BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Chytridiomycota adalah sebuah divisi dari Fungi kingdom . Namanya berasal dari bahasa Yunani chytridion, yang berarti "panci kecil", menggambarkan struktur yang belum pernah dirilis yang mengandung spora. Dalam lebih tua klasifikasi, chytrids (kecuali baru-baru ini didirikan untuk Spizellomycetales ) ditempatkan di Kelas Phycomycetes bawah subdivisi Myxomycophyta Kerajaan Fungi. Juga, dalam Pembatasan lebih tua dan pengertian (tidak digunakan di sini), istilah "chytrids" dimaksud hanya untuk orang jamur dalam urutan Chytridiales Para chytrids adalah yang paling primitif dari jamur dan sebagian besar saprobic (merendahkan kitin dan keratin). The Para thalli adalah coenocytic dan bentuk biasanya tidak benar miselium (memiliki rhizoids sebagai gantinya). Beberapa spesies yang uniseluler. Seperti halnya jamur lain, maka dinding sel di chytrids terdiri dari kitin. Banyak chytrids adalah air (kebanyakan ditemukan di air tawar). Ada sekitar 1.000 spesies chytrid, dalam 127 genera, didistribusikan di antara 5 perintah. Sebuah contoh spesies Chytrid air cetakan - Allomyces getah, itu adalah saprotroph ditemukan dalam air atau tanah basah Spesies memiliki siklus hidup yang menarik. thallus (tubuh) terpasang oleh rhizoids, dan memiliki batang tegak yang organ reproduksi terbentuk pada akhir cabang Siklus hidup memiliki kemampuan untuk berubah dari haploid dan diploid generasi bentuk thallus haploid laki-laki dan perempuan gametangia dari yang flagellated gamet dilepaskan dan bergabung untuk membentuk sebuah Zigot. Gamet dan perempuan gametangia menarik lawan jenis dengan menghasilkan feromon. Berkecambah menghasilkan zigot yang diploid thallus dengan dua macam sporangia, zoosporangia berdinding tipis yang melepaskan zoospora diploid menghasilkan diploid thalli dan berdinding tebal sporangia yang setelah meiosis rilis yang membentuk zoospora haploid haploid thalli. The chytrid Batrachochytrium dendrobatidis bertanggung jawab untuk penyakit baru-baru ini menemukan amfibi,
Ditemukan pada tahun 1998 di Australia dan Panama penyakit ini dikenal untuk membunuh amfibi dalam jumlah besar, dan telah diusulkan sebagai penyebab utama di seluruh dunia amfibi penurunan. Proses sebenarnya menuju kematian Namun, tidak diketahui. Chytrids mungkin juga menginfeksi spesies tanaman; pada khususnya, jagung-menyerang dan alfalfa-menyerang spesies telah digambarkan. Synchytrium endobioticum adalah penting kentang patogen. B. Rumusan masalah
Adapun tujuan yang dimaksud adalah: 1. Apa yang dimaksud dengan chytridiomycota dan bagaimana ciri-ciri dari divisi chytridiomycota? 2. Bagaimana klasifikasi dari divisi chytridiomycota beserta contoh spesiesnya? 3. Bagaimana struktur anatomi dari Chytridiomycota? 4. Bagaimana struktur morfologi dari Chytridiomycota ? C. Tujuan
1. untuk mengetahui pengertian dan ciri-ciri chytridiomycota 2. untuk mengetahui klasifikasi dari divisi chytridiomycota beserta contoh spesiesnya 3. untuk mengetahui struktur anatomi dari Chytridiomycota Ch ytridiomycota 4. untuk mengetahui struktur morfologi dari Chytridiomycota
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Chytridiomycota
Chytridiomycota adalah jamur yang bereproduksi dengan zoospora. Divisi ini sering disebut sebagai peralihan antara protista dan fungi. Chytridiomycota dinyatakan termasuk ke dalam kingdom fungi setelah membandingkan susunan DNA pada divisi tersebut. Contoh chytridiomycota adalah Synchytrium endobioticum (patogen pada umbi kentang), Chytridium, Chytridium, dan Physoderma maydis maydis (noda pirang pada jagung). Berikut adalah ciri-ciri chytridiomycota: 1. Sebagian besar hidup di air 2. Beberapa bersifat saprofitik 3. Bersifat parasit pada invertebrata di air 4. Mendapatkan nutrisi dengan cara absorpsi 5. Dinding sel tersusun atas senyawa chitin 6. Memiliki hifa senositik 7. Bereproduksi dengan membentuk zoospora berflagel B. Klasifikasi Chytridiomycota
Chytridiomycota meliputi sekitar 1.000 spesies yang sering dimasukkan ke dalam kingdom Protista karena menghasilkan zoospora berflagela. Hal ini sesuai dengan habitat utamanya di perairan dan tempat yang lembab. Namun demikian Chytridiomycota mempunyai struktur dan cara memperoleh makanan yang menyerupai jamur, sehingga para ahli biologi menganggap Chytridiomycota sebagai penghubung antara Protista dan Fungi.
