PHYSICA PHYSICAL L LAYER 2009
KATA PENGANTAR Syukur Alhamdalah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmatnya kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah uji kekerasan kekerasan dengan sebaik baiknya baiknya .Penulisanlapora .Penulisanlaporan n ini kami Dedikasikan Dedikasikan kepada pihak pihak yang ikut membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini antara lain kepada: 1.
Almamat Almamater er Polite Politekni knik k Banyu Banyuwan wangi gi sebag sebagai ai naung naungan an kami kami dalam dalam melak melaksan sanaka akan n prakpraktikum
2.
Direkt Direktur ur Polite Politekni knik k Banyuwan Banyuwangi gi Bpk.Fa Bpk.Fajar jar Suasa Suasana, na,SH. SH.Sel Selaku aku pena penaggu ggung ng jawab jawab LemLem baga.
3.
K.a Progr Program am Studi Studi Tekn Teknik ik Mesin Mesin Bpk .Abd .Abdurr urrohm ohman, an,ST ST.Se .Selaku laku pena penangg nggung ung Jawa Jawab b Fakultas Teknik Mesin.
4.
Dosen Mata kuliah uji bahan Bpk .dimyati ,ST Selaku Pembimbing kami dalam penulisan makalah ini.
5.
Teman –tem –teman an mahasi mahasiswa swa-mah -mahasi asiswi swi Polit Politekn eknik ik Banyu Banyuwan wangi,y gi,yang ang telah telah member memberikan ikan spirit untuk selalu menjadikan kami untuk lebih Baik. Dalam penulisan penulisan ini kami mengakui mengakui banyak kesalahan dan kekurangan kekurangan ,besar har-
apan kami kepada pembaca pembaca untuk memberikan kritik dan sarannya yang yang sifatnya membangun demi kesempurnakan penulisan kami dimasa yang a kan datang.
Banyuwangi desember 2009
penyusun 1
[email protected]
PHYSICA PHYSICAL L LAYER 2009 DAFTAR ISI Kata Pengantar…………………………………………………………………………..1 Daftar Isi…………………………………………………………………………….…....2 BAB 1. PENDAHULUAN •
Latar Belakang…………………………………………….................…………3
•
Batasan masalah……………………… masalah……………………………………… ……………….................... ........................................4 ....................4
BAB 2. PEMBAHASAN MASALAH •
Pengertiana physical layer…………………………………….....................…...3
•
tipe sinyal dalam transmisi data....................................................... data...........................................................................3 ....................3
•
jenis transmisi............................... transmisi...................................................... .............................................. .............................................. ............................5 .....5
•
metode transmisi.............................. transmisi..................................................... .............................................. .............................................. .........................9 ..9
•
satuan transmisi.................................. transmisi......................................................... .............................................. ............................................1 .....................10 0
•
kapasitas media tranbsmisi.............................. tranbsmisi..................................................... .............................................. ..............................10 .......10
•
media transmisi............................ transmisi................................................... .............................................. .............................................. ............................10 .....10
BAB 3 PENUTUP • •
kesimpulan.................................. kesimpulan......................................................... .............................................. .............................................. .............................15 ......15 Saran................................... Saran.......................................................... .............................................. .............................................. ......................................15 ...............15
2
[email protected]
PHYSICA PHYSICAL L LAYER 2009
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Mode Modell Open Open Syst System emss Inte Interc rcon onne nect ctio ion n (OSI (OSI)) dici dicipt ptak akan an oleh oleh Inte Intern rnat atio iona nall Organi Organizati zation on for Standa Standardi rdizati zation on (ISO) (ISO) yang yang menyedia menyediakan kan kerang kerangka ka logika logika terstr terstrukt uktur ur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien. Model Layer OSI Terdapat 7 layer pada model OSI. Setiap layer bertanggungjawwab secara khusus pada proses komunikasi data. Misal, satu layer bertanggungjawab untuk membentuk koneksi antar perangkat, perangkat, sementara sementara layer lainnya lainnya bertanggun bertanggungjawab gjawab untuk mengoreksi mengoreksi terjadinya terjadinya “error” selama proses transfer data berlangsung. Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan “lower layer”. “Upper layer” fokus pada applikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer. Untuk Untuk Networ Network k Enginee Engineerr, bagian bagian utama utama yang yang menjad menjadii perhat perhatian ianny nyaa adalah adalah pada pada “lower “lower layer”. Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual. Open” dalam OSI dalam OSI adalah untuk menyatakan model jaringan yang melakukan interkoneksi tanpa tanpa memand memandang ang perang perangkat kat keras/ keras/ “hardw “hardware” are” yang yang diguna digunakan kan,, sepanj sepanjang ang softwar softwaree komunikasi sesuai dengan standard. Hal ini secara tidak langsung menimbulkan “modularity” (dapat dibongkar pasang) Modularity “Mod Modular ularit ity y” menga engacu cu pada ada pert pertuk ukar aran an prot proto okol kol di leve levell tert terten entu tu tan tanpa mempengaruhi atau merusak hubungan atau fungsi dari level lainnya. Dalam sebuah layer, protokol saling dipertukarkan, dan memungkinkan komunikasi terus berlangsung. Pertukaran ini berlangsung didasarkan pada perangkat keras “hardware” dari vendor yang berbeda dan bermacam-macam alasan atau keinginan yang berb 7 Layer OSI
Model OSI terdiri dari 7 layer : •
Application
•
Presentation
•
Session
•
Transport
•
Network
•
Data Link
•
Physical
Ketika data ditransfer melalui jaringan, sebelumnya data tersebut harus melewati ke3
[email protected]
PHYSICA PHYSICAL L LAYER 2009 tujuh layer dari satu terminal, mulai dari layer aplikasi sampai physical layer, kemudian di sisi penerima, data tersebut melewati layer physical sampai aplikasi. Pada saat data melewati satu layer dari sisi pengirim, maka akan ditambahkan satu “header” sedangkan pada sisi penerima “header” dicopot sesuai dengan layernya. Model OSI
Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis jenis protoklol jaringan dan metode transmisi. Model dibagi menjadi 7 layer, l ayer, dengan karakteristik dan fungsinya masing-masing. Tiap layer harus dapat berkomunikasi dengan layer di atasnya maupun dibawahnya secara langsung melalui serentetan protokol dan standard.
