LAPORAN PENDAHULUAN POST SECTIO CAESARIA
Nama: Aldy J. Radjawane NIM: 181618
PRO!RAM STUDI PRO"ESI NERS SE#OLAH TIN!!I ILMU #ESEHATANINDONESIA #ESEHATANINDONESIA MAJU $1%
POST SECTIO CAESARIA
A. DE"INISI Sectio caesaria adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram . Sectio Caesaria ialah tindakan untuk melahirkan janin dengan berat ba da n diatas 50 0 gram melalui sayatan pada dinding uterus yang utuh. Sectio caesaria adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding perut dan dinding rahim. &. JENIS ' JENIS
a. b. c.
#.
%.
1. Sectio cesaria transperitonealis profunda Sectio cesaria transperitonealis propunda dengan insisi di segmen bawah uterus. insisi pada bawah rahim, bisa dengan teknik melintang atau memanjang. Keunggulan pembedahan ini adalah !endarahan luka insisi tidak seberapa banyak. "ahaya peritonitis tidak besar. !erut uterus umumnya kuat sehingga bahaya ruptur uteri dikemudian hari tidak besar karena pada nifas segmen bawah uterus tidak seberapa banyak mengalami kontraksi seperti korpus uteri sehingga luka dapat sembuh lebih sempurna. Sectio cacaria klasik atau section cecaria korporal !ada cectio cacaria klasik ini di buat kepada korpus uteri, pembedahan ini yang agak mudah dilakukan,hanya di selenggarakan apabila ada halangan untuk melakukan section cacaria transperitonealis profunda. $nsisi memanjang pada segmen atas uterus. Sectio cacaria ekstra peritoneal Section cacaria eksrta peritoneal dahulu di lakukan untuk mengurangi bahaya injeksi perporal akan tetapi dengan kemajuan pengobatan terhadap injeksi pembedahan ini sekarang tidak banyak lagi di lakukan. &ongga peritoneum tak dibuka, dilakukan pada pasien infeksi uterin berat.
'. Section cesaria (ysteroctomi Setelah sectio cesaria, dilakukan hysteroktomy dengan indikasi )tonia uteri !lasenta accrete *yoma uteri $nfeksi intra uteri berat C. ETIOLO!I *anuaba +#00# indikasi ibu dilakukan sectio caesarea adalah ruptur uteri iminen, perdarahan antepartum, ketuban pecah dini. Sedangkan indikasi dari janin adalah fetal distres dan janin besar melebihi '.000 gram. -ari beberapa faktor sectio caesarea diatas dapat diuraikan beberapa penyebab sectio caesarea sebagai berikut 1. C!- + Chepalo !elik -isproportion
Chepalo !elik -isproportion +C!- adalah ukuran lingkar panggul ibu tidak sesuai dengan ukuran lingkar kepala janin yang dapat menyebabkan ibu tidak dapat melahirkan secara alami. /ulangtulang panggul merupakan susunan beberapa tulang yang membentuk rongga panggul yang merupakan jalan yang harus dilalui oleh janin ketika akan lahir secara alami. "entuk panggul yang menunjukkan kelainan atau panggul patologis juga dapat menyebabkan kesulitan dalam proses persalinan alami sehingga harus dilakukan tindakan operasi. Keadaan patologis tersebut menyebabkan bentuk rongga panggul menjadi asimetris dan ukuranukuran bidang panggul menjadi abnormal. #. !" +!reklamsi "erat !reeklamsi dan eklamsi merupakan kesatuan penyakit yang langsung disebabkan oleh kehamilan, sebab terjadinya masih belum jelas. Setelah perdarahan dan infeksi, pre eklamsi dan eklamsi merupakan penyebab kematian maternal dan perinatal paling penting dalam ilmu kebidanan. Karena itu diagnosa dini amatlah penting, yaitu mampu mengenali dan mengobati agar tidak berlanjut menjadi eklamsi. %. K!