1.1 Pusat Pertanggungjawaban Pertanggungjawaban 1.1.1 Pengertian Pusat Pertanggungjawaban
Suatu pusat pertanggungjawaban dibentuk untuk mencapai salah satu atau beberapa tujuan. Tujuan suatu pusat pertanggungjawaban secara individual diharapkan dapat membantu pencapaian tujuan suatu organisasi sebagai suatu keseluruhan sehingga tercapai keselarasan tujuan. Aktivitas suatu ousat pertanggungjawaban dapat dihubungkan ke dalam hubungan masukan, proses, keluaran, dan tujuan. Suatu pusat pertanggungjawaban menggunakan masukan (input) untuk (input) untuk diproses menjadi keluaran (output) dalam (output) dalam rangka mencapai tujuan dengan menggunakan investasi (aktiva atau modal). Masukan adalah sumber-sumber ekonomi ang digunakan ke dalam proses, seperti! sumber daa bahan, sumber daa manusia, sumber daa kapasitas dan "asilitas, serta sumber daa lainna. #roses adalah pengolahan atau pengerjaan masukan menjadi keluaran. $eluaran adalah produk atau hasil suatu pusat pertanggungjawaban. $eluaran atau produk dapat digolongkan ke dalam! (%) barang, jika berwujud, dan (&) jasa, jika tidak berwujud. $eluaran suatu suatu pusat pertanggungjawaban mungkin dijual kepada pihak luar (eksternal) organisasi atau mungkin dikonsumsi oleh oihak dalam (internal) organisasi aitu oleh pusat pertanggungjawaban lainna. Struktur pengendalian manajemen mem"okuskan pada berbagai jenis pusat pertanggungjawaban. #usat pertanggungjawaban pertanggungjawaban adalah unit organisasi ang dipimpin oleh seorang manajer ang bertanggungjawab atas aktivitas ang dilakukan unit tersebut ang dide"inisikan oleh Anthon 'ija 'ija (&!%&) adalah sebagai s ebagai berikut “A responsibility center is an organization unit that headed by a manager by manager who is responsible for it’ it ’s activities”. #usat pertanggungjawaban ang merupakan bagian atau unit organisasi ang dipimpin oleh seorang manajer terhadap unit ang dipimpinna. Setiap pusat pertanggungjawaban mempunai mempunai wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan ang ditetapkan oleh organisasi ang bersangkutan. Anderson dan Sollenderger (%**&!%&) menatakan bahwa pusat pertanggungjawaban adalah tiap-tiap unit dalam organisasi mempunai manajer ang bertanggungjawab terhadap aktivitasna. Manajer unit tersebut juga mengendalikan biaa dan pendapatan. A responsibility responsibility center () is any organization unit where where management control e!ist over incurring cost or generating revenue. "rganizational unit maybe departement# plants# divitions# subsidiaries# gropp# gropp# or an entire organizational. organizational. ($) is any organizational organizational that has a spesific spesi fic manager responsibilty for activities.
+engan demikian, sebuah unit atau bagian dalam perusahaan dapat dikategorikan sebagai pusat pertanggungjawaban bila unit tersebut mempunai wewenang, tugas dan tanggung jawab ang jelas sehingga dapat diukr kinerja dari unit organisasi tersebut. nit kerja dalam suatu organisasi selain dapat e"isien juga harus e"ekti" sebab salah satu sarat penting organisasi adalah mengahasilkan laba. #engendalian manajemen adalah suatu proses dimana manajemen menjamin bahwa organisasi telah melaksanakan strategina dengan e"ekti" dan e"isien. +alam hal ini e"ektivitas diukur berdasarkan kaitan antara keluaran (output) pusat pertanggungjawaban dengan tujuan atau target ang ditetapkan. Sedangkan e"isiensi adalah perbandingan keluaran dengan masukan (input) pusat pertanggungjawaban. #usat pertanggungjawaban dalam organisasi juga diciptakan manajemen puncak agar tidak kewalahan dalam melaksanakan tugas-tugasna, dengan cara menugaskan manajer ang ada dibawahna untuk menangani wilaah ang menjadi tanggungjawabna. Seperti ang dikemukakan oleh ansen Mowen (&!/&) ang diterjemahkan oleh Ancella A. ermawan dalam bukuna 0Akuntansi Manajemen1, bahwa ! 0#usat pertanggungjawaban (responsibility center) merupakan suatu segmen bisnis ang manajerna bertanggungjawab terhadap pengaturan kegiatan-kegiatan tertentu1. #endapat tersebut didukung oleh Supriono (&!2&/) dalam bukuna 0Sistem #engendalian Manajemen1, ang menatakan bahwa ! 0#usat pertanggungjawaban adalah unit organisasi ang dipimpin oleh seorang manajer ang bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas pusat pertanggungjawabanna1. +engan demikian, dapat disimpulkan bahwa pusat pertanggungjawaban merupakan bagian dari suatu organisasi ang didalamna terdapat berbagai kegiatan ang membutuhkan suatu masukan berupa sumber daa ang digunakan, ang dapat diukur dengan uang untuk diproses sehingga menghasilkan suatu keualaran ang dapat berupa barang atau jasa, ang semuana itu menjadi tanggungjawab manajer ang bersangkutan.
