Macam atau jenis cairan infus dan kegunaanya : 1. Cairan hipotonik. Adalah cairan infuse yang osmolaritasnya lebih rendah dibandingkan serum (konsentrasi ion Na+ lebih rendah dibandingkan serum! sehingga larut dalam serum! dan menurunkan osmolaritas serum. Maka cairan "ditarik# dari dalam pembuluh darah keluar ke jaringan sekitarnya (prinsip cairan berpindah dari osmolaritas rendah ke osmolaritas tinggi! sampai akhirnya mengisi sel$sel yang dituju. %igunakan pada keadaan sel "mengalami# dehidrasi! misalnya pada pasien cuci darah (dialisis dalam terapi diuretik! juga pada pasien hiperglikemia (kadar gula darah tinggi dengan ketoasidosis diabetik. &omplikasi yang membahayakan adalah perpindahan tiba$tiba cairan dari dalam pembuluh darah ke sel! menyebabkan kolaps kardio'askular dan peningkatan tekanan intrakranial (dalam otak pada beberapa orang. Contohnya adalah NaCl )* dan %ekstrosa !)*. . Cairan ,sotonik. Adalah cairan infuse yang osmolaritas (tingkat kepekatan cairann ya mendekati serum (bagian cair dari komponen darah! sehingga terus berada di dalam pembuluh darah. -ermanfaat pada pasien yang mengalami hipo'olemi (kekurangan cairan tubuh! sehingga tekanan darah terus menurun. Memiliki risiko terjadinya o'erload (kelebihan cairan! khususnya pada penyakit gagal jantung kongestif dan hipertensi. Contohnya adalah cairan inger$/aktat (/! dan normal saline0larutan garam fisiologis (NaCl !2*. 3. Cairan hipertonik. Adalah cairan infus yang osmolaritasnya lebih tinggi dibandingkan serum! sehingga "menarik# cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel ke dalam pembuluh darah. Mampu menstabilkan tekanan darah! meningkatkan produksi urin! dan mengurangi edema (bengkak. 4enggunaannya kontradiktif dengan cairan hipotonik. Misalnya %e5trose )*! NaCl )* hipertonik! %e5trose )*+inger$/actate! %e5trose )*+NaCl !2*! produk darah (darah! dan albumin. 4embagian cairan lain adalah berdasarkan kelompoknya : 1. &ristaloid: bersifat isotonik! maka efektif dalam mengisi sejumlah 'olume cairan ('olume e5panders ke dalam pembuluh darah dalam 6aktu yang singkat! dan berguna pada pasien yang memerlukan cairan segera. Misalnya inger$/aktat dan garam fisiologis. . &oloid: ukuran molekulnya (biasanya protein cukup besar sehingga tidak akan keluar dari membran kapiler! dan tetap berada dalam pembuluh darah! maka sifatnya hipertonik! dan dapat menarik cairan dari luar pembuluh darah. Contohnya adalah albumin dan steroid.
Cairan yang digunakan dalam terapi Cairan yang sering digunakan ialah cairan elektrolit (kristaloid cairan non$elektrolit! dan cairan koloid. Cairan elektrolit (kristaloid : 7esuai dengan penggunaannya dapat dibagi menjadi beberapa golongan! yaitu untuk pemeliharaan! pengganti dan tujuan khusus. Cairan pemeliharaan (rumatan : 8ujuannya adalah untuk mengganti kehilangan air tubuh le6at urin! feses! paru dan keringat. 9umlah kehilangan air tubuh ini berbeda sesuai dengan umur! yaitu: %e6asa : 1!) ml0kg0jam Anak$anak : ml0kg0jam -ayi : ; ml0kg0jam !) *! NaCl 3 *! dll. 7ediaan Cairan &oreksi Cairan non elektrolit : Contoh dekstrose ) *! 1 *! digunakan untuk memenuhi kebutuhan air dan kalori! dapat juga digunakan sebagai cairan pemeliharaan. Cairan koloid :
Cairan yang digunakan dalam terapi Cairan yang sering digunakan ialah cairan elektrolit (kristaloid cairan non$elektrolit! dan cairan koloid. Cairan elektrolit (kristaloid : 7esuai dengan penggunaannya dapat dibagi menjadi beberapa golongan! yaitu untuk pemeliharaan! pengganti dan tujuan khusus. Cairan pemeliharaan (rumatan : 8ujuannya adalah untuk mengganti kehilangan air tubuh le6at urin! feses! paru dan keringat. 9umlah kehilangan air tubuh ini berbeda sesuai dengan umur! yaitu: %e6asa : 1!) ml0kg0jam Anak$anak : ml0kg0jam -ayi : ; ml0kg0jam !) *! NaCl 3 *! dll. 7ediaan Cairan &oreksi Cairan non elektrolit : Contoh dekstrose ) *! 1 *! digunakan untuk memenuhi kebutuhan air dan kalori! dapat juga digunakan sebagai cairan pemeliharaan. Cairan koloid :
%isebut juga sebagai plasma ekspander! karena memiliki kemampuan besar dalam mempertahankan 'olume intra$'askuler. Contoh cairan ini antara lain : %ekstran! ?aemacel! ?ae macel! Albumin! 4lasma! %arah. Cairan koloid ini digunakan untuk menggantikan kehilangan cairan intra$'askuler.
Catatan Harian Wirawan Lesmana cAmd.Kep
&umpulan artikel ilmu kedokteran! asuhan kepera6atan! dan asuhan kebidanan •
?ome
Rabu, 29 September 2010 "Jenis-jenis Cairan Infus" ASERING
Indikasi: %ehidrasi (syok hipo'olemik dan asidosis pada kondisi: gastroenteritis akut! demam berdarah dengue (%?@! luka bakar! syok hemoragik! dehidrasi berat! trauma.
Komposisi: 7etiap liter asering mengandung:
•
Na 13 mB
•
& mB
•
Cl 12 mB
•
Ca 3 mB
•
Asetat (garam mB Keunggulan:
•
Asetat dimetabolisme di otot! dan masih dapat ditolelir pada pasien yang mengalami gangguan hati
•
4ada pemberian sebelum sebelu m operasi sesar! A mengatasi asidosis laktat lebih baik dibanding / pada neonatus
•
4ada kasus bedah! asetat dapat mempertahankan suhu tubuh sentral pada anestesi dengan isofluran
• •
Mempunyai efek 'asodilator 4ada kasus stroke akut! penambahan Mg7< * sebanyak 1 ml pada 1 ml A! dapat meningkatkan tonisitas larutan infus sehingga memperkecil risiko memperburuk ede ma serebral
KA-EN 1B Indikasi:
•
• •
•
7ebagai larutan a6al bila status elektrolit pasien belum diketahui! misal pada kasus emergensi (dehidrasi karena asupan oral tidak memadai! demam D jam pasca operasi %osis laEim )$1 ml untuk sekali pemberian secara ,F. &ecepatan sebaiknya 3$ ) ml0jam (de6asa dan )$1 ml0jam pada anak$anak -ayi prematur atau bayi baru lahir! sebaiknya tidak diberikan lebih dari 1 ml0jam
KA-EN 3A & KA-EN 3B Indikasi:
•
/arutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian! pada keadaan asupan oral terbatas
•
umatan untuk kasus pasca operasi (G $ jam
•
Mensuplai kalium sebesar 1 mB0/ untuk &A$N 3A
•
Mensuplai kalium sebesar mB0/ untuk &A$N 3-
KA-EN G3 Indikasi :
•
/arutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian! pada keadaan asupan oral terbatas
•
umatan untuk kasus pasca operasi (G $ jam
•
Mensuplai kalium mB0/
•
umatan untuk kasus dimana suplemen N4C dibutuhkan kcal0/
KA-EN !A Indikasi :
• •
•
Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak 8anpa kandungan kalium! sehingga dapat diberikan pada pasien dengan berbagai kadar konsentrasi kalium serum normal 8epat digunakan untuk dehidrasi hipertonik Komposisi (per 1000 ml):
•
Na 3 mB0/
•
& mB0/
•
Cl mB0/
•
/aktat 1 mB0/
•
Hlukosa gr0/
KA-EN !B Indikasi:
•
Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak usia kurang 3 tahun
•
Mensuplai mB0/ kalium pada pasien sehingga meminimalkan risiko hipokalemia
•
8epat digunakan untuk dehidrasi hipertonik Komposisi:
•
Na 3 mB0/
•
& mB0/
•
Cl mB0/
•
/aktat 1 mB0/
•
Hlukosa 3>!) gr0/
"ts#-NS Indikasi:
•
Intuk resusitasi
•
&ehilangan Na G Cl! misal diare
•
7indrom yang berkaitan dengan kehilangan natrium (asidosis diabetikum! insufisiensi adrenokortikal! luka bakar
"ts#-RL Indikasi:
•
esusitasi
•
7uplai ion bikarbonat
•
Asidosis metabolik
AR$"S-1% Indikasi:
• •
7uplai air dan karbohidrat secara parenteral pada penderita diabetik &eadaan kritis lain yang membutuhkan nutrisi eksogen seperti tumor! infeksi berat! stres berat dan defisiensi protein
•
%osis: !3 gr0kg --0jam
•
Mengandung kcal0/
AIAREN Indikasi:
•
7tres metabolik berat
•
/uka bakar
•
,nfeksi berat
•
&6asiokor
•
4asca operasi
•
8otal 4arenteral Nutrition
•
%osis de6asa 1 ml selama ; menit
AIN"'EL-(%% Indikasi:
•
Nutrisi tambahan pada gangguan saluran H,
•
4enderita H, yang dipuasakan
•
&ebutuhan metabolik yang meningkat (misal luka bakar! trauma dan pasca operasi
•
7tres metabolik sedang
•
%osis de6asa ) ml selama $; jam ($3 tpm
AN-AIN G Indikasi:
• • •
7uplai asam amino pada hiponatremia dan stres metabolik ringan Nitrisi dini pasca operasi 8ifoid
7yok ?ipo'olemik! &ristaloid atau &oloidJ :
