MAKALAH PROTEKSI RADIASI PENGERTIAN, FALSAFAH, DAN ASAS PROTEKSI RADIASI
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 1 NAMA
: 1. A MUIS MUALLIM (15001) 2. ALMIN PRABOWO ANWAR (15002) 3. ANDI MUTMAINNAH IVADA IVADA DEWAT DEWATA (15003) (1 5003) 4. ANDI PUTRI AGUSTINA (15004) 5. ANDI RADIAH ULFAH (15005)
KELAS
: 1A 1A
AKADEMI TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2015/2016 1
KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan limpahan rahmat dan taufik-Nya sehingga makalah proteksi radiasi dapat terselesaikan sesuai jadwal yang diharapkan. Salawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi uhammad SAW yang patut kita jadikan sebagai teladan dalam mengarungi kehidupan di muka bumi. Penulisan makalah ini dilakukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah proteksi radiasi. !ami menyadari bahwa sejak penulisan makalah ini" berbagai hambatan dan rintangan yang kami rasakan. Namun" berkat ketabahan" ketekunan dan kerja keras" serta pertolongan dari Allah jualah sehingga hambatan dan rintangan tersebut dapat diatasi. #isadari pula bahwa dalam penulisan makalah ini" berbagai pihak telah memberikan dorongan" bimbingan dan arahan kepada kami sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Akhir kata" kami menyadari bahwa kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT" sehingga makalah ini tidak luput dari kekurangan dan kekeliruan. $leh karena itu" kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini.
akassar" %& 'ebruari %()*
2
DAFTAR ISI SAP+,..i !ATA PN/ANTA0.ii #A'TA0 1S1...iii 2A2 1 A. ,atar 2elakang) 2. Tujuan.) 3. 0umusan asalah...) 2A2 11 A. 2. 3. #. .
Pengertian Proteksi 0adiasi% acam-acam Proteksi 0adiasi4 'alsafah Proteksi 0adiasi4 Acuan #asar Proteksi 0adiasi5 Asas-Asas Proteksi 0adiasi*
2A2 111 !esimpulan..)( #A'TA0 P+STA!A))
D. BAB I E. PEMBAHASAN A. Latar B!a"a#$ '. Proteksi radiasi merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang
berkaitan dengan teknik kesehatan lingkungan yaitu tentang proteksi yang perlu
diberikan
kepada
seseorang
atau
sekelompok
orang terhadap
kemungkinan diperolehnya akibat negatif dari radiasi pengion" sementara kegiatan yang diperlukan dalam pemakaian sumber radiasi pengion masih tetap dapat dilaksanakan.
3
/.
Sebagian besar orang mengetahui bahwa radiasi nuklir atau radiasi
pegion sangat berbahaya" karena bisa mengakibatkan berbagai macam masalah kesehatan bahkan bisa mempengaruhi genetik seseorang yang kemudian diturunkan. #isadari atau tidak" kita semua pernah berdekatan dengan radiasi pengion. 0adiasi pengion ini biasanya didapati di rumah sakit atau di bandara. 6. +ntuk menghindari atau meminimalisasi efek negatif dari radiasi pengion yang dapat membahayakan diri kita" maka pada materi ini akan di bahas mengenai proteksi radiasi. 1. B. T%&%a# ). +ntuk mengetahui pengertian dari proteksi radiasi. %. +ntuk mengetahui falsafah proteksi radiasi. 4. +ntuk mengetahui asas-asas proteksi radiasi. 7. '. R%(%)a# Ma)a!a* ). Apa pengertian proteksi radiasi8 %. 2agaimana falsafah proteksi radiasi8 4. 2agaimana asas-asas proteksi radiasi8 !. ,. .
N. BAB II O. PEMBAHASAN A. P#$rt+a# Pr,t")+ Ra-+a)+ P. Proteksi radiasi atau keselamatan radiasi ini biasa dikenal juga
sebagai proteksi radiologi. Proteksi radiologi ini memiliki beberapa pengertian" yaitu9 Proteksi radiasi adalah perlindungan masyarakat dan lingkungan dari efek berbahaya dari radiasi pengion" yang meliputi radiasi partikel energi
tinggi dan radiasi elektromagnetik. Proteksi radiasi adalah suatu sistem untuk mengendalikan bahaya radiasi dengan menggunakan peralatan proteksi dan kerekayasaan yang canggih
serta mengikuti peraturan proteksi yang sudah dibakukan. Proteksi radiasi adalah suatu cabang ilmu pengetahuan atau teknik yang mempelajari masalah kesehatan manusia maupun lingkungan dan
4
berkaitan dengan pemberian perlindungan kepada seseorang atau sekelompok orang ataupun kepada keturunannya terhadap kemungkinan
yang merugikan kesehatan akibat paparan radiasi. Proteksi radiasi adalah suatu ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan teknik kesehatan lingkungan yaitu tentang proteksi yang perlu diberikan kepada seseorang atau sekelompok orang terhadap kemungkinan
diperolehnya akibat negatif dari radiasi pengion. enurut 2APTN" proteksi radiasi adalah tindakan yang dilakukan untuk mengurangi pengaruh radiasi yang merusak akibat paparan radiasi.