1.2 Pembatasan Masalah dalam makalah kali ini saya mengambil physical layer karena saya mendapat tugas untuk menerangkan tentang physical ph ysical layer.
4
[email protected]
PHYSICA PHYSICAL L LAYER 2009 BAB 11 PEMBAHASAN MASALAH 2.1 Pengertian awal.
Secara umum, Physical layer berfungsi dalam pengiriman data raw bit ke channel komunikasi. Masalah desain yang harus diperhatikan adalah bila NIC A mengirimkan data 1 maka maka si pene peneri rima ma dala dalam m hal hal ini ini NIC NIC B haru harusl slah ah mene meneri rima ma data data 1 juga juga buka bukany nyaa 0, pertanyaanya sekarang adalah, dengan cara apa komputer mengetahui bahwa bit ini adalah 1 bukan 0, berapa volt yang dikirimkan komputer untuk bit 0 dan bit 1, dalam tulisan kali ini kita akan mencoba untuk menelusuri lebih lanjut tentang Layer OSI yang paling bawah ini. Lapisan ini merupakan lapisan yang paling bawah dari OSI layer setidaknya hingga saat saat ini, ini, dima dimana na lapis lapisan an ini ini berfu berfung ngsi si untu untuk k menen menentu tuka kan n karat karateri erist stik ik dari dari kabel kabel yang yang digunakan untuk mengubungkan komputer dalam jaringan. Pada sisi transmiter, lapisan fisik menerap menerapkan kan fungsi fungsi elektris elektris,, mekani mekaniss dan prosed prosedur ur untuk untuk memban membangun gun,, memelih memelihara ara dan melepaskan sirkuit komunikasi guna mentransmisikan informasi dalam bentuk digit biner ke sisi receiver. Sedangkan lapisan fisik pada sisi receiver akan menerima data dan meneruskan ke layer diatasnya, lapisan ini akan kita bahas di tulisan selanjutnya.
2.2 Tipe sinyal dalam transmisi data. Pada bagian ini, kita akan membahas jenis atau tipe sinyal yang digunakan untuk transmisi data. a. ANALOG Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan sinyal ini, banyak setali terdapat di alam semesta ini, ia digunakan sebagai transmisi listrik, pemancar radio, gelombang suara, sampai gelombang cahaya. Nah, sinyal ini juga dapat digunakan sebagai media transmisi data.
Siny Sinyal al analo analog g adala adalah h siny sinyal al data data yang yang berb berbet etuk uk gelo gelomb mban ang g kont kontin inu, u, deng dengan an menggunakan sinyal analog ini, transmisi data dapat dikirimkan dengan jarak yang jauh, seperti yang digunakan pada WiFI atau WiMAX. Namun sinyal ini rentan terhadap gangguan noise. Pada umumnya sinyal analog memiliki 3 buah parameter yaitu Amplitudo (Ukuran Tinggi rendahnya sinyal), frekuensi(Jumlah gelombang dalam satuan detik) dan fasa(Besar sudut pada saat tertentu). Dalam mentransmisikan sinyal Analog ini digunakan 3 jenis pemodulasian, yaitu AM (Amplitudo Modulation), FM(Frekuensi Modulation), dan PM(Phase Modulation), hal ini sama dengan jenis parameter yang digunakan untuk membagun sinyal analog yang saya sebutkan sebutkan diatas tadi, AM mentransmis mentransmisikan ikan datanya datanya dengan dengan memanipulas memanipulasii Amplitudo dalam sinyalnya sementara frekuensi dengan fasanya tetap, cara ini paling mudah digunakan, jarak yang ditempuhnyapun jauh, namun AM lebih mudah mendapatkan gangguan dari luar, untuk mengirimkan sinyal 1 dan 0 AM mengubah tinggi rendah apmplitodonya, misalkan untuk mentansmisikan sinyal 0, tinggi belombangnya 2 cm, maka untuk mentransmisikan sinyal 1 AM akan mengubah tinggi gelombangnya lebih tinggi, katakanlah 4cm. 5
[email protected]
PHYSICA PHYSICAL L LAYER 2009 FM mengirimkan sinyalnya dengan mengubah frekuensinya, sementara Amplitudo dan dan fasa fasany nyaa teta tetap, p, untu untuk k ment mentra rans nsmi misi sika kan n siny sinyal al 0 dan dan 1 FM meng mengub ubah ah besa besara ran n frekuen frekuensiny sinya, a, misalk misalkan an FM mengir mengirimk imkan an sinyal sinyal 0 pada pada frekuen frekuensi si 50MHz, 50MHz, maka maka untuk untuk mentransmisikan sinyal 1 FM akan mengubah frekuensinya menjadi 52MHz. Cara ini cukup sulit digunakan, jarak transmisinyapun tidak jauh, namun aman dari gangguan luar. Yang terakhir adalah PM, PM mentransmisikan sinyalnya dengan mengubah fasanya, sementara frekuensi dan Amplitudonya tetap. Modulasi inimerupakan modulasi yang paling baik, namun juga merupakan pemodulasian sinyal yang sangat sulit. Bentuk PM yang paling sederhana adalah pergeseran sudut 180derajat, dimana saat mengirimkan bit 0 sinyal akan berg bergese eserr sejauh sejauh 180 180 deraja derajat, t, sedang sedangkan kan untuk untuk mentran mentransmi smisik sikan an sinyal sinyal 1 tidak tidak terjadi terjadi pergeseran fasa.
