BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Menuli Men uliss mer merupak upakan an pro proses ses ber bernal nalar ar.. Unt Untuk uk men menuli uliss men mengena genaii sua suatu tu top topik ik kit kitaa har harus us berfikir, menghubung-hubungkan berbagai fakta, membandingkan dan sebagainya. Setiap saat selama sel ama hid hidup up kit kita, a, ter teruta utama ma dal dalam am kea keadaan daan jaga (ti (tidak dak ti tidur dur), ), kit kitaa sel selalu alu ber berfi fikir kir.. Men Menuli uliss merupakan kegiatan mental. Pada waktu kita berfikir, dalam benak kita timbul serangkaian gambar sesuatu yang tidak hadir seara nyata. !egiatan ini mungkin tidak terkendali, terjadi dengan sendirinya, tanpa kesadaran, misalnya melamun. !egiatan yang lebih tinggi dilakukan seara se ara sad sadar ar,, ter tersus susun un dal dalam am uru urutan tan yan yang g sal saling ing ber berhub hubunga ungan, n, dan ber bertuj tujuan uan unt untuk uk sam sampai pai kepada suatu kesimpulan. "enis kegiatan berfikir yang terakhir inilah yang disebut kegiatan bernalar. #apatlah diatat bahwa proses bernalar atau singkatnya penalaran merupakan proses berfikir yang sistematik untuk memperoleh kesimpulan berupa pengetahuan. !egiatan penalaran mungkin bersifat ilmiah atau tidak ilmiah. #ari prosesnya, penalaran itu dibedakan sebagai penalaran induktif dan deduktif. $erd $e rdas asar arka kan n ur urai aian an di diat atas as me meng ngen enai ai pen penal alar aran an ma maka ka da dapa patt ki kita ta ka kata taka kan n pen penal alar aran an merupakan proses berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan data atau fakta yang ada sehi se hing ngga ga sa samp mpai ai pa pada da su suat atu u ke kesi simp mpul ulan an.. Se Seme menta ntara ra da dala lam m ka kara rang ngan an pe pena nala lara ran n be bera rart rtii penggunaan pikiran untuk suatu kesimpulan yang tuangkan dalam bentuk tulisan atau tertulis. #engan penalaran yang tepat, hal-hal yang akan dituangkan dalam karangan menjadi kuat. Penyajian Penyaji an mater materii karangan akan sesuai dengan jalan pikiran yang tepat. %leh karena itu, setia setiap p pengungkapan harus dipertimbangkan terlebih dahulu agar hal-hal yang tidak tepat tidak masuk dalam karangan.
B. Rumusan Masalah
Makalah Penalaran Penalaran dalam Karangan Karangan
1
&dapun rumusan masalah yang akan dibahas yaitu' . &pakah yang dimaksud dengan penalaran didalam karangan *. &pakah yang dimaksud dengan penalaran induktif dan deduktif
3. Bagaimana mengaplikasikan penalaran dalam mengorganisasi karangan ? 4. Bagaimana menyimpulkan karangan secara tepat dan logis ?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini diantaranya adalah: . Untuk mengetahui hakikat penalaran karangan. 2. Untuk mengetahui maksud penalaran induktif dan deduktif. deduktif. 3. Agar bisa mengaplikasikan penalaran dalam mengorganisasi karangan. 4. Agar bisa menyimpulkan karangan secara tepat dan logis.
D. Manfaat
Makala Makalah h ini dihara diharapka pkan n dapat dapat memper memperdal dalam am teori teori keilmu keilmuan an tentan tentang g tata tata $ahasa $ahasa +ndones +ndonesia ia khusus khususnya nya tentan tentang g proses proses penalar penalaran. an. #an setela setelah h membaa membaa makala makalah h ini diharap diharapkan kan dapat dapat berguna bagi pembaa khususnya bagi yang ingin membuat karangan ilmiah dan sebagainya.