ibuan pasien di ,CI (intensi'e care unit di seluruh dunia diberikan terapi cairan untuk mengembalikan 'olume darah yang efektif dan mempertahankan perfusi organ yang optimal. 8erapi cairan dapat digolongkan berdasarkan dari jenis produk yang digunakan yang umumnya dikategorikan menjadi terapi cairan kristaloid dan terapi cairan koloid. Meskipun tujuan utama dari terapi cairan adalah menggunakan cairan yang diinfuskan intra'ena untuk meningkatkan 'olume cairan intra'askuler! cairan juga dapat berpindah ke ruang ekstra'askuler. &ristaloid disebutkan dapat menahan perpindahan cairan dengan cara mempertahankan tekanan osmotik yang disebabkan oleh partikel elektrolit yang terkandung! sedangkan cairan koloid memiliki kekuatan yang berasal dari gradien tekanan onkotik yang ditimbulkan dari pemberian cairan koloid. 7ehingga! efek 'olume e5pansion dari darah disebabkan oleh tonisitas larutan dan juga kekuatan tekanan onkotik. Cairan kristaloid yang umumnya digunakan sebagai 'olume e5pansinon terbagi dalam golongan cairan isotonik dan hipertonik dan juga dikategorikan menjadi cairan nonbuffered (seperti isotonik saline0NaCl !2* dan buffered (seperti /! A. 7edangkan untuk cairan koloid dibagi menjadi golongan! yaitu hipoonkotik (seperti gelatin dan albumin *0)* dan hiperonkotik (seperti! de5tran! ?7! dan albumin *0)*. 7ecara umum! cairan koloid dikatakan lebih efisien dibandingkan cairan kristaloid dalam hal jumlah cairan yang dapat bertahan di dalam ruang intra'askuler! sehingga jumlah cairan yang diperlukan lebih sedikit pada cairan koloid 's cairan kristaloid untuk mencapai goal hemodinamik yang sama. 7elain daripada itu! terdapat kekha6atiran akan penggunaan ?7 yang dapat meningkatkan risiko kematian dan juga kejadian A&, (acute kidney injury. 4ada sebuah studi terakhir yang dilakukan pada populasi pasien ,CI yang membandingkan penggunaan cairan resusitasi albumin )* atau ?7 ;* menunjukkan hasil yang sebanding dalam angka mortalitas yang dibandingkan dengan penggunaan cairan saline isotonis. Meskipun demikian! pada tatalaksana 7ur'i'ing 7epsis Campaign yang terbaru! penggunaan cairan kristaloid lebih direkomendasikan untuk digunakan sebagai terapi cairan pada pasien sepsis jika dibandingkan dengan cairan ?7. 7ebuah studi international terbaru yang diikuti oleh kurang lebih )> ,CI di ka6asan ropa dilakukan untuk menilai efek dari pemberian cairan resusistasi kristaloid 's koloid terhadap mortalitas pada pasien dengan penyakit kritis (C,78A/ 7tudy. 7tudi ini dilakukan secara acak dan dikelompokkan menjadi kelompok paralles yang mengikutsertakan )> pasien ,CI yang mendapatkan terapi cairan. 4asien dibagi menjadi kelompok! pada kelompok cairan koloid ien dapa eri cai koloid gelati albumi *0)*! de5 ?7
Ra)mi S *Ra)s+a,
semoga laporan ini bermanfaat.. :
ahmi 7 (dipanggil ahsya depok! ja6a barat! ,ndonesia jadilah apa yang kau inginkanK /ihat profil lengkapku Ads not by this site
Selasa, 13 Juli 2010 Infus Glukosa laporan 2 /A4<AN 4A&8,&IM 7%,AAN 78,/
8anggal 4raktikum : April
%,7I7IN ? :
4
&A8A 4NHAN8A %engan mengucapkan syukur kehadirat 8uhan =ang Maha &uasa atas berkat dan rahmatNya akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan mengenai " ,nfus Hlukosa # dalam mata kuliah 4raktikum 8eknologi 7ediaan 7teril. 4enyusun mengharapkan laporan ini dapat memberikan sumbangsih bagi pembacanya agar dapat memahami dan mendapatkan 6a6asan luas mengenai cara praformulasi dan formulasi dalam pembuatan infus glukosa yang merupakan salah satu bentuk sediaan steril parenteral yang digunakan secara intra'ena. %alam menyusun laporan ini! penyusun tidak dapat melupakan jasa$jasa dari berbagai pihak yang telah sudi meluangkan 6aktunya yang sangat berharga untuk memberikan petunjuk! bimbingan serta nasehat$nasehat yang sangat berguna. 7ehubung dengan itu! penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. ,bu @arida sulistia6ati! M.7i! Apt ! selaku dosen pembimbing 4raktikum 8eknologi 7ediaan 7teril! yang telah memberikan arahan dan bimbingannya dalam membuat sediaan infus. . ,bu Nelly 7uryani! M.7i! Apt ! selaku dosen pembimbing 4raktikum 8eknologi 7ediaan 7teril! yang telah memberikan arahan dan bimbingannya dalam membuat sediaan infus.
3. ,bu 7abrina! M.7i! Apt ! selaku dosen pembimbing 4raktikum 8eknologi 7ediaan 7teril! yang telah memberikan arahan dan bimbingannya dalam membuat sediaan infus. . -apak =ardi! M.7i! Apt ! selaku dosen pembimbing 4raktikum 8eknologi 7ediaan 7teril! yang telah memberikan arahan dan bimbingannya dalam membuat sediaan infus. ). &eluarga dan rekan$rekan seperjuangan yang tidak bisa disebut satu$persatu namanya! yang telah menyuport dan membantu. Akhirnya penyusun sebagai manusia biasa terbatas menyadari dan merasa bah6a! laporan ini masih jauh dari sempurna! karena itu penyusun pun terbuka terhadap kritik dan saran yang membangun. 9akarta! April 4N=I7IN %A@8A ,7, &ata 4engantar i %aftar ,si ii -ab. , 4N%A?I/IAN A. 4engertian ,nfus 1 -. 4ersyaratan 7ediaan ,nfus 1 C. 4enggolongan ,nfus 1 -ab. ,, 4A@<MI/A7, A. 8injauan 4ustaka Lat Aktif dan Lat 8ambahan ; -. ancangan 4raformulasi C. angkuman ?asil 4engkajian 4raformulasi 2 -ab.,,, @<MI/A7, A. @ormulasi 7tandar 1 -. @ormulasi Akhir yang Akan %ibuat 1 C. tiket 1 -ab.,F 4M-A?A7AN 13 %aftar 4ustaka 1)
-A- , 4N%A?I/IAN
A. 4engertian ,nfus ,nfus adalah larutan dalam jumlah besar terhitung mulai dari 1 ml yang diberikan melalui intra'ena tetes demi tetes dengan bantuan peralatan yang cocok. Asupan air dan elektrolit dapat terjadi melalui makanan dan minuman dan dikeluarkan dalm jumlah yang relati'e sama. asionya dalam tubuh adalah air )>* lemak .* protein 1>.* serta mineral dengan glikogen ;*. ketika terjadi gangguan homeostasis (keseimbangan cairan tubuh! maka tubuh harus segera mendaptkan terapi untuk mengembalikan keseimbangan air dan elektrolit. -. 4ersyaratan 7ediaan ,nfus &erja optimal larutan obat yang diberikan secara parenteral hanya diperoleh jika persyaratan berikut terpenuhi : 1. 7esuai antara kandungan bahan obat yang ada di dalam sediaan dengan persyaratan tertulis pada etiket dan tidak terjadi pengurangan kualitas selama penyimpanan . 4enggunaan 6adah yang cocok! sehingga tidak hanya memungkinkan sediaan tetap steril! tetapi juga mencegah terjadinya interaksi antara bahan obat dan material dinding 6adah. 3. 8ersatukan tanpa terjadi reaksi. . -ebas pirogen. ). ,sotonis. ;. ,sohidris. >. -ebas partikel melayang. C. 4enggolongan ,nfus 4enggolongan sediaan infus berdasarkan komposisi dan kegunaanya! antara lain : 1. /arutan lektrolit a. Cairan @isiologis 8ubuh Manusia 8ubuh manusia mengandung ;* air terdiri atas cairan intraseluler (didalam sel * yang mengandung ion$ion &+! Mg ++ ! sulfat! fosfat! protein! serta senya6a organic asam fosfat seperti A84! heksosa monofosfat! dan lain$lain. Air pun mengandung cairan ekstraselular (di luar sel * yang kurang lebih mengandung 3 liter air dan terbagi atas cairan interstisial (diantara kapiler dan sel 1)* dan plasma darah )* dalam sistem peredaran darah serta mengandung beberapa ion seperti Na+! klorida! dan bikarbonat. b. @ungsi /arutan lekrolit 7ecara klinis! larutan digunakan untuk mengatasi perbedaan ion atau penyimpangan jumlah normal elektrolit dalam darah! ada jenis kondisi plasma darah yang menyimpang! yaitu : $ Asidosis : &ondisi plasma darah terlampau asam akibat adan ya ion klorida dalam jumlah
berlebih. $ Alkalosis : &ondisi plasma darah yang terlampau basa akibat adanya ion klorida dalam jumlah berlebih. 7istem dapar darah adalah keseimbangan asam basa mengikuti sistem dapar! yaitu : $ ?idrogen karbonat &arbonat $ ?idrogen fosfat dihidrogen fosfat $ 7erum protein. 4enyebab berkurangnya elektrolit plasma adalah kecelakaan! kebakaran! operasi! atau perubahan patologis organ! gastroenteritis! demam tinggi! atau penyakit lain yang memnyebabkan output dan input tidak seimbang. . ,nfus &arbohidrat ,nfus karbohidrat adalah sediaan infuse berisi larutan glukosa atau dekstrosa yang cocok untuk donor kalori. kita menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan glikogen otot kerangka! hipoglikemia! dan lain$lain. &egunaan: )* isotonis! * untuk diuretika! dan 3$)* terapi oedema di otak. contoh: /arutan Manitol 1)$* digunakan untuk menguji fungsi ginjal. 3. /arutan &ombinasi lektrolit %an &arbohidrat Contohnya: ,nfus &A$N - (.) g ABua p.i. 1 ml . /arutan ,rigasi /arutan irigasi adalah sediaan larutan steril dalam jumlah besar (3 liter. larutan tidak disuntikkan ke dalam 'ena! tetapi digunakan di luar system peredaran dan umumnya menggunakan jenis tutup yang diputar atau plastic yang dipatahkan! sehingga memungkinkan pengisian larutan denagn cepat. kita menggunakn larutan untuk merendam atau mencucui luka$ luka sayatan bedah atau jaringan tubuh dan dapat pula mengurangi perdarahan. kikta biasa menggunakannya dalam kegiatan laparatomy! Arthroscopy! ?ysterectomy! dan 8urs (urologi. 4ersyaratan larutan irigasi sebagai berikut : a. ,sotonik. b. 7teril. c. 8idak diabsorbsi. d. -ukan larutan elektrolit. e. 8idak mengalami metabolisme. f. Cepat dieksresi. g. Mempunyai tekanan osmotic diuretic.
