ ! "##"$. Pendarahan antepartum adalah pendarahan %ang terjadi setelah kehamilan "8 minggu. Pendarahan antepartum merupakan pendarahan dari traktus genitalis %ang terjadi antara kehamilan minggu ke "8 dan a-al partus. Pada satu kehamilan kehamilan perdarahan perdarahan dari traktus genitalis genitalis lebih sering dan serius jika terjadi pada tempat plasenta dibandingkan dari sumber lain. alaupun demikian demikian plasenta menjadi menjadi organ organ de&eniti& jauh lebih dini dari kehamilam "8 minggu dan perdarahan dapat terjadi lebih dini. )eskipun perdarahan sesudah saat ini lebih sering terjadi. alaupun alaupun perdarahan vaginal setelah minggu ke/" harus dianggap mempun%ai potensi serius. alaupun perdarahan sering dikatakan terjadi pada trimester ketiga, akan tetapi tidak jarang juga terjadi sebelum kehamilan "8 minggu karena sejak itu segme segmen n ba-a ba-ah h uter uterus us telah telah terb terben entu tuk k dan dan mele meleba barr serta serta meni menipi pis. s. 'eng 'engan an bertambah tuan%a kehamilan, segmen ba-ah uterus akan akan lebih melebar lagi dan serviks mulai membuka. 0pabila plasenta tumbuh pada seg men ba-ah uterus, pelebaran segmen ba-ah uterus dan pembukaan serviks tidak dapat diikuti oleh plasenta %ang melekat di situ tanpa terlepasn%a sebagian plasenta dari dinding uterus.pada saat itu mulailah terjadi perdarahan (inkjosastro, 1$. Perdarahan antepartum %ang berbaha%a umumn%a berasal pada kelainan plasenta. Hal ini disebabkan perdarahan %ang bersumber pada kelainan plasentabiasan%a lebih ban%ak, sehingga dapat menganggu sirkulasi O " dan 2O " serta nutrisi dari ibu kepada janin. *edangkan perdarahan %ang tidak berumber pada
kelainan
plasenta
seperti
kelainan
serviks
biasan%a
relati&
tidak
berbaha%a.oleh karena itu, setiap perdarahan antepartum pertama3tama harus
1
selalu dipikirkan bah-a hal itu bersumber pada kelainan plasenta (4arigan,156 inkjosastro, 1$. B. Klasifikasi
Perdarahan antepartum dapat berasal dari ! 1. Kelainan lasenta a. Plasenta re!ia adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat
abnormal %aitu pada segmen ba-ah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir (atrium uteri internal$. 7mplantasi %ang normal ialah pada dinding depan, dinding belakang rahin atau &undus uteri. Klasi&ikasi dari plasenta previa adalah ! 1$ Plasenta previa totalis %aitu seluruh ostium internum tertutup oleh plasenta "$ Plasenta previa lateralis %aitu sebagian dari ostium tertutup oleh plasenta $ Plasenta previa marginalis %aitu han%a terdapat pada pinggir terdapat jaringan plasenta. 5$ Plasenta letak rendah, apabila plasenta mengadakan implantasi pada segmen ba-ah uterus, akan tetapi belum sampai menutupi pembukaan jalan lahir. Pinggir plasenta kira3kira berada atau 5 cm di atas pinggir pembukaan sehingga tidak akan teraba pada pembukaan jalan lahir. 2iri3ciri plasenta previa ! 1$ Perdarahan tanpa n%eri "$ Perdarahan berulang $ arna perdarahan merah segar 5$ 0dan%a anemia dan renjatan %ang sesuai dengan keluarn%a darah $ 4imbuln%a perlahan3lahan +$ aktu terjadin%a saat hamil 9$ His biasan%a tidak ada 8$ asa tidak tegang (biasa$ saat palpasi $ 'en%ut jantung janin ada 1#$ 4eraba jaringan plasenta pada periksa dalam vagina 11$ Penurunan kepala tidak masuk pintu atas panggul 1"$ Presentasi mungkin abnormal. ". #$l%si$ lasenta adalah keadaan dimana plasenta %ang letakn%a normal
terlepas dari perlekatan sebelum janin lahir. :iasan%a dihitung sejak kehamilan "8 minggu. 7stilah lainn%a adlah ablation placentae, abruption plasentae, accidental hemorrahgi dan premature separation o& the normall% implanted placenta.
