Adapun cara Allah menyatakan diriNya kepada manusia melalui 2 cara :
Penyataan Allah secara umum (Tidaklangsung) ialah Allah menyatakan diri dengan 3 cara
Alam Semesta : Ada benda tentu ada yang mericiptakan atau menjadikan (Causa Prima).
Dari Kitab Kejadian 1 : 1 - 31 & 2 : 7 dijelaskan bahwa Tuhan Allah menciptakan dunia dan manusia melalui 6 periodisasi atau istilah Musa 6 hari yaitu : Hari I Diciptakan Terang
Hari II Diciptakan Cakrawala
Hari III Diciptakan Laut, Daratan, Tumbuh-tumbuhan
Hari IV Diciptakan Benda-benda Terang dan Penentu Waktu atau Masa
Hari ke V Diciptakan Benda-benda langit (unggas) dan Binatang-binatang Air (ikan)
Hari ke VI Diciptakan Binatang Darat dan Manusia.
Adapun cara Tuhan Allah menciptakan terang, cakrawala, laut, daratan, tumbuh-tumbuhan, benda-benda terang dan penentu waktu. Binatang langit dan ikan serta binatang darat, berbeda dengan cara Allah menciptakan manusia. Kalau ketika Allah menciptakan di Hari I s/d VI Tuhan Allah menciptakan dengan dirman saja, maka ketika Tuhan Allah mencipta manusia dengan firman dan karya.
Dalam Kejadian 1 : 26 Allah menciptakan manusia dengan firman "Marilah kita mencipta manusia menurut garnbar dan rupa kita. Artinya manusia dicipta tidak hanya sebagai makhluk hidup tetapi dicipta memiliki sifat-sifat kodrat Allah.
Sedangkan dalam Kejadian 2 : 7 disebutkan bahwa manusia dicipta dengan Allah mengambil debu tanah lalu dibentuk manusia (laki-laki). Itulah karya Allah perdana. Kemudian dari lubang hidung manusia itu dihembuskan roh kehidupan sehingga manusia rnenjadi makliluk hidup yang diberi tugas menjadi mandataris Allah di bumi.
Adapun tugas manusia sebagai mandataris Allah adalah : Mengembangan, memelihara dan menguasai dunia ini bagi kemuliaan Allah (Roma 11 : 36) semula manusia ditempatkan ditaman Eden atau Firdaus atau sorga (Kejadian 2:15). Dimana Eden atau Firdaus itu ?
Kitab Kejadian 2 : 10 - 14 menyebutkan suatu tempat yang dialiri oleh 4 cabang yaitu S. Pison, S.Gihom, S. Tirgis dan Efrat. Dan dari Peta Al Kitab "DUNIA ZAMAN PURBA" itu di daerah Mesopotamia dan Asyur.
Supaya manusia dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, Tuhan Allah memberi filter : Tidak boleh mengambil otoritas (kekuasaan) Allah, istilah di Kejadian 2 :17 "Tetapi pohon tentang pengetahuan yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati". Demikianlah akhirnya filter itu dilanggar oleh manusia setelah diberi isteri yang diambil dari rusuk laki-laki, yang kemudian disebut "HAW A".
Adapun cara manusia laki-laki melanggar filter dari Tuhan Allah melalui Hawa yang digoda oleh iblis (syetan) yang dalam Kejadian 3:1-2 digambarkan dalam bentuk ular. Itulah awal manusia jatuh dosa.
Bagaimana sikap Tuhan Allah terhadap mansuia yang jatuh dosa?
Tuhan Allah memberi hukuman, tetapi juga janji penyelamatan. Hukumannya : Perempuan akan mengandung dan melahirkan dengan susah payah, laki-laki akan bekerja dengan sudah dan payah (berkeringat) untuk memperoleh hasil, sedangkan ular akan berjalan dengan tubuhnya dan bumi akan mengeluarkan anak duri.
Janji penyelamatanNya : aka nada perseteruan antara benih ular (iblis) dengan benih perempuan. Benih ular akan mematuk kaki benih perempuan, sedangkan benih perempuan akan menemukan kepala benih ular (Kej 3 :15).
Itulah yang disebut janji induk. Memang selama di dunia manusia akan terus berseteru dengan iblis, tetapi kelak iblis akan dibinasakan oleh keturunan perempuan yaitu Yesus Kristus.