1.1.2 Jenis-jenis Pusat Pertanggungjawaban
+alam suatu organisasi, penentuan daerah pertanggungjawaban dan manajer ang bertanggungjawab dilaksanakan dengan menetapkan pusat-pusat pertanggungjawaban, seperti ang dikemukakan oleh ansen Mowen (&!/2) ang diterjemahkan oleh Ancella A. ermawan dalam bukuna 0Akuntansi Manajemen1, ada empat jenis pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi, antara lain sebagai berikut !
%. 0#usat biaa (cost center)# aitu suatu pusat pertanggungjawaban ang manajer na bertanggungjawab hana terhadap biaa. &. #usat pendapatan (revenue center)# aitu suatu pusat pertanggungjawaban ang manajerna bertanggungjawaban hana terhadap penjualan. 2. #usat laba (profit center)# aitu suatu pusat pertanggungjawaban ang manajerna bertanggungjawab hana terhadap pendapatan maupun biaa. 3. #usat investasi (investment center)# aitu suatu pusat pertanggungjawaban ang manajerna bertanggungjawab hana terhadap pendapatan, biaa, dan investasi1. Selanjutna penulis tidak akan membahas semua jenis pusat pertanggungjawaban tersebut, penulis hana akan membahas mengenai pusat laba dan pusat investasi karena sesuai dengan materi ang dipresentasikan.
1.2 Pusat Laba 1.2.1 Pengertian Laba
4aba atau profit merupakan indikasi kesuksesan suatu badan usaha dengan mengukur e"ektivitas dan e"isien. 5alaupun tidak semua perusahaan menjadikan profit sebagai tujuan utamana tetapi dalam mempertahankan usahana memerlukan laba. 4aba merupakan bagian dari ikhtisar keuangan ang memiliki banak kegunaan dalam berbagai konteks, laba pada umumna dipandang sebagai suatu dasar bagi perpajakan, penentuan kebijakan pembaaran deviden, pedoman investasi, dan pengembalian keputusan. #engertian laba menurut Sahrul dkk (&!///) dalam bukuna 0kamus istilahistilah Akuntansi1, adalah sebagai berikut ! %. 04aba adalah perbedaan positi" sebagai hasil penjualan produk-produk dan jasa-jasa dengan harga ang lebih tinggi daripada biaa untuk menghasilkanna. &. 4aba adalah perbedaan antara harga jual dan harga beli dari suatu komoditi atau surat berharga apabila harga jual lebih tinggi1. Sedangkan, pengertian laba menurut So"an Sa"ri arahap (&3!&) dalam bukuna 0Teori Akuntansi1, aitu sebagai berikut ! 04aba adalah naikna nilai e%uity dari transaksi ang si"atna insidental dan bukan kegiatan utama entity dan dari transaksi kejadian lainna ang mempengaruhi entity selama satu periode tertentu kecuali ang berasal dari atau investasi dari pemilik1. +ari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa laba merupakan hasil dari pengurangan antara pendapatan dengan biaa-biaa ang dikeluarkan guna memperoleh tercapaina laba ang maksimum. +alam kenataanna pusat laba tidak diukur kinerjana dengan laba saja. Tanpa menghubungkan laba dengan investasi ang digunakan untuk
mengahasilkan laba, kinerja pusat laba tidak akan tercermin dari ukuran kinerja tersebut. 6leh karena itu, pusat laba dan pusat investasi pada dasarna sama. $edua tipe pusat pertanggungjawaban tersebut diukur kinerjana dari kemampuan dalam menghasilkan laba dari investasi ang ditanamkan dalam pusat pertanggungjawaban tersebut.