- +Ketuban !ecah -ini Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda persalinan dan ditunggu satu jam belum terjadi inpartu. Sebagian besar ketuban pecah dini adalah hamil aterm di atas %2 minggu, sedangkan di bawah %3 minggu. '. "ayi Kembar /idak selamanya bayi kembar dilahirkan secara caesar. (al ini karena kelahiran kembar memiliki resiko terjadi komplikasi yang lebih tinggi daripada kelahiran satu bayi. Selain itu, bayi kembar pun dapat mengalami sungsang atau salah letak lintang sehingga sulit untuk dilahirkan secara normal. 5. 4aktor (ambatan alan 6ahir )danya gangguan pada jalan lahir, misalnya jalan lahir yang tidak memungkinkan adanya pembukaan, adanya tumor dan kelainan bawaan pada jalan lahir, tali pusat pendek dan ibu sulit bernafas. 3. Kelainan 6etak anin a. Kelainan pada letak kepala 1 6etak kepala tengadah "agian terbawah adalah puncak kepala, pada pemeriksaan dalam teraba 77" yang paling rendah. tiologinya kelainan panggul, kepala bentuknya bundar, anaknya kecil atau mati, kerusakan dasar panggul. # !resentasi muka 6etak kepala tengadah +defleksi, sehingga bagian kepala yang terletak paling rendah ialah muka. (al ini jarang terjadi, kirakira 0,#20,5 8. % !resentasi dahi !osisi kepala antara fleksi dan defleksi, dahi berada pada posisi terendah dan tetap paling depan. !ada penempatan dagu, biasanya dengan sendirinya akan berubah menjadi letak muka atau letak belakang kepala. b. 6etak Sungsang 6etak sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala difundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kaum uteri. -ikenal beberapa jenis letak sungsang, yakni presentasi bokong, presentasi bokong kaki, sempurna, presentasi bokong kaki tidak sempurna dan presentasi kaki +Saifuddin, #00#.
D. PATO"ISIOLO!I SC merupakan tindakan untuk melahirkan bayi dengan berat di atas 500 gr dengan sayatan pada dinding uterus yang masih utuh. $ndikasi dilakukan tindakan ini yaitu distorsi kepala panggul, disfungsi uterus, distorsia jaringan lunak, placenta preia dll, untuk ibu. Sedangkan untuk janin adalah gawat janin. anin besar dan letak lintang setelah dilakukan SC ibu akan mengalami adaptasi post partum baik dari aspek kognitif berupa kurang pengetahuan. )kibat kurang informasi dan dari aspek fisiologis yaitu produk o9sitosin yang tidak adekuat akan mengakibatkan )S$ yang keluar hanya sedikit, luka dari insisi akan menjadi post de entris bagi kuman. :leh karena itu perlu diberikan antibiotik dan perawatan luka dengan prinsip steril. ;yeri adalah salah utama karena insisi yang mengakibatkan gangguan rasa nyaman. Sebelum dilakukan operasi pasien perlu dilakukan anestesi bisa bersifat regional dan umum. ;amun anestesi umum lebih banyak pengaruhnya terhadap janin maupun ibu anestesi janin sehingga kadangkadang bayi lahir dalam keadaan upnoe yang tidak dapat diatasi dengan mudah. )kibatnya janin bisa mati, sedangkan pengaruhnya anestesi bagi ibu sendiri yaitu terhadap tonus uteri berupa atonia uteri sehingga darah banyak yang keluar. 7ntuk pengaruh terhadap nafas yaitu jalan nafas yang tidak efektif akibat sekret yan berlebihan karena kerja otot nafas silia yang menutup. )nestesi ini juga mempengaruhi saluran pencernaan dengan menurunkan mobilitas usus. Seperti yang telah diketahui setelah makanan masuk lambung akan terjadi proses penghancuran dengan bantuan peristaltik usus. Kemudian diserap untuk metabolisme sehingga tubuh memperoleh energi. )kibat dari mortilitas yang menurun maka peristaltik juga menurun. *akanan yang ada di lambung akan menumpuk dan karena reflek untuk batuk juga menurun. *aka pasien sangat beresiko terhadap aspirasi sehingga perlu dipasang pipa endotracheal. Selain itu motilitas yang menurun juga berakibat pada perubahan pola eliminasi yaitu konstipasi. +Saifuddin, *ansjoer < !rawirohardjo, #00#
". 1.
#. %.
'.
5. a. b.