b. DIGITAL
Ada 4 buah kemungkinan pasangan bentuk sinyal data dan sinyal transmisi yang terjadi setelah mengalami proses transmisi data. Empat kemungkinan tersebut adalah: • Digital data digital Transmision
Sinyal Sinyal digital digital merupa merupakan kan sinya sinyall data data dalam dalam bentuk bentuk pulsa pulsa yang yang dapat dapat mengala mengalami mi perub perubahan ahan secara tiba-ti tiba-tiba ba dan mempun mempunyai yai besaran besaran 0 dan 1, transmi transmisi si ini hanya hanya dapat dapat menj menjan angk gkau au jarak jarak peng pengri rimi mina nan n yang yang relat relatif if deka dekat, t, dalam dalam ment mentran ransm smis isik ikan an data datany nyaa dibutuhkan sebuah alat yang dinamakan MODEM atau modulator demodulator. Modulator digunakan digunakan untukmenerjemah untukmenerjemahkan kan data atau sebuah sebuah informasi informasi dalam bentuk sinyal digital digital menjadi dinyal analog lalu di transmisikan, sedangkan demodulator akan menerjemahkan kembali sinyal analog menjadi data atau informasi.
Pada Digital data digital transmision, data yang dihasilkan oleh transmiter berupa data digital digital dan ditrans ditransmis misika ikan n dalam dalam bentuk bentuk sinyal sinyal digital digital menuju menuju receive receiverr. Dalam Dalam bentuk bentuk transmisi ini dikenal ada dua macam cara pensinyalan yaitu Non Return to Zero dan Return to zero . • Analog Data Digital Transmision.
Pada Analog Data Digital Transmision, data yang dihasilkan oleh transmiter berupa sinyal analog dan ditransmisikan dalam bentuk sinyal digital menuju receiver. Metode ini digunakan untuk pengiriman data suara atau gambar hingga data samapi di tujuan dengan baik. Pada metode ini, dibutuhkan modem pada sisi transmiter untuk menterjemahkan data dalam bentuk sinyal analog menjadi sinyal digital dan modem pada sisi receiver sebagai penerjemah data dalam bentuk digital menjadi analog lagi. • Digital Data Analog Transmision.
Pada Pada digital digital data data analog analog transmi transmisio sion, n, sinya sinyall data data yang yang dihasi dihasilkan lkan oleh oleh transm transmiter iter 6
[email protected]
PHYSICA PHYSICAL L LAYER 2009 berbentuk sinyal digital dan ditransmisikan dalam bentuk analog menuju receiver. Bentuk transmisi ini digunakan untuk proses transmisi data antar komputer satu dengan lainnya, transmisi ini juga dikenal tiga macam pensinyalan digital analog. Amplit Amplitudo udo Shift Shift Keying Keying (ASK) (ASK) pada pada sistem sistem ini amplit amplitodo odo gelomb gelombang ang pembaw pembawaa diubah-ubah sesuai informasi yang ada. Lebar amplitudo pada ASK ada dua macam, yaitu dua tingkat (0-1) atau empat tingkat (0-11). Frequency Shift Keying (FSK) teknik ini mengubah frekuensi pembawa berdasarkan bit 1 dan bit 0. Transmisi ini banyak digunakan untuk transmisi dengan kecepatan rendah, Derau yang dialami oleh FSK lebih kecil dari modulasi ASK. ASK. Phase Shift Keying (PSK) dalam teknik ini fase dari gelombang pembawa diubahubah ubah sesu sesuai ai deng dengan an bit bit 1 dan dan 0, sehi sehing ngga ga dalam dalam pros proses es modu modula lasi si ini ini akan akan diha dihasi silk lkan an perubahan Phasa. Sistem ini digunkanan dalam transmisi yang memiliki kecepatan sedang dan tinggi. • Analog Data Analog Transmision.
Pada Analog Data Analog Transmision, data yang dihasilkan oleh transmiter dalam bentuk sinyal sinyal analog analog dan ditran ditransmi smisik sikan an dalam dalam bentuk bentuk sinyal sinyal analog analog ke receiver receiver.. Metode Metode ini digunkana oleh pemancar Radio.