M!"#"$ PP N%&%# 33 T'"! 200* +#%$,- #'/'- '/'' $!/','! '! /',",'! "!$", &!"#'! +!'#" #'/'- '! &#"-', ','$ +'+'#'! #'/'-. :.
#ari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa proteksi radiasi
adalah ilmu yang mempelajari tentang teknik yang digunakan oleh manusia untuk melindungi dirinya" orang disekitarnya maupun keturunannya dari paparan radiasi. 0. #ari segi ilmiah dan teknik" ruang lingkup proteksi radiasi terutama meliputi9 ). Pengukuran fisika berbagai jenis radiasi dan ;at radioaktif. %. enentukan hubungan anatara tingkat kerusakan biologi dengan dosis radiasi yang diterima organ < jaringan. 4. Penelaahan transportasi radionuklida di linkungan. &. elakukan desain terhadap perlengkapan kerja" proses dan sebagainya untuk mengupayakan keselamatan radiasi baik di tempat kerja maupun lingkungan. S. B. Maa(Maa( Pr,t")+ Ra-+a)+ T. Proteksi radiasi dapat dibagi menjadi beberapa macam yaitu 9 ). Proteksi radiasi kerja merupakan perlindungan pekerja. %. Proteksi radiasi medis merupakan perlindungan pasien dan radiografer. 4. Proteksi radiasi masyarakat merupakan perlindungan indi=idu" anggota masyarakat" dan penduduk secara keseluruhan. +. 7enis-jenis eksposur" serta peraturan pemerintah dan batas paparan hukum yang berbeda untuk masing-masing kelompok" sehingga masingmasing harus dipertimbangkan secara terpisah. >. '. Fa!)aa* Pr,t")+ Ra-+a)+
5
W.
'alsafah proteksi radiasi disebut juga dengan tujuan proteksi
radiasi. Tujuan dari proteksi radiasi adalah sebagai berikut 9 ). encegah terjadinya efek non stokastik yang membahayakan %. eminimalkan terjadinya efek stokastik hingga ke tingkat yang cukup rendah yang masih dapat diterima oleh indi=idu dan lingkungan di sekitarnya. ?. Pengalaman telah membuktikan bahwa dengan menggunakan sistem pembatasan dosis terhadap penyinaran tubuh @baik radiasi eksterna maupun internal kemungkinan resiko bahaya radiasi dapat diabaikan petugas proteksi
radiasi
dengan
mengikuti
peraturan
proteksi
radiasi
dan
menggunakan peralatan proteksi yang canggih dapat menyelamatkan pekerja radiasi dan masyarakat pada umumnya. B.
Prosedur yang biasa dipakai untuk mencegah dan mengendalikan
bahaya radiasi adalah 9 a. eniadakan bahaya radiasi. b. engisolasi bahaya radiasi dari manusia. c. engisolasi manusia dari bahaya radiasi. C.
+ntuk
menerapkan
tiga
prosedur
proteksi
radiasi
di
atas
dilaksanakan oleh petugas proteksi radiasi. Prosedur utama cukup jelas dengan mentaati dan melaksanakan peraturan proteksi radiasiD kedua dengan merancang tempat kerja dan menggunakan peralatan proteksi radiasi yang baik dan penahan radiasi yang memadai sehingga kondisi kerja dan lingkungannya aman dan selamatD dan ketiga memerlukan pemonitoran dan pengawasan secara terus menerus baik pekerja radiasi maupun lingkungannya dengan menggunakan alat pemonitoran perorangan" pemonitoran lingkungan dan sur=eimeter. AA. Para penguasa instalasi nuklir sesuai dengan segala keturunan yang berlaku wajib menyusun program proteksi radiasi sejak proses perencanaan" tahap pembangunan instalasi" dan pada tahap operasi. Program proteksi radiasi ini dimaksudkan untuk menekan serendah mungkin kemungkinan terjadinya kecelakaan radiasi. #alam penyusunan program ini diperlukan adanya prinsip penerapan prinsip keselamatan radiasi dalam pengoperasian suatu
instalasi
nuklir
sesuai
dengan
rekomendasikan
oleh
!omisi
1nternasional untuk Perlindungan 0adiologi ( 130P.
