MAKALAH ANALISA MAKANAN & MINUMAN “
Metode Munson-Walker
”
Disusun oleh :
Marisa Aprilia
15500044
Rahma Dina
15500056
Tania Safiri
15500072
Tries Saraswati
15500074
AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANAN PUTERA INDONESIA LAMPUNG 2016 / 2017
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur marilah kita sanjungkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan menyadari begitu banyak nikmat yang telah didapatkan dari Alla h SWT. Selain itu, kami juga merasa sangat bersyukur karena telah mendapatkan hidayah-Nya baik iman maupun islam. Dengan nikmat dan hidayahnya-Nya pula saya dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang merupakan tugas mata kuliah analisa makanan dan minuman. Saya sampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang turut membantu proses penyusunan makalah ini. Saya menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan dan kesalahan baik dari isi maupun struktur penulisannya, oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran positif untuk perbaikan dikemudian hari. Demikian semoga makalah memberikan manfaat umumnya pada para pembaca dan khususnya bagi saya sendiri. Aamiin.
Bandarlampung, 26 september 2017
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penentuan Gula Reduksi Munson-Walker (Munson-Walker General Method; AOAC, 1970) di pakai untuk menentukan kadar Glukosa, Fruktosa, Gula Invert, laktosa mohidrat dalam bahan pangan yang tidak mengandung Sakarosa, serta di pakai untuk menentukan gula invert dan laktosamonohidrat dalam bahan pangan yang mengandung sakarosa. Penentuan gula reduksi Munson-Walker ini didasarkan atas banyaknya endapan Cu2O yang terbentuk lalu di lihat menggunakan Tabel Hammond untuk mengetahui jumlah reduksinya. Jumlah Cu 2O dapat di tentukan secara gravimetris dengan cara menimbang langsung endapan Cu 2O atau secara volumentris dengan cara titrasi menggunakan Na-thiosulfat atau K-permanganat. Gravimetri dalam ilmu kimia merupakan salah satu metode kimia analitik untuk menentukan kuantitas suatu zat atau komponen yang telah diketahui dengan cara mengukur berat komponen dalam keadaan murni setelah melalui proses pemisahan. Analisis gravimetri melibatkan proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu. Metode gravimetri memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada konstituen dapat diuji dan bila perlu faktor-faktor koreksi dapat digunakan.
Volumetri (Titrimetri) adalah metode analisis kimia yang dilakukan untuk menentukan banyaknya volume larutan yang konsentrasinya sudah diketahui dengan tepat yang bereaksi secara kuantitatif dengan larutan yang dianalisis. Teknik pelaksaaan analisis volumetri, mula-mula disiapkan larutan baku dalam buret dan larutan sampel dalam labu titrasi. Larutan baku diteteskan kedalam larutan sampel sampai titik ekivalen. Inilah yang biasa dikenal dengan istilah Titrasi (Metode Titimeri).
1.2 Rumusan Masalah a) Bagaimana cara penyiapan larutan sample (contoh) dan pembentukan endapan Cu2O b) Bagaimana penentuan Cu2O secara gravimetris c) Bagaimana penentuan Cu2O secara volumetris
1.3 Tujuan Penulisan a) Mahasiswa mampu mengetahui cara penyiapan larutan sample dan pembentukan endapan Cu2O b) Mahasiswa mampu mengetahui cara penentuan Cu 2O secara gravimetris c) Mahasiswa mampu mengetahui cara penentuan Cu 2O secara volumetris
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Penentuan Gula Reduksi cara Munson-Walker Hal yang perlu di lakukan dalam penentuan Gula Reduksi Munson-Walker, yaitu:
Penyiapan larutan sample (contoh) dan pembentukan endapan Cu 2O
Timbang sample sebanyak 2,5 - 25 gram. Banyaknya sample yang di gunakan tergantung dari kadar gula sample dan volume larutan maupun pengenceran yang akan di kerjakan pada tahap berikutnya.
Pindahkan sample secara kuantitatif ke dalam labu takar yang volumenya di tentukan sedemikian rupa sehingga setiap 50 ml lartan contoh yang siap di analisa akan membentuk 11,3 - 489,7 mg Cu 2O yang setara dengan 4,6 236,9 mg glukosa (lihat Tabel Hammond)
Tambahkan Aquades sebanyak 1/2 - 3/4 volume labu takar yang di pakai, gojog hingga bercampur rata dan biarkan agar mengendap.
Tambahkan larutan Pb-asetat netral tetes demi tetes lalu di gojok sehingga partikel-partikel yang terbentuk mengendap. Saat di tambahkan larutan Pbasetat, larutan sample akan menjadi keruh (terbentuk gumpalan-gumpalan atau partikel-partikel berawarna putih). Penambahan Pb-asetat di anggap cukup apabila tidak ada lagi kekeruhan dalam larutan sample. Hindarkan
penambahan Pb-asetat yang terlalu berlebihan. Tambahkan Aquades sampai tanda alu di saring.