Sejarah Manusia
Semua bangsa dari segala jaman percaya akan kehadiran Tuhan Allah di dalam sejarah kehidupan manusia.
Sejak manusia diusir dari Firdaus, Allah menciptakan manusia melalui persetubuhan Adam dan hawa yang melahirkan Kaim dan Habel. Setelah Habil mati karena dibunuh Kain, lalu Hawa melahirkan lagi anak laki-laki yang dinamai Set. Demikianlah dan Kain dan Set lahirlah manusia yang kemudian bertabiat jahat (Kejadian 6:5). Akibatnya Tuhan Allah akan menghancurkan manusia. Karena dari keturunan Set yaitu Nuh dengan isterinya dan Sem, Ham, Yafet masing-masing dengan isterinya masih setia dan menyembah Tuhan Allah, mereka tidak dibinasakan dengan cara membuat bahtera yang berukuran : panjang 150 m, 25 m lebar dan tinggi 15 m. demikianlah ketika air bah melenyapkan manusia dan binatang haram, Nuh dengan keluarganya selamat. Tentu semua itu bukan karena bahtera tetapi Tuhan Allah yang menyelamatkan melalui bahtera. Untuk menjaga keturunan Nuh agar tidak dikuasai dosa Lar. Tuhan Allah member! janji penyelamatan II yang berupa pelangi (Kejadian 9 :13-16).
Ternyata dari keluarga Nuh (khususnya : Ham) Kejahatan juga muncul, bahkan merajalela. Puncaknya mereka mendirikan menara Babez (Kej 11 :1-9). Kemudian Tuhan Allah memanggil dari keturunan Sem yaitu Abram bin Terach orang Ur. Kasdim) untuk meninggalkan tempat tinggal dan kaum keluarga ke Kanaah dimana Tuhan Allah akan memenuhi janji penyelamatannya. Namun Abram pun berulangkali tidak memegangi kesetiaan Tuhan. Hingga Tuhan harus membuat janji penyelamatan ini yaitu tanda sunat untuk anak laki-laki Abraham y.i Ishak. Setelah Ishak kawin dengan Ribka, memiliki 2 anak laki-laki (kembar) yaitu Esav dan Yakub. Namun kedua anak Ishak tersebut juga tidak setia kepada Tuhan, yang Esav tidak mempedulikan hak kesulungan dan Yakub selalu berbuat licik. Sehingga mereka selalu bertengkar sampai Tuhan Allah turun tangan untuk mendamaikan melalui rnengganti nama Yakub menjadi Israel. Lalu Israel mempunyai 12 anak laki-laki dan 1 anak perempuan dari 4 isteri.
Akibatnya mereka pun terus berselisih. Puncaknya ketika Yusuf anak Israel dengan Rachel (adik Lea sebagai isteri I Israel) dijual kepada pedagang mesir oleh anak Lea. Dan di Mesirlah Tuhan menyelamatkan dari Israel dari kebinasaan melalui Yusuf yang diangkat menjadi Perdana Menteri Negara Mesir.
Namun dari masa ke masa, akhirnya Firaun yang tidak mengenal Yusuf lagi mengancam membinasakan bangsa Isreal, yang waktu itu tinggal di dataran tinggi Gosen. Kemudian dengan menggunakan Musa (anak III dari Imam Amram dan isterinya Yochabet) Tuhan melepaskan Israel kebinasaan pada hari paskah. Sehingga Israel dapat kembali tinggal di Kanaan.
Hal tersebut menunjukkan bahwa Tuhan Allah itu ada dan berkarya tidak hanya mencipta, menyelamatkan tetapi juga memelihara manusia.
Bukti Kesusilaan (Etika)
Apa sebabnya orang berbuat baik ?
Kalaun orang akan berbuat jahat, mengapa merasa ada yang mengerem
atau melarang ?
Mengapa orang berbakti di Gereja ?
Orang memuji dan berdo'a kepada Tuhan, siapa yang menyuruh ?
Kepada siapa memuji dan berdo'a ditujukan ?
Itu semua menunjukkan ada kuasa diluar manusia, yaitu Allah.