PEMERI#SAAN PENUNJAN! lektroensefalogram + = 7ntuk membantu menetapkan jenis dan fokus dari kejang. !emindaian C/ 7ntuk mendeteksi perbedaan kerapatan jaringan. *agneti resonance imaging +*&$ *enghasilkan bayangan dengan menggunakan lapangan magnetik dan gelombang radio, berguna untuk memperlihatkan daerah > daerah otak yang itdak jelas terliht bila menggunakan pemindaian C/. !emindaian positron emission tomography + !/ 7ntuk mengealuasi kejang yang membandel dan membantu menetapkan lokasi lesi, perubahan metabolik atau alirann darah dalam otak. 7ji laboratorium 4ungsi lumbal menganalisis cairan serebroaskuler (itung darah lengkap mengealuasi trombosit dan hematokrit
c. d. e. f. g. h.
!anel elektrolit Skrining toksik dari serum dan urin )=Kadar kalsium darah Kadar natrium darah Kadar magnesium darah !.
1. a. b. c. %. '. 5.
#OMPLI#ASI ?ang sering terjadi pada ibu SC adalah $nfeksi puerperial kenaikan suhu selama beberapa hari dalam masa nifas dibagi menjadi &ingan, dengan suhu meningkat dalam beberapa hari Sedang, suhu meningkat lebih tinggi disertai dengan dehidrasi dan perut sedikit kembung "erat, peritonealis, sepsis dan usus paralitik !erdarahan perdarahan banyak bisa terjadi jika pada saat pembedahan cabangcabang arteri uterine ikut terbuka atau karena atonia uteri. Komplikasikomplikasi lainnya antara lain luka kandung kencing, embolisme paru yang sangat jarang terjadi. Kurang kuatnya parut pada dinding uterus, sehingga pada kehamilan berikutnya bisa terjadi ruptur uteri. ?ang sering terjadi pada ibu bayi :Kematian perinatal
H.
PENATALA#SANAAN 1. !erawatan awal @ 6etakan pasien dalam posisi pemulihan @ !eriksa kondisi pasien, cek tanda ital tiap 15 menit selama 1 jam pertama, kemudian tiap %0 menit jam berikutnya. !eriksa tingkat kesadaran tiap 15 menit sampai sadar @ ?akinkan jalan nafas bersih dan cukup entilasi @ /ransfusi jika diperlukan @ ika tanda ital dan hematokrit turun walau diberikan transfusi, segera kembalikan ke kamar bedah kemungkinan terjadi perdarahan pasca bedah #. -iet !emberian cairan perinfus biasanya dihentikan setelah penderita flatus lalu dimulailah pemberian minuman dan makanan peroral. !emberian minuman dengan jumlah yang sedikit sudah boleh dilakukan pada 3 10 jam pasca operasi, berupa air putih dan air teh. %. *obilisasi *obilisasi dilakukan secara bertahap meliputi @ *iring kanan dan kiri dapat dimulai sejak 3 10 jam setelah operasi @ 6atihan pernafasan dapat dilakukan penderita sambil tidur telentang sedini mungkin setelah sadar @ (ari kedua post operasi, penderita dapat didudukkan selama 5 menit dan diminta untuk bernafas dalam lalu menghembuskannya. @ Kemudian posisi tidur telentang dapat diubah menjadi posisi setengah duduk +semifowler @ Selanjutnya selama berturutturut, hari demi hari, pasien dianjurkan belajar duduk selama sehari, belajar berjalan, dan kemudian berjalan sendiri pada hari ke% sampai hari ke5 pasca operasi.
4.
Fungsi gastrointestinal
@ @ @ @
ika tindakan tidak berat beri pasien diit cair ika ada tanda infeksi , tunggu bising usus timbul ika pasien bisa flatus mulai berikan makanan padat !emberian infus diteruskan sampai pasien bisa minum dengan baik
5.
Perawatan fungsi kandung kemih
@ ika urin jernih, kateter dilepas A jam setelah pembedahan atau sesudah semalam @ ika urin tidak jernih biarkan kateter terpasang sampai urin jernih @ ika terjadi perlukaan pada kandung kemih biarkan kateter terpasang sampai minimum 2 hari atau urin jernih. @ ika sudah tidak memakai antibiotika berikan nirofurantoin 100 mg per oral per hari sampai kateter dilepas @ Kandung kemih yang penuh menimbulkan rasa nyeri dan tidak enak pada penderita, menghalangi inolusi uterus dan menyebabkan perdarahan. Kateter biasanya terpasang #' 'A jam B lebih lama lagi tergantung jenis operasi dan keadaan penderita.
6.