2
Klasi&ikasi solusio plasenta menurut derajat lepasn%a plasenta adalah ! a$ *olusio plasenta parsialis %aitu bila han%a sebagian saja plasenta terlepas dari tempat perlekatann%a b$ *olusio plasenta totalis (komplit$ %aitu bila seluruh plasenta sudah terlepas dari tempat perlekatann%a c$ Kadang3kadang plasenta ini turun keba-ah dan dapat teraba pada pemeriksaan dalam disebut prolaps plasenta &. Per'araan anteart% *ang "el% +elas s%"ern*a seperti insersio
velamentosa, rupture sinus marginalis, prasenta sirkum valata ,. B%kan 'ari kelainan lasenta
:iasan%a tidak begitu berbaha%a misaln%a serviks vagian (erosion polip, varisa %ang pecah$ dan trauma -. Eti$l$gi
1. ;tiologi plasenta previa disebabkan oleh &aktor a. ;ndometrium %ang in&erior b. ;ndometrium %ang persisten c. Korpus luterum %ang bereaksi lambat Plasenta
previa
meningkat
kejadiann%a
pada
keadaan
%ang
endometriumn%a kurang baik misaln%a pada karena atro&i endometrium atau kurang baikn%a vaskularisasi desidua ". ;tiologi solusio plasenta %ang dipengaruhi pada kejadiann%a a. Hipertensi esensial (preeklamsi$ b. 4ali pusat %ang pendek c. 4ruma d. 4ekanan oleh rahim %ang membesar pada vena kava in&erior e. Uterus %ang sangat mengecil
D. Pat$fisi$l$gi
1. Plasenta previa *eluruh plasenta biasan%a terletak pada segmen atau uterus. Kadang3 kadang atau seluruh organ dapat melekat pada segmen ba-ah uterus, dimana hal ini dapat diketahui sebagai plasenta previa karena segmen ba-ah agak menentang
3
selama kehamilan lanjut dan persalinan dalam mencapai dilatasi serviks dan kelahiran anak, pemisahan plasenta dari dinding usus sampai tingkat tertentu tidak dapat dihindari sehingga terjadi perdarahan ". *olusio plasenta Perdarahan dapat terjadi pada pembuluh darah plasenta atau uterus %ang membentuk hematom pada desidua sehingga plasenta terdesak akhirn%a terlepas. 0pabila perdarahan sedikit, kematian %ang kecil itu han%a akan mendesak jaringan plasenta, peredaran darah antara uterus dan pasenta belum terganggu dan tanda serta gejalan%a pun tidak jelas. Kejadiann%a baru diketahui setelah plsenta lahir %ang pada pemeriksaan didapatkan cekungan pada permukaaan maternaln%a dengan bekuan darah lama %ang -arnan%a kehitam3hitaman. :iasan%a perdarahan akan berlangsung terus3 menerus karena otot uterus %ang telah meregang oleh kehamilan itu tidak mampu untuk lebih berkontraksi menghentikan perdarahann%a. 0kibatn%a hematom retoplasenter akan bertambah besar sehingga sebagian dan akhirn%a seluruh plasenta terlepas dari dinding uterus. E. Tan'a 'an Ge+ala
1. Plasenta previa a. Perdarahan tanpa n%eri hal ini disebabkan karena perdarahan sebelum bulan ketujuh memberi gambaran %ang tidak berbeda dari abortus dan perdarahan pada plasenta previa disebabkan pergerakan antara plasenta dan dinding rahim b. :agian terendah anak sangat tinggi karena plasenta terletak pada kutub ba-ah rahim sehingga bagian terrendah tidak dapat mendekati pintu atas panggul. c. Pada plasenta previa ukuran panjang rahim berkurang maka pada plasenta previa lebih sering disertai kelainan letak jika perdarahan disebabkan oleh plasenta previa lateral dan marginal serta robekann%a marginal sedangkan plasenta letak rendah, robekann%a beberapa sentimeter dari tepi plasenta. ". *olusio plasenta a. Perdarahan %ang disertai n%eri b. 0nemi dan s%ok c. ahim keras seperti papan dan n%eri pinggang d. Palpasi sukar karena rahim keras
4
e. Fundus uteri makin lama makin naik &. :un%i jantung biasan%a tidak ada . K$likasi
1. Plasenta previa a. Prolaps tali pusat b. Prolaps plasenta c. Plasenta melekat sehingga harus dikeluarkan manual dan kalau perlu dibersihkan dengan kerokan d. obekan3robekan jalan lahir e. Perdarahan post partum &. 7n&eksi karena perdarahan %ang ban%ak g. :a%i prematuritas atau kelahiran mati ". *olusio plasenta a.
