MAKALAH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA PT. WIJAYA KARYA BITUMEN DI KABUPATEN BUTON PROVINSI SULAWESI TENGGARA
OLEH : NIZAR IKBAL 093 2013 0067 C1
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Corporate Social Responsibility (CSR) yang menjadi salah satu syarat untuk memenuhi Satuan Kredit Semester (SKS) mata kuliah Pengembangan Wilayah pada Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia. Tidak menutup kemungkinan dalam tugas ini banyak terdapat kesalahan baik dalam penulisan maupun dalam menyampaikan materi. Oleh karena itu, penulis mohon maaf. Akhirnya, dengan kerendahan hati penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis khususnya. Makassar, 09 Juni 2017
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Pembangunan suatu negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja,
setiap insan manusia berperan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Dunia usaha berperan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat dengan mempertimbangan pula faktor lingkungan hidup. Kini dunia usaha tidak lagi hanya memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata (single bottom line), melainkan sudah meliputi aspek keuangan, aspek sosial, dan aspek lingkungan biasa disebut triple bottom line. Sinergi dari tiga elemen ini merupakan kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Seiring dengan pesatnya perkembangan sektor dunia usaha sebagai akibat liberalisasi ekonomi, berbagai kalangan swasta, organisasi masyarakat, dan dunia pendidikan berupaya merumuskan dan mempromosikan tanggung jawab sosial sektor usaha dalam hubungannya dengan masyarakat dan li ngkungan. Namun saat ini – saat perubahan sedang melanda dunia – kalangan usaha juga tengah dihimpit oleh berbagai tekanan, mulai dari kepentingan untuk meningkatkan daya saing, tuntutan untuk menerapkan corporate governance, hingga masalah kepentingan stakeholder yang makin meningkat. Oleh karena itu, dunia usaha perlu mencari pola-pola kemitraan (partnership) dengan seluruh stakeholder agar dapat berperan dalam pembangunan, sekaligus meningkatkan kinerjanya agar tetap dapat bertahan dan bahkan berkembang menjadi perusa haan yang mampu bersaing. Upaya tersebut secara umum dapat disebut sebagai Corporate Social Responsibility (CSR) atau corporate citizenship dan dimaksudkan untuk mendorong dunia usaha lebih etis dalam menjalankan aktivitasnya agar tidak berpengaruh atau berdampak buruk pada masyarakat dan lingkungan hidupnya, sehingga pada akhirnya dunia usaha akan dapat bertahan secara berkelanjutan untuk memperoleh manfaat ekonomi yang menjadi tujuan dibentuknya dunia usaha.
1.2. Rumusan Masalah
1.
Jelaskan sebuah konsep tentang konsep Corporate Social Responsibility (CSR) yang inovatif dari sebuah perusaaahan berdasarkan evaluasi program Corporate Social Responsibility (CSR) yang sudah dilakukan.?
2.
Sebutkan dampak positif/negatif tentang penerapan konsep inovatif Corporate Social Responsibility (CSR) ?
1.3. Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui tentang konsep Corporate Social Responsibility (CSR) yang inovatif.
2. Untuk mengetahui seberapa besar dampak positif/negatif terhadap tentang konsep Corporate Social Responsibility (CSR) yang inovatif.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)
Walaupun konsep Corporate Social Responsibility (CSR) dewasa ini sangat popular, namun belum dijumpai keseragaman dalam mendefinisikan konsep Corporate Social Responsibility (CSR). Istilah Corporate Social Responsibility (CSR) sendiri diperkenalkan pertama kali dalam tulisan Social Responsibility of the Businessman tahun 1953. Corporate Social Responsibility (CSR) digagas Howard Rothmann Browen untuk mengeleminasi keresahan dunia bisnis. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah sebuah pendekatan dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka. Corporate Social Responsibility (CSR) bisa dikatakan komitmen yang berkesinambungan dari kalangan bisnis, untuk berperilaku secara etis dan memberi kontribusi bagi perkembangan ekonomi, seraya meningkatkan kualitas kehidupan dari karyawan dan keluarganya, serta komunitas lokal dan masyarakat luas pada umumnya. Dalam interaksi dengan para pemangku kepentingan ( stakeholders) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraan.