Makalah Penalaran Penalaran dalam Karangan Karangan
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Penalaran enalaran mempunyai beberapa pengertian! yaitu: ". roses berpikir logis! sistematis! terorganisasi dalam urutan yang paling berhubungan sampai simpulan. 2. #enghubung$hubungkan fakta atau simpulan. 3. roses menganalisis
suatu
topik
data
sampai
sehingga
dengan
suatu
menghasilkan
suatu
simpulan atau pengertian bare. 4. %alam karangan terdiri dua &ariabel atau lebih! penalaran dapat diartikan
mengkaji!
membahas!
atau
menganalisis
dengan
menghubung$hubungkan &ariabel yang dikaji sampai menghasilkan suatu derajat hubungan suatu simpulan. '. embahasan suatu masalah sampai menghasilkan suatu simpulan yang berupa pengetahuan atau pengertian baru. (adi! enalaran karangan ialah proses berpikir logis untuk mengkaji hubungan$hubungan
fakta
yang
terdapat
dalam
karangan
sampai
menghasilkan suatu simpulan yang berupa pengetahuan atau pengertian baru. )emudian hasil atau simpulan dalam suatu karangan itu menghasilkan sebuah analisis induktif dan deduktif.
B. Unsur Penalaran Berikut ialah merupakan unsur penalaran karangan ilmiah! yaitu: ". *opik yaitu ide sentral dalam bidang kajian tertentu yang spesi+k dan berisi sekurang$kurangnya dua &ariabel.
Makalah Penalaran dalam Karangan
3
2.
%asar pemikiran! pendapat! atau fakta dirumuskan dalam bentuk proposisi yaitu
kalimat
pernyataan
yang
dapat
dibuktikan
kebenarannya
atau
kesalahannya. 3. roposisi mempunyai beberapa jenis! antara lain: a. roposisi empirik yaitu proposisi berdasarkan fakta! misalnya: Anak cerdas dapat memanfaatkan potensinya. b. roposisi mutlak yaitu pembenaran yang tidak memerlukan pengujian untuk melakukan benar atau salahnya. #isalnya: ,adis yaitu -anita muda yang belum pernah menikah. c. roposisi hipotetik yaitu persyaratan hubungan subjek dan predikat yang harus dipenuhi. #isalnya: (ika dijemput! akan ke rumah. d. roposisi kategoris yaitu tidak adanya persyaratan hubungan subjek dan predikat. #isalnya: akan menikahi /. e. roposisi positif uni&ersal yaitu pernyataan positif yang mempunyai kebenaran mutlak. #isalnya: 0emua he-an akan mati. f. roposisi positif persial yaitu pernyataan bah-a sebagian unsur pernyataan tersebut bersifat positif. #isalnya: 0ebagian orang ingin hidup kaya. g. roposisi negatif uni&ersal yaitu kebalikan dari proposisi positif uni&ersal. #isalnya: *idak ada gajah tidak berbelalai. h. roposisi negatif persial yaitu kebalikan dari proposisi positif persial. #isalnya: 0ebagian orang hidup menderita. 4. roses berpikir ilmiah yaitu kegiatan yang dilakukan secara sadar! teliti! dan terarah menuju suatu kesimpulan. '. 1ogika yaitu metode pengujian ketepatan penalaran! penggunaan alasan! argumentasi pembuktian! fenomena! dan justu+kasi pembenaran. . 0istematika yaitu seperangkat proses atas bagian$bagian atau unsur$unsur proses berpikir ke dalam suatu kesatuan. 5. ermasalahan yaitu pertanyaan yang harus dija-ab dibahas dalam karangan. 6. Variabel yaitu unsur satuan pikiran dalam sebuah topik yang akan dianalisis.
Makalah Penalaran dalam Karangan
4
7.
Analisis pembahasan! penguraian dilakukan dengan mengidenti+kasi analisis pembahasan! penguraian dilakukan dengan mengidenti+kasi!