A2. #alam pemanfaatan teknologi nuklir" faktor keselamatan manusia harus mendapatkan prioritas utama. Program proteksi radiasi bertujuan melindungi para pekerja radiasi serta masyarakat umum dari bahaya radiasi yang ditimbulkan akibat penggunaan ;at radioaktif atau sumber radiasi lainnya. Ada tiga hal penting yang perlu mendapatkan perhatian untuk mencegah terjadinya kecelakaan radiasi sehubungan dengan pengoperasian instalasi nuklir" yaitu 9 ). Adanya peraturan perundangan dan standar keselamatan dalam bidang keselamatan nuklir. %. Pembangunan instalasi nuklir dilengkapi dengam sarana peralatan keselamatan kerja dan sarana pendukung lainnya yang sempurna sesuai dengan
perencanaan
yang
telah
ditetapkan
sebelumnya"
dengan
memperhatikan laporan analisis keselamatan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku dan ketentuan lain yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang. 4. Tersedianya personil dengan bekal pengetahuan memadai dan memahami sepenuhnya tentang keselamatan kerja terhadap radiasi. A3. D. A%a# Da)ar Pr,t")+ Ra-+a)+ A#. +ntuk mencapai tujuan program proteksi radiasi " baik untuk pekerja radiasi maupun anggota masyarakat" diperlukan adanya acuan dasar sehingga setiap kegiatan proteksi harus selalu sesuai dengan acuan dasar tadi. Sesuai dengan rekomendasi 130P" dalam setiap kegiatan proteksi dikenal adanya standar dalam nilai batas dan tingkat acuan. Nilai batas terdiri atas nilai batas dasar" nilai batas turunan dan nilai batas ditetapkan. Sedang tingkat acuan terdiri atas tingkat pencatatan" tingkat penyelidikan dan tingkat inter=ensi. A. Nilai batas dasar untuk tujuan proteksi radiasi tidak dapat diukur secara langsung. Sedang dalam pelaksanaan program proteksi" rancangan program pemantauan radiasi memerlukan metode interpretasi untuk secara langsung dapat menunjukan bahwa hasil pemantauan itu sesuai dengan nilai batas dosis. +ntuk mencapai efisiensi dalam proteksi radiasi" dipandang perlu untuk memperkenalkan nilai batas turunan yang menunjukan hubungan langsung antara nilai batas dasar dan hasil pengukuran.
A'. Nilai
batas
turunan
adalah
besaran
terukur
yang
dapat
dihubungkan dengan nilai batas dasar dengan menggunakan suatu model. #engan demikian hasil pengukuran yang sesuai dengan nilai batas turunan secara otomatis akan sesuai dengan nilai batas dasar. Sedang nilai batas ditetapkan adalah besaran terukur yang ditetapkan oleh pemerintah maupun peraturan lokal pada suatu instalasi. Nilai batas ditetapkan umumnya lebih rendah dari nilai batas turunan" namun ada kemungkinan nilai keduanya adalah sama. A/. Tingkat acuan bukan merupakan nilai batas" tetapi dapat digunakan untuk menentukan suatu tindakan dalam suatu nilai besaran melampaui atau diramalkan dapat melampaui tingkat acuan. $leh sebab itu" dalam melaksanakan program pemantauan radiasi perlu menggunakan tingkat acuan. Pelaksanaan program proteksi radiasi memerlukan perencanaan yang hati-hati dalam menentukan tingkat acuan dan tindakan nyata yang perlu diambil jika nilai suatu besaran mencapai nilai acuan. Tingkat acuan ini secara operasional akan sangat membantu penguasa instalasi atom dalam upaya mencapai tujuan proteksi radiasi. Ada tiga tingkat acuan" yaitu 9 ). Tingkat Pencatatan" yaitu suatu tingkat yang jika dilampaui maka suatu hasil pengukuran harus dicatat. Nilai dari tingkat pencatatan harus kurang dari )<)( dari nilai batas dosis ekui=alen tahunan. 6asil pengukuran yang berada di bawah nilai tingkat pencatatan tidak perlu proses lebih lanjut. %. Tingkat Penyelidikan" yaitu suatu tingkat yang jika dilampaui maka penyebab atau implikasi suatu hasil pengukuran harus diselidiki. Tingkat penyelidikan harus kurang dari 4<)( dari nilai batas dosis ekui=alen tahunan. 4. Tingkat 1nter=ensi" yaitu suatu tingkat yang jika dilampaui maka beberapa tindakan penanggulangan harus diambil. Tingkat inter=ensi harus ditentukan sehingga tindakan penanggulangan tidak mempengaruhi kondisi operasi normal. A6. E. A)a)A)a) Pr,t")+ Ra-+a)+ A1. Asas-asas dalam proteksi radiasi atau disebut juga prinsip-prinsip proteksi radiasi ini terdiri atas beberapa macam yaitu asas legislasi yang
sering disebut asas justifikasi yang artinya pembenaran" asas optimalisasi dan asas limitasi. ). Asas ,egislasi atau 7ustifikasi A7.