2.3 JENIS TRANSMISI Jenis Jenis trasmis trasmisii sinyal sinyal data data atau inform informasi asi dalam dalam suatu suatu media media komuni komunikas kasii dapat dapat dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu Transmisi Paralel dan seria l. • Transmisi Paralel. Pada Transmisi paralel, suatu konektor yang terdiri dari tujuh atau delapan bit (ASCII) ditran ditransmi smisik sikan an secara secara serenta serentak k setiap setiap saat. saat. Misalk Misalkan an bila bila diguna digunakan kan kode kode ASCII, ASCII, maka maka dibutu dibutuhka hkan n sebany sebanyak ak 8 jalur jalur untuk untuk mentran mentransmi smisik sikan an sekalig sekaligus us 8 bit untuk untuk satu satu karakt karakter er ASCII. Pada transmisi ini, yang ditransmisikan secara paralel adalah bit-bit yang mewakili secara paralel adalah bit-bit yang mewakili satu karakter, sedangkan masing-masing karakter ditransmisikan secara serial. Komunikasi paralel digunakan untuk komunikasi jarak dekat, biasanya transmisi sinyal dalam komputer, maupun komputer dengan printer. Pengiriman data dalam bentuk Paralel ini mempunyai kecepatan yang sangat tinggi, karena setiap saat dapat mentransmisikan beberapa karakter sekaligus, namun metode ini membutuhkan banyak sekali kabel untuk mentransmisikan masing masing bit tersebut.
• Transmisi Serial.
Pada Pada trans transmi misi si ini ini masin masing g masi masing ng bit bit pada pada sebu sebuah ah kara karakte kterr diki dikirim rimka kan n seca secara ra 7
[email protected]
PHYSICA PHYSICAL L LAYER 2009 berur beruruta utan, n, yaitu yaitu bit per bit dimana dimana satu satu bit diikut diikutii bit selanju selanjutny tnya. a. Transmi ransmisi si ini dapat dapat dikelom dikelompok pokan an dalam dalam tiga tiga bentuk bentuk,, yaitu yaitu Synch Synchron ronous ous,, Asynch Asynchron ronous ous dan Isocho Isochornu rnuss Transmision. Synchronous Transmision. Merupakan bentuk transmisi serial yang mentransmisikan data atau informasi secara kontinue. Transmisi jenis ini sering menghadapi permasalahan, yaitu masalah sinkronisasi bit dan sinkronisasi karakter. Permasalahan utama dalam sinkronisasi bit adalah masalah kapan transmiter mulai melet meletak akan an bit-b bit-bit it yang yang akan akan diki dikirim rim ke media media tran transm smis isii dan dan kapa kapan n pene penerim rimaa dapa dapatt mengetahui dengan tepat untuk mengambil bit-bit yang akan dikirimkan tersebut . masalah ini dapat diatasi dengan clock yang ada di transmiter dan receiver. Clock pada transmiter akan memberitahu kapan hari meletakan bit-bit yang akan dikirim, misalnya jika diinginkan untuk mengirim dengan kapasitas 100 bps maka clock receiver juga harus diset pada 100 bps. Permasalahan kedua adalah sinkronisasi karakter, permasalahan in berupa penentuan sejumlah bit-bit mana saja yang merupakan bii-bit pembentuk karakter. Hal ini dapat diatasi dengan memberikan karakter SYN. Umumnya dua atau lebih kontrol transmisi SYN yang diletakan diletakan di depan blok data yang dikirimkan., dikirimkan., bila yang digunakan digunakan hanya hanya sebuah sebuah kartakter kartakter kontrol maka akan muncul permasalahan baru yaitu False Synchronization. Untuk mencegahnya, dua buah karakter kontrol SYN diletakan diawal blok data yang akan dikirimkan. Receiver setelah mengidentifikasikan kedua buah karakter SYN tersebut kemudian mengidentifikasikan 8 bit berikutnya, jika bit berikutnya adalah karakter SYN, maka setelah itu mulai menghitung setiap 8 bit dan merangkainya menjadi sebuah karakter. Asyn Asynch chro rono nous us Transm ransmis isio ion. n. Meru Merupa paka kan n bent bentuk uk tran transm smis isii seri serial al yang yang dalam dalam mentransmis mentransmisikan ikan datanya datanya tidak secara kontinu, kontinu, dimana transmiter transmiter dapat mentransmisikan mentransmisikan karakter-karakter pada interval waktu yang berbeda atau dengan kata lain tidak harus dengan waktu yang sinkron antara pengiriman sebuah karakter dengan karakter berikutnya. Tiap tiap karakter yang ditransmisikan sebagai satu satuan yang berdiri sendiri dan penerima harus dapat mengenal masing-masing karakter tersebut. Untuk mengatasi hal ini maka masing masing karakter karakter diawali sebuah bit tambahan, tambahan, yaitu start bit yang berupa bit 0 dan stop bit yang berupa bit 1 yang diletakkan pada akhir masing masing karakter. Transmisi ini juga dinilai lebih aman dibandingkan Synchronous Transmision, bila sebuah kesalahan terjadi pada data yang ditransmisikan, maka yang rusak hanya blok itu sendiri. Namun transmisi ini kurang efisien karena memerlukan tambahan bit pada masing masing blok. Bentuk transmisi yang ketiga adalah Isochornus Transmision, merupakan kombinasi dari dari kedu keduaa jenis jenis trans transmi misi si diata diatas, s, seti setiap ap peng pengir irim iman an kara karakt kter er,, Pada Pada awal awal dan dan akhi akhir r ditambahkan start bit dan stop bit, dan jiga receiver dan transmiter juga harus disamakan terlebih dahulu clock nya.