mengklasi+kasi! mencari hubungan korelasi! membandingkan! dan lain$lain. "8. embuktian argumentasi yaitu proses pembenaran bah-a proposisi itu terbukti kebenarannya atau kesalahannya. "". 9asil yaitu akibat yang ditimbulkan dari sebuah analisis induktif dan deduktif. "2. )esimpulan simpulan yaitu penafsiran atau hasil pembahasan! dapat berupa implikasi atau inferensi. C. Penalaran Inukt!f
enalaran induktif adalah proses berpikir logis yang dia-ali dengan obser&asi data! pembahasan! dukungan pembuktian! dan diakhiri kesimpulan umum. )esimpulan ini dapat berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum atas fakta yang bersifat khusus. enalaran induktif pada dasarnya terdiri atas tiga macam! yaitu: generalisasi! analogi! dan sebab akibat. ontoh: 0eorang polisi lalu lintas mengamati proses peristi-a di tempat kejadian perkara suatu kecelakaan lalu lintas di perempatan ;a-amangun #uka! persimpangan ;a-amangun #uka$Utan )ayu dan ililitan$*anjung riuk yang terjadi tanggal "8 juli 2888 pukul "2.38. 0ebuah sepeda motor dari arah *anjung riuk menabrak mobil sehingga pintu di bagian kiri rusak! penyok sedalam "8 cm! dan sepeda motor tergeletak di dekat mobil yang ditabraknya. 0eorang saksi mata menuturkan bah-a pengendara sepeda motor terkapar jatuh "!' meter di sebelah kiri sepeda motornya. %alam pengamatannya! melalui proses perhitungan -aktu polisi menyatakan bah-a pada saat mobil melintas dari arah ililitan ke ;a-amangun #uka lampu
Makalah Penalaran dalam Karangan
5
hijau menyala dan dibenarkan oleh para saksi. olisi menyatakan bah-a! dalam keadaan lampu merah sepeda motor berkecepatan tinggi dari arah *anjung riuk menabrak mobil yang sedang berbelok dari arah selatan ke arah ;a-amangun #uka. 9asil pengamatan! pengendara sepeda motor terbukti bersalah. )esimpulan: ". engendara sepeda motor
harus membiayai perbaikan mobil yang
ditabraknya. 2. #embayar denda atas pelanggarannya. )arangan ilmiah kualitatif induktif dilandasi penalaran " obser&asi data!
2
menyusun estimasi perkiraan data! 3
&eri+kasi
analisis
pembuktian! 4 pembenaran < komparasi konstan terus$menerus dan berkelanjutan sampai suatu simpulan! ' kon+rmasi penegasan dan pengesahan melalui pengujian hipotesis! hash generalisasi < induksi! 5 konklusi simpulan: penafsiran atas hasil berupa implikasi atau inferensi.
D. Penalaran Deukt!f
enalaran deduktif adalah proses berpikir logis yang dia-ali dengan penyajian fakta yang bersifat umum! disertai pembuktian khusus! dan diakhiri dengan simpulan khusus yang berupa prinsip. )arangan deduktif mempunyai bermacam$macam jenis berdasarkan teknik pengembangannya maupun uraian isinya. )arangan kualitatif sering digunakan dalam pembahasan masalah$ masalah humaniora sastra! kemanusiaan! cinta kasih! penderitaan! dan lain$ lain. =amun! kuali+kasi produk yang bernilai ekonomi! seperti: keindahan
Makalah Penalaran dalam Karangan
6
pakaian! kecantikan! keserasian! dan lain$lain dapat pula menggunakan jenis karangan ini. %alam karangan laporan
penelitian deduktif kuantitatif ditandai
dengan penggunaan angka kuantitatif yang bersifat rasional. 0ecara rinci proses tersebut menguraikan: ". Bidang obser&asi: berdasarkan bidang studi kajian! 2. ;umusan masalah: pertanyaan yang akan dibahas! 3. )erangka teori: berisi pada pembahasan &ariabel! 4. *ujuan: tahap kegiatan yang hendak dicapai! '. ;umusan hipotesis dan penjelasannya! . %eskripsi data: diperlukan untuk pengujian hipotesis! 5. %esain penelitian metode penelitiana: proses pengumpulan data! pengolahan! hasil analisis data! sampai dengan simpulan! 6. Analisis data! 7. 9asil analisis! dan "8. 0impulan deduktif: interpretasi atas hasil
Bahasan topik karangan berdasarkan penelitian tersebut relatif rumit dan sulit. =amun! sebuah karangan dapat ditulis dalam bentuk yang sederhana dan mudah. engembangan topik dapat dilakukan berdasarkan urutan peristi-a! -aktu! ruang! penalaran sederhana! sebab$akibat! deduksi sederhana! induksi sederhana! dan sebagainya. )arangan disusun berdasarkan satu kesatuan konsep! dikembangan dalam urutan logis! sistematik! jelas! dan akurat. Urutan dapat disususn berdasarkan urutan peristi-a! -aktu! ruang! penalaran induksi! deduksi! sebab$akibat! proses! kepentingan! dan sebagainya.