Pembalutan dan perawatan luka
@ ika pada pembalut luka terjadi perdarahan atau keluar cairan tidak terlalu banyak jangan mengganti pembalut @ ika pembalut agak kendor , jangan ganti pembalut, tapi beri plester untuk mengencangkan @ =anti pembalut dengan cara steril @ 6uka harus dijaga agar tetap kering dan bersih @ ahitan fasia adalah utama dalam bedah abdomen, angkat jahitan kulit dilakukan pada hari kelima pasca SC 2. ika masih terdapat perdarahan @ 6akukan masase uterus @ "eri oksitosin 10 unit dalam 500 ml cairan $.. +garam fisiologik atau &6 30 tetesBmenit, ergometrin 0,# mg $.*. dan prostaglandin A. ika terdapat tanda infeksi, berikan antibiotika kombinasi sampai pasien bebas demam selama 'A jam @ )mpisilin # g $.. setiap 3 jam @ -itambah gentamisin 5 mgBkg berat badan $.. setiap A jam @ -itambah metronidaDol 500 mg $.. setiap A jam E. )nalgesik dan obat untuk memperlancar kerja saluran pencernaan @ !emberian analgesia sesudah bedah sangat penting @ Supositoria F ketopropen sup #9B #' jam @ :ral F tramadol tiap 3 jam atau paracetamol @ $njeksi F penitidine E025 mg diberikan setiap 3 jam bila perlu 10. :batobatan lain @ 7ntuk meningkatkan italitas dan keadaan umum penderita dapat diberikan caboransia seperti neurobian $ it. C 11. (al > (al lain yang perlu diperhatikan @ !aska bedah penderita dirawat dan diobserasi kemungkinan komplikasi berupa perdarahan dan hematoma pada daerah operasi @ !asca operasi perlu dilakukan drainase untuk mencegah terjadinya hematoma.
@ !asien dibaringkan dengan posisi semi fowler +berbaring dengan lutut ditekuk agar diding abdomen tidak tegang. @ -iusahakan agar penderita tidak batuk atau menangis. @ 6akukan perawatan luka untuk mencegah terjadiny infeksi @ -alam waktu 1 bulan jangan mengangkut barang yang berat. @ Selama waktu % bulan tidak boleh melakukan kegiatan yang dapat menaikkan tekanan intra abdomen @ pengkajian difokuskan pada kelancaran saluran nafas, karena bila terjadi obstruksi kemungkinan terjadi gangguan entilasi yang mungkin disebabkan karena pengaruh obat obatan, anestetik, narkotik dan karena tekanan diafragma. Selain itu juga penting untuk mempertahankan sirkulasi dengan mewaspadai terjadinya hipotensi dan aritmia kardiak. :leh karena itu perlu memantau // setiap 1015 menit dan kesadaran selama # jam dan ' jam sekali. @ Keseimbangan cairan dan elektrolit, kenyamanan fisik berupa nyeri dan kenyamanan psikologis juga perlu dikaji sehingga perlu adanya orientasi dan bimbingan kegiatan post op seperti ambulasi dan nafas dalam untuk mempercepat hilangnya pengaruh anestesi. @ !erawatan pasca operasi, adwal pemeriksaan ulang tekanan darah, frekuensi nadi dan nafas. adwal pengukuran jumlah produksi urin "erikan infus dengan jelas, singkat dan terinci bila dijumpai adanya penyimpangan @ !enatalaksanaan medis, Cairan $ sesuai indikasi. )nestesiaG regional atau general !erjanjian dari orang terdekat untuk tujuan sectio caesaria. /es laboratoriumBdiagnostik sesuai indikasi. !emberian oksitosin sesuai indikasi. /anda ital per protokol ruangan pemulihan, !ersiapan kulit pembedahan abdomen, !ersetujuan ditandatangani. !emasangan kateter fole I. 1.
a.
