Makalah Etika Profesi
Chernobyl & Union Carbide
Oleh
Kelompok 1
Victor Yansen – 160401061 Agustina Dwi P.H – 160401004
Husni Mubaroh – 160401014 Stevanus Boltzman – 160401066
Crishansen S. – 160401025 Andy Sulung – 160401048
Winrich – 160401047 Kelvin Prasetia – 160401043
Nia Ariska Pandia – 160401005 Heru Leonardo – 160401052
Departemen Teknik Mesin
FT USU
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dalam waktu yang tepat.
Meskipun kami berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar tugas makalah ini dapat lebih baik lagi.
Terima kasih.
Medan, Maret 2017
Kelompok 1
I. Chernobyl
1. Awal mula sejarah tragedi Chernobyl
Tragedi Chernobyl adalah bencana nuklir terburuk dalam sejarah peradaban umat manusia. Petaka yang menghantui Ukraina ini terjadi pada 26 April 1986, yakni satu dari empat reaktor nuklir di pembangkit listrik chernobyl, di utara Ukraina meledak. chernobyl adalah sebuah kota tak berpenghuni di ukraina utara, tepatnya di oblast kiev dekat dengan perbatasan belarusia.
Kota ini ditinggalkan penghuninya tahun 1986 setelah bencana ledakan pembangkit listrik tenaga nuklir yang terkenal sebagai bencana chernobyl yang terletak 14,5 km utara-barat laut. Pembangkit tersebut dinamakan sesuai dengan nama kotanya, dan terletak di chernobyl raion (distrik), tetapi bukan merupakan tempat tinggal bagi pekerjanya. Pada saat pembangunan pembangkit tersebut, sebuah kota kembar, prypiat dibangun didekatnya untuk para pekerjanya.
Radiasi yang dilepaskan ledakan itu 100 kali lebih besar dari bom atom yang dijatuhkan di Hirosima dan Nagasaki. Daerah separuh luas Italia terkontiminasi dan radiasinya menyebar di sebagian besar wilayah bekas Uni Soviet dan sebagian Eropa bagian Utara.
2. Sejarah tragedi Chernobyl
Tanggal 26 april 1986, 22 tahun lalu, pukul 01.23 terjadi ledakan pada unit 4 pltn chernobyl. Peristiwa ini menggemparkan dunia karena mengingatkan kembali pada ledakan bom atom di hiroshima dan nagasaki, jepang, saat berkecamuk perang dunia II yang menewaskan sekitar 220.000 orang.trauma hiroshima dan nagasaki belum hilang dari ingatan orang, muncul kembali peristiwa chernobyl yang termasuk kecelakaan terbesar pada PLTN selama kurang lebih 60 tahun. Berbagai media cetak dan elektronik sejagat memberitakan tragedi itu secara beragam baik yang bersifat normatif, emosional, ataupun bombastis.
3. Penyebab kecelakaan
Reaktor chernobyl jenis rbmk didirikan di atas tanah rawa di sebelah utara ukraina, sekitar 80 mil sebelah utara kiev. Reaktor unit 1 mulai beroperasi pada 1977, unit 2 pada 1978, unit 3 pada 1981, dan unit 4 pada 1983. Sebuah kota kecil, pripyat, dibangun dekat pltn chernobyl untuk tempat tinggal pekerja pembangkit itu dan keluarganya.
Tipe PLTN chernobyl dirancang untuk menghasilkan "plutonium" guna pembuatan senjata nuklir serta listrik. Tipe pltn berfungsi ganda seperti ini tidak ada di negara-negara barat, seperti, as dan prancis, yang merupakan negara pioner pltn di samping uni soviet (pada waktu itu) sebagai pioner pertama.
Secara garis besar, bencana chernobyl dapat dijelaskan sebagai berikut. Pada 25 april 1986 reaktor unit 4 direncanakan dipadamkan untuk perawatan rutin. Selama pemadaman berlangsung, teknisi akan melakukan tes untuk menentukan apakah pada kasus reaktor kehilangan daya turbin dapat menghasilkan energi yang cukup untuk membuat sistem pendingin tetap bekerja sampai generator kembali beroperasi.
