Definisi Depresi
Depresi adalah suatu kondisi yang lebih dari suatu keadaan sedih, bila kondisi depresi seseorang sampai menyebabkan terganggunya aktivitas sosial sehari-harinya maka hal itu disebut sebagai suatu gangguan depresi. Beberapa gejala gangguan depresi adalah perasaan sedih, rasa lelah yang berlebihan setelah aktivitas rutin yang biasa, hilang minat dan semangat, malas beraktivitas, dan gangguan pola tidur. Depresi merupakan salah satu penyebab utama kejadian bunuh diri. Menurut seorang ilmuwan terkemuka yaitu Rice, P. L. (1992), memberikan definisi depresi adalah gangguan mood, kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai seluruh proses mental (berpikir, berperasaan dan berperilaku) seseorang. Pada umumnya mood yang secara dominan muncul adalah perasaan tidak berdaya dan kehilangan harapan. Depresi ditandai dengan perasaan sedih yang psikopatologis, kehilangan minat dan kegembiraan, berkurangnya energi yang menuju kepada meningkatnya keadaan mudah lelah yang sangat nyata sesudah bekerja sedikit saja, dan berkurangnya berkurangnya aktivitas.
Penyebab Depresi.
Penyebab suatu kondisi depresi meliputi: y
Faktor
organobiologis karena kar ena ketidakseimbangan ketidaksei mbangan neurotransmiter di otak, otak,
misalnya: a. Norepinefrin (neurotransmitter yang mengatur inergi interest): hubungan yang dinyatakan oleh penelitian ilmiah dasar antara turunnya regulasi reseptor b-adrenergik dan respon antidepresan secara klinis memungkinkan indikasi peran sistem noradrenergik noradre nergik dalam depresi. Bukti-bukti Bukti-bukti lainnya yang juga melibatkan presinaptik reseptor adrenergik dalam depresi, sejak reseptor reseptor tersebut diaktifkan mengakibatkan penurunan jumlah norepinefrin yang dilepaskan. Presipnatik reseptor adrenergic juga berlokasi di neuron serotonergik dan mengatur jumlah serotin yang dilepaskan, b. Serotonin (neurotransmitter yang mengatur perasaan): dengan diketahui banyaknya efek spesifik serotin re uptake inhibator (SSRI), contoh;
fluoxetin dalam pengobatan depresi, menjadikan serotonin neurotransmitter biogenik amin yang paling sering dihubungkan dengan depresi, c. Dopamine (neurotransmitter yang mengatur minat): walaupun norepinefrin dan serotonin adalah biogenik amin. Dopamine juga sering berhubungan dengan patofisiologi depresi, y
Faktor
psikologis karena tekanan beban psikis, dampak pembelajaran perilaku
terhadap suatu situasi sosial. y
Faktor
sosio-lingkungan misalnya karena kehilangan pasangan hidup,
kehilangan pekerjaan, paska bencana, dampak situasi kehidupan sehari-hari lainnya.
Gejala
Depresi.
Menurut Diagnostic and Statistical Manual IV - Text Revision (DSM IVTR) (American Psychiatric Association, 2000), seseorang menderita gangguan depresi jika: A. Lima (atau lebih) gejala di bawah telah ada selama periode dua minggu dan merupakan perubahan dari keadaan biasa seseorang; sekurangnya salah satu gejala harus (1) emosi depresi atau (2) kehilangan minat atau kemampuan menikmati sesuatu. 1.
K eadaan
emosi depresi/tertekan sebagian besar waktu dalam satu hari, hampir
setiap hari, yang ditandai oleh laporan subjektif (misal: rasa sedih atau hampa) atau pengamatan orang lain (misal: terlihat seperti ingin menangis). 2.
K ehilangan
minat atau rasa nikmat terhadap semua, atau hampir semua
kegiatan sebagian besar waktu dalam satu hari, hampir setiap hari (ditandai oleh laporan subjektif atau pengamata n orang lain) 3.
Hilangnya berat badan yang signifikan saat tidak melakukan diet atau bertambahnya berat badan secara signifikan (misal: perubahan berat badan lebih dari 5% berat bada n sebelumnya dalam satu bulan)
4.
Insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari
5.
K egelisahan
atau kelambatan psikomotor hampir setiap hari (dapat diamati
oleh orang lain, bukan hanya perasaan subjektif akan kegelisahan atau merasa lambat) 6.
Perasaan lelah atau kehilangan kekuatan hampir setiap hari
7.
Perasaan tidak berharga atau perasaan bersalah yang berlebihan atau t idak wajar (bisa merupakan delusi) hampir setiap hari
8.
Berkurangnya kemampuan untuk berpikir atau berkonsentrasi, atau sulit membuat keputusan, hampir setiap hari (ditandai oleh laporan subjektif atau pengamatan orang lain)
9.
Berulang-kali muncul pikiran akan kematian (bukan hanya takut mati), berulang-kali muncul pikiran untuk bunuh diri tanpa rencana yang jelas, atau usaha bunuh diri atau rencana yang spesifik untuk mengakhiri nyawa sendiri Gejala-gejala tersebut juga harus menyebabkan gangguan jiwa yang
cukup besar dan signifikan sehingga menyebabkan gangguan nyata dalam kehidupan sosial, pekerjaan atau area penting dalam kehidupan seseorang.
Terapi.
Penderita depresi perlu melakukan terapi secara tepat. Hal ini untuk menghindari konsekuensi bila tidak mencapai kesembuhan.
K onsekuensi
yang
dimaksud yaitu: kendala psikososial berkepanjangan, memperburuk prognosis, menambah beban pelayanan medis, meningkatnya risiko bunuh diri dan penyalahgunaan zat, serta meningkatnya risiko kekambuhan. Tujuan terapi depresi adalah meningkatkan kualitas hidup, mengurangi atau menghilangkan gejala, mengembalikan peran dan fungsi, mengurangi risiko kekambuhan, serta mengurangi risiko kecacatan ata u kematian. Namun, ada faktor yang memengaruhi hasil terapi, yakni pasien, masyarakat, dokter, dan obat. Pada pasien biasanya berupa ketidakpatuhan karena berbagai sebab salah satunya tidak peduli. Pada masyarakat atau lingkungan adalah karena mitos, kepercayaan, dan stigma. Dokter juga bisa memberi pengaruh yang tidak baik pada hasil terapi, misalnya jika dokter kurang mengenali gejala depresi. Sedangkan pada obat, biasanya menyangkut efektivitas, efek samping, kemudahan, dan harga. K husus
mengenai obat, penderita depresi sebaiknya menggunakan obat
antidepresan serotonin nor epinefrin reuptake inhibitor (SNRI). Mengapa SNRI? Sebab, obat ini mampu bekerja ganda yakni menghambat reuptake serotonin
dan
nor
epinephrine.
Penelitian
oleh
Wyeth
Pharmaceutical
menunjukkan, golongan obat SNRI dapat mempertahankan keseimbangan sejumlah zat kimia dalam otak yakni serotonin dan norepinefrin, sehingga mencegah kekambuhan dan dan berulangnya depresi. Obat ini juga bekerja dengan cepat. Dengan dosis sekali sehari, efeknya telah dapat dirasakan oleh pasien setelah empat hari penggunaan. Cara menanggulangi depresi berbeda-beda sesuai dengan keadaan pasien, namun biasanya merupakan gabungan dari farmakoterapi dan psikoterapi atau konseling. Dukungan dari orang-orang terdekat serta dukungan spiritual juga sangat membantu dalam penyembuhan.
R eferensi.
http://id.wikipedia.org/wiki/Depresi (26 April 2010 10:04 WIB) http://id.shvoong.com/medicine-and-health/neurology/1670144-tanggulangidepresi-secara-tepat/ (26 April 2010 10:05 WIB) http://duniapsikologi.dagdigdug.com/2009/05/15/apa-itu-depresi/ (26 April 2010 11:45 WIB) http://duniapsikologi.dagdigdug.com/2009/09/11/apa-saja-penyebab-depresi/ (26 April 2010 11:48 WIB)