Chytridiomycota dikelompokkan ke dalam 5 Ordo berdasarkan habitat 1. Chytridiales : umumnya aquatic, ribosom pada zoospora
terkonsentrasi di
tengah (sekitar nukleus) 2. Spizellomycetales : umumnya hidup di tanah, ribosom tersebar di dalam sitoplasma 3. Blastocladiales : umumnya aquatic, zoospora memiliki nuclear cap 4. Monoblepharidales : all filamentous, unique sexual reproduction, ribosom mengelilingi nukleus yang terletak terletak dibagian tengah zoospora 5. Neocallimasticales : hidup di dalam rumen hewan Chytridiomycota dikelompokkan ke dalam 5 Ordo berdasarkan ultraseluler 1. chytridiales a. Ultrastruktur zoospora : ribosom terkonsentrasi di sekeliling nukleus Umumnya uniselular (paling primitif primitif diantara diantara Chytridiomycota Chytridiomycota yang lain) Bila membentuk hifa, pertumbuhan hifa terbatas, no mycelium formation b. Hifa bersifat senosit, kecuali pada bagian struktur reproduksi c. Membentuk rizoid untuk memperluas areal absorbsi dan melekat pada substrat d. Umumnya hidup di air (akuatik)
2. Blastocladiales a. Ultrasuktur zoospora: zoospora memiliki “nuclear cap” b. Ciri khas : menghasilkan sporangia dorman, berdinding tebal dan berbintik coklat c. Thalus lebih kompleks dibandingkan Chytridiales Ch ytridiales d. Hifa senosit, membentuk miselium sejati e. Anggota ordo ini relatif sedikit
3. Blastocladia a.
Thallus sangat sederhana, terdiri dari sebuah sel basal bercabang dengan rhizoid pada bagian dasar dan sporangium di ujung yang lain.
b.
Ditemukan pada buah atau ranting kayu yang terendam dalam air.
4. Allomyces a. Thallus terdiri dari sekumpulan hifa dengan rhizoid bercabang banyak yang menembus substrat dengan baik. b. Percabangan biasanya dikotom. Pada setiap pecabangan tumbuh organ reproduktif. c. Septa absent, kecuali pada bagian dasar organ reproduktif atau pada hifa yang telah tua.
Chytridiomycota melakukan perkembangbiakan secara aseksual dengan membentuk zoospora berinti satu dan berflagel yang muncul di ujung belakang. Spora ini dibentuk pada sporangium. Perkembangbiakan seksual dengan peleburan planogamet, peleburan gametangium, dan persatuan antara hifa-hifa atau sel-sel yang bersesuaian. Contoh Chytridiomycota sebagai berikut : e.
Synchytrium endobioticum, merupakan pathogen pada umbi kentang yang menyebabkan umbi berbintil-bintil.
f.
Hyzopydium couchii, merupakan parasit pada ganggang Spirogyra.
g.
Olpidium viciae, merupakan parasit pada tanaman Vicia unijuga (kacangkacangan sebangsa kara).
h.
Physoderma zeamaydis menyebabkan noda pirang pada jagung.
C. Struktur Anatomi Chytridiomycota
Filum Chtridiomycota diduga merupakan nenek moyang langsung dari kelompok fungi tingkat tinggi. Diantara anggota fungi, hanya kelompok Chytrid yang memiliki flagella. Menurut perkiraan Berbee dan Taylor berdasarkan waktu geologi dan molecular clock, divergensi kingdom Fungi terjadi sebelum tumbuhan mengkolonisasi daratan (zaman Kambrian, sekitar 900 juta tahun yang lalu). Filum tersebut hanya memuat satu kelas yaitu Chitridiomycetes. Kelas Chitridiomycetes terdiri
dari
5
ordo,
yaitu
Chytridiales,
Spirallomycetes,
Blastocladiales,
Monoblepharidales, dan Neacallimastigales. Secara keseluruhan, Chytridiomycota sering disebut juga sebagai chytrids chytrids walaupun semula istilah tersebut hanya untuk ordo Chytridiales. Anatomi Chytridiomycetes merupakan fungi yang paling primitif. Anggotanya aquatic dengan dinding sel mengandung chitin tanpa selulosa, dan sporanya berflagel. D. Struktur Morfologi Chytridiomycota
Chytrids bersifat uniseluler, berkoloni, atau merupakan organisme yang berfilamen yang mengambil nutrient dengan cara absorbs dan mempunyai sebuah alat gerak yang terletak di bagian posterior, chytrid demikian disebut zoospore berflagel tunggal (uniflagellated zoospores). Beberapa spesies memiliki flagella dua atau lebih (bi- dan polyflagellated zoospores). Secara tradisional, Chytridiomycota disebut fungi akuatik, tetapi pernyataan tersebut adalah anggapan yang salah. Sebagian besar spesies Chtridiomycota , terdapat di tanah sebagai saprofit yang hidup pada bahan organic. Chytridiomycota merupakan pengurai awal bahan-bahan organic di alam, seperti kitin, keratin, selulosa dan hemiselulosa. Beberapa diantaranya hidup sebagai halofil yang ditemukan di estuaria. Banyak chytrid hidup di dalam alat pencernaan rumen hewan. Banyak juga yang bersifat parasit pada mikroflora dan mikrofauna, seperti algae dan rotifer, dan beberapa parasit pada tumbuhan berpembuluh.