Contohnya : /arutan Hlycine 1.)* dalam 3 liter /arutan asam asetat .)* dalam 1$3 liter ). /arutan %ialisis 4eritoneal /arutan dialisis peritoneal merupakan suatu sediaan larutan steril dalam jumlah besar (liter. /arutan tidak disuntikan kedalam 'ena! tetapi dibiarkan mengalir ke dalam ruangan peritoneal dan umumnya menggunakan tutup plastic yang dipatahkan! sehingga memungkinkan larutan dengan cepat turun ke ba6ah. penggunaan cairan demikian bertujuan menghilangkan senya6a$ senya6a toksik yang secara normaldikeluarkan atau dieksresikan ginjal. 4ersyaratan larutan dialysis peritoneal adalah : a. ?ipertonis. b. 7teril. c. %apat menarik toksin dalam ruang peritoneal. Contohnya : /arutan %ianeal 1.)* dan .)*. liter. ;. /arutan 4lasma 5pander atau 4enambah %arah /arutan 4lasma e5pander adalah suatu sediaam larutan steril yang digunakan untuk menggantikan plasma darah yang hilang akibat perdarahan! luka baker! operasi! dan lain$lain. a. hole -lood hole blood atau darah lengkap manusia adalah darah yang telah diambil dari donor manusia! yang dipilih dengan pencegahan pendahuluan aseptic yang ketat. %arah ditambahkan ion sitrat atau heparin sebagai antikoagulan. b. ?uman Albumin ?uman Albumin adalah sediaan steril albumin serum yang didapat denagn melakukan fraksinasi darah dari donor manusia sehat.8idak kurang dari 2;* p rotein harus albumin.7etiap 1 ml mengandung ) g albumin serum yang sebanding atau ekui'calen keosmotikannya dengan ) ml plasma manusia normal atau ) g sebanding denagn 1 ml plasma manusia normal. c. 4lasma 4rotein 4lasma protein adalah larutan steril protein yang terpilih dari plasma darah ) g protein per 1 ml! 3$2*±donor manusia de6asa. plasma mengandung adalh albumin! lalu sisanya alfa dan beta globulin. d. /arutan gelatin /arutan ge6latin merupakan hasil hidrolisis kolagen! yakni suatu sen ya6a polipeptida. /arutan sangat cocok untuk plasma ekspander karena strukturnya terdiri atas protein! sehingga dengan protein plasma dapat memberikan efek osmotic yang sama. 7ebagai cairan pengganti darah! kita menggunakan larutan gelatin )* yang diisotoniskan dengan natrium klorida dan dapat disterilkan pada suhu 11$1oC dalam autoklaf. Contohnya : infuse ?aemaccel. e. /arutan dekstran /arutan dekstran adalah suatu senya6a polisakarida dengan satuan glukosa sebagai komponen monomer! yang terikat secara glikosidik pada posisi alfa 1!;. -entuk molekulnya berupa benang panjang bergelombang. %ekstran terbentuk didalam media yang mengandung sakarosa di ba6ah
pengaruh enEim dekstran$sakarase yang diproduksi berbagai spesies leuconostoc. Contoh : infuse (
-A- ,, 4A@<MI/A7,
A. 8injauan 4ustaka Lat Aktif dan Lat 8ambahan -ahan Aktif : Hlukosa 1. 7ifat &imia 7inonim : %e5trose umus &imia : C;?1<;. ?< umus bangun: &adar -ahan Aktif : ,nfus glukosa mengandung C;?1<;. ?< tidak kurang dari 2)* dan tidak lebih dari 1) * dari jumlah yang tertera pada etiket. Intuk injeksi glukosa dapat digunakn glukosa anhidrat atau glukosa monohidrat 1!1 g glukosa monohidrat ekui'alen dengan 1 g glukosa anhidrat.
. 7ifat
3. 7ifat @isika &elarutan : /arut dalam 1 bagian air dan dalam bagian alcohol larut dalam gliserol praktis tidak larut dalam eter. Hlukosa di dalam air (is de5trorotary. ).)* larutan glukosa dalam air iso$osmotik dengan serum. 7tabilitas : ,nfus glukosa stabil pada 4? 3.)$;.). &hasiat : &alorigenikum %osis /aEim : &onsentrasi )* untuk isotonis &onsentrasi * untuk diuretik &onsentrasi 3$)* terapi ordema di otak. 7terilisasi : /arutan glukosa harus disterilkan segera setelah persiapan! yaitu secara sterilisasi akhir dengan autoklaf atau dengan cara filtrasi. 7impan di dalam 6adah yang tertutup baik. 8empat Absorsi : /angsung masuk peredaran darah (sisitemik
O CA7 : 7odium chloride P>;>$1$)Q O umus mpiris : NaCl O -erat Molekul : )! O @ungsi : tonicity agent O 4? : ;!> >!3 O 4emerian : serbuk atau kristal putih! rasa asin! tidak berbau O &elarutan : /arut dalam ! bagian air! dalam !> bagian air mendidih dan dalam lebih kurang 1 bagian gliserol sukar larut dalam etanol. 7ebagai 4elarut : ABua bebas pirogen O 4emerian : -erupa larutan! tidak ber6arna! tidak berbau! tidak berasa ♣ Cara 4embuatan : Air aBuadest dipanaskan di dalam elenmeyer tertutup sampai suhunya mencapai )$>RC kemudian dipindahkan ke dalam beaker glass dan ditambahkan !1* carbon aktif! kemudian ditutup dengan kaca arloji yang disisipi batang pengaduk lalu dihangatkan kembali selama 1) menit! sambil diaduk ) menit sekali. &emudian disaring dengan kertas saring! sehingga didapatkan air bebas pirogen yang jernih.
-. ancangan 4raformulasi Akan dibuat sediaan infus glukosa dengan konsentrasi )* dalam ml. Metode pembuatan yang direncanakan adalah dengan sterilisasi akhir. %engan bahan tambahan yang terdiri atas : 1. tonicity agent : NaCl . 4elarut : ABua bebas pirogen ,nfus Hlukosa ml %aftar
C. angkuman ?asil 4engkajian 4raformulasi No. Masalah Alternatif 0 4emecahan ekomendasi &eputusan Alasan
1. -entuk sediaan steril yang digunakan secara parenteral ada beberapa macam. %ibuat bentuk sediaan yang sesuai dengan sifat Eat aktif $ ,njeksi $ ,nfus ,nfus Merupakan sediaan dalam 'olume besar dengan dosis tunggal
. 7ediaan infus harus isotonis %itambahkan 8onicity agent NaCl !2 * NaCl !2* %apat meningkatkan tonisitas sediaan yang bersifat hipotonis 3. 7ediaan infus harus bebas dari pirogen %itambahkan bahan yang dapat mengikat pirogen Carbon aktif Carbon aktif Carbon aktif dapat mengikat pirogen . Lat aktif tahan terhadap pemanasan %ipilih jenis sterilisasi yang sesuai $ @iltrasi $ 7terilisasi akhir 7terilisasi akhir Mencegah kontaminasi jasad renik dalam sediaan ). 4enandaan berdasarkan golongan obat bermacam$macam %iberi penandaan golongan obat yang sesuai. Merah -iru ?ijau Merah infus tidak dapat digunakan sendiri dan harus dibantu oleh tim medis
-A- ,,, @<MI/A7,
A. @ormulasi 7tandar @ormula standar yang tercantum di @ornas : &omposisi : 8iap ) ml mengandung : Hlucosum ) g ABuB pro injection hingga ) ml 4enyimpanan : %alam 6adah dosis tunggal Catatan : $ p? 3!) ;!) $ tidak boleh mengandung bakterisida $ %isterilkan dengan cara sterilisasi A segera setelah dibuat $ 7ediaan berkekuatan lain : ) g 1 g 1) g ) g. @ormula 7tandar yang tercantum di Martindale : /arutan %e5trose ) * diberikan secara intra'ena -. @ormulasi Akhir yang akan dibuat 0 Hlukosa ) * A4, ad ml 4erhitungan Metode &esetaraan NaCl : 1 S ) 0 1 5 ml S 1 g (glukosa 7ediaan yang ingin dibuat S ml + 1 * S ml 4enimbangan bahan ( S 0 5 1 g S 11 g ki'alen glukosa S !1; F S 5 S 11 5 !1; S 1!>; g NaCl fisiologis S !2 * 0 1 5 ml S 1!2 9adi NaCl yang ditambahkan S 1!2 1!>; S ! g 4erhitungan Metode hite Fincent: 1 S ) 0 1 5 ml S 1 g (glukosa 7ediaan yang ingin dibuat S ml + 1 * S ml 4enimbangan bahan ( S 0 5 1 g S 11 g ki'alen glukosa S !1; F S 5 5 111!1 S 11 5 !1; 5 111!1
S 12)!)3; ml ( hipotonis karena D ml! maka harus ditambahkan NaCl ki'alen NaCl S 1 9adi NaCl yang ditambahkan S ml 12)!)3; ml S ! g 1 5 111!1
Alat$alat yang digunakan : Nama Alat 9umlah Cara 7terilisasi -eacker glass 1 <'en 1>oC! 3 menit rlenmeyer <'en 1>oC! 3 menit Corong gelas dan kertas saring Autoklaf! 3 menit -atang pengaduk 1 <'en 1>oC! 3 menit &aca arloji <'en 1>oC! 3 menit Helas ukur 1 Autoklaf (11) $ 11;oC! 3 menit 4ipet tetes tanpa karet 1 Autoklaf! 3 menit &aret pipet 1 ebus! 3 menit 4inset logam 1 <'en! 3 menit -otol infus 3 <'en )oC! 3 menit
Cara 4embuatan ( sterilisasi akhir : 1. Membersihkan peralatan yang akan digunakan. . Membuat A4, dengan cara : Auadest di didihkan di dalam elenmeyer tertutup selama 3 menit terhitung sejak mulai mendidih. 3. Hlukosa dan NaCl masing$masing ditimbang dengan menggunakan kaca arloji sesuai dengan perhitungan. . -ahan yang telah ditimbang! dimasukkan ke dalam beaker glass yang telah dikalibrasi ml. ). A4, dituangkan untuk melarutkan Eat dan membilas kaca arloji sampai tanda kalibrasi tercapai. ;. Carbon aktif ditimbang !1* ( mg! kemudian masukkan ke dalam larutan. -eaker glass ditutup kaca arloji dan disisipi batang pengaduk. >. ?angatkan larutan pada suhu )$>R C selama 1) menit sambil sesekali di aduk! lalu di cek p?. . &ertas saring ganda yang terlipat dibasahi terlebih dahulu dengan air bebas pirogen. 2. 4indahkan corong dan kertas saring ke elenmeyer steril bebas pirogen. 1. /arutan kemudian disaring hangat$hangat ke dalam elenmeyer. 11. /arutan Eat dipindahkan ke gelas ukur sampai 'olume tepat ml