Proses pemadaman dan tes dimulai pukul 01.00 pada 25 april. Untuk mendapatkan hasil akurat, operator memilih mematikan beberapa sistem keselamatan, yang kemudian pilihan ini yang membawa malapetaka. Pada pertengahan tes, pemadaman harus ditunda selama sembilan jam akibat peningkatan permintaan daya di kiev. Proses pemadaman dan tes dilanjutkan kembali pada pukul 23.10 25 april. Pada pukul 01.00, 26 april, daya reaktor menurun tajam, menyebabkan reaktor berada pada situasi yang membahayakan operator.
Berusaha mengompensasi rendahnya daya, tetapi reaktor menjadi tak terkendali. Jika sistem keselamatan tetap aktif, operator dapat menangani masalah, namun mereka tidak dapat melakukannya dan akhirnya reaktor meledak pada pukul 01.30.
Kecelakaan PLTN chernobyl masuk level ke-7 (level paling atas) yang disebut major accident, sesuai dengan kriteria yang ditentukan ines (the international nuclear event scale). Di samping kesalahan operator yang mengoperasikannya di luar sop (standard operation procedure), pltn chernobyl juga tidak memenuhi standar desain sebagaimana yang ditentukan oleh iaea (international atomic energy agency). Pltn chernobyl tidak mempunyai kungkungan reaktor sebagai salah satu persyaratan untuk menjamin keselamatan jika terjadi kebocoran radiasi dari reaktor. Apabila pltn chernobyl memiliki kungkungan maka walaupun terjadi ledakan kemungkinan radiasi tidak akan keluar ke mana-mana, tetapi terlindung oleh kungkungan. Atau bila terjadi kebocoran tidak separah dibandingkan dengan tidak memiliki kungkungan.
Secara perinci, kecelakaan itu disebabkan:
Pertama, desain reaktor, yakni tidak stabil pada daya rendah – daya reaktor bisa naik cepat tanpa dapat dikendalikan. Tidak mempunyai kungkungan reaktor (containment). Akibatnya, setiap kebocoran radiasi dari reaktor langsung ke udara.
Kedua, pelanggaran prosedur. Ketika pekerjaan tes dilakukan hanya delapan batang kendali reaktor yang dipakai, yang semestinya minimal 30, agar reaktor tetap terkontrol. Sistem pendingin darurat reaktor dimatikan. Tes dilakukan tanpa memberitahukan kepada petugas yang bertanggung jawab terhadap operasi reaktor.
Ketiga, budaya keselamatan. Pengusaha instalasi tidak memiliki budaya keselamatan, tidak mampu memperbaiki kelemahan desain yang sudah diketahui sebelum kecelakaan terjadi.
Penilaian atas berbagai kelemahan pltn chernobyl menghasilkan evaluasi internasional bahwa jenis kecelakaan seperti ini tidak akan mungkin terjadi pada jenis reaktor komersial lainnya. Evaluasi ini ditetapkan demikian karena mungkin berdasarkan analisis jenis reaktor lain yang memenuhi persyaratan keselamatan yang tinggi, termasuk budaya keselamatan yang dimiliki para operator sangat tinggi.
4. Dampak Kecelakaan
Pada 2003, IAEA membentuk "forum chernobyl" bekerja sama dengan organisasi pbb lainnya, seperti WHO, UNDP, ENEP, UN-OCHA, UN-SCEAR, bank dunia dan ketiga pemerintahan Belarusia, Ukraina, dan Rusia. Forum ini bekerja untuk menjawab pertanyaan, "sejauh mana dampak kecelakaan ini terhadap kesehatan, lingkungan hidup dan sosial ekonomi kawasan beserta penduduknya." laporan ini diberi nama "cherno- byl legacy".