BAB III PEMBAHASAN
3.1. Implementasi Konsep Sustainable Development Dalam Program Corporate Social Responsibility (CSR)
Dengan masuknya program Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai bagian dari strategi bisnis, maka akan dengan mudah bagi unit-unit usaha yang berada dalam suatu perusahaan untuk mengimplementasi kan rencana kegiatan dari program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dirancangnya. Dilihat dari sisi pertanggung jawaban keuangan atas setiap investasi yang dikeluarkan dari program Corporate Social Responsibility (CSR) menjadi lebih jelas dan tegas, sehingga pada akhirnya keberlanjutan yang diharapkan akan dapat terimplementasi berdasarkan harapan semua stakeholder. 3.1.1. Mengapa Program Corporate Social Responsibility (CSR) Harus Sustainable.
Tidak mudah memang untuk memberikan jawaban yang tegas terhadap pertanyaan
diatas,
namun
penulis
beranggapan
bahwa
“Corporate
Social
Responsibility (CSR) is the ultimate level towards sustainability of development”. Umumnya kegiatan-kegiatan community development, charity maupun philanthropy yang saat ini mulai berkembang di bumi. Indonesia masih merupakan kegiatan yang bersifat pengabdian kepada masyarakat ataupun lingkungan yang berada tidak jauh dari lokasi tempat dunia usaha melakukan kegiatannya. Dan sering kali kegiatannya belum dikaitkan dengan tiga elemen yang menjadi kunci dari pembangunan berkelanjutan tersebut. Namun hal ini adalah langkah awal positif yang perlu dikembangkan dan diperluas hingga benar-benar dapat dijadikan kegiatan Corporate Social Responsibility yang benar-benar sustainable. Selain itu program Corporate Social Responsibility (CSR) baru dapat menjadi berkelanjutan apabila, program yang dibuat oleh suatu perusahaan benar-benar merupakan komitmen bersama dari segenap unsur yang ada di dalam perusahaan itu sendiri. Tentunya tanpa adanya komitmen dan dukungan dengan penuh antusias dari karyawan akan menjadikan program-program tersebut bagaikan program penebusan dosa dari pemegang saham belaka. Dengan melibatkan kar yawan secara intensif, maka
nilai dari program-program tersebut akan memberikan arti tersendiri yang sangat besar bagi perusahaan. Melakukan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang berkelanjutan akan memberikan dampak positif dan manfaat yang lebih besar baik kepada perusahaan itu sendiri maupun para stakeholder yang terkait. Sebagai contoh nyata dari program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dapat dilakukan oleh perusahaan dengan semangat keberlanjutan antara lain, yaitu: pengembangan bioenergi, melalui kegiatan penciptaan Desa Mandiri yang merupakan cikal bakal dari pembentukan eco-village di masa mendatang bagi Indonesia. Program Corporate Social Responsibility (CSR) yang berkelanjutan diharapkan akan dapat membentuk atau menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera dan mandiri. Setiap kegiatan tersebut akan melibatkan semangat sinergi dari semua pihak secara terus menerus membangun dan menciptakan kesejahteraan dan pada akhirnya akan tercipta kemandirian dari masyarakat yang terlibat dalam program tersebut keberlanjutan dan kelangsungan usahanya dengan baik. 3.1.2. Program Corporate Social Responsibility (CSR) bagi perusahaan PT. Wijaya Karya Bitumen Memang pada saat ini di Indonesia, praktek Corporate Social Responsibility (CSR) belum menjadi suatu keharusan yang umum, namun dalam abad informasi dan teknologi serta adanya desakan globalisasi, maka tuntutan terhadap perusahaan untuk menjalankan CSR akan semakin besar. Tidak menutup kemungkinan bahwa CSR menjadi kewajiban baru standar bisnis yang harus dipenuhi seperti layaknya standar ISO. Dan diperkirakan pada akhir tahun 2008 mendatang akan diluncurkan ISO 26000 on Social Responsibility, sehingga tuntutan dunia usaha menjadi semakin jelas akan pentingnya program Corporate Social Responsibility (CSR) dijalankan oleh perusahaan apabila menginginkan keberlanjutan dari perusahaan tersebut. Corporate Social Responsibility (CSR) akan menjadi strategi bisnis yang inheren dalam perusahaan untuk menjaga atau meningkatkan daya saing melalui reputasi dan kesetiaan merek produk (loyalitas) atau citra perusahaan. Kedua hal tersebut akan menjadi keunggulan kompetitif perusahaan yang sulit untuk ditiru oleh para pesaing. Di lain pihak, adanya pertumbuhan keinginan dari konsumen untuk membeli produk
berdasarkan kriteria-kriteria berbasis nilai-nilai dan etika akan merubah perilaku konsumen
di
masa
mendatang.