2.4 Metode Met ode Transmisi Sebuah jaringan dapat juga dibedakan berdasarkan metode transmisi yang digunakan dalam 8
[email protected]
PHYSICA PHYSICAL L LAYER 2009 peose peosess pengir pengirima iman n data. data. Secara Secara umum umum metode metode transmi transmisi si yang yang sering sering diguna digunakan kan dibagi dibagi menjadi 2 yaitu Baseband dan Broadband. a. Baseband
Pada Pada metode metode ini, ini, dta yang yang berupa berupa sinyal sinyal digital digital langsu langsung ng dikirim dikirim melalui melalui media media transmisi satu channel seperti kabel, tanpa mengalami perubahan apapun. Dengan cara ini, maka pengiriman data tergantung pada jarak transmisi dan kualitas media yang digunakan. Pada metode ini, dibutuhkan peralatan multiplexing yang disebut time division multiplexing (TDM). Dengan menggunakan peralatan ini, maka: • Menghemat biaya penggunaan saluran komunikasi. • Kapasitas saluran komunikasi dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin. • Ada kemungkinan dari beberapa terminal dilakukan transmisi data menuju satu titik yang sama. Keuntungan dari sistem ini adalah:
• Biayanya murah, karena dalam sistem ini tidak diperlukan modem. • Bentuk topologinya sederhana. • Mudah dalam instalasi dan maintenance. Selain keuntungannya, sistem ini juga memiliki kekurangan antara lain: • Kapasitas pengiriman data sangat terbatas karena hanya terdapat satu lintasan data, sehingga hanya satu pasang komputer yang dapat saling bekomunikasi pada saat yang sama. • Jarak pengiriman sinyal listriknya terbatas. • Untuk area yang luas diperlukan biaya instalasi yang banya. b. Broadband
Metoda ini digunakan untuk mentransmisikan sinyak analog. Maka apabila dalam bentuk sinyal digital, dipelukanmodem untuk mengubahnya dalam bentuk sinyal analog. Media yang digunakan adalah kabel coaxial broadband yaitu dengan menggunakan media frekuensi radio atau satelit. Data dari beberapa terminal dapat menggunakan sati terminal, tetapi tetapi frekuen frekuensiny sinyaa berbed berbeda-b a-beda eda,, sehing sehingga ga pada pada saat saat yang yang bersam bersamaan aan dapat dapat dikirim dikirimkan kan beberapa frekuensi. Keuntungan dari metode ini adalah: • Kapasitas pengiriman data yang tinggi karena memiliki beberapa sinyal transmisi. • Untuk sistem broadband non kabel wilayah jangkauannya akan lebih luas dan biaya yang lebih murah. Sedangkan kerugiannya adalah • Harga modem yang diperlukan mahal. • Waktu Waktu tunda perjalanan sinyal dua kali lebih lama. • Proses maintenance cukup sukar. sukar. • Biaya frekuensi yang mahal. 2.5 SATUAN TRANSMISI Sebuah aspek yang sangat penting dalam komunikasi data adalah kecepata pengiriman
9
[email protected]
PHYSICA PHYSICAL L LAYER 2009 data lewat media transmisi. Faktor fakor yang paling berpengaruh adalah: • Mutu jalur transmisi • Penjang sambungan • Sifat-sifat elektrikal. • Jenis modem. Mutu Mutu jlur transmi transmisi si ditunj ditunjuka ukan n oleh oleh bandwi bandwidth dthny nya, a, bendwi bendwidth dth ini menunj menunjuka ukan n ukuran ukuran kapasitas jalur transmisi yang dinyatakan dalam satuan: • Baud adalah kecepatan modulasi. • Bit perdetik adalah kecepatan sinyal. • Karakter perdetik kecepatan transmisi. Kecepa Kecepatan tan modula modulasi si berhu berhubun bungan gan dengan dengan lalu lintas lintas jalur jalur transm transmisi isi . kecepa kecepatan tan elemen elemen transm transmisi isi dinya dinyataka takan n dengan dengan satuan satuan baudra baudrate te (elemen (elemen perdeti perdetik). k). Pasa Pasa dasarny dasarnya, a, kecepatan ini menunjukan kecepatan maksumum perubahan kondisi jalur transmisi. Satu elemen sama dengan jumlah bit per detik yang dapat ditransmisikan dalam jalur transmisi. 2.6 KAPASITAS JALUR TRANSMISI
Kapasitas Kapasitas jalur transmisi transmisi dapat digolongkan digolongkan dalam tiga kelompok kelompok yaitu Narrowband Narrowband Channel (Subvoice grade channel), Voiceband Voiceband (voice grade channel), dan wideband channel. Narrowband channel mempunyai kecepatan sinyal transmisi antara 50-300 bps. Transmisi jenis ini membutuhkan biaya instalasi yang relatif rendah, tetapi biaya Overheadnya mahal dengan tinggak kesalahan yang besar. Voiceband Chanel mempunyai kecepatan sinyal transmisi antara 300-500 bps, jalur transmisi ini dibagi menjadi menjadi dua jenis, jenis, yaitu yaitu Dial-up Dial-up dan Privat Privatee Lines. Lines. Dial up adalah adalah salura saluran n komuni komunikas kasii yang yang dipero diperoleh leh dengan dengan menggu menggunak nakan an jaringa jaringan n telepon telepon.. Sebelu Sebelum m hubung hubungan an komunikasi ini terjadi , pemakai harus mendial nomor telpon yang akan dituju. Sedangkan Private Lines adalah saluran yang menggunakan jaringan telpon, namun memakai fasilitas khusus. Wideband Channel kecepatan transmisi sinyal pada jenis ini dapat mencapai satuan jutaan bps, misalnya kabel coaxial microwaves dan lain-lain.
