MAKALAH FARMASETIKA DASAR SEDIAAN CAIR NON STERIL Dosen pembimbing :Yuni Anggraeni, M.Farm., Apt
DISUSUN OLEH :
1. 2. 3. 4. 5. $. +. -. /.
Sri Mardiah Islami Anis Fitriani Zai!!ah "amida "asib#an %#tri '#lia Mat(an! r)ihan Fahira Anis *hoir#n &isa ,l , lsa Melian ri Desi Dama!anti Ine' atan'a
11131020000005 11141020000001 1114102000000$ 11141020000010 11141020000015 11141020000021 11141020000024 1114102000002/ 111410200000-4
PRORAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNI!ERSITAS ISLAM NEERI SYARI HIDAYA HIDAYATULLAH TULL AH "AKART "AK ARTA A
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ......2
#A# I PENDAHULUAN
1.1 1.1
ata atarr ela elaan ang g 4 4
1.2 1.2
#)#a #)#an n .. ..5 5
#A# II PEM#AHASAN $.%
Fator !ang Mempengar#hi *elar#tan dalam %emb#atan Sediaan ar#tan...$
$.$
ar#tan ral dan %emb#atan ar#tan ral ./
$.&
$.'
$.(
$.$.%
amp#ran *ering nt# ar#tan 6Dr! S!r#p7..10
$.$.$ $.$.& $.$.' $.$.( $.$.) $.$.* $.$.+
ar#tan 8ehidrasi ral...12 ar#tan ral %en9#9i *olon...12 ar#tan ral Magnesi#m Sitrat..13 Sir#p...13 ,lisir.1+ S#spensi.1/ ,m#lsi21
ar#tan opial.25 $.&.%
bat Semprot.25
$.&.$
ar#tan opial oal ar 6er7 2$
$.&.&
ar#tan opial opial "idrogen %erosida2+
$.&.'
ar#tan opial %oidon Iodin.2-
$.&.(
int#r...2-
ar#tan ;aginal ;aginal dan 8e9tal...33 $.'.%
;aginal Do#9hes33
$.'.$
,nema 8etensi...34
$.'.&
,nema nt# %engosongan s#s..34
ar#tan ral Dental...35 $.(.%
#A# III KESIMPULAN..&* DAFTAR PUSTAKA...3-
2
#A# I PENDAHULUAN
3
%.%
LATAR #ELAKAN
ar#tan adalah sediaan 9air !ang mengand#ng sat# ata# lebih 'at imia !ang terlar#t= seperti terdispersi se9ara mole#ler dalam pelar#t !ang ses#ai ata# 9amp#ran pelar#t !ang saling ber9amp#r 6Soetopo d= 20037. %engg#naan lar#tan dalam bent# sediaan= #m#mn!a memberian )aminan eseragaman dosis daan memilii etelitin !ang bai )ia lar#tan dien9eran ata# di9amp#r arena mole#l>mole#l dalam lar#tan terdispersi se9ara merata. Zat !ang terlar#t dalam s#at# lar#tan diseb#t sebagai sol#te= sedangan !ang melar#tan sol#te dalam lar#tan diseb#t solent ? pelar#t? 9airan pemba@a. Solent !ang biasa dig#naan #nt# melar#tan sol#te dalam lar#tan adalah= sebagai beri#t: 6Soetopo d= 20037
Air #nt# melar#tan berma9am>ma9am )enis garam= seperti &al= *l= &a23= Spirit#s #nt# melar#an 9amphra= iodi#m= menthol= in!a= 9ampora= menthol= 9hlorob#tanol= ,ter dan min!a tanah #nt# melar#tan min!a>min!a lema. ar#tan men#r#t r#te pemberiann!a dibagi men)adi lar#tan oral= lar#tan
topial= lar#tan aginal dan retal= dan lar#tan oral dental. ar#tan oral adalah lar#tan !ang diberian melal#i m#l#t dan melal#i sal#ran pen9ernaan dalam t#b#h. ar#tan topial adalah lar#tan !ang diapliasian pada bagian l#ar t#b#h 6tida #nt# dimin#m7. ar#tan aginal dan retal adalah lar#tan !ang diapliasian pada bagian intim @anita dan bagian d#b#r #nt# memeroleh eBe loal. Sedangan= lar#tan oral dental adalah lar#tan !ang diapliasian #nt# rongga m#l#t #nt# mendapatan eBe loal 6tida #nt# dimin#m7.