Implementasi
kebijakan
Corporate
Social
Responsibility (CSR) adalah suatu proses yang terus menerus dan berkelanj utan. Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh PT. Wijaya Karya Bitumen, ini dilakukan supaya perusahaan ini dapat lebih dekat dengan masyarakat maka dari itu perusahaan melakukan Corporate Social Responsibility (CSR), Sejak berdirinya, PT Wijaya Karya Bitumen terus melanjutkan program tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility atau “CSR” ) yang merefleksikan misi Perseroan yakni “Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan”. Landasan tujuan yang digunakan dalam melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) Perseroan adalah: Menciptakan Hidup Yang Lebih Baik Setiap Hari, yang kemudian dituangkan ke dalam lima pilar Corporate Social Responsibility (CSR) yaitu Pembangunan Sumber Daya Manusia, Partisipasi Aktif Dalam Kegiatan Komunitas, Peningkatan Nilai Ekonomi, Menjaga Kelestarian Lingkungan, dan Solidaritas Kemanusiaan. Berikut program-program yang dilakukan oleh PT. Wijaya Karya Bitumen : 1.
Pembangunan Sumber Daya Manusia
PT. Wijaya Karya Bitumen meyakini pendidikan sebagai faktor utama dalam pembangunan sumber daya manusia. Dukungan Perseroan diwujudkan dengan cara membuka kesempatan bagi masyarakat untuk mengikuti pendidikan formal maupun non – formal, mendukung kegiatan pengembangan riset dan meningkatkan kompetensi para guru. 2.
Program Bantuan Sarana Pendidikan
Guna mendukung pendidikan, PT. Wijaya Karya Bitumen mengelola sekolah – sekolah yang berlokasi di sekitar area perkebunan yang meliputi Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan. Sekolah – sekolah tersebut kini telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas termasuk laboratorium komputer dan biologi, perpustakaan, serta fasilitas olah raga dan ekstra kurikuler seperti perangkat drum band. PT. Wijaya Karya Bitumen juga memberikan dukungan berupa alat peraga edukasi kepada anak – anak usia Pra Sekolah/ Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
yang berlokasi di sekitar kantor PT. Wijaya Karya Bitumen PT. Wijaya Karya Bitumen juga melengkapi sarana taman bermain anak – anak bagi sekolah – sekolah tersebut. Pada tahun 2011, guna membantu memberikan pendidikan multi kultur kepada anak – anak sejak dini, PT. Wijaya Karya Bitumen membagikan buku ensiklopedi Pustaka Anak Nusantara ke ratusan perpustakaan sekolah dasar dan menengah pertama di seluruh Indonesia. Selain itu PT. Wijaya Karya Bitumen juga memberikan kumpulan buku dongeng cerita rakyat Indonesia yang kaya akan pes an – pesan moral. 3.
Kegiatan Sosial dan Keagamaan
Perseroan juga selalu berpartisipasi dan berkontribusi dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan, khususnya yang terkait dengan pendidikan dan peringatan hari besar keagamaan. PT. Wijaya Karya Bitumen Berbagi Kasih, dilaksanakan pada peringatan hari besar keagamaan seperti Ramadhan dan Natal. Kepedulian diwujudkan dalam bentuk pemberian paket produk dan peralatan sekolah kepada komunitas – komunitas yang membutuhkan. MTQ adalah program yang dikelola sejak tahun 1974 oleh Lonsum. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran bagi anak – anak karyawan PT. Wijaya Karya Bitumen dan masyarakat di sekitar area perkebunan. Setiap tahun, Perseroan memberikan sumbangan qurban untuk memperingati hari Idul Adha yang diberikan kepada masyarakat di sekitar area operasional Perseroan. 4.
Peningkatan Nilai Ekonomi
PT. Wijaya Karya Bitumen terus membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dengan para stakeholders melalui program kemitraan guna meningkatkan dan mendorong pengembangan ekonomi yang berkelanjutan. Program kemitraan PT. Wijaya Karya Bitumen ditujukan bagi keluarga petani, peternak, pengusaha UKM dan masyarakat sekitar.
5.
Kemitraan dengan Petani
Perseroan mengembangkan program – program kemitraan pertanian secara berkelanjutan, dengan para mitra yang terdiri dari petani kentang, singkong, gula kelapa dan cabai. Dalam program kemitraan ini, PT. Wijaya Karya Bitumen
memberikan pelatihan, bimbingan dan pendampingan di bidang pembudidayaan, penanaman, pemanenan dan pasca pemanenan komoditas. 6.