a. Urutan Peristiwa (Kronologis) )arangan dengan urutan peristi-a secara kronologis ialah menyajikan bahasan berdasarkan
urutan kejadian. eristi-a ini
Makalah Penalaran dalam Karangan
7
terjadi kemudian
diuraikan lebih dulu! peristi-a yang terjadi kemudian diuraikan kemudian. Urutan dapat disajikan dengan pola sebagai berikut: ara pertama: urutan kronologis secara alami. eristi-a "! eristi-a 2! eristi-a 3! dan seterusnya ara kedua: urutan peristi-a dengan sorot barik >ashback. . Peristiwa terakhir, (*) Peristiwa pertama s.d ketiga dalam bentuk sorot balik atau flashbak, kembali ke peristiwa terakhir dan melanjutkan erira.
eristi-a terakhir
*. eristi-a pertama
eristi-a kedua eristi-a ketiga
Untuk menyusun kronologi peristi-a! perhatikan kata$kata dan frasa berikut ini: dalam peristi-a itu! peristi-a itu dia-ali dengan! de-asa ini! sekarang ini! pada -aktu itu! ketika itu! bila! sebelum! sementara!
Makalah Penalaran dalam Karangan
8
dalam peristi-a itu! mula$mula! akhirnya! peristi-a! kejadian! pertama! kedua! ketiga! selanjutnya! akhirnya! setelah itu! dia-ali! lalu! kemudian! akhirnya! pada hari itu! selama itu! akan! sudah! sedang! proses itu dia-ali! dilanjutkan dan diakhiri! peristi-a itu diakhiri dengan! sejak itu! lalu! selanjutnya!
b. Urutan Ruang Urutan ruang dipergunakan untuk menyatakan hubungan tempat atau ruang.
Untuk
menyatakan
urutan
ruang itu antara
mengguanakan ungkapan$ungkapan: di sana! di sini! di situ! di! pada! di ba-ah! di atas! di tengah! di utara! di selatan! di depan! di muka! Makalah Penalaran dalam Karangan
9
lain
kita dapat
di belakang! di kiri! di kanan! di luar! di dalam! berhadapan! bertolak belakang dengan! berseberangan! melalui! belok kanan! belok kiri! ke depan! ke atas! ke samping! di sisi! di seberang! di hadapan! di persimpangan!
Makalah Penalaran dalam Karangan
10
c. Urutan Alur Penalaran Berdasarkan alur penalarannya! suatu paragraf dapat dikembangkan dalam urutan umum$khusus dan khusus$umum. Urutan ini menghasilkan paragraf deduktif dan induktif. %alam karangan yang panjang terdiri beberapa bab akan menghasilkan bab simpulan. Urutan umum$khusus banyak dipergunakan dalam karya ilmiah. *ulisan yang
paragraf$paragrafnya
dikembangkan
dalam
urutan
ini
secara
menyeluruh lebih mudah dipahami isinya.
d. Urutan Kepentingan 0uatu karangan dapat dikembangkan dengan urutan berdasarkan kepentingan gagasan yang dikemukakan. %alam hal ini arah pembicaraan ialah dari yang paling penting sampai kepada yang paling tidak penting atau sebaliknya.
E. Salah Nalar
Salah nalar adalah kekeliruan atau kesalahan pada gagasan, pikiran, keperayaan, atau simpulan. Pada salah nalar ini disebabkan oleh ketidaktepatan orang mengikuti tata ara pikirannya. Salah nalar dapat disebabkan oleh beberapa maam, yaitu'
". Deuks! #ang Salah
#eduksi yang salah terjadi karena orang salah mengambil simpulan dari suatu silogisme dengan diawali oleh premis yang salah atau tidak memenuhi syarat. ontoh' Pak ruslan tidak dapat dipilih sebagai lurah di sini karena dia miskin. $. %eneral!sas! Terlalu Luas
eneralisasi terlalu luas disebabkan oleh jumlah premis yang mendukung generalisasinya tidak seimbang dengan besarnya generalisasi itu sehingga simpulan yang diambil menjadi salah. ontoh' %rang Makasar pandai berdayung. &. Pem!l!han Ter'atas Paa Dua Alternat!f
#ilandasi penalaran alternatif yang tidak tepat denga n pemilihan itu/ atau ini/. ontoh' 0ngkau harus memilih antara hidup di "akarta dengan serba
kekurangan dan
hidup di kampong dengan menanggung malu. (. Pen)e'a' #ang Salah Nalar
#isebabkan oleh kesalahan menilai sesuatu sehingga mengakibatkan terjadi pergeseran maksud. ontoh' Sejak ia memperhatikan dan membersihkan kuburan para leluhurnya, dia hamil.