Penyataan Tuhan Allah secara Khusus (Langsung) juga dengan 2 cara :
Firman Allah atau Alkitab
Alkitab adalah suatu kumpulan tulisan yang dipakai oleh Allah untuk difungsikan didalam karya penyelamatan Allah sebagaimana telah dan sedang terjadi didalam sejarah Gereja dalam rangka sejarah karya penyelamatan Allah atas manusia.
(ITESALONIKA 2:13:2 PETRUS 1 : 21).
Bagaimana Alkitab berfungsi dalam karya penyelamatan Allah ?
Atas berkah Alkitab terjadi terus menerus peristiwa penyelamatan Allah atas manusia sehingga lahirlah Gereja di seluruh dunia.
Orang percaya terpelihara iman dan keselamatannya (Kotbah, Renungan, dll). (2 TTMOTEUS 3 :15,16 & ROMA 15:4).
Alkitab terdiri dari 66 Kitab, yang dibagi 2 yaitu : Perjanjian Lama : 39 kitab dan Perjanjian Baru : 27 kitab
Disebut perjanjian karena Alkitab berisi janji dan penentuan penyelamatan Allah atas manusia.
Perjanjian Lama merupakan janji akan adanya penyelamatan Allah atas
manusia.
Perjanjian Baru berisi pemenuhan janji penyelamatan melalui hadir i karya Yesus Kristus.
Yesus Kristus
Dalam Injil Matius 1 : 21 disebutkan bahwa malaikat Tuhan menemui Yusuf yang bertunangan dengan Maria, membertahu supaya tidak takut mengambil Maria karena Maria sedang mengandung dari Roh Kudus dan jika tiba saatnya Maria melahirkan anak laki-laki supaya dinamai Yesus, karena dialah yang menyelamatkan umatnya dari dosa mereka. Jadi Yesus adalah Allah yang hadir sebagai mansuia untuk menebus dosa. Mengapa yang dipilih Allah untuk menebus dosa adalah Yesus ?
Karena Dia adalah manusia sejati, yang tidak pernah berdosa (DPETRUS 2:22).
Kehadiran Yesus di dunia tidak melalui perkawinan Yusuf dan Maria, tetapi melalui karya Allah Bapa, seperti ketika Allah mencipta manusia. Di Kejadian 2 : 7 yaitu Allah mengambil debu tanah (Maria) kemudian Roh Kudus masuk dalam kandungan Maria dan jadilah bayu Yesus, Yesus tinggal di Desa Nasaret. Maka Yesus lalu disebut anak Allah (Lukas 3 :21-22).
Adapun karya Yesus yang sejak dibaptis di S. Yordan namanya ditambah dengan Kristus artinya diurapi atau diangkat, melalui 2 fase :
Karya penyelamatan Yesus yang dilakukan dalam status kerendahan :
Kelahirannya
Menurut Injil Yohanes 1 : 14 dinyatakan bahwa Yesus adalah firman yang menjadi manusia. Dan menurut Kolose 2 : 9 bahwa di dalam Yesus telah berdiam secara jasmaniah sehirah kepenuhan ke Allah , artinya : bahwa seluruh hakekat Tuhan Allah dinyatakan dalam diri Yesus Kristus. Didalam diri Tuhan Yesus itu Allah Bapa memperkenalkan atau menyatakan diri dengan sempurna.
Sehingga Rasul Paulus dalam Ibrani 1 : 3 Yesus juga disebut "Cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah", sehingga barang siapa telah meHhat Yesus ia telah melihat Bapa (Yohanes 14 : 9).
Kesengsaraannya
Bahwa Tuhan Yesus menderita sengsara dan mati di kayu salib, hal itu bukan menunjukkan, bahwa nasib buruk sedang menimpa diriNya. la datang di dunia justru supaya menderita sengsara. Kepada para rnurid yang pergi ke Emaus, la berkata, bahwa Kristus memang wajib merasai sengsara, lalu masuk ke dalam kemuliaanNya (Luk 24:26). Itulah sebabnya maka kesengsaraan Kristus mempunyai arti bagi orang lain. la menderita sengsara bukan karena dosa-dosaNya. Bahkan sekalipun Yudas mengakui, bahwa Tuhan Yesus tidak bersalah (mat. 27:4), isteriPilatus memperingatkan suaminya, supaya jangan ia mencampuri perkara orang benar itu (Mat. 27:19). Pilatus sendiri setiap kali bersaksi, bahwa ia tidak mendapatkan suatu kesalahanpun padaNya (Luk 23:14,15,22). Demikian juga hahiya dengan Herodes (Luk 23:15). Orang jahat yang disalib bersama-sama dengan Kristus dan kepala pasukan, keduanya bersaksi, bahwa Tuhan Yesus tidak bersalah (Luk 23:41,47).