a. 4iap3tiap perdarahan tri-ulan ketiga %ang lebih dari sho- (perdarahan inisial harus dikirim ke rumah sakit tanpa melakukan suatu manipulasi apapun baik rectal apalagi vaginal$. b. 0pabila ada penilaian %ang baik, perdarahan sedikt janin masih hidup, belum inpartus. Kehamilan belum cukup 9 minggu atau berat badan janin di ba-ah "## gr. Kehamilan dapat ditunda dengan istirahat. :erikan obat3 obatan spasmolitika, progestin atau progesterone observasi teliti.
5
c. *ambil menga-asi periksa golongan darah, dan siapkan donor trans&usi darah. Kehamilan dipertahankan setua mungkin supa%a janin terhindar dari premature. d. Harus diingat bah-a bila dijumpai ibu hamil %ang disangka dengan plasenta previa, kirim segera ke rumah sakit dimana &asilitas operasi dan tran&use darah e. :ila ada anemi berikan tran&use darah dan obat3obatan. ,. #$l%si$ lasenta a. Terai k$nser!atif
Prinsip ! tunggu sampai paerdarahan berhenti dan partus berlangsung spontan. Perdarahan akan berhenti sendiri jika tekanan intra uterin bertambah lama, bertambah tinggi sehingga menekan pembuluh darah arteri %ang robek. *ambil menunggu atau menga-asi berikan ! 1. )orphin suntikan subkutan ". *timulasi dengan kardiotonika seperti coramine, cardi>ol, dan penta>ol. . 4ran&use darah. ". Terai aktif
Prinsip ! melakukan tindakan dengan maksud anak segera diahirkan dan perdarahan segera berhenti. Urutan3urutan tindakan pada solusio plasenta ! 1$ 0mniotomi ( pemecahan ketuban $ dan pemberian oksitosin dan dan dia-asi serta dipimpin sampai partus spontan. "$ 0ccouchement &orce ! pelebaran dan peregangan serviks diikuti dengan pemasangan cunam villet gauss atau versi :ra?tonhicks. $ :ila pembukaan lengkap atau hampir lengkap, kepala sudah turun sampai hodge 77737@ ! a. Aanin hidup ! lakukan ekstraksi vakum atau &orceps. b. Aanin meninggal ! lakukan embriotomi 5$ *eksio cesarea biasan%a dilakukan pada keadaan ! a. *olusio plasenta dengan anak hidup, pembukaan kecil b. *olusio plasenta dengan toksemia berat, perdarahan agak ban%ak, pembukaan masih kecil.