1. -otol infus dibilas terlebih dahulu dengan sedikit sisa larutan T ml kemudian diisikan langsung ke dalam botol infus ml. 13. 4asang tutup karet botol infus steril lalu ikat dengan simpul champagne. 1. 7terilkan botol infus yang berisi larutan dalam autoclaf suhu 11)$11;RC selama 3 menit. &emudian diberi etiket yang sesuai. C. tiket
-A- ,F 4M-A?A7AN
4ada praktikum kali ini! kami melakukan praktikum pembuatan sediaan steril berupa sediaan infus dengan bahan aktif berupa glukosa yang dibuat dengan sterilisasi akhir. 8ujuan suatu sediaan dibuat steril! karena berhubungan langsung dengan darah atau cairan tubuh dan jaringan tubuh lain yang pertahanannya terhadap Eat asing tidak selengkap pada saluran cerna atau gastrointestinal. %iharapkan dengan kondisi steril dapat dihindari adanya infeksi sekunde r. %alam hal ini tidak berlaku relati'e steril atau setengah steril! hanya ada dua pilihan yaitu steril dan tidak steril. %an infus merupakan sediaan yang perlu disterilkan dan harus bebas dari pirogen. 7ifat glukosa yang stabil pada p? 3!) ;!) dan tahan terhadap pemanasan merupakan alasan di gunakannya metode sterilisasi akhir dalam pembuatan infus glukosa. 7ehingga semua peralatan yang akan digunakan tidak harus disterilkan terlebih dahulu sebelum digunakan. 7erta karena sediaan infus digunakan secara intra'ena! maka sediaan infus harus isotonis! isohidri dan harus bebas dari pirogen. RC selama 1) menit sambil sesekali diaduk. /alu sediaan disaring dan di ad kan dengan air bebas pirogen. . -ahan aktif dilarutkan dengan air bebas pirogen sampai 'olume yang dikehendaki (sampai tanda batas. 3. -ahan aktif dilarutkan dengan air bebas pirogen sampai 'olume yang dikehendaki (sampai tanda batas. &emudian sediaan ini dibebas pirogenkan kembali dengan cara menambahkan !1* carbon aktif kemudian dihangatkan )$>RC selama 1) menit sambil sesekali diaduk. /alu sediaan disaring dan di ad kan dengan air bebas pirogen. 4ada pembuatan infus glukosa ini! kami memilih menggunakan cara pembuatan infus yang kedua (tidak sesuai dengan cara pembuatan 6aktu responsi sebelumnya yaitu dengan menggunakan air yang telah dibebaskan dari pirogen karena lebih cepat dalam pembuatannya
dan lebih praktis. 7ehingga sediaan tidak perlu lagi dilakukan pembebasan pirogen. 7erta kami tidak melakukan pengukuran p?! dikarena tidak tersedianya p? indicator di lab (di dispensasi. &emudian botol infus ditutup dengan menggunakan tutup karet botol infus lalu diikat dengan simpul champagne yang bertujuan agar tutup karet tidak lepas ketika dilakukan sterilisasi akhir dengan autoclaf 11)$11;RC selama 3 menit.
&7,M4I/AN
4ada praktikum kali ini! kami berhasil membuat sediaan steril berupa sediaan infus glukosa yang dibuat dengan sterilisasi akhir dan dengan menggunakan Eat$Eat tambahan! yang terdiri atas NaCl sebagai toncity agent dan menggunakan air bebas pirogen sebagai pelarut. Masing$masing bahan tambahan tersebut mempunyai fungsi yang dapat membuat sediaan infus menjadi isotonis dan bebas dari pirogen yang merupakan persyaratan sediaan infus! sehingga infus aman digunakan secara intra'ena.
%A@8A 4I78A&A
@armakope ,ndonesia disi ketiga. 12>2. %epartemen &esehatan epublik ,ndonesia. @ormularium Nasional disi &edua. 12>. %epartemen &esehatan epiblik ,ndonesia. ade! Ainley and 4aul 9.eller. 122. ?andbook of 4harmaceutical 5cipients! second edition. /ondon : 8he 4harmaceutical 4ress %irection of the Council of 8he 4harmaceutical 7ociety of Hreat -ritain. 12. Martindale 8he 5tra 4harmacopoeia 86enty eight dition. /ondon : 8he 4harmaceutical 4ress.
Searc)
sea+an pandan /0 # sebuah catatan perjalanan kuliahku yang bersumber dari dosenku yang kutuangkan ke blog ini...mungkin dapat bermanfaat bagi siapa saja yang ingin membaca!melihat dan lain sebagainya..buat semesta..
A/0#t e
AMA ?A%, 4I8A UVUVUVUU&latenUVUVUVUU! UVUVUVUU9a6a 8engahUVUVUVUU! ,ndonesia maju terus pera6at indonesia.... /ihat profil lengkapku
La/es Ads not by this site
•
alamat rumah sakit (1
•
A8,&/ (3
•
-,<&,M,A (1
•
@AMA&
•
&4AA8AN ANA& (13
•
&4AA8AN HAA8 %AIA8 (;
•
&4AA8AN H
•
&4AA8AN 9,A (1
•
&4AA8AN &/IAHA (1
•
&4AA8AN MA8N,8A7 (
•
&4AA8AN M%,&A/ -%A? (2
•
&
•
&
•
nama rumah sakit (
artie eperawatan media /eda) ter/ar# Ads not by this site
#ni dan menari Ads not by this site
2anan i aa# ena tertari menenai ata-ata #ni dan menari di aam semesta
4#ni dan menari4
W apa yang disukai pria dari 6anita W puisi cinta abadi W hal$hal yang membuat pria suka 6anita W 1 kemajuan teknologi yang akan datang W temuan aneh dan menggemparkan dunia W situs$ situs yang sebaiknya anda jauhiKKKK W 9ust for my preety little angel W perempuan tertarik pada seorang lelakiJJkarena apa W tidak mendapatkan gaji pramugari protes W kemunculan sebuah piramid raksasa melintas di udara...
isa) reii
2anan i aa# ena tertari menenai isa) reii isam 4isa) reii4
X &etabahan ,man Lunairah 8erhadap Allah X &halifah Imar Abdul AEiE ?idup 7ederhana X &halifah HilaJ X &etabahan ,man Lunairah 8erhadap Allah X &eramat 7eorang anita X &elebihan ?uEaifah Al$=amani X &eledai =ang -erjasa X &ecantikan asulullah s.a.6. sebagai ,nsan 8eragung... X &eberanian asulullah s.a.6. X &eadaan Manusia %i 4adang Mahsyar X 9anggut Nabi ?arun -er6arna %ua X ,steri =ang 8aat &epada 7uami X ,blis ,ngin -ertaubat X ?ari 7abtunya
B0 Arc)i5e •
Y 1 (; o
Z 9uni (3
o
Z Mei (1;
o
Y April (1
•
Y Apr 2 (3
Cara kerja
@<MI/A ,N@I7
MACAM$MACAM CA,AN ,N@I7 -78A @INH7,N=A
Z Apr > (1
Z Apr ()
Z Apr 1 (1
o
Z Maret (1
o
Z @ebruari (1>
o
Z 9anuari (1
Z 2 (3
cari mea#i ate0ri A8,&/ -,<&,M,A @AMA&
ter2ema)an disini 8ranslation
Hadgets po6ered by Hoogle
seamat datan KA6S
transete t)is /0 *c)00se an+ an#ae,
by : -8@
in instit#si eperawatan Ind0nesia 1. @A&.&4.I, . 44N, 9A8NH 3. 44N, 4I7A8 . 47,& IHM ). 47,& INA, ;. 47,& IN%,4
in r#ma) sait di 2awa 1. NAMA0A/AMA8 7 7$9A-A . NAMA0A/AMA8 7 7$9A8NH 3. NAMA0A/AMA8 7 7$9A8,M
in eperawatan ancaneara 1. -M9 . ,CN 3. NAN%A
i5e traic map7 eed and pae p0p#arit+ ecent Fisitors
4opular 4ages 8oday 1. ..Nursing @or Ini'erse..: MACAM$MACAM CA,AN ,N@I7 -78A @INH7,N=A 1.;* . ..Nursing @or Ini'erse..: A7I?AN &4AA8AN 4A7,N %NHAN MI/8,4/ @A&8I 3.3>* 3. ..Nursing @or Ini'erse..: A7I?AN &4AA8AN 4A%A 4A7,N &M<8A4, .;;* . ..Nursing @or Ini'erse..: A7I?AN &4AA8AN 4A%A 4A7,N %NHAN 4NIM. ..Nursing @or Ini'erse..: A7I?AN &4AA8AN 4A7,N ANA& %NHAN @-,7 %MAM 1.;)* . ..Nursing @or Ini'erse..: 7% ( ater 7eal %rainage 1.)* 2. ..Nursing @or Ini'erse..: 48
in teman-teman •
8A-/<,%N7
•
M%,AN7
ACA-ACA CAIRAN IN86S BESER$A 86NGSIN9A
:#mat7 Apri %;7 <%1% ,N@I7 7terilisasi adalah proses yang dirancang untuk menciptakan keadaan steril. 7ecara tradisional keadaan steril adalah kondisi mutlak yang tercipta sebagai akibat penghancuran dan penghilangan semua mikroorganisme hidup. &onsep ini menyatakan bah6a steril adalah istilah yang mempunyai konotasi relati'e! dan kemungkinan menciptakan kondisi mutlak bebas dari mikroorganisme hanya dapat diduga atas dasar pro yeksi kinetis angka kematian mikroba. ( /achman! hal 1) . 7ediaan parenteral 'olume besar umumnya diberikan le6at infus intra'ena untuk menambah cairan tubuh! elektrolit! atau untuk memberi nutrisi. ,nfus intra'ena adalah sediaan parenteral dengan 'olume besar yang ditujukan untuk intra'ena. 4ada umumnya cairan infus intra'ena digunakan untuk pengganti cairan tubuh dan memberikan nutrisi tambahan! untuk mempertahankan fungsi normal tubuh pasien ra6at inap yang membutuhkan asupan kalori yang cukup selama masa penyembuhan atau setelah operasi. 7elain itu ada pula kegunaan lainnya yakni sebagai pemba6a obat$obat lain. Cairan infus intra'ena dikemas dalam bentuk dosis tunggal! dalam 6adah plastik atau gelas! steril! bebas pirogen serta bebas partikel$partikel lain.