Hifa kapang Chytriodiomycota adalah soenositik (coenocyctic), septum baru dibentuk apabila fungi akan membuat alat reproduksi sporangium. Mula-mula sporangium mengandung protoplasma berinti banyak yang kemudian membelah menjadi bagian-bagian kecil berinti tunggal yang selanjutnya memperoleh flagella posterior dan disebut zoospore. Zoospore keluar dari sporangium melalui papillae atau melalui lubang di dinding sporangium, dan berenanng sebelum menjadi kista. Kista tersebut akan berkecambah menjadi hifa baru. Reproduksi seksual berlangsung dengan cara kopulasi antara planogamet planogamet yang memiliki morfologi sama (isogamet) atau tidak sama (anisogamet) dengan menghasilkan suatu zigot yang akan tumbuh kembali menjadi hifa. Pada proses produksi spora “gabungan dua nucleus”.terdapat tiga tahap, namely, plasmogamy, karyogamy dan meosis. Proses plasmogami (gabungan dua protoplast yang membawa dua haploid secara bersama dalam satu sel). Terdapat beberapa cara plasmogamy. 1.
Gametangial copulation (gametangiogamy), terjadi kontak atau penggabungan antara gamet jantan dan betina.
2.
Planogametic copulation (gametogamy) terjadi penggabungan 2 planogamet denngan yang lain.
3.
Gametangial contact (gametangy) dua gametangia yang berbeda sex dan mengadakan hubungan dan plasmogamy yang mendapat struktur tambahan yang disebut tuba fertilisasi (oomycetes) dan trichogyne (Ascomycetes)
4.
Spermatization (spermatogamy) pada jantan disebut spermatia yang dapat menempel pada trichogyne (Ascomycetes) atau menerima hypha (Basidiomycetes), lubang berkembang pada ujung dari hubungan dan isi dari spermatial bermigrasi untuk menjadi bentuk yang baru.
5.
Somatogamy ialah penggabungan plasmogamy dalam siklus seksual.
dua struktur vegetatif yang bertujuan
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang diperoleh dari penyusunan makalah ini adalah Anatomi Chytridiomycetes merupakan fungi yang paling primitif. Anggotanya aquatic dengan dinding sel mengandung chitin tanpa selulosa, dan sporanya
berflagel.
Hifa
kapang
Chytriodiomycota
adalah
soenositik
(coenocyctic), septum baru dibentuk apabila fungi akan membuat alat reproduksi sporangium. Pada proses produksi spora “gabungan dua nucleus”.terdapat tiga tahap, namely, plasmogamy, karyogamy dan meosis.
MAKALAH BOTANI TUMBUHAN RENDAH “
DIVISI CHYTRIODIOMYCOTA
”
Disusun Oleh: Kelompok 2 Ola Mulya
1414141002
Fitri Anita Sari
1414141003
Lia Aprilia Syarifuddin
1414141005
Balqis Dinarty Jamaluddin
1414142005
Nurwana
1414142007
Amirah Faizah Anwar
1414142009
BIOLOGI SAINS UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR MAKASSAR 2017
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb. Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Botani Tumbuhan Rendah Tentang Divisi Chytridiomycota. Adapun penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas mata kuliah wajib yakni Botani Tumbuhan Rendah . Pada makalah ini membahas mengenai divisi chytridiomycota
yakni
tentang
,pengertian
chytridiomycota,
klasifikasi
dan
contoh,struktur anatomi dan morfologi dari chytridiomycota. Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan merupakan hasil kerja sama dari semua anggota kelompok kami. Adanya partisipasi aktif dari seluruh anggota kelompok, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir
kata
kami
berharap
semoga
Makalah
BTR
tentang
Divisi
Chytridiomycota dapat memberikan manfaat maupun inpirasi para pembaca. Wasslamualaikum. Wr. Wb Makassar, 3 Desember 2017
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………………………….i Daftar Isi …………………………… ……………………………………………………… ………………………………………………...ii ……………………...ii BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………… Belakang…………………………………………………………… ………………………………….1 ……….1 B. Rumusan masalah ………………………… …………………………………………………… ……………………………………...2 …………...2 C. Tujuan…………………………… Tujuan……………………………………………………… ………………………………………………..2 ……………………..2 BAB II ISI
A. Pengertian chytridiomycota……………………………………………………….3 chytridiomycota……………………………………………………….3 B. Klasifikasi chytridiomycota ch ytridiomycota ………………………………………………………8 ………………………………………………………8 C. Struktur anatomi chytridiomycota…………………. …………………………...12 D. Struktur morfologi chytridiomycota ………………………… …………………………………………….14 ………………….14 BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………… Kesimpulan………………………………………………… ………………………………………………15 ……………………15 B. Saran…………………………… Saran……………………………………………………… ………………………………………………..15 ……………………..15 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………… iii
DAFTAR PUSTAKA