Diperkirakan semula dampak fisik akan begitu dahsyat. Artinya, akan menimbulkan korban jiwa yang luar biasa banyaknya. Namun, ternyata data sampai dengan 2006, jumlah korban yang meninggal 56 orang, di mana 28 orang (para likuidator terdiri dari staf pltn, tenaga konstruksi, dan pemadam kebakaran) meninggal pada 3 bulan pertama setelah kecelakaan, 19 orang meninggal 8 tahun kemudian, dan 9 anak lainnya meninggal karena kanker kelenjar gondok.
Sebanyak 350.000 likuidator yang terlibat dalam proses pembersihan daerah pltn yang kena bencana, serta 5 juta orang yang saat itu tinggal di belarusia, ukraina, dan rusia, yang terkena kontaminasi zat radioaktif dan 100.000 di antaranya tinggal di daerah yang dikategorikan sebagai daerah strict control, ternyata mendapat radiasi seluruh badan sebanding dengan tingkat radiasi alam, serta tidak ditemukan dampak terhadap kesuburan atau bentuk-bentuk anomali.
Di sisi lain, hasil studi dan penelitian terhadap likuidator menunjukkan bahwa "tidak ada korelasi langsung antara kenaikan jumlah penderita kanker dan jumlah kematian per satuan waktu dengan paparan radiasi chernobyl.
Kemudian pada 1992-2002 tercatat 4.000 kasus kanker kelenjar gondok yang terobservasi di belarusia, ukraina, dan rusia pada anak-anak dan remaja 0-18 tahun ketika terjadi kecelakaan, termasuk 3.000 orang yang berusia 0-14 tahun. Selama perawatan mereka yang kena kanker, di belarusia meninggal delapan anak dan di rusia seorang anak. Yang lainnya selamat.
Berdasarkan laporan "chernobyl lecacy", sebagian besar daerah pemukiman yang semula mendapat kontaminasi zat radioaktif karena kecelakaan pltn chernobyl telah kembali ke tingkat radiasi latar, seperti sebelum terjadi kecelakaan. Dampak psikologis adalah yang paling dahsyat, terutama trauma bagi mereka yang mengalaminya seperti stres, depresi, dan gejala lainnya yang secara medis sulit dijelaskan.
Akibat kecelakaan itu, IAEA dan semua negara yang memiliki PLTN membangun konsensus internasional untuk selalu menggalang dan memutakhirkan standar keselamatan. Di sisi lain, pihak yang anti-pltn telah menggunakan isu kecelakaan di chernobyl sebagai bahan kampanye untuk menolak kehadiran pltn, termasuk di indonesia, dengan berbagai informasi yang keliru karena ketidaktahuan akan kebenaran informasi sebab terjadinya kecelakaan chernobyl.
Belajar dari kecelakaan chernobyl, IAEA telah menetapkan standar tambahan untuk memperkuat syarat keselamatan yang tinggi bagi pembangunan dan pengoperasian pltn, antara lain, perbaikan desain sampai pada generasi ke-4, aturan main dalam bentuk basic safety, dan berbagai konvensi keselamatan.
5. Reruntuhan reaktor 4 Chernobyl
Hanya beberapa bulan sejak kecelakaan tersebut, reaktor ditutup dengan selubung beton yang dirancang untuk menyerap radiasi dan menyimpan sisa bahan bakar. Namun, sarkofagus hanya dimaksudkan sebagai solusi sementara dan dirancang untuk bertahan 20-30 tahun.
6. Chernobyl Sarkofagus
Pada saat ini, dua dekade sejak kecelakaan yang menewaskan 31 orang dan membuat 135 ribu lainnya mengungsi itu sudah lewat. Benteng beton itu mulai rapuh akibat pembangunan tergesa-gesa dalam tempo singkat. Kebocoran telah terjadi selama lebih dari 10 tahun terakhir. Jika sarkofagus itu roboh, dikhawatirkan puluhan ton debu radioaktif akan terlepas.
II. Union Carbide
Union Carbide Corporation adalah kelompok bisnis kimia Amerika Serikat yang bermarkas di Danbury, Connecticut. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1917. Lingkaran kerja utama perusahaan ini adalah terutama produksi zat kimia dasar dan plastik. Union Carbide terkenal atas pemecatan besar-besaran yang diakibatkan dari kesalahan tindakan dalam Tragedi Bhopal, di negara bagian Madhya Pradesh, India, pada tahun 1984.