4
%.$
TU"UAN
1. Mahasis@a dapat mendeBinisian berbagai )enis sediaan 9air oral dan topial. 2. Mahasis@a dapat membedaan berbagai )enis sediaan 9air oral dan topial 3. Mahasis@a dapat men)elasan Bator !ang mempengar#hi elar#tan
5
#A# II PEM#AHASAN $.%
Larutan Ora- an Pem/uatan Larutan Ora-
6
Sebagian besar lar#tan !ang dit#)#an #nt# pengg#naan oral mengand#ng perasa dan pe@arna agar sediaan men)adi lebih menari dan rasa !ang tida ena dari 'at atiB tert#t#pi 6Allen d= 20107. iasan!a= dalam lar#tan )#ga terdapat bahan penstabil #nt# men)aga estabilan Bisia dan imia 'at atiB dan penga@et agar miroorganisme tida t#mb#h dalam
interasi
imia
antar
berbagai ma9am omponen apabila
diperl#an. leh arena it#= #nt# mela#an Borm#lasi diperl#an ehati> hatian oleh seorang Barmasis dalam mengatasi interasi imia antar berbagai ma9am omponen dalam lar#tan !ang dapat meng#bah stabilitas dan potensi 'at atiB. ontohn!a= apabila dalam s#at# lar#tan mengand#ng ester p hidrosiben'oat 6metil>= etil>= propil>= dan b#til> paraben7 !ang amat seing dig#naan sebagai penga@et memilii e9ender#ngan memisah dan bereasi dengan min!a 6ole#m7 perasa tertent#. ,Be partisi ini dapat men#r#nan onsentrasi eBetiB penga@et dalam medi#m air di ba@ah rata>rata eeBetiBan sebagai penga@et !ang telah ditetapan sebagai penga@et standar dalam sediaaan lar#tan Barmasi. Selain it#= Borm#lasi sediaan lar#tan har#s diran9ang sedemiian 6har#s homogen dan memen#hi eseragaman bobot7 agar pada saat dig#naan pasien dengan taaran !ang telah ditetapan 65ml= 10ml=ata# 15ml7= pasien menerima dosis la'im setiap ali penaaran. ar#tan oral terbagi atas berma9am>ma9am )enis sediaan bai berdasaran sistem terdispersi
ma#p#n
berdasaran
9airan
peba@an!a
6pelar#t
!ang
dig#naan7. eri#t adalah ma9am>ma9am lar#tan oral !ang dig#naan dalam eBarmasian.
$.$.%
Sirup Kering 0 Dry Syrup1
Dry syrup adalah 9amp#ran srb# ering mengand#ng sem#a omponen Borm#lasi = melip#ti obat= perasa= pe@arna= dapar= dan lainn!a e9#ali pelar#t 6Allen d= 20107. S#at# obat di)adian sediaan
7
dry syrup arena obat terseb#t tida stabil dalam lar#tan air sehingga tida tahan lama dalam pen!impanan bila obat terseb#t dilar#tan dalam air.iasan!a= dry syrup berbent# serb# ata# gran#l !ang diema dalam botol= !ang har#s dilar#tan terlebih dah#l# dengan se)#mlah air !ang telah ditent#an oleh prd#sen sebel#m diberian epada pasien. ar#tan aan tetap stabil apabila disimpan dalam lemari es sampai )anga @at# !ang tertera pada emasan= biasan!a +>14 hari tergant#ng pada pemb#atann!a 6Allen d: 20107. InBormasi penting !ang har#s
disampaian epada pasien= !ait#
apabila
dalam
pengobatan sir#p masih tersisa= tetapi pasien telah semb#h= sir#p !ang tersisa terseb#t har#s dib#ang arena s#dah tida lagi la!a #nt# dions#msi.ontoh serb# !ang diBorm#lasian sebagai dry syrup sebagai beri#t:
Fl#im#9il
Source :wwwgoogle.com Dengan potensi : iap 599 s!r ering mengand#ng Asetil sisteina
100mg. Indiasi : %engen9er seresi m##s.
$.$.$
Larutan Re2ira3i Ora-
DeBenisi : ar#tan rehidrasi oral adalah lar#ta !ang dig#naan sebagai pengobatan #nt# menggantian Beses air !ang hilang disebaban oleh diare serta pengg#nanan bahan maanan bern#trisi. "al ini diarenaan= diare men!ebaban ehilangan ion natri#m= ali#m dan biarbonat. Dan bila berelan)#tan men!ebaban maln#trisi.
8
*arateristi : ar#tan mengand#ng eletrolit= sehingga tida boleh di9amp#r dengan lar#tan air !ang mengand#ng eletrolit lain= seperti s#s# ata# )#s b#ah. *e#atan sediaan : Sat# liter lar#tan rehidrasi oral mengand#ng 45 m,C &aE= 20 m,C *E= 35 m,C l>= 30 m,C sitrat dan 25 mg destrosa. ontoh prod# : %edial!te dan reh!dral!te
$.$.&
Larutan Ora- Pen4u4i K5-5n
DeBenisi : ar#tan oral pen9#9i olon adalah lar#tan ata# obat !ang dig#naan #nt# prosed#r seperti olonosopi terdiri dari pengg#naan diet 9airan )ernih selama 24 hingga 4- )am sebel#m prosed#r dig#naan. *arateristi : ar#tan iso>osmoti !ang memilii rasa sediit asin. *e#atan sediaan : Dalam setiap @adah seali paai 4.-00 m mengand#ng Borm#lasi %,<>3350 23$=00g= &a s#lBat 22=+4g= &a biarbonat $=+4g= &a lorida 5=-$g= dan *ali#m lorida 2=/+g. ontoh prod# : lar#tan garam inggris
$.$.'
Larutan Ora- Magne3ium Sitrat
DeBenisi : ar#tan oral magnesi#m sitrat adalah 9airan tida ber@arna hingga #ning p#9at )ernih mengand#ng gas= memilii rasa manis= asam dan lemon. *arateristi :
9
memilii e9endr#ngan membent# ristal padat selama pen!impanan. leh arena it#= perl# diperhatian pen!impanann!a. *arena lar#tan terarbonasi= lar#tan terseb#t ehilangan arbonasi apabila dibiaran sa)a setelah @adah dib#a. *e#atan sediaan : ar#tan ini mengand#ng se)#mlah magnesi#m sitrat setara dengan 1=55 hingga 1=/ g magnesi#m osida dalam 100 ml. ontoh prod# : Sol#tio 9itratis magnesi9i
$.$.(
Sirup
Sir#p adalah sediaan peat mengand#ng air g#la ata# pengganti g#la dengan ata# tanpa aroma dan bahan obat. 1.