Teranglah, bahwa Kristus menderita sengsara bukan karena dosa-dosaNya. kesengsaraanNya adalah suatu korban, suatu sengsara yang mendamaikan, yang mendatangkan penebusan. Itulah sebabnya rasul Paulusberkata, bahwa anak domba Paskah kita telah disembelih, yaitu Kristus (1 Kor. 5:7), bahwa darah salib Kristus telah memperdamaikan segala sesuatu dengan Allah, baik yang ada di bumi maupun yang ada di sorga (Kol. 1:20), bahwa oleh darahNya kita telah beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa kita (Ef. 1:7) dan lains ebagainya.
Dibawah Pemerintahan Pontius Pilatus
Oleh pengakuan iman rasuli kesengsaraan Tuhan Yesus Kristus diterangkan sebagai terjadi di bawah pemerintahan Pontius Pilatus. Yang menjadi pertanyaan ialah, mengapa nama Pilatus yang dihubungkan dengan kesengsaraan itu ? Mengapa bukan Yudas atau kayafas atau tokoh-tokoh yang lain ?
Bahwa kesengsaraan Tuhan Yesus Kristus di bawah pemerintahan Pontius Pilatus itu sudah termasuk di dalam rencana Allah. Dan mata iman melihat perspektip yang lebar sekali. Pilatus adalah wakil pemerintahan Roma, sehingga di dalam diri Pilatus itu dunia kaftr turut menolak dan menyalibkan Kristus. Kelak para rasul di dalam doa mereka dapat berkata : "Sebab sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius Pilatus beserta bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan Yesus, HambaMu yang kudus, yang engkau urapi, untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah engkau tentukan dari semula oleh kuasa dan kehendakMu" (Kis 4:27,28). Baik orang Yahudi yang bertuhan, maupun orang kafir yang tidak bertuhan, mereka telah berhimpun untuk melawan Tuhan Allah.
Disalibkan
Salib memiliki arti yang dalam sekali bagi iman Kristen. Bahwa Tuhan Yesus disalib, bagi Israel hal itu berarti, bahwa Israel tidak mau tahu menahu tentang Kristus ini. Israel telah menolak Kristus dan menuntut penyalibanNya. Mereka tahu arti penolakan ini. Di Mat. 27:23-26 mereka dengan berani sekali menanggung darah Kristus atas mereka sekalian dan atas anak-anak mereka.
Dilihat dari segi agama Yahudi, Tuhan Yesus disalib berarti, bahwa Tuhan Allah sendirilah yang telah menolak Kristus yang palsu. Sebab di mata para pemimpin Yahudi Yesus tampak sebagai Kristus yang palsu.
Akan tetapi Alkitab mempunyai gagasan yang berbeda sekali. Bahwa Tuhan Yesus disalib, hal itu berarti, bahwa Tuhan Allah telah membebankan kutukNya terhadap pelanggaran hukum-hukumNya ke atas bahu Tuhan Yesus, sehingga la dengan itu telah dijadikan dosa. "Dia yang tidak mengenal dosa", demikian Paulus" telah dibuatNya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah" (2 Kor 5:21).
Mati
Sesudah kata-kata "disalibkan pengakuan iman rasuli masih menambahkan lagi kata-kata "mati". Hal ini menunjukkan, bahwa kematian Kristus oleh iman Kristen bukan dipandang sebagai suatu lakon sedih, yang menimpaNya. Kematian Kristus oleh bunyi pengakuan iman rasuli itu juga bukan dipandang sebagai akhir hidup yang secara umum mengakhiri hidup yang fana ini. Dengan memasukkan kematian Kristus ke dalamnya, pengakuan iman rasuli bermaksud untuk melihat kematian Kristus itu dalam karya penyelamatan Tuhan Allah. Kematian Kristus ditempatkan di dalam terang keadilan Tuhan Allah.