Untuk menghilangkan kelebihan Pb-asetat, tambahkan sedikit demi sedikit kristal K- atau N-oksalat lalu gojok dan diamkan hinggadi hasilakn fitrat bebas Pb. Penambahan K- atau N- oksalat dalam larutan Pb-asetat akan membentuk endapan berwarna putih. Jika saat di tambahkan K- atau Noksalat larutan tetap jernih, artinya filtrat bebas Pb.
Ambil gelas piala 400ml, tuang 25 ml larutan CuSO 4 dan 25 ml larutan tartrat alkalis, kemudian tambahkan 50 ml fitrat beba sPb. lalu tutup gelas piala tersebut dengan gelas arloji.
Letakan gelas piala pada kaca asbes dan panaskan di atas nyala api Bunsen atau alat pemanas listrik. Atur pemanasan sedemikian rupa sehingga larutan harus mendidih dalam waktu 4 menit, lalu di panaskan/dididihkan lagi selama 2 menit.
Dari pemanasan itu akan terbentuk endapan Cu 2O. Dalam keadaan panas, saringlah dengan menggunakan krus Gooch yang telah di beri lapisan asbes sebagai bahan penyaring.
Buat penentuan blanko dengan cara yang sama, yaitu 25 ml larutan CuSO 4 dan 25 ml larutan tartrat alkalis dan 50ml Aquades.
Cuci endapan Cu2O dalam krus Gooch denan aquades yang suhunya 60 oC sampai bersih.
Tentukan banyaknya Cu 2O dengan salah satu cara di bawah ini.
Ada 2 cara untuk menentukan banyaknya endapan Cu 2O yang terbantuk, yaitu:
A. Penentuan Cu 2O secara gravimetris
Endapan Cu2O dalam kedua krus Gooch (sample & blanko) masing-masing di cuci dengan 10 ml alkohol, lalu dengan 10 ml ether.
Keringkan dalam oven bersuhu 100 oC selama 30 menit lalu dinginkan dalam eksikator dan timbang.
Dari selisih berat Cu2O yang terdapat dari contoh dan blanko, berat gula reduksi dari larutan seberat 50 ml dapat di tentukan menggunakan Tabel Hammond
B. Penentuan Cu2O secara volumetris dengan Natrium-thiosulfat
Endapan Cu 2O dalam kedua krus Gooch, masing-masing di perlakukan sebagai berikut:
Siapkan erlenmeyer 250 ml yang mempunyai tanda untuk volume dengan interval 20 ml (bila tidak ada dapat di buat tanda sendiri)
Tutup endapan Cu 2O dalam krus Gooch dengan gelas arloji. Kemudian tambahkan 5 ml larutan HNO 3 (1+1) untuk melarutkan Cu 2O. Penambahan di kerjakan dengan pipet, gelas arloji (tutup) di buka seperlunya saja ketika memasukan ujung pipet tersebut.
Tampung filtrat dengan Erlenmeyer tersebut diatas. Cucilah gelas arloji dan krus Gooch dengan 20 - 25 ml aquades.
Didihkan sampai kabut berwarna merah habis, dan tambahkan larutan Brom jenuh (Br-H2O_ sedikit berlebihan, lalu didihkan sampai semua Brom habis.
Dinginkan filtrat dan tambahkan larutan Na-asetat sebanyak 10 ml, tambahkan KI 42% yang bereaksi agak basis seperlunya.
Titarlah dengan larutan Na-thiosulfat (39 g Na2S2O3.5 H2O/liter) sampai warna kuning muda. tambahkan larutan pati sampai terbentuk warna biru, lanjutkan titrasi. Pada saat titrasi hampir selesai tambahkan 2 g KCNS, aduk hingga larut, dan lanjutkan titrasi sampai seluruh endapan berwarna putih.
Dari selisih antara titrasi contoh dan blanko, berat Cu2O dapat di hitung:
1 ml larutan Na2S2O3 = 11,259 mg Cu 2O Berdasarkan berat Cu 2O, berat gula reduksi dalam 50 ml larutan sample dapat di cari dengan menggunakan Tabel Hammond.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa penentuan Gula Reduksi Munson-Walker, dapat menggunakan 2 cara analisa . Yaitu dengan cara gravimetric dan volumetri . B. Saran Tiada gading yang tak retak, begitu pun dengan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif guna perbaikan makalah ini di masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
http://pengolahanpangan.blogspot.co.id/2016/11/penentuan-gula-reduksi-munsonwalker.html https://id.wikipedia.org/wiki/Gravimetri(kimia) http://www.kimiafi.com/2017/04/analisa-volumetri.html