1.2.2 Jenis-jenis Laba
4aba ang diperoleh oleh suatu perusahaan menimbulkan beberapa jenis laba ang ada dalam perhitungan laba rugi. Menurut So"an Sa"ri arahap (&!7) dalam bukuna 0Teori Akuntansi 4apaoran $euangan1, jenis-jenis laba dalam kaitana dengan perhitungan laba rugi, terdiri dari ! %. &. 2. 3.
4aba kotor, 4aba operasional, 4aba sebelum pajak, 4aba setelah pajak atau laba bersih.
8enis-jenis laba tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut ! %. 4aba kotor 4aba kotor adalah pendapatan dikurangi harga pokok penjualan. &. 4aba operasional Merupakan hasil dari aktivitas-aktivitas ang termasuk rencana perusahaan kecuali ada perubahan besar dalam perekonomian, ang diharapkan akan tercapai setiap tahun. 6leh karena itu, angka ini menatakan perusahaan untuk hidup dan mencapai laba ang pantas sebagai balas jasa kepada pemilik modal. 2. 4aba sebelum pajak Merupakan laba operasi ditambah hasil biaa diluar operasi biasa. 9agi pihak-pihak tertentu dalam hal pajak, angka ini adalah ang terpenting karena jumlah ini menatakan laba ang pada akhirna dicapai perusahaan. 3. 4aba setelah pajak atau laba bersih Merupakan laba setelah dikurangi pajak. 4aba bersih dipindahkan ke dalam perkiraan laba ditahan (retained earning). +an perkiraan laba ditahan ini akan diambil sejumlah tertentu untuk dibagikan sebagi deviden kepada pemegang saham.
1.2.3 Pengukuran Laba
$onsep laba ang paling tepat untuk pelaporan operasi kuangan perusahaan terutama ditentukan oleh tujuan para penerima ikhtisar data akuntansi dan konsep laba tersebut dapat pula diukur dengan didasarkan pada tiga jenis pendekatan (approach).
Menurut :ldon S. endriksen (&!22&) ang diterjemahkan oleh Ma rianus Sinaga dalam bukuna 0Teori Akuntansi1, bahwa ! 0#engukuran laba ang didasarkan pada tiga jenis pendekatan (approach) aitu konsep laba pada tingkat struktural, tingkat interpretasi", dan tingkat perilaku1. $etiga pengukuran laba tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut ! %. $onsep pengukuran laba pada tingkat struktural adalah konsep pengukuran laba ang didasari atas konsep laba akuntansi, &A' statement of accounting concept o. menganggap bahwa laba akuntansi merupakan pengukuran ang baik atas prestasi perusahaan dan bahwa laba akuntansi dapat digunakan dalam prediksi arus kas ang akan datang. &. $onsep pengukuran laba pada tingkat interpretati", menadarkan pemikiran atas keterkaitan laba dengan modal pemilik. +alam hal ini laba diakui sebagai suatu kenaikan bersih dalam kekaaan. 2. $onsep pengukuran laba pada tingkat perilaku, menghubungkan laba dengan proses keputusan para investor dan kreditor, reaksi harga surat berharga di pasar ang terorganisasi terhadap pelaporan laba, keputusan pengeluaran modal dari manajemen, dan reaksi umpan balik manajemen dan para akuntan.
1.2.4 Pengertian Pusat Laba
4aba merupakan salah satu tujuan perusahaan didirikan dan laba tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan kebenaranna. 4aba diperoleh dari divisi-divisi dapat dikelompokkan menjadi pusat laba dan pengertian dari pusat laba itu sendiri dapat dijelaskan sebagai berikut. Menurut ansen Mowen diterjemahkan oleh Ancella A.ermawan (&7!/7) dalam bukuna 0Akuntansi Manajemen1 pengertian pusat laba adalah sebagai berikut ! 0#usat laba adalah suatu pusat pertanggungjawaban ang manajerna bertanggungjawab terhadap pendapatan maupun biaa1. Sedangkan Menurut Supriono (&!222) dalam bukuna 0Sistem #engendalian Manajemen1 pengertian pusat laba adalah ! 0#usat laba adalah suatu pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi ang kinerja manajerna dinilai atas dasar selisih pendapat dengan beban biaana dalam pusat pertanggungjawaban ang dipimpinna1. +ari de"inisi diatas dapat disimpulkan bahwa pusat laba merupakan pusat pertanggungjawaban ang dinilai atas dasar selisih pendapatan dengan beban atau biaa
dalam suatu organisasi ang menjadi tanggungjawab seorang manajer. Sehingga pusat laba dapat mengukur e"isiensi dan e"ektivitas dalam suatu perusahan, termasuk penentuan harga trans"er.