Pembangunan Infrastruktur
PT. Wijaya Karya Bitumen mendukung program Pembanguan Infrastruktur melalui Program pembangunan daerah setempat. Program ini diantaranya pembuatan Kamar Mandi/WC, Pengaspalan Jalan, Pembuatan fasilitas di s ekitar area sungai yang sekarang disebut “KALI BIRU” atau “KALI LAKUA”.
3.2. Konsep penerapan Corporate Social Responsibility (CSR)
Merujuk pada konsep yang ideal, tentu ada standarisasi dalam penerapan CSR. Terdapat lima dasar dari Corporate Social Responsibility Management System Standards (CSR MSSs) yang muncul dari Customer Protection dalam Global Market Working Group Report sebagai dasar untuk penerapan yang efektif pada setiap prinsip Corporate Social Responsibility (CSR) adalah: 1.
Mengidentifikasi dan menyeleksi substansi dari norma dan prinsip yang relevan oleh ribuan perusahaan.
2.
Cara-cara mendekatkan jarak antar-stakeholder oleh aktivitas perusahaan dalam kaitannya dengan peningkatan tanggung jawab sosial perusahaan dan pendekatan dalam implementasi.
3.
Proses dan sistem untuk menjamin efektivitas operasional dari komitmen Corporate Social Responsibility (CSR).
4.
Teknik-teknik untuk verifikasi kemajuan ke depan dari komitmen tanggung jawab social.
5.
Teknik-teknik untuk stakeholder dan laporan publik serta komunikasi. Keberadaan suatu perusahaan tentu berorientasi pada P yang pertama yaitu
Profit. Namun ternyata untuk menjaga keberlangsungan sebuah perusahaan, orientasi pada Profit saja tidaklah cukup, perusahaan perlu memiliki konsentrasi juga terhadap People (sosial) dan juga Planet (lingkungan). Konsep penerapan 3P ini sebenarnya adalah simpulan yang bisa didapat dari uraian-uraian sebelumnya mengenai penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) yang ideal. Konsep Engklington 3P Bahwa 3P ( PROFIT, PEOPLE, PLANET ) harus saling terkait satu sama lainnya jika salah satu komponen ditinggalkan akan menimbulkan ketidakseimbangan sehingga menimbulkan dampak ekonomi, sosial dan lingkungan.
3.3. Analisis
Menurut saya keputusan manajemen perusahaan untuk melaksanakan program program Corporate Social Responsibility (CSR) secara berkelanjutan, pada dasarnya merupakan keputusan yang rasional. Sebab
implementasi program-program
Corporate Social Responsibility (CSR) akan menimbulkan efek lingkaran emas yang akan dinikmati oleh perusahaan dan seluruh stakeholdernya. Melalui Corporate Social Responsibility (CSR), Kesejahteraan dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat lokal maupun masyarakat luas akan lebih terjamin. Kondisi ini pada gilirannya akan menjamin kelancaran seluruh proses atau aktivitas produksi perusahaan serta pemasaran hasil-hasil produksi perusahaan. Sedangkan terjaganya kelestarian lingkungan dan alam selain menjamin kelancaran proses produksi juga menjamin ketersediaan pasokan bahan baku produksi yang diambil dari alam. Bila Corporate Social Responsibility (CSR) benar-benar dijalankan secara efektif maka dapat memperkuat atau meningkatkan akumulasi modal sosial dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Modal sosial, termasuk elemenelemennya seperti kepercayaan, kohesifitas, altruisme, gotong royong, jaringan dan kolaborasi sosial memiliki pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Melalui beragam mekanismenya, modal sosial dapat meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap kepentingan publik, meluasnya partisipasi dalam proses demokrasi, menguatnya keserasian masyarakat dan menurunnya tingkat kekerasan dan kejahatan. Tanggung jawab perusahaan terhadap kepentingan publik dapat diwujudkan melalui pelaksanaan program-program Corporate Social Responsibility (CSR) yang berkelanjutan dan menyentuh langsung aspek-aspek kehidupan masyarakat. Dengan demikian realisasi program-program Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan sumbangan perusahaan secara tidak langsung terhadap penguatan modal sosial secara keseluruhan. Berbeda halnya dengan modal finansial yang dapat dihitung nilainya kuantitatif, maka modal sosial tidak dapat dihitung nilainya secara pasti. Namun demikian, dapat ditegaskan bahwa pengeluaran biaya untuk program-program Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan investasi perusahaan untuk memupuk modal sosial.