*arateristi Sir#p Sir#p memilii beberapa arateristi= sebagai beri#t : er#pa 9airan ental Mengand#ng s#rosa dalam )#mlah !ang tinggi M#dah dions#msi ter#tama #nt# ana e9il M#dah dibsorbsi pada sal#ran 9erna 8asa !ang manis= har#m= dan @arna !ang menari %engg#naan bahan tambahan dit#)#an #nt# meningatan isositas dan memperlambat proses pengendapan sehingga sir#p
men)adi stabil 2. *omponen Sir#p Sebagian besar sir#p mengand#ng omponen sebagai ber i#t : a. <#la S#rosa adalah g#la !ang sering dig#naan dalam sir#p. Sebagian besar sir#p mengand#ng s#rosa dengan proporsi tinggi seitar $0>-0. &am#n= dalam ondisi tertent# s#rosa dapat digantian se9ara esel#r#han ata# sebagian dengan g#la !ang lain ata# bahan seperti sorbitol= gliserin= dan propilen gliol. Dapat )#ga digantian dengan bahan nongliogenesis !ait# bahan !ang tida ber#bah men)adi gl#osa di dalam t#b#h. Seperti metil sel#losa dan
10
hidrosietil sel#losa. *ed#a bahan terseb#t tida dihidrolisis dan terabsopsi e dalam aliran darah. %engg#naan ed#a bahan terseb#t dapat menghasilan pemba@a seperti sir#p !ang dit#)#an #nt# penderita diabetes dan pasien lain !ang har#s mengontrol diet dan pembatasan bahan gliogenesis. b. %enga@et Antimiroba an!an!a penga@et antimiroba !ang dig#naan bergant#ng pada proporsi air !ang tersedia #nt# pert#mb#han= ondisi dan atiitas penga@et pada beberapa bahan Borm#lasi= dan emamp#an penga@et it# sendiri. %enga@et antimiroba !ang biasa dig#naan adalah asam ben'oat 0=1>0=2= natri#m ben'oat 0=1>0=2= ombinasi antara metilparaben= propilparaben= dan b#tilparaben 0=1. 9. %emberi Aroma Sebagian besar sir#p diberi aroma dengan pemberi aroma sinteti ata# bahan alami. seperti min!a )er#= anilin= dll. Sir#p adalah lar#tan mengand#ng air= maa pemberi aroma )#ga har#s dapat lar#t dalam air. &am#n= teradang ditambahan se)#mlah alohol #nt# pemberi aroma !ang tida lar#t dalam air. d. %e@arna nt# memperbaii penampilan sir#p dig#naan bahan pe@arna !ang berolerasi dengan pemberi aroma !ang dig#naan= misaln!a hi)a# dengan mint= 9olat dengan rasa 9olat dsb. %e@arna lar#t dalam air= tida bereasi dengan omponen lainn!a= @arna stabil pada rentang p" dan diba@ah intensitas 9aha!a !ang em#nginan aan dihadapi selama masa simpann!a. 3. ontoh bat Sir#p a. ena9ol DM *omposisi : Detromethorphan "r +=5 mg Diphenh!dramine "l 12=5 mg Ammon l 100 mg * g#aia9ols#lBonate 30 mg &a 9itrate 50 mg Menthol 1 mg Indiasi : Antit#siB= espetoran Dosis : D@s : 1>2sdt tiap 3>4 )am G 1 sdt pd malam hari • • • • • •
•
11
•
Ana2 : 1?2 >1 sdt tiap 3>4 )am G 1 sdt pd malam hari ,Be Samping : Mengant#= p#sing= m#l#t ering
$.$.)
E-i63ir
A. %engertian ,lisir mer#paan lar#tan )ernih= !ang dit#)#an #nt# pengg#naan oral dan biasan!a diberi aroma #nt# memperbaii rasa. ,lisir tanpa bahan obat dig#naan sebagai pemba@a dan elisir !ang mengand#ng bahan obat dig#naan #nt# memberian eBe terapeti dari bahan obat !ang diand#ng . *arateristi 1. *#rang manis dan #rang ental arena mengand#ng g#la !ang lebih rendah= aibatn!a elisir #rang eBetiB dalam men#t#pi ba# dan rasa obat dibanding sir#p. 2. ,lisir berarater hidroalohol sehingga lebih bai daripada sir#p dalam hal mempertahanan omponen. ai omponen !ang lar#t air ma#p#n !ang lar#t alohol. 3. ebih stabil dan dalam pemb#atann!a dapat dib#at dari sisi ind#stri lebih m#dah dan sederhana. 4. *elar#tan air dan alohol berbeda 5. Mengand#ng pemberi aroma= @arna dan 10>20 alohol !ang biasan!a dapat menga@etan sendiri tanpa bant#an penambahan bahan antimiroba. . ,lisir eoBilin 1. *e#atan sediaan Sinonim: heoBin= AC#alin AsmaBil. %emerian: Serb# habl#r p#tih= rasa pahit dan tida berba#. *elar#tan: s#ar lar#t dalam air tetapi m#dah lar#t dalam air panas. M#dah lar#t dalam alil hidrosida= s#ar lar#t dalam loroBorm dan dalam eter. %en!impanan: dalam @adah tert#t#p. Form#lasi #m#m elisir teoBilin: eoBilin 5=3 gram Asam sitrat 10=0 gram
12
Saarin &a 5=0 gram Min!a lemon 0=5 gram FD Hello@ &o. 5 0=1 gram Air m#rni #nt# memb#at 1.000=0 ml. 2. InBo %enting ,lisir mengand#ng obat !ang diBorm#lasian sedemiian r#pa= sehingga pasien !ang menerima dosis dalam taaran tertent#. Mengand#ng hasiat sebagai obat asma= stim#lasi SS%= dan sebagai di#reti lemah. ,Be samping dari elisir teoBilin !ait# m#al= gangg#an sal#ran 9erna= sait epala= aritmia dan on#lsi ter#tama diberian intraena 9epat. Dosis dan at#ran paai: de@asa 130>150 mg= ana>ana $>12 tah#n $5>150 mg 3>4 ali sehari ses#dah maan. Indiasi: obstr#si )alan naBas reersibel asma a#t berat. %eringatan: pen!ait )ant#ng= hipertensi= t#a lamb#ng= gangg#an hati= ehamilan dan men!#s#i .