1.2.5 Manfaat Pusat Laba
Seperti ang sudah dijelaskan diatas bahwa pusat laba merupakan pusat pertanggungjawaban dan dinilai atas dasar selisih pendapatan dengan biaa dalam suatu organisasi ang menjadi tanggungjawab seorang manajer mempunai man"aat pusat laba agar pusat laba tersebut menjadi e"ekti". Menurut ;obert <.Anthon 'ija =ovindaraan (&&!%>) diterjemahkan oleh $urniawan Tjakrawala dalam bukuna 0Sistem #engendalian Manajemen1, man"aat pusat laba diantarana sebagai berikut ! %. 0$ualitas keputusan dapat meningkat karena keputusan tersebut dibuat oleh para manajer ang paling dekat dengan titik keputusan. &. $ecepatan dari pengambilan keputusan operasional dapat meningkat karena tidak perlu mendapat persetujuan terlebih dahulu dari kantor pusat. 2. Manajemen kantor pusat bebas dari pengambilan keputusan harian sehingga dapat berkonsentrasi pada hal-hal ang lebih baik. 3. $arena pusat-pusat laba serupa dengan perusahaan ang independen, maka pusat laba memberikan tempat pelatihan ang sempurna baik manajemen umum. 7. $esadaran laba dapat ditingkatkan karena para manajer ang bertanggungjawab atas laba akan selalu mencari cara untuk meningkatkan labana. /. #usat laba memberikan in"ormasi ang siap pakai bagi manajemen puncak mengenai pro"itabilitas dari komponen-komponen individual perusahaan. >. $arena keluaran ang dihasilkan telah siap, maka pusat laba sangat responsi" terhadap tekanan untuk meningkat kinerja kompetiti"na1. +ari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pusat laba sangat berman"aat guna kelangsungan sebuah organisasi atau perusahaan tersebut. Man"aat ang dapat diambil dari pusat laba tersebut adalah bahwa dengan adana man"aat tersebut manajemen puncak ataupun manajer dapat meningkatkan kinerja kerjana lebih baik.
1.2.6 Permasalahan Pada Pusat Laba
Selain man"aat ang diperoleh tadi, pusat laba dapat menimbulkan beberapa masalah. Menurut ;obert <.Anthon 'ija =ovindaraan (&!%>%) diterjemahkan oleh
$urniawan Tjakrawala dalam bukna 0Sistem #engendalian Manajemen1, permasalahan pada pusat laba diantarana sebagai berikut ! %. 0#engembalian keputusan ang terdesentralisasi akan memaksa manajemen puncak untuk lebih mendapat laporan pengendalian manajemen dan bukan wawasan pribadina atas suatu operasi sehingga mengakibatkan hilangna pengendalian. &. 8ika manajemen kantor pusat lebih mampu dan memiliki in"ormasi ang lebih baik daripada manajer pusat laba pada umumna, maka kualitas keputusan ang diambil pad tingkat unit akan berkurang. 2. #ersediaan dapat meningkat karena adana argumen-argumen mengenai harga trans"er ang sesuai, pengalokasian biaa umum ang tepat dan kredit untuk pendapatan ang sebelumna dihasilkan secara bersama?sama oleh dua atau lebih untuk bisnis. 3. nit-unit organisasi ang pernah bekerja bersama sebagai unit "ungsional akan saling berkompetisi satu sama lain. #eningkatan laba untuk satu manajer dapat berarti pengukuran bagi manajer ang lain. 7. +ivisionalisasi dapat mengakibatkan biaa tambahan karena adana tambahan manajemen, pegawai dan pembukuan ang dibutuhkan serta mengakibatkan duplikasi tugas di setiap pusat laba. /. #ara manajer umum ang kompeten mungkin saja tidak ada dalam organisasi "ungsional karena tidak adana kesempatan ang cukup bagi untuk mengembangkan kompetensi manajemen umum. >. $arena ingin melaporkan laba ang tinggi, manajer pusat laba dapat lalai melaksanakan penelitian dan pengembangan, program-program pelatihan, ataupun perawatan. . Tidak ada sistem ang sangat memuaskan untuk memastikan bahwa optimalisasi laba dari masing-masing pusat laba akan mengoptimalkan laba perusahaan secara keseluruhan1.