b bebas pirogen c bebas pelarut yang secara fisiologis tidak netral d isotonis e isohidris f bebas bahan melayang &euntungan pemberian infus intra'ena adalah menghasilkan kerja obat yang cepat dibandingkan cara$cara pemberian lain dan tidak menyebabkan masalah terhadap absorbsi obat. 7edangkan kerugiannya yaitu obat yang diberikan sekali le6at intra'ena maka obat tidak dapat dikeluarkan dari sirkulasi seperti dapat dilakukan untuk obat bila diberikan per oral! misalnya dengan cara dimuntahkan 4embahasan: ,nfus tidak perlu penga6etkarena 'olume sediaan besa. 9ika ditambahkan penga6et maka jumlah penga6et yang dibutuhkan besar sehingga dapat menimbulkan efek toksis ,N@I7 ,F Ca H/I&
menyeimbangkannya kembali. 9ika kehilangannya lebih besar! harus disuplai cairan pengganti darah untuk mengisi plasma melalui jalan infus ke dalam tubuh. ?al tersebut dibutuhkan juga pada syok perdarahan! akibat luka (kebakaran! luka dalam pada sakit perut atau muntah yang berkepanjangan. ,nfus de5tran > merupakan larutan makromolekul yang memiliki 6aktu tinggal yang lebih panjang dalam pembuluh darah! karena tidak atau sedikit mengalami difusi! juga airnya terikat secara hidratasi. =ang menentukan de5tran > sebagai bahan pengganti plasma adalah berat molekulnya diatas .. 4engisisan 'olume darah dapat dilakukan dengan larutan NaCl fisiologis atau dengan larutan elektrolit! namun jumlah cairan yang dimasukkan tersebut hanya sebentar berada dalam peredaran darah! untuk kemudian segera dieliminasi keluar tubuh melalui ginjal ,N@I7 ,F /&8,8 IN8I& %?,%A7, @ungsi larutan elektrolit secara klinis digunakan untuk mengatasi perbed aan ion atau penyimpangan jumlah normal elektrolit dalam darah. Ada jenis kondisi plasma yang menyimpang! yaitu : 1. Asidosis &ondisi plasma darah yang terlampau asam akibat adanya ion klorida dalam jumlah berlebih. . Alkalosis &ondisi plasma yang terlampau basa akibat ion Na! &! Ca dalam jumlah berlebih &ehilangan natrium disebut hipo'olemia! sedangkan kekurangan ?< disebut dehidrasi! kekurangan ?C<3 disebut asidosis! metabolic dan kekurangan &+ disebut hipokalemia. (@ormulasi 7teril! 7tefanus /ukas! hal. ; %ehidrasi adalah hilangnya elektrolit lebih rendah secara disproporsional dibandingkan dengan hilangnnya air. %ehidrasi sebagai akibat meningkatnya tekanan osmotic cairan tubuh akibat dari rasa haus yang tidak merangsang penggantian air yang hilang dengan cukup (%orlan ed. ;! hal. 2 4ada pasien yang tidak sadar atau mengalami gangguan keseimbangan elektrolit akut! sehingga harus segera diberikan ion$ion Ca+! Na+! &+! Ce$ dan ?C<3$! dan sebagai sumber kalori dimana pengganti cairan dan kalori dibutuhkan! karena ion$ion tersebut dibutuhkan oleh tubuh untuk memnuhi kebutuhan elektrolit tubuh pada ekstrasel dan intrasel. Cairan ekstrasel baik plasma darah maupun cairan intrsel mengandung ion natrium dan klorida dalam jumlah yang besar! ion bilarbonat dalam jumlah yang agak besar! tetapi hanya sejumlah kecil ion kalium! magnesium phospat! sulfat! dan asam organic.disamping itu plasma mengandung protein dalam jumlah yang besar! sedangkan cairan intrasel hanya mengandung protein dalm jumlah protein yang leih kecil.
Cairan intasel hanya mengandung sejumlah kecil ion natrium dan klorida serta hampir tidak mengandung ion kalsium! tetapi ia mengandung ion kalium dan phospat dalam jumlah besar serta ion magnesium dan sulfat dalam jumlah cukup besar! semuanya hanya ada dalam konsentrasi yang kecil dalam cairan ekstrasel. -ahan$bahan yang digunakan (NaCl! &Cl! Na?C<3! CaCl mudah larut dalam air! sehingga dapat digunakan air sebagai pemba6anya. Air yang digunakan harus bebas pirogen. 4irogen merupakan produk metabolisme m.o (umumnya bakteri! kapang dan 'irus. 7ecara kimia6i! pirogen adalah Eat lemak yang berhubungan dengan suatu molekul pemba6a yang biasanya merupakan polisakarida! tapi bisa juga peptide. 4irogen menyebabkan kenaikan suhu tubuh yang nyata! demam! sakit badan! kenaikan tekanan darah arteri! kira$kira 1 jam setelah injeksi. 4irogen dapat d ihilangkan dari larutan dengan absorbsi menggunakan absorban pilihan. (/achman! hal. 12)$12;. ,on$ion ini diberikan dalam bentuk injeksi i' karena diharapkan dapat segera memberikan efek. ,N@I7 ,F H/I&<7A NaCl 0 H/I&<7A 1* 4ada umumnya larutan glukosa untuk injeksi digunakan sebagai pengganti kehilangan cairan tubuh! sehingga tubuh kita mempunyai energi kembali untuk melakukan metabolismenya dan juga sebagai sumber kalori. %osis glukosa adalah !)$11!) * (Martindale! pada umumnya digunakan ) *. %alam formula ini ditambahkan NaCl supaya diapat larutan yang isotonis! dimana glukosa disini bersifat hipotonis. %alam pembuatan aBua p.i ditambahkan ?< yang dimaksudkan untuk menghilangkan pirogen! serta di dalam pembuatan formula ini ditambahkan norit untuk menghilangkan kelebihan ?<. ,N@I7 ,F MNHAN%INH Na! Ca! & &alium klorida (&Cl! kalium merupakan kation (positif yang terpenting dalam cairan intraseluler dan sangat esensial untuk mengatur keseimbangan asam$basa serta isotonis sel. Natrium klorida (NaCl! natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler dan memegang peranan penting pada regulasi tekanan osmotisnya. 7ering digunakan dalam infus dengan elektrolit lain. Bu'alent elektrolit (7teril %osage @orm! hal ) : Na+ S 13) mB &+ S ) mB Ca+ S ) mB Mg+ S mB &esetaraan ekui'alen elektrolit (Martindale :
1g NaCl [ 1>!1 mB Na+ 1 S 1! 1g &Cl [ 13! mB &+ 1 S !>; 1g CaCl [ 13!; mB Ca+ 1 S !)1 1g MgCl [ 2! mB Mg+ 1 S !) ,N@I7 ,F NaCl Natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler dan memegang peranan penting pada regulasi tekanan osmotisnya! juga pada pembentukan perbedaan potensial ( listrik yang perlu bagi kontraksi otot dan penerusan impuls di syaraf. %efisiensi natrium dapat terjadi akibat kerja fisik yang terlampau berat dengan banyak berkeringat dan banyak minum air tanpa tambahan garam ekstra. Hejalanya berupa mual! muntah! sangat lelah! nyeri kepala! kejang otot betis! kemudian juga kejang otot lengan dan perut. 7elain pada defisiensi Na! natrium juga digunakan dalam bilasan !2 * ( larutan garam fisiologis dan dalam infus dengan elektrolit lain. ,N@I7 ,F 4NHHAN8, CA,AN 8I-I? Air beserta unsur$unsur didalamnya yang diperlukan untuk kesehatan sel disebut cairan tubuh. Cairan tubuh dibagi menjadi dua yaitu : 1. Cairan ,ntraseluler! cairan ini mengandung sejumlah ion Na dan klorida serta hampir tidak mengandung ion kalsium! tetapi cairan ini mengandung ion kalium dan fosfat dalam jumlah besar serta ion Magnesium dan 7ulfat dalam jumlah cukup besar. . Cairan kstraseluler! cairan ini mengandung ion Natrium dan &lorida dalam jumlah besar! ion bikarbonat dalam jumlah besar! tetapi hanya sejumlah kecil ion &alium! &alsium! Magnesium! 4osfat! 7ulfat!dan asam$asam organik (Huyton hal 32. &eseimbangan air dalam tubuh harus dipertahankan supaya jumlah yang diterima sama dengan jumlah yang dikeluarkan. 4enyesuaian dibuat dengan penambahan 0 pengu rangan jumlah yang dikeluarkan sebagai urin juga keringat. ,ni menekankan pentingnya perhitungan berdasarkan fakta tentang jumlah cairan yang masuk dalam bentuk minuman maupun makanan dan dalam bentuk pemberian cairan lainnya. lektrolit yang penting dalam komposisi cairan tubuh adalah Na! &! Ca! dan Cl. -erdasarkan latar belakang tersebut diatas maka dibuatlah sediaan infuse pengganti cairan tubuh yaitu infuse ingers.