$.$.*
Su3pen3i Pengertian Su3pen3i
S#spensi mer#paansediaan 9air dalam bent# sistem dispersi. %ada dasarn!a= di dalam sistem dispersi terand#ng d#a Base berbeda!ang tida ter9amp#r semp#rna= di mana di dalam s#spensi= ed#a Base terseb#t adalah Base padat dan Base 9air. Se9ara esel#r#han= s#spensi tampa berbent# 9air ata# liC#id= artin!a Base padat dari s#spensi terdispersi di dalam Base 9air= sehingga se9ara sederhana= s#spensi dideBinisian sebagai sediaan 9air ber#pa sistem dispersi !ang mengand#ng partiel padat tida lar#t di dalam Base 9air. eberapa )enis s#spensi ada !ang disediaan dalam bent# siap dig#naan= dan beberapa )enis lainn!a ada !ang disediaan dalam
bent# serb# em#dian dilar#tan dalam
medi#m
pendispersin!a terlebih dah#l# etia aan dig#naan. iasan!a )enis obat !ang mengand#ng bahan tida tahan terlal# lama onta
13
dengan 9airan= seperti antibioti disediaan dalam bent# serb# !ang har#s didispersian terlebih dah#l# sebel#m dig#naan. ontoh s#spensi 6topial7:
aladineotion Indiasi :Mengatasi gatal dan alergi pada #lit *omposisi : %er $0 ml mengand#ng DiBenhidramin"l 2= alamine 5= Zin ide 10= 4 sehari. Sebain!a dig#naan sehabis mandi dan sore %emberian : Di olesan e bagian #lit !ang gatal ata# alergi ara %en!impanan : Disimpan ditemp#t se)# pada s#h# amar
Tu7uan Pem/uatan Su3pen3i
Sen!a@a imia !ang dig#naan sebagai bahan atiB obat memilii siBat Bisioimia !ang berariasi= beberapa diantaran!a ada !ang tida stabil apabila dib#at dalam bent# lar#tan= aan tetapi stabil apabila dib#at dalam bent# s#spensi dengan medi#m pendispersi tertent#. Selain it#= sediaan 9air seperti s#spensi lebih bai #nt# pasien balita= ana>ana= dan lansia arena m#dah #nt# ditelan. 8asa tida ena !ang dimilii obat dalam bent#
14
s#spensi )#ga m#dah dit#t#pi dengan penambahan perasa ata# pemanis.
Kriteria Pem/uatan Seiaan Su3pen3i
Agar memberian eBe terapeti !ang diinginan= se9ara #m#m= sediaan ber#pa s#spensi har#s memilii riteria dan pers!aratan sebagai beri#t. 1. S#ar mengendap 2. M#dah didispersian embali dengan pengo9oan 3. M#dah dit#ang dari @adah $.$.+
Emu-3i
DeBinisi ,m#lsi adalah s#at# dispersi etia Base terdispersi ters#s#n glob#l e9il s#at# 9airan !ang terdistrib#si di sel#r#h pemba@a !ang sat# sama lain tida saling 9amp#r. Men#r#t FI ,disi I;= em#lsi adalah sistem d#a Base !ang salah sat# 9airann!a terdispersi dalam 9airan !ang lain= dalam bent# tetesan e9il. Men#r#t FI ,disi III= em#lsi adalah sediaan !ang mengand#ng bahan obat 9air ata# lar#tan obat= terdispersi dalam 9airan pemba@a= distabilan dengan 'at pengem#lsi ata# s#rBatan !ang 9o9o. Dalam istilah em#lsi= Base terdispersi adalah Base internal dan medi#m dispersi adalah Base esternal ata# ontin!#. ,m#lsi dengan Base internal bahan bermin!a dan Base esternal air diseb#t em#lsi min!a dalam air 6m?a= il in ater ata# o?@7. Sebalin!a= em#lsi !ang memilii Base internal berair dan Base esternal bermin!a diseb#t em#lsi air dalam min!a 6a?m= ater in il ata# @?o7. *arateristi ,m#lsi *estabilan dari s#at# em#lsi Barmasi memilii arateristi antara lain: 1. ida adan!a penggab#ngan Base terdispersi 15
2. ida adan!a 9reaming reaming dapat berpotensi ter)adin!a penggab#ngan Base terdispersi se9ara semp#rna. Disamping it#= pada em#lsi !ang mengalami 9reaming= pengo9oan !ang tida semp#rna aan beraibat tida ter9apain!a pemberian dosis !ang diharapan pada pengg#naann!a. 3. Memberian penampilan= ba#= @arna dan siBat>siBat Bisia lainn!a !ang bai. ontoh Sediaan ,m#lsi erdasaran 9ara pemberiann!a= bent# sediaan em#lsi di golongan men)adi: 1.