b. c. 1
#
%
d. 1
ASUHAN #EPERA(ATAN Pen)*aj+an !ada pengkajian klien dengan sectio caesaria, data yang dapat ditemukan meliputi distress janin, kegagalan untuk melanjutkan persalinan, malposisi janin, prolaps tali pust, abrupsio plasenta dan plasenta preia. $dentitas atau biodata klien *eliputi, nama, umur, agama, jenis kelamin, alamat, suku bangsa, status perkawinan, pekerjaan, pendidikan, tanggal masuk rumah sakit nomor register , dan diagnosa keperawatan. Keluhan utama &iwayat kesehatan &iwayat kesehatan dahulu !enyakit kronis atau menular dan menurun sepoerti jantung, hipertensi, -*, /"C, hepatitis, penyakit kelamin atau abortus. &iwayat kesehatan sekarang &iwayat pada saat sebelun inpartu di dapatka cairan ketuban yang keluar peraginan secara sepontan kemudian tidak di ikuti tandatanda persalinan. &iwayat kesehatan keluarga )dakah penyakit keturunan dalam keluarga seperti jantung, -*, (/, /"C, penyakit kelamin, abortus, yang mungkin penyakit tersebut diturunkan kepada klien. !olapola fungsi kesehatan pola persepsi dan tata leksana hidup sehat
karena kurangnya pengetahuan klien tentang ketuban pecah dini, dan cara pencegahan, penanganan, dan perawatan serta kurangnya mrnjaga kebersihan tubuhnya akan menimbulkan masalah dalam perawatan dirinya # !ola ;utrisi dan *etabolisme !ada klien nifas biasanaya terjadi peningkatan nafsu makan karena dari keinginan untuk menyusui bayinya. % !ola aktifitas !ada pasien pos partum klien dapat melakukan aktiitas seperti biasanya, terbatas pada aktifitas ringan, tidak membutuhkan tenaga banyak, cepat lelah, pada klien nifas didapatkan keterbatasan aktiitas karena mengalami kelemahan dan nyeri. ' !ola eleminasi !ada pasien pos partum sering terjadi adanya perasaan sering Bsusah kencing selama masa nifas yang ditimbulkan karena terjadinya odema dari trigono, yang menimbulkan ineksi dari uretra sehingga sering terjadi konstipasi karena penderita takut u ntuk melakukan ")". 5 $stirahat dan tidur !ada klien nifas terjadi perubagan pada pola istirahat dan tidur karena adanya kehadiran sang bayi dan nyeri epis setelah persalinan 3 !ola hubungan dan peran !eran klien dalam keluarga meliputi hubungan klien dengan keluarga dan orang lain. 2 !ola penagulangan sters "iasanya klien sering melamun dan merasa cemas A !ola sensori dan kognitif !ola sensori klien merasakan nyeri pada prineum akibat luka janhitan dan nyeri perut akibat inolusi uteri, pada pola kognitif klien nifas primipara terjadi kurangnya pengetahuan merawat bayinya E !ola persepsi dan konsep diri "iasanya terjadi kecemasan terhadap keadaan kehamilanya, lebihlebih menjelang persalinan dampak psikologis klien terjadi perubahan konsep diri antara lain dan body image dan ideal diri 10 !ola reproduksi dan sosial /erjadi disfungsi seksual yaitu perubahan dalam hubungan seksual atau fungsi dari seksual yang tidak adekuat karena adanya proses persalinan dan nifas. e. !emeriksaan fisik 1 Kepala "agaimana bentuk kepala, kebersihan kepala, kadangkadang terdapat adanya cloasma graidarum, dan apakah ada benjolan # 6eher Kadangkadang ditemukan adanya penbesaran kelenjar tioroid, karena adanya proses menerang yang salah % *ata /erkadang adanya pembengkakan paka kelopak mata, konjungtia, dan kadangkadang keadaan selaput mata pucat +anemia karena proses persalinan yang mengalami perdarahan, sklera kunuing ' /elinga "iasanya bentuk telingga simetris atau tidak, bagaimana kebersihanya, adakah cairan yang keluar dari telinga.
5
(idung )danya polip atau tidak dan apabila pada post partum kadangkadang ditemukan pernapasan cuping hidung 3 -ada /erdapat adanya pembesaran payu dara, adanya hiper pigmentasi areola mamae dan papila mamae 2 !ada klien nifas abdomen kendor kadangkadang striae masih terasa nyeri. 4undus uteri % jari dibawa pusat. A =enitaliua !engeluaran darah campur lendir, pengeluaran air ketuban, bila terdapat pengeluaran mekomium yaitu feses yang dibentuk anak dalam kandungan menandakan adanya kelainan letak anak. E )nus Kadangkadang pada klien nifas ada luka pada anus karena ruptur 10 kstermitas !emeriksaan odema untuk mrlihat kelainankelainan karena membesarnya uterus, karenan preeklamsia atau karena penyakit jantung atau ginjal. 11 /andatanda ital )pabila terjadi perdarahan pada pos partum tekanan darah turun, nadi cepat, pernafasan meningkat, suhu tubuh turun. $.