Asas legislasi atau justifikasi mempunyai arti pembenaran.
Penerapan asas justifikasi dalam pemanfaatan tenaga nuklir menuntut agar sebelum tenaga nuklir dimanfaatkan" terlebih dahulu harus dilakukan analisis resiko manfaat. Apabila pemanfaatan tenaga nuklir menghasilkan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan resiko akibat kerugian radiasi yang mungkin ditimbulkannya" maka kegiatan tersebut boleh dilaksanakan. Sebaliknya" apabila manfaatnya lebih kecil dari resiko yang ditimbulkan" maka kegiatan tersebut tidak boleh dilaksanakan. 2erikut adalah contoh penerapan asas legislasi atau justifikasi dalam kehidupan sehari-hari yaitu 9
Seorang ibu menderita kelainan jantung tetapi ibu tersebut tidak dapat di roentgen karena ibu tersebut sedang hamil. !arena ditakutkan radiasi tersebut akan tersalurkan ke janinnya. aka pemotretan akan
dilakukan setelah ibu tersebut melahirkan. 7ika seseorang pasien datang ke ruang pemeriksaan tanpa membawa rekomendasi dari dokter maka sebagai radiografer tidak diharuskan
untuk melakukan pemeriksaan terhadap pasien tersebut. Seorang radiografer tidak boleh seenaknya menggunakan pesawat roentgen di dalam 0umah Sakit tempat ia bekerja" misalnya dengan
mengekspose binatang peliharaannya untuk kepentingan pribadinya. %. Asas $ptimalisasi A!. Penerapan asas ini dalam pemanfaatan tenaga nuklir menuntut agar paparan radiasi yang berasal dari suatu kegiatan harus ditekan serendah mungkin dengan mempertimbangkan faktor ekonomi dan sosial. Asas ini dikenal dengan sebutan A,A0A @As ,ow As 0easonably Achie=able. #alam kaitannya dengan penyusunan program proteksi radiasi" asas optimalisasi mengandung pengertian bahwa setiap komponen dalam program telah dipertimbangkan secara saksama" termasuk besarnya biaya yang dapat dijangkau. Suatu program proteksi dikatakan memenuhi asas optimalisasi apabila semua komponen dalam program tersebut
6
disusun dan direncanakan sebaik mungkin dengan memperhitungkan biaya yang dapat dipertanggungjawabkan secara ekonomi. A,.