,m#lsi pengg#naan per>oral iasan!a memp#n!ai tipe min!a dalam air. ,m#lgator mer#paan Bilm pen#t#p dari min!a obatn!a #nt# men#t#pi rasa tida ena= 'at perasa diberian diberian pada Base estern #nt# memberian rasa ena. Sebagai 9ontoh !ait#:
S9ott(s,m#lsion 12 tah#n 1 sdm 2 ?hari= 1>$ tah#n 1 sdm?hari %emberian : Diberian ses#dah maan
16
#r9#ma %l#s,m#lsion ana : $ > 12 tah#n : 2 ali sehari 1 sendo maan. 1 > $ tah#n : 1 ali sehari 1 sendo maan. $ b#lan > 1 tah#n : 1 ali sehari 1?2 sendo maan
%emberian
2.
: Diberian ses#dah maan
,m#lsi pengg#naan topial ai bent# min!a dalam air ata# air dalam min!a !ang dapat dipaai #nt# pemaaian #lit dan membran m#osa. Sebagian besar lotion #nt# tangan dan t#b#h !ang dig#naan #nt# pengobatan #lit ering adalah em#lsi min!a dalam air.
$.&
Larutan Ora- an Pem/uatan Larutan Ora$.&.%
O/at Sempr5t
bat semprot dapat dideBinisian sebagai lar#tan mengand#ng air ata# bermin!a dalam bent# tetesan asar ata# padatan tebagi sangatt
17
hal#s !ang dig#naan se9ara topia=sebagian besar #nt# sediaan nasoBaring ata# pada #lit. an!a oba semprot omersial !ang dig#naan se9ara intranassal #nt# mem#lihan hid#ng ters#mbat dan iinBalamsi serta inBsi= mengand#ng histamin= bahan simpatomimeti = dan bahan antibioti. *arena ondisi noninasiB dan 9epatn!a obat semprot nasal menghantaran obat se9ara sistemi= pada masa !ang aan datang= beberapa obat !ang biasan!a dig#naan melal#i r#te !ang lain= aan diberian melal#i nasal. Sebagian obat h#s#s ins#lin dan gliagon aan diberian denagan metode ini. %enelitian men#n)#an bah@a pengg#naan gl#aon melal#i obat semprot hid#ng dapat mem#lihan ge)ala hipogliemi selama + menit= !ang mer#paan e#nt#ngan m#tla #nt# pertolongan dar#rat onesional intraena gliosa. bat semprot terseb#t dig#naan bai #nt# obat resep= sepetri nasalide 6S!nte7= dan obat bebas seperti nostrilla 6oehringer Ingelheim7. *e#nt#ngan obat semrot dibandingan ppen!emrot onensional adalah desain obat semprot bar# terseb#t men9egah ontaminasi embali 9airan hid#ng dengan botol setelah dig#naan. Farmasis mengenal alat pen!emprot obat adalah atomi'er= alat ini aan menngel#aran obat dalam bent# tetesan hal#s. Salah sat# tipe atomi'er adalah memili bola aret pada #)#ng alat= )ia ditean aan men!ebaban aliran #dara= sebagian mas# edalam reseroir gelas dan sebagian sebagian el#ar dari sisi #)#nng !ang berla@anan sistem. *e#atan #dara dalam reseroir men!ebaban 9airan nai e t#be esil= memasa aliran nai dan terba@a men#)# aliran #dara dalam sistem. dara dan lar#tan dipasa mele@ati b#aan pan9aran dan lar#tan terpe9ah men)adi semprotan= tetesan terba@a aliran #dara. ontoh lar#tan dan tint#r !ang dit#n)#an #nt# pengg#naan #lit disa)ian pada tabel. Sebagaimana dit#n)#an pada tabel te rseb#t= sebagian besar sedian dig#naan sebagai bahan antiinBesi. A, &" A8A& HA&< DIA%I*ASI*A& *, *I LARUTA N
C5a- tar
LARUTAN KOMERSIA L TERKAIT
KANDUNA N #AHAN AKTIF DALAM PRODUK KOMERSIAL 20
PEM#A8A
Alohol
KATEORI DAN KETERANA N
Antiesim= antisoriasis
18
Hirigen Per563ia P59i5n i5ine
$.&.$
3 ar#tan betadin
+=5 dan 10
Mengand#n g air Mengand#n g air
Anti inBesi topial Anti inBesi topial
Larutan T5pi6a- C5a- Tar 0Ter1
ar#tan topial 9oal tar mengand#ng 20 9oal tar dan 5 polisorbat -0. ar#tn dib#at dengan men9amp#r 9oal tar dengan d#a setengah ali berat pasir pen9#9i= ditambahan polisorbet -0 dan sebagian besar alaohol= em#dian dimeserasi selama + hari dalam be)ana tert#p dengan pengad#an berala dii#ti dengan pen!aringan dan pen!#s#aian ol#me !ang tepat dengan alohol. *and#ngan ahir alohol adalah -1 hingga -$. oal tar mer#paan 9airan ental ehitaman memilii arateristi ba# men!er#9pai naBtalen dan rasa !ang ta)am dan membaar. oal tar adalah tar !ang diperoleh sebagai prod# sampingan selama destilasi destr#BiB 9oal.9oal ta s#ar lar#t dalam air dan lar#t sebagian dalam pelar#t organi= termas# alohol. Dalam pemb#atan lar#tan resmi= 9oal tar di9amp#r dengan pasir #nt# mendistrib#siann!a se9ara meanis dan menghasilan l#as perm#aan tar !ang besar!ang teena asi pelar#t alohol. Selama meserasi ata# perendaman= omponen tar lar#t alohol aan lar#t meninggalan bagian !ang tida terlar#t !ang menempel dalampasir. %en!aringan menghilangan pasir dan omponen tar !ang tida lar#t dari lar#tan. adah tempat lar#tan har#s dibilas dengan alohol= dan pen9#9i har#s dile@atan melal#i ertas saring dalam pen!#s#aian ol#me ahir lar#tan. Dalam pera9ian resep dan pengg#naan terapeti sedian terseb#t pada #lit= lar#tan sering ali di9amp#r dengan sediaan !ang mengand#ng air ata# dien9eran dengan air se9ara sederhana. *arena 9oal tar s#ar lr#t dalam ai= 9oal tar aan terpisah dari lar#tan tetapi b#an arena polisorbat -0. ahan terseb#t tersedia se9ara omersial sebagai t@een -0= mer#paan 9airan bermin!a dan mer#paan s#rBatan nonioni. @een -0 9#p eBetiB dalam mendispersian omponen 9oal tar tida lar#t air dalam pen9amp#ran dengan sediaan !ang mengand#ng air. oal tar mer#paan antiesemati loal !ang dig#naan #nt# pengobatan l#ar dan dig#naan se9ara l#as ppada ondisi #lit ronis
19
setelah dien9eran dengan seitar / ol#me air atta# ombinasi dengan berbagai bahan lain seperti losion= salep= ata# lar#tan.