*. Anal+g! #ang Salah
&pabila orang menganologikan sesuatu denagn yang lain dan beranggapan persamaan salah satu segi akan memberikan kepastian persamaan pada segi lainnya. ontoh' Sumini, seorang alumni Uni1ersitas +ndonesia, dapat
menyelesaikan tugasnya dengan baik. %leh sebab itu,
2ata, seorang alumni Uni1ersitas +ndonesia, tentu dapat men yelesaikan tugasnya dengan baik. ,. Argumentas! B!!k -rang
Salah nalar ini disebabkan oleh sikap menghubungkan sifat seseorang dengan tugas yang diembannya. ontoh' !amu tidak boleh kawin dengan 3erdo karena orang tua 1erdo itu bekas penjahat. . Men!ru/n!ru #ang Suah Aa
Salah nalar ini adalah anggapan bahwa sesuatu itu dapat kita lakukan jika atasan kita melakukan hal itu. ontoh' Peserta penataran boleh pulang sebelum waktunya karena para undangan yang menghadiriaara pembukaan pun sudah pulang semua. 0. Pen)emarataan Para Ahl!
Salah nalar ini disebabkan oleh anggapan orang tentang berbagai ilmu dengan pandangan yang sama dan mengakibatkan kekeliruan mengambil kesimpulan. ontoh' Pembangunan pasar swalayan itu sesuai dengan saran 2oto, seorang ahli di bidang perikanan.
1. Is! 2arangan
si karangan dapat berupa sajian fakta benda! kejadian! gejala! sifat atau ciri sesuatu! dan sebagainya! pendapat
ini
akan
dibahas
hal$hal
yang
berhubungan
dengan
fakta!
generalisasi! speki+kasi! klasi+kasi! perbandingan dan pertentangan! sebab$ akibat! analogi! dan perkiraan ramalan.
1. Generalisasi dan Spesifkasi ,eneralisasi adalah pernyataan yang berlaku untuk semua atau sebagian besar gejala yang diamati. %i dalam pengambangan karangan! generalisasi perlu ditunjang pembuktian dengan fakta! contoh$contoh! data statistik! dan sebagainya yang merupakan spesi+kasi atau ciri khusus. Ungkapan generalisasi: @ terbesar! ter ... @ paling besar! @ semua! setiap @ tidak pernah! @ pada umumnya! @ secara keseluruhan! Ungkapan pendukung: @ cenderung! @ pada umumnya!
@ sebagian besar! @ galibnya! @ selalu! @ dukungan kuantitatif angka
generalisasi yang mengemukakan fakta disebut generalisasi faktual atau opini. ,eneralisasi faktual lebih mudah diyakini oleh pembaca daripada generalisasi yang berupa pendapat atau penilaian &alue judgement. akta mudah dibuktikan atau diuji. erhatikan pernyataan$pernyataan berikut: . a. b. *. a. b.
)ependudukan merupakan masalah pokok dunia. Baginya masalah itu terlalu remeh. ,uru adalah tenaga kependidikan. 0udah selayaknya guru disoroti oleh masyarakat.
%engan segera dapat diketahui bah-a pernyataan$pernyataan a mengemukakan fakta! sedangkan b mengemukakan penilaian
. Klasifkasi )lasi+kasi adalah pengelompokan fakta berdasarkan atas ciri atau kriteria tertentu. )lasi+kasi ada dua jenis! yaitu klasi+kasi sederhana yang mengelompokkan objek menjadi dua kelompok! misalnya: manusia terdiri dari dua jenis yaitu pria dan -anita! dan klasi+kasi kompleks yang mengelompokkan objek menjadi tiga kelompok atau lebih! misalnya: usia manusia dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok! yaitu anak balita! anak usia sekolah 0%! 0#! dan 0#U! orang de-asa! dan manula.