,njeksi inger adalah larutan steril Natrium klorida! &alium klorida! dan &alsium klorida dalam air untuk obat suntik. &adar ketiga Eat tersebut sama dengan kadar Eat$Eat tersebut dalam larutan fisiologis. /arutan ini digunakan sebagai penambah cairan elektrolit yang diperlukan tubuh (Ansel hal . ,N@I7 ,F 4<8,N IN8I& %-% -ilamana seorang penderita harus diberikan makanan yang memadai tetapi tidak dapat melalui saluran cerna. ,ndikasi cara ini biasanya digunakan untuk persiapan bedah pada penderita kurang giEi! persiapan kemoterapi radioterapi dan kelainan saluran cerna berat. Nutrisi parenteral total memerlukan larutan yang mengandung asam amino glukosa lemak elektrolit dan 'itamin. Hlukosa merupakan sumber karbohidrat yang lebih disukai! tapi bila tiap harinya diberikan lebih dari 1 g maka harus ada monitoring kadar gula darah. -ila mungkin diperlukan insulin. Hlukosa dengan ragam kekuatan 1 ) * harus di infus melalui kateter 'ena central. Intuk menghindari trombosis (gumpalan darah yang terbentuk pembuluh darah. 9umlah 'olume infuse intra'ena biasanya ) m/ dan ) m/ mengandung Eat$Eat sebagai nutrisi! penambah darah! elektrolit! asam amino! antibiotik! dan obat yang umumnya diberikan le6at jarum yang dibiarkan di 'ena atau kateter dengan diteteskan terus menerus. 8etesan atau kecepatan mengalir dapat diatur oleh dokter atau pera6at sesuai dengan kebutuhan pasien. Imumnya $3 m/ permenit. Intuk ,nfus! intra'ena jarum0kateter biasanya ditusukkan di'ena yang menonjol di lengan atau kaki dan diikat erat di tempat tersebut sehingga tidak akan bergeser dari tempat selama diinfus. -ahaya utama infus intra'ena ialah kemungkinan terbentuknya trombus akibat rangsang tusukan jarum pada dinding 'ena. 8rombus akan lebih mungkin terjadi bila larutan infus bersifat mengiritasi jaringan tubuh. 8rombus adalah gumpalan darah yang terbentuk dalam pembuluh darah (atau jantung yang umumnya disebabkan oleh melambatnya aliran atau perubahan darah atau pembuluh darah. -ila gumpalan darah itu beredar maka gumpalan tersebut menjadi embolus! diba6a oleh aliran darah sampai tersangkut di pembuluh darah! menghalangi dan mengakibatkan hambatan atau sumbatan yang disebut emboli. 7uatu hambatan dapat sangat berbahaya tergantung pada tempat dan keparahan hambatan tersebut. hari gejala$gejala perdarahan! dan bila timbul syok: angka kematian cukup tinggi. Hejala dan tanda : 1. panas )$> hari! gejala umum tidak khas
. perdarahan spontan (petekie! ekimosa! epistaksis ! derajat hematemesis! melena! perdarahan gusi! uterus! telinga! dll 3. ada gejala kegagalan peredaran darah seperti nadi lemah dan cepat (G 10menit! tekanan nadi sempit (DG . nadi tidak teraba! tekanan darah tidak terukur! denyut jantung G 10menit! acral dingin! berkeringat! kulit biru Hejala /ain : 1. ?ati membesar! nyeri spontan dan pada perabaan . Asites 3. Cairan dalam rongga pleura (kanan . nsepalopati: kejang! gelisah! sopor! koma 4rinsip penatalaksanaan : 1. Memperbaiki keadaan umum . Mencegah keadaan yang lebih parah 3. Memperbaiki syok dan perdarahan (pen: rehidrasi sampai hari ke >! namun hati$hati pada hari ke ; dapat terjadi arus balik cairan intersitiel ke pembuluh darah ,N@I7 ,F IN8I& MM48A?AN&AN &7,M-ANHAN A7AM 8I-I? 4embuatan infus ini mengacu pada penggunaannya sebagai cairan infus yang dapat menstabilkan jumlah elektrolit$elektrolit yang sama kadarnya dalam cairan fisiologis normal! sehingga diharapkan pasien dapat mempertahankan kondisi elektrolitnya agar sesuai dengan batas$batas atau jumlah elektrolit yang normal pada plasma. 7elain itu! digunakan pengisotonis dekstrosa yang diharapkan mampu menambah kalori bagi pasien serta meningkatkan stamina karena biasanya kondisi pasien yang kekurangan elektrolit dalam keadaan lemas (sehingga perlu diinfus. ,on natrium (Na+ dalam injeksi berupa natrium klorida dapat digunakan untuk mengobati hiponatremia! karena kekurangan ion tersebut dapat mencegah retensi air sehingga dapat menyebabkan dehidrasi. &alium klorida (&Cl! kalium merupakan kation (positif yang terpenting dalam cairan intraseluler dan sangat esensial untuk mengatur keseimbangan asam$basa serta isotonis sel.
,on kalsium (Ca+! bekerja membentuk tulang dan gigi! berperan dalam proses penyembuhan luka pada rangsangan neuromuskuler. 9umlah ion kalsium di ba6ah konsentrasi normal dapat menyebabkan iritabilitas dan kon'ulsi. ,on Magnesium (Mg+ juga diperlukan tubuh un tuk akti'itas neuromuskuler sebagai koenEim pada metabolisme karbohidrat dan protein. %ekstrosa! suatu bentuk karbohidrat yang diberikan secara parenteral diharapkan dapat memberikan tambahan kalori yang diperlukan untuk menambah energi pada tubuh. -atas konsentrasi normal elektrolit dalam plasma (7teril %osage @orm! hal )1$) : Na+ S 13)$1) mB0/ &+ S 3!)$) mB0/ Ca+ S ) mB0/ Mg+ S mB0/ ,N@I7 ,F IN8I& 4NH/ liter cairan di dalam tubuh keluar melalui urin! tinja! keringat dan pernapasan. Cairan yang keluar tersebut akan digantikan oleh cairan yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan minuman! yakni sebanyak 3 liter perhari. 9ika cairan yang keluar dai tubuh terjadi secara berlebihan dan tidak diimbangi dengan cairan yang masuk! maka terjadilah dehidrasi (kekurangan cairan tubuh. %ehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh! karena terjadi pengeluaran yang lebih banyak daripada pemasukan. Hangguan k ehilangan cairan tubuh ini disertai dengan gangguan keseimbangan Eat elektrolit tubuh. Lat eletrolit yang diperlukan tubuh terdiri dari anion dan kation antara lain Na+! &+! Ca+! 7<$! dan Cl$. %ehidrasi terdiri dari : a. Absolut :&andungan air diba6ah normal atau diba6ah standar. b. ?ypenatermic : &eadaan hilangnya elektrolit lebih rendah secara disproporsional dibandingkan dengan hilangnya air. c. elatif : %ehidrasi sebagai akibat meningkatnya tekanan osmotik cairan tubuh. d. Foluntari : Akibat dari rasa haus yang tidak merangsang penggantian air yang hilang dengan cukup. ,N@I7 MNHAN%INH &A-,%A8
&arbohidrat merupakan bahan bakar utama (sumber energi bagi tubuh yang didalam makanan terdapat sebagai monosakarida! disakarida dan p olisakarida. 7elain sumber energi juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan asam$basa! pembentukan struktur sel! jaringan dan organ tubuh. -ilamana seorang penderita harus diberikan makanan yang memadai tetapi tidak dapat melalui saluran cerna atau mengalami gangguan saluran cerna seperti diare maka sumber energi utama yakni karbohidrat dapat diberikan melalui infus yang mengandung karbohdrat. Hlukosa merupakan sumber karbohidrat yang lebih disukai dan salah satu senya6a yang penting didalam tubuh sebagai sumber energi. ,N@I7 Na -,&A-!1$>! dan konsentrasi bikarbonat plasma! DG @armakologi Na.bikarbonat merupakan agen pengalkali yang berdisosiasi membentuk ion bikarbonat. -ikarbonat merupakan komponen basa konjugasi dari buffer ekstraseluler utama yang ada di tubuh!yaitu buffer bikarbonat$asam karbonat. 4ada kondisi normal buffer ini menjaga p? plasma yaitu >!3>$>!. Namun bila terjadi gangguan pada system buffer ini maka p? plasma dapat naik ataupun turun. p? plasma yang diba6ah normal mengindikasikan terjadinya asidosis metabolic. 4emberian Na.bikarbonat akan menigkatkan konsentrasi bikarbonat plasma dan meningkatkan p? plasma sehingga p? plasma normal kembali (%, 3 hal >$>3. ,N@I7 4<8,N 4rotein merupakan makromolekul yang pada hidrolisa hanya menghasilkan asam amino. 7el hidup menghasilkan berbagai macam makromolekul (protein! asam nukleat dan polisakarida yang berfungsi sebagai komponen struktural! biokatalisator! hormon! reseptor dan sebagai tempat penyimpanan informasi genetik. Makromolekul ini merupakan biopolimer yang dibentuk dari unit monomer atau bahan pembangun. Asam amino dibagi menjadi dua bagian yaitu: 1. Asam amino essensial yaitu asam amino yang diperlukan oleh tubuh tetapi tidak dapat disintesis dalam tubuh sehingga harus diperoleh dari luar. Contoh : Arginin! histidin! isoleusin! lisin! metionin! fenil alanin! treonin! triptofan! dan 'alin. . Asam amino non essensial yaitu asam amino yang dapat disintesa didalam tubuh. Contoh: Alanin! asparagin! asam aspartat! sistein! asam glutamate! glutamin! glisin! prolin! hidroksiprolin! serin! dan tirosin. Arginin mempunyai fungsi yang sama seperti asam amino! yaitu meningkatkan stimulan hormon