$.&.&
Larutan T5pi6a- Hir5gen Per563ia
ar#tan topial hidrogen perosida mengand#ng 2=5 hingga 3=5 hidrogen perosida= penga@et !ang ses#ai= denagan total tida lebih dari 0=05 dapat ditambahan. Salah sat# metode pemb#atan mengg#naan asi bai asam BosBat ma#p#n s#lBat dalam bari#m perosida= metode ini mengg#naan osidasi eletrolit dari lar#tan dingin asam s#lBat peat #nt# membent# assam pers#lBat. ar#tan en9er mengandng 3 hdrogen perosida dn melepasan osigen 10 alin!a= dapat dib#at dari lar#tan peat. ar#tan hidrogen perosida mer#paan 9airan )ernih= tida ber@arna dapat tida berba# ata# berba# o'on. ar#tan hidrogen perosida biasan!a ter#rai dalam pen!impanan!ang lama membent# osigen dan air. ahan penga@et= seperti asetanilid seringali dig#naan #nt# memperpan)ang deomposisi. Deomposisi diper9epat aibat adan!a 9aha!a dan panas=dan arena alasan terseb#t lar#tan har#s disimpan di tempat !ang tert#t#p rapat= tida temb#s 9aha!!a dan lebih dis#ai disimpan pada s#h# tida lebih dari 35 0. ar#tan hidrogen perosida diategorian sebagai antiinBesi loal pada pengg#naan topial pada #lit dan membran m#osa.
$.&.'
Larutan T5pi6a- P59i5n I5in
ahan poidon iodin mer#paan omples imia antar iodin dengan poliinilpirolidon. %oliinilpirolidon mer#paan polimer !ang memilii berat rata>rata seitar 40.000. omples poidon iodin #m#mn!a mengand#ng ira ira 10 iodin dan lepas perlahan etia dig#naan pada #lit. Sediaan ini dig#naan se9ara topial sebagai penggoso pada pembedahan dan lar#tan antisepti !ang tida mengiritasi= dengan eBetiitas poidon iodin !ang se9ara langs#ng disebaban
20
olehada dan lepasn!a iodin dari omples. ar#tan omersial : betadin. $.&.(
Tin6tur
int#r adalah lar#tan beralohol ata# hidroalohol !ang dib#at dari bahan tanaman ata# bahan imia 6Allen d= 20107. Men#r#t Soetopo= tint#r adalah sediaan 9air !ang dib#at dengan 9ara maserasi ata# perolasi simplisia nabati ata# he@ani ata# dengan 9ara melar#tan sen!a@a imia dalam pelar#t !ang terera pada masing>masing mongraBi. ingt#r memilii berbagai ma9am metode pemb#atan= e#atan bahan atiB= and#ngan alohol= dan t#)#an pengg#naan obat ata# Barmasi. Kia tingt#r dib#at dari bahan imia 6seperti= iodine= thimerosal7= tint#r dib#at dari lar#tan sederhana bahan imia dalam pelar#t. *and#ngan alohol dalam tint#r= seitar 15>-0= men9egah pert#mb#han miroba dan bahan !ang terestra= !ang lar#t alohol dalam lar#tan.amp#ran pelar#t pada masing>masing penting dalam mempertahanan integritas prod#. %elar#t lain !ang dapat dig#naan sebagai 9amp#ran adalah gliserin. *arateristi tint#r= !ait# m#dah meng#ap
arena
mengand#ng alohol sehingga har#s ditempatan dalam @adah bert#t#p rapat. Selain it#= tint#r tida boleh terpapar s#h# berlebih dan 9aha!a arena adan!a berbagai and#ngan dalam tint#r !ang mengalami per#bahan Bitoimia bila terpapar 9aha!a matahari. leh arena it#= beberapa tint#r har#s disimpan dalam @adah !ang terlind#ng dari 9aha!a matahari seperti botol b#ram ata# botol !ang dilapisi al#m#ni#m Boil. int#r !ang mengand#ng obat !ang diberian se9ara oral antaralain paregori9 S% ata# tint#r opi#m !ag mengand#ng 9amphora. int#r opi#m S% ata# la#dan#mmer#paan tint#r !ang lebih poten daaripada tint#r paregori9 S%. &am#n= saat ini pasien !ang memerl#an pengobatan dengan tint#r melal#i oral
21
lebih memilih dalam bent# tablet= aps#l= elisir dengan rasa !ang ena= ata# sir#p arena tint#r memilii and#ngan alohol !ang lebih tinggi. int#r !ang dig#naan se9ara topial melip#ti tint#r iodin= tint#r ben'oin= dan tint#r thimerosal. int#r Iodin int#r iodin adalah tint#r !ang dib#at dengan melar#tan