%alam
pengembangan
sejenis generalisasi.
karangan!
klasi+kasi
merupakan
karangan
akta mengemukakan dua macam generalisasi yaitu
generalisasi biasa dan generalisasi klasi+kasi. ontoh : a. Bahasa$bahasa di #adagaskar! ormosa! ilipina! dan ndonesia termasuk rumpun bahasa Austronesia. generalisasi klasi+kasi b. 0emua mahasis-a mampu berpikir mandiri. generalisasi
!. Perbandingan dan Pertentangan erbandingan ialah membahas kesamaan dan kemiripan. 0edangkan pertentangan
ialah membahas perbedaan dan ketidaksamaan. )alimat$
kalimat berikut merupakan dikator perbandingan dan pertentangan. %ahulu di gunung kidul air sangat langka! sekarang mudah didapat. Anak muda sekarang lebih bebas bergaul daaripada anak muda dahulu. ndia adalah negara benua sedangkan ndonesia adalah negara maritim. erbedaan sistem liberal dan demokrasi ancasila. )ata$kata
yang
dipergunakan
perbandingan dan pertentangan di antaranya: Untuk membandingkan: @ sama dengan! @ seperti! @ seperti halnya! @ menyerupai! @ hampir sama dengan!
untuk
menyatakan
untuk
@ selaras dengan! @ sesuai dengan! @ tepat sama dengan! @ demikian juga! @ sama saja! @ serupa dengan! @ sejalan dengan Untuk mempertentangkan: @ berbeda dengan! @ bertentangan dengan! @ berla-anan dengan! @ .... sedangkan ....! @ sebaliknya @ dipihakn lain! @ halnya dengan! @ meskipun! @ lain halnya dengan! @ kurang dari! @ tidak sama dengan! @ akan tetapi.
". Sebab dan Akibat 0uatu
peristi-a
dapat
menyebabkan
serangkaian
akibat
sehingga timbullah serangkaian sebab$akibat. Berikut merupakan proses mengarang dengan penalaran sebab$akibat: " #enentukan topik! 2 #enentukan pola! 3 #enentukan sebab! 4 #ulai menulis dengan kalimat topik yang menjadi sebab! '
#enjelaskan sebab$sebab tersebut! mengapa sebab$
sebab itu terjadi! #enyebutkan
#. Analogi Analogi
adalah
bentuk
suatu
kias
persamaan
atau
perbandingan dua atau lebih objek yang berlainan. 0ecara garis besar analogi dapat dibedakan atas: " Analogi sederhana
•
#udah dipahami karena mencari persamaan dua objek yang tidak menuntut penjelasan fakta secara mendalam.
•
#encari persamaan dua objek berdasarkan salah satu dari
objek tersebut yang sudah diketahui. ontoh: ,adis itu bagaikan bunga ma-ar di kelas kami. 2 Analogi yang berupa kiasan
• •
0ulit dipahami karena bersifat subjektif. #encari persamaan dengan menggunakan ungkapan atau kiasan.
ontoh: %aya pikir mahasis-a itu tajam. Analogi berdasarkan pengungkapan si: " Analogi deklaratif
•
• • •
•
#enjelaskan suatu objek yang belum dikenal berdasarkan persamaannya dengan objek yang sudah dikenal. *idak menghasilkan simpulan. *idak memberikan pengetahuan baru. )ata$kata yang digunakan dalam analogi deklaratif adalah bagaikan! laksana! seperti! bagai. se.... kale keadaan! misalnya DseindahE.
ontoh: a berdiri di depan kelas dengan -ajah merah padam. #atanya melotot bagaikan Batara )ala yang sedang marah. 1alu! sambil meletakkan pistol dari tangan kirinya di meja! seperti militer siap tembak musuh. a memukul meja di hadapannya! sambil
berteriak tak terkendali. 0uaranya menggelegar! mengejutkan seperti guntur di musim panas. 0emua orang yang hadir terdiam dan mengerut seperti bekicot disiram garam. 2 Analogi induktif
•
#enjelaskan
suatu
objek
yang
dapat
memberikan
•
pengetahuan baru. #enghasilkan suatu kesimpulan induktif yang khusus bukan
•
generalisasi. )esimpulan dapat dijadikan dasar pengetahuan bagi objek
•
yang lain! berdasarkan persamaan ciri. )ata$kata yang sering digunakan: maka! dengan demikian! dengan begitu.