1.3 fekti!itas Pusat Laba 1.3.1 Pengertian fekti!itas
Sebuah peusahaan mempunai tujuan untuk menghasilkan laba ang maksimal ang dapat dikatakan e"ekti" bagi perusahaan tersebut. ntuk mencapai laba ang maksimal tersebut dituntut adana kinerja ang baik dan bertanggungjawab atas aktivitas dalam suatu organisasi perusahaan. Menurut Supriono (&!22) dalam bukuna 0Sistem #engendalian Manajemen1, pengertian e"ektivitas adalah sebagai berikut !
0:"ektivitas adalah hubungan antara keluaran pusat pertanggungjawaban dengan tujuanna, e"ekti" berarti melaksanakan sesuatu ang benar1. Sedangkan Menurut @harles T.orngren, Srikant M.+atar, =eorge oster (&7!37) diterjemahkan oleh +esi Adhariani dalam bukuna 0Akuntansi 9iaa! #enekanan Manajerial1, pengertian e"ektivitas adlah sebagai berikut ! 0:"ektivitas adalah tingkat pencapaian tujuan atau sasaran ang telah ditetapkan sebelumna1. +ari de"inisi diatas dapat disimpulkan bahwa, e"ektivitas ang apabila diterapakan pada laba merupakan kemampuan laba perusahaan untuk benar-benar menjadi kontribusi ang berarti bagi pencapaian tujuan perusahaan. +engan kata lain, e"ektivitas laba merupakan maksimalisasi laba dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan ang dituangkan kedalam suatu pusat pertanggungjawaban.
1.3.2 Pengukuran fekti!itas Pusat Laba
#engukuran e"isiensi suatu pusat pertanggungjawaban masa kini dengan masa lalu mempunai kebaikan karena dapat diketahui perkembangan e"isiensi setiap periode akuntansi. 9erdasarkan pendapat diatas semakin besar kontribusi keluaran suatu pusat pertanggungjawaban terhadap pencapaian tujuan perusahaan semakin e"ekti" kegiatan pertanggungjawaban tersebut. Menurut :ldon S.endrikson (&!%33) ang diterjemahkan oleh Marianus Sinaga dalam bukuna 0Teori Akuntansi1, mengemukakan bahwa ! 0Apabila modal ang dipakai adalah konstan dari tahun ke tahun, maka angka laba itu sendiri akan berguna sebagai pengukur e"ektivitas pusat laba. 4aba dari tahun berjalan dapat dibandingkan dengan tahun sebelumna dan harus dianalisis apakah laba setiap tahun telah mencapai, melebihi, atau kurang dari sasaran ang telah ditentukan1. #engukuran e"ektivitas pusat laba ini dapat dijadikan alat untuk mengukur e"ekti" atau tidakna e"ektivitas pusat laba tersebut terhadap penetapan harga trans"er ang apabila hasilna positi", maka pusat laba tersebut dapat dikatakan e"ekti", dan apabila hasilna negati", maka pusat laba tersebut dapat dikatakan tidak e"ekti". Semakin banak kontribusi dari apa ang dihasilkan pusat pertanggungjawaban terhadap tujuan dari pusat laba ang dihasilkan semakin e"ekti"lah unit tersebut. 8adi, bila diterapkan pada pusat laba, maka konsep e"ektivitas dapat diuraikan seperti berikut ! e"ektivitas pusat laba adalah kemampuan pusat laba untuk menjadi kontribusi ang berarti
bagi pencapaian tujuan perusahaan. +engan kata lain, e"ektivitas pusat laba merupakan maksimalisasi laba dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan.
Standar Akuntansi $euangan (SA$)
1.4.2 #lasifikasi "n!estasi
Menurut Standar Akuntansi $euangan (SA$)
&. Bnvestasi 8angka #anjang Bnvestasi 8angka #anjang ang dimaksudkan untuk dimiliki selama lebih dari satu tahun atau lebih dari satu periode akuntansi. mumna investasi jangka panjang dilakukan dalam bentuk saham, obligasi, property# dan harta ang tidak bergerak lainna. Menurut Muladi (&%!&3) membagi investasi menjadi empat golongan, aitu ! %. Bnvestasi ang tidak menghasilkan laba (non profit invstment) Bnvestasi jenis ini timbul karena adana peraturan pemerintah atau karena saratsarat kontrak ang telah disetujui, ang mewajibkan perusahaan untuk melaksanakanna tanpa mempertimbangkan laba atau rugi. &. Bnvestasi ang tidak dapat diukur labana (non measurable profit investment) Bnvestasi ini dimaksudkan untuk menaikan laba, namun laba ang diharapkan akan diperoleh perusahaan dengan adana investasi ini sulit untuk dihitung secara teliti. 2. Bnvestasi dalam penggantian perlengkapan (replacement investment) Bnvestasi jenis ini meliputi pengeluaran untuk penggantian mesin dan perlengkapan ang ada. +alam pemakaian mesin dan perlengkapan, pada suatu saat akan terjadi biaa operasi mesin dan perlengkapan menjadi lebih besar dibandingkan dengan biaa operasi jika mesin itu diganti dengan ang baru, atau produktivitasna tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan. #ada saat ini operasi dengan menggunakan mesin dan perlengkapan ang ada menjadi tidak ekonomis lagi. 3. Bnvestasi dalam perluasan usaha (e!pansion investment) Bnvestasi jenis ini merupakan pengeluaran untuk menambah kapasitas produksi atau operasi menjadi lebih besar dari pada sebelumna.