2.7 MEDIA TRANSMISI Sesuai dengan fungsinya yaitu untuk membawa aliran bit data dari satu komputer ke komputer yang lain, maka dalam pengiriman data memrlukan media transmisi yang nantinya akan digunakan untutk keperluan transmisi. Setiap media mempunyai karakteristik tertentu, dalam bandwidth delay, biaya dan kemudahan isntalasi dan pemeliharaannya. Media transmisi merupakan suatu jalur fisik antaran transmiter dan receiver dalam sistem transmisi data. Media transmisi dapat diklasifikasikan sebagai Guided atau terpandu dan unguided atai tidak terpandu, kedua-duanya dapat berbentuk dalam medan elektromagnetik. Dengan media yang terpadu, gelombang dipandu melalui sebuah media padat seperti kabel terpilin (twisted pais), kabel coaxial tembaga dan serat optik. Atmosfir dan udara adalah salahs salahsatu atu bentuk bentuk dari dari unguid unguided ed media, media, dalam dalam transm transmisi isi ini biasa biasa disebu disebutt juga juga wireles wirelesss Transmision. Beberapa faktor yang berhubungan dengan media transmisi dan sinyal sebagai penentu data rate dan jarak adalah sebagai berikut: • Bandwi Bandwidth dth (Lebar (Lebar Pita). Pita). Semaki Semakin n besar besar maka maka semaki semakin n banyak banyak pula data yang dapat dapat dikirimkan. 10
[email protected]
PHYSICA PHYSICAL L LAYER 2009 • Transmision Impairement (Kerusakan transmisi). Untuk media terpadu, kabel twisted pair secara umum mengalami kerusakan transmisi lebih dari pada kabel coaxial, dan coaxial mengamami kerusakan data lebih banyak daripada fiberoptik. • Interfe Interferen rence ce (Inter (Interfere ferensi nsi). ). Interfe Interferens rensii dari dari sinya sinyall damal damal pita frekuen frekuensi si yang yang saling saling Overlapping dapat menyebabkan distorsi atau dapat merusak sebuah sinyal. • Jumlah Jumlah Penerim Penerimaa (receiv (receiver). er). Sebuah Sebuah media media terpadu terpadu dapat dapat diguna digunakan kan untuk untuk membaw membawaa sebuah hubungan piont-to-point atau sebuah hubungan yang dapat digunakan secara bersamasama. Kabel a.
Bila simber data dan penerima jaraknya tidak terlalu jauh dan dalam area lokal, maka dapat dapat diguna digunakan kan kabel kabel sebaga sebagaii media media transm transmisi isinya nya.. Kabel Kabel merupa merupakan kan kompo komponan nan fisik fisik jaringan yang paling rentan dan harus diinstalasi secara cermat dan teliti. Walaupun kabel bukanlah sesuatu yang menarik dan terkadang banyak dilupakan oleh orang, namun ketika sebuah jaringan bermasalah, hal yang pertama kali diperiksah oleh Admin jaringan adalah kabel. a. Coaxial.
Coaxial terdiri dri dua buah konuktor, dibentuk untuk beroperasi pada pita frekuensi lebar. Terdiri dari konduktor inti dan dikelilingi oleh kawat-kawat kecil. Diantara konduktor inti dengan konduktor sekelilingnya dipisahkan dengan sebuah isolasi (jacket). Kabel coaxial lebih kecil kemungkinannya untuk berinterferensi dikarenakan adanya shield. Coaxial dapat digunakan untuk jarak jauh dan mendukung lebih banyak terminal dalam satu jalur bersama. Penggunaan kabel coaxial secara umum adalah sebagai antena televisi, spektrum yang diguna digunakan kan untuk untuk signal signaling ing adalah adalah sekitar sekitar 400 Mhz. Mhz. Demikia Demikian n juga juga untuk untuk sinya sinyall digital digital,, repeater digunakan pada setai kilometer. Kabel coaxial ini dibagi menjadi dua jenis kabel, Coaxial Baseband (50 Ohm) dan Coaxial Broadband. b. Twisted pair.