ontoh: ada pertengahan (uli "76"! 0aya pergi ke kampus 1ondon Uni&ersity untuk mengikuti kuliah pagi. #asih ada -aktu 38 menit untuk mengikuti kuliah tersebut maka 0aya dapat berjalan santai sambil menikmati musim panas yang masih terasa sejuk. %i depan kampus! tiba$tiba 0aya mendengar teriakan! D 9alo
ndonesia D. 0aya menengok ke arah suara! sambil bertanya! D 9o- do you kno- ? D . #eraka bertiga menja-ab dalam bahasa ndonesia! D #udah saja! -alaupun Anda tampak seperti orang philipin! jalan Anda persis orang ndonesia. 0antai F D. %engan pengalaman itu! saya perlu mengubah jalan 0aya. Galaupun tidak secepat orang nggris atau orang Hropa pada umumnya. #ereka benar. Irang berjalan santai berisiko dicopet! dipalak! atau sejenisnya. *egasnya! 0aya harus berjalan cepat seperti kebiasaan orang Hropa.
$. %ubungan Kausal 9ubungan kausal adalah penalaran yang diperoleh dari gejala$ gejala
yang
akibatnya
saling
bel
berhubungan.
berbunyi.
%alam
#isalnya! kehidupan
tembok kita
ditekan,
sehari$hari!
hubungan kausal ini sering kita temukan.
&. Ra'alan dan Perkiraan ;amalan adalah semacam inferensi yang berisi pernyataan tentang sesuatu yang terjadi pada -aktu yang akan datang. ;amalan dibedakan menjadi atas ramalan tidak ilmiah dan ramalan ilmiah. ;amalan tidak ilmiah adalah ramalan yang diperoleh melalui prosedur yang tidak ilmiah. #isalnya! sesuatu yang bersifat gaib. ;amalan
ilmiah
disusun
berdasarkan
hasil
penalaran
ilmiah!
perhitungan atas fakta! pengalaman empirik! pengujian! atau analisis ilmiah. )ata$kata yang laCim digunakan dalam perkiraan: memperkirakan
G. Si'pulan %ata yang dianalisis dan die&akuasi menghasilkan fakta. akta hasil analisis dapat diinterpretasikan menjadi suatu simpulan yang dapat barupa: perkiraan! implikasi! inferensi! atau tindakan. a. mplikasi adalah simpulan yang bersifat melibatkan data. #isalnya: 0ore hari ini tidak hujan. )esimpulan tersebut diambil berdasarkan fakta yang masih terlihat pada saat simpulan dibuat. b. nferensi diambil berdasarkan analisis yang bersumber pada referensi atau rujukan. #isalnya: #ajapahit adalah kerajaan di (a-a timur yang mengalami kejayaan pada masa kekuasaan 9ayam Guruk dan atih ,ajah #ada. 0impulan tersebut didasarkan pada tanda$tanda
atau
sisa$sisa
yang
masih
diamati
sebagai
argumentasi. c. *indakan adalah simpulan yang dilakukan sebagai tindak lanjut dari suatu kajian. #isalnya: 0etelah dilakukan studi yang mendalam! sebuah perusahaan hampir bangkrut karena mesin teknologi yang digunakan sudah usang. Alternatif solusi! menjual perusahaan
dengan
harga
murah
atau
peremajaan mesin produksi.
meminjam uang
di
bank
untuk
BAB III PENUTUP A. 2ESIMPULAN
&spek penalaran sangat diperhatikan dalam setiap penulisan karangan ataupun jenis tulisan lainnya karena itu, seorang penulis harus mengenal kriteria dan mengetahui prinsip-prinsip proses penafsiran fakta dan kebenaran penarikan kesimpulan yang sah dalam tulisan yang dibaanya. B. SARAN
0emoga dengan adanya makalah ini para pembaca dan kami selaku pemateri!
mendapatkan
kekhilafan
dan
manfaatnya.
kekurangan
dalam
%an
penulisan
apabila atau
terdapat penyajian
makalah ini kami senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar makalah ini lebih bermanfaat di masa yang akan datang.
A*AR PUS*AKA
Alek dan Achmad. 28"8. Bahasa ndonesia untuk !er"uruan #in""i. (akarta: )encana renada #edia ,roup. Ari+n! Jainal dan *asai! Amran. 288. $ermat Berbahasa ndonesia %ntuk !er"uruan #in""i. (akarta: Akapres #ua-anah! 0iti. 28"2. Bahan &'ar Bahasa ndonesia (urusan )!, Bahsasa n""ris, Bahasa &rab. alangka ;aya: 0ekolah *inggi Agama slam =egeri.