1.4.3 Pengertian Pusat "n!estasi
#usat investasi menurut alim, Abdul, dkk (&*) adalah suatu pusat pertanggungjawaban dalam suatu oraganisasi untuk menilai kinerja para manajerna berdasarkan pada laba ang diperoleh dan dihubungkan dengan dana investasi. #usat investasi menurut ;obert <.Anthon 'ija =ovindarajan (&7) adalah pusat pertanggungjawaban ang prestasi manajerna dinilai berdasarkan laba ang dihasilkan dengan investasi ang ditanamkan pada pusat pertanggungjawaban ang dipimpinna. +ari de"inisi diatas dapat disimpulkan bahwa pusat investasi mengatur investasi guna mencapai laba ang seoptimal mungkin dan setiap pusat investasi mempunai seorang manajer utama serta bertanggungjawab atas setiap unit kegiatan atau program ang terjadi
didalam semua divisi ang dipimpinna. $emudian secara periodik manajer tersebut akan bertanggungjawab hasil kerjana kepada pimpinan perusahaan. #ara manajer pusat dapat menilai prestasi ang telah dicapai oleh masing-masing manajer. 9erdasarkan in"orasi dan model analisis ang digunakan manajer tersebut berupaa mencari jawaban jika hasil ang dicapai tidak sesuai dengan apa ang telah direncanakan sebelumna. #ada umumna dilakukan dengan suatu model pengukuran kinerja. #engukuran kinerja pusat investasi merupakan perluasan dari pengukuran kinerja pusat laba. #engukuran kinerja ini diperlukan karena suatu divisi ang memperoleh laba tinggi tidak berarti mempuna kinerja ang baik jika laba tersebut dihubungkan dengan investasi ang digunakan untuk menghasilka laba tersebut. +isini prestasi manajer dinilai atas laba dan investasi ang diperlukan untuk memperoleh laba. Tujuan pengukuran prestasi suatu pusat investasi adalah ! %. Menediakan in"ormasi ang berman"aat dalam pengambilan keputusan mengenai investasi ang digunakan oleh manajer divisi dan memotivasi mereka untuk melakukan keputusan ang tepat. &. Mengukur prestasi divisi sebagai kesatuan usaha ang berdiri sendiri. 2. Menediakan alat perbandingan prestasi antar divisi untuk penentuan alokasi sumber ekonomi. Bn"ormasi dari pusat investasi dapat digunakan memotivasi manajer divisi dalam ! %. Menghasilkan laba ang memadai dengan wewenang mengambil keputusan tentang sumber ekonomi dan "asilitas "isik ang digunakan. &. Mengambilkan keputusan untuk menambah investasi bila investasi tersebut memberikan kembalian (return) ang memadai. 2. Mengambil keputusan untuk melepasC mengurangi investasi ang tidak memberikan kembalian (return) ang memadai.