Tujuan dari asas optimalisasi dalam proteksi radiasi adalah
untuk mendapatkan hasil optimum yang meliputi kombinasi penerimaan dosis yang rendah" baik indi=idu maupun kolektif" minimnya resiko dari pemaparan yang tidak dikehendaki" dan biaya yang
murah. Asas
optimalisasi sangat ditekankan oleh 130P. Setiap kegiatan yang memerlukan tindakan proteksi" terlebih dahulu harus dilakukan analisis optimalisasi proteksi. Penekanan ini dimaksudkan untuk meluruskan kesalahpahaman tentang sistem pembatasan dosis yang sebelumnya dikenal dengan konsep A,A0A @As ,ow As 0easonably Achie=able. 2aik asas optimalisasi maupun A,A0A keduanya sangat menekankan pada pertimbangan faktor-faktor ekonomi dan sosial" dan tidak sematamata menekankan pada rendahnya penerimaan dosis oleh pekerja maupun masyarakat. 2erikut adalah contoh penerapan asas optimalisasi dalam kehidupan sehari-hari yaitu 9
Pada saat mengisi kaset radiografer harus memperhatikan kaset yang akan digunakan" ukuran film yang sesuai dan jumlah film yang
dimasukkan ke dalam kaset. Pada pemeriksaan ThoraE untuk bayi sebaiknya menggunakan film )FE%& cm atau %&E4( cm. 6al ini dimaksudkan agar dosis yang diterima pasien dapat diminimalkan dan tidak merugikan pasien dalam
hal ekonomi. Sebelum dilakukan pemeriksaan radiografer terlebih dahulu harus memberikan instruksi yang jelas kepada pasien agar pengulangan foto dapat dihindari sehingga pasien tidak mendapat dosis radiasi yang sia-
sia. 4. Asas ,imitasi A. Penerapan asas ini dalam pemanfaatan tenaga nuklir menuntut agar dosis radiasi yang diterima oleh seseorang dalam menjalankan suatu kegiatan tidak boleh melebihi nilai batas yang telah ditetapkan oleh instansi yang berwenang. Bang dimaksud Nilai 2atas #osis @N2# ini adalah dosis radiasi yang diterima dari penyinaran
10
eksterna dan interna selama ) @satu tahun dan tidak tergantung pada laju dosis. Penetapan N2# ini tidak memperhitungkan penerimaan dosis untuk tujuan medik dan yang berasal dari radiasi alam. N2# yang berlaku saat ini adalah 5( mS= @5((( mrem pertahun untuk pekerja radiasi dan 5 mS= @5(( mrem per tahun untuk anggota masyarakat. Sehubungan dengan rekomendasi 1AA agar N2# untuk pekerja radiasi diturunkan menjadi %( mS= @%((( mrem per tahun untuk jangka waktu 5 tahun @dengan catatan per tahun tidak boleh melebihi 5( mS= dan untuk anggota masyarakat diturunkan menjadi ) mS= @)(( mrem per tahun" maka tentunya kita harus berhati-hati dalam mengadopsinya. #engan menggunakan program proteksi radiasi yang disusun secara baik" maka semua kegiatan yang mengandung resiko paparan radiasi cukup tinggi dapat ditangani sedemikian rupa sehingga nilai batas dosis yang ditetapkan tidak akan terlampaui. 2erikut adalah contoh penerapan asas limitasi dalam kehidupan sehari-hari yaitu 9 Pada saat ingin mengekspose pasien yang perlu diperhatikan adalah jumlah radiasi yang akan digunakan. isalnya seorang pasien dewasa ingin memeriksakan ekstremitas atas @antebrachi" k> yang digunakan sebesar &5. Apabila ada seorang pasien anak-anak juga ingin memeriksakan antebrachinya maka kita sebagai radiografer harus menurunkan kondisi yang tadi digunakan menjadi k> &( karena dengan kondisi tersebut sudah dapat dihasilkan gambar radiografi yang bagus karena tebal objek sudah dapat ditembus dengan kondisi
tersebut. Pada pemeriksaan ThoraE untuk bayi sebaiknya menggunakan film )FE%& cm atau %&E4( cm. 6al ini dimaksudkan agar dosis yang
diterima pasien dapat diminimalkan. 7ika radiografer melakukan foto E-ray" untuk mengurangi dosis radiasi yang diterima oleh pasien" kita sebisa mungkin mengatur luas kolimasi sesuai dengan kebutuhan. Sebab semakin besar kolimasi maka semakin besar pula radiasi yang diterima oleh pasien begitupun sebaliknya. AN. A$.
11
AP. A:. A0. AS.
AT. AU.
BAB III PENUTUP
A.K)+(%!a#:
Proteksi radiasi adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari betapa pentingnya melindungi diri dari pengaruh buruk radias i" yang memungkinkan memberikan efek buruk pada manusia dan lingkungan sekitar" baik jangka
pendek maupun jangka panjang. Adapun asas-asas yang terkandung di dalamnya merupakan pedoman G pedoman yang wajib adanya untuk di aplikasikan ke dalam penerapan penggunaan radiasi
dan sebagai
tolak ukur untuk mempertahankan
pentingnya berperilaku yang teratur dan telatn dalam penggunaan radiasi. A3.
12
A4.
DAFTAR PUSTAKA
AB.http9<
http9<
2A. 22. 23. 2#. 2. 2'. 2/. 26. 21. 27. 2!. 2,. 2. 2N. 2$.
BP. B7.
13