Jadi Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu tuntutan pilihan yang tidak bisa dihindarkan lagi karena suka tidak suka kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) harus dikerjakan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap stakeholder (pemegang saham). Dan Corporate Social Responsibility (CSR) juga suatu pilihan yang mana pilihan tersebut dilandasi oleh kesadaran dari perusahaan yang tidak hanya pada pemegang saham dan konsumen saja tetapi ia juga harus memenuhi harapan para stakeholder (pemangku kepentingan) seperti keluarga, karyawan, rekan bisnis, pemerintah dan masyarakat sekitar. 3.4. Analisis penerapan Inovasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahan Corporate Social Responsibility (CSR) : a.
Community Relation Kegiatan yang menyangkut pengembangan kesepahaman melalui komunikasi dan
informasi kepada para pihak yang terkait, seperti melibatkan masyarakat dalam pelaksaan setiap program Corporate Social Responsibility (CSR). b.
Community Services Program bantuan dalam kegiatan ini berkaitan dengan pelayanan mas yarakat atau
kepentingan meliputi : 1.
Bantuan peningkatan kesehatan di sekitar Masyarakat.
2.
Bantuan perbaikan sarana ibadah.
c.
Community Empowering Kegiatan ini terdiri dari program-program yang memberikan akses yang lebih luas
kepada masyarakat untuk menunjang kemandiriannya. Kegiatan yang dilakukan antara lain: ·
Bantuan alat pertanian kepada kelompok tani.
·
Bantuan pengembangan budi daya pertanian.
·
Bantuan pengembangan pola tanam.
·
Pelatihan manajemen UKM dan Kiat-kiat pengembangan UKM.
·
Pelatihan manajemen pemasaran dan keuangan bagi pengrajin souvenir.
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu konsep atau tindakan yang dilakukan oleh perusahaan sebagai rasa tanggung jawab perusahaan terhadap social maupun lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada, seperti melakukan suatu kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan menjaga lingkungan, memberikan beasiswa untuk anak tidak mampu di daerah tersebut, dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk membangun desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan sebuah fenomena dan strategi yang digunakan perusahaan untuk mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan stakeholder -nya. Corporate Social Responsibility (CSR) dimulai sejak era dimana kesadaran akan sustainability perusahaan jangka panjang adalah lebih penting daripada sekedar profitability perusahaan. Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) akan menjamin keberlanjutan bisnis yang dilakukan. Hal ini disebabkan karena : 1.
Menurunnya gangguan social yang sering terjadi akibat pencemaran lingkungan, bahkan dapat menumbuh kembangkan dukungan atau pembelaan masyarakat setempat.
2.
Terjaminnya pasokan bahan baku secara berkelanjutan untuk jangka panjang.
3.
Tambahan keuntungan dari unit bisnis baru, yang semula merupakan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dirancang oleh korporat.
Adapun 5 pilar yang mencakup kegiatan Corporate Social Responsibilit y (CSR) yaitu: 1.
Pengembangan kapasitas SDM di lingkungan internal perusahaan maupun lingkungan masyarakat sekitarnya.
2.
Penguatan ekonomi masyarakat sekitar kawasan wilayah kerja perusahaan.
3.
Pemeliharaan hubungan relasional antara korporasi dan lingkungan sosialnya yang tidak dikelola dengan baik sering mengundang kerentanan konflik.
4.
Perbaikan tata kelola perusahaan yang baik.
5.
Pelestarian lingkungan, baik lingkungan fisik, social serta budaya.
Berikut ini adalah manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) bagi masyarakat: 1.
Meningkatknya kesejahteraan masyarakat sekitar dan kelestarian lingkungan.
2.
Adanya beasiswa untuk anak tidak mampu di daerah tersebut.
3.
Meningkatnya pemeliharaan fasilitas umum.
4.
Adanya pembangunan desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada.
Berikut ini adalah manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) bagi perusahaan: 1.
Meningkatkan citra perusahaan.
2.
Mengembangkan kerja sama dengan perusahaan lain.
3.
Memperkuat brand merk perusahaan dimata masyarakat.
4.
Membedakan perusahan tersebut dengan para pesaingnya.
5.
Memberikan inovasi bagi perusahaan.