1. #. %. '. 5.
D+a)n,-a #ee/awa0an Den)an SC -iagnosa yang mungkin muncul *enyusui tidak efektif berhubungan dengan kurangnya pengetahuan ibu tentang cara menyusui yang bernar. ;yeri akut berhubungan dengan injury fisik jalan lahir. -efisit pengetahuan berhubungan dengan tidak mengenal atau familiar dengan sumber informasi tentang cara perawatan bayi. -efisit perawatan diri berhubungan dengan kelelahan sehabis bersalin &esiko infeksi berhubungan dengan luka operasi
. Ren2ana #ee/awa0an RENCANA #EPERA(ATAN NO DIAN!OSA #EPERA(ATAN DAN #OLA&ORASI TUJUAN 3NOC4 INTER5ENSI 3NIC4 1. *enyusui tidak efektif berhubungan dengan kurangnya pengetahuan ibu tentang cara menyusui yang benar Setelah diberikan tindakan keperawatan selama %9#' jam klien menunjukkan respon breast feeding adekuat dengan indikator klien mengungkapkan puas dengan kebutuhan untuk menyusui klien mampu mendemonstrasikan perawatan payudara Heal0 Ed72a0+,n: "erikan informasi mengenai o
4isiologi menyusui
o
Keuntungan menyusui
o
!erawatan payudara
o
Kebutuhan diit khusus
o 4aktorfaktor yang menghambat proses menyusui -emonstrasikan breast care dan pantau kemampuan klien untuk melakukan secara teratur )jarkan cara mengeluarkan )S$ dengan benar, cara menyimpan, cara transportasi sehingga bisa diterima oleh bayi "erikan dukungan dan semangat pada ibu untuk melaksanakan pemberian )si eksklusif "erikan penjelasan tentang tanda dan gejala bendungan payudara, infeksi payudara )njurkan keluarga untuk memfasilitasi dan mendukung klien dalam pemberian )S$ -iskusikan tentang sumbersumber yang dapat memberikan informasiBmemberikan pelayanan K$) #. ;yeri akut b.d agen injuri fisik +luka insisi operasi
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama %9#' jam diharapkan nteri berkurang dengan indikator Pa+n Leel9 Pa+n 2,n0/,l9 C,m,/0 leel *ampu mengontrol nyeri +tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan *elaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri *ampu mengenali nyeri +skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri *enyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang /anda ital dalam rentang normal
Pa+n Mana)emen0 6akukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi :bserasi reaksi nonerbal dari ketidaknyamanan =unakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri aluasi pengalaman nyeri masa lampau aluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau "antu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan Kurangi faktor presipitasi nyeri !ilih dan lakukan penanganan nyeri +farmakologi, non farmakologi dan inter personal Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan interensi
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama %9#' jam diharapkan nteri berkurang dengan indikator Pa+n Leel9 Pa+n 2,n0/,l9 C,m,/0 leel *ampu mengontrol nyeri +tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan *elaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri *ampu mengenali nyeri +skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri *enyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang /anda ital dalam rentang normal Pa+n Mana)emen0 6akukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi :bserasi reaksi nonerbal dari ketidaknyamanan =unakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri aluasi pengalaman nyeri masa lampau aluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau "antu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan Kurangi faktor presipitasi nyeri !ilih dan lakukan penanganan nyeri +farmakologi, non farmakologi dan inter personal Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan interensi )jarkan tentang teknik non farmakologi "erikan analgetik untuk mengurangi nyeri aluasi keefektifan kontrol nyeri /ingkatkan istirahat Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil *onitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri Anal)e-+2 Adm+n+-0/a0+,n /entukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi
Cek riwayat alergi !ilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu /entukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri /entukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal !ilih rute pemberian secara $, $* untuk pengobatan nyeri secara teratur *onitor ital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali "erikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat aluasi efektiitas analgesik, tanda dan gejala +efek samping