Oleh karena itu itu Kristen memiliki penilaian yang baru terhadap maut. Sekalipun orang beriman masih juga harus mati, akan tetapi kematian Kristus, yang adalah penglunasan bagi dosa, menjadi terang yang menyala di tengah-tengah kematian orang beriman. Kematian Kristus adalah kematian biji gandum (Yoh 12:24), yang menghasilkan buah-buahannya.
Dikuburkan
Sebelum Tuhan Yesus mati, la telah mengatakan terlebih dahulubahwa la akan dikuburkan (Mat 26:12), bahkan la juga menyebutkan berapa lama la akan dikubur (Mat 12:40; Luk. 11:30). Pada hari Pentakosta para rasul memberitakan penguburan Kiistus itu sebagai sebagian dari karya penyelamatanNya..
Bahwa penguburan Kristus mewujudkan sebagian dari karya penyelamatanNya adalah terang dari 1 Kor 15:3,4, yang menyebutkan, bahwa Kristus telah mati dan telah dikuburkan karena dosa kita.
Turun ke Neraka
Menurut Rufinus, yang meninggal pad atahun 410, kata-kata turun ke neraka" atau "turun kea lam maut" ini sama artinya dengan ucapan yang mendahuluinya, yaitu "dikuburkan", sehingga kata -kata ini hanya mewujudkan suatu keterangan lebih lanjut dari kata "dikuburkan". Seandainya pendapat Rufinus ini benar, terjemahan yang benar adalah "turun kea lam maut". Timbullah lalu pertanyaan, apakah sebabnya kata-kata "dikuburkan" yang sudah jelas itu, ditambah dengan suatu keterangan lebih lanjut, yang lebih sukar dimengerti?
Karya Penyelamatan Yesus yang dilakukan dalam Status kemuliaan
KebangkitanNya
Pertama-tama kebangkitan Kristus adalah suatu kejadian yang bersejarah, yang dihungkan dengan iman. Rasul Paulus berkata bahwa andaikata Kristus tidak dibantukan, maka sia-sialah kepercayaan kita (1 Kor 15:14).
Kedua, kebangkitan Kristus kita dibangkitkan kepada hidup yang baru. Di Roma 6 : 24 Rasul Paulus berkata bahwa seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh Allah Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Ketiga, kebangkitan Kristxis menjadi jaminan akan kebangkitan manusia pada akhir jaman. Maka dapat dimengerti jika Rasul Paulus berkata kebangkitan itu menjadikan orang beriman memiliki pengharapan yang pasti akan hari depan yang mulia.
Kenaikan ke Sorga
Mengenai peristiwa kenaikan Yesus ke Sorga Alkitab tidak membicarakan panjang lebar. Hanya Injil Lukas dan kisah para rasul yang memberitakan agak terperinci begitu pula di dalam Markus 16 :19, 20 berita kenaikan itu dinyatakan yaitu ketika naik ke Sorga Yesus memberkati para murid dan menjanjikan kedatanganNya kembali seperti hal tersebut.
Duduk di sebelah Kanan Allah
Alkitab membedakan antara kenaikan Yesus ke Sorga dengan duduknya diseblah kanan Allah.
Kenaikan Yesus mengungkapkan akhir karyanya di dunia dengan berbagai hal mengenai penyelamatan manusia, sedang duduk diseblah kanan Allah mengungkapkan realitas dari kekuasaan dan kemuliaanNya di Sorga.
Alkitab mengungkapkan dan berapa istilah. Di Kis. 2:33 disebutkan bahwa la ditinggikan oleh Allah Bapa, dan Roma 8:3 menyatakan bahwa la duduk di sebelah kanan Allah dalam konteks keberhasilannya melaksanakan karya penyelamatan.
Kedatangan Yesus yang Kedua
Jikalau kita memperhatikan semua nubuat yang disebutkan dalam perjanjian lama P.L kita akan mengerti bahwa pemenuhan nubuat itu tidak persis sarna dengan teksnya melainkan menunjukkan bahwa kedatangan Yesus adalah untuk menggenapi janjinya waktu kenaikan. Oleh karena itu kedatangan kedua kali itu boleh diartikan suaru kedatangan yang menampakkan kemuliaan. Yang terang ialah dengan kedatangan dua kali maka lengkaplah karya Yesus sebagai manusia sejati dan Allah sejati.