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan Jadi Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu tuntutan pilihan yang tidak bisa dihindarkan lagi karena suka tidak suka kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) harus dikerjakan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap shareholder (pemegang saham). Dan Corporate Social Responsibility (CSR) juga suatu pilihan yang mana pilihan tersebut di landasi oleh kesadaran dari perusahaan yang tidak hanya pada pemegang saham dan konsumen saja tetapi ia juga harus memenuhi harapan para stakeholder (pemangku kepentingan) seperti keluarga, karyawan, rekan bisnis, pemerintah dan masyarakat sekitar. Selain itu program Corporate Social Responsibility (CSR) baru dapat menjadi berkelanjutan apabila, program yang dibuat oleh suatu perusahaan benar-benar merupakan komitmen bersama dari segenap unsur yang ada di dalam perusahaan itu sendiri. Tentunya tanpa adanya komitmen dan dukungan dengan penuh antusias dari karyawan akan menjadikan program-program tersebut bagaikan program penebusan dosa dari pemegang saham belaka. Dengan melibatkan kar yawan secara intensif, maka nilai dari program-program tersebut akan memberikan arti tersendiri yang sangat besar bagi perusahaan. Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh PT. Wijaya Karya Bitumen, ini dilakukan supaya perusahaan ini dapat lebih dekat dengan masyarakat maka dari itu perusahaan melakukan Corporate Social Responsibility (CSR), Sepanjang tahun 2008 hingga sekarang, PT. Wijaya Karya Bitumen terus melanjutkan program tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility atau “CSR” ) yang merefleksikan misi Perseroan yakni “Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan”. Landasan tujuan yang digunakan dalam melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) Perseroan adalah: Menciptakan Hidup Yang Lebih Baik Setiap Hari, yang kemudian dituangkan ke dalam lima pilar Corporate Social Responsibility (CSR) yaitu Pembangunan Sumber Daya Manusia, Partisipasi Aktif Dalam Kegiatan Komunitas, Peningkatan Nilai Ekonomi, Menjaga Kelestarian Lingkungan, dan Solidaritas Kemanusiaan.
4.1. Saran Merujuk pada konsep yang ideal, tentu ada standardisasi dalam penerapan CSR. Terdapat lima dasar dari Corporate Social Responsibility Management System Standards (CSR MSSs) yang muncul dari Customer Protection dalam Global Market Working Group Report sebagai dasar untuk penerapan yang efektif pada setiap prinsip Corporate Social Responsibility (CSR) adalah: 1.
Mengidentifikasi dan menyeleksi substansi dari norma dan prinsip yang relevan oleh ribuan perusahaan.
2.
Cara-cara mendekatkan jarak antar-stakeholder oleh aktivitas perusahaan dalam kaitannya dengan peningkatan tanggung jawab sosial perusahaan dan pendekatan dalam implementasi.
3.
Proses dan sistem untuk menjamin efektivitas operasional dari komitmen Corporate Social Responsibility (CSR).
4.
Teknik-teknik untuk verifikasi kemajuan ke depan dari komitmen tanggung jawab social.
5.
Teknik-teknik untuk stakeholder dan laporan publik serta komunikasi.
keputusan manajemen perusahaan untuk melaksanakan program-program Corporate Social Responsibility (CSR) secara berkelanjutan, pada dasarnya merupakan keputusan yang rasional. Sebab implementasi program-program Corporate Social Responsibility (CSR) akan menimbulkan efek lingkaran emas yang akan dinikmati oleh perusahaan dan seluruh stakeholder-nya. Melalui Corporate Social Responsibility (CSR), Kesejahteraan dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat lokal maupun masyarakat luas akan lebih terjamin. Kondisi ini pada gilirannya akan menjamin kelancaran seluruh proses atau aktivitas produksi perusahaan serta pemasaran hasil -hasil produksi perusahaan. Sedangkan terjaganya kelestarian lingkungan dan alam selain menjamin kelancaran proses produksi juga menjamin ketersediaan pasokan bahan baku produksi yang diambil dari alam.
DAFTAR PUSTAKA
Azheri, Busyra. 2012. Corporate Social Responsibility; Dari Voluntary Menjadi Mandatory. Jakarta: Raja Wali Pers Kartini, Dwi. 2009. Corporate Social Responsibility; Transformasi Konsep Sustainability Management Dan Implementasi Di Indonesia. Jakarta: Refika Aditama Prastowo, Joko & Huda, Miftachul. 2011. Corporate Social Responsibility. Yogyakarta: Samudra Biru Solihin, Ismail. 2008. Corporate Social Responsibility; From Charity to Sustainability. Jakarta: Salemba Empat Wahyudi, Isa & Azheri, Busyra. 2011. Corporate Social Responsibilty; Prinsip, Pengaturan & Implementasi. Malang: Setara Press.