1.4.4 $kuran #inerja "n!estasi
#engembangan model ukuran-ukuran kinerja dan spesi"ikasi struktur penghargaan merupakan isu utama dalam organisasi ang didesentralisasi. $arena tolak ukur kinerja dapat mempengaruhi perilaku para manajer, pemilihan tolak ukur dapat mendukung tinggina keserasian tujuan. +ua tolak ukur evaluasi kinerja untuk pusat investasi adalah :conomic 'alue Added (:'A) dan ;eturn 6n Bnvestment (;6B) a. :conomic 'alue Added Bstilah :'A pertamakali dipopulerkan oleh =. 9enet Stewart 8oel M.Stern. :'A merupakan suatu metode untuk menentukan apakah perusahaan telah
menciptakan nilai ekonomis ang diatas atau dibawah dari biaa modal ang dimiliki perusahaan dalam pengoperasian kekaaan ang dimilikina. +alam hal investasi, :'A mampu mendorong manajer berpikir dan bertindak aitu memilih investasi ang memaksimumkan pengembalian dengan biaa modal ang minimum sehingga nilai perusahaan bisa ditingkatkan (misalna para pemegang saham). Selain itu, "aktor biaa modal ang terdapat dalam :'A mendorong manajer untuk berhati-hati dalam menentukan kebijakan struktur modal perusahaanna. :'A merupakan laba operasi setelah pajak dikurang total biaa modal tahunan. 8ika :'A lebih dari nol, maka perusahaan telah terjadi nilai tambah ekonomis. 8ika :'A kurang dari nol, maka perusahaan belum berhasil menciptakan nilai tambah ekonomis, karena laba bersih operasional tidak dapat memenuhi harapan para penandang dana, aitu para penanam modal tidak mendapatkan pengembalian ang sebanding dengan investasi ang ditanamkan dan kreditur hana mendapat bunga sedangkan pokok pinjaman belum dikembalikan atau dikembalikan sebagian saja. 8ika :'A sama dengan nol menunjukkan posisi impas ang berarti perusahaan hana mampu menghasilkan laba ang cukup untuk memenuhi kewajibanna pada penediaan dana baik kreditur dan pemegang saham. :'A adalah metode untuk mengukur kinerja atau prestasi manajer pusat investasi. +i sisi lain, :'A mempuna keunggulan dan keterbatasan, antara lain ! $eunggulan ! %. :'A mudah dihitung dan mudah dipahami. &. :'A menggambarkan arus kas perusahaan ang sebenarna ang mem"okuskan penilaianna pada nilai tambah dengan mengikut sertakan beban biaa modal sebagai konsekuensi investasi, ang tak dilakukan pada pendekatan akuntansi tradisional. 2. :'A mengurangi terjadina kesalahan dalam pengambilan kesimpulan atas kondisi perusahaan ang sesungguhna, karena adana perti mbangan penanaman modal atas "aktor risiko dan hasil diperoleh berupa deviden dan bunga. 3. :'A membantu para penandang dana untuk mendapatkan penghasilan ang maksimal. 7. #enilaian kinerja dengan menggunakan :'A menebabkan perhatian manajemen sesuai dengan keputusan pemegang saham sehingga para manajer akan berpikir dan bertindak seperti ang dipikirkan oleh para penandang dana, aitu ! pemegang saham dan kreditur untuk memilih investasi ang memaksimalkan tingkat pengembalian dan meminimalkan tingkat biaa modal sehingga nilai perusahaan dapat dimaksimalkan.
/. Metode :'A memiliki arti sekalipun dihitung secara mandiri tanpa memerlukan data pembanding seperti data historis perusahaan atau standar perusahaan.
$eterbatasan ! %. Metode :'A adalah sulit untuk meghitung biaa modal, membutuhkan sumber daa (waktu, tenaga) ang besar untuk mendasarkan perhitungan biaa modal dan jika terjadi kesalahan perhitungan biaa modal akan mengurangi man"aat :'A. &. #erhitungan :'A memerlukan estimasi atas biaa modal dan estimasi ini sulit dilakukan untuk perusahaan ang belum go*public, dengan menggunakan estimasi tersebut dapat menebabkan kesalahan dalam perhitungan biaa modal. 2. :'A sulit diterapkan pada perusahaan ang beroperasi pada negara ang kondisi perekonomian tidak stabil dengan tingkat suku bunga ang ber"luktuasi. 3. :'A hana mengukur hasil akhir dan tidak mengukur aktivitas (seperti tingkat loalitas konsumen dan tingkat retensi konsumen) perusahaan sehingga nilai suatu perusahaan merupakan akumulasi :'A selama umur perusahaan tersebut. 