6
c. *olusio plasenta dengan panggul sempit. d. *olusio plasenta dengan letak lintang. $ Histerektomi dapat dikerjakan pada keadaan ! a. :ila terjadi a&ibrinogenemia atau hipo&ibrino3genemia kalau persediaan darah atau &ibrinogen tidak ada atau tidak cukup. b. 2ouvelair uterus dengan kontraksi uterus %ang tidak baik. +$
A#UHAN KEPERA/ATAN PADA K0IEN DENGAN GANGGUAN #I#TEM REPRODUK#I HEMORAGI ANTEPARTUM
A. Pengka+ian
1. *irkulasi a. Hipertensi atau hipotensi mungkin ada b. Pucat c. Pusing ". 7ntegritas ego a. 2emas, ketakuan, gelisah . )akanan atau cairan a. )ual atau muntah 5. Keamaman a. Pen%akit in&lamasi pelvis b. Kejadian goneroe berulang . *eksualitas a. )ultipara dan usia ibu telah lanjut b. *eksio sesaria sebelumn%a c. 0borsi berulang pada trisemester kedua dan ketiga
7
d. Aaringan parut servikal karena laserasi, konisasi servikal, aborsi elekti&, atau dilatasi dan kuretase e. Kondisi khusus dengan tanda dan gejala %ang tepat telah disebutkan sesuai dengan urutan pada masa pranatal dimana hal ini dapat muncul &. Kehamilan ektopik g. ;ktoruptur tergantung pada lokasi janian misaln%a ismus pada tuba &allopi dapat ruptur setelah 53 minggu, implantasi interstisial tidak ruptur sampai mulain%a trisemester kedua B. Diagn$sa Keera2atan
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan caira n vaskuler berlebihan ". Perubahan per&usi jaringan berhubungan dengan hipovolemia . =%eri berhubungan dengan kontraksi otot atau dilatasi serviks 5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang in&ormasi -. Inter!ensi Keera2atan D3 I
4ujuan ! Klien tidak mengalami kekurangan volume cairan Kriteria hasil ! 1. 44@ dalam batas normal ". 4idak ada tanda3tanda dehidrasi 7ntervensi ! 1. ;valuasi, laporkan dan catat jumlah serta si&at hilangn%a darah ". Posisikan klien dengan tepat terlentang dan panggul di tinggikan . Pantau akti&itas uterus, status janin dan adan%a n%eri tekan abdomen 5. Hindari pemeriksaan rektal . 4injau ulang pemeriksaan darah
D3 II
4ujuan ! keadaan kulit baik Kriteria hasil ! tidak ada push pada luka 7ntervensi !
8
1. Perhatikan status &isiologis ibu dan status sirkulasi ". 2atat kehilangan darah ibu dan adan%a kontraksi uterus . 0njurkan tirah baring pada posisi miring kiri 5. :erikan suplai oksigen pada klien . *iapkan klien untuk intervensi bedah dengan tepat
D3 III
4ujuan ! Klien tidak n%eri lagi Kriteria hasil ! 1. *kala n%eri berkurang ". Klien mampu istirahat 7ntervensi ! 1.
D3 I4
4ujuan ! Klien mengerti dan memahami tentang kondisi pen%akitn%a Kriteria hasil ! 1. Klien tidak sering bertan%a ". Klien mampu mengulangi penjelasan pera-at . Pengetahuan klien bertambah 7ntervensi 1. Kaji tingkat pengetahuan %ang berhubungan dengan proses pen%akit ". Aelaskan pato&isiologi pen%akit dan hubungkan dengan anatomi &isiologi bersama tim kesehatan . Aelaskan tanda dan gejala, proses serta pen%ebab pen%akit 5. *ediakan in&ormasi tentang kondisi klien
9
. :erikan in&ormasi tentang tindakan diagnostik +. )otivasi keluarga klien untuk mengikuti in&ormasi %ang diberikan oleh tenaga kesehatan lain
DATAR PU#TAKA
1. Fakultas
Kedokteran
Universitas
Patologi.Aakarta! ;B2
10
Padjajaran.
"##".
Obstetric
". Aohnson.).)aas.).)oorhead.*."###.=ursing
Outcome
2lassi&ication
(=O2$. )osb%.Philadelphia. . )2.2losk%.4 dan :ulaceck B."###. =ursing 7ntervention 2lassi&ication (=72$. )osb%.Philadelphia. 5. )aril%in, 'oengoes."##1.encana Pera-atan )aternal atau :a%i.Aakarta ! ;B2 . =anda ("###$.=ursing 'iagnosis ! Prinsip dan 2lassi&ication."##13"##". Philadelphia U*0. +. Pro& 'r. ustam )ochtar )PH.18. *inopsis Obstetri.Aakarta ! ;B2
11