pertumbuhan! prolaktin! dan glukosa darah. Arginin dapat menambah konsentrasi glukosa darah. fek ini dapat langsung berpengaruh dari hati menjadi asam amino yang berkualitas.(%, hal 131 ,N@I7 ,F %&78<7A @armakologi (%,! hal 1> %ekstrosa dengan mudah dimetabolisme! dapat meningkatkan kadar glukosa darah dan menambah kalori. %ekstrosa dapat menurunkan atau mengurangi protein tubuh dan kehilangan nitrogen! meningkatkan pembentukan glikogen dan mengurangi atau mencegah ketosis jika diberikan dosis yang cukup. %ekstrosa dimetabolisme menjadi C< dan air! maka larutan dekstrosa dan air dapat mengganti cairan tubuh yang hilang. ,njeksi dekstrosa dapat juga digunakan sebagai diuresis dan 'olume pemberian tergantung kondisi klinis pasien. /AI8AN 4NCIC, 4A%A <4A7, /AM-INH /arutan irigasi adalah larutan steril! bebas pyrogen yang digunakan untuk tujuan pencucian dan pembilasan. 7odium &lorida ( NaCl secara umum digunakan untuk irigasi ( seperti irigasi pada rongga tubuh! jaringan atau luka . /arutan irigasi NaCl hipotonis !)* dapat digunakan sendiri atau tanpa penambahan bahan tambahan lain. /arutan irigasi NaCl !2* dapat digunakan untuk mengatasi iritasi pada luka. ( %, 3 hal ))) /arutan irigasi dimaksudkan untuk mencuci dan merendam luka atau lubang operasi! sterilisasi pada sediaan ini sangat penting karena cairan tersebut langsung berhubungan dengan cairan dan jaringan tubuh yang merupakan tempat infeksi dapat terjadi dengan mudah.( Ansel hal 322 ,N@I7 4N%,8A %,A -A8 (/
rumah sakit! terutama setelah pembedahan perut 4ada kasus yang jarang! alkalosis metabolik terjadi pada seseorang yang mengkonsumsi terlalu banyak basa dari bahan$bahan seperti soda bikarbonat. 7elain itu! alkalosis metabolik dapat terjadi bia kehilangan natrium atau kalium dalam jumlah yang banyak mempengaruhi kemampuan ginjal dalam mengendalikan keseimbangan asam basa darah. 4enyebab utama alkalosis metabolik : 1. 4enggunaan diuretik (tiaEid! furosemid! asam etakrinat . &ehilangan asam karena muntah atau pengosongan lambung 3. &elenjar adrenal yang terlalu aktif (sindroma cushing atau akibat penggunaan kortikosteroid. Hejala : 1. Alkalosis metabolik dapat menyebabkan iritabilitas (mudah tersinggung! otot berkedut dan kejang otot! atau tanpa gejala sama sekali. . -ila terjadi alkalosis yang berat! dapat terjadi kontraksi (pengerutan dan spasme (kejang otot yang berkepanjangan (tetani. 3. %iagnosa dilakukan pemeriksaan darah arteri untuk menunjukkan darah dalam keadaan basa. 4engobatan : -iasanya alkalosis metabolik diatasi dengan pemberian cairan dan elektrolit (natrium dan kalium ,N@I7 /AI8AN ,,HA7, H/,7,N /arutan irigasi adalah sediaan larutan steril dalam jumlah besr. /arutan tidak disuntikkan ke dalam 'ena! tapi digunakan di luar sistem peredaran darah dan umumnya menggunakan jenis tutup yang diputar atau plastik yang dipatahkan! sehingga memungkinkan pengisian larutan dengan cepat. /arutan ini digunakan untuk merendam atau mencuci luka. 7ayatan bedah atau jaringan tubuh dan dapat pula mengurangi pendarahan. 4ersyaratan larutan irigasi adalah sbb : 1. ,sotonik . 7teril 3. 8idak disbsorpsi
. bukan larutan elektrolit ). 8idak mengalami metabolisme ;. Cepat diekskresi >. Mempunyai tekanan osmotik diuretik . bebas pirogen /arutan irigasi glisin digunakan selama operasi kelenjar prostat dan prosedur transuretral lainnya. /arutan yg digunakan untuk luka dan kateter uretra yg mengenai jaringan tubuh hrs disterilkan dgn cara aseptis. ,N@I7 ,F =H MH% NI8,7, Hlukosa termasuk monosakarida dimana sebagian besar monosakarida diba6a oleh aliran darah ke hati. %i dalam hati! monosakarida mengalami proses sintetis menghasilkan glikogen! oksidasi menjadi C< dan ?< atau dilepaskan untuk diba6a dengan aliran darah ke bagian tubuh yg memerlukannya. 7ebagian lain monosakarida diba6a langsung ke sel jaringan organ tertentu dan mengalami proses metabolisme lbh lanjut. &arena pengaruh berbagai faktor dan hormon insulin yg dihasilkan oleh kelnjar pankreas! hati dapat mengatur kadar glukosa dalam darah. &adar glukosa dalam darah merupakan faktor yg sgt penting utk kelancaran kerja tubuh. ,N@I7 ,F ,NH /A&8A8 9ika untuk mengatasi kondisi kekurangan 'olu me darah! larutan natrium klorida !2* $ 1!* menjadi kehilangan maka secara terapeutik sebaiknya digunakan larutan ringer! larutan ini mengandung &Cl dan CaCl disamping NaCl. -eberapa larutan modifikasi jg mengandung Na?C<3 maka larutan dapat disterilakan dengan panas yang stabil. 4engautoklafan larutan natrium hidrogen karbonat hanya diproses mempunyai penyaringan kuman. 4embahasan : larutan ini bersifat hipertonis. ?arap diperhatikan laju tetesan p er menit. /aju tetesan maksimal ) ml per menit ,N@I7 ,F AMM
digunakan. Intuk meminimalisasi iritasi pembuluh darah! larutan hipertonis diberikan dalam kecepatan yang lambat.
kesehatan manusia Ads not by this site
Senin, 1 !ei 2012 jenis-jenis airan infus
#ata $en%antar
$uji s&ukur ke'a(irat )u'an *an% !a'a +sa atas ra'mat (an karunia-&a &an% (ilimpa'kan kepa(a sa&a se'in%%a makala' tentan% #omposisi Cairan Infus ini (apat terselesaikan !akala' ini (isusun seba%ai pen&empurna tu%as pa(a mata kulia' Ilmu .asar #epera/atan II !akala' ini
(isusun ju%a seba%ai ba'an auan (an
tamba'an pen%eta'uan kita tentan% #omposisi Cairan Infus, se'in%%a kita (apat men%eta'ui betapa pentin%n&a airan infus untuk tubu' )erima kasi' sa&a sampaikan kepa(a .osen $embimbin%, &an% tela' memberikan kesempatan kepa(a sa&a untuk menularkan pen%eta'uan sa&a kepa(a para pembaa Sa&a men&a(ari sepenu'n&a ba'/a makala' tentan% #omposisi Cairan Infus ini masi' jau' (ari sempurna #arena itu, kritik (an saran (ari berba%ai pi'ak baik itu ibu .osen $embimbin% kami maupun para pembaa san%at (i'arapkan (emi len%kapn&a makala' ini Semo%a makala' ini (apat bermanfaat ba%i semua pi'ak terutama ba%i pembaa
)erima kasi'
$en&usun,
Daftar Isi alaman Ju(uli #ata $en%antarii .aftar Isiiii I
$en(a'uluan1
1 4atar elakan%1 2 )ujuan1 3 !anfaat1 II
$emba'asan2
1 $en%ertian2 2 )ujuan #omposisi airan infus2 3 erba%ai re%imen infus2 Jenis-jenis airan infus III 1
$enutup10
#ritik10
2
Saran10 .aftar $ustaka11
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang $emberian airan melalui infus merupakan tin(akan memasukkan airan melalui intra5ena &an% (ilakukan pa(a pasien (en%an bantuan peran%kat infus )in(akan ini (ilakukan untuk memenu'i kebutu'an airan (an elektrolit serta seba%ai tin(akan pen%obatan (an pemberian makanan Infus merupakan tin(akan &an% (ilakukan pasien (en%an ara memasukan airan melalui intra 5ena (en%an bantuan infus set, (en%an tujuan memenu'i kebutu'an airan (an elektrolit, seba%ai tin(akan pen%obatan (an pemberian nutrisi parenteral Sesuatu &an% masuk ke (alam tubu', memiliki kan(un%an atau komposisi &an% 'arus sesuai tubu' manusia $emberian ini ti(ak bole' sala', karena bisa berakibat fatal !isaln&a saja 6ebitis 7lebitis a(ala' ra(an% (in(in% 5ena 8le' sebab itu, k ita seba%ai pera/at terlebi' (a'ulu 'arus bisa mema'ami komposisi (ari tiap- tiap infus .en%an a(an&a kita men%enali, maka keelakaan ter'a(ap pera/at kepa(a pasien al inila' akan (iba'as seara men&eluru'
1.2 Tujuan ntuk menjelaskan tentan% komposisi airan infus kepa(a semua tena%a me(is, terutama pera/at a%ar lebi' men%enal seara men(alam tentan% komposisin&a
1.3 anfaat • men%eta'ui pen%ertian komposisi (an infus • men%eta'ui tujuan komposisi airan infus • men%eta'ui berba%ai re%imen • men%eta'ui jenis- jenis airan infus
BAB 2 PEBAHA!AN
1.
Pengertian $emberian airan melalui infus merupakan tin(akan memasukkan airan melalui intra5ena &an% (ilakukan pa(a pasien (en%an bantuan peran%kat infus
2.
Tujuan "#m$#sisi %airan Infus )in(akan ini (ilakukan untuk memenu'i kebutu'an airan (an elektrolit serta seba%ai tin(akan pen%obatan (an pemberian makanan
3.