2 iodin dan 2=4 &aI dalam se)#mlah alohol sebesar separ#h ol#me tint#r !ang aan dib#at= em#dian dien9eran dengan se)#mlah air !ang 9##p. int#r iodin dig#naan #nt# antiinBesi loal !ang diapliasian pada #lit
sebagai %3* dalam r#mah tangga. *arateristi
tint#r iodin antaralain meninggalan @arna 9oelat emerahan pada #lit !ang menggambaran apliasi pada area #lit. Serta tint#r har#s dit#t#p rapat #nt# menghindari peg#apan alohol. ontoh prod#:
a. ingt#r iodin 6F8&AS II7
Source: www.google.com
Dengan potensi: iap 100 ml megand#ng iodi#m 2g= &aI 2=4g= etanol 50ml= aC#a dest ad 100ml. Indiasi: ar#tan antisepti dan desinBetan. b. %an#gon Dengan potensi: iap 15ml lar#tan mengand#ng asam salisilat $00mg= asam ben'oat $00mg= iodine
22
+5mg= s#ra9tan agent 150mg= etanol ad 15ml.
Indiasi: F#ngisid#m 6IS ol 4+7. int#r en'oin 6*emen!an7 int#r ben'oin adalah tint#r !ang dib#at melal#i maserasi dalam alohol dari 10 ben'oin dan se)#mlah e9il aloe, storax, dan tolu balsam dengan total esel#r#han 24 bahan a@al. int#r ini dietagorian sebagai protetan. int#r ben'oin diseb#t sebagai protetan arenadignaan #nt# melind#ngi dan memper#at #lit pada pengobatan l#a !ang disebaban terlal# lama berbaring= pe9ah pada p#tting s#s#= dan retaan pada bibir dan d#b#r.int#r ini disimpan dalam @adah tert#t#p rapat dan terlind#ng dari 9aha!a. int#r har#s terhindar dari paparan sinar matahari langs#ng. ontoh prod#: en'oin int#r
Source: www.google.com
Dengan
potensi:
Mengand#ng
10
ben'oin=
24
9amp#ran aloe, storax, dan tolu balsam= alohol ++. Indiasi:
Melind#ngi dan
memper#at #lit
pada
pengobatan l#a !ang disebaban terlal# lama berbaring= pe9ah pada p#tting s#s#= dan retaan pada bibir dan d#b#r.
int#r himerosal int#r thimerosal adalah tint#r !ang dib#at melal#i maserasi dalam 9amp#ran air>aseton= dan seitar 50
23
alohol. Dalam tint#r ini tida mengand#ng &al dan &a23. Disimpan dalam @adah !ang tida mengand#ng logam seperti @adah gelas ata# @adah lain !ang ses#ai arena
men!ebaban
tint#r
terdeomposisi. int#r
ber@arna orange merah dan berBl#oresensi ehi)a#an. &oda merah tertinggal pada area pengg#naan. int#r thimerosal biasa dig#naan sebagai 9airan antisepti r#mah tangga !ang diapliasian pada #lit tergores ata# teriris dan dig#naan #nt# preparasi pasien sebel#m pembedahan. ontoh prod#: himerosal int#r
Source: www.google.com
Dengan potensi: iap 100 99 mengand#ng 0=1 gram thimerosol= bahan pe@arna inert dalam 9amp#ran Isoprop!l dan ,th!l Alohol 6507= Aseton 10 99= Monoethanolamine 0=1 g= air ad 100 99. Indiasi:Membasmi #man #nt# persiapan
pres#rgi9al #lit dan pertolongan pertama
antiseptis. InBormasi penting: Kangan dig#naan dengan ombinasi asam= garam>garam dari logam berat ata# !odi#m= #a )angan dibal#t saat basah setelah dibal#r tint#r. $.'
Larutan !agina- an Re4ta$.'.%
!agina- D5u42e3
24
ar#tan dapat dib#at dari lar#tan serb#=9air ata# lar#tan peat. Dalam pengg#naan lar#tan peat=pasien diminta #nt# menambahan se)#mlah onsentrat !ang diresepan pada se)#mlah tertent# air hangat. ar#tan !ang dihasilan mengand#ng )#mlah bahan imia !ang tepat pada e#atan !ang tepat. ahan terseb#t men!er#pai bahan !ang di)elasan #nt# serb# pembilas. Serb# dig#naan #nt# memb#at lar#tan pembilas agina=misaln!a #nt# memebersihan agina. Serb# terseb#t dapat dib#at dan diemas dalam emasaan besar ata# sat#an.