Bencana Bhopal (Bhopal Disaster) adalah kecelakaan industri yang terjadi pada tanggal 3 Desember 1984, di Bhopal, India. Peristiwa di Bhopal juga mendapatkan kritikan internasional mengenai praktik kerja industri di negara-negara berkembang yang berkaitan dengan keamanan, pemeliharaan, dan kesejahteraan pekerja. ; berbunyi, tetapi kemudian berhenti, membuat sebagian besar warga Bhopal tidak menyadari adanya bahaya besar yang mengintai. Volume gas yang dilepaskan saat Tragedi Bhopal tidak diketahui pasti, namun diperkiraan antara 20 hingga 40 ton. Selain MIC, sejumlah gas lain juga dilepaskan termasuk fosgen dan hidrogen sianida.Diperkirakan 2.000-8.000 orang tewas dalam beberapa hari setelah Bencana Bhopal. Sebagian besar dari mereka merasa tercekik karena menghirup gas, mengalami gejala nyeri pernapasan, sakit mata, dan pembengkakan otak sebelum kematiannya. berkepanjangan di tahun-tahun setelah Bencana Bhopal, dan hingga 100.000 orang mengalami berbagai gangguan kesehatan seperti masalah pernafasan kronis, cacat lahir, masalah neurologis, penurunan sistem kekebalan tubuh, dan kerusakan jantung.
Sehingga Pada tahun 1993, Komisi Medis Internasional Bhopal didirikan untuk membantu mengatasi berbagai masalah serta menangani efek pasca bencana yang berkepanjangan.Karena hasil penyelidikan bencana Bhopal menyatakan bahwa Union Carbide dinilai tidak memiliki langkah-langkah keamanan yang memadai untuk mencegah bencana seperti itu, dan bahwa kondisi peralatan pabrik yang kurang terawat membuat kecelakaan hampir tak terelakkan.Daerah bencana terus terkontaminasi, dengan tanah dan air yang beracun sehingga membahayakan jika dikonsumsi. Dow Chemical, yang mengakuisisi Union Carbide pada tahun 2001, menyatakan tidak bertanggung jawab atas masalah yang telah berlangsung di Bhopal.
Pada 24 April 1985, Warren M. Anderson, 63 tahun ketua dari Union Carbide Corporation, membuat suatu pengumuman mengecewakan sehingga membuat marah stockholde di tempat mereka rapat tahunan di Danbury, Connecticut. Anderson, yang dengan segera dipenjara oleh pemerintahan India dalam biaya dari "Kelalaian dan kejahatan hutang perusahaan", yang mencurahkan semua perhatiannya untuk masalah penipuan perusahaan. Pengumumannya diperhatikan dalam bentuk perincian yang lengkap dari negosiasi dengan pejabat dari pemerintahan India yang memperkirakan $200 juta dari kompensasi untuk kematian dari 2000 orang dan 200.000 lainnya luka-luka, yang telah terjadi pada Desember 1984 karena keracunan gas metal isocyanate dari sebuah Union Carbide menanam pestisida yang ditempatkan di Bhopal, India.
Lebih dari 15 tahun, pestisida memberi kesempatan India untuk memotong padi tahunan turun dari 25% menjadi 15%, menyimpan 15 juta ton padi, atau cukup untuk memberi makan 70 juta orang selama satu tahun penuh. Pemerintah India dengan mau menerima teknologi, keahlian, dan peralatan yang diberikan oleh Union Carbide, dan pekerja-pekerja India besyukur atas kerja perusahaan, tanpa mereka akan mengemis atau menderita kelaparan, seperti sistem kemakmuran India. Kembali, India menawarkan tenaga kerja perusahaan yang murah, pajak yang rendah, dan sedikit hukum yang meminta lingkungan peralatan yang mahal atau biaya perlindungan tempat kerja.