Twisted pair terdiri dari dua kawat tembaga terselubung yang diatur sedemikian rupa sehi sehing ngga ga memb memben entu tuk k pola pola spir spiral. al. Satu Satu pasa pasang ng kawa kawatt berfu berfung ngsi si seba sebaga gaii sebu sebuah ah link link komu komuni niak aksi si.. Dalam Dalam jarak jarak yang yang sema semaki kin n jauh, jauh, pili pilina nan n dari dari kabel kabel ini ini bert bertuj ujua uan n untu untuk k mengurangi interferensi. Kabel ini seringa seringa dugunakan dugunakan dalam pembangun pembangunan an jaringan jaringan komputer komputer skala kecil, ban bandw dwid idth th yang ang dap dapat dilay ilayan anii pada ada kabel abel ini ini adal adalah ah 10 Mbps, bps, nam namun dalam alam perkembangannya Bandwidth yang ada adalah 100 Mbps, dari segi harga, kabel ini lebih murah jika dibandingkan dengan media transmisi kabel lainnya dan lebih mudah dalam penggunaa penggunaan, n, namun dari segi jarak dan data rate yang mampu ditanganinya, ditanganinya, Kabel ini lebih terbatas. Seperti halnya kabel coaxial, kabel ini juga dibagi menjadi dia macam, Yaitu STP (Shiel (Shielded ded Twisted wisted pair) pair) dan UTP (Unshield (Unshielded ed Twisted wisted Pair). Pair). Kabel Kabel UTP lebih banyak banyak 11
[email protected]
PHYSICA PHYSICAL L LAYER 2009 digunakan ketimbang kabel UTP, UTP dispesifikasikan oleh organisasi EIA/TIA (Electronic Industries Assosiation and Telecomunication Industries Assosiation) yang mengkategorikan kabel ini menjadi 8 kategori yaitu Kategori 1, 2, 3, 4. 5. 5+, 6, 7. Untuk mengetahui kategori kabel yang digunakan pada jaringan, pada kabel biasanya ditulis dengan kode CAT CAT. Pada Pada kate katego gori ri 1, hany hanyaa bisa bisa mentr mentran ansm smis isik ikia ian n Suar Suaraa saja, saja, dan dan tida tidak k term termas asuk uk pengiriman data. Pada kategori 2, kecepatan maksimum transmisi samapi 4 Mbps, kategori 3 hingga 10Mbps, kategori 4 dan 5 masing masing memiliki kecepatan 100Mbps, sedangkan kategori 5+, 6 dan 7 mempunyai kecepatan hingga 1,000Mbps (Gigabit Ethernet). Kabel Kabel UTP diguna digunakan kan untuk untuk menghu menghubu bungk ngkan an komput komputer er dalam dalam ruanga ruangan n tertutu tertutup, p, sedangkang STP digunakan untul luar ruangan, STP memiliki sebuah Shield yang berfungsi melindungi dirinya dari interferensi luar sehingga sangat cocok digunakan di luar ruangan yang kemungkinan besar dapat terganggu oleh berbagai mac am gangguan. c. Fiber optik.
Fib Fiber opti optik k meruk erukan anaa sala salah h satu atu media edia tran transm smis isii yang ang digu igunak nakan untu ntut mentransmis mentransmisikan ikan data, namun data yang dikirimkan dikirimkan melalui melalui media ini bukanlah bukanlah merupakan medan eletromagnetik akan tetapi merupakan sinyal cahaya atau laser. Serat optik berdiamete sangat tipis yaitu sekitar 2-125 mikrometer berbagai bahan kaca dan plastik dapat digunakan sebagai fiberoptik, namun yang memiliki loss kecil adalah serat Ultra Pure Fused Silica. Bahan tersebut sangat sulit diproduksi, karena itu digunakanlah media lain yang mepunyai Loss yang sangat besar tetapi masih dapat ditoleransi. Serat optik berbentuk silindris dan terdiri dari 3 bagian yaitu Core, Cladding dan Jacket. Core adalah bagian terdalam dan terdiri dari satu serat atau lebih. Tiap serat tersebut dikelilingi oleh oleh Claddi Cladding ng dan kemudi kemudian an ditutu ditutupi pi oleh oleh Coating Coating.. Bagain Bagain terluar terluar adalah adalah Jacket Jacket yang yang bertugas melindungi serat optik dari kelembapan, abrari dan kereusakan. Sistem Sistem transmi transmisi si optik optik mempun mempunyai yai tiga tiga kompon komponen en utama utama yaitu yaitu media media transmi transmisi, si, sumber cahaya dan detector. Sebagai media transmisi digunakan kaca dan memanfaatkan LED atau laser dimana keduanya akan memancarkan cahaya jika diberi arus listrik sebagai detector digunakan Photodiode, yang berfungsi untuk membangkitkan pulsa elektrik apabila ada seberkas cahaya yang mengenainya. Berdasarkan sifat dan karakteristikya, maka jenis fiber optik dibagi menjadi 2 yaitu: • Multi Mode.