*emasan sat#an diran9ang
mengand#ng se)#mlah serb# !ang tepat #nt# memb#at se)#mlah ol#me spesiBi pada lar#tan pembilas. Serb# terbagi dapat dig#naan dengan sendo teh ata# sendo maan dalam pemb#atan lar#tan !ang diinginan. %engg#na dengan m#dah menambahan se)#mlah serb# !ang diresepan pada se)#mlah ol#me air hangat dan diad# hingga melar#t. *omponen serb# pembilas adalah beri#t ini : 1. Asam borat ata# natri#m borat 2. Astringen.sebagai 9ontoh ali#m=al#m=al#m ammoni#m='in s#lBat 3. Antimiroba=sebagai 9ontoh osi#inolin s#lBat=poidon iodin 4. Sen!a@a ammoni#m #artener=sebagai 9ontoh ben'etoni#m 5. $. +. -.
lorida Detergen= sebagai 9ontoh natri#m la#ril s#lBat ahan pengosidasi= sebagai 9ontoh natri#m perborat
Se)#mlah e9il ser# pembilas mengand#ng bahan anti inBesi terape#ti h#s#s seperti !ang diseb#tan mengenai s#positoria aginal !ang dig#naan #nt# mela@an inBesi monilial dan triomonal. $.'.$
Enema Reten3i
25
Se)#mlah lar#tan dig#naan melal#i retal #nt# eBe loal 6misal
hidroortison7 ata# #nt#
absorpsi sistemi 6misal
aminoBilin7. %ada as#s aminoBilin=pengg#naan melaal#i retal aan meminimalan reasi !ang tida diinginan disal#ran pen9ernaan !ang disebaban oleh pengg#naan per oral. *adar obat dalam darah !ang eBetiB se9ara linis biasan!a di9apai setelah 30 menit setelah atiitas retal. *ortiosteroid dig#naan sebagai enema retensi ata# tetesan inB#s ontin# sebagai pengobatan pen#n)ang pada pasien dengan olitis #lseratiB. $.'.&
Enema Untu6 Peng535ngan U3u3
,nema retal dig#naan #nt# membersihan #s#s. Se9ara omersial=ban!a enema tersedia dalam emasan botol semprot plasti. ahan !ang dig#naan adalah lar!tan natri#m BosBat dan natri#m biBosBat=gliserin dan ali#m do#sat=dan paraBin 9air. %en)elasan dari Barmasis diperla#an #nt# men)amin bah@a pasien telah mengg#naan prod# terseb#t dengan tepat. %asien har#s disaranan #nt# memas#an #n)#ng prod# se9ara perlahan dengan teanan tepat dan diberi tah#n bah@a tida perl# men!emprotan sel#r#h and#ngan dalam botol plasti. %asien har#s diberi tah# bah@a prod# aan beer)a dalam @at# 5 hingga 10 menit. $.(
Larutan Ora- Denta$.'.%
argari3ma 0arg-e1
dig#naan sebagai
pen9egahan ata# pengobatan inBesi tenggoroan. %erl# addan!a penandaan :
26
1. %et#n)# pengen9eran sebel#m dig#naan 2. Lhan!a #nt# #m#r= tida ditelanL
ontoh Sediaan "eadol Ini6a3i :
iat pen!angga aar gigi7= stomatitis 6radang rongga m#ll#t7= saria@an di m#l#t= angina ;in9ent 6radang selap#t lendir m#l#t dengan t#a>t#a berselap#t7= tonsilitis 6radang tonsil?amandel7= Baringitis 6radang tea7= sait tenggoroan. D53i3 : *#m#r 15ml 30 deti pada pagi dan malam= ata# olesan
pada l#a dengan lidi di apas. K5mp53i3i : "esetidin 0=1
Tantum !ere Ini6a3i : %eradangan pada rongga m#l#t : Baringitis 6radang
tea7= tonsilitis 6radang tonsil?amandel7= saria@an= m#ositis= glositis 6radang lidah7= tonsiletomi 6mengel#aran sel#r#h tonsil dengan pembedahan7= setelah 9ab#t gigi= stomatitis 6radang rongga m#l#t7= periodontitis 6radang )aringan iat pen!angga aar gigi7= gingiitis 6radang g#si7= setelah mengiir gigi.
27
D53i3 an 4ara pema6aian : 2>3 15ml sehari. Di#m#r 1 menit
em#dian b#ang. Kangan lebih dari + hari K5mp53i3i
en'idamin>" +=5 mg?5ml obat #m#r
#A# III KESIMPULAN ar#tan adalah sediaan 9air !ang mengand#ng sat# ata# lebih 'at imia !ang terlar#t= seperti terdispersi se9ara mole#ler dalam pelar#t !ang ses#ai ata# 9amp#ran pelar#t !ang saling ber9amp#r. erdasaran )enis pemaaiann!a=lar#tan dapat dibagi men)adi lar#tan oral dan topial. %ada lar#tan oral biasan!a ditambahan perasa dan pe@arna agar sediaan men)adi lebih menari dan rasa !ang tida ena dari 'at atiB tert#t#pi. Fator !ang mempengar#hi elar#tan dalam pemb#atan sediaan lar#tan diantaran!a: 17 SiBat dari sol#te dan solent = 27 %elar#t 9amp#r 6osolent7 = 37 *elar#tan= 47 emperat#r= 57 Salting #t= $7 Salting in = +7 %embent#an *omples
28
DAFTAR PUSTAKA 1. Allen= o!d ; d. 2010. Ansel ent# Sediaan Farmasetis G Sistem %enghantaran bat ,disi /. Kaarta: ,<. 2. Anonim. 2012. IS InBorasi Spesialite bat Indonesia. Kaarta: %. ISFI %enerbitan. 3. Anonim. 2014. Farmaope Indonesia ;. Kaarta: D,%*,S 8I. 4. Soetopo= Seno d. 2003. Ilm# 8esep eori Kilid II 6#nt# elas II7 etaan *ed#a. Kaarta: D,%*,S 8I.
29