%. Kurang pengetahuan tentang perawatan ibu nifas dan perawatan post operasi bBd kurangnya sumber informasi Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama %9#' jam diharapkan pengetahuan klien meningkat dengan indicator #,wlwd)e : d+-ea-e /,2e-#,wled)e : eal0 &ea+,/ !asien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan !asien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar !asien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawatBtim kesehatan lainnya. Tea2+n) : D+-ea-e P/,2e- "erikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik elaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat. =ambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat =ambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat
Cek riwayat alergi !ilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu /entukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri /entukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal !ilih rute pemberian secara $, $* untuk pengobatan nyeri secara teratur *onitor ital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali "erikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat aluasi efektiitas analgesik, tanda dan gejala +efek samping
%. Kurang pengetahuan tentang perawatan ibu nifas dan perawatan post operasi bBd kurangnya sumber informasi Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama %9#' jam diharapkan pengetahuan klien meningkat dengan indicator #,wlwd)e : d+-ea-e /,2e-#,wled)e : eal0 &ea+,/ !asien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan !asien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar !asien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawatBtim kesehatan lainnya. Tea2+n) : D+-ea-e P/,2e-"erikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik elaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat. =ambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat =ambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat $dentifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat (indari jaminan yang kosong Sediakan bagi keluarga atau S: informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat -iskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit -iskusikan pilihan terapi atau penanganan -ukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan ksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat
&ujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas lokal, dengan cara yang tepat $nstruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan cara yang tepat '. -efisit perawatan diri b.d. Kelelahan. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama %9#' jam )-6s klien meningkat dengan indicator Sel 2a/e : A20++0y , Da+ly L++n) 3ADL-4 Klien terbebas dari bau badan *enyatakan kenyamanan terhadap kemampuan untuk melakukan )-6s -apat melakukan )-6S dengan bantuan
Sel Ca/e a--+-0ane : ADL*onitor kemempuan klien untuk perawatan diri yang mandiri. *onitor kebutuhan klien untuk alatalat bantu untuk kebersihan diri, berpakaian, berhias, toileting dan makan. Sediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh untuk melakukan selfcare. -orong klien untuk melakukan aktiitas seharihari yang normal sesuai kemampuan yang dimiliki. -orong untuk melakukan secara mandiri, tapi beri bantuan ketika klien tidak mampu melakukannya. )jarkan klienB keluarga untuk mendorong kemandirian, untuk memberikan bantuan hanya jika pasien tidak mampu untuk melakukannya. "erikan aktiitas rutin sehari hari sesuai kemampuan. !ertimbangkan usia klien jika mendorong pelaksanaan aktiitas seharihari. 5. &isiko infeksi b.d tindakan inasif, paparan lingkungan patogen
Setelah dilakuakan asuhan keperawatan selama %9#' jam diharapkan resiko infeksi terkontrol dengan indicator
&ujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas lokal, dengan cara yang tepat $nstruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan cara yang tepat '. -efisit perawatan diri b.d. Kelelahan. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama %9#' jam )-6s klien meningkat dengan indicator Sel 2a/e : A20++0y , Da+ly L++n) 3ADL-4 Klien terbebas dari bau badan *enyatakan kenyamanan terhadap kemampuan untuk melakukan )-6s -apat melakukan )-6S dengan bantuan
Sel Ca/e a--+-0ane : ADL*onitor kemempuan klien untuk perawatan diri yang mandiri. *onitor kebutuhan klien untuk alatalat bantu untuk kebersihan diri, berpakaian, berhias, toileting dan makan. Sediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh untuk melakukan selfcare. -orong klien untuk melakukan aktiitas seharihari yang normal sesuai kemampuan yang dimiliki. -orong untuk melakukan secara mandiri, tapi beri bantuan ketika klien tidak mampu melakukannya. )jarkan klienB keluarga untuk mendorong kemandirian, untuk memberikan bantuan hanya jika pasien tidak mampu untuk melakukannya. "erikan aktiitas rutin sehari hari sesuai kemampuan. !ertimbangkan usia klien jika mendorong pelaksanaan aktiitas seharihari. 5. &isiko infeksi b.d tindakan inasif, paparan lingkungan patogen