7. Masih banak perusahaan ang mengukur kinerja investasi perusahaan ang bersi"at jangka pendek sehingga selalu metode :'A bukan menjadi pengukuran kinerja investasi. /. :'A adalah ukuran kinerja investasi berdasarkan pada peristiwa ang sudah terjadi. ;umus perhitungan :'A adalah ! :'A D 4aba operasi setelah pajak ? (rata-rata tertimbang biaa modal E total modal ang dipakai). b. ;eturn 6n Bnvestment Salah satu indikator tingkat pro"itabilitas aitu ;eturn on Bnvestment (;6B), ang merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, sebagai pengembalian dari setiap ;p. % investasi ang dilakukan dalam aktiva usaha. Semakin besar laba ang dicapai semakin tinggi ;6B. $eberhasilan usaha adalah perolehan pendapatan atau laba ang diperoleh suatu perusahaan. $eampuan perusahaan dalam menghasilkan laba digambarkan oleh +eturn on ,nvestment (;6B). 9agi perusahaan pada umumna, masalah +eturn on ,nvestment (;6B) adlah hal penting dari masalah laba, karena laba ang besar bukan merupakan jaminan bahwa perusahaan itu telah dapat bekerja dengan e"isien. +engan demikian, ang
harus diperhatikan oleh perusahaan tidak hana bagaimana untuk memperoleh laba saja tetapi bagimana cara untuk mempertinggi +eturn on ,nvestment (;6B). Analisis ;6B dalam analisa keuangan mempuna arti ang sangat penting sebagai salah satu teknik analisa keuangan ang bersi"at meneluruh (komprehensi"), ang digunakan untuk mengukur e"isiensi tindakan ang akan dilakukan oleh bagian atau divisi. 9erdasarkan uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa ;6B merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan suatu tingkat keuntungan bersih dengan menggunakan keseluruhan aktiva ang tersedia dalam perusahaan tersebut. ;6B merupakan salah satu rasio pro"itabilitas ang mengukur kemampuan perusahaan dengan kemampuan investasi ang ditanamkan dalamoperating assets ang digunakan untuk memperoleh keuntungan. +engan demikian rasio ini mengubungkan keuntungan ang diperoleh dari operasi perusahaan (net operating income) dengan jumlah investasi atau aktiva ang digunakan untuk menghasilkan keuntungan dari operasi tersebut (net operating assets). +isisi lain, ;6B mempuna keunggulan dan keterbatasan, antara lain ! $eunggulan ! %. Mudah menghitungna karena angka diambil dari laporan laba rugi dan laporan neraca. &. Mudah dipahami. Semakin besar angka ;6B, semakin baik kinerja unit bisnis atau divisi dan semakin disukai oleh penanam modal atau calon penanam modal. 2. Mendorong manajer untuk mem"okuskan pada hubungan antara penjualan, beban, dan investasi. 3. Mendorong manajer untuk meningkatkan penjualan dengan meningkatkan keahlian penjualan dan "asilitas penjualan. 7. Mendorong manajer untuk meningkatkan e"isiensi biaa perusahaan. /. Mendorong manajer untuk meningkatkan e"ektivitas pengguna aktiva operasi. $eterbatasan ! %. Ada beberapa cara menghitung tingkat pengembalian investasi atau return on investment sehingga sulit untuk menentukan angka ;6B ang akan digunakan sebagai standar untuk mengukur kinerja perusahaan. &. ;6B tidak menghitung laba menurut nilai waktu dari uang, sehingga hal ini menebabkan keputusan ang diambil kurang tepat. 2. Manajer pusat investasi cenderung menolak investasi ang bisa menurunkan ;6B pusat pertanggungjawabanna, walaupun akan meningkatkan pro"itabilitas perusahaan secara keseluruhan. 3. Manajer pusat investasi hana ber"okus pada laba dan ;6B pada jangka pendek tanpa memperhatikan kepentingan jangka panjang.
;umus perhitungan ;6B adalah ! ;6B D 4aba 6perasiC;ata-rata Aktiva 6perasi ? (laba operasiCpenjualan) E (penjualanCratarata aktiva operasi) Atau ;6B D Margin E #erputaran
1.4.5 %entuk Pusat "n!estasi
9entuk pusat investasi adalah kantor pusat perusahaan atau unit bisnis strategis maupun divisi ang diberi wewenang atau kebijakan maksimum dalam menetukan keputusan operasi ang tidak hana berjangka pendek, tetapi juga tingkat (besarna) dan tipe (jenisna) investasi. Masalah ang timbul pada pusat investasi adalah berkaitan dengan pengukuran dan tolok ukur prestasi pusat investasi ! a. #ada umumna tujuan manajer unit usaha adalah memperoleh laba ang memuaskan dari investasi ang ditanamkan. b. 4aba ang diperoleh berasal dari modal ang ditanam untuk memperoleh laba tersebut. c. Makin besar modal ang ditanam belum tentu makin besar pula labana.
+ATA; #STA$A
;obert <. Anthon 'ija =ovindarajan. &7. Management @ontrol Sstem. 8akarta! Salemba :mpat alim, Abdul, dkk. &*. Sostem #engendalian Manajemen. 8ogjakarta! ## STBM F$#<