Ber&agai 'egimen Infus
$a(a pasien trauma akibat keelakaan lalu lintas atau karena sebab lainn&a, kita serin% menjumpai kea(aan s&ok 'ipo5olemik alias suatu kon(isi (imana terja(i ke'ilan%an airan (ara' (en%an epat (alam jumla' &an% ukup ban&ak se'in%%a komponen (ara' &an% berfun%si untuk men%an%kut oksi%en ke or%an or%an ti(ak
la%i a(ekuat, men&ebabkan %an%%uan perfusi pa(a jarin%an (an berkontribusi ter'a(ap metabolisme anaerob (an akumulasi asam laktat amun, ma'a besar lla' selalu a(a upa&a 'omeostasis untuk melin(un%i terlebi' (a'ulu or%an &an% (ian%%ap pentin% &aitu otak (an jantun%, (en%an ara 5asokonstriksi (an men%orbankan perfusi (i %injal, otot, usus, (an kulit #asus kematian pa(a s&ok 'emora%ik (isebabkan seba%ai 'asil (ari pola perfusi (an 'ipoksia jarin%an &an% pro%resif ju%a karena asi(osis erba%ai re%imen &an% kita kenal untuk penan%anan resusitasi airan &aitu (iantaran&a a(ala' koloi(, kristaloi(, /'ole bloo( (an komponen-komponen (ara'
a. %airan "ristal#i( 4arutan kristaloi( a(ala' larutan air (en%an elektrolit (an atau (e:trosa, &an% ti(ak men%an(un% molekul besar .alam /aktu &an% sin%kat, kristaloi( seba%ian besar akan keluar (ari intra5askular Se'in%%a 5olume &an% (iberikan 'arus lebi' ban&ak ; 31 (en%an 5olume (ara' &an% 'ilan%< +kspansi airan (ari ruan% intra5askuler ke interstitial berlan%sun% selama 30-=0 menit, (an akan keluar seba%ai urin (alam 2-> jam Seara %aris besar kristaloi( bertujuan untuk menin%katkan 5olume ekstrasel, tanpa penin%katan 5olume intra sel !eskipun ban&ak jenis airan kristaloi( &an% terse(ia, namun aCl 0,9? (an Rin%er laktat a(ala' pili'an pertama &an% palin% masuk akal
•
Na%l )*+,
#euntun%ann&a &aitu
mura' (an mu(a' (i(apat, airan infus ini ju%a
kompatibel untuk (iampurkan (en%an pro(uk-pro(uk (ara' (an merupakan pili'an &an% terbaik untuk resusitasi 5olume #ekuran%ann&a aCl 0,9? (apat berkontribusi men&ebabkan asi(osis 'iperloremik ketika resusitasi airan jumla' besar (iperlukan ;untuk men%%antikan setiap liter 5olume (ara', maka kita membutu'kan sekitar 3 liter al 0,9? < ja(i perban(in%an airan ini (en%an 5olume (ara' &an% 'ilan% a(ala' 3 1
•
'inger Laktat
#euntun%ann&a mura' (an mu(a' (i(apat, memiliki komposisi isotonis &an% lebi' @siolo%is (en%an airan tubu', men%'asilkan per%antian elemen kalsium (an pottasium, ion so(ium (an 'lor &an% (i'asilkan ju%a lebi' @siolo%is #ekuran%ann&a Relatif ti(ak kompatibel ter'a(ap pro(uk-pro(uk (ara', kan(un%an Ca pa(a Rin%er laktat (apat men%aktifasi asa(e koa%ulasi pa(a pro(uk-pro(uk (ara', serta kan(un%an laktat (alam infus rin%er laktat ini ju%a (apat memperburuk koreksi ter'a(ap metabolik asi(osis &an% se(an% berlan% sun%.
•
De-tr#se atau gluk#sa )i(ak (i in(ikasikan untuk pasien trauma karena memilki potensi ba'a&a Stress seba%ai respon &an% (ipiu ole' trauma ma&or atau pembe(a'an serin% men&ebabkan ka(ar %ula (ara' menin%kat $emberian (e:trose seara epat (alam jumla' ban&ak selama resusitasi (apat men&ebabkan (iuresis osmotik (an menja(i faktor
peranu
ter'a(ap
(e@sit
intra5askular
$en%%unaan
(e:trose
(apat
men&ebabkan 'iper%likemi pa(a pasien trauma amun %lukosa (apat (i%unakan seba%ai airan maintainane selama fase post resusitasi
&. %airan "#l#i(
$en%%unaan airan koloi( intra 5ena pa(a penan%anan trauma masi' kontro5ersi $a(a jaman peran% (ulu, koloi( &an% (i%unakan 'an&ala' albumin (an plasma amun sekaran%, (ikenal .e:tran , 'aemael, albumin, plasma (an (ara' #oloi( men%an(un% molekul-molekul besar berfun%si seperti albumin (alam plasma,
tin%%al (alam intra5askular ukup lama ;/aktu paru' koloi( intra5askuler 3-= jam<, se'in%%a 5olume &an% (iberikan sama (en%an 5olume (ara' #ekuran%an (ari koloi( &aitu ma'al #oloi( mempun&ai kelebi'an &aitu (apat men%%antikan (en%an epat (an (en%an 5olume airan &an% lebi' se(ikit,ekspansi 5olume plasma lebi' panjan%, (an resiko e(ema p'erip'eral keil Seara umum koloi( (iper%unakan untuk
Resusitasi airan pa(a pen(erita (en%an (e@sit airan berat ;s&ok 'emora%ik< sebelum transfusi terse(ia Resusitasi airan pa(a 'ipoalbuminemia berat, misaln&a pa(a luka bakar
. /enis0 /enis %airan Infus
A!E'IN
In(ikasi .e'i(rasi ;s&ok 'ipo5olemik (an asi(osis< pa(a kon(isi %astroenteritis akut, (emam ber(ara' (en%ue ;.7<, luka bakar, s&ok 'emora%ik, (e'i(rasi berat, trauma
Komposisi:
Setiap liter aserin% men%an(un% •
a 130 m+A
•
# m+A
•
Cl 109 m+A
•
Ca 3 m+A
•
setat ;%aram< 2> m+A
Keunggulan:
•
setat (imetabolisme (i otot, (an masi' (apat (itolelir pa(a pasien &an%
men%alami %an%%uan 'ati •
$a(a pemberian sebelum operasi sesar, R men%atasi asi(osis laktat lebi'
baik (iban(in% R4 pa(a neonatus •
$a(a kasus be(a', asetat (apat memperta'ankan su'u tubu' sentral
pa(a anestesi (en%an iso6uran •
!empun&ai efek 5aso(ilator
•
$a(a kasus stroke akut, penamba'an !%S8 20 ? seban&ak 10 ml pa(a
1000 ml R, (apat menin%katkan tonisitas larutan infus se'in%%a memperkeil risiko memperburuk e(ema serebral
"A0EN 1B •
In(ikasi Seba%ai larutan a/al bila status elektrolit pasien belum (iketa'ui, misal
pa(a kasus emer%ensi ;(e'i(rasi karena asupan oral ti(ak mema(ai, (emam< •
B 2 jam pasa operasi
.osis laim D00-1000 ml untuk sekali pemberian seara IE #eepatan
•
sebaikn&a 300-D00 mlFjam ;(e/asa< (an D0-100 mlFjam pa(a anak-anak •
a&i prematur atau ba&i baru la'ir, sebaikn&a ti(ak (iberikan lebi' (ari
100 mlFjam
"A0EN 3A "A0EN 3B In(ikasi •
4arutan rumatan nasional untuk memenu'i kebutu'an 'arian air (an
elektrolit (en%an kan(un%an kalium ukup untuk men%%anti ekskresi 'arian, pa(a kea(aan asupan oral terbatas •
Rumatan untuk kasus pasa operasi ; 2-> jam<
•
!ensuplai kalium sebesar 10 m+AF4 untuk #-+ 3
•
!ensuplai kalium sebesar 20 m+AF4 untuk #-+ 3
"A0EN 3 In(ikasi •
4arutan rumatan nasional untuk memenu'i kebutu'an 'arian air (an
elektrolit (en%an kan(un%an kalium ukup untuk men%%anti ekskresi 'arian, pa(a kea(aan asupan oral terbatas •
Rumatan untuk kasus pasa operasi ; 2-> jam<
•
!ensuplai kalium 20 m+AF4
•
Rumatan untuk kasus (imana suplemen $C (ibutu'kan 00 kalF4
"A0EN A In(ikasi !erupakan larutan infus rumatan untuk ba&i (an anak
•
•
)anpa kan(un%an kalium, se'in%%a (apat (iberikan pa(a pasien (en%an
berba%ai ka(ar konsentrasi kalium serum normal •
)epat (i%unakan untuk (e'i(rasi 'ipertonik
#omposisi (per 1000 ml): •
a 30 m+AF4
•
# 0 m+AF4
•
Cl 20 m+AF4
•
4aktat 10 m+AF4
•
Glukosa 0 %rF4
"A0EN B In(ikasi •
•
!erupakan larutan infus rumatan untuk ba&i (an anak usia kuran% 3 ta'un !ensuplai > m+AF4 kalium pa(a pasien se'in%%a meminimalkan risiko
'ipokalemia •
)epat (i%unakan untuk (e'i(rasi 'ipertonik
#omposisi
•
a 30 m+AF4
•
# > m+AF4
•
Cl 2> m+AF4
•
4aktat 10 m+AF4
•
Glukosa 3H,D %rF4
tsu0N! In(ikasi
•
ntuk resusitasi
•
#e'ilan%an a Cl, misal (iare Sin(rom
•
&an%
berkaitan
(en%an
ke'ilan%an
natrium
;asi(osis (iabetikum, insu@siensi a(renokortikal, luka bakar<
tsu0'L In(ikasi
•
Resusitasi
•
Suplai ion bikarbonat
•
si(osis metabolik
A'T!01) In(ikasi
•
Suplai air (an karbo'i(rat seara parenteral pa(a pen(erita (iabetik
•
#ea(aan kritis lain &an% membutu'kan nutrisi ekso%en seperti tumor,
infeksi berat, stres berat (an (e@siensi protein •
.osis 0,3 %rFk% Fjam
•
!en%an(un% 00 kalF4
AIPA'EN In(ikasi •
Stres metabolik berat
•
4uka bakar
•
Infeksi berat
•
#/asiokor
•
$asa operasi
•
•
)otal $arenteral utrition .osis (e/asa 100 ml selama =0 menit
AIN4EL05)) In(ikasi
•
utrisi tamba'an pa(a %an%%uan saluran GI
•
$en(erita GI &an% (ipuasakan
#ebutu'an metabolik &an% menin%kat ;misal luka bakar,
•
trauma (an pasa operasi< •
Stres metabolik se(an%
•
.osis (e/asa D00 ml selama -= jam ;20-30 tpm<
PAN0AIN In(ikasi
Suplai asam amino pa(a 'iponatremia (an stres metabolik
•
rin%an itrisi (ini pasa operasi
•
)ifoi(
•
BAB 3
PENUTUP
"ritik an&ak pen%eta'uan tentan% komposisi airan infus (i berba%ai tempat, seperti 'al n&a buku kepera/atan, namun masi' saja para pera/at melakukan kesala'an untuk memasukan ke (alam tubu' !asala' seperti itu san%at fatal sekali
!aran !enari (an mempraktekkan pen%eta'uan &an% ban&ak, terutama komposisi airan infus .en%an kita men%eta'ui semua, maka akibat keelakaan (i