Setelah dilakuakan asuhan keperawatan selama %9#' jam diharapkan resiko infeksi terkontrol dengan indicator Imm7ne S0a07 #n,wled)e : Ine20+,n 2,n0/,l R+-* 2,n0/,l Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi *endeskripsikan proses penularan penyakit, factor yang mempengaruhi penularan serta penatalaksanaannya, *enunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi umlah leukosit dalam batas normal *enunjukkan perilaku hidup sehat
Ine20+,n C,n0/,l 3#,n0/,l +ne*-+4 "ersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain !ertahankan teknik isolasi "atasi pengunjung bila perlu $nstruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien =unakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kperawtan =unakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung !ertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat =anti letak $ perifer dan line central dan dressing sesuai dengan petunjuk umum =unakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung kencing /ingktkan intake nutrisi "erikan terapi antibiotik bila perlu Ine20+,n P/,0e20+,n 3P/,0e*-+ Te/ada Ine*-+4 *onitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal *onitor hitung granulosit, H"C *onitor kerentanan terhadap infeksi "atasi pengunjung Saring pengunjung terhadap penyakit menular !artahankan teknik aspesis pada pasien yang beresiko !ertahankan teknik isolasi kBp "erikan perawatan kuliat pada area epidema $nspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase
Ine20+,n C,n0/,l 3#,n0/,l +ne*-+4 "ersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain !ertahankan teknik isolasi "atasi pengunjung bila perlu $nstruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien =unakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kperawtan =unakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung !ertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat =anti letak $ perifer dan line central dan dressing sesuai dengan petunjuk umum =unakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung kencing /ingktkan intake nutrisi "erikan terapi antibiotik bila perlu Ine20+,n P/,0e20+,n 3P/,0e*-+ Te/ada Ine*-+4 *onitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal *onitor hitung granulosit, H"C *onitor kerentanan terhadap infeksi "atasi pengunjung Saring pengunjung terhadap penyakit menular !artahankan teknik aspesis pada pasien yang beresiko !ertahankan teknik isolasi kBp "erikan perawatan kuliat pada area epidema $nspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase $speksi kondisi luka B insisi bedah -orong masukkan nutrisi yang cukup -orong masukan cairan -orong istirahat $nstruksikan pasien untuk minum antibiotik sesuai resep )jarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi )jarkan cara menghindari infeksi 6aporkan kecurigaan infeksi 6aporkan kultur positif
DA"TAR PUSTA#A
Carpenito. #001. Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan, Diagnosa keperawatan dan masalah kolaboratif . akarta =C ohnson, *., et all. #000. Nursing Outcomes Classification NOC! "econd #dition. ;ew ersey 7pper Saddle &ier *ansjoer, ). #00#. Asuhan Keperawatn $aternitas. akarta Salemba *edika *anuaba, $da "agus =ede. #00#. %lmu Kebidanan, en'akit Kandungan dan Keluarga (erencana akarta =C ,
*c Closkey, C.., et all . 1EE3. Nursing %nter)entions Classification N%C! "econd #dition. ;ew ersey 7pper Saddle &ier *uchtar. #005. Obstetri patologi, Cetakan $. akarta =C Caraspot. #010. !roses Keperawatan ;);-), ;:C <;$C. ?ogyakarta moca*edia Santosa, "udi #002. anduan Diagnosa Keperawatan NANDA *++-*++ akarta !rima
DA"TAR PUSTA#A
Carpenito. #001. Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan, Diagnosa keperawatan dan masalah kolaboratif . akarta =C ohnson, *., et all. #000. Nursing Outcomes Classification NOC! "econd #dition. ;ew ersey 7pper Saddle &ier *ansjoer, ). #00#. Asuhan Keperawatn $aternitas. akarta Salemba *edika *anuaba, $da "agus =ede. #00#. %lmu Kebidanan, en'akit Kandungan dan Keluarga (erencana akarta =C ,
*c Closkey, C.., et all . 1EE3. Nursing %nter)entions Classification N%C! "econd #dition. ;ew ersey 7pper Saddle &ier *uchtar. #005. Obstetri patologi, Cetakan $. akarta =C Caraspot. #010. !roses Keperawatan ;);-), ;:C <;$C. ?ogyakarta moca*edia Santosa, "udi. #002. anduan Diagnosa Keperawatan NANDA *++-*++ . akarta !rima *edika Saifuddin, )". #00#. (uku panduan praktis pela'anan kesehatan ma ternal dan neonatal . akarta penerbit yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo Sarwono !rawiroharjo. #00E. %lmu Kebidanan, disi ' Cetakan $$. akarta ?ayasan "ina !ustaka