Pada jenis serat optik ini penjalaran cahaya dari ujung satu ke ujung lainnya terjadi melalui beberapa lintasan lintasan cahaya, cahaya, karena itu disebut disebut multimode. Diameter inti (Core) sesuai dengan dengan rekome rekomenda ndasi si dari dari CCITT CCITT g.651 g.651 sebesa sebesarr 50mm 50mm dan dilapis dilapisii oleh oleh jaket jaket selubu selubung ng (Cladding) dengan diameter 125mm. Sedangkan berdasarkan dengan susunan indeks biasnya serat optik multi mode memiliki dua profil yaitu Grade Index dan Step Index. Pada Grade Index, serat optik mempunyai index bias cahaya yang merupakan fungsi dari jarak terhadap sumbu/poros serat optik. Dengan demikian cahaya yang menjalar melalui beber beberapa apa lintas lintasan an pada pada akhirny akhirnyaa akan akan sampai sampai kepada kepada ujung ujung lainny lainnyaa pada pada waktu waktu yang yang 12
[email protected]
PHYSICA PHYSICAL L LAYER 2009 bersamaan. Pada Step Index sinar yang menjalar pada sumbu akan sampai pada ujung lainya dahulu. Hal ini karena lintasan yang melalui poros lebih pendek dibandingkan sinar yang mengalami pemantulan pada dinding serat optik sebaha hasilnya terjadilah pelebaran pulsa atau dengan kata lain mengurangi lebar bidang frekuensi. Oleh karena itu secara praktis hanya serat optik grade index sajalah yang digunakan sebagai saluran transmisi serat optik multimode. • Single Mode
Serat optik Single Mode atau mono mode mempunyai inti yang sangat kecil yaitu berkisar antara 3-10mm sehingga hanya 1 berkas cahaya saja yang dilewatkan pada core tersebut. tersebut. Oleh karena hanya satu berkas berkas cahaya, cahaya, maka tidak akan terpengaruh terpengaruh dengan index bias ataupun perbedaan waktu sampainya cahaya dari satu ujung ke ujung lainnya. Dengan demikian, serat optik ini digunakan untuk jaringan jarak jauh atau luar kota (Long Haul Transmision System) sedangkan untuk Grade Index digunakan untuk jaringan telekomunikasi lokal. Bit Rate (Mbps), Jarak repeater Multi Mode, Jarak Repeater Single Mode 140 30 50 280 20 35 420 15 33 565 10 31 Fiber optik mempunyai keunggulan-keunggulan sebagai berikut: • Erdaman Transmisinya kecil. • Bidang Frekuensi yang lebar. • Ukurannya kecil dan ringan. • Tidak ada interferensi. b. NIC
NIC NIC atau atau Netw Networ ork k Inter Interfa face ce Card Card atau atau serin sering g dise disebu butt deng dengan an kartu kartu jarin jaringa gan n merupakan komponen kunci pada terminal jaringan. Fungsi utamanya adalah mengirim data ke jaringan dan menerima data. Selauin itu nic juga mengontrol data flow antara sistem komputer dan sistem kabel yang terpasang dan menerima data yang dikirim dari komputer lain lewak kabel dan menerjemahkannya kedalam bit yang dimengerti oleh komputer. NIC ini menyediakan sejumlah pilihan konfigurasi yang menjamin kemampuan card untuk bisa digunakan dalam piranti komputer lain yang sama dengan memberi respons yang berar bagi sistem operasi. Apabila menggunakan jaringan berbasis PC, maka yang harus diperhatikan adalah setingannya agar tidak terjadi konflik antara piranti yang lain. NIC diproduksi diproduksi oleh bermacam bermacam macam perusahaan perusahaan sebut sebut saja D-link, K-link, Cisco, dll. Namun kesemuanya dapat digunakan tanpa adanya gangguan yang berarti. Dua buah variabel penting dalam sebuah NIC adalah alamat port dan interuptnya. Alamat port berfungsi untuk mengarahkan data yang masuk dan keluar dari terminal 13
[email protected]
PHYSICA PHYSICAL L LAYER 2009 kerja tersebut. Interrupt merupakan merupakan sebuah sebuah switch elektronik elektronik lokal yang digunakan digunakan oleh sistem operasi untuk mengontrol mengontrol aliran data. Interrupt juga digunakan oleh komputer komputer untuk menghentikan aliran data sementara waktu dan memungkinkan aliran data yang berbeda agar tidak dapat menggunakan sirkuit fisik yang sama dan dalam waktu yang bersamaan pula. Selain dua variable diatas, NIC juga mempunyai kode tersendiri yang unik yang artinya 12 digit MAC yang ada dimasing masing kartu jaringan yang ada di dunia ini berlainan.
14
[email protected]
PHYSICA PHYSICAL L LAYER 2009 BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan membuat makalah pengujian kekerasan ini kami sebagai mahasiswa teknik mesin ,dapat menambah wawasan kami dalam bidang jaringan.dalam penulisan makalah ini kami mengalami banyak kesulitan referensi dan tenaga ahli dalam bidang jaringan ,sehingga kami mengambil referensi dari e –learning.
3.2 Saran
Setelah kami melakukan pengajian tentang pengujian kekerasan bahan kami menyarankan: 1. Para Para penelit penelitii sebaik sebaiknya nya mensosi mensosialk alkan an kajian ilmuany ilmuanyaa ke masyarak masyarakat at luas khusunya ke cendikiawan muda. 2. Fasilitas Fasilitas lab jaringa jaringan n sebaiknya sebaiknya di di perbanyak perbanyak untuk untuk kemudahan kemudahan mahasmahasiswa 3. Lembag Lembagaa yang terait terait dengan dengan disiplin disiplin ilmu terseb tersebut ut menyerta menyertakan kan mahasiswa dalam proses pengkajian.
15
[email protected]